1 BADAN KOORDINASI PENANAMAN MODAL Siaran Pers

advertisement
BADAN KOORDINASI PENANAMAN MODAL
Siaran Pers
Komitmen Pemerintah Hadir Dalam Proses Investasi:
BKPM Lakukan Tiga Hal Utama
Jakarta, 2 November 2015 --- Proses investasi sebagai suatu aktivitas ekonomi aktif
membutuhkan dukungan penuh dari pemerintah. Badan Koordinasi Penanaman
Modal (BKPM) terus melakukan langkah-langkah untuk menunjukkan komitmen
pemerintah untuk hadir dalam proses investasi.
Kepala BKPM Franky Sibarani menyampaikan bahwa BKPM terus mengawal penuh
proses investasi sesuai visi Presiden Joko Widodo yakni Nawa Cita, poin ke-enam
yakni meningkatkan produktivitas rakyat dan daya saing di pasar internasional.
“Program kuncinya adalah meningkatkan pembangunan infrastruktur dan
memperbaiki iklim investasi,” ujarnya di Jakarta, hari ini (02/11).
Franky menambahkan bahwa dalam melakukan implementasi visi tersebut tiga hal
yang dilakukan oleh BKPM diantaranya, penyederhaan perizinan, memfasilitasi
investasi terhambat debottlenecking dan peningkatan investasi. Untuk perizinan,
BKPM menargetkan adanya kepastian syarat dan waktu perizinan, sehingga tercapai
perizinan yang cepat, mudah, transparan dan terintegrasi.
Sementara untuk debottlenecking¸ dilakukan melalui kegiatan fasilitasi investasi
terhambat, pengawalan perusahaan tahap konstruksi dan pengawalan investasi
existing yang mengalami masalah. Dari dua hal tersebut, diharapkan dapat
mendukung dan bermuara pada peningkatan iklim investasi.
“Melalui penciptaan iklim kondusif bagi keberlangsungan investasi seperti, perbaikan
kemudahan memulai usaha Indonesia (EoDB), keikutsertaan kebijakan BKPM dalam
Paket Kebijakan Ekonomi Pemerintah, termasuk diantaranya peluncuran Izin
Investasi 3 Jam,” sebutnya.
Berbagai langkah konkret telah dilakukan dalam mengimplementasikan programprogram penyederhanaan perizinan di antaranya PTSP Pusat yang telah melakukan
serangkaian penyederhanaan perizinan. Selain itu, guna mendukung paket kebijakan
ekonomi, BKPM telah memangkas beberapa proses perizinan untuk izin usaha dari
sebelumnya 7 hari menjadi 6 hari, kemudian tata cara layanan izin investasi 3 jam.
Kemudian untuk memfasilitasi investasi terhambat, BKPM telah mengidentifikasi 80
perusahaan yang sedang dalam tahap konstruksi. Dari 80 perusahaan tersebut
tercatat nilai investasinya mencapai US$ 19,07 miliar, dengan rencana penyerapan
1
sebesar 289.112 tenaga kerja baik langsung maupun tidak langsung. “Ini akan terus
kita kawal sehingga proses realisasi konstruksinya dapat berkontribusi positif pada
perekonomian bangsa,” jelasnya.
Sedangkan dari sisi peningkatan investasi yang merupakan akibat dari perbaikan
iklim investasi di Indonesia terus menunjukkan kenaikan yang signifikan. Dari data
Januari-September 2015 tercatat kenaikan investasi sebesar 16,7%, kenaikan
penyerapan tenaga kerja sebesar 10,4%. Kenaikan realisasi investasi didukung oleh
kenaikan investasi asing (PMA) sebesar 16,8% dan domestik (PMDN) sebesar 16,5%.
Realisasi investasi Januari-September sudah mencapai 77% dari target realisasi
investasi tahun 2015 Rp 519,5 triliun dan berkontribusi menyerap lebih dari 1 juta
tenaga kerja. Kinerja investasi tersebut menunjukkan geliat pertumbuhan di tengahtengah perlambatan pertumbuhan ekonomi. Makna strategis dari capaian positif
realisasi investasi ini juga memperlihatkan kepercayaan investor terhadap kondisi
fundamental ekonomi dan politik Indonesia, serta prospek pertumbuhan ekonomi ke
depan dapat terjaga dengan baik.
--Selesai-Untuk keterangan lebih lanjut dapat menghubungi:
Ariesta Riendrias Puspasari
Kepala Biro Peraturan Perundang-Undangan, Hubungan Masyarakat
dan Tata Usaha Pimpinan
Jl. Jend. Gatot Subroto No.44 Jakarta 12190
Telepon : 021-5269874
HP : 08161946825
E-mail : [email protected]
2
Download