Tinjauan Aspek Manajemen dan koordinasi pelaksanaan proyek

advertisement
HENDRA SAPUTRA, ST., M.Sc
1. TAHAP STUDI KELAYAKAN
Tujuan dari tahap ini adalah meyakinkan pemilik proyek
bahwa proyek konstruksi yang diusulkannya layak untuk
dibangun, baik dari aspek perencanaan dan perancangan,
aspek ekonomi (biaya dan sumber pendanaan), maupun aspe
Kegiatan yang dilaksanakan pada tahap ini :
a. Menyusun rancangan proyek secara kasar.
b. Mengestimasi biaya yang diperlukan untuk
Pelaksanaan.
c. Meramalkan manfaat yang akan diperoleh jika proyek
tersebut dilaksanakan manfaat langsung (ekonomis)
maupun tidak langsung (fungsi sosial).
d. Menganalisis dampak lingkungan yang mungkin
terjadi jika proyek tersebut dilaksankan.
•
•
•
•
•
Studi kelayakan proyek menganalisa
manfaat manfaat proyek dengan
menganalisa aspek-aspek :
Tinjauan aspek pasar dan permintaan
Tinjauan aspek teknis
Tinjauan aspek manajemen dan koordinasi
pelaksanaan proyek
Tinjauan aspek finansial
Tinjauan aspek hukum
 Tinjauan
Aspek Pasar
Mengindetifikasi Kebutuhan publik
terhadap proyek, dengan melakukan survey
kebutuhan masyarakat sekitar area proyek
 Tinjauan Aspek Teknis
Mengkaji kebutuhan selama pelaksanaan
proyek seperti desain engineering yang
berkaitan dengan konsidi peralatan dan
material, teknologi yang di pakai, layout dan
pemetaan proyek serta kapasitas volume
pekerjaan
 Tinjauan
Aspek Manajemen dan koordinasi
pelaksanaan proyek
pelaksanaan proyek harus di laksanakan dengan
koordinasi yang baik adalah dengan koordinasi
dengan tenaga kerja dan seumber ketersediaan
dekat dengan lokasi proyek
 Tinjauan Aspek Sosial dan Ekonomi
Hal yang perlu dikaji adalah perubahan tingkat
sosial dan ekonomi masyarakat sekitar area
proyek
 Tinjauan Aspek Finansial
dalam menentukan layak atau tidaknya proyek
fungsi terpenting adalah aspek finansial dimana
proyek hanya dapat terlaksana jika tersedia
anggaran.
2.TAHAP PENJELASAN
.
Tujuan dari tahap penjelasan (briefing) adalah untuk
memungkinkan pemilik proyek menjelaskan fungsi proyek
dan biaya yang diizinkan, sehingga konsultan perencana
dapat secara tepat menafsirkan keiginan pemilik proyek dan
membuat taksiran biaya yang diperlukan
Kegiatan yang dilaksanakan pada tahap ini :
a. Menyusun rencana kerja dan menunjuk para perencana
dan tenaga ahli.
b. Mempertimbangkan kebutuhan pemakai, keadaan lokasi
dan lapangan, taksiran biaya dan persyaratan mutu.
c. Mempersiapkan ruang lingkup kerja, jadwal, taksiran biaya
dan implikasinya.
d. Mempersiapkan gambar sketsa yang menggambarkan
denah dan batas-batas proye
3. TAHAP PERANCANGAN/DESAIN
Tujuan dari tahap ini adalah untuk melengkapi penjelasan
proyek dan menentukan tata letak, rancangan, metode
konstruksi, dan taksiran biaya agar mendapatkan persetujuan
dari pemilik proyek dan pihak berwenang yang terlibat,
termasuk juga mempersiapkan gambar rencana dan
soesifikasi serta melengkapi semua dokumen tender.
Kegiatan yang dilaksanakan pada tahap ini :




a. Mengembangkan ikhtisar proyek menjadi penyelesaian akhir.
b. Memeriksa masalah teknis.
c. Meminta persetujuan akhir dari pemilik.
d. Mempersiapkan : gambar detail, spesifikasi, jadwal, volume,
taksiran biaya akhir.
•
DETAIL ENGINEERING DESAIN (DED)
Bila hasil pengkajian telah memenuhi
kriteria
pemilik
proyek
langkah
selanjutnya
dilakukan
penyusunan
perencanaan proyek yang lebih terinci
dalam bentuk paket-paket pekerjaan
(WBS),
susunan
organisasi
proyek,
rencana anggaran biaya(RAB), jadwal
induk (Master Schedule), perhitungan
dan rancangan teknis, gambar kerja
serta kelengkapan administrasi lainnya.
Pada fase ini biasanya pemilik proyek menugaskan kepada konsultan
perencana untuk melakukan perencanaan teknis terhadap kebutuhan
keseluruhan proyek dengan uraian sebagai berikut :
1.
Melakukan perhitungan teknis terhadap instalasi proyek lalu dibuatkan
gambar kerja detail.
2.
Membuat uraian kegiatan yang hierarkis sesuai langkah2 pelaksanaan
proyek yang akan dilakukan dalam bentuk paket-paket pekerjaan(WBS)
3.
Masing masing paket kegiatan di buatkan spesifikasi teknis (material,
peralatan, tenaga kerja serta standar prosedur operasi masing masing
pekerjaan
4.
Melakukan perhitunga rencana kasar anggaran biaya proyek (Ostimete
engineering)
5.
Melakukan perencanaan jadwal induk sehingga di dapat durasi
pelaksanaan proyek
6.
Menyiapkan kelengkapan administrasi dan teknis dalam bentuk
dokumen lengkap perencanaan yang dapat digunakan dalam proses
selanjutnya yaitu tahapan pengadaan
4.TAHAP PENGADAAN/PELELANGAN
Tujuan tahap ini adalah memilih kontraktor
sebagai pelaksana konstruksi di lapangan.
ini :
Kegiatan yang dilaksanakan pada tahap
– a. Prakualifikasi
– b. Dokumen Kontrak
5.TAHAP PELAKSANAAN
Tujuan tahap ini adalah untuk mewujudkan
bangunan yang dibutuhkan oleh pemilik proyek
yang
sudah
dirancang
oleh
konsultan
perencana dalam batasan biaya, waktu dan
mutu yang telah disepakati..
ini :
Kegiatan yang dilaksanakan pada tahap
◦ merencanakan, mengkoordinasikan dan
mengendalikan semua operasional dilapangan.
TAHAP PEMELIHARAAN DAN PERSIAPAN
PENGGUNAAN
Tujuan tahap ini adalah untuk menjamin agar
bangunan yang telah selesai sesuai dengan
dokumen kontrak dan semua fasilitas berfungsi
sebagaimana mestinya,
Kegiatan yang dilaksanakan pada tahap ini :
 a. Mempersiapkan catatan pelaksanaan.
 b. Meneliti bangunan secara cermat dan
memperbaiki kerusakan-kerusakan yang terjadi.
 c. Mempersiapkan petunjuk operasi dan pedoman
pemeliharaannya.
 d. Melatih staf untuk melaksanakan pemeliharaan.

Download