APAKAH JSS DAPAT BERDIRI PADA KAWASAN RAWAN GEMPA

advertisement
PERSIAPAN PERENCANAAN JEMBATAN SELAT SUNDA
Rencana Tol LampungTerbanggi Besar
Tol Jakarta - Merak
Jembatan Selat Sunda
Lingkar Selatan Serang
KONEKTIVITAS JEMBATAN SELAT SUNDA DENGAN TOL YANG ADA
Sesar
(Peta Seismotektonik ESDM, 2004)
Studi Terdahulu
(termasuk Kajian
Binamarga tahun 2008)
Sangiang
48,5 km
Jembt Selat Sunda
Krakatau
Jawabannya adalah BISA dan MEMUNGKINKAN
Dengan Desain yang memperhitungkan aspek2
gempa
Vulkanik (Erupsi mengeluarkan Abu)
Tektonik (pergeseran lateral akibat retakan lempengan,
propagasi sesar )
Tsunami (merupakan turunan dari aspek Tektonik)
Memperhitungkan Risiko atas Hazard yang
disebutkan di atas
Merancang Rencana Adaptasi nya
Aspek Vulkanik seperti abu vulkanik
Aspek Tektonik yakni makin melebarnya sesar
geser pada sisi selatan Pulau Sangiang
Aspek Tsunami (akibat Vulkanik dan Tektonik)
yang disebabkan oleh
Batuan yang jatuh atau Aliran Pyroclastic
Letusan Bawah Laut
Caldera yang runtuh ke dalam
Perpindahan Lempengan (Sub-duction) yang
mengakibatkan naiknya kolom air beberapa meter
VULKANIK
Untuk desain selanjutnya, pengaruh letusan Gunung Krakatau akan distudi
lebih lanjut dengan berbagai simulasi
Abu Vulkanik, karena jaraknya sekitar 48,5 km
maka Abu Vulkanik akan sedikit mempengaruhi
yang berupa debu-debu yang akan mengganggu
Jarak pandang pengendara mobil di JSS, untuk ini di
JSS akan dilakukan kajian Keselamatan Pengendara
saat ada debu seperti LAMPU-LAMPU dan tandatanda LALU LINTAS yang memadai sesuai standard
international
Penumpukan abu – abu vulkanik pada struktur pylon
dsb, maka JSS harus didesain dengan
memperhitungkan ketebalan abu yang menumpuk
pada struktur jalan ataupun Pylon
Dari kajian Binamarga tahun 2008 ditemukan
pada peta seismotektonik ESDM 2004, suatu
sesar geser
Karena letusan gunung krakatau atau pergerakan
tektonik lainnya maka diperlukan kajian apakah sesar
geser ini akan berpropagasi (memanjang). Binamarga
akan melakukan kajian ini
Tekn0logi Jembatan untuk mengakomodasi efek
gempa tektonik telah ada, dan JSS akan dilengkapi
dengan teknologi untuk mengakomodasi ini
Sesar (berdasar peta
seismotektonik, 2004,
ESDM)
Sumber: Kajian Dit Jalan Tol dan Jembatan DitJen Binamarga, 2008
Turunan dari Aspek Tektonik dan Vulkanik
Aspek Tsunami yang disebabkan berubahnya
volume kolom air laut pada lokasi terjadinya
gempa vulkanik atau tektonik
Batuan yang jatuh atau Aliran Pyroclastic (Vulkanik)
Letusan Bawah Laut (Vulkanik)
Caldera yang runtuh ke dalam (Vulkanik)
Perpindahan Lempengan (Sub-duction) yang
mengakibatkan naiknya kolom air beberapa meter
(Tektonik)
Aliran Pyroclastic, yang dapat mengakibatkan tsunami karena kolom air menjadi naik,
kejadian ini di Montreal Coast, 1999. (Sumber:
http://www.minoanatlantis.com/pix/Pyroclastic_Surge_Montserat_1996.jpg)
Letusan Gunung Api bawah laut off the coast of Tonga, menyemburkan debu dan uap
panas 100 meters ke udara pada 18 Maret 2009, lepas pantai Nuku'Alofa, Tonga.
Berakibat pada berubahnya tinggi kolom air yang berakibat pada tsunami (Dana
Stephenson/Getty Images, 2009)
Animasi Propagasi Gelombang Tsunami,
bermula sebagai gelombang kecil ( <= 4 meter
akiabt subduction/perubahan kolom air di atas
lokasi subduction), menjadi besar dengan
perioda lebih pendek ketika mencapai pantai
Tsunami yang diakibatkan oleh Tektonik
Subduction antara lempengan, dalam hal ini
kemungkinan terjadi pada lempengan di
samudra hindia pada lokasi dekat selat sunda,
sering disebut PARIT SUNDA
Sumber: causetsunami.blogspot.com/2010/03/
2011
TAHUN 2008 Binamarga telah melakukan simulasi
tsunami akibat letusan krakatau dan pergeseran
lempeng di Samudra Hindia (Parit Sunda)
Dilihat tinggi gelombang Tsunami yang akan sampai pada
lokasi Jembatan Selat Sunda
Didapat tinggi gelombang Tsunami akibat letusan
Krakatau atau pergeseran lempeng di Samudra Hindia
(Parit Sunda) yang akan sampai di lokasi Jembatan Selat
Sunda adalah 6 meter dengan waktu tiba 0,25 jam
Maka JSS harus memperhitungkan jarak antara muka air
laut dengan lantai kendaraan (tinggi ruang bebas)
Tinggi ruang bebas adalah sekitar 75 m
Struktur PYLON harus diperhitungkan terhadap hantaman
gelombang dengan tinggi 6 m
RUANG BEBAS
Ruang Bebas
Tinggi Ruang Bebas
1.
Kurva Kinki Regional Construction Bureau, Mar.1970
2.
Kapal Cargo Terbesar di dunia
3.
Kapal Penumpang Terbesar didunia
4.
Kapal Induk Terbesar di Dunia
5.
Ruang Bebas pada Jembatan Bentang Panjang Lainnya
6.
Memperhitungkan tinggi tsunami yang akan sampai
Krakatau: Tsunami 1883
Boundary Cond.:
Kalimantan
P. RAKATA
Krakatau: Elevasi Maksimum - Zoom
Sumatera
P. Sanghyang
Letusan
krakatau
SIMULASI TSUNAMI:
Jawa
TINGGI GELOMBANG TSUNAMI MAKSIMUM
AKIBAT LETUSAN KRAKATAU
yang SAMPAI di JSS = 6m (Binamarga, 2008)
Boundary Cond.:
Krakatau: Waktu Tempuh (Time Travel) - Zoom
Boundary Cond.:
Sumatera
P. Sanghyang
Letusan
krakatau
SIMULASI TSUNAMI:
WAKTU TIBA GELOMBANG TSUNAMI
AKIBAT LETUSAN KRAKATAU
Di JSS = 0,25 jam (Binamarga, 2008)
Jawa
Perhitungan Struktur JSS akan termasuk
Analisa statik dan dinamik memperhitungkan gempa
berdasarkan peraturan yang berlaku
Beban Mati dimasukkan dengan beban abu vulkanik
dengan ketebalan tertentu pada lantai kendaraan, struktur
Pylon dsb
Peta zona kegempaan yang digunakan dalam
pemilihan besarnya gaya gempa mengacu pada peta
yang dikeluarkan oleh Kementerian Pekerjaan Umum
yang tercantum dalam Surat Edaran Menteri
No.12/SE/M/2010 perihal Pemberlakuan Peta Zonasi
Gempa Indonesia
PGA 500 tahunan
PGA 2500
tahunan
PEAK GROUND ACCELERATION :
0,25 – 0,3 g (periode ulang 500 tahun)
0,4 – 0,5 g (periode ulang 2500 tahun)
Untuk desain selanjutnya akan dilakukan penelitian khusus mengenai kegempaan Jembatan Selat Sunda meliputi :
1. Probabilistic Seismic Hazard Analysis (PSHA)
2. Site Specific Response Spectra (SSRS)
3. Simulasi gempa akibat slip di sesar-sesar aktif
berdasarkan data sumber-sumber gempa dalam radius 500 km dari Selat Sunda yang bersumber dari zona subduksi
lempeng tektonik, sesar Semangko, sesar Rajabasa dan lain-lain.
STRUKTUR ATAS
Lebar Bentang yang Terpanjang akibat Morfologi dan
Posisi dari Palung Laut
Lebar alur, tinggi bebas untuk Persyaratan Navigasi
Kondisi Alam (Rawan Gempa, Gelombang, Arus,
Angin, Perubahan Temperatur)
STRUKTUR BAWAH
Posisi/Letak tanah keras yang perlu diperhatikan
untuk peletakan posisi dan jenis fundasi
MUNGKIN, dengan aspek engineering,
kesulitan dapat diatasi dengan teknologi dan
biaya
Download