orientasi karya sastra/ model sastra abrams

advertisement
ORIENTASI KARYA
SASTRA/
MODEL SASTRA ABRAMS
SITUASI TOTAL KARYA SASTRA
(TOTAL SITUATION OF A WORK OF ART)
PENDEKATAN OBJEKTIF
• Menjelaskan ‘work’
• Karya sastra lepas dari hal-hal di luar teks.
• Karya sastra sebagai sesuatu yang
otonom.
• Dinamik intrinsik karya sastra.
• Membicarakan masalah unsur-unsur
intrinsik karya sastra sebagai suatu
struktur.
UNIVERSE, SEMESTA--- KARYA SASTRA
MRPK TIRUAN ALAM --------MIMETIK
WORK, KARYA --- OTONOM --------OBJEKTIF
ARTIST, PENGARANG --- KARYA SASTRA
MRP UNGKAPAN JIWA PENGARANG --EKSPRESIF
AUDIENCE, PEMBACA --- HUBG
KOMUNIKASI KPD PEMBACA --PRAGMATIK
• Analisis struktural bertujuan membongkar dan
memaparkan secermat, seteliti, dan semendetil
mungkin keterkaitan semua unsur dan aspek
karya sastra yang secara bersama-sama
menghasilkan makna menyeluruh.
• Yang dipentingkan bukan penjumahan unsurunsur tersebut, tetapi sumbangan semua gejala
tersebut dalam menghasilkan makna secara
menyeluruh.
PENDEKATAN EKSPRESIF
• Menjelaskan hubungan antara karya
sastra dengan ‘artist’
• Penulis mendapat sorotan yang khas
sebagai pencipta yang kreatif.
• Jiwa pencipta mendapat minat utama
dalam penilaian dan pembahasan karya
sastra
PENDEKATAN MIMETIK
• Menjelaskan hubungan karya sastra dengan ‘universe’
• Dari kata mimesis, istilah untuk menjelaskan hubungan
antara karya seni dengan kenyataan, reality.
• Karya sastra yang baik adalah yang paling mampu
mencerminkan kenyataan yang sesungguhnya.
• Plato dan Aristoteles sama-sama menggunakan istilah
mimesis tersebut.
• Dalam bahasa Inggris: imitation, representation,--peneladanan, peniruan, pembayangan.
• Mimesis >< creatio, pembayangan realita ><
sesuatu yang benar-benar baru.
• Hubungan lebih bersifat: lebih merupakan
interaksi, saling mempengaruhi, kaitan dwiarah.
• Pembaca selalu bolak-balik antara kenyataan
dan rekaan, mimesis dan creatio.
• Karya sastra selalu berada dalam ketegangan
antara kenyataan dan rekaan.
• Karya sastra sebagai dokumen sosial. Harus
hati-hati dalam memisahkan mana yang
mimesis dan mana yang creatio.
PENDEKATAN PRAGMATIK
• Menunjuk pada efek komunikasi antara karya
seni dengan penikmatnya.
• Merujuk pada istilah Horatius: docere (memberi
ajaran) dan delectare (kenikmatan), movere
(menggerakkan). Pembaca bisa terpengaruh
atau digerakkan untuk bertindak sesuatu akibat
menikmati sebuah karya seni. Tugas seniman
adalah ketiga hal tsb.
• Selian itu seni juga harus menggabungkan sifat
dulce dan utile (menyenangkan dan bermanfaat)
• Mementingkan pembaca sebagai pemberi
makna karya sastra.
URAIAN
• Dalam dunia kritik sastra, pada masa-masa
tertentu salah satu di antara empat pendekatan
itu dominan.
• Mis. Zaman romantik--- dominan ekspresif,
penulis mendapat sorotan yang khas seb
pencipta yang kreatif, jiwa penulis mendapat
minat utama dalam penilaian dan pembahasan
karya sastra, puisi lirik dianggap sebagai bentuk
sastra yang paling utama.
• Pada masa aliran strukturalisme
berkembang,yang mendapat perhatian utama
adalah karya sastra itu sendiri, bukan penulis
atau pembaca, bkan kenyataan yang
dibayangkan oleh karya seni, tapi sebagai
sesuatu yang otonom
• Pada masa berkembangya aliran Marxis, aspek
mimetik menjadi ciri utama dalam penilaian.
Menurut Marx seni harus membayangkan atau
mencerminkan kenyataan sosial ekonomi sebai
alat untuk merombak keadaan masy.
• Akan tetapi, keempat pendekatan itu tidak
dapat dipisahkan secara mutlak. Dapat
saja beberapa pendekatan diminati dalam
waktu yang sama, hanya saja yang lain
mendominasi lainnya.
Bagaimana kondisi di Indonesia?
• Lihat hal. 52
• Pujangga Baru: ada Tatengkeng
Download