Presentasi Materi 5-4 IPBA

advertisement
Earth & Space Laboratory
Department of Physics Education
Faculty of Mathematics and Natural Sciences Education
TATA SURYA IV
Benda Kecil Tata Surya: Komet
Perkuliahan
Ilmu Pengetahuan Bumi dan Antariksa (FI322)
Semester Genap 2012 - 2013
Judhistira Aria Utama, M.Si.
Definisi
• Merupakan salah satu benda kecil Tata Surya
yang berselimutkan material es, yang pada
saat mendekati Matahari memperlihatkan
struktur berupa koma (coma) dan ekor (tail).
• Struktur koma dan ekor  Pembeda dari
asteroid.
Judhistira Aria Utama, M.Si. – Ilmu Pengtahuan Bumi & Antariksa (FI322)
Potret komet Halley
(National Optical Astronomy Observatory)
• Per Januari 2011~ 4185 komet.
Sejumlah 484 di antaranya merupakan komet periode
pendek.
Judhistira Aria Utama, M.Si. – Ilmu Pengtahuan Bumi & Antariksa (FI322)
Karakteristik Fisik Komet
• Inti komet: 100 meter – 40 kilometer.
* Tersusun atas: Batuan, debu, es air, dan gas
beku (CO, CO2, CH4, NH3)
• Koma: Selubung terang di sekeliling inti
komet  Material komet yang mengalami
sublimasi
• Ekor: Aliran debu dan gas
Judhistira Aria Utama, M.Si. – Ilmu Pengtahuan Bumi & Antariksa (FI322)
• Ekor: Aliran debu dan
gas.
* Ekor debu: menjauhi
Matahari
karena
tekanan radiasi/foton
* Ekor gas/ion: menjauhi
Matahari
karena
penga- ruh
angin
Matahari (solar wind)
Judhistira Aria Utama, M.Si. – Ilmu Pengtahuan Bumi & Antariksa (FI322)
Radiasi ultraviolet dari Matahari dapat
mengionisasi gas-gas yang dikandung inti
komet. Ion-ion tersebut dipaksa untuk
mengikuti medan magnet Matahari untuk
membentuk ekor ion. Pada gambar komet
Hale-Bopp di samping, ekor ion ini terlihat
berwarna biru ”sumbangan” dari cahaya
yang diemisikan ion karbon monoksida (ion
lainnya turut menyumbangkan warna lain
bagi ekor komet). Sementara itu, ekor debu
terbentuk dari tumbukan antara foton
Matahari dengan bulir-bulir debu yang
terdapat dalam koma. Karena debu
memiliki ukuran yang lebih besar
dibandingkan ion-ion, debu memantulkan
sinar Matahari dengan baik yang
memberikan warna putih kekuningan pada
ekor debu ini.
Judhistira Aria Utama, M.Si. – Ilmu Pengtahuan Bumi & Antariksa (FI322)
Karakteristik Orbit Komet
• Orbit memiliki inklinasi yang besar relatif
terhadap ekliptika
• Orbit memiliki eksentrisitas yang besar
2
2EL
e  1
2
mred 
GMm
E 
L  I
2a
mred
Mm

M m
Judhistira Aria Utama, M.Si. – Ilmu Pengtahuan Bumi & Antariksa (FI322)
• Orbit memiliki eksentrisitas yang besar
* Makin lonjong, makin panjang periode orbit
• Periode:
* Pendek: P < 200 tahun




berada tidak jauh dari ekliptika
mengorbit Matahari dalam arah yang
sama dengan planet
merupakan “keluarga: planet-planet rak(tangkapan komet periode panjang)
Reservoir: Sabuk Kuiper (30 AU – 50 AU)
Judhistira Aria Utama, M.Si. – Ilmu Pengtahuan Bumi & Antariksa (FI322)
• Komet periode pendek
Contoh:
Komet Halley (76 tahun), Komet Encke (3,3
tahun), Komet Tempel 1 (5,52 tahun)
• Komet periode panjang: P > 200 tahun
 Reservoir: Awan Oort (2000 AU – 50.000
AU dari Matahari)
Contoh: Komet Ikeya-Seki (A: 877 tahun, B:
1056 tahun), Komet West (> 250.000 tahun)
Judhistira Aria Utama, M.Si. – Ilmu Pengtahuan Bumi & Antariksa (FI322)
Penamaan Komet
• Awalan P/ merujuk kepada komet yang
periodik
• Awalan C/ merujuk kepada komet yang tidak
periodik
• Awalan D/ merujuk kepada komet periodik
yang sudah tidak ada lagi
Judhistira Aria Utama, M.Si. – Ilmu Pengtahuan Bumi & Antariksa (FI322)
Download