imunitas bag ii

advertisement
SISTIM IMUN BAGIAN 2
dr. Prategrini Purwendahsricahyaprihatin Sucifaalinda
STIKES MUHAMMADIYAH BANJARMASIN Ners A
NOVEMBER 2010
SLIDE Dr RATIH
1
Pengertian Antigen dan Antibodi
• Antigen : Substansi yang mampu
membangkitkan respon imun dan mampu
bereaksi dengan produk respon imun
tersebut
• Antibodi : Suatu kelompok protein yang
terbentuk sebagai akibat rangsangan oleh suatu
zat asing (antigen) terhadap sel-sel tertentu
dalam tubuh dan dapat bereaksi secara spesifik
dengan zat asing tersebut.
SLIDE Dr RATIH
2
Antigen - Antibody
SLIDE Dr RATIH
3
FUNGSI ANTIBODI
SLIDE Dr RATIH
4
Kompleks Histokompatibiliti Mayor
• Semua sel memiliki molekul
pada permukaannya, yang khas
untuk setiap individu, molekul ini
disebut molekul kompleks
histokompatibiliti mayor (MHC).
• Limfosit belajar membedakan
benda asing dan bukan benda
asing di dalam kelenjar thymus.
SLIDE Dr RATIH
5
• Dalam kelenjar thymus, setiap
limfosit yang bereaksi terhadap
MHC thymus dimusnahkan.
• Limfosit yang memerima MHC
thymus dan belajar bekerja sama
dengan sel-sel yang
mencerminkan MHC tubuh akan
mengalami pematangan dan
meninggalkan thymus.
SLIDE Dr RATIH
6
kompleks histokompatibiliti mayor
Terdapat 3 jenis molekul kompleks
histokompatibiliti mayor (disebut juga human
leukocyte antigens atau hla):
• MHC I ditemukan di semua sel tubuh,
kecuali sel darah merah
SLIDE Dr RATIH
7
• MHC II hanya ditemukan pada permukaan
makrofag serta limfosit T dan limfosit B
yang telah dirangsang oleh suatu antigen.
• MHC III dilepas ke cairan tubuh dan
diperkirakan berperan pada aktivitas
komplemen
SLIDE Dr RATIH
8
Reaksi Antigen Antibodi
Afinitas, aviditas, spesifisitas, reaksi silang dan
tes untuk reaksi antigen-antibodi
SLIDE Dr RATIH
9
Afinitas dan aviditas
• Afinitas adalah kekuatan reaksi antara :
– Satu antigenic determinant (epitop) dengan
– Satu bagian antibodi
• Aviditas adalah kekuatan ikatan antara:
– Lebih dari satu antigenic determinant dengan
– Multivalent antibodies
SLIDE Dr RATIH
10
Afinitas
SLIDE Dr RATIH
11
Aviditas
SLIDE Dr RATIH
12
Spesifisitas dan reaksi silang
• Spesifisitas adalah kemampuan antibodi untuk
bereaksi hanya satu antigenic determinant atau
satu populasi molekul antibodi bereaksi hanya
satu macam antigen
• Reaksi silang adalah kemampuan antibodi untuk
bereaksi lebih dari satu antigenic determinant
atau satu populasi molekul antibodi dapat
bereaksi lebih dari satu macam antigen.
SLIDE Dr RATIH
13
Sensitifitas dan reaksi silang
SLIDE Dr RATIH
14
Pemeriksaan Serologi Terhadap
Infeksi
• Tes agglutinasi
– Agglutinasi/hemagglutinasi.
– Hemagglutinasi pasif
– Tes Coomb’s (tes antiglobulin)
– Tes Hambatan Agglutinasi (Inhibisi
Agglutinasi)
• Tes Presipitasi
– Radial Imunodifusi
– Imunoelektroforesis
– Countercurrent electrophoresis
SLIDE Dr RATIH
15
Pemeriksaan Serologi Terhadap
Infeksi
• Radioimmunoassay (RIA)/Enzyme Linked
Immunosorbent Assay (ELISA)
• Tes imunofluorescens
• Tes Fiksasi Komplemen
SLIDE Dr RATIH
16
Tes Agglutinasi
SLIDE Dr RATIH
17
Tes Aglutinasi Kuantitatif
SLIDE Dr RATIH
18
Hemagglutinasi pasif
SLIDE Dr RATIH
19
Direct Coomb’s Test
SLIDE Dr RATIH
20
Indirect Coomb’s Test
SLIDE Dr RATIH
21
Hemagglutination Inhibition
SLIDE Dr RATIH
22
Radial Immunodiffusion
SLIDE Dr RATIH
23
Immunoelectrophoresis
SLIDE Dr RATIH
24
Countercurrent electrophoresis
SLIDE Dr RATIH
25
Compotitive RIA / ELISA
SLIDE Dr RATIH
26
Antigen dilekatkan pada phase
padat
SLIDE Dr RATIH
27
Antibodi dilekatkan pada phase
padat
SLIDE Dr RATIH
28
Double Antibody Sandwich
SLIDE Dr RATIH
29
Direct Immunofluorescence
SLIDE Dr RATIH
30
Indirect Immunofluorescence
SLIDE Dr RATIH
31
Tes Fiksasi Komplemen
SLIDE Dr RATIH
32
SLIDE Dr RATIH
33
Download