Kepemimpinan….. (Air) Analisis Pengaruh Kepemimpinan

advertisement
Kepemimpinan….. (Air)
289
Analisis Pengaruh Kepemimpinan, Komunikasi Dan Motivasi Terhadap Kinerja
Pegawai Negeri Sipil Sekretariat Daerah Kebupaten Maybrat
Maximus Air
Program Magister Manajemen Fakutas Ekonomi Dan Bisnis Universitas Sam Ratulangi
([email protected])
Abstract
The results of this research showed that the leadership, communication, and motivation,
together has an influence to employee performance, which will affect the performance of the
organization in this case the performance of the Regional Secretariat Maybrat District.
Leadership has an influence on employee performance, which will affect the performance of
the organization in this case the performance of the Regional Secretariat Maybrat District.
Communication has an influence to employee performance, which will affect the performance
of the organization in this case, the performance of the Regional Secretariat Maybrat
District. Motivation has an influence the performance of employees that will have an impact
on the performance of the organization in this case the performance of the Regional
Secretariat Maybrat District.
Keywords: Leadership, Communication, Motivation, Performance, Civil Servants
Abstrak
Hasil penelitian menunjukkan bahwa Kepemimpinan, komunikasi, dan Motivasi, secara
bersama-sama bepengaruh terhadap kinerja pegawai yang akan berdampak pada kinerja
organisasi dalam hal ini kinerja Kantor Sekretariat Daerah Kabupaten Maybrat.
Kepemimpinan berpengaruh terhadap kinerja pegawai yang akan berdampak pada kinerja
organisasi dalam hal ini kinerja Kantor Sekretariat Daerah Kabupaten Maybrat.Komunikasi
bepengaruh terhadap kinerja pegawai yang akan berdampak pada kinerja organisasi dalam
hal ini kinerja Kantor Sekretariat Daerah Kabupaten Maybrat.
Motivasi
bepengaruh
terhadap kinerja pegawai yang akan berdampak pada kinerja organisasi dalam hal ini
kinerja Kantor Sekretariat Daerah Kabupaten Maybrat
Kata Kunci: kepemimpinan, komunikasi, motivasi, kinerja, pegawai negeri sipil.
Jurnal Riset Bisnis dan Manajemen Vol 4 ,No.3, 2016: 289-302
pengawasan
Latar Belakang
operasional
kerja.
290
Selain
Keberhasilan atau kegagalan suatu
karyawan akan merasa dihargai dan diakui
organisasi baik yang berorientasi bisnis
kinerjanya, mereka juga dapat bekerja
maupun publik, selalu dianggap sebagai
lebih fokus dan kesalahan operasional
keberhasilan atau kegagalan pemimpin.
kerja dapat diminimalkan. Jadi dengan
Begitu
komunikasi
pentingnya
peran
pemimpin
efektif
diharapkan
terjadi
sehingga isu mengenai pemimpin menjadi
hubungan timbal balik antara karyawan
faktor yang menarik perhatian para peneliti
dengan pimpinan organisasi yang nantinya
di bidang perilaku keorganisasian. Menon,
akan berdampak pada membaiknya hasil
(2002:135)
kinerja
menyatakan bahwa kualitas
karyawan.
Adanya
pemimpin seringkali dianggap sebagai
karyawan
faktor terpenting dari keberhasilan atau
pendapat, atau saran dalam penyelesaian
kegagalan
organisasi.
akan
masalah kerja merupakan cara efektif
membawa
konsekwensi
setiap
dalam berkomunikasi. Ketika pemimpin
pemimpin
Hal
berkewajiban
ini
bahwa
memberikan
melalui
partisipasi
mendengarkan
pemberian
dan
ide,
menunjukkan
perhatian yang sungguh-sungguh untuk
pemahaman pada pegawai, mereka akan
membina, menggerakkan, mengarahkan
mengerti bahwa mereka sangat dihargai
semua potensi tenaga kerja agar dapat
selayaknya
menyelesaikan semua beban kerja dengan
pemimpin
baik sesuai tujuan.
mendengarkan dan memberi umpan balik
Usaha
lain
untuk
meningkatkan
rekan
kerja.
yang
sederhana
semangat
melalui komunikasi organisasi. Pemimpin
(Mangkuprawira,2009:75).
sensitif
terhadap
kerja
dan
berpikir
kreatif
yang
Luthans (2006:223) mendefinisikan
diinginkan karyawan. Dengan komunikasi
motivasi sebagai langkah awal seseorang
efektif
melakukan tindakan atau gerakan yang
organisasi
bisa
apa
dengan
kepada pegawai akan membangkitkan
kinerja agar mencapai tujuan adalah
harus
Tindakan
mendapatkan
informasi yang akurat tentang keinginan
memacu
dan
sehingga
maksimal untuk mencapai keinginan atau
dapat
dengan kata lain motivasi adalah suatu
kebutuhan
informasi
yang
karyawan,
diperoleh
dipertimbangkan
dan
direalisasikan
keputusannya.
Organisasi
dorongan
seseorang
yang
berkerja
ditunjukan
secara
kepada
dapat
seseorang untuk memacu semangat kerja
memberikan dorongan pada karyawan
guna memenuhi tujuan tertentu yang telah
melalui
digariskan. Setiap kegiatan yang dilakukan
keterlibatan supervisor dalam
Kepemimpinan….. (Air)
oleh
seseorang
didorong
suatu
buruk maka kinerja instansipun buruk dan
kekuatan dalam diri yang disebut motivasi.
sebaliknya kinerja pegawai baik maka
Demi
kinerja instansipun baik.
tercapainya
oleh
291
tujuan
organisasi,
karyawan memerlukan motivasi untuk
Menurut
Peraturan
Menteri
bekerja lebih rajin. Dengan motivasi kerja
Pendayagunaan Apratur Negara Nomor :
yang tinggi, karyawan akan bekerja lebih
PER/20/M.PAN/11/2008” mendefenisikan
giat dalam melaksanakan pekerjaannya.
kinerja sebagai unjuk kerja, prestasi kerja,
Sebaliknya dengan motivasi kerja yang
tampilan
rendah
mempunyai
memperoleh hasil kerja untuk mencapai
semangat bekerja, mudah menyerah, dan
sasaran kerja yang diukur melalui prinsip –
kesulitan
prinsip penilaian yang objektif, struktural,
karyawan
tidak
dalam
menyelesaikan
hasil
kerja,
capaian
pekerjaannya. Motivasi kerja karyawan
akuntabel,
dalam suatu organisasi dapat dianggap
dalam
sederhana dan dapat pula menjadi masalah
produktifitas atau aktifitas untuk mencapai
yang kompleks, karena pada dasarnya
tujuan. Jadi kinerja merupakan State of
manusia mudah untuk dimotivasi dengan
condition dari suatu pelaksanaan kerja
memberikan
menjadi
dalam mencapai sesuatu yang diinginkan (
keinginannya. Masalahnya ialah keinginan
tujuan, sasaran, hasil yang di inginkan,
setiap orang berbeda satu dengan yang
kondisi yang di inginkan, perubahan yang
lain.
di inginkan)
apa
yang
Pengelolaan sumber daya manusia
partisipatif
tingkat
dan
dalam
kecepatan
transparan
/
efisiensi,
Faktor komunikasi juga di pandang
keberhasilannya dapat diukur dari kinerja
sebagai
para pegawai yang ada dalam organisasi
mempengaruhi kinerja pegawai sebab
itu. Kinerja merupakan hasil kerja individu
kurang
yang tergambar pada kualitas dan kuantitas
atasan dan bawahan sebagai staf sehingga
hasil kerja.. Kinerja antara individu dengan
pembinaan pegawai secara berjenjang
individu yang lain tentu saja dapat
tidak
berbeda,
aspek
melaksanakan tugas – tugas organisasi.
pendorong yang berbeda-beda. Kinerja
Putusnya komunikasi akibat kesenjangan
individu sangat penting karena kinerja
politik
individu dalam sebuah instansi akan
pemnghambat utama sehingga tugas tugas
menentukan
pengkoordinasian
diakibatkan
efektif
oleh
tidaknya
kinerja
instansi tersebut. Apabila kinerja pegawai
salah
satu
efektifnya
faktor
komunikasi
berjalan
maksimal
dipandang
sebagai
sama
sekali
yang
antara
dalam
faktor
tidak
berjalan. Hal lain yang di pandang sebagai
Jurnal Riset Bisnis dan Manajemen Vol 4 ,No.3, 2016: 289-302
faktor
penghambat
adalah
kurangnya
motivasi yang diberikan agar pegawai
292
Argumen Orisinalitas / Kebaruan
Penelitian
ini
merasa termotifasi untuk bekerja secara
referensi
efektif menyelesaikan tugas – tugas yang
mengembangkan
di percayakan. Hal ini dapat diukur dari
Penelitian
kurangnya
untuk
adalah Dhermawan, Sudibya, dan Utama,
menjalankan tugas kedinasan sehari – hari
(2012), Susanta, Nadiasa, dan Adnyana
serta kurangnya sikap profesionalisme
(2013), Kiswanto (2010), I Wayan Niko
pegawai dalam melaksanakan tugas seperti
Susanta, Mayun Nadiasa, Ida Bagus Rai
tingkat kehadiran pegawai yang hanya
(2013) dan Arifin (2004) serta I Nyoman
mencapai 60% serta tidak tersedianya
Jaka Alit Wiratama dan Desak Ketut
laporan kerja dan tidak terselesaikannya
Sintaasih (2013).
disiplin
pegawai
penelitian
menggunakan
terdahulu
model
terdahulu
untuk
penelitian.
yang
digunakan
tugas – tugas pegawai. Hal ini tentu saja
meyebabkan
organisasi
terganggunya
kinerja
Kajian Teoritik dan Empiris
Sekretariat
Daerah
Kepemimpinan
di
Kabupaten Maybrat secara menyeluruh.
Fenomena
yang terjadi
pada kinerja
dengan
Kinerja
Pegawai
Kinerja
pegawai
dilepaskan
adalah belum terpadunya kekompakan
Menurut
kerja Karyawan dengan pimpinan, tidak
kepemimpinan atasan dalam memberikan
terdapat komunikasi yang efektif antara
kontribusi
Pimpinan dan bawahan serta kurang
pencapaian kinerja yang optimal dilakukan
maksimalnya sangsi yang berikan kepada
melalui lima cara yaitu: (1) Pemimpin
bawahan walaupun motifasi telah di
mengklarifikasi apa yang diharapkan dari
sediakan. Hasil observasi menunjukan
karyawan, secara khusus tujuan dan
bahwa kinerja pegawai masih sangat
sasaran dari kinerja mereka. (2) Pemimpin
rendah
menjelaskan
pengkajian
dan
perlu
evalwasi
dilakukan
secara
harapan
Bass
peran
dapat
pegawai Sekertariat Daerah Kaupaten
sehingga
dari
tidak
(1990:
pada
37),
karyawan
bagaimana
tersebut.
pemimpinnya.
(3)
peran
untuk
memenuhi
Pemimpin
menyeluruh demi perbaikan - perbaikan
mengemukakan kriteria dalam melakukan
kinerja pegawai di Sekretariat Daerah
evaluasi dari kinerja secara efektif. (4)
Kabupaten Maybrat demi peningkatan
Pemimpin memberikan umpan balik ketika
pelaksanaan pemerintahan dan pelayanan
karyawan telah mencapai sasaran, dan (5)
kemasyarakatan.
Kepemimpinan….. (Air)
Pemimpin
mengalokasikan
imbalan
berdasarkan hasil yang telah mereka capai.
Teori Path Goal (Evans, 1970: 279-
Komunikasi
interpersonal
293
oleh
Spritzer dkk (1999, dalam Ferris, 2003:
35)
diketahui
berpengaruh
terhadap
282; House,1971: 96; House & Mitchell,
aktivitas-aktivitas koordinasi yang lebih
1974 dalam Yulk, 1989: 200) mengatakan
baik, dan sebagai hasilnya, kinerja tim
bahwa pemimpin mendorong kinerja yang
meningkat. Ashkanasy dan Hooper (1999,
lebih tinggi dengan cara memberikan
dalam Ferris, 2003:71) beralasan bahwa
kegiatan-kebiatan
mempengaruhi
komitmen afektif terhadap orang lain
bawahannya agar percaya bahwa hasil
diperlukan untuk komunikasi yang positif.
yang berharga bisa dicapai dengan usaha
Dengan demikian, semakin kohesif suatu
yang
tim
serius.
yang
Menurut
Yulk
(1989),
yang
berlaku
secara
Kepemimpinan
kerja,
semakin
menguntungkan
pula
positif
dan
upaya-upaya
universal menghasilkan tingkat kinerja dan
komunikasi tim. Lebih lanjut, Wong dan
kepuasan bawahan yang tinggi. Dapat
Law (2002: 244-248) menemukan bahwa
dikatakan bahwa kepemimpinanlah yang
komunikasi yang positif diperlukan untuk
memainkan peranan yang sangat dominan
menunjang keberhasilan dalam lingkungan
dalam
dalam
kerja. Dengan kata lain, komunikasi yang
menyelenggarakan berbagai kegiatannya
efektif berpengaruh untuk meningkatkan
terutama
upaya-upaya koordinasi, yang selanjutnya
keberhasilan
terlihat
organisasi
dalam
kinerja
para
karyawannya (Siagian, 2003:3).
akan meningkatkan kinerja tim.
Komunikasi dengan Kinerja Pegawai
Motivasi dengan Kinerja Pegawai
Zorn dan Violante (1996 dalam
Penelitian mengenai hubungan antara
Payne, 2005: 36) mendapati hubungan
motivasi kerja karyawan dan kinerja
yang
karyawan sebenarnya telah dilakukan oleh
signifikan
antara
kemampuan
komunikasi kognitif pada mobilitas ke atas
para
dan tingkat pekerjaan. Scudder dan Guinan
antaranya adalah Oliver dan Anderson
(1989, dalam Payne, 2005: 44) mendapati
(1994: 57-60), Cravens dkk. (1993: 48).
hubungan
karyawan
Hasil penelitian dari Oliver dan Anderson
(pengembang sistem) kemampuan untuk
(1994) menunjukkan adanya pengaruh
memelihara komunikasi, dan memelihara
positif
hubungan user dengan rating supervisor
karyawab. Uji empirik yang dilakukan
atas kinerjanya.
dalam penelitian ini terhadap beberapa
signifikan
antara
peneliti
terdahulu.
motivasi
Beberapa
terhadap
di
kinerja
Jurnal Riset Bisnis dan Manajemen Vol 4 ,No.3, 2016: 289-302 294
proposisi
yang
mereka
ajukan
pada
Adnyana
(2013)
Menemukan
bahwa
penelitian mereka sebelumnya ternyata
individual pengaruh antara kompensasi
memberi dukungan empirik atau sesuai
dan
dengan kesimpulan pada penelitian mereka
karyawan
terdahulu. Melalui program-programnya
hubungan signifikan antara kompensasi
suatu
dan kepemimpinan secara parsial terhadap
perusahaan
memotivasi
kepemimpinan
adalah
kinerja
signifikan.
Adanya
karyawannya agar bekerja dengan lebih
kinerja
baik dengan harapan bahwa upaya ini akan
Hubungan signifikan antara kompensasi
berdampak
dan
positif
yang
berupa
diperoleh
terhadap
dari
kepemimpinan
hasil
analisis.
secara
simultan
peningkatan kinerja tenaga kerja. Strategi
terhadap kinerja dan kinerja karyawan jasa
memotivasi
kontruksi di Denpasar dipengaruhi variabel
karyawan
meningkatkan
kendali dari karyawan untuk menghasilkan
kinerja yang lebih tinggi
kompensasi dan kepemimpinan.
Penelitian dari M. Kiswanto (2010)
Hasil analisis menunjukkan kepemimpinan
dan komunikasi berpengaruh positif dan
Kajian Empiris
Penelitian
dari
Dhermawan,
signifikan terhadap kinerja karyawan, dan
Sudibya, dan Utama, (2012). Menemukan
komunikasi
bahwa
motivasi dan lingkungan kerja
dominan terhadap kinerja karyawan. I
berpengaruh tidak signifikan terhadap
Wayan Niko Susanta, Mayun Nadiasa, Ida
kepuasan kerja sementara kompetensi dan
Bagus Rai (2013)
kompensasi
kompensasi dan kepemimpinan terhadap
berpengaruh
signifikan.
mempunyai
menemukan bahwa
Motivasi dan kompetensi berpengaruh
kinerja
tidak signifikan terhadap kinerja pegawai
Adanya
sementara lingkungan kerja, kompensasi
kompensasi dan kepemimpinan secara
dan
parsial terhadap kinerja ..
kepuasan
kerja
berpengaruh
signifikan. Hasil penelitian berimplikasi
karyawan
pengaruh
hubungan
Semakin
kerja,
komunikasi
dan
kompensasi
signifikan.
signifikan
antara
Arifin (2004) menemukan bahwa 1)
terhadap motivasi, kondisi lingkungan
kompetensi,
adalah
puas
yang
pekerja
terjadi
terhadap
di
dalam
pegawai yang perlu ditingkatkan guna
perusahaan, maka semakin tinggi kinerja
meningkatkan kepuasan kerja dan apabila
karyawan tersebu. 2) Variabel Iklim
kepuasan kerja pegawai meningkat maka
Komunikasi
kinerja pegawai juga akan meningkat.
signifikan yang paling besar terhadap
Penelitian dari Susanta, Nadiasa, dan
kinerja karyawan. Dikarena karyawan
mempunyai
pengaruh
Kepemimpinan….. (Air)
295
menginginkan terjadinya komunikasi yang
yang ada di Sekretariat Daerah kabupaten
mendukung sukses kerjanya. 3) Dari hasil
Maybrat dijadikan sampel berjumlah 121
analisis diperoleh bahwa variasi atau
Pegawai Negeri Sipil. Metode analisis
perubahan yang terjadi pada variabel tidak
yang digunakan adalah statistik deskriptif
bebas dapat dijelaskan sebesar 97 % oleh
dan analisis regresi linear berganda.
perubahan variabel bebasnya. Sedangkan
sisanya sebesar 3 % dijelaskan oleh
Pembahasan
variabel lain di luar variabel dalam
Uji Validitas Dan Reliabilitas
penelitian ini.
I Nyoman Jaka Alit
Hasil pengujian validitas variabel
Wiratama dan Desak Ketut Sintaasih
X1, variabel X2 variabel X3 dan variabel
(2013)
bahwa
Y memiliki indikator yang valid. Hasil
kepemimpinan, pendidikan dan pelatihan,
pengujian validitas dan reliabilitas dari tiap
serta
secara
variabel menunjukkan bahwa pertanyaan-
simultan berpengaruh signifikan terhadap
pertanyaan atau kuesioner dari semua
kinerja
variabel adalah valid dan reliabel sebab
menemukan
disiplin
kerja
karyawan.
karyawan
Secara
parsial
kepemimpinan, pendidikan dan pelatihan,
serta
disiplin
kerja
karyawan
telah memenuhi kriteria.
juga
berpengaruh signifikan terhadap kinerja
karyawan.
Uji Asumsi Klasik
Nilai Durbin Watson (DW)sebesar
1,784 (lihat lampiran) atau menunjukkan
Metode Penelitian
bahwa nilai 1,65 <DW=1,784< 2,35 maka
Disain penelitian ini menggunakan
dapat disimpulkan bahwa tidak terjadi
jenis penelitian asosiatif (Sugiyono, 2012:
autokorelasi dalam model regresi. Dari
55) dimana penelitian ini diadakan untuk
hasil uji multikolinieritas menunjukkan
mengetahui hubungan antar variabel atau
nilai VIF untuk masing masing variabel X
secara lebih spesifik untuk mengetahui
berkisar di angka satu dan nilai tolerance
memiliki variabel ganda, objek tunggal,
mendekati angka satu. Dengan demikian
pola hubungan dan pengaruh antar variabel
dapat disimpulkan model regresi tidak
yaitu: Kepemimpinan (X1), Komunikasi
terdapat masalah multikolinieritas. Untuk
(X2), Motivasi Kerja (X3), terhadap
titik-titik mengikuit arah garis diagonal,
Kinerja (Y). Penelitian ini oleh peneiti
dengan demikian model regresi memenuhi
ditetapkan menggunakan metode sampel
asumsi normalitas
jenuh / sensus, artinya seluruh populasi
Jurnal Riset Bisnis dan Manajemen Vol 4 ,No.3, 2016: 289-302 296
Uji
Hasil Analisis Regresi Berganda
Koefisien korelasi digunakan untuk
melihat
pengaruh
kepemimpimam,
pengaruh
memperlihatkan
secara
bahwa
persial
kepemimpinan
berpengaruh pada kinerja pegawai di
komunikasi dan motivasi terhadap Kinerja
Kantor Sekretariat Daerah
Pegawai di Kantor Sekretariat Daerah
Maybrat.
Kabupaten
kepemimpinan harus diperhatikan oleh
Maybrat.Hasil
koefisien
Pengaruh
Kabupaten
dari
korelasi atau R sebesar 0,633. Nilai Rini
pimpinan
yang berada di antara 0 ≤ R=0,633≤ 1
melaksanakan tugas sebagai pemimpin
menunjukan bahwa garis regresi yang
memberi
terbentuk
variabel
peningkatan kinerja pegawai yang akan
terikat sebesar 63,3%. Hal ini memberi arti
berdampak positif peda kinerja organisasi
bahwa kepemimpinan, komunikasi dan
yaitu Kinerja Kantor Sekretariat Daerah
motivasi berpengaruh positif terhadap
Kabupaten Maybrat.
Kinerja Pegawai di Kantor Sekretariat
menunjang
Daerah
Nadiasa,
dapat
meramalkan
Kabupaten
Maybrat
sebesar
agar
variabel
perilaku
dampak
positif
terhadap
Penelitian ini
penelitian
dan
dalam
dari
Adnyana
Susanta,
(2013);
M.
63,3%.dan sisanya yang mempengaruhi
Kiswanto (2010); I Wayan Niko Susanta,
Kinerja
36,7%
Mayun Nadiasa, Ida Bagus Rai (2013);
dipengaruhi oleh variabel yang tidak
yaitu kepemimpinan berpengaruh terhadap
diteliti dalam penelitian ini.
kinerja pegawai.
pegawai,
Uji
sebesar
hipotesis
secara
simultan
Kepemimpinan
merupakan
aspek
dilakukan untuk mengetahui pengaruh
yang selalu ada dalam setiap organisasi.
secara bersama variabel kepemimpinam
Pengertian
,komunikasi dan motivasi terhadap Kinerja
Hasibuan,
Pemimpin
Pegawai di Kantor Sekretariat Daerah
seseorang
yang
Kabupaten
wewenang
dan
Maybrat.
Variabel
Kepemimpinan
(leader)
Menurut
adalah
mempergunakan
kepemimpinannya,
kepemimpinam ,komunikasi dan motivasi
mengarahkan bawahan untuk mengerjakan
sangat
sebagian pekerjaannya dalam mencapai
signifikan
berpengaruh
secara
bersama-sama terhadap Kinerja Pegawai di
tujuan
Kantor Sekretariat Daerah
Kepemimpinan
Kabupaten
Maybrat.
organisasi.
(Hasibuan,
dipahami
2009).
sebagai
seseorang dengan figur tertentu memimpin
orang lain dan dirinya sendiri dalam suatu
Kepemimpinan
Pegawai
Terhadap
Kinerja
organisasi baik orgnisasi swasta maupun
organisasi pemerintah. Menurut Rivai
297
Kepemimpinan….. (Air)
(2005:2), kepemimpinan adalah meliputi
untuk
proses mempengaruhi dalam menentukan
Kepemimpinan merupakan subjek yang
tujuan organisasi, memotivasi perilaku
penting di dalam manajemen dan ilmu
pengikut
administrasi karena kepemimpinan terkait
untuk
mempengaruhi
mencapai
tujuan,
interprestasi
peristiwa-peristiwa
para
mengenai
pengikutnya,
mencapai
dengan
tujuan
hubungan
bawahan
di
bersama,
antara
dalam
c)
atasan
dan
organisasi,
d)
peng-organisasian dan aktivitas-aktivitas
Kepemimpinan
untuk
memelihara
berorientasi kepada manusia dan dapat
hubungan kerja sama dan kerja kelompok,
diukur dari pengaruhnya terhadap perilaku
perolehan dukungan dan kerja sama dari
organisasi.
mencapai
sasaran,
orang-orang
di
luar
kelompok
organisasi.
Pengertian
Berdasarkan
proses
pendapat
yang
serupa
dikemukakan oleh Rivai (2005), Hasibuan
dikemukakan oleh Hasibuan (2009:170)
(2003) dan Isianto (2009) maka dapat
“Kepemimpinan
seorang
disimpulkan
perilaku
suatu cara seorang pemimpin dalam
pemimpin
adalah
yang
atau
merupakan
cara
mempengaruhi
kepemimpinan merupakan
bawahan agar mau bekerja sama dan
usahanya
bekerja secara efektif dan efisien untuk
bawahannya agar mau bekerja sama untuk
mencapai tujuan organisasi”. Pengertian
mencapai
menurut Istianto (2009:87) ada beberapa
Kepemimpinan
definisi
seseorang
kepemimpinan
yang
dapat
untuk
tujuan
mempengaruhi
organisasi.
berarti
dengan
figur
Juga
bagaimana
tertentu
dan
mewakili tentang kepemimpinan, yaitu
berdasarkan teori tertentu berusaha untuk
sebagai berikut : a) Kepemimpinan adalah
menjadi pemimpin bagi orang lain dan
suatu
bagi dirinya sendiri.
kegiatan
dalam
memimpin
sedangkan pemimpin adalah orangnya
yang
memiliki
kemampuan
untuk
Komunikasi Terhadap Kinerja Pegawai
mempengaruhi orang lain sehingga orang
lain
tersebut
mengikuti
apa
yang
Berdasarkan
komunikasi
berpengaruh terhadao kinerja pegawai di
diinginkannya. Oleh karena itu pemimpin
Kantor
harus
Maybrat. Sesuai hasil ini maka pemeimpin
mampu
mengatur
dan
Sekretariat
melakukan
Daerah
Kabupaten
mempengaruhi orang lain untuk mencapai
harus
tujuan bersama, b) Kepemimpinan adalah
mengarahkan pegawai agar mereka selalu
dimana seorang pemimpin harus mampu
berusaha melakukan komunikasi yang
mengatur dan mempengaruhi orang lain
berdampak
pada
tindakan
peningkatan
yang
kinerja
Jurnal Riset Bisnis dan Manajemen Vol 4 ,No.3, 2016: 289-302 298
pegawai,
sebab
pegawai
akan
peningkatan
kinerja
Faules (2006:31) adalah pertunjukkan dan
meningkatkan
kinerja
penafsiran
pesan
di
antara
unit-unit
organisasi yaitu kinerja Kantor Sekretariat
komunikasi yang merupakan bagian dari
Daerah Kabupaten Maybrat. Penelitian ini
suatu
menunjang penelitian dari M. Kiswanto
(2005:4)
(2010); yaitu kepemimpinan berpengarauh
adalah pertukaran pesan verbal maupun
terhadap kinerja pegawai.
nonverbal
Merujuk
tertentu.
Muhammad
mendefinisikan
antara
komunikasi
pengirim
dengan
pengertian-
penerima pesan untuk mengubah tingkah
pengertian tentang komunikasi yang pada
laku. Dalam hal ini pengirim pesan yang
dasarnya berdampak pada kinerja pegawai,
dimaksud
seperti pengertian komunikasi sebagai
kelompok, atau organisasi. Sedangkan
bentuk
penyampaian
berbentuk
penerima pesan dapat berupa anggota
verbal
atau
Komunikasi
organisasi, pimpinan, ataupun kelompok
diperlukan
non
pada
organisasi
pesan
verbal.
untuk
mempercepat
dan
dapat
berupa
individu,
dalam organisasi tersebut.
memperjelas suatu hal. Tanpa komunikasi
Menurut
Wursanto
yang baik maka hal tersebut tidak dapat
komunikasi
berlangsung dengan baik pula. Menurut
organisasi karena: a) Menimbulkan rasa
Effendy (2000: 5), komunikasi adalah
kesetiakawanan
proses penyampaian suatu pesan oleh
bawahan dengan atasan, bawahan dengan
seseorang
bawahan,
kepada
orang
lain
untuk
sangat
(2003:159)
penting
dan
atasan
dalam
loyalitas
dengan
atasan,
pegawai
pendapat, atau perilaku baik langsung
Meningkatkan
secara lisan maupun tak langsung melalui
pegawai; c) Meningkatkan moral dan
media . Mckenna dan Beech, (2000:224)
disiplin
Komunikasi
pimpinan
proses
dalam
organisasi;
dan
memberitahu atauuntuk mengubah sikap,
merupakan
dengan
antara
kegairahan
pegawai;
dapat
d)
kerja
Semua
mengetahui
b)
para
jajaran
keadaan
pengaturan organisasi untuk memelihara
bidang yang menjadi tugasnya sehingga
agar manajemen dan para karyawan tetap
akan
mengetahui
operasional
hal-hal
yang
relevan.
berlangsung
yang
efisien;
pengendalian
e)
Semua
Hariandja (2002:153) menyatakan bahwa
pegawai dapat mengetahui kebijaksanaan,
komunikasi adalah proses menyampaikan
peraturan-peraturan,
informasi dari satu pihak kepada pihak lain
yang telah ditetapkan oleh pimpinan
untuk mendapatkan saling pengertian.
organisasi; f)
Komunikasi organisasi menurut Pace dan
dibutuhkan pegawai dapat cepat dan tepat
ketentuan-ketentuan
Semua informasi yang
Kepemimpinan….. (Air)
diperoleh; g) Meningkatkan rasa tanggung
Menurut
Handoko
299
(1996:252),
jawab semua pegawai; h) Menimbulkan
motivasi diartikan sebagai keadaan dalam
saling pengertian diantara pegawai; i)
pribadi
Meningkatkan
keinginan
kerjasama
diantara
seseorang
individu
yang
mendorong
untuk
melakukan
pegawai; dan k) Meningkatkan semangat
kegiatan – kegiatan tertentu guna tujuan.
korp di kalangan pegawai.
Motivasi
menggerakkan
orang
untuk
melakukan sesuatu, sbab pada dasarnya
Motivasi Terhadap Kinerja Pegawai
Motivasi
terhadap
memadukan keinginan dan energi dalam
kinerja pegawai di Kantor Sekretariat
mencapai sesuatu tujuan tertentu. Menurut
Daerah Kabupaten Maybrat.. Hasil ini
Nawawi
memberi
harus
dorongan, sebab atau alasan seseorang
diperhatikan agar memberi dampak positif
melakukan sesuatu. Motivasi menggerakan
pada kinerja pegawai yan berdampak pada
seseorang untuk bertindak atau berperilaku
kinerja organisasi yaitu kinerja Kantor
serta melakukan sesuatu secara sadar.
Sekretariat Daerah Kabupaten Maybrat.
Motivasi
Penelitian ini menunjang penelitian dari
memulai,
Dhermawan, Sudibya, dan Utama. (2012),
mempertahankan
yaitu
(Hanafi, 2003:306). Dengan demikian
arti
berpengaruh
motivasi adalah daya penggerak yang
bahwa
motivasi
motivasi
berpengaruh
terhadap
kinerja pegawai
(2005:351),
bahkan
motivasi
membuat
berarti
seseorang
melaksanakan
kegiatan
dan
tertentu
menjadi jelas bahwa motivasi merupakan
Pemahaman secara umum bahwa
salah satu faktor penting yang mendukung
ada motivasi tertentu yang mendasari
prestasi kerja.
setiap perilaku manusia. Menurut Pandji
Menurut
Mathis
dan
Jackson
Anoraga (2010), Setiap tindakan manusia
(2003:114), motivasi adalah keinginan
mempunyai tujuan atau motivasi baik itu
dalam diri seseorang yang menyebabkan
disadari maupun tidak disadari. Hal ini
orang tersebut bertindak. Biasanya orang
menjadi alasan mengapa seseorang perlu
bertindak karena suatu
dimotivasi supaya bisa memberi kontribusi
mencapai tujuan. Memahami motivasi
bagi
sangatlah penting karena kinerja, reaksi
kebutuhan
dan
kepentingan
kompensasi
alasan untuk
organisasi. Tanpa motivasi, seseorang
terhadap
tidak akan memberikan kontribusi yang
sumber
berarti bahkan cenderung merugikan.
dipengaruhi dan mempengaruhi motivasi.
daya
dan
manusia
persoalan
yang
lain
Pendekatan untuk memahami motivasi
Jurnal Riset Bisnis dan Manajemen Vol 4 ,No.3, 2016: 289-302 300
berbeda - beda, karena teori yang berbeda
dengan
mengembangkan pandangan dan model
mendapatkan hasil yang sebaik mungkin
mereka sendiri. Teori motivasi manusia
pula.
yang dikembangkan oleh Maslow dalam
penggerak yang menggerakkan seseorang
Mathis
untuk dapat berusaha mencapai apa yang
dan
Jackson
mengelompokkan
(2003:114),
kebutuhan
manusia
sebaik
mungkin
Motivasi
dan
merupakan
ingin
mesin
ia inginkan
menjadi lima kategori yang naik dalam
urutan tertentu. Sebelum kebutuhan lebih
Kesimpulan dan Rekomendasi
mendasar terpenuhi, seseorang tidak akan
Kesimpulan
berusaha untuk memenuhi kebutuhan yang
lebih
tinggi.
Hierarki
yang
diperoleh kesimpulan (1) Kepemimpinan,
terkenal terdiri atas kebutuhan fisiologis,
komunikasi, dan Motivasi, secara bersama-
kebutuhan
sama bepengaruh terhadap kinerja pegawai
akan
Maslow
Berdasarkan hasil analisis maka
keselamatan
dan
keamanan, kebutuhan akan kebersamaan
yang
dan
akan
organisasi dalam hal ini kinerja Kantor
aktualisasi diri. Motivasi itu adalah sesuatu
Sekretariat Daerah Kabupaten Maybrat.
yang kompleks karena di dalamnya sudah
(2) Kepemimpinan berpengaruh terhadap
tercakup pikiran, perasaan dan pengalaman
kinerja pegawai yang akan berdampak
masing-masing individu (Werhter dan
pada kinerja organisasi dalam hal ini
Davis, 1996:500). Motivasi seseorang
kinerja
sering dipengaruhi, secara internal, oleh
Kabupaten
kepercayaan, nilai, minat, rasa takut, dan
bepengaruh terhadap kinerja pegawai yang
sebagainya, dan secara eksternal oleh
akan berdampak pada kinerja organisasi
bahaya, lingkungan atau tekanan dari
dalam hal ini kinerja Kantor Sekretariat
orang tertentu.
Daerah Kabupaten Maybrat (4) Motivasi
kasih
sayang,
Berdasarkan
kebutuhan
berdampak
Kantor
pada
Sekretariat
Maybrat.
(3)
kinerja
Daerah
Komunikasi
yang
bepengaruh terhadap kinerja pegawai yang
dikemukakan oleh Handoko 1996: 252;
akan berdampak pada kinerja organisasi
Nawawi 2005: 151; Hanafi 2003: 206;
dalam hal ini kinerja Kantor Sekretariat
Mathis dan Jackson 2003:114; Werhter
Daerah Kabupaten Maybrat
dan
Davis
1996:
pendapat
akan
102,
maka
disimpulkan bahwa motivasi
dapat
adalah
keinginan dalam diri yang mendorong
seseorang untuk dapat melakukan sesuatu
Rekomendasi
Berdasarkan
kesimpulan
dalam
penelitian ini maka rekomendasi yang
Kepemimpinan….. (Air) 301
dapat disampaikan (1) Disarankan kepada
yaManusia.Edisi
pemimpin
.Yogyakarta.
dalam
melakukan
hal
suatu
ini
pemimpin
perbaikan
atau
Hasibuan,
Malayu.
2.BPFE
S.P.,
(2005).
menentapkan kebijakan tentang aturan-
Manajemen Sumber Daya Manusia.
aturan
Bumi Aksara, Jakarta.
kerja
peningkatan
yang
kinerja
diarahkan
pegawai,
pada
melalui
Hariandja,
Efendi
M.
T.,
(2002).
pembenahan kepemimpinan, komunkasi
Manajemen Sumber Daya Manusia.:
dan motivasi pada semua individu baik
Gransindo, Jakarta.
pimpinan maupun pegawai bawahan. (2)
Selanjutnya,
apabila
pemimpin
dapat
Istianto, Bambang., (2009). Manajemen
Pemerintahan
dalam
Perspektif
melaksanakan kepemimpinan, komunikasi
Pelayanan Publik.: Mitra Wacana
dan motivasi dengan cara baik dan
Media. Bogor
pegawai bawahan dapat melaksanakan
Luthans, Fred., (2006). PerilakuOrganisasi
komunikasi dan motivasi yang baik maka
10th. Edisi Indonesia. Yogyakarta:
kinerja individu maupun kinerja organisasi
Penerbit ANDI. Yogyakarta
dapat meningkat dengan baik
Mangkunegara, AA Anwar Prabu, (2007),
“ Evaluasi
L
dan
Tanjung,
Manajemen
H.,
(2003).
Motivasi.:
Pt.
Prenhallindo, Jakarta.
RinekaCipta, Jakarta.
Manajemen Sumber Daya Manusia
Rosda Karya.
Mangkuprawira, Sjafri Tb., (2009). Bisnis,
Brahmasari (2008)
Manajemen,
Pengembangansumberdayamanusia.
Jakarta: PenerbitRineka.
Manusia, PenerbitGhalia. Jakarta.
Gomes, F. C., 2003, Manajemen Sumber
Manusia,
dan
Sumberdaya
Manusia. IPB Press, Bogor.
Margono., (2004). Metodologi Penelitian
Cushway (2008), ManajemenSumber Daya
Penerbit
andi,
Yogyakarta
Handoko,
Mangkunegara, AA. Anwar Prabu. 2009.
Perusahaan. Bandung: PT. Remadja
Arikunto, S. (2002).ProsedurPenelitian.:
Daya
manajemen”,
Bandung PT. Refika Aditama.
Daftar Pustaka
Arep,
kinerja
Pendidikan.: Rineka Cipta. Jakarta
Mas’ud, Fuad. 2004. Survai Diagnosis
Organisasional Konsep dan Aplikasi.
Semarang: Badan Penerbit UNDIP.
Mathis, Robert L and John H Jackson.,
Hani
T.,(2002).
ManajemenPersonaliadanSumberDa
(2003).
Human
resource
Jurnal Riset Bisnis dan Manajemen Vol 4 ,No.3, 2016: 289-302 302
Management,
Tenth
Edition.:
Thomson South-Western, Ohio
McKenna,
Stoner, James A.F; Freeman, R. Edward;
Gilbert
Eugene dan Nic Beech.,
(2000). How to built a corporate
culture Penerbit : Harvard Business
school Publishing
JR,
Daniel.
R,
1996,
Manajemen, Jilid I, PT Bhuana Ilmu
Populer
Sugiyono.
(2006).
Metode
Penelitian
Bisnis, Penerbit Alfabeta. Bandung.
Menon, Maria E., (2002). ”Perceptions of
Tika 2008).ManajemenPerilakuOrganisasi,
Pre-Service and In-Service Teachers
PendayahgunaanSumbarDayaManus
Regarding The
ia.
Effectiveness
of
Elementary School Leadership in
ke-2,
STIE
YPKM
Yogyakarta.
Cyprus”, The International Journal
Umar, Husein. 2007. Metode Penelitian
of Educational Management, 16
untuk Skripsi dan Tesis Bisni. Edisi
February.
8. Jakarta : PT. Raja Grafindo
Muhammad, Arni., (2005). Komunikasi
Organisasi. Jakarta: Bumi Aksara.
Nawawi,
Hadari.,(2005).
Persada.
Werther,
William
Davis.,(1996).
B.
&
Human
Resources
And
ukBisnis yang Kompetitif, Penerbit
International Edition. McGraw-Hiil,
Gajah
Inc., USA.
Mada
University
Press,
Wayne, R
Management.
Wursanto, Ig., (2002). Dasar-dasar Ilmu
dan Don F. Faules.,
(2006). Komunikasi organisasi, PT.
Remaja Rosdakarya: Bandung.
Rivai, Veithzal., (2008). Kepemimpinan
Dan Perilaku Organisasi.: Rajawali
Press, Jakarta.
Sedarmayanti.,
Personal
Keith
ManajemenSumberDayaManusiaunt
Yogyakarta.
Pace,
Edisi
(1995).
Sumber
Daya
Manusia dan Produktivitas Kerja.:
Ilham Jaya., Bandung
Siagian, Sondan., (2003). Manajemen
Sumber Daya Manusia, ed. 1, cet.
10.: Bumi Aksara, Jakarta.
Organisasi.
Publisher
Yogyakarta:
Andi
Download