AUDIT INTERNAL TM 2-ok

advertisement
INTERNAL AUDIT
TM 2
KONTROL
Pengertian
Dalam manajemen, kontrol bisa diartikan sebagai pengawasan, pengendalian untuk
mencegah, mendeteksi dan memperbaiki setiap
terjadinya penyimpangan dalam
melaksanakan tugas, yang membuat tujuan yang diharapkan tidak tercapai.
Pentingnya Kontrol bagi Auditor Internal
Dalam kontrol memastikan bahwa ada hal-hal yang dikerjakan atau tidak dikerjakan.
Kontrol sebagai kata benda, berarti saranafisik untuk mewujudkan “pemaksaan”
tersebut. Keduannya digunakan oleh manajer untuk memastikan bahwa tujuan
operasional mereka tercapai.
Auditor Internal mungkin tidak bisa sepenuhnya memahami system operasi, dan
kalaupun mereka memahami, mereka mungkin tidak bisa menilainya secara obyektif.
Tetapi auditor internal dididik untuk bisa mengevaluasi sistem kontrol secara obyektif.
Pemeriksaan dan Pelaporan atas Kontrol
Pemeriksaan dan Pelaporan atas Proses Kontrol, memberikan lebih banyak rincian
dalam hal penentuan kecukupan dan efektivitas proses control serta tanggung jawab
kepala ekskutif audit untuk melaporkan informasi tentang penilaian auditor internal ke
manajemen senior dan komite audit. Practice Advisory memberikan rincian mengenai
pekerjaan kepala ekskutif audit, yaitu :
 Membuat rencana audit untuk mengumpulkan bahan bukti yang memadai.
 Mempertimbangkan pekerjaan yang relevan yang bisa dilakukan orang lain.
 Mengevaluasi ukuran kerja dari dua sudut pandang :
-
Kecukupan control untuk organisasi secara keseluruhan.
-
Tercakupnya berbagai transaksi dan jenis proses bisnis.
Rencana audit harus mencakup evaluasi efektivitas system control. Pertimbangan
dalam membuat evaluasi ini adalah :
‘12
1
Auditing Internal
Suparno, SE. MM.
Pusat Pengembangan Bahan Ajar
Universitas Mercu Buana http://www.mercubuana.ac.id
4. Menurut American Institute of Certified Publik Accountants (AICPA) dari
Statement of Auditing Standards (SAS) ada dua pernyataan control sbb :
1. “Kontrol Administratif, mencakup rencana organisasi, prosedur dan catatan
yang berkaitan dengan proses pengambilan keputusan yang tercermin dalam
otorisasi manajemen atas transaksi. Otorisasi tersebut merupakan fungsi
manajemen yang berhubungan langsung dengan tanggung jawab pencapaian
tujuan organisasi dan merupakan titik awal untuk menetapkan control akuntansi
atas transaksi”
2. “Kontrol Akuntansi terdiri atas rencana organisasi, prosedur dan catatan yang
berkaitan dengan pengamanan aktiva dan keandalan pencatatan keuangan, yang
dirancang untuk memberikan keyakinan yang wajar bahwa :
a. Transaksi dilaksanakan sesuai dengan otorisasi umum atau khusus dari
manajemen.
b. Transaksi dicatat :
a. Untuk menyiapkan penyusunan laporan keuangan sesuai dengan
prinsip akuntansi yang diterima umum (PABU).
b. Untuk menjaga akuntabilitas atas aktiva.
c. Akses terhadap aktiva hanya diberikan sesuai otorisasi manajemen.
d. Akuntabilitas yang dicatat untuk aktiva dibandingkan dengan aktiva
yang ada pada periode yang wajar dan bila terdapat perbedaan maka
akan diambil tindakan yang tepat.
5. Definisi Auditor Internal
Kontrol adalah penggunaan semua sarana perusahaan untuk meningkatkan,
mengarahkan, mengendalikan, dan mengawasi berbagai aktivitas dengan tujuan
untuk memastikan bahwa tujuan perusahaan tercapai. Sarana control ini
meliputi dan tidak terbatas pada bentuk organisasi, kebijakan, system, prosedur,
instruksi, standar, komite, bagan akun, perkiraan, anggaran, jadwal, laopran,
catatan, daftar pemeriksaan, metode, rencana, dan audit internal.
‘12
3
Auditing Internal
Suparno, SE. MM.
Pusat Pengembangan Bahan Ajar
Universitas Mercu Buana http://www.mercubuana.ac.id
2. Penentuan Risiko
Komponen ini telah menjadi bagian dari aktivitas audit internal yang terus
berkembang. Penentuan risiko mencakup penentuan risiko di semua aspek
organisasi dan penentuan kekuatan organisasi melalui evaluasi risiko. COSO
juga menambahkan pertimbangan tujuan di semua bidang operasi untuk
memastikan bahwa semua bagian organisasi bekerja secara harmonis.
3. Aktivitas Kontrol
Komponen ini mencakup aktivitas-aktivitas yang dulunya dikaitkan dengan
konsep control internal. Aktivitas-aktivitas ini meliputi persetujuan, tanggung
jawab dan kewenangan, pemisahan tugas, pendokumentasian, rekonsiliasi,
karyawan yang kompeten dan jujur dalam pemeriksaan internal dan audit
internal.
4. Informasi dan Komunikasi
Komponen ini bagian penting dari proses manajemen. Manajemen tidak dapat
berfungsi tanpa informasi. Komunikasi informasi tentang operasi control
internal memberikan substansi yang dapat digunakan manajemen untuk
mengevaluasi efektivitas control dan untuk mengelola operasinya.
5. Pengawasan
Pengawasan merupakan evaluasi rasional yang dinamis atas informasi yang
diberikan pada komunikasi informasi untuk tujuan manajemen control.
Model CoCo
Model CoCo (Creteria of Control) mencakup empat komponen yang digunakan untuk
mengklasifikasikan 20 kreteria yang bisa menjadi bagian dari program audit, yaitu :
Tujuan :
1. Tujuan harus ditetapkan dan dikomunikasikan.
2. Risiko eksternal dan internal signifikan dalam mencapai tujuannya harus
ditentukan dan dinilai.
3. Untuk mencapai tujuan organisasi pengelolaan risikonya harus ditetapkan,
dikomunikasikan, dipraktikan, sehingga karyawan memahami dan bertindak.
‘12
5
Auditing Internal
Suparno, SE. MM.
Pusat Pengembangan Bahan Ajar
Universitas Mercu Buana http://www.mercubuana.ac.id
Download