BAKTERI_PENTING - E

advertisement
BAKTERI PATOGEN TANAMAN
OLEH
Dr. Ir. Yenny Wuryandari, MP.
1. AGROBACTERIUM
Gejala : Proliferasi sel secara abnormal (hiperplasia)
 tumor/ gall
Di alam  sering pd lenti sel akar
 masuk sistem vaskuler
Gen yang berperan : TIP (Tumor Inducing Plasmid)
= mengendalian pembelahan sel inang
Spesies Agrobakterium
1. A. tumefaciens  crown gall
2. A. rhizogene  hairy gall
3. A. rubi
 cana gall
4. A. radiobacter  non patogenik
Ciri-ciri
1. gram negatif
2. sel tunggal
3. aerob
4. tidak berspora
5. flagel 1-6
Kisaran Inang
Kurang lebih 643 spesies tanaman  rentan terhadap gall
Yaitu : anggur, mawar, apel dll
Pengendalian
1. Perendaman dengan sel bakteri strain K84
(strain non patogenik A. rhizogenes 107 dan
108 CFU/ml
di Italy, Afrika Selatan, Amerika Serikat
2. Perendaman < 2 jam sebelum transplanting
3. Strain K 84 menghasilkan antibiotik (agrocin 84)
2. ERWINIA
1). Kelompok amylovora (non soft rot)
E.
E.
E.
E.
E.
amylovora
nigrifluens  nekrosis pada pohon perindang
amylovora pv. Uredovora  parasit pd Puccinia graminis
stewartii  nekrosis pada jagung manis
herbicola pv herbicola nekrosis
E. Amylovora
Penyakit fire blight pada apel dan pear
Gejala : 1. Nekrosis pada bunga  blight
bunga coklat kehitaman  mati tapi tetap tergantung
2. Nekrosis  daun dan ranting  bercak coklat kehitaman
tepi tulang daun
3. Ranting layu mengerut dan keras
4. Buah menjadi berubah bentuk
Ciri-ciri
1. Gram negatif
2. Bentuk batang
3. Flagel peritrich
4. Fakultatif an aerob
5. Toxin amylovorin
6. Tidak dapat hidup pada medium buatan
7. Bertahan dalam kanker
8. Membentuk eksudat pada bunga
Pengendalian
1. Sanitasi
2. Pupuk N rendah
3. Disinfeksi alat pertanian dengan clorox 5%
2). Kelompok carotovora (soft rot)
E. carotovora pv. Carotovora
E. carotovora pv. Atroseptica
E. chrysantemi
Busuk lunak bakteri dapat terjadi pada tanaman di
lapangan atau di penyimpanan terutama sayuran
Gejala
1. Bercak kebasahan
2. Buah atau umbi kadang jaringan permukaan tampak
masih baik tetapi bagian dalam sudah busuk
3. Jaringan yang terserang bila kontak udara  warna abu
dan coklat tua
4. Pembusukan ditandai dengan : jaringan lunak, hancur,
dan bau tidak enak
5. Bila infeksi di lapang  tanaman kerdil/layu/mati
Enzim yang dibentuk bakteri
1. PME (Pektin Methyl Esterase)
2. PG (Polygalacturonase)
Enzim memecahkan pectin yang merangkai sel 1 dengan yang
lain  memecah selulose pada dinding sel  sel-sel terlepas 
lisis
Ciri-ciri Bakteri penyebab
1. Gram negatif
2. Berbentuk batang
3. Tidak membentuk spora
4. Aerob
Pengendalian :
1. Sanitasi
2. Menghindari luka
3. Rotasi tanaman
3. CORYNEBACTERIUM
Penyakit ratoon stunting pada tebu (RSD)
- 1944 di Australia
- Pada tebu keprasan  86 %
- Pada tebu bukan keprasan  33%
- 1982 penyakit pembuluh
- di Indonesia  pabrik gula Purwodadi, Madium
Gejala
-Tanaman terhambat pertumbuhan
-Ruas menjadi pendek
-Batang bila dibelah  berkas pembuluh warna jingga
-Pada pembuluh tersumbat substansi gum/blendok
Penyebab: Bakteri Clavibacter xyli sub sp. Xyli
Ciri-ciri:
1. Bentuk batang
2. Ukuran 2-5 x 0,25-0,35 um
3. Gram positif
4. Tidak bergerak
5. Tidak membentuk endospora
6. Aerob
Penularan :
-Mekanis
-Terbawa inang lain (graminae, rumput)
-Tidak bertahan dalam tanah
-Tidak terbawa biji
Pengendalian
-Perlakuan panas terhadap bibit
-Disinfeksi alat pertanian
-Sanitasi
4. XANTHOMONAS
Xanthomonas campestris pv. campestris
Penyakit busuk hitam pada kubis
- terdapat di semua penanaman kubis di dunia
- sejak 1931 di Indonesia (Sumbar dan Yogyakarta)
Gejala
- Di tepi daun, tulang-tulang daun coklat /hitam
-Pada tingkat serangan lebih jauh  masuk ke batang
-Berkas pembuluh warna gelap
-penyakit dapat menyebabkan busuk kering  lembap ada
mikroorganisme sekunder  busuk basah  bau tidak enak
Ciri-ciri Penyebab
-Bentuk batang
-Ukuran 0,7-3,0 x 0,4-0,5 um
-Membentuk rantai
-berkapsula
-Tidak berspora
-Flagel 1 polar
Penularan
-Inang : semua Cruciferae (kubis-kubisan)
-Bertahan hidup pada : biji, tanah, sisa tanaman
Pengendalian
1. Benih sehat, perlakuan benih dengan
air panas 50 C 30 ‘
2. Pergiliran tanaman 3 tahun
3. Sanitasi
4. Var tahan
- var pujon  cukup
- var argalingga  tahan tetapi mutu
jelek
- prodena, rani  toleran
5. Menutup tanah dengan jerami
5. RALSTONIA SOLANACEARUM
(Dulu Pseudomonas solanacearum)
Penyakit layu bakteri pd Solanaceae, Jahe, pisang, gulma,
kentang dll.
- penyakit tertua pada tembakau di Sumatera 1864
- sinonim : penyakit lendir (di Jateng), penyakit Lier( di Jateng),
penyakit Lengger ( di Jatim), Granville wilt ( Amerika dan
Afrika)
- kerugian sangat tinggi > 50%
- penyakit di wilayah subtropics dan tropis
- bertahan dalam tanah sampai bertahun-tahun
- sulit dikendalikan
Gejala
-kelayuan sepihak/ sebelah daunseluruh daun layu  mati
-Berkas pembuluh warna coklat
-Bila dipotong keluar lendir/ masa bakteri warna putih kotor
-Gejala mulai pembibitan maupun setelah di lapang
-
Ciri-ciri penyebab :
-Bentuk batang
-Ukuran 1,5 – 0,5 um
-Tidak berspora
-Tidak berkapsula
-Satu flagel
-Aerob
-Gram negatif
-Koloni bentuk tidak teratur
Daur penyakit
-Infeksi lewat akar
-Bakteri polifag
-Inang > 200 sp, > 30 famili
Pengendalian
-Bibit yang sehat
-Pengendalian hayati menggunakan antagonis (P. fluorescent)
Download