Membuat Pupuk Organik Sendiri

advertisement
Membuat Pupuk Organik Sendiri
Kelompok KIR MTs Al-Yakin Pungpungan
Pendahuluan
 Seperti namanya pupuk kimia adalah pupuk yang dibuat
secara kimia atau juga sering disebut dengan pupuk buatan.
Pupuk kimia bisa dibedakan menjadi pupuk kimia tunggal
dan pupuk kimia majemuk. Pupuk kimia tunggal hanya
memiliki satu macam hara, sedangkan pupuk kimia
majemuk memiliki kandungan hara lengkap. Pupuk kimia
yang sering digunakan antara lain Urea dan ZA. N; pupuk
TSP, DSP, dan SP-26 untuk hara P, Kcl atau MOP untuk
hara K. Sedangkan pupuk majemuk biasanya dibuat
dengan mencampurkan pupuk-pupuk tunggal. Komposisi
haranya bermacam-macam, tergantung produsen dan
komoditasnya.
Pupuk Organik
Kompos, pupuk organik yang murah dan mudah dibuat.
 Pupuk organik seperti namanya pupuk yang dibuat dari bahan-bahan
organik atau alami. Bahan-bahan yang termasuk pupuk organik antara
lain adalah pupuk kandang, kompos, kascing, gambut, rumput laut dan
guano. Berdasarkan bentuknya pupuk organik dapat dikelompokkan
menjadi pupuk organik padat dan pupuk organik cair. Beberapa orang
juga mengkelompokkan pupuk-pupuk yang ditambang seperti dolomit,
fosfat alam, kiserit, dan juga abu (yang kaya K) ke dalam golongan
pupuk organik. Beberapa pupuk organik yang diolah dipabrik misalnya
adalah tepung darah, tepung tulang, dan tepung ikan. Pupuk organik
cair antara lain adalah compost tea, ekstrak tumbuh-tumbuhan, cairan
fermentasi limbah cair peternakan, fermentasi tumbuhan-tumbuhan,
dan lain-lain.
 Pupuk organik memiliki kandungan hara yang
lengkap. Bahkan di dalam pupuk organik juga
terdapat senyawa-senyawa organik lain yang
bermanfaat bagi tanaman, seperti asam humik,
asam fulvat, dan senyawa-senyawa organik lain.
Namun, kandungan hara tersebut rendah.
Berdasarkan pengalaman saya, tidak ada pupuk
organik yang memiliki kandungan hara tinggi atau
menyamai pupuk kimia.
 Orang sering kali menghitung kebutuhan pupuk
organik berdasarkan kandungan haranya saja.
Kandungan hara pupuk organik disetarakan
dengan kandungan hara dari pupuk kimia yang
biasa digunakan. Akibatnya kebutuhan pupuk
organik jadi berlipat-lipat dibandingkan dengan
dosis pupuk kimia. Sebagai contoh kompos
dengan kandungan sebagai berikut: 2.79 % N,
0.52 % P2O5, 2.29 % K2O. Maka dalam 1000 kg
(1 ton) kompos akan setara dengan 62 kg Urea,
14.44 kg SP 36, dan 38.17 kg MOP.
Cara menghitungnya sebagai berikut:
 Hara N =
(%N Kompos x 1000 kg) / %N Urea
= (2.79% x 1000 kg) / 45% = 62 kg
 Hara P=
(%P2O5 kompos x 1000 kg) / %P2O5 SP-36
= (0.52% x 1000 kg) / 36% = 14.44 kg
 Hara K=
(%K2O kompos x 1000 kg) / %K2O MPO
= (2.29% x 1000 kg) / 60% = 38.17 kg
 Misalkan padi biasanya diberi pupuk kimia
dengan dosis 200 kg Urea,100 kg SP-36, dan
150kg MOP/KCl. Agar haranya sama maka
kompos yang diperlukan kurang lebih sebanyak 7
ton. Dosis yang besar ini akan berimplikasi
langsung terhadap biaya pemupukan. Jika dihitung
biaya pemupukan dengan pupuk organik/kompos
jauh lebih besar daripada biaya pemupukan
dengan pupuk kimia.
Saya hampir yakin 90% kalau tanaman yang diberi kompos akan
tumbuh lebih baik daripada tanaman yang diberi pupuk kimia,
meskipun kandungan haranya sebanding. Pertanyaannya adalah
MENGAPA BISA DEMIKIAN????
 Kenyataan di lapangan membuktikan bahwa pupuk organik/kompos tidak bisa
dihitung berdasarkan unsur haranya saja. Kalau Anda tidak percaya Anda bisa
melakukan percobaan sederhana untuk membandingkan kedua pupuk ini.
Ambil tanah, sebaiknya gunakan tanah-tanah marjinal. Masukkan ke dalam
dua polybag yang ukuran dan isinya sama. Satu polybag diberi kompos dengan
dosis 0.5 – 1 kg. Polybag yang lain diberi pupuk kima beberapa sendok.
Ya… kira-kira kandungan haranya sebanding. Trus tanam sembarang tanaman,
bisa biji cabe, tomat, cay sim, mentimum, atau tanaman-tanaman lainnya.
Letakkan di tempat yang sama. Beri perlakuan penyiraman, penyiangan, dan
perlakuan lainnya yang sama. Tunggu beberapa lama hingga tanaman tumbuh
besar dan menghasilkan. Coba bandingkan, tanaman mana yang lebih bagus
hasilnya?
 Cara sederhana menguji pupuk kimia, pupuk organik, dan pupuk hayati. (A)
kontrol, tanpa pemupukan sama sekali. Tanaman terlihat sangat merana. (B)
Diberi pupuk kimia, tanaman tetap merana meskipun tumbuh lebih baik. (C)
Diberi kompos/pupuk organik. Hasilnya jauh lebih baik. (D) Diberi pupuk
organik/kompos dan biofertilizer. Tumbuhnya paling baik.
Download