BAB III - Dishubkominfo

advertisement
BAB III
KEBIJAKAN UMUM PENGELOLAAN
KEUANGAN DAERAH
A. PENGELOLAAN PENDAPATAN DAERAH
1. INTENSIFIKASI DAN EKSTENSIFIKASI PENDAPATAN DAERAH
D
aerah diberi otonomi agar dapat menyelenggarakan urusan rumah
tangganya sendiri sesuai dengan potensi dan kebutuhan tiap daerah.
Dalam rangka menjalankan fungsi pemerintahan, pelayanan publik dan
pemberdayaan masyarakat, daerah juga diberi otonomi untuk menggali sumbersumber pendapatan dan menggunakannya demi kemajuan daerahnya.
Kebebasan dalam hal keuangan tersebut dijamin secara normatif dalam
Undang-Undang Nomor 33 Tahun 2004 tentang Perimbangan Keuangan antara
Pemerintah Pusat dan Pemerintah Daerah, yang didalamnya memuat sumbersumber penerimaan daerah dan komponen pembiayaan daerah. Sumber-sumber
penerimaan daerah meliputi Pendapatan Asli Daerah, Dana Perimbangan dan
Lain-Lain Pendapatan Yang Sah.
Selama ini, proporsi terbesar dari penerimaan daerah masih ditopang dari
Dana Perimbangan, padahal masih banyak potensi yang dimiliki daerah. Potensi
tersebut dapat dikembangkan untuk menambah Penerimaan Daerah dan
selanjutnya
dapat
dialokasikan
untuk
meningkatkan
kualitas
kinerja
pemerintahan. Hal tersebut terjadi hampir di seluruh daerah di Indonesia terutama
Pemerintah Kabupaten/Kota yang memiliki tingkat ketergantungan yang sangat
tinggi terhadap penerimaan yang bersumber dari Dana Perimbangan yang
ditransfer Pemerintah Pusat.
Begitu pula dengan Pemerintah Kabupaten Bireuen yang masih memiliki
kemampuan yang terbatas dalam melaksanakan pembangunan dan roda
pemerintahan yang dibiayai oleh dana yang berasal dari Pendapatan Asli Daerah
(PAD). Oleh karenanya, setiap tahun Pemerintah Kabupaten Bireuen selalu
berupaya
untuk
meningkatkan
kemandirian
daerah
melalui
LKPJ Bupati Bireuen Tahun Anggaran 2013
peningkatan
III - 1
penerimaan daerah yang berasal dari pos Pendapatan Asli Daerah (PAD) baik
melalui strategi intensifikasi maupun ekstensifikasi.
Target dan realisasi pendapatan daerah yang selalu meningkat setiap
tahun merupakan hasil atau output dari kebijakan-kebijakan Pemerintah
Kabupaten Bireuen yang diarahkan pada peningkatan pendapatan daerah baik
melalui intensifikasi maupun ekstensifikasi. Strategi ektensifikasi baru sebatas
pada kajian-kajian yang dilakukan untuk menggali potensi dari Pendapatan Asli
Daerah (PAD) sehingga diharapkan dapat ditemukan pos-pos baru untuk
menambah dan meningkatkan Pendapatan Asli Daerah (PAD) pada tahun-tahun
yang
akan datang. Sedangkan strategi intensifikasi dalam
peningkatan
pendapatan daerah dilakukan melalui upaya-upaya peningkatan target dan
realisasi pendapatan daerah pada sektor pajak daerah, retribusi daerah dan dana
perimbangan.
Upaya-upaya yang dilakukan dalam rangka melaksanakan strategi
intensifikasi untuk meningkatkan pendapatan daerah adalah melalui:

Pemantapan kelembagaan dan sistem operasional pemungutan pendapatan
daerah;

Perencanaan dan penentuan target Pendapatan Asli Daerah (PAD)
didasarkan pada potensi dengan memperhitungkan sarana, prasarana dan
SDM aparatur pengelola;

Meningkatkan koordinasi secara sinergis di bidang pendapatan daerah
dengan Pemerintah Aceh dan Pemerintah Pusat;

Mengoptimalkan
penerimaan
PAD
melalui
pelimpahan
sebagian
swasta
secara selektif
kewenangan kepada Kecamatan;

Melakukan kerjasama dengan pihak
dalam
melakukan pemungutan retribusi;

Mengoptimalkan laba perusahaan daerah dan kekayaan daerah yang
dipisahkan serta lain-lain pendapatan asli daerah yang sah terutama melalui
pemanfaatan asset daerah dan pengelolaan jasa giro termasuk rabat;dan

Meningkatkan pelayanan dan perlindungan masyarakat sebagai upaya
meningkatkan kesadaran masyarakat dalam membayar pajak dan retribusi
daerah.
LKPJ Bupati Bireuen Tahun Anggaran 2013
III - 2
Strategi yang diupayakan oleh Pemerintah Kabupaten Bireuen baik yang
bersifat intensifikasi dan ekstensifikasi pada prinsipnya adalah sebagai upaya
untuk meningkatkan kualitas otonomi daerah sehingga dapat meningkatkan
kemandirian daerah serta mengurangi ketergantungan pada Pemerintah Pusat.
Kebijakan Pendapatan Daerah untuk Tahun Anggaran 2013 ditetapkan dengan
memperhatikan prinsip-prinsip sebagai berikut :
1.
Pendapatan daerah meliputi semua penerimaan uang melalui rekening kas
umum daerah, yang menambah ekuitas dana lancar sebagai hak pemerintah
daerah dalam satu tahun anggaran;
2.
Pendapatan daerah adalah merupakan perkiraan yang terukur secara
rasional yang dapat dicapai untuk setiap sumber pendapatan dalam kurun
waktu satu tahun anggaran.
Kebijakan pendapatan daerah untuk Anggaran Pendapatan dan Belanja
Kabupaten (APBK) Tahun Anggaran 2013 disesuaikan dengan kewenangannya,
struktur pendapatan daerah dan asal sumber penerimaannya dapat dibagi
berdasarkan 3 (tiga) kelompok, yaitu:
1.
Pendapatan Asli Daerah (PAD) yang merupakan hasil penerimaan dari
sumber-sumber pendapatan yang berasal dari potensi daerah sesuai
dengan kewenangan yang dimiliki dalam rangka membiayai urusan rumah
tangga daerahnya. Sedangkan Kebijakan Pendapatan Asli Daerah (PAD)
dilakukan dalam berbagai upaya yang diarahkan untuk meningkatkan
pendapatan daerah meliputi:
a.
Mengoptimalkan Penerimaan Pendapatan Asli Daerah (PAD) dengan
cara:
membenahi manajemen data penerimaan PAD, menghitung
potensi pajak melalui formulasi pajak yang jelas dan terukur,
melakukan evaluasi dan revisi secara berkala peraturan daerah pajak
dan retribusi yang perlu disesuaikan;
b.
Menetapkan sumber pendapatan daerah unggulan yang bersifat
elastis terhadap perkembangan basis pungutannya;
c.
Pemantapan Kelembagaan dan Sistem Operasional Pemungutan
Pendapatan Daerah;
d.
Meningkatkan koordinasi secara sinergis di bidang Pendapatan
Daerah dengan SKPK penghasil dan wajib pajak;
LKPJ Bupati Bireuen Tahun Anggaran 2013
III - 3
e.
Mengoptimalkan kinerja Badan Usaha Milik Daerah (BUMD) dan
Perusahaan Dagang Pemerintah (PDP) untuk memberikan kontribusi
secara signifikan terhadap Pendapatan Daerah;
f.
Meningkatkan pelayanan dan perlindungan masyarakat sebagai
upaya meningkatkan kesadaran masyarakat dalam membayar
retribusi daerah;
g.
2.
Meningkatkan kualitas pengelolaan aset dan keuangan daerah.
Dana Perimbangan yaitu merupakan pendapatan daerah yang berasal dari
Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) yang bertujuan untuk
menutup celah fiscal (fiscal gap) sebagai akibat selisih kebutuhan fiskal
(fiscal need) dengan kapasitas fiskal (fiscal capacity). Kebijakan yang akan
ditempuh dalam upaya peningkatan pendapatan daerah dari Dana
Perimbangan adalah sebagai berikut:
a.
Optimalisasi intensifikasi dan ekstensifikasi pemungutan PBB, Pajak
Orang Pribadi Dalam Negeri (PPh OPDN), PPh Pasal 21 dan
BPHTB;
b.
Meningkatkan akurasi data Sumber Daya Alam sebagai dasar
perhitungan pembagian dalam Dana Perimbangan;
c.
Meningkatkan koordinasi dengan Pemerintah Pusat dan Propinsi
dalam pelaksanaan Dana Perimbangan.
3.
Lain-Lain Pendapatan Daerah Yang Sah adalah penerimaan yang berasal
dari sumbangan pihak ketiga serta Bantuan dari Anggaran Pendapatan dan
Belanja Aceh (APBA), untuk itu perlu ditingkatkan koordinasi dengan pihakpihak tersebut.
2.
TARGET DAN REALISASI PENDAPATAN DAERAH
Target dan realisasi penerimaan daerah Kabupaten Bireuen pada
masing-masing pos secara lebih jelas ditampilkan dalam Tabel 3.1.
LKPJ Bupati Bireuen Tahun Anggaran 2013
III - 4
Tabel 3.1
Target dan Realisasi Pendapatan Daerah
Kabupaten BireuenTahun 2013
NO
1.
URAIAN
PENDAPATAN ASLI
SEBELUM
PERUBAHAN
(Rp)
113,176,956,114.00
SETELAH
PERUBAHAN
(Rp)
115,622,741,557.00
32,030,844,810.40
27.71
9,446,215,457
9,321,215,457
9,404,464,634.00
100.95
REALISASI *
(Rp)
%
DAERAH
A.
Pajak Daerah
B.
Retribusi Daerah
16,173,499,900.00
19,301,526,100.00
12,580,979,610.00
65.18
C.
Hasil Pengelolaan
2,557,240,757.00
3,000,000,000.00
3,412,338,964.33
113.74
83,500,000,000.00
82,500,000,000.00
5,144,529,602.07
6.28
1,500,000,000.00
1,500,000,000.00
1,488,532,000.00
99.25
808,257,639,651.00
801,380,208,112.00
801,242,979,494.00
99.98
50,013,579,651.00
43,136,148,112.00
42,998,920,494.00
99.68
Kekayan Daerah
Yang Dipisahkan
D.
Lain-Lain
Pendapatan Asli
Daerah Yang Sah
E. Pendapatan Zakat
2.
DANA
PERIMBANGAN
3.
A.
Dana Bagi Hasil
B.
DAU
699,060,590,000.00
699,060,590,000.00
699,060,589,000.00
99.99
C.
DAK
59,183,470,000.00
59,183,470,000.00
59,183,470,000.00
100.00
102,580,224,726.00
148,154,198,766.00
148,167,155,339.79
100.00
944,420,000.00
944,420,000.00
777,088,531.00
82.28
LAIN-LAIN
PENDAPATAN
DAERAH YANG SAH
A.
Hibah
B.
Dana Darurat
C.
Dana Bagi Hasil
0.00
0.00
0.00
14,573,973,766.00
14,573,973,766.00
14,754,261,808.79
101.24
87,061,830,960.00
112,635,805,000.00
112,635,805,000.00
100.00
0.00
20,000,000,000.00
20,000,000,000.00
100.00
1,024,014,520,491.00 1,065,157,148,435.00
981,481,877,803.19
92.14
Pajak Dari Provinsi
dan Pemerintah
Daerah Lainnya
D.
Dana Penyesuaian
dan Otonomi
Khusus
E.
Bantuan Keuangan
dari Provinsi atau
Pemerintah
Daerah Lainnya
TOTAL
*) Angka Sementara Untuk Tahun 2013
Sumber : DPKKD Kabupaten Bireuen
LKPJ Bupati Bireuen Tahun Anggaran 2013
III - 5
Adapun perkembangan realisasi pendapatan daerah Kabupaten
Bireuen periode 2011- 2013, dapat dilihat pada tabel berikut :
Tabel 3.2
Perkembangan Pendapatan Daerah
Kabupaten Bireuen Tahun 2011-2013
NO
TAHUN
JUMLAH
PENDAPATAN
REALISASI
1
2011
758,091,780,679.00
706,002,463,481.34
2
2012
903,636,908,653.00
839,043,708,084.19
3
2013
1,065,157,148,435.00
981,440,979,644.19
2,726,885,837,767.00
2,526,487,151,209.72
TOTAL
Sumber : DPKKD Kabupaten Bireuen 2013
Berdasarkan data tersebut di atas dapat dilihat bahwa pendapatan
daerah Kabupaten Bireuen mengalami peningkatan yang signifikan dalam
waktu tiga tahun terakhir. Peningkatan pendapatan daerah setiap tahun terjadi
pada semua pos pendapatan, yaitu pos PAD, Dana Perimbangan dan Lain-Lain
Pendapatan yang Sah. Tabel 3.1 memperlihatkan bahwa pada APBK Bireuen
Tahun Anggaran 2013 sebagaimana tahun-tahun sebelumnya pendapatan
terbesar masih dari Dana Perimbangan yang merupakan transferan dari
Pemerintah Pusat.
Peningkatan PAD dari sektor pajak daerah dibandingkan dengan
Tahun 2013 meningkat tajam diakibatkan adanya peningkatan signifikan pada
beberapa pos, yaitu Pajak Hotel dan Restorant, Pajak Hiburan, Pajak Reklame,
Pajak Penerangan Jalan, BPHTB, Pajak Air Bawah Tanah dan Pajak Mineral
Bukan Logam dan Bantuan.
LKPJ Bupati Bireuen Tahun Anggaran 2013
III - 6
Tabel 3.3
Penerimaan Pajak Daerah
Kabupaten Bireuen Tahun 2012-2013
NO
JENIS PAJAK
1.
PAJAK HOTEL
2.
PAJAK RESTORAN
3.
REALISASI
TAHUN 2012
(Rp)
TAHUN 2013
TARGET
REALISASI*
%
70,846,262.00
200,000,000.00
66,582,324.00
33.29
508,662,465.00
350,000,000.00
644,196,509.00
184.01
PAJAK HIBURAN
4,700,500.00
5,000,000.00
5,259,600.00
105.19
4.
PAJAK REKLAME
424,171,241.00
425,000,000.00
425,615,214.00
100.14
5.
PAJAK
6,915,618,707.00
6,541,215,457.00
5,654,607,941.00
86.45
43,275,000.00
50,000,000.00
29,315,273.00
58.63
863,250,681.00
750,000,000.00
543,606,145.00
73.21
1,097,882,720.00
1,000,000,000.00
2,035,281,628.00
203.55
9,928,407,576.00 9,321,215,457.00
9,404,464,634.00
PENERANGAN
JALAN
6.
PAJAK SARANG
BURUNG WALET
7.
PAJAK LINGKUNGAN
8.
PAJAK MINERAL
BUKAN LOGAM DAN
BATUAN
JUMLAH
100.95
*)Angka Sementara Untuk Tahun 2013
Sumber : DPKKD Kabupaten Bireuen
Berdasarkan Tabel 3.3 di atas, jelaslah bahwa secara garis besar
upaya-upaya yang dilakukan oleh Pemerintah Kabupaten Bireuen dalam
rangka meningkatkan PAD melalui strategi intensifikasi telah memperlihatkan
hasil signifikan walaupun belum memenuhi seluruh target sesuai yang
diharapkan. Pajak daerah bukan merupakan pos pendapatan yang paling
besar, akan tetapi memegang peranan penting dalam pencapaian PAD
Kabupaten Bireuen.
3.
PERMASALAHAN DAN SOLUSI
Kontribusi PAD yang masih kecil terhadap Anggaran Pendapatan dan
Belanja Kabupaten (APBK) Bireuen adalah permasalahan yang terjadi hampir
di setiap daerah di Indonesia.Ketergantungan daerah yang masih tinggi
terhadap Pemerintah Pusat sangat erat kaitannya dengan sistem perimbangan
keuangan antara Pemerintah Pusat dan Pemerintah Daerah yang diatur oleh
Undang-Undang Nomor 33 Tahun 2004. Sistem perimbangan yang berlaku
LKPJ Bupati Bireuen Tahun Anggaran 2013
III - 7
memang belum memungkinkan daerah terutama Kabupaten/Kota dapat secara
maksimal membiayai sendiri roda pembangunan dan pemerintahan yang
dijalankannya. Akan tetapi daerah dapat terus berupaya menggali potensi yang
dimilikinya untuk meningkatkan pendapatan asli daerahnya agar pada masamasa yang akan datang kemandirian daerah sesuai potensi khas masingmasing daerah dapat terwujud.Upaya dalam penggalian potensi daerah dalam
prosesnya selalu berbenturan dengan keterbatasan sumber daya yang dimiliki
daerah baik sumber daya manusia maupun sumber daya ilmu pengetahuan
dan teknologi.
Akan tetapi hal itu dapat dicari jalan keluarnya dengan melibatkan
pihak di luar pemerintah daerah yang memiliki akses dan asset sumber daya
manusia dan sumber daya ilmu dan teknologi, yaitu misalnya pihak Perguruan
Tinggi atau para akademisi untuk membantu Pemerintah Daerah membuat
pemetaan terhadap potensi-potensi yang dimiliki serta mengkaji potensi-potensi
PAD baru dalam rangka strategi ekstensifikasi PAD.
Hal tersebut juga yang telah dilakukan oleh Pemerintah Kabupaten
Bireuen dalam mengkaji potensi-potensi PAD baik secara intensifikasi maupun
ekstensifikasi. Pemerintah Kabupaten Bireuen telah melakukan kajian dengan
melibatkan pihak swasta, internal DPKKD khususnya Bidang Pendapatandan
Dinas tekhnis lainnya dalam upaya menggali potensi PAD. Hasil kajian tersebut
memberi
rekomendasi
kepada
Pemerintah
Kabupaten
Bireuen
untuk
meningkatkan PAD dari pos pengelolaan kekayaan daerah yang dipisahkan.
Penerimaan yang berasal dari pos tersebut adalah hasil kerjasama Pemerintah
Kabupaten Bireuen dengan beberapa pihak ketiga atau pihak swasta dalam
mengelola aset-aset daerah. Oleh karenanya, pada waktu yang akan datang
Pemerintah Kabupaten Bireuen harus dapat terus membina dan meningkatkan
jalinan kemitraan dengan pihak swasta baik dalam pengelolaan asset daerah
maupun pengelolaan pelayanan publik, sehingga asset daerah dapat dikelola
dan dimanfaatkan secara lebih professional dan profit oriented yang pada
akhirnya bertujuan untuk meningkatkan kas daerah sehingga pencapaian PAD
dapat bertambah terus setiap tahunnya.
LKPJ Bupati Bireuen Tahun Anggaran 2013
III - 8
B. PENGELOLAAN BELANJA DAERAH
1. KEBIJAKAN UMUM KEUANGAN DAERAH
Dengan berpedoman pada prinsip-prinsip penganggaran, keuangan
daerah Tahun 2013 disusun dengan pendekatan anggaran kinerja yang
berorientasi pada pencapaian hasil dari input yang direncanakan dengan
memperhatikan prestasi kerja setiap Satuan Kerja Perangkat Kabupaten (SKPK)
dalam
pelaksanaan
tugas,
pokok
dan
fungsinya.
Ini
bertujuan
untuk
meningkatkan akuntabilitas perencanan anggaran serta menjamin efektivitas dan
efisiensi penggunaan anggaran ke dalam program/kegiatan.
Kebijakan belanja daerah Tahun Anggaran 2013 diarahkan dengan
pengaturan pola pembelanjaan yang proporsional, efisien dan efektif dan
dituangkan dalam Nota Kesepakatan antara Pemerintah Kabupaten Bireuen
dengan Dewan Perwakilan Rakyat Kabupaten Bireuen Nomor : 900/1819/2013
Tanggal
31 Juli 2013 tentang
Kebijakan Umum Perubahan Anggaran
Pendapatan dan Belanja Kabupaten Tahun Anggaran 2013, yaitu sebagai
berikut :
1.
Mempertimbangkan dan menyesuaikan kembali usulan belanja yang
diajukan oleh Satuan Kerja Perangkat Kabupaten (SKPK);
2.
Menganggarkan kembali belanja untuk kegiatan-kegiatan yang sifatnya
sangat prioritas yang belum dianggarkan dan yang tidak mencukupi dalam
APBK Tahun 2013;
3.
Meniadakan anggaran sewa
rumah untuk Kepala dan
Sekretaris
Dinas/Badan/Kantor/Bagian dan mengembalikan uang tersebut apabila
telah di cairkan;
4.
Mengalokasikan
anggaran
pada
Sekretariat
DPRK
dalam
rangka
penyaringan anggota KIP Kabupaten Bireuen;
5.
Mengalokasikan Anggaran untuk KIP Kabupaten Bireuen dalam rangka
seleksi Calon Legislatif Kabupaten Bireuen;
6.
Mengalokasikan anggaran untuk rutinitas keagamaan mesjid besar
kecamatan dan mesjid kemukiman dalam Kabupaten Bireuen;
7.
Bantuan Keuangan dari Provinsi atau Pemerintah Daerah Lainnya di
peruntukan
untuk
pembiayaan
pembangunan
gedung
DPRK
dan
Perencanaan Stadion Kabupaten Bireuen;
LKPJ Bupati Bireuen Tahun Anggaran 2013
III - 9
8.
Mengalokasikan Anggaran untuk pembayaran kegiatan-kegiatan luncuran
Tahun 2012 pada dinas Bina Marga, Cipta Karya dan Perumahan Rakyat
dan Dinas Pengairan Pertambangan dan Energi.
2. TARGET DAN REALISASI BELANJA
Dalam rangka melaksanakan kebijakan belanja daerah yang telah
menjadi kesepakatan antara Pemerintah Kabupaten Bireuen dan Dewan
Perwakilan Rakyat Kabupaten (DPRK) Bireuen, maka belanja daerah Tahun
2013 yang semula ditargetkan sebesar Rp.1,032,925,298,243.00 melalui
mekanisme Perubahan Anggaran Pendapatan dan Belanja Kabupaten (APBK)
Bireuen
bertambah
sebesar
Rp.1,094,817,560,383.00.
Rp.61,892,262,140.00
sehingga
menjadi
Target belanja tersebut terbagi kepada Belanja
Langsung dan Belanja Tidak Langsung. Target belanja langsung terjadi
penambahan belanja sebesar Rp. 43,450,183,100.00 sehingga menjadi
Rp. 400,482,665,348.00 dari prediksi awal sebesar Rp. 357,032,482,248.00
dan target belanja tidak langsung terjadi penambahan
belanja sebesar
Rp.18,442,079,040.00 menjadi Rp. 694,334,895,035.00 dari prediksi awal
sebesar Rp. 675,892,815,995.00.
Target belanja langsung dan belanja tidak langsung terdiri atas beberapa
pos tergambar sebagaimana Tabel 3.4 berikut ini :
Tabel 3.4
Target Belanja Langsung dan Belanja Tidak Langsung
Kabupaten Bireuen Tahun 2013
No
1
2
Target Belanja (Rp)
Pos
Belanja Daerah
Sebelum Perubahan
APBK
Setelah Perubahan
APBK
Belanja Langsung
357,032,482,248.00
400,482,665,348.00
a. Belanja Pegawai
67,359,734,900.00
73,567,436,647.00
b. Belanja Barang dan Jasa
131,376,443,780.00
141,570,428,393.00
c. Belanja Modal
158,296,303,568.00
185,344,800,308.00
Belanja Tidak Langsung
675,892,815,995.00
694,334,895,035.00
a. Belanja Pegawai
624,052,130,422.00
642,250,304,462.00
b. Belanja Bunga
0.00
16,250,000.00
c. Belanja Hibah
5,969,000,000.00
5,925,000,000.00
LKPJ Bupati Bireuen Tahun Anggaran 2013
III - 10
d. Belanja Bantuan Sosial
15,861,500,000.00
16,083,155,000.00
e. Belanja Bantuan Keuangan
28,010,185,573.00
28,060,185,573.00
2,000,000,000.00
2,000,000,000.00
kpd Provinsi/Kab/Kota dan
Desa
f. Belanja Tidak Terduga
Sumber : DPKKD Kabupaten Bireuen 2012
Rincian target belanja daerah pada 7 (dua) Sekretariat, 15 (lima belas)
Dinas dan 14 (empat belas) Lembaga Teknis Daerah lainnya dituangkan pada
Tabel 3.5 berikut ini :
Tabel 3.5
Rencana Belanja Daerah Kabupaten Bireuen
Per SKPK Tahun 2013
Target Belanja Setelah Perubahan APBK (Rp)
No
SKPK
Belanja Tidak
Langsung
Belanja
Langsung
Total
1
Sekretariat Daerah
17,013,466,432.00
49,588,535,193.00
66,602,001,625.00
2
Sekretariat DPRK
2,441,285,465.00
11,050,821,110.00
13,492,106,575.00
3
Sekretariat Majelis
152,495,820.00
1,062,311,000.00
1,214,806,820.00
0.00
260,835,000.00
260,835,000.00
0.00
81,200,000.00
81,200,000.00
144,692,656.00
2,478,903,700.00
2,623,596,356.00
173,639,140.00
193,019,500.00
366,658,640.00
7,546,563,148.00
0.00
7,546,563,148.00
576,574,888.00
0.00
576,574,888.00
412,894,391,703.00
29,694,333,432.00
442,588,725,135.00
56,170,309,372.00
24,370,936,364.00
80,541,245,736.00
5,613,896,593.00
98,852,072,305.00
104,465,968,898.00
Permusyawaratan
Ulama
4
Sekretariat Baitul Mal
Kabupaten
5
Sekretariat Majelis
Adat Aceh
6
Sekretariat Dewan
Pengurus Korpri
7
Sekretariat Majelis
Pendidikan Daerah
8
DPRK
9
Kepala Daerah dan
Wakil Kepala Daerah
10
Dinas Pendidikan dan
Kebudayaan
11
Dinas Kesehatan
12
Dinas Bina Marga,
Cipta Karya dan
Pemukiman Rakyat
LKPJ Bupati Bireuen Tahun Anggaran 2013
III - 11
13
Dinas Pengairan,
3,542,962,009.00
16,227,270,900.00
19,770,232,909.00
2,967,877,584.00
3,067,965,379.00
6,035,842,963.00
2,375,224,171.00
6,999,128,000.00
9,374,352,171.00
2,537,599,766.00
966,275,000.00
3,503,874,766.00
2,445,289,822.00
3,772,365,000.00
6,217,654,822.00
3,086,840,525.00
7,803,548,885.00
10,890,389,410.00
813,818,731.00
3,458,010,000.00
4,271,828,731.00
61,313,017,752.00
5,193,972,000.00
66,506,989,752.00
Pertambangan dan
Energi
14
Dinas Perhubungan,
Pariwisata Komunikasi
dan Informatika
15
Dinas Pengelolaan
Pasar, Kebersihan dan
Pertamanan
16
Dinas Kependudukan
dan Catatan Sipil
17
Dinas Sosial, Tenaga
Kerja dan Transmigrasi
18
Dinas Perindustrian
Perdagangan koperasi
dan Usaha Kecil
Menengah
19
Dinas Pemuda,
Olahraga dan
Pariwisata
20
Dinas Pengelolaan
Keuangan dan
Kekayaan Daerah
21
Dinas Syariat Islam
1,913,260,000.00
3,329,592,000.00
5,242,852,000.00
22
Dinas Pertanian dan
9,042,937,200.00
23,518,219,500.00
32,561,156,700.00
1,357,746,732.00
9,193,908,500.00
10,551,655,232.00
2,595,818,589.00
7,470,329,600.00
10,066,148,189.00
Peternakan
23
Dinas Kehutanan dan
Perkebunan
24
Dinas Kelautan dan
Perikanan
25
Inspektorat Kabupaten
2,677,846,077.00
1,331,650,000.00
4,009,496,077.00
26
Badan Layanan Umum
22,979,706,915.00
62,938,412,930.00
85,918,119,845.00
3,159,296,191.00
4,291,168,600.00
7,450,464,791.00
1,205,537,147.00
1,809,852,000.00
3,015,389,147.00
1,600,048,074.00
2,250,079,000.00
3,850,127,074.00
RSUD Dr. Fauziah
27
Badan Perencanaan
Pembangunan Daerah
28
Badan
Penanggulangan
Bencana Daerah
29
Badan Kepegawaian,
LKPJ Bupati Bireuen Tahun Anggaran 2013
III - 12
Pendidikan dan
Pelatihan
30
Badan Pembinaan
1,318,938,796.00
4,385,567,000.00
5,704,505,796.00
11,910,823,248.00
2,416,791,825.00
14,327,615,073.00
6,572,903,304.00
4,927,672,750.00
11,500,576,054.00
304,709,532.00
843,523,000.00
1,148,232,532.00
1,253,475,731.00
383,225,000.00
1,636,700,731.00
397,229,928.00
522,551,500.00
919,781,428.00
920,181,488.00
2,391,815,875.00
3,311,997,363.00
Pendidikan Dayah
31
Badan Pelaksana
Penyuluh dan
Ketahanan Pangan
32
Badan Pemberdayaan
Masyarakat,
Perempuan dan
Keluarga Sejahtera
33
Kantor Kesatuan
Bangsa dan Politik
34
Kantor Pelayanan
Perizinan Terpadu Satu
Pintu
35
Kantor Perpustakaan
dan Arsip
36
Satuan Polisi Pamong
Praja dan Wilayatul
Hisbah
Sumber :Qanun Kabupaten Bireuen Nomor 6 Tahun 2013
Anggaran tersebut di atas dapat direalisasi secara maksimal oleh
dinas, badan, kantor dan lembaga teknis daerah di Kabupaten Bireuen untuk
membiayai penyelenggaraan urusan wajib dan urusan pilihan sesuai dengan
tugas pokok dan fungsi masing-masing.
Selain untuk membiayai penyelenggaraan urusan wajib dan urusan
pilihan yang dilaksanakan oleh dinas, badan, kantor dan lembaga teknis daerah
lainnya, anggaran belanja dalam APBK Bireuen Tahun 2013 juga untuk
membiayai koordinasi penyelenggaraan pemerintahan umum di 17 (tujuh belas)
wilayah kerja kecamatan. Tabel berikut menyajikan data target dan realisasi
anggaran dari 17 (tujuh belas) SKPK Kecamatan di Kabupaten Bireuen.
LKPJ Bupati Bireuen Tahun Anggaran 2013
III - 13
Tabel 3.6
Target dan Realisasi Anggaran Belanja Setelah Perubahan
Kecamatan se-Kabupaten BireuenTahun 2013
NO
KECAMATAN
ANGGARAN
REALISASI*
1
SAMALANGA
3,686,793,731.00
3,595,934,677.00
2
SIMPANG MAMPLAM
3,346,106,273.00
3,215,851,084.00
3
PANDRAH
2,213,754,497.00
2,087,200,070.00
4
JEUNIEB
3,240,597,307.00
3,155,386,665.00
5
PEULIMBANG
2,216,001,154.00
2,133,183,407.00
6
PEUDADA
3,019,456,378.00
2,871,162,158.00
7
JEUMPA
3,003,413,559.00
2,695,288,780.00
8
KOTA JUANG
2,344,395,352.00
2,246,858,705.00
9
KUALA
2,016,713,828.00
1,894,359,512.00
10
JULI
2,225,544,394.00
2,127,380,979.00
11
PEUSANGAN
4,348,991,259.00
4,230,921,967.00
12
PEUSANGAN SELATAN
1,769,638,470.00
1,680,914,377.00
2,488,093,756.00
2,443,729,495.00
13
PEUSANGAN SIBLAH
KRUENG
14
JANGKA
2,984,170,725.00
2,969,727,479.00
15
KUTA BLANG
3,276,856,527.00
3,167,903,679.00
16
MAKMUR
2,033,462,854.00
1,956,483,533.00
17
GANDAPURA
2,457,303,942.00
2,409,780,259.00
*)Angka Sementara Untuk Tahun 2013
Sumber : DPKKD Kabupaten Bireuen
Tabel 3.7
Jumlah Anggaran Pendapatan dan Belanja
Kabupaten (APBK) BireuenTahun 2013
JUMLAH SETELAH PERUBAHAN
No
Tahun
1
2013
Pendapatan
1,065,157,148,435.00
Belanja Tidak
Langsung (Rp)
694,334,895,035.00
Belanja Langsung
(Rp)
400,482,665,348.00
Pembiayaan Neto
(Rp)
29,660,411,948.00
Sumber : DPKKD Kabupaten Bireuen
LKPJ Bupati Bireuen Tahun Anggaran 2013
III - 14
3.
PERMASALAHAN DAN SOLUSI
Permasalahan yang terjadi dalam aspek belanja daerah, lebih banyak
berupa permasalahan-permasalahan yang bersifat teknis, yaitu teknis pencairan
dana sering mengalami kendala dan hambatan dikarenakan minimnya Sumber
Daya Manusia (SDM) berkualitas, yang terlatih dan memahami secara optimal
atas peraturan perundangan terkait pengelolaan keuangan yang berlaku.
Permasalahan teknis lainnya adalah sering terlambatnya SKPK dalam
menyelesaikan dokumen-dokumen Surat Pertanggung Jawaban (SPJ) yang
juga menjadi penyebab penundaan pelaksanaan teknis pencarian dana.
Oleh karenanya, hal yang dapat menjadi solusi dari permasalahanpermasalahan teknis yang sering terjadi adalah terus menerus di upayakan
peningkatan keahlian dan kemampuan Sumber Daya Manusia (SDM) para
pengelola keuangan melalui bimbingan teknis (bimtek) ataupun pendidikan dan
latihan (diklat) pengelolaan keuangan daerah terutama di kalangan para
pengelola keuangan di Kecamatan.
LKPJ Bupati Bireuen Tahun Anggaran 2013
III - 15
Download