BAB IV HASDL DAN PEMBAHASAN Dalam bab ini akan dibahas

advertisement
BAB IV
HASDL DAN PEMBAHASAN
Dalam bab ini akan dibahas hasil dan pembahasan selama melakukan
penelitian sel surya baik menggunakan sumber cahaya matahari maupun lampu
halogen.
4.1. Hasi! Pengukuran
Setelah pengukuran data lapangan maka dilakukan pengolahan data yang
terdiri dari data pengamatan sel surya dengan sumber cahaya sinar matahari dan
data pengamatan dengan sumber cahaya buatan yaitu lampu halogen. Berdasarkan
data pengukuran tersebut maka akan dianalisa masing-masing sel surya berupa
nilai efisiensi (t]) dalam berbagai konfigurasi tunggal, seri dan paralel.
4.2. Perbandingan Karakteristik Sel Surya Pada Cahaya Alam dan Buatan
4.2.1. Perbandingan Tegangan Keluaran dan Arus Pada Rangkaian Tunggal
4.2.1.1. Sel Surya I
Pada gambar 4.l.a. menunjukkan nilai tegangan keluaran terbuka (Vo,c)
dan arus keluaran (I) dari sel surya I pada tanggal 3 September 2008. Pada gambar
dapat dilihat bahwa pada pukul 09.00 WIB menunjukkan nilai tegangan keluaran
Vo,c minimum yaitu sebesar 394 mV. Hal ini disebabkan karena pada waktu
tersebut intensitas cahaya matahari relatif masih kecil dan juga dikarenakan awan
yang menutupi matahari sehingga menghalangi sinar matahari sampai ke
permukaan sel surya.
180
520
'•
O
Tegangan
Arus
- 160
140
^
<
E
120
2
100
1-80
w
t
E
<
H
60
b.
••-$40
380 4
09:00:00
— I
10:00:00
11:00:00
12:00:00
13:00:00
1
20
[
14:00:00
15:00:00
Waktu pengamatan (WIB)
Gambar 4. l.a. Hubungan tegangan keluaran terbuka dan arus keluaran pada sel
surya I dengan sumber cahaya matahari.
Pada jam 10.00
hingga jam 15.00 WIB terjadi nilai tegangan yang
berfluktuasi dimana terjadi titik puncak pada pukul 13.00 WIB sebesar 511 mV.
Hal ini dikarenakan di saat melakukan pengukuran terjadi perubahan cuaca yang
cepat.
Untuk arus keluaran, nilai minimum terjadi pada pukul 09.00 WIB
sebesar 29 mA dan maksimum pada pukul 11.00 WIB sebesar 164 mA.
24
300
480
50
150
500
1000
Daya lampu halogen (W)
Gambar 4.1 b. Hubungan tegangan keluaran terbuka dan arus keluaran pada sel
surya I dengan menggunakan lampu halogen
Pada gambar 4.l.b dapat dilihat pada daya lampu halogen 500 W
menunjukkan nilai tegangan keluaran Vo,c maksimum yaitu sebesar 460 mV.
Sedangkan nilai minimum pada daya lampu halogen 50 W sebesar 360 mV.
Sedangkan arus keluaran menunjukkan nilai maksimum pada daya lampu halogen
1000 W sebesar 280 mA dan nilai minimum pada daya lampu halogen 50 W
sebesar 15 mA.
Jika di bandingkan grafik sel surya yang menggunakan sumber cahaya
matahari dan lampu halogen, baik nilai tegangan dan arus pada lampu halogen
menunjukkan nilai yang lebih baik dibandingkan dengan sel surya yang
menggunakan sumber cahaya matahari. Hal ini dikarenakan pada lampu halogen
25
daya yang dihasilkan bernilai konstan. Sedangkan pada sumber cahaya matahari
terjadi fluktuasi tergantung cuaca pada saat pengukuran.
4.2.1.2. Sel Surya U
Pada gambar 4.2.a. dapat dilihat bahwa pada pukul
10.00 WIB
menunjukkan nilai tegangan keluaran Vo,c minimum yaitu sebesar 465 mV. Hal
ini disebabkan karena pada jam tersebut intensitas cahaya matahari masih kecil
dan juga dikarenakan awan yang menutrpi matahari sehingga menghalangi sinar
matahari sampai ke permukaan sel surya.
530
220
•
O
>
E_
Tegangan
Anjs
9
- 200
/ \
520 -
- 180
o_
'A
o
>
t
510 -
(3
- 160
I-
500 n
c
140
c
- 120
re
re 490 H
D
O)
470
4
460
09:00:00
J?I- 100
/
c 480 re
O)
D
0)
0)
c
re
<
E
1
1
10:00:00
1
80
\
^
M
I
- 60
- 40
1
11:00:00
1
1
12:00:00
1
1—
13:00:00
1
1
14:00:00
20
15:00:00
1 —
Waktu pengamatan (WIB)
Gambar 4.2.a. Hubungan tegangan keluaran terbuka dan arus keluaran pada sel
surya I I dengan sumber cahaya matahari
Pada jam 09.00 WIB hingga jam 15.00 WlB terjadi nilai tegangan yang
naik turun. Dan terjadi titik puncak pada pukul 13.00 WIB sebesar 518 mV Hal
ini dikarenakan di saat melakukan pengukuran terjadi perubahan cuaca yang
26
cepat. Sehingga pada sel surya terjadi fluktuasi. Untuk arus keluaran, nilai
minimum terjadi pada pukul 10.00 WIB sebesar 42 mA dan maksimum pada
pukul 11.00 WIB sebesar 205 mA.
500
480
•
O
>
I-
o
o"
>
460 -
n
3
/
450 -
c
2
n
Tegangan
Arus
/
/
400
/
- 300 —
c
e
/
\
re
J
/
440 -
0)
"7""
200
3
/
O 430 -
O)
c
«
V
H
/
/
- 100
420 0-410
50
,
/
150
500
1000
Daya lampu halogen (W)
Gambar 4.2.b. Hubungan tegangan keluaran terbuka dan arus keluaran pada sel
surya I I dengan menggunakan lampu halogen
Pada gambar 4.2.b. dapat dilihat pada daya lampu halogen 50 W
menunjukkan nilai tegangan keluaran Vo,c maksimum yaitu sebesar 470 mV.
Sedangkan nilai minimum pada daya lampu halogen 1000 W sebesar 420 mV.
Sedangkan arus keluaran menunjukkan nilai maksimum pada daya lampu halogen
500 W sebesar 385 mA dan nilai minimum pada daya lampu halogen 150 W
sebesar 24 mA.
Jika di bandingkan grafik sel surya yang menggunakan sumber cahaya
sinar matahari dan lampu halogen, baik nilai tegangan dan arus pada sinar
matahari menunjukkan nilai yang lebih baik dibandingkan dengan sel surya yang
menggunakan sumber cahaya lampu halogen. Hal ini dikarenakan pada lampu
27
halogen daya yang dihasilkan bernilai konstan. Sedangkan pada sumber cahaya
matahari terjadi fluktuasi tergantung cuaca pada saat pengukuran dan saat
pengukuran terjadi penyinaran yang baik.
4.2.1.3. Sel Surya I I I
Pada gambar 4.3.a. dapat dilihat pada pukul 09.00 WIB menunjukkan
nilai tegangan keluaran Vo,c minimum yaitu sebesar 364 mV. Hal ini disebabkan
karena pada jam tersebut intensitas cahaya matahari masih kecil dan juga
dikarenakan awan yang menutupi matahari sehingga menghalangi sinar matahari
sampai ke permukaan sel surya.
140
480
•
O
>
E
o
>
CO
Tegangan
Aais
- 120
460 440 -
100
c
420 -
c
0)
- 80
e
- 60
<A
E
<
400 4
«
c
w
<
E
380 -
O)
c
w
<S 40
O) 360 ^6
0)
340
09:00:00
20
10:00:00
11:00:00
12:00:00
13:00:00
14:00:00
15:00:00
Waktu pengamatan (WIB)
Gambar 4.3.a. Hubungan tegangan keluaran terbuka dan arus keluaran pada sel
surya I I I dengan sumber cahaya matahari
Pada jam 09.00 WIB hingga jam 15.00 WIB terjadi nilai tegangan yang
naik turun. Dan terjadi titik puncak pada pukul 12.00 WIB dan 13.00 WIB sebesar
9«
473 mV. Untuk arus keluaran, nilai minimum terjadi pada pukul 10.00 WIB
sebesar 32 mA dan maksimum pada pukul 11.00 WIB sebesar 130 mA.
350
425
•
O
420 -
Tegangan
Ams
V
0
\
\
/
415 -
\
/
3
1i 3.
O
c
/
410
/
H
405
-6
- 300
/
h 250
\
\
400
H
«
395
H
\
/
100
<
\
\
390
^
M
3
\
O)
c
1
3
V 150
\
/
=
w
\
/
1
h 200
\
\
/
(0
<
^ 50
i .
385
50
150
500
1000
Daya lampu halogen (W)
Gambar 4.3.b. Hubungan tegangan keluaran terbuka dan arus keluaran pada sel
surya I I I dengan menggunakan lampu halogen
Pada gambar 4.3.b. dapat dilihat pada daya lampu halogen 500 W
menunjukkan nilai tegangan keluaran Vo,c maksimum yaitu sebesar 420 mV.
Sedangkan nilai minimum pada daya lampu halogen 1000 W sebesar 390 mV.
Sedangkan arus keluaran menunjukkan nilai maksimum
pada daya lampu
halogen 500 W sebesar 326 mA dan nilai minimum pada daya lampu halogen 50
W sebesar 37 mA.
Jika di bandingkan grafik sel surya yang menggunakan sumber cahaya
sinar matahari dan lampu halogen, baik nilai tegangan dan arus pada lampu
halogen menunjukkan nilai yang lebih baik dibandingkan dengan sel surya yang
menggunakan sumber cahaya matahari. Hal ini dikarenakan pada lampu halogen
29
daya yang dihasilkan bernilai konstan. Sedangkan pada sumber cahaya matahari
terjadi fluktuasi tergantung cuaca pada saat pengukuran.
4.2.1.4. Sel Surya I V
Pada gambar 4.4.a. menunjukkan nilai tegangan keluaran terbuka (Vo,c)
dan arus keluaran (I) pada sel surya. Pada gambar dapat dilihat pada pukul 13.00
WIB menunjukkan nilai tegangan keluaran Vo,c minimum yaitu sebesar 483 mV.
Hal ini disebabkan karena pada jam tersebut intensitas cahaya matahari masih
kecil dan juga dikarenakan awan yang menutupi matahari sehingga menghalangi
sinar matahari sampai ke permukaan sel surya.
180
530
•
O
>
E_
u
o"
520 -
>
510 -
t
Tegangan
Ams
160
(0
«
500 H
H
490
3
c 480
re
/
/
//
//
//
/
\\
\ \
\
//
\.
4^
c
e
M
h 60
S) 470Y M
09:00.00
120
- 80
/- AO
0)
460 -{
^
<
E
\ Hoo «
/
c
140
\
//
//
\
I-
.
1
10:00:00
.
1
11:00:00
.
1
12:00:00
.
1
13:00:00
i
1
14:00:00
i
h 20
15:00:00
Waktu pengamatan (WIB)
Gambar 4.4.a. Hubungan tegangan keluauan terbuka dan arus keluaran pada sel
surya IV dengan sumber cahaya matahari
Dan terjadi titik puncak pada pukul 14.00 WIB sebesar 494 mV. Untuk
arus keluaran, nilai minimum terjadi pada pukul 09.00 WIB sebesar 41 mA dan
maksimum pada pukul 14.00 WIB sebesar 166 mA. Pada grafik baik nilai
10
tegangan keluaran maupun arus yang dihasiiUn mengalami fluktuasi. Hal ini
dikarenakan perubahan cuaca yang cepat saat melakukan pengukuran.
520
500
•
O
>
o
500 -
Tegangan
Arus
T 400
6
>
<
\
^
u
<U-»
\
480 -
\
c
c
c
to
\
460
/
/
440
H
- 200
y
H
\
3
0)
3
\
/
c
S
«
/
/
\
(0
§
I- 300
\
\
- 100
420
A .
B
C
Daya lampu halogen (W)
Gambar 4.4.b. Hubungan tegangan keluaran terbuka dan arus keluaran pada sel
surya I V dengan menggunakan lampu halogen
Pada gambar 4.4.b. menunjukkan nilai tegangan keluaran terbuka (Vo,c)
dan arus keluaran (I) pada sel surya IV. Pada gambar dapat dilihat pada daya
lampu halogen 50 W menunjukkan nilai tegangan keluaran Vo,c maksimum yaitu
sebesar 510 mV. Sedangkan nilai minimum pada daya lampu halogen 500 W dan
1000 W sebesar 430 mV. Sedangkan arus keluaran menunjukkan nilai maksimum
pada daya lampu halogen 1000 W sebesar 414 mA dan nilai minimum pada daya
lampu halogen 50 W sebesar 51 mA.
Jika di bandingkan grafik sel surya yang menggunakan sumber cahaya
sinar matahari dan lampu halogen, nilai arus pada lampu halogen menunjukkan
31
nilai yang lebih baik dibandingkan dengan sel surya yang menggunakan sumber
cahaya matahari. Sedangkan untuk tegangan pada sel surya yang menggunakan
sinar matahari menunjukkan hasil yang lebih baik. Hal ini dikarenakan pada
lampu halogen daya yang dihasilkan bernilai konstan. Sedangkan pada sumber
cahaya matahari terjadi fluktuasi tergantung cuaca pada saat pengukuran.
4.2.2. Perbandingan Tegangan Keluaran dan Arus Pada Rangkaian Seri dan
Paralel
4.2.2.1. Perbandingan Tegangan Keluaran dan Arus Pada Rangkaian Seri
Pada gambar 4.5.a.dan 4.5.b. dapat di lihat pada pukul 09.00 WIB secara
keseluruhan baik nilai tegangan maupun arus memiliki nilai minimum. Hal ini di
karenakan intensitas cahaya matahari yang masih kecil dan juga dikarenakan
awan yang menutupi sinar matahari sehingga menghalangi sinar matahari sampai
ke permukaan.
Meskipun demikian, untuk sel surya I,II; I,III memiliki nilai
tegangan yang besar di bandingkan dengan yang lainnya. Harga tegangan dan arus
menunjukkan peningkatan hingga mencapai nilai maksimum pada gambar pada
pukul 13.00 WIB. Hal ini dikarenakan intensitas cahaya matahari yang diterima
semakin besar. Untuk tegangan keluaran maksimum di hasilkan pada rangkaian
sel sur>'a I , II sebesar 1022 mV.
32
1020
>
E
o
>
3
•
O
1000 -
S C 1,11
SCI.III
/
980 -
o-
/
960 -
/
/
/
940 -
\
C
CO
i-
(0
3
0)
c
O)
c
w
D)
(I)
\
/
920 -
/
/
/
900 -
/
880 -
/
\
/
860 -
/
X
\
\
/
\ /
d
Q840
09:00.00
10:00:00
11:00:00
12:00:00
13:00:00
14:00:00
15:00:00
Waktu pengamatan (WIB)
Gambar 4.5.a. Hubungan tegangan keluaran terbuka sel surya yang dipasang seri
pada sei surya I, II dan 1,111 dengan sumber cahaya matahari
1000
•
O
>
o
o"
>
S C 1,11,111
SC!I,III,IV
800 -
CO
n
o
/
v..
/
600 -
/
c
CO
l_
CO
400 -
/
c
CO
c
200 -
CO
Ol
0)
-0
/
/
/
\
/
W
W
a
0
09:00:00
10:00:00
11:00:00
12:00:00
13:00:00
14:00:00
15:00:00
Waktu pengamatan (WIS)
Gambar 4.5.b. Hubungan tegangan keluaran terbuka sel surya yang dipasang seri
pada sel surya I,n,III dan II,III,IV dengan sumber caJiaya matahari
Pada gambar 4.5.b. dapat dilihat bahwa pada sel surya II,III,IV menunjukkan nilai
yang minimum disetiap jam pengamatan.
Tabel 4.1. Nilai V dan I pada pengamatan sel surya yang dipasang seri dengan
sumber cahaya matahari
Waktu
Pengamatan
Sel surya
I,II
V
(mV)
904
996
1013
1020
1022
1000
923
09:00
10:00
11:00
12:00
13:00
14:00
15:00
I
(mA)
88.8
119.5
191.5
134.7
133
92.3
47.4
Sel surya
1,111
V
I
(mA)
(mV)
36.3
853
859
59.6
119.5
932
990
137
1000
125.4
35.4
858
937
62.2
Sel surya
II,III,IV
V(mV)
I
(mA)
84
7.95
169
45.1
155
62.6
120
51.4
118.4
35.2
452
34.1
90
27.5
Sel suiya
1,11,111
V(mV)
I
(mA)
352
21.1
492
66.4
916
114.5
616
130.4
578
71.5
69.4
457
108.2
813
Untuk grafik arus keluaran dapat di lihat pada gambar 4.5.c. dan 4.5.d.
Untuk arus maksimum yang dihasilkan terlihat pada rangkaian sel surya I,II
sebesar 191,5 mA pada jam 11.00 WIB. Sedangkan untuk arus minimum terlihat
pada rangkaian sel surya I I , n i , I V pada jam 10.00 WIB sebesar 7,9 mA.
200
180
•
O
S C 1.(1
S C l.lll
A
160
E
140
c
120
•
-^-8
100
(A
3
\
<
\
/
80
/
60
40
20
09:00:00
10:00:00
11:00:00
12:00:00
13:00:00
14:00:00
15:00:00
Waktu pengamatan (WIB)
(jambar 4.5.c. Hubungan arus keluaran sel surya yang dipasang seri pada sel surya
I,n dan I,III dengan sumber cahaya matahari
140
120 -
•
O
S C 1.11,111
SCII,III,IV
\
\
\
/
\
100 -
c
/
80-1
3
-A
/
/
V)
3
<
\
/
60 -
40
5\
\
/
2
4)
\
/
/
/
/
\
20
0
\
/
\
/
\
09:00:00
\
\
•o.
/
V
\
/
10:00:00
\
11:00:00
12:00:00
13:00:00
14:00:00
15:00:00
Waktu pengamatan (WIB)
Gambar 4.5.d. Hubungan arus terbuka sel surya yang dipasang seri pada sel surya
I.n.III dan II,III,IV dengan sumber cahaya matahari
Secara keseluruhan baik nilai tegangan maupun arus yang di hasilkan
mengalami fluktuasi yang beragam setiap waktu pengamatan. Hal ini di karenakan
saat melakukan pengukuran terjadi perubahan cuaca yang cepat. Pada sel surya
I1,III,IV hampir di setiap jam pengamatan memiliki nilai arus yang minimum
dibandingkan dengan rangkaian sel surya yang lainnya.
Pada gambar 4.5.e. dan 4.5.f memperlihatkan hubungan tegangan
keluaran terbuka Vo,c menggunakan lampu halogen sebagai sumber cahaya. Pada
gambar terlihat bahwa besarnya nilai tegangan tidaklah linear. Melainkan terdapat
fluktuasi. Hal ini bisa saja terjadi karena tegangan sumber yang turun saat
melakukan pengukuran. Pada gambar dapat dilihat bahwa tegangan maksimum
pada sel surya I , I I pada P = 1000 W sebesar 910 mV. Sedangkan nilai
minimumnya diperoleh pada sel surya II,I1I,IV pada P = SOW sebesar 60 mV.
35
920
•
O
>
u
o"
>
w
S C l.ll
S C 1,111
900 -
/
/
880 -
3
Si
/
/
/
/
860 -
c
/
K
t-
flj
/
3
(U
840 -
c
CO
c
TO
O)
820
0)
800
150
50
500
1000
Daya lampu halogen (W)
Gambar 4.5.e. Hubungan tegangan keluaran terbuka sel surya yang dipasang seri
pada sel surya 1,11 dan 1,111 dengan sumber cahaya lampu halogen
700
>
E
600 -
•
O
SCI,11,111
S C 11.111,1V
/
o
o"
>
500 4
/
3
c
l5
300 H
3
c
/
/
/
/
/
/
/
/
JO.
200 H
c
ra
cn 100
o
50
150
500
1000
Daya lampu halogen (W)
Gambar 4.5.f. Hubungan tegcmgan keluaran terbuka sel surya yang dipasang seri
pada sel surya I,II,III dan 1I,111,1V dengan sumber cahaya lampu
halogen
Tabel 4.2. Nilai V dan I pada pengamatan sel surya yang dipasang seri dengan
sumber cahaya lampu halogen
Daya
Lampu
(W)
50
150
500
1000
Sei surya
V
(mV)
820
860
840
910
I
(mA)
15
35
282
251
Sel surya
1,11,111
I
V
(mA)
(mV)
6
100
16
150
192
620
518
510
Sel surya
I,III
V
I
(mA)
(mV)
890
32
41
860
850
399
870
353
Sel surya
II,[II,IV
I
(mA)
60
170
300
190
I
(mA)
12
15
430
121
500
400 -
<
E
-
300 -
c
s
200 in
Z3
100
150
500
1000
Daya lampu halogen (W)
Gambar 4.5.g. Hubungan arus keluaran sel surya yang dipasang seri pada sel
surya I,II dan I,III dengan sumber cahaya lampu halogen
600
500 -
<
•
O
S C l.ll.lll
S C II.III.IV
A
400
/
E
5
/
300
3
«
/
200
/
in
3
<
/
\
\
\
/
100 -
^
50
/
150
500
1000
Daya lampu halogen (W)
Gambar 4;5^h. Hubungan arus keluaran sel surya yang dipasang seri pada sel
surya I,II,III dan II,III,IV dengan sumber cahaya lampu halogen
Pada gambar 4.5.g. dan 4.5.h. memperlihatkan hubungan arus keluaran
menggunakan lampu halogen sebagai sumber cahaya. Pada gambar terlihat bahwa
besarnya nilai arus tidaklah linear Melainkan terdapat fluktuasi. Hal ini bisa saja
terjadi karena tegangan sumber yang turun saat melakukan pengukuran. Pada
gambar dapat dilihat bahwa arus maksimum pada sel surya I,II,III pada P = 1000
W sebesar 518 mV. Sedangkan nilai minimumnya diperoleh pada sel surya I,II,III
pada P = 50W sebesar 6 mA.
Jika dibandingkan hasil pengukuran tegangan keluaran terbuka Vo,c dan
arus keluaran kedua sumber yang berbeda, untuk nilai Vo,c menggunakan sumber
cahaya matahari lebih baik dibandingkan menggunakan lampu halogen. Terlihat
nilai tegangan yang dihasilkan pada sumber cahaya matahari lebih besar dimana
38
nilai maksimum mencapai 1022 mV yang pada lampu halogen hanya mencapai
910 mV. Tetapi untuk perbandingan nilai arus keluaran pada lampu halogen
menghasilkan nilai yang lebih baik yaitu sebesar 518 mA.
4.2.2.2. Perbandingan Tegangan Keluaran dan Arus Pada Rangkaian Paralel
Pada gambar 4.6.a. dan 4.6.b. dapat di lihat pada pukul 09.00 WIB secara
keseluruhan baik nilai tegangan maupun arus memiliki nilai minimum. Hal ini di
karenakan intensitas cahaya matahari yang masih kecil dan juga dikarenakan
awan yang menutupi sinar matahari sehingga menghalangi sinar matahari sampai
ke permukaan.
Harga tegangan dan arus menunjukkan peningkatan hingga
mencapai nilai
maksimum pada grafik pada pukul 12.00 WIB dan ada yang
bernilai maksimum pada pukul 13.00 WIB.
Hal ini dikarenakan intensitas cahaya
matahari yang diterima semakin besar. Untuk tegangan keluaran maksimum di
hasilkan pada rangkaian sel surya IIJH.IV sebesar 513 mV pada jam 13.00 WIB.
Sedangkan harga minimum diiunjukkan pada rangkain sel surya I,II,III sebesar
405 mV pada jam 13.00 WIB.
520
9
E
500
-
480
-
460
-
440
-
420
-
o
n
C
5
IS
3
tl
c
ni
CO
c
ra
Ol
400
09:00:00
10:00:00
1 1:00:00
12:00:00
Waktu pengamatan
13:00:00
14:00:00
15:00:00
(WIB)
Gambar 4.6.a. Hubungan tegangan keluaran terbuka sel surya 1,11 dan I,III yang
dipasang paralel dengan sumber cahaya matahari
39
520
-O
>
•§
o
-1
500
480 -
/
3
/
460 -
c
£
R)
3
-
/
/
\
/
\
/
440
c
O)
c
TO
O)
0)
o
420 •
O
H
S C 1,11,111
S C II.III.IV
y
o
/
/
400
09;00:00
10:00:00
11:00:00
12:00:00
13:00:00
14:00:00
15:00.00
Waktu pengamatan (WIB)
Gambar 4.6.b. Hubungan tegangan keluaran terbuka sel surya I,II,ni dan II,III,IV
yang dipasang paralel dengan sumber cahaya matahari
Sedangkan untuk arus, pada gambar 4.6.c. dan 4.6.d diperoleh arus
maksimum yang dihasilkan terlihat pada rangkaian sel surya II,III,IV sebesar
478,2 mA pada pukul 10.00 WIB. Sedangkan untuk arus minimum diperoleh pada
sel surya I , I I pada pukul 09.00 WIB sebesar 58,8 mA.
500
•
O
400
s o 1,11
S C I,III
-
/
n
/
300
\
\
/
-
\
n
g
200 I
E
<
100
^
09:00:00
/
10:00:00
1 1:00:00
12 00 00
13 00 00
14 00:00
15:00 00
Waktu pengamatan (WIB)
rambar 4.6.c. Hubungan arus keluaran sel surya I,II dan 1,111 yang dipasang
paralel dengan sumber cahaya matahari
Pada gambar 4.12.g dan 4.12.h dapat dilihat bahwa nilai efesiensi
maksimum diperoleh pada P = 50 W pada sel surya 1,11 sebesar 3,8% dan
memiliki nilai minimum pada P = 1000 W pada sel surya II,III,IV sebesar 0,2%.
3.0
2.5
2.0 -
c
1.5 -
'v>
s
1.0
A
0.5 •
O
S C 1,11,111
S C II.III.IV
0.0
150
,50
1000
500
Daya lampu halogen (W)
Gambar 4.12.h.Hubungan efisiensi pada sel surya 1,11,111 dan II,III,IV yang
dipasang paralel dengan menggunakan lampu halogen
Tabel 4.8. Nilai P dan t] pada pengamatan sel surya yang dipasang paralel dengan
sumber cahaya lampu halogen
Daya
Lampu
(W)
50
150
500
1000
Sel surya
I II
P
(mW)
(%)
3,8
25,8
2,8
34,8
236,8 0,4
0,4
223,1
Sel surya
I,II,Ili
Sel surya
I III
P
(mW)
33,4
35,2
339,1
288,5
P
(mW)
39,4
57,9
119
330.7
r]
(%)
2,9
2.8
0,2
0,3
r]
(%)
2,5
1,7
0,8
0.3 '
Sel suiya
II,III,IV
P(mW)
V
(%)
1,6
62
67,5
1,5
0,7
129,5
0,2
429
Jika dibandingkan, pada sel surya yang menggunakan sumber lampu
halogen memiliki nilai yang lebih baik dibandingkan dengan menggunakan
62
sumber cahaya matahari. Hal ini disebabkan karena sifat sumber lampu halogen
yang konstan dibandingkan dengan sember cahaya matahari yang bisa berubah
setiap saat ketika melakukan pengukuran.
Download