BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Deskripsi Penelitian 3.1.1

advertisement
BAB III
METODE PENELITIAN
3.1 Deskripsi Penelitian
3.1.1 Deskripsi Latar
PT.Pertamina (Persero) merupakan perusahaan yang bergerak di bidang usaha
minyak dan gas yang kepemilikannya 100% oleh Negara atau disebut sebagai Badan
Usaha Milik Negara (BUMN) dan merupakan BUMN terbesar di Indonesia.
Kegiatan usaha Pertamina meliputi kegiatan mulai dari kegiatan upstream
(hulu) hingga downstream (hilir) yaitu mulai pencarian untuk menemukan minyak
dan gas (migas) serta panas bumi, memproduksi migas, menjual minyak mentah dan
gas, mengolah minyak, memasarkan dan menjual BBM dan produk-produk lainnya
seperti petrokimia, gas, pelumas, dan sebagainya.
3.1.2 Sumber Data
1. Data Primer
Data primer adalah data yang di dapat dari sumber pertama baik dari individu
atau perorangan seperti hasil wawancara atau hasil pengisian kuesioner yang biasa
dilakukan oleh peneliti (Umar, 2007 : 42). Sedangkan menurut Kuncoro, data primer
adalah data yang dikumpulkan dari sumber-sumber asli untuk tujuan tertentu
(Kuncoro, 2009 : 157).
Data primer di penelitian ini yang didapat oleh penulis dengan memperoleh
data-data yang dikumpulkan secara langsung dari lapangan melalui wawancara
kepada Manager Fungsi Media PT.Pertamina (Persero) maupun kepada masyarakat
pengguna LPG 3 kg dan juga pengguna LPG 3 kg yang memiliki masalah kebocoran
gas dan menghubungi Pertamina.
23
24
2. Data Sekunder
Data sekunder adalah data primer yang telah diolah lebih lanjut dan disajikan
baik oleh pihak pengumpul data primer atau oleh pihak lain. Misalnya dalam bentuk
tabel-tabel atau diagram-diagram (Umar, 2007 : 42). Sedangkan menurut Kuncoro,
data sekunder adalah data yang telah dikumpulkan oleh pihak lain (Kuncoro, 2009 :
148). Data sekunder yang diperoleh oleh penulis merupakan data berupa dokumendokumen yang didapat dari PT.Pertamina (Persero) yang dapat menunjang isi dan
hasil penelitian.
3.2 Metodologi
Metodologi penelitian dilakukan dengan Metodologi Kualitatif.Kirk dan Miller
dalam Hikmat (2011:38) menyebutkan, pendekatan kualitatif adalah tradisi tertentu
dalam ilmu pengetahuan sosial yang secara fundamental bergantung pada
pengamatan pada manusia dalam kawasannya sendiri dan berhubungan dengan
orang-orang tersebut dalam bahasanya dan dalam peristilahannya.
Sedangkan metode kualitatif, menurut Chaedar Alwasilah seperti yang dijelaskan
oleh Hikmat (2011:37) memiliki kelebihan adalah adanya fleksibilitas yang tinggi
bagi peneliti ketika menentukan langkah-langkah penelitian.
Moleong dalam Hikmat (2011:37) menjelaskan metode kualitatif sebagai
prosedur penelitian yang menghasilkan data deskriptif berupa kata-kata tertulis atau
lisan dari orang-orang dan berperilaku yang dapat diamati. Metode Kualitatif
dipergunakan dengan beberapa pertimbangan:
1. Menyesuaikan metode kualitatif lebih mudah apabila berhadapan dengan
kenyataan ganda.
25
2. Metode ini menyajikan secara langsung hakikat hubungan antara peneliti
dengan responden.
3. Metode ini lebih peka dan lebih dapat menyesuaikan diri dengan banyak
penajaman pengaruh bersama dan terhadap pola-pola nilai yang dihadapi.
Moleong juga menambahkan bahwa penelitian kualitatif menyusun desain
yang secara terus menerus disesuaikan dengan kenyataan di lapangan.Dengan
kata lain tidak harus menggunakan desain yang telah disusun secara ketat atau
kaku, sehingga tidak dapat diubah lagi. Hal itu karena beberapa hal:
1. Tidak dapat dibayangkan sebelumnya tentang kenyataan-kenyataan ganda
di lapangan.
2. Tidak dapat diramalkan sebelumnya apa yang akan berubah karena hal itu
akan terjadi dalam interaksi antara peneliti dengan kenyataan.
3. Bermacam sistem nilai yang terkait berhubungan dengan cara yang tidak
dapat diramalkan. Penelitian kualitatif lebih menghendaki agar pengertian
dan hasil interpretasi yang diperoleh dirundingkan dan disepakati oleh
manusia yang dijadikan sebagai sumber data.
3.2.1 Metode pengumpulan data
1.In depth interview
Teknik wawancara menurut Hikmat (2011:79-80) merupakan :
“Teknik
pencarian
data/
informasi
mendalam
yang
diajukan
kepada
responden/informan dalam bentuk pertanyaan susulan setelah teknik angket dalam
bentuk pertanyaan lisan. Teknik ini sangat diperlukan untuk mengungkap bagian
26
terdalam (tersembunyi) yang tidak dapat terungkap lewat angket. Alat yang
digunakan dalam teknik ini recorder, panduan wawancara, dan catatan penelitian”
Hikmat menjelaskan lebih lanjut, keuntungan teknik wawancara diantaranya
dapat digunakan pada responden yang tidak bisa membaca dan menulis jika ada pertanyaan yang belum dipahami, pewawancara dapat menjelaskan pertanyaan yang
ditanyakan menjelaskan, dan pewawancara dapat mengecek kebenaran jawaban
responden dengan mengajukan pertanyaan pembanding atau dengan melihat wajah
atau gerak-gerik responden.
Sedangkan kerugian wawancara adalah wawancaraan biaya yang sangat besar
untuk perjalanan dan uang harian pengumpul data, hanya dapat menjangkau jumlah
responden yang lebih kecil, dan kehadiran pewawancara mungkin mengganggu
konsentrasi responden.
Menurut Al-Wasilah dalam Hikmat (2011:80), dengan menggunakan interview
peneliti akan mendapatkan informasi yang mendalam (in-depth information) karena
hal-hal berikut:
1. Peneliti dapat menjelaskan atau mem-parafrase pertanyaan yang tidak
dimengerti oleh responden.
2. Peneliti dapat mengajukan pertanyaan susulan (follow up questions).
3. Responden cenderung menjawab apabila diberi pertanyaan.
4. Responden dapat menceritakan sesuatu yang terjadi di masa silam dan masa
mendatang.
Penulis mengadakan wawancara yang mendalam dengan narasumber dari
pihak internal perusahaan dalam mengetahui peran Media Relation PT Pertamina
(Persero), yaitu Manager Fungsi Media, Ibu Wianda Pusponegoro.Penulis juga
27
mengadakan wawancara dengan masyarakat yang menjadi target konversi gas LPG
dan juga pengguna LPG 3 kg yang memiliki masalah kebocoran gas dan
menghubungi Pertamina.
2. Observasi Lapangan
Nasution dalam Hikmat (2011:73 ) menjelaskan teknik observasi ilmiah adalah:
“Kegiatan mengamati dan mencermati serta melakukan pencatatan data atau
informasi yang sesuai dengan konteks penelitian. Teknik observasi diharapkan dapat
menjelaskan atau menggambarkan secara lúas dan rinci tentang masalah yang
dihadapi. Teknik observasi dapat menjelaskan secara luas dan rinci tentang masalahmasalah yang dihadapi karena data observasi berupa deskripsi yang faktual, cermat,
dan terinci mengenai keadaan lapangan, kegiatan manusia, dan sistem sosial, serta
konteks tempat kegiatan itu terjadi.”
Karl Weick dalam Hikmat (2011:73) mendefinisikan observasi sebagai
pemilihan, pengubahan, pencatatan, dan pengodean serangkaian perilaku dalam
suasana yang berkenaan dengan in situ, sesuai dengan tujuan-tujuan empiris.
Menurut Soehartono, observasi atau pengamatan adalah setiap kegiatan untuk
melakukan pengukuran, dalam arti sempit, pengamatan yang dilakukan dengan
menggunakan panca indera dengan tidak mengajukan pertanyaan-pertanyaan.
(Hikmat, 2011:74)
Hikmat (2011:76) menjelaskan, berdasarkan keterlibatan pengamatan dalam
kegiatan-kegiatan orang yang diamati, observasi dapat dibedakan: 1) Observasi
partisipan (participant observation) dan 2) Observasi tak partisipan (non-participant
observation). Dalam Observasi Partisipan, observer ikut serta dalam kegiatankegiatan yang dilakukan oleh objek yang diteliti atau yang diamati, seolah
28
merupakan bagian dari mereka. Dalam Observasi Tak Partisipan, observer berada di
luar objek penelitian dan tidak ikut dalam kegiatan-kegiatan yang mereka lakukan.
Dalam melakukan penelitian ini, penulis melakukan observasi secara non partisipan
karena penulis tidak terlibat secara langsung dan mengikuti kegiatan Media Relations
PT. Pertamina (Persero)
3.Studi Dokumentasi
Teknik dokumentasi merupakan teknik menulusuri dan memporeleh data yang
diperlukan melalui data yang telah tersedia.Biasanya berupa data statistik, agenda
kegiatan, produk keputusan atau kebijakan, sejarah, dan hal lainnya yang berkait
dengan penelitian.Kelebihan teknik dokumentasi ini adalah karena data telah
tersedia,
hal
tersebut
serta
menghemat
biaya
dan
tenaga
pihak
yang
membutuhkannya. Menurut Meleong seperti yang dijelaskan Hikmat (2011:83),
dalam banyak hal dokumen sebagai sumber data dapat dimanfaatkan untuk menguji,
menafsirkan, bahkan untuk meramalkan.
Dalam melakukan penelitian, penulis melakukan pengumpulan dan pencatatan
data dengan menggunakan bantuan alat perekam dan buku catatan dengan alat tulis
agar penulis dapat membandingkan hasil rekaman dengan catatan yang penulis ambil
sewaktu wawancara berlangsung.
3.3 Teknik Analisis Data
Teknik analisis data yang digunakan oleh penulis yaitu analisis dengan model
kualitatif. Menurut Nabahan (2013: 9-10), teknik yang digunakan untuk menganalisis
data dibagi menjadi tiga langkah yaitu:
29
1. Reduksi data, merupakan proses pemilihan, pemusatan perhatian pada
penyederhanaan dan pengabstrakan, dan transformasi data “kasar” yang muncul
dari catatan-catatan tertulis di lapangan. Reduksi data merupakan bagian dari
analisis yang menajamkan, menggolongkan, mengarahkan, membuang yang
tidak perlu, dan mengorganisasi data dengan cara sedemikian rupa sehingga
kesimpulan-kesimpulan finalnya dapat ditarik dan diverifikasi.
2.
Penyajian data, penyajian data merupakan usaha menggambarkan fenomena
atau keadaan sesuai dengan data yang telah direduksi dan disajikan ke dalam
laporan yang sistematis dan mudah dipahami. Penyajian data diarahkan agar data
hasil reduksi terorganisirkan, tersusun dalam pola hubungan, sehingga makin
mudah dipahami dan merencanakan kerja penelitian selanjutnya. Pada langkah
ini peneliti berusaha menyusun data yang relevan sehingga menjadi informasi
yang dapat disimpulkan dan memiliki makna tertentu. Prosesnya dapat dilakukan
dengan cara menampilkan data, membuat hubungan antar fenomena untuk
memaknai apa yang sebenarnya terjadi dan apa yang perlu ditindaklanjuti untuk
mencapi tujuan penelitian. Penyajian data yang baik merupakan satu langkah
penting menuju tercapainya analisis kualitatif yang valid dan handal.
3. Interpretasi data atau penarikan kesimpulan, merupakan permasalahan
peneliti yang menjadi pokok pemikiran terhadap apa yang diteliti. Pada tahap
ini peneliti mengambil kesimpulan terhadap data yang telah direduksi ke dalam
laporan secara sistematis, dengan cara membandingkan, menghubungkan, dan
memilih data yang mengarah pada pemecahan masalah. Langkah ini adalah
tahap penarikan kesimpulan berdasarkan temuan dan melakukan verifikasi data.
Proses untuk mendapatkan bukti-bukti inilah yang disebut sebagai verifikasi
data. Apabila kesimpulan yang dikemukakan pada tahap awal didukung oleh
30
bukti-bukti yang kuat dalam arti konsisten dengan kondisi yang ditemukan saat
peneliti kembali ke lapangan maka kesimpulan yang diperoleh merupakan
kesimpulan yang kredibel.
3.4 Keabsahan Data
Dalam menguji keabsahan data, penulis menggunakan teknik triangulasi
sumber. Triangulasi sumber sendiri menurut Bachri (2010 : 56) merupakan teknik
memeriksa keabsahan data dengan membandingkan dan mencek ulang derajat
kepercayaan suatu informasi yang diperoleh melalui sumber yang berbeda. Misalnya
membandingkan hasil pengamatan dengan wawancara: membandingkan antara apa
yang dikatakan umum dengan yang dikatakan secara pribadi, membandingkan hasil
wawancara dengan dokumen yang ada.
Download