PENGANTAR BASIS DATA

advertisement
Sistem Basis Data
SISTEM BASIS DATA
PENILAIAN

Tugas/Quis 30%

UTS
30%

UAS
40%

Kehadiran
3x tidak masuk atau alpha  tidak bisa ikut
ujian Akhir
TUGAS

Dikumpulkan pada waktu yang telah ditentukan

Ditulis dalam kertas A4

Tengang waktu Kehadiran 20 Menit
Created by Rina K/MI/FTIK UNIKOM
1
Sistem Basis Data
SILABUS

Introduction

Database Architecture

Database Design
o Entity Relationship Model
o Functional Dependencies
o Further Normalization
o Entity Relationship Diagram

The Relational Model
o Relatianal Algebra
o Relational Calculus
o Integrity

SQL

Concurrency

Security
Created by Rina K/MI/FTIK UNIKOM
2
Sistem Basis Data
INTRODUCTION

Pengertian Basis Data

Kriteria Basis Data

Definisi Sistem Basis Data

Komponen Sistem Basis Data

Tujuan Basis Data
o Tujuan Primer
o Tujuan Sekunder

Keuntungan Basis Data

Kekangan Dalam Basis Data
o Data Redundancy
o Data Inconsistency
o Data Terisolasi
o Data Integrity
o Data Security
Created by Rina K/MI/FTIK UNIKOM
3
Sistem Basis Data
PENGANTAR BASIS DATA
Basis Data (Database) dapat dibayangkan sebagai sebuah lemari
arsip. Jika kita memiliki sebuah lemari arsip dan bertugas untuk
mengelolanya, maka kemungkinan besar kita akan melalukan
hal-hal seperti :

Memberi sampul/map pada kumpulan arsip yang akan
disimpan

Menentukan kelompok /jenis arsip

Memberi penomoran dengan pola tertentu yang nilainya
unik pada setiap sampul/map

Menempatkan arsip-arsip tersebut dengan cara/urutan
tertentu didalam lemari
Kalaupun hal-hal tersebut tidak seluruhnya dilakukan, paling
tidak, semua lemari arsip menerapkan suatu aturan atau cara
tertentu
tentang
bagaimana
keseluruhan
arsip-arsip
tadi
ditempatkan/ disusun.
Yang paling sederhana, tentu, menyusun/menempatan arsiparsip tadi sesuai kedatangannya (kronologisnya) dan tanpa
pengelompokan. Hampir tidak akan pernah kita jumpai adanya
lemari
arsip
yang
tidak
memiliki
aturan/cara
dalam
penyusunan/ penempatan arsip-arsip di dalamnya.
Bahkan untuk sebuah lemari buku atau bajupun, secara ilmiah,
kita seringkali menerapkan suatu cata/aturan tertentu dalam
menyusun/
menempatkan
buku-buku
atau
baju-baju
itu
didalam sebuah lemari. Upaya penyusunan/penempatan ini
memang baru kita lakukan jika kita rasakan, bahwa buku atau
baju tersebut sudah cukup banyak.
Created by Rina K/MI/FTIK UNIKOM
4
Sistem Basis Data
PENGERTIAN BASIS DATA

Basis diartikan sebagai markas atau gudang, tempat
bersarang atau berkumpul.

Data adalah representasi fakta dunia nyata yang mewakili
suatu objek seperti manusia (pegawai, siswa, pembeli,
pelanggan),
barang,
peristiwa,
konsep,
keadaan,
dan
sebagainya, yang direkam dalam bentuk angka, huruf,
simbol, teks, gambar, bunyi atau kombinasinya.

Basis data menurut James Martin dalam bukunya berjudul
Database Organization :
“A database may be defined as a collection of interalletd
data stored together without harmfull or unnecessary
redundancy to serve one or more applications in an optimal
fashion; the data are stoed so that they are independent of
program with use the data;
a common and controlled
approach its used in adding new data and in modifying and
retrieving existing data within the database“
Basis data adalah suatu kumpulan data terhubung (
interralated data ) yang disimpan secara bersama-sama
pada suatu media, tanpa mengatap satu sama lain atau
tidak
perlu
suatu
kerangkapan
data
(
controlled
redundancy) dengan cara tertentu sehingga muda untuk
digunakan atau ditampilkan kembali; dapat digunakan oleh
satu atau lebih program aplikasi secara optimal, data
disimpan tanpa mengalami ketergantungan pada program
yang menggunakannya; data disimpan sedemikian
rupa
sehingga penambahan, pengambilan dan modifikasi data
dapat dilakukan dengan mudah dan terkontrol.
Created by Rina K/MI/FTIK UNIKOM
5
Sistem Basis Data

Definisi Database dalam sudut pandang lainnya.
o Himpunan
kelompok
data
(arsip)
yang
saling
berhubungan yang diorganisasi kan sedemikian rupa
agar kelak dapat dimanfaatkan kembali dengan cepat
dan mudah.
o Kumpulan data yang saling berhubungan yang disimpan
secara bersama sedemikian rupa tanpa
(redundansi)
yang tidak perlu, untuk memenuhi berbagai kebutuhan.
o Kumpulan file/tabel/arsip yang saling berhubungan
yang disimpan dalam media penyimpanan elektronis
KRITERIA BASIS DATA
Berdasarkan pengertian diatas basisdata mempunyai beberapa
kriteria penting yang harus dipenuhi, yaitu :
1. Bersifat data oriented dan bukan program oriented yang
akan menggunakannya
2. Data dapat digunakan oleh pemakai yang berbeda-beda
atau beberapa program aplikasi tanpa perlu mengubah
basis datanya
3. Data dalam database dapat berkembang dengan mudah,
baik volume maupun strukturnya
4. Data yang ada dapat memenuhi kebutuhan system-sistem
baru secara mudah
5. Data dapat digunakan dengan cara yang berbeda
6. Kerangkapan data (data redundancy) minimal
Created by Rina K/MI/FTIK UNIKOM
6
Sistem Basis Data
Keenam kriteria tersebut telah membedakan secara nyata atau
jelas antara pengorganisasian data secara basis data (database
Processing) dan pengelolaan data dalam file tradisional, yaitu :
1. Hanya dapat digunakan oleh satu program aplikasi
2. Berhubungan
dengan
suatu
persoalan
tertentu
untuk
system yang direncanakan
3. Perkembangan data hanya mungkin terjadi pada volume
data saja
4. Kerangkapan
data
terlalu
sering
muncul
atau
tidak
terkontrol
PENGERTIAN SISTEM BASIS DATA
Ruang lingkup sistem basis data lebih luas, sistem basis data
memuat sekumpulan basis data dalam suatu sistem yang
mungkin tidak ada hubungan satu sama lain tetapi secara
keseluruhan mempunyai hubungan sebagai sebuah sistem
dengan didukung oleh komponen lainnya.
Selanjutnya James F. Courtney Jr. dan David B. Paradice dalam
bukunya Database System for Management, :
Sistem Basis Data adalah sekumpulan basis data dengan para
pemakai yang menggunakan basis data secara bersama-sama,
personal-personal yang merancang dan mengelola basis data,
teknik-teknik untuk merancang dan mengelola basis data,
serta system komputer yang mendukungnya.
Created by Rina K/MI/FTIK UNIKOM
7
Sistem Basis Data
KOMPONEN DARI SISTEM BASIS DATA
Dari pengertian tersebut dapat disimpulkan bahwa sistem
basis data mempunyai beberapa Komponen penting, yaitu :
1.
Basis data sebagai inti dari Sistem Basis Data
Data yang disimpan dalam basis data
2.
Perangkat lunak untuk perancangan dan pengelolaan basis
data (DBMS, Report Writer)
3.
Perangkat keras sebagai pendukung operasi pengolahan
data (Storage, processor, Memory )
4.
Pengguna yang mempunyai peranan penting dalam system
tersebut.
Perangkat lunak
untuk mengelola Basis Data merupakan
perangkat lunak yang umum mempunyai 2 fungsi utama.

Untuk mendefinisikan data dalam Basis Data dan untuk
mengakses/pengelolaan data dalam basis data tersebut.

Paket aplikasi Basis Data baik yang bekerja dibawah sistem
operasi
DOS maupun berbasis visual. Seperti Clipper,
Foxpro, Delphi
SISTEM BASIS DATA VS KERTAS
1. Kepadatan, tidak memerlukan jumlah kertas yang sangat
banyak untuk menyimpan data, dan cukup ringkas
2. Kecepatan, data dapat diambil dan dimanipulasi lebih cepat
dibandingkan pencarian secara manual dari kertas
3. Kemudahan, mengurangi pekerjaan yang menjemukan jika
harus berurusan dengan berlembar-lembar kertas
4. Kekinian, data yang simpan adalah daa yang akurat sesuai
perkembangan (up to date) dan dapat disediakan pada saat
yang dibutuhkan.
Created by Rina K/MI/FTIK UNIKOM
8
Sistem Basis Data
TUJUAN BASIS DATA
Basis Data dan lemari arsip sesungguhnya memiliki prinsip
kerja
dan tujuan yang sama. Prinsip utamanya adalah
pengaturan
kemudahan
data/arsip
dan
dan
kecepatan
tujuan
dalam
utamanya
adalah
pengambilan
kembali
data/arsip.
Perbedaanya hanya terletak pada media penyimpanan yang
digunakan. Jika lemari arsip mengunakan lemari dari besi atau
kayu
sebagai
media
penyimpanan,
maka
basis
data
menggunakan media penyimpanan elekrtonis seperti disk
(disket atau haddisk). Hal ini merupakan konsekuensi yang
logis, karena lemari arsip langsung dikelola/ditangani oleh
manusia, sementara basis data dikelola/ditangani oleh melalui
perantaraan alat/mesin yang dikenal dengan komputer.
Tujuan awal utama dalam pengelolaan data dalam sebuah
basis data adalah agar kita dapat menemukan kembali data (
yang kita cari ) dengan mudah dan cepat.
James Martin (1975) membedakan tujuan basis data menjadi 2
kelompok, yaitu :
1. Tujuan Primer, tujuan utama yang ingin dicapai dalam
usaha perancangan dan pengembangan basis data
2. Tujuan Sekunder,
tujuan tambahan yang dimaksudkan
untuk mencapai tujuan primer
Created by Rina K/MI/FTIK UNIKOM
9
Sistem Basis Data
Pemanfaatan basis data dilakukan untuk memenuhi sejumlah
tujuan (objektif) seperti berikut ini :

KECEPATAN DAN KEMUDAHAN ( SPEED )
Pemanfaatan basis data memungkinkan kita untuk dapat
menyimpan data atau melakukan perubahan/manipulasi
terhadap data atau menampilkan data kembali tersebut
dengan cepat dan mudah, daripada jika kita menyimpan
data secara manual atau elektronik tapi tidak dalam
penerapan basis data (misalnya bentuk spread sheet atau
dokumen teks biasa).

EFISIENSI RUANG PENYIMPANAN ( SPACE )
Karena berkaitan erat antar kelompok data dalam sebuah
basis data, maka redundansi pengulangan) data pasti
akanm selau ada. Banyaknya redundansi ini tentu akan
memperbesar ruang penyimpanan (baik di memori utama
maupun memori sekunder) yang harus disediakan. Dengan
basis data, efisiensi atau optimalisasii penggunaan ruang
penyimpanan dapat dilakukan, karena kita dapat melakukan
penekanan
jumlah
redundansi
data,
baik
dengan
menerapkan sejumlah pengkodean atau dengan membuat
relasi-relasi (dalam bentuk file) antar kelompok data yang
saling berhubungan.

KEAKURATAN (ACCURANCY)
Pemanfaatan pengkodean atau pembentukan relasi antar
data bersama dengan menerapkan aturan atau batasan tipe
data, domain data, keunikan data dan sebagainya, yang
secara ketat dapat diterapkan dalam sebuah basis data,
sangat
berguna
untuk
menekankan
ketidakakuratan
pemasukan atau penyimpanan data.
Created by Rina K/MI/FTIK UNIKOM
10
Sistem Basis Data

KETERSEDIAAN (AVAILABILITY)
Pertumbuhan data (baik dari sisi jumlah maupun jenisnya )
sejalan dengan waktu akan semakin membutuhkan ruang
penyimpanan yang besar. Padahal tidak semua data itu
selalu kita gunakan atau butuhkan. Karena itu kita dapat
memilah
adanya
data
utama/master/referensi,
data
transaksi, data historis hingga data kadaluarsa. Data yang
sudah jarang atau bahkan tidak pernah kita gunakan, dapat
kita atur untuk dilepaskan dari sistem basis data yang
sedang
aktif
penghapusan
penyimpanan
(menjadi
atau
off-line)
dengan
baik
dengan
memindahkan
cara
kemedia
off line (seperti removable disk atau tape).
Disis lain, karena kepentingan pemakaian data, sebuah
basis data dapat memiliki data yang disebar dibanyak lokasi
geografis.
Contoh : data nasabah sebuah bank, misalnya dipisah-pisah
dan disimpan dilokasi sesuai dengan keberadaan nasabah.
Dengan pemanfaatan teknologi jaringan komputer, data
yang berada disuatu lokasi/cabang, dapat diakses (menjadi
tersedia) bagi lokasi/cabang lain.

KELENGKAPAN (COMPLETENESS)
Lengkap tidaknya data yang kita kelola dalam sebuah basis
data bersifat relatif (baik terhadap kebutuhan pemakai
maupun terhadap waktu).
Bila seorang pemakai sudah menganggap bahwa data yang
dipelihara sudah lengkap, maka pemakai yang lain belum
tentu berpendapat sama. Atau, yang sekarang dianggap
sudah lengkap, belum tentu dimasa yang akan datang juga
demikian. Dalam sebuah basis data, di samping data kita
juga harus menyimpan struktur (baik yang medefinisikan
Created by Rina K/MI/FTIK UNIKOM
11
Sistem Basis Data
objek-objek dalam basis data maupun definisi detail dari
tiap objek, seperti struktur file/tabel atau indeks). Untuk
mengakomodasikan kebutuhan kelengkapan
semakin
berkembang,
menambah
maka
record-record
kita
data,
data yang
tidak
hanya
dapat
tetapi
juga
dapat
melakukan perubahan struktur dalam basis data, baik
dalam penambahan objek baru (tabel) atau penambahan
field-fiel baru pada suatu tabel.

KEAMANAN (SECURITY)
Memang
ada sejumlah sistem (aplikasi) pengelola basis
data yang tidak menerapkan aspek keamanan dalam
penggunaan basis data. Tetapi untuk sistem yang besar dan
serius, aspek keamanan juga dapat diterapkan dengan
ketat. Dengan begitu, kita dapat menentukan siapa-siapa
(pemakai) yang boleh menggunakan basis data serta objekobjek didalamnya dan menentukan jenis0jenis operasi apa
saja yang boleh dilakukannya.

KEBERSAMAAN PEMAKAIAN (SHATABILITY)
Pemakai
basis data seringkali tidak terbatas
pada satu
pemakai
atau
oleh
di
satu
sistem/aplikasi saja.
lokasi
saja
Data pegawai
atau
satu
dalam basis data
kepegawaian, misalnya, dapat g\digunakan oleh banyak
pemakai, dari sejumlah departemen dalam perusahaan atau
oleh banyak sistem (ssitem penggajian, sistem akuntansi,
sistem inventoru dan sebagainya). Basis data yang dikelola
oleh
sistem
(aplikasi)
yang
mendukung
lingkungan
multiuser akan dapat memenuhi kebutuhan ini, tetapi tetap
dengan
menjaga/menghindari
terhadap
munculnya
persoalan baru seperti inkonsistensi data (karena data yang
Created by Rina K/MI/FTIK UNIKOM
12
Sistem Basis Data
sama
diubah
oleh
banyak
pemakai
pada
saat
yang
bersamaan) atau kondisi deadlock (karena ada banyak
pemakai yang saling menunggu untuk menggunakan data).
KEUNTUNGAN SISTEM BASIS DATA
1. Kerangkapan data dapat diminimalkan
2. Inkonsistensi dapat dihindarkan
3. Data Dalam basis data dapat digunakan secara bersama
(multiuser)
4. Standarisasi data dapat dilakukan
5. Pembatasan keamanan data dapat diterapkan
6. Integritas data dapat terpelihara
7. Perbedan kebutuhan data dapat diseimbangkan
Independensi data (objektif DBS) : kekebelan aplikasi terhadap
perubahan struktur penyimpanan dan teknik pengaksesan data
Basis data harus dapat berkembang tanpa mempengaruhi
aplikasi yang telah ada.
Satu hal yang perlu diperhatikan, bahwa basis data bukan
hanya sekedar penyimpanan data secara elektronik
(dengan
bantuan komputer). Artinya, tidak semua bentuk penyimpanan
data secara elektronik bisa disebut basis data.
Kita dapat menyimpan dokumen berisi data
dalam file teks
(dengan program pengolah data), file spread sheet dan lainlain, tetapi tidak bisa disebut
sebagai basis data. Karena
didalamnya tidak ada pemilahan atau pengelompokan data
sesuai jenis/fungsi data, sehingga akan menyulitkan pencarian
data kelak. Yang sangat menonjol dari basis data adalah
Created by Rina K/MI/FTIK UNIKOM
13
Sistem Basis Data
pengaturan/pemilahan/
pengelompokkan/pengorganisasian
data yang tersimpan sesuai fungsi/ jenisnya.
KEKANGAN/BATASAN BASIS DATA
Syarat atau batasan yang harus di patuhi pada file basis data
agar dapat memenuhi krioteria sebagai suatu basis data.
Beberapa batasan, yaitu :
1. DATA REDUNDANCY,
Yaitu
munculnya data-data yang sama secara berulang-
ulang
pada
file
basis
data
yang
semestinya
tidak
diperlukan. Umumnya kerangkapan data dalam basis data
terjadi akibat penyusunan basis data untuk aplikasi-aplikasi
tidak
memperhatikan
Kerangkapan data
kriteria
sebuah
basis
data.
juga dapat terjadi akibat penyusunan
basis data dilakukan oleh perancang yang berbeda dalam
selang waktu yang cukup lama.
Kerangkapan dalam basis data perlu dihindari (paling tidak
harus diminimalkan) karena beberapa alasan, yaitu:
a. Pemborosan media penyimpan basis data
b. Biaya penyimpanan yang semakin besar
c. Kesulitan/inefisiensi dalam pengolahan data
d. Pemborosan waktu dalam pengolahan data
e. Semakin
besar
kemungkinan
muncul
data
tidak
konsisten
Kejadian kerangkapan dapat terjadi pada dua kemungkinan,
yaitu :
a. Kerangkapan data dalam satu file
b. Kerangkapan data dalam beberapa file
Created by Rina K/MI/FTIK UNIKOM
14
Sistem Basis Data
Contoh :
a. Kerangkapan data dalam satu file
Kerangkapan data terjadi pada kolom Gaji_Pokok, yaitu
untuk setiap karyawan yang mempunyaiGol_gaji tertentu
yang
sama,
maka
harus
dicatat
kembali
tentang
Gaji_Pokok dengan nilai sama, sehingga data Gaji_Pokok
akan disimpan secara berulang
FILE Karyawan
NIK
Nama_Kary
Alamat
Gol
Gaji_Pokok
K001
Rita
Yogyakarta
IIIA
500.000
K002
Ria
Semarang
IVA
750.000
K003
Rini
Jakarta
IIIA
500.000
K004
Rani
Yogyakarta
IIIB
550.000
K005
Rika
Surabaya
IVA
750.000
Untuk
menghindari
karyawan
tersebut
kerangkapan
dapat
data
dilakukan
dalam
dengan
file
cara
mengubah struktur file , yaitu memecah file karyawan
menjadi
2
buah
file
baru
yaitu
Karyawan_1
dan
Golongan.
File Karyawan _1
NIK
Nama_Kary
Alamat
Gol_Gaji
K001
Rita
Yogyakarta
IIIA
K002
Ria
Semarang
IVA
K003
Rini
Jakarta
IIIA
K004
Rani
Yogyakarta
IIIB
K005
Rika
Surabaya
IVA
Created by Rina K/MI/FTIK UNIKOM
15
Sistem Basis Data
File Golongan
Gol_Gaji
Gaji_Pokok
IA
100.000
IB
150.000
IC
200.000
ID
250.000
IIA
300.000
IIB
350.000
IIC
400.000
IID
450.000
IIIA
500.000
IIIB
550.000
IIIC
600.000
IIID
650.000
IVA
750.000
IVB
800.000
IVC
850.000
IVD
900.000
Contoh lainnya.
Kerangkapan data dalam file mahasiswa terjadi pada
kolom nama_mhs dan Nama_Mk. Nama mahasiswa
dalam
kolom nama_mhs mengalami kerangkapan,
karena setiap kali mahasiswa dengan nim tertentu
mengikuti nmata kuliah yang berbeda, maka namanya
harus
disimpan
Kerangkapan
kembali
dalam
kolom
nama_mhs.
yang lainnya adalah terjadi juga pada
kolom nama_mk.
Created by Rina K/MI/FTIK UNIKOM
16
Sistem Basis Data
File Mahasiswa
NIM
Nama_Mhs
Kode_Mk
Nama_Mk
1050001
Rita
MI3201
Pemrogaman Pascal
1050001
Rita
MI3202
Komunikasi Data
1050001
Rita
MI3203
Sistem Basis Data
1050002
Reni
MI3201
Pemrogaman Pascal
1050002
Reni
MI3202
Komunikasi Data
1050002
Reni
MI3203
Sistem Basis Data
1050002
Reni
MI3204
Sistem Operasi
1050003
Rini
MI3202
Komunikasi Data
1050003
Rini
MI3203
Sistem Basis Data
1050004
Rani
MI3202
Komunikasi Data
1050004
Rani
MI3204
Sistem Operasi
1050005
Rika
MI3201
Sistem Basis Data
1050005
Rika
MI3203
Pemrogaman Pascal
Kerangkapan data dalam file Mahasiswa dapat diatasi
dengan memecah file tersebut.
Dan untuk menjaga
hubungan antar data dalam ketiga file baru , maka dapat
menggunakan penghubung yaitu kolom NIM dan kolom
Kode_MK.
File Mahaiswa_1
NIM
Nama_Mhs
File Mata_Kuliah
Kode_Mk
Nama_Mk
1050001
Rita
MI3201
Pemrogaman Pascal
1050002
Reni
MI3202
Komunikasi Data
1050003
Rini
MI3203
Sistem Basis Data
1050004
Rani
MI3204
Sistem Operasi
1050005
Rika
MI3205
Komunikasi Data
Created by Rina K/MI/FTIK UNIKOM
17
Sistem Basis Data
File Khs
NIM
Kode_Mk
1050001
MI3201
1050001
MI3202
1050001
MI3203
1050002
MI3201
1050002
MI3202
1050002
MI3203
1050002
MI3204
1050003
MI3202
1050003
MI3203
1050004
MI3202
1050004
MI3205
1050005
MI3201
1050005
MI3203
b. Kerangkapan data dalam Beberapa file
Kerangkapan data dalam beberapa file terjadi jika
muncul nama-nama kolom yang sama delam beberapa
sile. Hal ini dikecualikan untuk kolom yang digunakan
sebagai kunci penghubung antara data dalam file untuk
memenuhi definisi database.
Contoh :
Kerangkapan terjadi pada kolom Nama_Mhs dalam file
Minat_Mhs, karena sebenarnya data Nama_Mhs
telah
disimpan dalam file mahasiswa.
File Mahaiswa
NIM
Nama_Mhs
1050001
Rita
1050002
Reni
1050003
Rini
1050004
Rani
1050005
Rika
Created by Rina K/MI/FTIK UNIKOM
18
Sistem Basis Data
File Minat_Mhs
NIM
Nama_Mhs
Minat
1050001
Rita
Pemrograman
1050002
Reni
Jaringan
1050003
Rini
Web
1050004
Rani
Basis Data
1050005
Rika
Multimedia
Kerangkapan data dalam beberapa fle dapat diatasi
dengan cara menghapus kolom yang rangkap, yaitu
nama_mhs didalam file Minat_Mhs.
File Minat_Mhs
NIM
Minat
1050001
Pemrograman
1050002
Jaringan
1050003
Web
1050004
Basis Data
1050005
Multimedia
2. DATA INCONSISTENCY
Inconsistency, yaitu munculnya data yang konsisten pada
atribute yang sama untuk beberapa file yang kuncinya
sama.
Data tidak konsisten
adalah munculnya data yang tidak
konsisten pada medan/kolom yang sama dalam satu atau
beberapa file data yang dihubungkan/direlasikan. Data
tidak konsisten dapat terjadi dia akibatkan oleh :
a. Proses pemasukan data (data entry) yang tidak benar
b. Proses Pembaharuan data (data Update) yang tidak benar
c. Pengendalian sistem yang tidak baik/terkontrol.
Created by Rina K/MI/FTIK UNIKOM
19
Sistem Basis Data
Penyebab utama munculnya data tidak konsisten karena
adalah akibat munculnya kerangkapan data dalam file.
Kejadian data tidak konsisten juga dapat terjadi pada dua
kemungkinan, yaitu :
a. Data tidak konsisten dalam satu file
b. Data tidak konsisten dalam beberapa file
Contoh :
a. Data tidak konsisten dalam satu file
Terjadi jika kemunculannya data tidak konsisten pada 1
file (yang mengalami kerangkapan data).
FILE Karyawan
NIK
Nama_Kary
Alamat
Gol_Gaji
Gaji_Pokok
K001
Rita
Yogyakarta
IIIA
500.000
K002
Ria
Semarang
IVA
700.000
K003
Rini
Jakarta
IIIA
500.000
K004
Rani
Yogyakarta
IIIB
550.000
K005
Rika
Surabaya
IVA
750.000
Pada file karyawan mengandung data tidak konsisten
pada Gaji_Pokok. Inkonsisten data tersebut bisa terjasi,
mungkin akibat kesalahan entry, kesalahan proses
update atau pengendalian sistem yang tidak baik.
Permasalahannya adalah, sebenarnya berapa nilai yang
benar untuk golongan gaji IVA tersebut.
Created by Rina K/MI/FTIK UNIKOM
20
Sistem Basis Data
Inkonsisten
data
tersebut
akan
mengakibatkan
kesalahan informasi pada hasil pengolahan data, misal :
1. Kesalahan pada saat mencetak struk daftar perolehan
gaji karyawan
2. Kesalahan jumlah total pengeluaran uang yang akan
dikeluarkan untuk gaji karyawan
Inkonsisten dalam 1 file dapat dihindari dengan cara
yang sama sebagaimana permasalahan kerangkapan
data dalam 1 file, yaitu dengan memecah file menjadi
file-file baru yang lebi sederhana dan tetap saling
berhubungan.
b. Data tidak konsisten dalam beberapa file
Data
tidak
konsisten
diakibatkan
oleh
dalam
rancangan
beberapa
struktur
file
file
juga
yang
mengalami kerangkapan data dalam beberapa file.
Inkonsisten
informasi
ini
akan
mengakibatkan
kesalahan
hasil pengolahan data dari file Minat_Mhs ,
yaitu kesalahan pada saat mencetak
daftar minat
mahasiswa, yaitu Reni akan memiliki 2 minat (jaringan
dan Web), sedangkan nama Rini justru
tidak pernah
tampil sama sekali.
File Mahaiswa
NIM
Nama_Mhs
1050001
Rita
1050002
Reni
1050003
Rini
1050004
Rani
1050005
Rika
Created by Rina K/MI/FTIK UNIKOM
21
Sistem Basis Data
File Minat_Mhs
NIM
Nama_Mhs
Minat
1050001
Rita
Pemrograman
1050002
Reni
Jaringan
1050003
Reni
Web
1050004
Rani
Basis Data
1050005
Rika
Multimedia
Data tidak konsisten dalam beberapa file dapat diatasi
sebagaiman
mengatasi
kerangkapan
data
dalam
beberapa file yaitu dengan cara menghapus kolom yang
rangkap sesuai dengan kelompok datanya.
3. DATA TERISOLASI
Disebabkan oleh pemakaian beberapa file basis data,
dimana program aplikasi tidak dapat mengakses datadatadari
file tertentu, kecuali bila program aplikasi
dirubah/ditambah sehingga seolah-olah ada file yang
terpisah/terisolasi terhadap file yang lain dalam basisi data.
Data terisolasi harus dihindari karena akan mengakitkan
tidak lengkapnya informasi yang dihasilkan dari pengolahan
data dalam basis data.
Data terisolasi dapat terjadi akibat :
a. Tidak adanya kemungkinan untuk menghubungkan antar
data dalam file.
b. Tidak
adanya
standarisasi
data
(berkaitan
dengan
domain/ format data, meliputi tipe dan ukuran data.
Created by Rina K/MI/FTIK UNIKOM
22
Sistem Basis Data
Contoh :
File Mahaiswa
NIM
File Minat_Mhs
Nama_Mhs
NIM
Minat
1050001
Rita
1050001
Pemrograman
1050002
Reni
1050002
Jaringan
1050003
Rini
1050003
Web
1050004
Rani
1050004
Basis Data
1050005
Rika
1050005
Multimedia
File Pembimbing_Minat
Kode_Pembimbin
Nama_Pembimbing
g
P001
Dani
P002
Dina
P003
Dino
P004
Dini
P005
Doni
Seandainya
diperlukan informasi mengenai pembimbing
minat mahasiswa, maka file-file tersebut tidak dapat
memenuhi kebutuhan tersebut. Ha ini karena tidak adanya
hubungan antara file pembimbing minat dengan file
mahasiswa dan file minat _mhs
Untuk mengatasinya, maka perlu
dirancang sebuah file
baru yang berfungsi untuk menghubungkan antara data
minat dengan data pembimbing.
File Membimbing
Kode_Pembimbing
Minat
P001
Pemrograman
P002
Jaringan
P003
Web
P004
Basis Data
P005
Multimedia
Created by Rina K/MI/FTIK UNIKOM
23
Sistem Basis Data
4. DATA SECURITY
Keamanan data merupakan aspek kritis dalam basis data.
Prinsip dasar dari keamanan data dalam basis data adalah
bahwa data-data dalam basis data merupakan sumber
informasi yang bersifat sangat penting dan rahasiah. Oleh
karena itu data-data tersebut harus dijaga dari berbagai hal
yang kemungkinan dapat mengacaukan atau merusak data.
Aspek keamanan basis data meliputi :
a. Recovery,
adalah
suatu
proses
menggunakan/mengambil kembali basis data dari media
penyimpanan cadangan untuk mengembalikan data
pada
kondisi
yang
benar
karena
terjadi
kerusakan/kehilangan data akibat kerusakan media
penyimpanan,
program
aplikasi,
OS,
basis
data,
hardware dan lain-lain.
b. Integrity, berkaitan dengan unjuk kerja sistem untuk
dapat menjaga data-data dalam basis data agar selalu
berada dalam kondisi yang benar (tipe dan ukurannya),
up to date (sesuai dengan kondisi aktual), konsisten dan
selalu tersedia (current)
c. Concurency, berkaitan dengan mekanisme pengendalian
basis data saat digunakan oleh beberapa pemakai secara
bersamaan agar terhindar dari kesalahan-kesalahan
akibat beberapa transaksi berbeda
yang dilakukan
secara bersamaan.
d. Privacy,
yaitu
kewenangan
dimaksudkan
akses
sata
sebagai
dalam
basis
pembatasan
data
untuk
mencegah dan melindungo basis data dari penggunaan
oleh orang-orang yang tidak berwenang/berhak dalam
pengubahan yang tidak dihendaki.
Created by Rina K/MI/FTIK UNIKOM
24
Sistem Basis Data
e. Security,
adalah
suatu
mekanisme
sistem
untuk
mencegah dan melindungi basis data kehilangan akibat
kerusakan pada fisik media penyimpanan, kebakaran,
banjir, badai, huru-hara dan lain-lain.
Misalnya data mengenai gaji pegawai hanya boleh dibuka
oleh bagian keuangan dan personalia, tidak diperkenankan
bagian gudang membaca dan mengubahnya. Keamanan ini
dapat diatur lewat program yang dibuat oleh pemrogram
atau fasilitas keamanan dari sistem operasi misalnya Novell
Netware untuk LAN.

Teknik
sederhana untuk melindungi data yang lajim
digunakan adalah
pemakaian password,
baik yang
diberikan pada awal proses ataupun dengan suatu teknik
password berlapis yang diberikan pada awal setiap level
proses.

Sedangkan untuk
melindungi
data dari kerusakan,
biasanya dibuat suatu Backup data dan juga menerapkan
sustu sistem perlindungan data tertentu.
5. DATA INTEGRITY
Integritas data berhubungan dengan kinerja sistem agar
dapat melakukan kontrol/kendali pada semua bagian
sistem. Intgritas dimaksudkan sebagai suatu sarana untuk
menyakinkan bahwa data-data yang tersimpat dalam basis
data selalu berdad dalam kondisi yang benar (tipe dan
ukurannya), up to date (sesuai dengan kondisi aktual),
konsisten dan selalu tersedia (current).
Salah satu cara terbaik untuk menjaga integritas data
adalah menyakinkan bahwa nilai-nilai data adalah benar
sejak masuk pertama kali. Hal ini dapat ditempuh dengan
Created by Rina K/MI/FTIK UNIKOM
25
Sistem Basis Data
beberapa metode, misalnya mengeset secara seksama
prosedur penangkapan data (data capture) yang dilakukan
secara
manual,
atau
dengan
membuat
modul
dalam
program aplikasi untuk mengecek validasi/keabsahan nilai
data pada saat dimasukan data kedalam mesin (data entry).
Integritas data dalam basis data, berhubungan dengan dua
aspek yaitu :
a. Integritas domain (Domain Integrity)
b. Key
constrains,
berkaitan
dengan
dua
hal,
yaitu
integritas entitas (entity Integrity) pada kunci primer
relasi dan integris referensial (Referential Integrity) pada
kunci penghubung relasi.
Created by Rina K/MI/FTIK UNIKOM
26
Download