presentasi Chapter II dan III

advertisement
Junaidi
Kata strategi berasal dari kata stratego dalam
bahasa Yunani, yang merupakan gabungan dari
kari stratos (tentara) dan ego (pemimpin).
Perencanaan strategis dimulai sebagai seni dari
jenderal (the art of the general) da kini menjadi
seni dari manajer umum (the art of the general
manager)
Menurut
Andrew
(1980),
strategi adalah pola tujuan dan
kebijakan yang menegaskan
perusahaan dan bisnisnya.
Menurut Andrew (1980), strategi adalah pola tujuan
dan kebijakan yang menegaskan perusahaan dan
bisnisnya. Perencanaan strategi sering kali dipandang
sebagai system di mana para manajer membuat,
melaksanakan, dan mengendalikan keputusan yang
lintas fungsi dan tingkat dalam perusahaan. Lorange
(1980) bahwa system perencanaan strategi apa pun
harus menangani empat pesoalan penting, yaitu:
1. Misi
2. Strategi
3. Anggaran / biaya
4. Kontrol
Junaidi
PROGRAM MANAJEMEN PENDIDIKAN
PASCASARJANA UNIVERSITAS RIAU
PEKANBARU - 2010
Menurut Gretzky atau Stedman, langkah-langkah
dalam perencaan strategis adalah :
1. Memprakarsai dan menyepakati suatu proses
perencanaan strategis.
Menegosiasikan kesepakatan dengan orang-orang
penting pembuat keputusan atau pembentuk opini
internal tentang seluruh upaya perencanaan strategis
dan langkah perencanaan yang terpenting.
Kesepakatan itu sendiri harus mencakup maksud
upaya perencanaan, langkah-langkah yang dilalui
dalam proses, bentuk dan jadwal pembuatan laporan,
peran, fungsi dan keanggotaan suatu kelompok atau
komite yang berwenang mengawasi upaya tersebut.
2. Mengidentifikasi mandat organisasi
Mandat formal dan informal yang ditempatkan pada
organisasi adalah keharusan yang dihadapi organisasi.
3. Memperjelas misi dan nilai-nilai organisasi
Misi organisasi yang berkaitan erat dengan mandatnya,
menyediakan raison de’etre-nya, pembenaran social
bagi keberadaannya. Sebelum mengembangkan
pernyataan misi, organisasi harus menyempurnakan
analisis stakeholder. Analisis stakeholder yang lengkap
akan memerlukan tim perencanaan strategis untuk
mengidentifikasi stakeholder organisasi.
4. Menilai lingkungan ekternal : peluang dan ancaman
Tim perencanaan harus mengekplorasi lingkungan di
luar organisasi untuk mengidentifikasi peluang dan
ancaman yang dihadapi organisasi.
5. Menilai lingkungan internal : kekuatan dan kelemahan
Untuk mengenali kekuasaan dan kelemahan internal,
organisasi dapat memantau sumber daya, strategis
sekarang, dan kinerja.
6. Mengidentifikasi isu strategis yang dihadapi organisasi
Perencanaan
strategis
memfokuskan
kepada
tercapainya pencampuran yang terbaik antara
organisasi dan lingkungannya. Perhatian kepada misi
dan nilai-nilai maupun lingkungan internal dapat
dianggap sebagai perencanaan dari dalam ke luar. Isu
strategis harus mengandung tiga unsur yaitu:
a. Isu harus disajikan dengan ringkasan, lebih baik
dalam satu paragraph.
b. Factor yang menyebabkan sesuatu isu menjadi
persoalan kebijakan yang penting harus didaftar.
Khususnya, factor mandate, misi, nilai-nilai atau
kekuatan dan kelemahan internal, serta peluang
dan ancaman ekternal.
c. Tim perencanaan harus menegaskan konsekuensi
kegagalan menghadapi isu.
7. Merumuskan strategis untuk mengelola isu-isu
Strategi didefinisikan sebagai pola tujuan, kebijakan,
program, tindakan, keputusan atau alokasi sumber daya
yang menegaskan bagaimana organisasi, apa yang
dikerjakan organisasi, mengapa organisasi harus
mengerjakan hal itu.
Perumusan strategi dan proses implementasi yang
efektif akan mempertautkan retotika, pilihan dan
tindakan ke dalam suatu pola yang koheren dan
konsisten yang melintasi tingkat, fungsi dan waktu.
8. Menciptakan visi organisasi yang efektif bagi masa
depan.
Langkah terakhir dalam proses perencanaan, organisasi
mengembangkan deskripsi mengenai bagaimana
seharusnya
organisasi
itu
sehingga
berhasil
mengimplementasikan strateginya dan mencapai
seluruh potensinya.
Delapan langkah ini harus mengarah kepada tindakan
hasil dan evaluasi. Bahwa tindakan, hasil dan penilaian
evaluative harus muncul di tiap-tiap langkah dalam
proses. Dengan kata lain, implementasi dan evaluasi tidak
harus menunggu hingga akhir, tetapi harus menjadi
bagian yang menyatu dari proses dan terus menerus.
Untuk menyelesaikan empat belas bidang strategis
(misalnya keuangan, lapangan kerja dan pembangunan
ekonomi, transportasi, fragmentasi dan koordinasi
program) meliputi tiga putaran system yaitu:
1. Identifikasi isu strategis
2. Pengembangan strategi
3. Implementasi strategi.
Meskipun langkah-langkah tersebut disusun dengan cara
yang berurutan dan linear, harus ditegaskan bahwa dalam
praktiknya proses itu bersifat pengulangan. Biasanya para
partisipan memikirkan ulang apa yang telah mereka
kerjakan beberapa kali sebelum mereka mencapai
keputusan akhir.
Banyak manajer mungkin mengeluhkan prospek
kemanfaatan teknik manajemen baru lainnya yang
disisipkan kepada mereka. Mereka telah melihat analisis
biaya-keuntungan, system planning, programming,
budgeting, system zero based budgeting, manajemen
menurut sasarannya dan sekumpulan teknik lainnya yang
dihembuskan oleh penemunya, para pengarang yang
beragam dan kader konsultan manajemen.
Perencanaan strategi bukanlah sekadar iseng-iseng,
setidak-tidak perencanaan strategi dari jenis yang
diusulkan yaitu karena proses perencanaan strategis yang
bersifat pembuatan keputusan politik.
Download