faktor fisika dan kimia perairan

advertisement
oleh :
LENI HANDAYANI, S.PI, MP
A. Faktor Fisika Perairan
1.
Arus
pergerakan massa air menuju ke tempat
lain yg disebabkan oleh perbedaan ketinggian
dasar perairan, kerapatan molekul air atau
karena tiupan angin.
dapat bergerak secara horizontal dan vertikan.
Di ekosistem mempunyai peranan yg penting
terutama berkaitan dengan sebaran organisme
pengangkutan energi, gas-gas terlarut dan mineral di
dalam air. Arus juga berpengaruh terhadap substrat
dasar perairan.
Tipe Arus
Turbulen
Kesegala arah
Laminar
Ke satu arah
 Pada perairan relatif dalam akan memungkinkan terjadinya
arus vertikal yaitu pergerakan air dari dasar ke permukaan
dan sebaliknya. Ini terjadi karena stratifikasi suhu pada
perairan tersebut.
 Pada ekosistem lotik arus memiliki peranan yang sangat
penting. Pada ekosistem ini arus sangat fluktuatif dari
waktu ke waktu karena dipengaruhi oleh beberapa faktor :
 Sudut kemiringan dasar perairan
 Tipe substrat dasar
 Musim
 Debit air
 Luas permukaan perairan dan tipe alur sungai.
2. Suhu/ Temperatur
 Pada ekosistem perairan berfluktuasi baik harian atau
tahunan. Mengikuti pola temperatur udara lingkungan
sekitarnya, intensitas cahaya matahari, letak geografis,
penaungan dan kondisi internal perairan itu sendiri
seperti kekeruhan, kedalaman, kecepatan arus dan
timbunan bahan organik di dasar perairan. Berperan
penting terhadap kehidupan di dalam air.
 Setiap organisme memiliki batas toleransi yang
berbeda-beda terhadap suhu media hidupnya.
3. Substrat Dasar
 Menjadi faktor pembatas terhadap organisme perairan.
 Berhubungan dengan kecepatan arus, dan aktivitas
manusia disepanjang DAS.
 Berpengaruh terhadap distribusi organisme perairan.
 Organisme perairan secara morfologi memiliki kekhasan
tertentu untuk dapat hidup pada habitat tertentu dengan
substrat dasar tertentu.
ex : gastropoda hidup pada dasar berbatu karena
memiliki kemempuan untuk melekat kuat pada
substrat dan memiliki cangkang untuk melindungi
tubuhnya dari benturan dengan substrat yang keras.
4. Kekeruhan/Turbiditas.
Banyaknya jumlah partikel tersuspensi di dalam air.
 Berhubungan dengan kedalaman, kecepatan arus, tipe
substrat dasar dan suhu perairan.
 Di pengaruhi karena menurunnya daya penetrasi cahaya
matahari kedalam perairan.
 Berpengaruh pada ekosistem perairan yang dapat
menurunkan produktivitas primer, berakibat pada
mekanisme pernafasan organisme perairan.
 Pada tingkat tertentu dapat menyebabkan insang tidak
dapat berfungsi dan akan menyebabkan kematian.
5. Kecerahan
 Kedalaman penetrasi cahaya matahari ke dalam
perairan dipengaruhi :
a. Tingkat kekeruhan
b. sudut datang cahaya matahari.
c. Intensitas cahaya matahari.
 Titik Kompensasi matahari adalah batas akhir cahaya
matahari untuk menembus perairan, yaitu titik pada
lapisan air dimanan cahaya matahari mencapai nilai
minimum yang menyebabkan proses asimilasi dan
respirasi berada dalam keseimbangan.
 Berfungsi sebagai alat orientasi yang akan mendukung
kehidupan organisme pada habitatnya.
6. Kedalaman.
Berperan penting terhadap kehidupan biota pada
ekosistem tersebut. Semakin dalam perairan maka
terdapat zona-zona yang memiliki kekhasan tertentu
seperti suhu, kelarutan gas-gas dalam air, kecepatan
arus, penetrasi cahaya matahari dan tekanan
hidrostatik.
pH
Nilai pH menyatakan konsentrasi ion hidrogen (H+)
dalam larutan atau didefinisikan sebagai logaritma
dari resiprokal aktivitas ion hidrogen yang secara
matematis dinyatakan dengan persamaan pH = log
l/H+. H + adalah jumlah ion hidrogen dalam mol per
liter larutan. pH berpengaruh pada metabolisme
biota perairan.
2. DO (oksigen Terlarut).
Merupakan jumlah oksigen yang diikat oleh molekul
air.
1.
 Kelarutan dipengaruhi oleh suhu dan mineral terlarut
dalam air.
 Sumber utama dalam perairan adalah dari proses
fotosintesis dan penyerapan/pengikatan secara
langsung oksigen dari udara melalui kontak antara
permukaan air dengan udara.
 Pengaruh terhadap biota hanya sebatas pada
kebutuhan untuk respirasi.
3. CO2
 Berasal dari pengikatan langsung dari udara bebas,
dan melalui respirasi organisme.
 Sangat dibutuhkan terutama untuk tumbuhan air
termasuk algae untuk fotosintesis.
proses
fotosintesis, tumbuhan air dibedakan menjadi 3;
a. Fontinalis : tumbuhan yang melakukan fotosintesis
dengan memanfaatkan karbondioksida bebas, seperti
pada lumut air ( Fonatinalis antipyretica).

Berdasarkan sumber karbohidrat yang dibutuhkan untuk
b. Elodea ; tumbuhan yang untuk fotosintesis
menggunakan karbondioksida bebas juga dalam
bentuk ion-ion karbonat.
c. Scenedesmus ; tumbuhan yang melakukan
fotosintesis dengan memanfaatkan ion bikarbonat.
Ex : alga hijau
4. COD (Chemical oxygen Demand)
menunjukan jumlah oksigen total yang di butuhkan
dalam perairan untuk mengoksidasi senyawa kimiawi
yang masuk kedalam perairan seperti minyak, logam
berat maupun bahan kimiawi lain.
5. BOD ( Biological Oxygen Demand)
 Menunjukan jumlah oksigen yang dibutuhkan oleh
organisme aerob untuk aktivitas hidupnya.
 Nilai BOD menunjukan kandungan bahan organik
dalam perairan. Semakin tinggi BOD maka
menunjukan bahwa perairan tersebut mengandung
bahan organik di dalamnya dan sebaliknya.
6. Nitrogen
 Memegang peranan kritis dalam daur bahan organik
untuk menghasiulkan asam amino yang merupakan
bahan dasar penyusunan protein.
 Berasal dari pengikatan molekul nitrogen oleh bakteri,
penguraian sisa-sisa organisme yang mati dan proses
oksidasi yang dilakukan oleh bakteri.
7. Fosfat
 Di hasilkan oleh bakteri melalui pemecahan fosfat
organik dari organisme mati.
 Merupakan pembatas karena selalu tersedia dalam
ekosistem perairan dalam jumlah yang cukup.
TERIMA KASIH ATAS
PERHATIANNYA
Download