rekayasa genetika - Repository Unand

advertisement
BLOK 1.1
DR.ETI YERIZEL,MS
BIOKIMIA DAN BIOLOGIMOLEKULER
Kemajuan teknik dan konsep dari disiplin ilmu biologi
molekuler dalam tiga dasarwarsa terakhir ini telah
membawa pengaruh luarbiasa di dalam penguasaan
bioteknologi.
Tidak ketinggalan pula disiplin ilmu genetika turut
serta menikmati kemajuan tersebut.
Rekayasa Genetika:
Semakin banyak bukti penelitian dengan pendekatan
genetika berhasil menerangkan patogenesis sebuah
penyakit yang sebelumnya tidak pernah didiskusikan
dengan tinjauan genetika. Oleh karena itu cukup
beralasan apabila saat ini genetika menjadi sebuah ilmu
yang banyak dipakai di dalam biomedis.
Pemahaman tentang konsep dasar DNA
sebagai pembawa informasi genetik, pada
akhirnya melahirkan sub disiplin ilmu baru dari
disiplin ilmu genetika, genetika molekuler.
Kehadirannya melengkapi sub disiplin yang
lainnya seperti: genetika formal, genetika
populasi, genetika klinik, dan pelayanan
konsultasi genetika.
Genetika molekuler berbicara banyak tentang:
DNA sebagai pembawa informasi genetik;
Struktur DNA, replikasi, dan reparasi; Konsep
dasar transkripsi dan translasi; Konsep dasar
kode genetik, gena, dan mutasi; serta rekayasa
genetika.
Penerapan teknik Biologimolekuler untuk
mengubah susunan genetik dalam kromosom
atau mengubah sistem ekspresi genetik yang
diarahkan pada kemanfaatan tertentu


Gena merupakan
komponen operasional
pembawa informasi genetik.
Gena dapat didefinisikan sebagai sebuah
segmen
molekul
DNA
yang
memiliki
informasi biologis/genetis, merupakan cetak
biru untuk pembentukan RNA dan molekul
polipeptida. Seperti kita ketahui bahwa
urutan
nukleotida
di
dalam
genome
merupakan penentu urutan asam amino
penyusun polipeptida yang dikode olehnya.
Dengan beberapa studi lanjutan akhirnya
diyakini bahwa DNA merupakan komponen
ekstrak yang mempunyai kemampuan
mentransformasi ini.
Hal ini sejalan dengan teori yang hingga
kini masih diyakini kebenarannya, bahwa
bakteri mempunyai kemampuan untuk
menerima segmen DNA asing yang
selanjutnya
digabungkan
dengan
genomenya sendiri. Inilah yang bisa
menerangkan perubahan tersebut.
.
Bukti langsung tentang DNA sebagai pembawa
informasi genetik pertama kali diajukan oleh A.D
Hersley dan M. Chase pada tahun 1952
Mereka
menggunakan
bakteriofaga
untuk
percobaan ini. Komponen protein kapsular dari
bakteriofaga diberi label radioaktif (35S) yang
berbeda dengan DNA (32P).
Pada saat bakteriofaga ini menginfeksi bakteri,
dibuktikan bahwa hanya DNA yang masuk kedalam
bakteri, sementara komponen kapsularnya tetap
berada di luar sel bakteri.
Namun, seperti halnya diyakini hingga kini, meskipun hanya DNA
yang masuk ke dalam sel bakteri, pada akhirnya setelah DNA
bakteriofaga ini memperbanyak diri, terbentuk bakteriofaga
sempurna dengan kapsulnya. Terlihat dengan jelas bahwa DNA
merupakan pembawa informasi genetik



Kloning DNA
Sebuah segmen DNA bisa diperbanyak dengan
cara cloning. Hal ini sangat membantu karena
dengan cara demikian dapat didapatkan kopi
segmen DNA dalam jumlah yang besar.
Untuk selanjutnya hasil perbanyakan ini bisa
dipakai sebagai bahan dasar untuk analisis
lebih lanjut. Untuk tujuan cloning ini,
diperlukan sebuah plasmid pembawa sebuah
segmen
DNA
yang
diinginkan
untuk
dimasukkan ke dalam sel bakteri (misalnya: E.
coli).


Oleh karena sifat waktu yang cepat, plasmid
yang kita transfromasikan ke dalam sel
bakteri tersebut ikut pula diperbanyak.
Pada akhirnya, kita akan mendapatkan
plasmid yang mengandung segmen DNA
yang diinginkan setelah mengekstraksinya
dari dalam sel bakteri.

Rekombinasi sering diartikan sebagai pengaturan
kembali komposisi molekul DNA.

Dalam bentuk nyatanya rekombinasi adalah sebuah
proses yang berakibat sebuah segmen DNA terputus
dari segmen DNA yang biasanya menjadi
lanjutannya, dan bersambung dengan segmen DNA
yang lainnya. Sebagai hasil
Akhirnya adalah komposisi
nukleotida menjadi berubah.


dan
urutan
Lain dengan mutasi, rekombinasi dapat
menyebabkan perubahan urutan nukleotida
DNA yang signifikan dan meliputi locus yang
panjang
Hal ini terjadi karena dengan rekombinasi
perubahan urutan nukleotida di dalam
genome dapat berubah secara drastis dan
dalam jumlah yang besar.


Pada prinsipnya adalah, sebuah segmen DNA
tertentu di dalam genome eukaryotes
maupun prokaryotes, transposons, memiliki
kemampuan untuk berpindah dari satu
tempat ke tempat lainnya.
Perpindahan ini bisa (a) disertai pengkopian,
segmen DNA aslinya masih ada ditempat
semula sementara yang berpidah adalah
kopinya. (b) Tanpa proses pengkopian seperti
layaknya mekanisme cut and paste.




Memperkenalkan DNA ke dalam host sel lain
sedemikian rupa, sehingga gen tersebut
dapat di ekspresikan
Gen pada DNA yang ditransformasikan harus
mampu:
Transkripsi dan translasi untuk membentuk
molekul protein
Replikasi dan dapat diturunkan ke generasi
berikutnya




Untuk mengontrol replikasi dan ekspresi DNA
asing yang telah disisipkan kedalamnya dapat
digunakan Vektor ,plasmid maupun virus
Transformasi dapat didefinisikan: Perubahan
keadaan/sifat satu strain oleh DNA asing
Dapat dilakukan dengan memasukan DNA
donor ke dalam sel inang
DNA donor bisa utuh ataupun rekombinan




TEKNIK TRANSFORMASI:
Induksi Kimia
Biolistik atau mikro injeksi
Elektroporasi (Elektropermeabilisasi)
Download