PowerPoint Template - E

advertisement
LOGO
Nama
: Rino Yoshire Damanik
NIP
: 19750403 199503 1001
TTL
: Jakarta, 03 April 1975
Work
: Sekretariat DJBC – Kantor Pusat
(sejak September 2013)
Email
: [email protected]
1
POKOK BAHASAN
LOGO
Konsep
Kepabeanan
Konsep Tarif dan
Nilai Pabean
Konsep Fasilitas
Kepabeanan
Konsep
Pembukuan
Kepabeanan
PENGANTAR
KEPABEANAN
Semester Ganjil
Semester Genap
Konsep
Pengawasan
Kepabeanan
Konsep Pidana
& Penyidikan
Konsep Keberatan
& Banding
2
KONSEP TARIFLOGO
Definisi Tarif
adalah klasifikasi barang dan pembebanan bea
masuk atau bea keluar
Klasifikasi
Barang
Pembebanan
BM / BK
(% atau Rp)
TARIF
3
KONSEP TARIF
Klasifikasi
Barang
LOGO
Harmonized Commodity Description and
Coding System (HS Code)
Keppres RI No. 35/1993
Daftar penggolongan
barang yang dibuat
secara sistematis 
mempermudah
pentarifan dalam
perdagangan dan
berlaku secara
internasional.
4
KONSEP TARIF
Pembebanan
Tarif
Advalorum
besaran tarif untuk
menghitung pungutan yang
harus dibayar
Tarif Spesifik
Tarif
Gabungan
5
KONSEP TARIF
Tarif
Advalorum
LOGO
BM dikenakan berdasarkan % tertentu
dari Nilai Pabean barang impor
6
KONSEP TARIF
Tarif Spesifik
LOGO
BM dikenakan berdasarkan Rp tertentu
dari setiap satuan barang impor
Beras, Gula dan MMEA (Minuman Mengandung Etil Alkohol)
7
KONSEP TARIF
TARIF BEA MASUK
SETINGGI-TINGGINYA 40% DARI
NILAI PABEAN
BTBMI
PENGECUALIAN
 BARANG IMPOR HASIL PERTANIAN
TERTENTU
 BARANG IMPOR YANG TERMASUK
DALAM DAFTAR EKSKLUSIF
SKEDUL XXI (GATT)
 BARANG IMPOR YANG TERMASUK
DALAM PERJANJIAN
INTERNASIONAL
 BARANG BAWAAN PENUMPANG,
AWAK SARANA PENGANGKUT,
PELINTAS BATAS, BARANG KIRIMAN
POS ATAU JASA TITIPAN
KONSEP TARIF
LOGO
BEA MASUK TAMBAHAN
alasan khusus mengancam perekonomian nasional

Bea Masuk Antidumping

Bea Masuk Imbalan

Bea Masuk Tindakan Pengamanan (Safeguard)

Bea Masuk Pembalasan
9
KONSEP TARIF
LOGO
Bea Masuk Antidumping
Harga Ekspor barang yang diimpor lebih rendah dari Nilai
Normalnya (Dumping) dan menyebabkan atau mengancam
terjadinya Kerugian (Injury) atau menghalangi perkembangan
industri dalam negeri yang memproduksi barang sejenis.
Pisang Cavendish (Filipina) – pos tarif ex.
0803.00.90.00 - BMAD = 35% (2011-2016)
Hot Rolled Coil (Korea & Malaysia) –- BMAD =
3,8% - Korea) & 48,4% -Malaysia (2011-2016)
10
KONSEP TARIF
LOGO
Bea Masuk Imbalan
Ditemukan adanya subsidi yang diberikan oleh negara
pengekspor dan dan menyebabkan atau mengancam terjadinya
Kerugian (Injury) atau menghalangi perkembangan industri dalam
negeri yang memproduksi barang sejenis.
Subsidi = Bantuan keuangan dari pemerintah (langsung/tdk
lansung) kepada eksportir
11
KONSEP TARIF
LOGO
Bea Masuk Tindakan Pengamanan
Terdapat lonjakan barang impor (absolut/relatif) yang menyebabkan
atau mengancam terjadinya Kerugian (Injury) serius terhadap
industri dalam negeri yang memproduksi barang sejenis
Casing dan tubing dari besi atau baja,– pos tarif ex. 7304.29.00:90 – Semua negara (pengecualian
negara tertentu)
12
KONSEP TARIF
LOGO
Bea Masuk Pembalasan
Berasal dari Negara yang memperlakukan barang ekspor
Indonesia secara diskriminatif (tidak adil) dan menyebabkan atau
mengancam terjadinya Kerugian (Injury) terhadap industri dalam
negeri.
Perlakuan diskriminatif (tidak adil/wajar) : Pembatasan, larangan
atau pengenaan tambahan bea masuk
13
LOGO
KONSEP NILAI PABEAN
Nilai Pabean adalah nilai yang digunakan
sebagai dasar untuk menghitung Bea Masuk dan
Pajak dalam rangka impor
Tarif advalorum
14
TARIF ADVALORUM
Barang impor dipungut bea masuk
berdasarkan tarif setinggi-tingginya 40 % dari
nilai pabean untuk penghitungan bea masuk
15
MODEL NILAI PABEAN
GATT Valuation Code
Brussel Definition of
Value (BDV)
WTO / GATT
Valuation Agreement
Page 16
GATT Valuation Code 1947
 NP hendaknya didasarkan pada actual price
 NP tidak didasarkan pada barang produksi
dalam negeri
 NP tidak boleh ditetapkan secara fiktif dan
sewenang-wenang
Page 17
Brussel Definition of Value
 Didasarkan pada International Convention on the
Valuation of Goods Under Customs Purpose ,
1950
 NP adalah harga normal, yaitu harga yang dapat
dicapai pada saat BM wajib dibayar
 Nilai Pabean adalah Harga Patokan BC
Page 18
KONSEP NILAI PABEAN
Nilai Pabean untuk menghitung bea
masuk adalah nilai transaksi atas
barang impor bersangkutan
19
WTO/GATT Valuation Agreement (1994)
LOGO
Artikel VII GATT
Nilai Transaksi
 fair
 uniform
 Netral / tidak memihak
 tidak boleh fiktif / sewenang-wenang
 sederhana dan konsisten dgn praktek perdagangan
 tidak digunakan untuk mengatasi dumping
Sistem Nilai Pabean di IndonesiaLOGO
Periode Ordonansi Bea dan
Reglemen A (s/d 1965)
• Harga entrepot
• Daftar Harga Triwulanan yang dikeluarkan Menteri
Keuangan
Periode Ordonansi Bea dan
Reglemen A (1965 s/d 1985)
• Harga Berdasarkan Pengesahan Perwakilan
Indonesia di Luar Negeri (Consulair Invoice).
• Harga Patokan (diadopsi dari BDV).
Periode Ordonansi Bea dan
Reglemen A dan Inpres 4 /
1985 (1985 s/d 1997)
• Harga Penetapan / Informasi Harga dari Surveyor
Luar Negeri (Fob USD 5,000.- atau lebih).
• Harga Invoice (dibawah USD 5,000), bila invoice
diragukan dipakai Profil Harga DJBC
Periode UU No 10 / 1995 jo
UU No 17 /2006 ttg
Kepabeanan (1997 s/d
sekarang)
• Nilai Transaksi yaitu harga barang yang
sesungguhnya atau seharusnya dibayar (actual paid
or payable)
sejarah nilaiLOGO
pabean
catatan
harga
harga
entrepot
(s.d
1965)
harga
patokan
(s.d 1985)
(s.d 1985)
harga
surveyor/
invoice
(1985-1997)
nilai
transaksi
(1997-skrg)
Agreement on Implementation of ArticleLOGO
VII
of GATT
 Diratifikasi dgn UU No. 7 tahun 1994
 Negara berkembang (termasuk Indonesia) wajib
menerapkan Agreement tsb max tahun 2000
 Indonesia telah menyesuaikan dgn disahkannya
UU No. 10 tahun 1995
 Ketentuan tentang NP diatur dlm ps 15
Metode Penetapan Nilai Pabean

Metode I, nilai transaksi barang impor ybs

Metode II, nilai transaksi barang identik

Metode III, nilai transaksi barang serupa

Metode IV, metode deduksi

Metode V, metode komputasi

Metode VI, penetapan berdasar data yang
tersedia didaerah pabean
 Metode I s/d Metode VI hrs diterapkan secara hierarkhi
 Atas permintaan Importir Metode V dapat digunakan
mendahului Metode IV
Page 24
METODE I
(PS 15 AYAT 1)
NILAI PABEAN UNTUK
PENGHITUNGAN BEA
MASUK ADALAH NILAI
TRANSAKSI DARI BARANG
YANG BERSANGKUTAN
Page 25
Definisi Nilai Transaksi
 HARGA YANG SEBENARNYA ATAU SEHARUSNYA
DIBAYAR
 OLEH PEMBELI KEPADA PENJUAL
 ATAS BARANG YANG DIJUAL
 UNTUK DIEKSPOR KE DALAM DAERAH PABEAN
Page 26
Pengertian
• HARGA SEBENARNYA / SEHARUSNYA
 HARGA SEBENARNYA (ACTUAL PAID)
 JIKA PADA SAAT DIIMPOR, IMPORTIR TELAH
MELUNASI PEMBAYARAN
 HARGA SEHARUSNYA (PAYABLE)
 JIKA PADA SAAT BARANG DIIMPOR, IMPORTIR
BELUM MELUNASI PEMBAYARAN BAIK
SEBAGIAN ATAU SELURUHNYA
Page 27
PRINSIP NILAI TRANSAKSI
NILAI TRANSAKSI ditetapkan berdasarkan
suatu TRANSAKSI JUAL BELI. Kegiatan
komersial yang mensyaratkan adanya:
- penjual yang menyerahkan barang dan
menerima pembayaran.
- pembeli yang melakukan pembayaran dan
menerima penyerahan barang
Page 28
BUKAN TRANSAKSI JUAL BELI
(Barang Impor bukan merupakan obyek Penjualan)
 barang konsinyasi (dijual atas perintah &/ kpt
pemasok)
 barang yang dikirim secara cuma-cuma (promosi,
hadiah, contoh)
 barang intermediary (yang tidak membeli barang)
 barang sewaan (under lease – leasing contract)
 barang bantuan LN (kepemilikan oleh pengirim)
 barang yang diimpor anak cabang perusahaan
(bukan badan hukum yang berdiri sendiri)
Page 29
TIDAK TERMASUK HARGA YG SEBENARNYA /
SEHARUSNYA DIBAYAR
 Pengeluaran pembeli
untuk kepentingannya
 Bunga / deviden
 Discount
 Post importation cost
(biaya pemeliharaan,
bantuan tehnis,
pengangkutan setelah
pengimporan, BM &
PDRI, dll)
Page 30
PENGELUARAN PEMBELI UNTUK
KEPENTINGANNYA SENDIRI




Biaya uji coba
Biaya pembuatan ruang pamer
Biaya penyelidikan pasar
Biaya pembukaan LC
TIDAK TERMASUK HARGA YG
SEBENARNYA / SEHARUSNYA
DIBAYAR
Page 31
BUNGA / DEVIDEN
 Nilai bunga dan pengaturan pembayaran
harus dibuat secara tertulis sebagai
dokumen pelengkap pabean
 Barang benar-benar dibeli dengan harga
sebenarnya /seharusnya
 Tingkat bunga tidak melebihi pada
umumnya
TIDAK TERMASUK HARGA YG
SEBENARNYA / SEHARUSNYA
DIBAYAR
Page 32
DISCOUNT
 Cash Discount
 Quantity Discount
 Trade Discount
TIDAK TERMASUK HARGA YG
SEBENARNYA / SEHARUSNYA
DIBAYAR
Page 33
POST IMPORTATION COST
 ongkos pengangkutan atau biaya
lainnya setelah pengimporan
 Biaya konstruksi, pengembangan,
perakitan, pemeliharaan atau
bantuan tehnik yg dilaksanakan
setelah pengimporan
 Bea Masuk dan PDRI
TIDAK TERMASUK HARGA YG
SEBENARNYA / SEHARUSNYA
DIBAYAR
Page 34
BIAYA-BIAYA TERTENTU YANG DITAMBAHKAN PADA
NILAI TRANSAKSI
1. Biaya yang dibayar oleh pembeli, sepanjang belum
termasuk dalam nilai transaksi
2. Assist
3. Royalty dan biaya lisensi
4. Proceeds
5. Biaya transportasi
6. Biaya pemuatan, pembongkaran dan penanganan terkait
pengangkutan barang impor
7. Insurance
Page 35
1. BIAYA TAMBAHAN
Page 36
2. ASSIST
 nilai dari barang dan/atau jasa yang dipasok
oleh pembeli (importir) kepada penjual
(eksportir) dengan cuma-cuma
 atau harga yang diturunkan untuk
kepentingan produksi dan penjualan barang
yang akan diekspor ke Indonesia sepanjang
belum termasuk pada nilai transaksi
Page 37
2. Unsur Assist
a)
material, komponen, bagian dan barang sejenis
yang terkandung pada barang
b)
peralatan, cetakan, barang sejenis yang
digunakan untuk pembuatan barang
c)
material yang dikonsumsi untuk pembuatan
barang
d)
teknik, pengembangan, design, perencanaan dan
sket-sket dll, yang dibuat diluar Daerah Pabean
dan diperlukan untuk pembuatan barang
Page 38
3. Royalti & Biaya Lisensi

PEMBAYARAN

YANG BERKAITAN DENGAN
PERDAGANGAN / PEMAKAIAN BARANG

YANG MENGANDUNG HAKI (Hak Paten,
Merek Dagang dan Hak Cipta)
Page 39
Persyaratan Royalti & Biaya Lisensi
Termasuk Nilai Pabean
 DIBAYAR OLEH IMPORTIR (langsung/tdk langsung)
 MERUPAKAN PERSYARATAN PEMBELIAN
BARANG IMPOR (condition of sale)
 BERKAITAN DENGAN BARANG IMPOR YANG
BERSANGKUTAN (related to goods being valued)
Page 40
4. PROCEEDS
Nilai dari bagian pendapatan yang
diperoleh
pembeli
(importir)
atas
penjualan kembali, pemanfaatan atau
pemakaian
barang
impor
yang
bersangkutan di Daerah Pabean yang
disampaikan
tidak
secara
langsung
(eksportir)
langsung
kepada
atau
penjual
Page 41
5. FREIGHT
 Biaya transportasi ke pelabuhan atau
tempat impor di Daerah Pabean (yang
sebenarnya atau yang seharusnya
dibayar), pada umumnya tercantum
dalam B/L atau AWB
 Dalam hal biaya transportasi tidak
tertera di B/L atau AWB, maka Importir
diwajibkan membuktikan besarnya freight
 Bila consolidation cargo, digunakan
freight yang tertera di House / Home B/L
atau House / Home AWB
Page 42
 jika biaya freight tidak tertera di BL / tidak terdapat
data yang obyektif dan terukur, freight:
 5% x Fob (dari Asean)
 10% x Fob (dari Asia non Asean dan Australia)
 15% x Fob (dari luar Asia dan Australia)
 jika biaya freight tidak tertera di AWB digunakan tarif
IATA
 bila dalam 1 PIB terdapat beberapa jenis barang,
freight:
 Perbandingan berat/volume brg dgn berat/volume total X
total freight, bila tidak bisa :
 Perbandingan harga brg dgn harga total X total freight
Page 43
6. Biaya Muat, Bongkar & Handling
Charges Menuju Daerah Pabean

INLAND FREIGHT, BIAYA PEMUATAN, BIAYA
PEMBONGKARAN, BIAYA PENYIMPANAN, BIAYA
PENANGANAN BARANG (HANDLING CHARGES)

YANG TIMBUL SEJAK BARANG DIANGKUT

KE PELABUHAN ATAU TEMPAT IMPOR DI
DAERAH PABEAN

BIAYA TERSEBUT TIDAK TERMASUK FREIGHT
Page 44
7. ASURANSI



Biaya asuransi barang impor menuju
pelabuhan atau tempat impor di Daerah
Pabean yang tercantum polis asuransi
Dalam hal asuransi dibayar didalam
negeri besarnya asuransi dianggap NOL
Dalam term penyerahan barang tidak
CIF & polis tidak terlampir besarnya
asuransi 0,5 % dari C&F
Page 45
1
2
3
4
Page 46
1
tidak terdapat pembatasan atas pemanfaatan
atau pemakaian barang impor
Contoh Pembatasan:
 Barang Impor hanya diizinkan untuk digunakan
untuk Pameran
 Barang Impor hanya diizinkan untuk dijual kepada
pihak tertentu
Pembatasan yang diperbolehkan
1. diberlakukan atau diharuskan oleh peraturan perundangundangan yang berlaku di dalam Daerah Pabean; (e.g. Tata
Niaga, Impor B3, CITES, Obat Daftar G)
2. membatasi wilayah geografis tempat penjualan kembali
barang yang bersangkutan; atau
3. tidak mempengaruhi nilai barang secara substansial; (e.g.
pergantian model atau penjualan via TV media)
Page 47
2
tidak terdapat persyaratan atau pertimbangan
terhadap pembelian atau harga barang impor yang
yang mengakibatkan nilai brg impor ybs tdk dapat
ditentukan NP-nya
Contoh Persyaratan/Pertimbangan:
 Pihak penjual menentukan harga barang senilai
Rp.xxx dengan syarat pihak pembeli juga
membeli barang lain
 Pihak penjual menentukan harga barang senilai
Rp.xxx dengan syarat pihak pembeli hanya
menjual kembali ke pihak tertentu saja
 Pihak penjual menentukan harga barang berupa
barang setengah jadi berdasarkan harga barang
jadi
Page 48
GUGURNYA METODE I
1
barang impor bukan merupakan obyek suatu penjualan
untuk diekspor ke Daerah Pabean
2
nilai transaksi tidak memenuhi persyaratan
3
penambahan / pengurangan yg harus dilakukan terhadap
harga yg sebenarnya atau yg seharusnya dibayar tdk
didukung oleh data yg obyektif dan terukur
4
Pejabat BC mempunyai alasan berdasarkan data yang
obyektif dan terukur untuk meragukan kebenaran atau
keakuratan pemberitahuan nilai transaksi
Page 49
METODE II
(psl 15 ayat 2)
NILAI TRANSAKSI
BARANG IDENTIK
Page 50
BARANG IDENTIK




barang yang sama dalam segala hal
meliputi karakter fisik, mutu dan reputasi
dibuat dinegara yang sama
oleh produsen yang sama atau yang berbeda
perbedaan kecil yang tidak mempengaruhi
fungsi, karakter fisik, mutu,
reputasi dan
harga barang diabaikan
Page 51
CONTOH BARANG
IDENTIK
HANDPHONE
 Iphone 3GS
16GB FU
 White
 Made in China
 Iphone 3GS
16GB FU
 Black
 Made in China
Page 52
CONTOH BARANG
IDENTIK
USB CABLE
Spesifikasi (kuning) :
Merk : Krisbow
USB 2.0
Color : Yellow
Length 200 cm
Aplication : Printer, Hardware
MADE IN CHINA
Spesifikasi (merah) :
Merk : Krisbow
USB 2.0
Color : Red
Length 200 cm
Aplication : Printer, Hardware
MADE IN CHINA
Page 53
PERSYARATAN LOGO
(Data nilai transaksi barang identik di Kantor Pabean)

Data berasal dari PIB yg NPnya telah ditetapkan sbg Nilai Transaksi
dgn kriteria :
 Importir mempunyai bidang usaha yg jelas
 Data memuat dgn jelas uraian, spesifikasi, dan satuan brg
 Bukan dari importir yg NPnya akan ditetapkan (importir yang
sama)

Tgl B/L atau AWB dari PIB brg identik dan brg yg sedang ditetapkan
NP-nya sama atau max 30 hr sblm / sesudah tgl BL/AWB dari PIB
yang sedang ditetapkan NPnya.

Jika terdapat lebih dari satu data yang memenuhi syarat, maka
digunakan data yang NTnya paling rendah.
 Tingkat perdagangan dan jumlah brg sama.
Dalam hal tingkat perdagangan dan jumlah brg tidak sama,
dilakukan penyesuaian dgn data yg obyektif dan terukur. Jika tidak
ada data untuk penyesuaian, metode II tidak dapat digunakan.
54
LOGO
55
Tingkat Perdagangan
(Commercial Level)
LOGO
 Wholesaler
Orang yang membeli barang untuk dijual kembali kepada pihak lain
yang bukan end-user. Wholesaler meliputi Industrial User (pembeli
barang dlm jumlah besar utk diproduksi menjadi brg yg dijual dgn tk.
perdagangan Wholesaler). Mendapatkan harga pembelian yang lebih
murah dibandingkan dengan retailer karena pembelian dalam jumlah
besar. Contoh : produsen furniture yang menjual produknya ke retailer.
 Retailer
Orang yang membeli barang untuk dijual kembali dgn tk. Penjualan
retailer. Pada umumnya retailer membeli barang dalam jumlah besar
dari wholesaler dengan harga yg lebih tinggi dibandingkan harga
pembelian wholesaler kemudian menjualnya kepada pembeli individu.
Contoh: Department Store, supermarket.
 End-user
dijual kembali)
(pembeli barang untuk dipakai sendiri, tidak untuk
METODE III
(psl 15 ayat 3)
NILAI
TRANSAKSI
BARANG
SERUPA
Page 57
BARANG
SERUPA
 Barang yang meskipun tidak sama dalam segala hal
 tetapi memiliki karakter fisik sama , komponen
material sama, berfungsi sama dan secara komersial
saling dapat dipertukarkan
 Dibuat di negara yang sama
 Oleh produsen yang sama atau yang berbeda
Page 58
CONTOH BARANG SERUPA
USB FLASH DRIVE
Spesifikasi :
Merk Transcend
Capacity 8 Giga Byte
Port Type : For USB 2.0
MADE IN CHINA
Harga : Rp 95.000,00
Spesifikasi :
Merk Toshiba
Capacity 8 Giga Byte
Port Type : For USB 2.0
MADE IN CHINA
Harga : Rp 97.000,00
Page 59
CONTOH BARANG SERUPA
Kamera Digital
•
•
•
•
•
•
Merk : Samsung ES-80
Warna : Silver
12 MP, Optical Zoom 3x
Panel Display 2”
Battery LTM
Made In China
•
•
•
•
•
•
Merk : Sony DSC W 510
Warna : Black
12 MP, Optical Zoom 3x
Panel Display 2”
Battery LTM
Made In China
Page 60
PERSYARATAN
(Data nilai transaksi barang serupa di Kantor Pabean)

Data berasal dari PIB yg NPnya telah ditetapkan sbg Nilai Transaksi
dgn kriteria :
 Importir mempunyai bidang usaha yg jelas
 Data memuat dgn jelas uraian, spesifikasi, dan satuan brg
 Bukan dari importir yg NPnya akan ditetapkan (importir yang
sama)

Tgl B/L atau AWB dari PIB brg serupa dan brg yg sedang ditetapkan
NP-nya sama atau max 30 hr sblm / sesudah tgl BL/AWB dari PIB
yang sedang ditetapkan NPnya.

Jika terdapat lebih dari satu data yang memenuhi syarat, maka
digunakan data yang NTnya paling rendah.
 Tingkat perdagangan dan jumlah brg sama.
Dalam hal tingkat perdagangan dan jumlah brg tidak sama,
dilakukan penyesuaian dgn data yg obyektif dan terukur. Jika tidak
ada data untuk penyesuaian, metode III tidak dapat61digunakan.
Page 61
METODE IV
(psl 15 ayat 4)
NILAI
PABEAN
BERDASARKAN
METODE
DEDUKSI
Page 62
METODE DEDUKSI
 adalah penetapan NP berdasarkan harga
satuan yg terjadi dari penjualan di pasar
daerah pabean oleh importir, dari :
 barang impor ybs, atau
 barang identik, atau
 barang serupa
 dengan kondisi sebagaimana saat brg diimpor
 dikurangi dg sejumlah faktor pengurangan
Page 63
FAKTOR PENGURANG
adalah biaya-biaya yang timbul setelah barang tiba di
pelabuhan tujuan di Daerah Pabean (setelah pengimporan)
yg dilaporkan kepada BC
 Komisi (konsinyasi- selling agent)
 Keuntungan & Pengeluaran umum
 Biaya transportasi
 Asuransi
 Biaya lain
 Bea masuk dan PDRI
Page 64
LOGO
PERSYARATAN PENGGUNAAN
 harga satuan diperoleh dari penjualan di pasar dalam Daerah
Pabean yang antara penjual dan pembeli tidak saling
berhubungan dan terjadi pada tanggal yang sama atau dalam
jangka waktu 30 (tiga puluh) hari sebelum atau sesudah tanggal
pendaftaran PIB yg sedang ditentukan nilai pabeannya. Jika
tidak ada penjualan tsb  yang terjadi paling lama 90 hari
setelah tanggal PIB yang sedang ditentukan nilai pabeannya
 harga satuan barang yang laku terjual dalam jumlah terbanyak
(the greatest aggregate quantity)
 harga satuan di pasar Daerah Pabean adalah harga jual tangan
pertama (harga jual importir) setelah pengimporan
 data disediakan importir, kecuali tdk lazim digunakan data lain
yang relevan
65
LOGO
66
Orang saling berhubungan atau
LOGO
berhubungan
 Pegawai atau pimpinan pada suatu perusahaan sekaligus pegawai atau pimpinan
pada perusahaan lain;
 Mereka yang dikenal/diketahui secara hukum sebagai rekan dalam perdagangan;
 Pekerja dan pemberi kerja;
 Mereka yang salah satu diantaranya secara langsung atau tidak langsung memiliki,
mengendalikan, atau memegang 5% (lima persen) atau lebih saham yang beredar
dari salah satu dari mereka;
 Mereka yang salah satu diantaranya secara langsung atau tidak langsung
mengendalikan pihak lainnya;
 Mereka yang secara langsung atau tidak langsung dikendalikan oleh pihak ketiga;
 Mereka yang secara bersamaan langsung atau tidak langsung mengendalikan
pihak ketiga; atau
 Mereka yang merupakan anggota dari satu keluarga yaitu suami, isteri, orang tua,
anak, adik dan kakak (sekandung atau tidak), kakek, nenek, cucu, paman, bibi,
keponakan, mertua, menantu, dan ipar.
67
LOGO
The greatest aggregate quantity
Pembeli mempunyai data penjualan di pasaran dalam Daerah Pabean kepada
penjual yang tidak berhubungan dengannya dari barang serupa yang terjadi
selama satu minggu:
Jumlah barang yang laku terjual dalam jumlah terbanyak (greatest aggregate
quantity) adalah 80 dengan Harga satuan Rp 900.000,-.
Harga satuan tsb selanjutnya dikurangi dengan biaya-biaya yang timbul setelah
pengimporan (komisi atau keuntungan dan pengeluaran umum, transportasi
dan asuransi dalam negeri dan BM serta PDRI).
Hasil pengurangan merupakan nilai pabean dalam kondisi CIF untuk barang
68
impor yang bersangkutan.
METODE V
(psl 15 ayat 5)
NILAI PABEAN
BERDASARKAN
METODE
KOMPUTASI
Page 69
METODE KOMPUTASI
 Metode penetapan Nilai Pabean dengan
cara menjumlahkan berbagai unsur biaya
sehingga diperoleh harga CIF di Daerah
Pabean (unsur-unsur pembentuk Nilai
Pabean brg impor ybs)
E
Produsen/Kuasanya bersedia memberikan informasi unsurunsur pembentuk Nilai Pabean serta bersedia memberikan
fasilitas pemeriksaan lebih lanjut bila diperlukan
Page 70
Incoterm 2010
LOGO
(International Commercial Terms)
Seperangkat peraturan perdagangan (trade term) tentang pengertian syarat
penyerahan barang (term of delivery) yang mencerminkan praktik bisnis ke
bisnis dalam kontrak penjualan barang (sales contract).  ICC (International
Chamber of Commerce)
Beberapa istilah Incoterm 2010 untuk moda transportasi laut dan perairan
sungai & danau:
 FOB (nama pelabuhan keberangkatan): Free On Board, pihak penjual
bertanggung jawab dari mengurus izin ekspor sampai memuat barang di
kapal yang siap berangkat.
 CFR (nama pelabuhan tujuan): Cost and Freight, pihak penjual
menanggung biaya sampai kapal yang memuat barang merapat di pelabuhan
tujuan, namun tanggung jawab hanya sampai saat kapal berangkat dari
pelabuhan keberangkatan.
 CIF (nama pelabuhan tujuan): Cost, Insurance and Freight, sama seperti
CFR ditambah pihak penjual wajib membayar asuransi untuk barang yang
dikirim.
71
Unsur Biaya Yang Dijumlahkan





biaya / harga bahan baku
biaya proses produksi/pembuatan
keuntungan
pengeluaran umum
biaya transportasi termasuk biaya
pemuatan, pembongkaran dan cargo
handling, freight dan asuransi s/d
pelabuhan tujuan di Daerah Pabean
Page 72
Cara Penentuan Biaya
 Berdasarkan informasi produsen
barang yang sedang ditetapkan
NP-nya
 Menggunakan data pembukuan
produsen
 Yang disusun sesuai prinsip
umum akuntansi yang berlaku di
negara produsen
Page 73
METODE VI (Pengulangan – Fallback)
(psl 15 ayat 6)
 Metode penetapan Nilai Pabean dengan
mengulang kembali prinsip-prinsip Metode
I, II, III, IV atau V dengan menggunakan
tata cara yang wajar dan konsisten, yang
diterapkan secara fleksibel berdasarkan
data yang tersedia di Daerah Pabean
Azas Fleksibilitas : dengan pertimbangan jangan
sampai terdapat pemberitahuan pabean yang tidak
dapat ditetapkan Nilai Pabean-nya
Page 74
Penggunaan Metode VI
 harga jual barang produksi Daerah Pabean
 nilai pabean lebih tinggi apabila terdapat dua alternatif nilai
 harga pasar di negara pengekspor
 biaya produksi, selain metode komputasi
 harga barang yang diekspor ke negara lain
 nilai pabean minimal
 nilai yang ditetapkan secara fiktif / sewenang-wenang
Page 75
LOGO
Metode I Fleksibel (Metode VI)
Syarat Metode I (Nilai Transaksi Brg Impor
ybs)  Adanya Transaksi Jual Beli (obyek
Penjualan)
Metode VI untuk Metode I Fleksibel :
diterapkan untuk barang impor yang merupakan
Barang Sewa (bukan subyek suatu transaksi
jual-beli). Nilai pabean berdasarkan harga sewa
per bulan dikalikan umur ekonomis barang yang
bersangkutan (rumus tertentu).
LOGO
GUGURNYA METODE I
1
barang impor bukan merupakan obyek suatu
penjualan untuk diekspor ke Daerah Pabean
2
nilai transaksi tidak memenuhi persyaratan
3
penambahan / pengurangan yg harus dilakukan terhadap
harga yg sebenarnya atau yg seharusnya dibayar tdk
didukung oleh data yg obyektif dan terukur
4
Pejabat BC mempunyai alasan berdasarkan data yang
obyektif dan terukur untuk meragukan kebenaran atau
keakuratan pemberitahuan nilai transaksi
Metode II & III Fleksibel (MetodeLOGO
VI)
Metode II & III
(Barang Identik
dan Barang
Serupa)
Jangka
Waktu
Negara Asal
Barang
Metode VI untuk
Metode II & III
Fleksibel
Tgl B/L atau AWB dari
PIB brg identik/serupa
dan brg yg sedang
ditetapkan NP-nya sama
atau max 30 hr sblm /
sesudah tgl BL/AWB dari
PIB yang sedang
ditetapkan NPnya.
Tgl B/L atau AWB dari PIB
brg identik/serupa dan brg
yg sedang ditetapkan NPnya sama atau max 60 hr
sblm / sesudah tgl BL/AWB
dari PIB yang sedang
ditetapkan NPnya.
Dibuat di Negara yang
Sama
Dibuat di Negara yang
berbeda
LOGO
Metode IV Fleksibel (Metode VI)
Metode IV
(Deduksi)
Metode VI untuk
Metode IV
Fleksibel
Jangka
Waktu
harga satuan diperoleh dari
penjualan di pasar dalam Daerah
Pabean yang terjadi pada tanggal
yang sama atau dalam jangka
waktu 30 (tiga puluh) hari
sebelum atau sesudah tanggal
pendaftaran PIB yg sedang
ditentukan nilai pabeannya
harga satuan diperoleh dari
penjualan di pasar dalam Daerah
Pabean yang terjadi pada tanggal
yang sama atau dalam jangka
waktu 60 (enam puluh) hari
sebelum atau sesudah tanggal
pendaftaran PIB yg sedang
ditentukan nilai pabeannya
Harga
Satuan
Jumlah Penjualan Terbesar
Harga penjualan satu
satuan barang
Data
Harga
harga jual tangan pertama
(harga jual importir) setelah
pengimporan
harga jual Wholesaler /
Retailer
PENETAPAN TARIF DAN
LOGO
NILAI PABEAN
PEJABAT BEA DAN
CUKAI DAPAT
MENETAPKAN TARIF
PENETAPAN TARIF
DAN NILAI PABEAN
PEJABAT BEA DAN
CUKAI DAPAT
MENETAPKAN NILAI
PABEAN
 SEBELUM PENYERAHAN
PEMBERITAHUAN
PABEAN (pre-entry
classification & valuation
ruling oleh Dirjen)
 DALAM WAKTU 30 HARI
SEJAK TANGGAL
PEMBERITAHUAN
PABEAN
DIRJEN DAPAT MENETAPKAN KEMBALI TARIF DAN NILAI
PABEAN UNTUK PERHITUNGAN BM DALAM JANGKA
WAKTU DUA TAHUN TERHITUNG SEJAK TANGGAL
PEMBERITAHUAN PABEAN
Self assessment: importir menghitung sendiri pungutan yang harus dibayar termasuk
menentukan tarif dan nilai pabeannya
Official assessment : penentuan TNP beserta pungutan impor (BM, Cukai, PDRI) yang
mesti dibayar ditetapkan sedari awal oleh petugas Bea dan Cukai. Importir hanya
berkewajiban memberitahukan barang yang diimpornya sejelas mungkin untuk penetapan
dimaksud (e.g. Impor Sementara, Barang Kiriman, atau Barang Penumpang)
TUGAS KELOMPOK
LOGO
Paper dan Presentasi tentang Metode Penetapan Nilai Pabean
(Metode I s/d VI)
Rabu tanggal 12 Nopember 2014
 Sumber Paper:
Peraturan Menteri Keuangan Nomor: 160/PMK.04/2010
tentang Nilai Pabean untuk Penghitungan Bea Masuk (dpt
diunduh di http://peraturan.bcperak.net/peraturan-menterikeuangan-nomor-160pmk042010 )
 Satu kelompok terdiri dari 5-6 Siswa
 Waktu Presentasi : Maksimal 20 menit/Kelompok + 5-10
menit untuk Tanya Jawab/Diskusi
82
Download