bahan press release

advertisement
BADAN KOORDINASI PENANAMAN MODAL
Siaran Pers
Tujuan Investasi Favorit di Asia PAsifik,
BKPM Optimis Dalam Persaingan Tarik Investasi di Era MEA
Jakarta, 21 November 2015 – Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM)
menyatakan optimis dapat bersaing dengan negara-negara ASEAN lainnya dalam
menarik investasi di era Masyarakat Ekonomi ASEAN (MEA), yang akan segera
diberlakukan akhir tahun ini. Kepala BKPM Franky Sibarani menyatakan optimisme
BKPM didasari persepsi positif kalangan pelaku usaha terhadap potensi investasi di
Indonesia. Dia merujuk kepada survey Price Waterhouse Coopers (PwC) yang dirilis
dalam pelaksanaan KTT APEC (16/11) lalu, di mana Indonesia ditempatkan sebagai
tujuan investasi favorit nomor dua, setelah China. Indonesia berada di atas negara
ASEAN lainnya terutama Vietnam, Malaysia dan Singapura.
“Hasil survey tersebut sejalan dengan data FDI Markets Financial Times, di mana
pada periode Januari-September 2015, FDI yang masuk ke Indonesia tertinggi di
ASEAN, sebesar USD 20,96 Miliar atau 29,12%. Diikuti berikutnya oleh Vietnam USD
14,06 Miliar atau 19,54% dan Myanmar USD 9,22 Miliar atau 12,81%,”ujar Franky di
sela kegiatannya mendampingi Presiden Jokowi dalam KTT ASEAN di Kuala Lumpur,
hari ini (21/11).
Franky menambahkan, saat ini pemerintah berusaha keras untuk dapat
mengkonversi persepsi positif terhadap investasi ke Indonesia ini ke dalam realisasi
investasi, sehingga memberikan dampak positif terhadap perekonomian. Terbaru,
BKPM bersama Kementerian/Lembaga terkait sedang menyusun Panduan Investasi,
untuk mengakomodir dan memberikan kepastian hukum terhadap sektor-sektor
usaha yang baru berkembang, seperti bisnis pemakaman, senior living dan ekonomi
digital.
”Adanya panduan investasi yang jelas merupakan salah satu daya saing investasi
sebuah negara. Seperti Myanmar yang secara tegas menyebutkan seluruh sektor
usaha dapat dimasuki oleh investor asing, kecuali sektor distribusi. Indonesia pun
akan memperjelas panduan investasinya, terutama sektor mana yang dibuka untuk
asing dan mana yang tidak,”tambah Franky.
Menurut Franky, di antara negara-negara ASEAN yang menjadi saingan berat
Indonesia sebagai negara tujuan investasi adalah Vietnam dan Myanmar. Dari
analisisnya, Indonesia dan Vietnam selalu bersaing ketat dalam menarik outward
investment dari tujuh negara mitra ASEAN yaitu Amerika Serikat, Jepang, Korea,
China, Australia, Selandia Baru dan India. “Kita masih kalah dalam upaya menarik
1
investasi dari Korea Selatan, dibandingkan Vietnam. Tapi untuk daya tarik investasi
dari China kita masih unggul. Tinggal bagaimana mendorong peningkatan realisasi
investasi dari China yang masih relative kecil,”imbuh Franky.
Pada akhir keterangannya, Kepala BKPM Franky Sibarani juga menyebutkan selain
menarik investasi ke Indonesia, menghadapi pemberlakuan Masyarakat Ekonomi
ASEAN (MEA), BKPM juga memberikan dukungan terhadap investor dari Indonesia
yang menanamkan modalnya di luar negeri, termasuk di negara-negara ASEAN.
Dukungan diberikan dalam bentuk fasilitasi dan pendampingan dalam
proses outward investment tersebut.
--Selesai-Untuk keterangan lebih lanjut dapat menghubungi:
Ariesta Riendrias Puspasari
Kepala Biro Peraturan Perundang-Undangan, Hubungan Masyarakat
dan Tata Usaha Pimpinan
Jl. Jend. Gatot Subroto No.44 Jakarta 12190
Telepon : 021-5269874
HP : 08161946825
E-mail : [email protected]
2
Download