Modul Entrepreneurship and Innovation Management [TM15]

advertisement
MODUL PERKULIAHAN
Entrepreneurship
and Innovation
Management
Diskusi Kelompok Business
Plan
Fakultas
Program Studi
Pasca
MM
Tatap Muka
15
Kode MK
Disusun Oleh
35007
Cecep Winata
Abstract
Kompetensi
Perencanaan usaha atau Business
Plant begitu penting untuk dipahami
sehingga perlu ada diskusi lanjutan
Diharapkan mahasiswa memahami
betul maksud business plan, sehingga
perlu adanya diskusi lebih lanjut
Pembahasan
BAB I
PENDAHULUAN
Dalam bab ini, disajikan kondisi umum Kementerian Keuangan yang merupakan
penggambaran atas pencapaian-pencapaian tema dalam Rencana Strategis (Renstra)
Kementerian Keuangan periode sebelumnya (2010-2014). Dalam Renstra periode
sebelumnya, terdapat enam tema utama yaitu: Pendapatan Negara, Belanja Negara,
Perbendaharaan Negara, Pembiayaan APBN, Kekayaan Negara, Pasar Modal dan
Lembaga Keuangan Non Bank1.
Selain capaian-capaian yang diraih Kementerian Keuangan, disadari bahwa dalam
upaya mencapai misi dan visi Kementerian Keuangan terdapat aspirasi masyarakat yang
semakin dinamis. Beberapa aspirasi masyarakat yang merupakan harapan stakeholders
kepada Kementerian Keuangan akan dijabarkan sebagai masukan penyusunan renstra ini.
Aspirasi masyarakat tersebut didapatkan dalam serangkaian survei kepuasan stakeholders
atas pelayanan yang diberikan oleh Kementerian Keuangan dalam empat tahun terakhir.
Salah satu masukan terpenting adalah dimensi-dimensi pelayanan yang harus ditingkatkan
oleh Kementerian Keuangan di masa yang akan datang.
Dalam rangka melayani stakeholders serta dalam rangka menjalankan tugas dan
fungsinya sebagai regulator di bidang kebijakan fiskal, terdapat potensi dan permasalahan
yang dihadapi oleh Kementerian Keuangan. Potensi dan permasalahan Kementerian
Keuangan yang dipaparkan lebih lanjut dalam bagian akhir BAB I ini merupakan sisi yang
harus dipertimbangkan dalam proses penyusunan rencana strategis.
1.1.
Kondisi Umum
Dalam Renstra Kementerian Keuangan Tahun 2010-2014, Arah Kebijakan
dan Strategi Kementerian Keuangan dikelompokkan dalam enam tema yaitu
Pendapatan Negara, Belanja Negara, Perbendaharaan Negara, Pembiayaan APBN,
Kekayaan Negara, Pasar Modal dan Lembaga Keuangan non Bank.
1.1.1. Bidang Pengelolaan Keuangan Negara
a. Pendapatan Negara
Kondisi perekonomian global yang belum membaik sangat berpengaruh
terhadap perekonomian nasional, namun demikian dengan penerapan
2015
2
Entrepreneurship and Innovation
Management
Cecep Winata
Pusat Bahan Ajar dan eLearning
http://www.mercubuana.ac.id
kebijakan secara konsisten dan berkelanjutan mampu mendorong
peningkatan pendapatan negara.
b. Belanja Negara
Dalam rangka mewujudkan kebijakan pemerintah yang ekspansif dengan
menetapkan anggaran belanja negara yang lebih besar dari pendapatan
negara, anggaran belanja negara terus mengalami peningkatan yang
cukup signifikan baik dalam belanja pemerintah pusat maupun belanja
transfer ke daerah. Di bidang belanja pemerintah pusat, telah ditempuh
berbagai kebijakan beserta penyediaan anggarannya dalam APBN.
Kementerian Keuangan telah melakukan beberapa kebijakan dalam
bidang belanja negara, yaitu: (1) peningkatan produktivitas belanja
melalui pengurangan belanja yang bersifat konsumtif dengan penerapan
flat policy belanja operasional dan mempertajam alokasi belanja untuk
mendukung
pembangunan infrastruktur untuk mendukung upaya
debottlenecking, domestic connectivity, ketahanan pangan, ketahanan
energi,
dan kesejahteraan masyarakat;
(2)
peningkatan
alokasi
anggaran dan cakupan program perlindungan sosial, pemberdayaan
masyarakat,
dan
penanggulangan
bencana;
(3)
penyempurnaan
penyaluran subsidi yang lebih tepat sasaran dan pengendalian subsidi
energi; 4) penghematan berbagai kegiatan yang kurang produktif seperti
pelaksanaan seminar, rapat kerja, dan workshop, salah satunya melalui
penyempurnaan pengaturan tentang perjalanan dinas luar negeri; (5)
perluasan
sumber-sumber
pendanaan
pembangunan.
Langkah
administratif lainnya yang ditempuh Pemerintah adalah penerapan
kebijakan yang terkait dengan pelaksanaan anggaran, yakni kebijakan
reward and punishment; (6) memberikan pedoman pembahasan RAPBN
dengan
DPR
sesuai
Putusan
Mahkamah
Konstitusi
kepada
Kementerian/Lembaga (K/L) lain; (7) melakukan reformasi di bidang
penganggaran; dan (8) mendukung implementasi BPJS Kesehatan dan
BPJS Ketenagakerjaan. Penerapan kebijakan ini ditujukan agar K/L
dapat lebih disiplin dalam perencanaan dan pelaksanaan anggaran.
c. Perbendaharaan Negara
Kebijakan perbendaharaan negara ditujukan untuk meningkatkan kualitas
pelaksanaan dan pertanggungjawaban Anggaran Pendapatan dan
Belanja Negara (APBN), serta kualitas layanan perbendaharaan kepada
stakeholders. Peran strategis dalam rangka pelaksanaan APBN adalah
2015
3
Entrepreneurship and Innovation
Management
Cecep Winata
Pusat Bahan Ajar dan eLearning
http://www.mercubuana.ac.id
memberikan jaminan ketersediaan dana untuk belanja negara yang
anggarannya telah ditetapkan dalam APBN. Jaminan likuiditas ini terkait
erat dengan kredibilitas pemerintah.
d. Pembiayaan Negara
Sesuai dengan arah kebijakan di bidang pembiayaan yaitu penurunan
stok
utang
terhadap
PDB
secara
bertahap
dan
berkelanjutan,
Kementerian Keuangan telah berhasil menjaga nilai defisit APBN serta
menurunkan rasio defisit terhadap PDB.
Dalam
periode
tahun 2010-2014, kebutuhan
pembiayaan
defisit
anggaran, baik secara nominal maupun relatif terhadap PDB semakin
meningkat. Kebijakan penetapan besaran defisit tersebut terutama
dimaksudkan untuk menjaga momentum pertumbuhan ekonomi melalui
pemberian stimulus fiskal secara terukur dengan tetap menjaga
kesinambungan fiskal.
Namun demikian, penetapan besaran defisit APBN setiap tahun
disesuaikan dengan optimalisasi pendapatan negara, efisiensi belanja
negara, ketersediaan sumber-sumber pembiayaan, dan kebutuhan
belanja prioritas, dengan mempertimbangkan perkembangan kondisi
perekonomian pada tahun bersangkutan dan prospeknya ke depan.
e. Kekayaan Negara
Dalam
rangka mewujudkan pengelolaan kekayaan negara
yang
profesional dan akuntabel, kebijakan yang dilaksanakan pada tahun
2010-2014 meliputi: (1) penguatan dan penyempurnaan regulasi
pengelolaan kekayaan negara; (2) pengamanan kekayaan negara
melalui 3T (Tertib administrasi, Tertib hukum, dan Tertib fisik); (3) utilisasi
kekayaan negara melalui pemanfaatan, penetapan status penggunaan,
tukar-menukar,
hibah, penyertaan modal pemerintah pusat,
dan
underlying asset dalam rangka penerbitan Surat Berharga Syariah
Negara (SBSN); (4) pengelolaan aset eks BPPN, BDL, dan PPA dalam
rangka
pengembalian
penatausahaan
(recovery)
investasi
APBN;
pemerintah;
(6)
(5)
perencanaan
restrukturisasi
dan
dan/atau
revitalisasi BUMN serta pengkajian privatisasi BUMN; (7) pengurusan
piutang negara dengan prinsip good governance yang meliputi 5 (lima)
unsur yaitu transparansi, akuntabilitas, responsibilitas, independen, dan
fairness; (8) kebijakan intensifikasi lelang melalui penyederhanaan
(simplifying) akta lelang dan pengamanan (securing) dalam bentuk
2015
4
Entrepreneurship and Innovation
Management
Cecep Winata
Pusat Bahan Ajar dan eLearning
http://www.mercubuana.ac.id
pencetakan akta lelang di atas security paper serta kebijakan
ekstensifikasi lelang melalui penggalian potensi lelang.
f.
Pasar Modal dan Lembaga Keuangan Non Bank
Sesuai arah kebijakan bidang pasar modal dan lembaga keuangan non
bank telah dibentuk regulator bidang pasar modal dan lembaga
berdasarkan Undang-Undang Nomor 21 Tahun 2011 tentang Otoritas
Jasa Keuangan (UU OJK). Pada tahun 2012 telah dibentuk Tim Transisi
Otoritas Jasa Keuangan untuk mempersiapkan dan melaksanakan
pendirian OJK dan pada tahun 2013 OJK telah beroperasi penuh sebagai
lembaga pengatur dan pengawas terhadap kegiatan jasa keuangan di
sektor perbankan, sektor pasar modal, dan kegiatan jasa keuangan di
sektor perasuransian, dana pensiun, lembaga pembiayaan, dan lembaga
jasa keuangan lainnya.
1.1.2. Bidang Reformasi Birokrasi
Dalam
perjalanannya,
reformasi
birokrasi
yang
dilakukan
Kementerian Keuangan telah memberikan dampak positif yang signifikan
baik di internal Kementerian Keuangan maupun pada masyarakat dan
stakeholders,
dan
telah
mendorong
serta
menginspirasi
Kementerian/Lembaga lainnya untuk melakukan hal yang sama. Selanjutnya
dalam rangka melaksanakan program nasional "Audit Organisasi" dan
sebagai
kelanjutan
Program
Reformasi
Birokrasi
dalam
rangka
meningkatkan efektivitas organisasi, kinerja pelaksanaan tugas, dan
pelayanan kepada stakeholders, serta sebagai upaya perwujudan good
governance, Kementerian Keuangan melakukan program Transformasi
Kelembagaan yang didahului dengan penyusunan Cetak Biru Transformasi
Kelembagaan dengan dibantu oleh konsultan bertaraf internasional yang
independen dan berkompeten dengan instrumen yang valid dan handal.
1.2.
Aspirasi Masyarakat
Kementerian Keuangan memiliki posisi krusial dalam pemerintahan Republik
Indonesia karena memiliki rentang tugas dan fungsi yang luas dan strategis. Hampir
seluruh aspek perekonomian negara berhubungan langsung dengan kebijakan yang
dikeluarkan
oleh
Kementerian
Keuangan.
Kebijakan
dimaksud
meliputi
perencanaan, penyusunan, dan pengelolaan APBN, perpajakan, kepabeanan dan
2015
5
Entrepreneurship and Innovation
Management
Cecep Winata
Pusat Bahan Ajar dan eLearning
http://www.mercubuana.ac.id
cukai, pengelolaan kekayaan negara, perimbangan keuangan pusat dan daerah,
pengelolaan utang. Dengan kedudukannya yang strategis, maka penataan
kelembagaan yang baik merupakan prasyarat agar Kementerian Keuangan dapat
menjalankan tugas pokok dan fungsinya secara optimal.
1.3.
Potensi dan Permasalahan
Dalam upaya menjalankan amanah untuk memberikan pelayanan kepada
masyarakat serta perannya sebagai regulator dalam bidang fiskal, Kementerian
Keuangan mempunyai beberapa potensi yang dapat menjadi salah satu unsur
pendorong peningkatan kualitas pelayanan kepada masyarakat dan perumusan
kebijakan fiskal. Selain itu, terdapat beberapa permasalahan yang harus diwaspadai
agar tidak mengganggu proses pelayanan serta dalam proses perumusan kebijakan
fiskal.
Beberapa potensi dan permasalahan yang dihadapi oleh Kementerian
Keuangan dapat berasal dari internal maupun eksternal Kementerian. Potensi dan
permasalahan Kementerian Keuangan akan dikelompokkan dalam 6 (enam) tema
besar Kementerian Keuangan yaitu:
2015
a.
Tema Kebijakan Fiskal;
b.
Tema Pendapatan;
c.
Tema Belanja;
d.
Tema Pembiayaan;
e.
Tema Kekayaan Negara; dan
f.
Tema Reformasi Birokrasi dan Transformasi Kelembagaan.
6
Entrepreneurship and Innovation
Management
Cecep Winata
Pusat Bahan Ajar dan eLearning
http://www.mercubuana.ac.id
BAB II
VISI, MISI, DAN TUJUAN KEMENTERIAN KEUANGAN
2.1.
Visi Kementerian Keuangan
Dengan mempertimbangkan capaian kinerja, potensi dan permasalahan,
serta memperhatikan aspirasi masyarakat maka visi Kementerian Keuangan untuk
tahun 2015-2019 adalah 'Kami akan menjadi penggerak utama pertumbuhan
ekonomi Indonesia yang inklusif di abad ke-21.
Dalam visi yang baru, penggerak utama berarti bahwa Kementerian
Keuangan, dalam perannya sebagai pengatur dan pengelola keuangan negara,
berperan sebagai prime mover dalam mendorong pembangunan nasional di masa
depan. Melalui manajemen pendapatan dan belanja negara yang proaktif,
Kementerian Keuangan menggerakkan dan mengarahkan perekonomian negara
menyongsong masa depan.
Dengan visi baru ini, Kementerian Keuangan dengan sepenuh hati memegang
peranan pentingnya dalam menentukan perkembangan negara. Kementerian
Keuangan juga memperbarui misinya agar mencerminkan kegiatan inti dan
mandatnya dengan lebih baik.
2.2.
Misi Kementerian Keuangan
a. Mencapai tingkat kepatuhan pajak, bea dan cukai yang tinggi melalui pelayanan
prima dan penegakan hukum yang ketat;
b.Menerapkan kebijakan fiskal yang prudent,
c. Mengelola neraca keuangan pusat dengan risiko minimum;
d.Memastikan dana pendapatan didistribusikan secara efisien dan efektif;
e. Menarik dan mempertahankan talent terbaik di kelasnya dengan menawarkan
proposisi nilai pegawai yang kompetitif.
2.3.
Nilai-Nilai Kementerian Keuangan
Dalam mewujudkan Kementerian Keuangan sebagai institusi pemerintahan
terbaik,
berkualitas,
bermartabat,
terpercaya,
dihormati,
dan
mendukung
peningkatan kinerja institusi Kementerian Keuangan yang akan menjadi dasar dan
2015
7
Entrepreneurship and Innovation
Management
Cecep Winata
Pusat Bahan Ajar dan eLearning
http://www.mercubuana.ac.id
pondasi bagi institusi Kementerian Keuangan, pimpinan dan seluruh pegawai dalam
mengabdi, bekerja, dan bersikap.
Menteri Keuangan telah menerbitkan Keputusan Kementerian Keuangan
Nomor
312/KMK.01/2011
tanggal
12
September
2011
tentang
Nilai-Nilai
Kementerian Keuangan yang meliputi:
a. Integritas;
b. Profesionalisme;
c. Sinergi;
d. Pelayanan;
e. Kesempurnaan.
2.4.
Tujuan Kementerian Keuangan
Kebijakan fiskal yang tercermin dalam alokasi pendapatan dan belanja
pemerintah dalam APBN memiliki pengaruh yang besar terhadap alokasi sumber
daya dalam perekonomian yang akan mempengaruhi pertumbuhan ekonomi,
redistribusi pendapatan dan stabilitas perekonomian. Dengan pengelolaan fiskal
yang baik maka diharapkan kesejahteraan masyarakat yang berkeadilan dan
berkelanjutan yang menjadi cita-cita bangsa dapat terwujud.
Tujuan Kementerian Keuangan pada tahun 2015-2019 adalah:
a.
Terjaganya kesinambungan fiskal;
b. Optimalisasi penerimaan negara dan reformasi administrasi perpajakan serta
reformasi kepabeanan dan cukai;
c.
Pembangunan sistem Penerimaan Negara Bukan Pajak (PNBP) yang handal
untuk optimalisasi penerimaan negara;
d. Peningkatan kualitas perencanaan penganggaran, pelaksanaan anggaran, dan
transfer ke daerah;
e.
Peningkatan kualitas pengelolaan kekayaan negara dan pembiayan anggaran;
f.
Peningkatan pengawasan di bidang kepabeanan dan cukai serta perbatasan;
g.
Kesinambungan reformasi birokrasi, perbaikan governance, dan penguatan
kelembagaan.
2.5.
Sasaran Strategis Kementerian Keuangan
Dalam rangka mendukung pencapaian 7 tujuan sebagaimana disebutkan di
atas, Kementerian Keuangan telah menetapkan 16 sasaran strategis yang merupakan
kondisi yang diinginkan untuk dicapai oleh Kementerian Keuangan pada tahun 2019:
2015
8
Entrepreneurship and Innovation
Management
Cecep Winata
Pusat Bahan Ajar dan eLearning
http://www.mercubuana.ac.id
a . Sasaran strategis yang ingin dicapai dalam tujuan terjaganya kesinambungan fiskal
adalah :
1) Meningkatnya tax ratio;
2) Terjaganya rasio utang pemerintah;
3) Terjaganya defisit anggaran.
b . Sasaran strategis yang ingin dicapai dalam tujuan optimalisasi penerimaan negara
dan reformasi administrasi perpajakan serta reformasi kepabeanan dan cukai
adalah:
1) Penerimaan pajak negara yang optimal;
2) Penerimaan negara di sektor kepabeanan dan cukai yang optimal;
Percepatan waktu penyelesaian proses kepabeanan (customs clearance) untuk
mendukung upaya penurunan rata-rata dwelling time.
c . Sasaran
strategis yang ingin dicapai dalam tujuan pembangunan sistem
Penerimaan Negara Bukan Pajak (PNBP) yang handal untuk optimalisasi
penerimaan negara adalah Sistem pelayanan PNBP yang optimal.
d . Sasaran
strategis yang ingin dicapai dalam tujuan peningkatan kualitas
perencanaan penganggaran, pelaksanaan anggaran, dan transfer ke daerah
adalah:
1) Perencanaan dan Pelaksanaan Anggaran yang berkualitas;
2) Hubungan Keuangan Pusat dan Daerah yang Adil dan Transparan
e . Sasaran
strategis yang ingin dicapai dalam tujuan peningkatan kualitas
pengelolaan kekayaan negara dan pembiayan anggaran adalah:
1) Pengelolaan kekayaan negara yang optimal;
2) Pembiayaan yang aman untuk mendukung kesinambungan fiskal.
f . Sasaran strategis yang ingin dicapai dalam tujuan peningkatan pengawasan di
bidang kepabeanan dan cukai serta perbatasan adalah optimalisasi pengawasan
dalam rangka mendukung fungsi community protection serta melaksanakan fungsi
sebagai border management.
g . Sasaran strategis yang ingin dicapai dalam tujuan kesinambungan reformasi
birokrasi, perbaikan governance, dan penguatan kelembagaan adalah:
1) Organisasi yang fit for purpose;
2) SDM yang kompetitif;
3) Sistem informasi manajemen yang terintegrasi;
4) Peningkatan
kepercayaan
publik
terhadap
kementerian.
2015
9
Entrepreneurship and Innovation
Management
Cecep Winata
Pusat Bahan Ajar dan eLearning
http://www.mercubuana.ac.id
pengelolaan
keuangan
BAB III
ARAH KEBIJAKAN, STRATEGI, KERANGKA REGULASI, DAN KERANGKA
KELEMBAGAAN
3.1.
Arah Kebijakan dan Strategi Nasional
Dengan mempertimbangkan masalah pokok bangsa, tantangan pembangunan
yang dihadapi dan capaian pembangunan selama ini, maka visi pembangunan
nasional untuk tahun 2015-2019 adalah 'Terwujudnya Indonesia yang berdaulat,
mandiri, dan berkepribadian berlandaskan gotong-royong'.
Upaya untuk mewujudkan visi ini adalah melalui 7 Misi Pembangunan yaitu:
a.
Mewujudkan keamanan nasional yang mampu menjaga kedaulatan wilayah,
menopang kemandirian ekonomi dengan mengamankan sumber daya maritim,
dan mencerminkan kepribadian Indonesia sebagai negara kepulauan;
b.
Mewujudkan masyarakat maju, berkeseimbangan, dan demokratis berlandaskan
negara hukum;
c.
Mewujudkan politik luar negeri bebas-aktif dan memperkuat jati diri sebagai
negara maritim;
d.
Mewujudkan kualitas hidup manusia Indonesia yang tinggi, maju, dan sejahtera;
e.
Mewujudkan bangsa yang berdaya saing;
f.
Mewujudkan Indonesia menjadi negara maritim yang mandiri, maju, kuat, dan
berbasiskan kepentingan nasional;
g.
3.2.
Mewujudkan masyarakat yang berkepribadian dalam kebudayaan.
Arah Kebijakan dan Strategi Kementerian Keuangan
Untuk kurun waktu 2015-2019, kebijakan fiskal diarahkan untuk mendukung
pertumbuhan ekonomi yang inklusif dan berkeadilan serta mendorong strategi
reindustrialisasi dalam transformasi ekonomi dengan tetap mempertahankan
keberlanjutan fiskal melalui peningkatan mobilisasi penerimaan negara dan
peningkatan
kualitas
belanja
Negara,
optimalisasi
pengelolaan
risiko
pembiayan/utang dan peningkatan kualitas pengelolaan kekayaan negara.
Arah Kebijakan dan Strategi Kementerian Keuangan pada tahun 2015-2019
dalam rangka mendukung Sembilan Agenda Prioritas Pembangunan (Nawa Cita),
2015
10
Entrepreneurship and Innovation
Management
Cecep Winata
Pusat Bahan Ajar dan eLearning
http://www.mercubuana.ac.id
serta mendukung pencapaian tujuan Kementerian Keuangan adalah sebagai
berikut:
a.
b.
Terjaganya kesinambungan fiskal;
Optimalisasi penerimaan negara dan reformasi administrasi perpajakan serta
reformasi kepabeanan dan cukai;
c.
Pembangunan Sistem Penerimaan Negara Bukan Pajak (PNBP) yang Handal
Untuk Optimalisasi Penerimaan Negara;
d.
Peningkatan kualitas perencanaan penganggaran, pelaksanaan anggaran, dan
transfer ke daerah.
e.
Peningkatan Kualitas Pengelolaan Kekayaan Negara dan Pembiayaan
Anggaran
f.
Peningkatan pengawasan di bidang kepabeanan dan cukai serta perbatasan.
g.
Kesinambungan reformasi birokrasi, perbaikan governance, dan penguatan
kelembagaan.
3.3.
Kerangka Regulasi
Rincian Rancangan Undang-Undang bidang tugas Kementerian Keuangan
adalah sebagai berikut;
1. RUU tentang Perubahan atas Undang-Undang Nomor 20 Tahun 1997 tentang
Penerimaan Negara Bukan Pajak (PNBP);
2. RUU tentang Hubungan Keuangan Pusat dan Daerah sebagai pengganti atas
Undang-Undang Nomor 33 Tahun 2004 tentang Perimbangan Keuangan Antara
Pusat dan Daerah;
3. RUU tentang Jaring Pengaman Sistem Keuangan;
4. RUU tentang Perubahan atas Undang-Undang Nomor 6 Tahun 1983 tentang
Ketentuan Umum dan Tata Cara Perpajakan sebagaimana telah diubah dengan
UU Nomor 16 Tahun 2009;
5. RUU tentang Perubahan atas Undang-Undang Nomor 13 tahun 1985 tentang
Bea Meterai;
6. RUU tentang Lelang;
7. RUU tentang Perubahan atas Undang-Undang Nomor 7 Tahun 1983 tentang
Pajak Penghasilan sebagaimana telah diubah dengan UU Nomor 36 Tahun
2008;
8. RUU tentang Perubahan atas Undang-Undang Nomor 12 Tahun 1985 tentang
Pajak Bumi dan Bangunan sebagaimana telah diubah dengan UU Nomor 12
tahun 1994;
2015
11
Entrepreneurship and Innovation
Management
Cecep Winata
Pusat Bahan Ajar dan eLearning
http://www.mercubuana.ac.id
9. RUU tentang Perubahan atas Undang-Undang Nomor 8 Tahun 1983 tentang
Pajak
Pertambahan
Nilai
dan
Pajak
Penjualan
atas
Barang
Mewah
sebagaimana telah diubah dengan UU Nomor 42 Tahun 2009;
10. RUU tentang Pengurusan Piutang Negara dan Piutang Daerah;
11. RUU tentang Lembaga Pembiayaan Pembangunan Indonesia;
12. RUU tentang Perubahan atas Undang-Undang Nomor 28 Tahun 2009 tentang
Pajak Daerah dan Retribusi Daerah;
13. RUU tentang Penilai;
14. RUU tentang Pengelolaan Kekayaan Negara;
15. RUU tentang Pelaporan Keuangan;
16. RUU tentang Perubahan Harga Rupiah (Redenominasi);
17. RUU tentang Perubahan Ketiga atas Undang-Undang Nomor 23 Tahun 1999
tentang Bank Indonesia;
18. RUU tentang Perubahan atas Undang-Undang Nomor 11 Tahun 1992 tentang
Dana Pensiun;
19. RUU tentang Perubahan Kedua atas Undang-Undang Nomor 24 Tahun 2004
tentang Lembaga Penjamin Simpanan;
20. RUU tentang Perubahan atas Undang-Undang Nomor 8 Tahun 1995 tentang
Pasar Modal;
21. RUU tentang Penjaminan Polis.
3.4.
Kerangka Kelembagaan
Dalam rangka mencapai visi, misi, dan strategi Kementerian Keuangan
sebagaimana telah dijabarkan pada bab sebelumnya, Kementerian Keuangan harus
didukung oleh perangkat organisasi, proses bisnis/tata laksana, dan sumber daya
aparatur yang mampu melaksanakan tugas yang dibebankan kepada Kementerian
Keuangan secara efektif dan efisien baik di tingkat Kantor Pusat maupun di tingkat
wilayah. Untuk itu kegiatan pengembangan dan penataan kelembagaan yang meliputi
organisasi dan proses bisnis/tata laksana, serta pengelolaan sumber daya aparatur
mutlak dilaksanakan secara efektif, intensif, dan berkesinambungan.
Dalam melakukan penataan kelembagaan dan pengelolaan sumber daya
manusia, Kementerian Keuangan berpedoman kepada KMK Nomor 36 / KMK.01 /
2014 Tentang Cetak Biru Program Transformasi Kelembagaan Kementerian Keuangan
Tahun 2014-2025 yang merupakan kelanjutan dan perbaikan dari Reformasi Birokrasi
yang sudah dimulai sejak tahun 2007. Dalam cetak biru ini dijelaskan visi baru
Kementerian Keuangan yang akan diperjuangkan untuk diwujudkan di masa
mendatang dan perubahan kelembagaan yang dibutuhkan.
2015
12
Entrepreneurship and Innovation
Management
Cecep Winata
Pusat Bahan Ajar dan eLearning
http://www.mercubuana.ac.id
Hal ini tercermin melalui 5 (lima) tema transformasi yang menjadi dasar
pembangunan keseluruhan transformasi kelembagaan yaitu:
1. Memperkuat budaya akuntabilitas berorientasi outcome;
2. Merevisi model operasional, merampingkan proses bisnis, dan mempercepat
digitalisasi pada skala besar;
3. Membuat struktur organisasi yang lebih "fit-for-purpose" dan efektif;
4. Menghargai
kontribusi
pegawai
berprestasi
dengan
mengembangkan
dan
memberdayakan mereka untuk memperoleh dan membangun keahlian fungsional
yang vital;
5. Menjadi lebih proaktif dalam memengaruhi stakeholders untuk menghasilkan
terobosan nasional.
2015
13
Entrepreneurship and Innovation
Management
Cecep Winata
Pusat Bahan Ajar dan eLearning
http://www.mercubuana.ac.id
BAB IV
TARGET KINERJA DAN KERANGKA PENDANAAN
4.1.
Target Kinerja
Dalam rangka mewujudkan visi dan misi Kementerian Keuangan, serta
mendukung tercapainya kebijakan pada level nasional, Kementerian Keuangan
menetapkan 7 (tujuh) tujuan dan telah dilengkapi dengan 16 (enam belas) sasaran
strategis, yang merupakan kondisi yang ingin dicapai secara nyata oleh
Kementerian Keuangan dan mencerminkan pengaruh atas ditimbulkannya hasil
(outcome) dari satu atau beberapa Program. Adapun untuk mengetahui tingkat
keberhasilan pencapaiannya, setiap sasaran strategis dan Program diukur dengan
menggunakan Indikator Kinerja Sasaran Strategis dan Indikator Kinerja Program.
2015
14
Entrepreneurship and Innovation
Management
Cecep Winata
Pusat Bahan Ajar dan eLearning
http://www.mercubuana.ac.id
2015
15
Entrepreneurship and Innovation
Management
Cecep Winata
Pusat Bahan Ajar dan eLearning
http://www.mercubuana.ac.id
2015
16
Entrepreneurship and Innovation
Management
Cecep Winata
Pusat Bahan Ajar dan eLearning
http://www.mercubuana.ac.id
4.2.
Kerangka Pendanaan
Upaya untuk mencapai tujuan Kementerian Keuangan dan sasaran- sasaran
strategis yang telah ditetapkan, diperlukan dukungan berbagai macam sumber daya.
Dukungan sumber daya dapat berasal dari aparatur Kementerian Keuangan yang
kompeten, sarana dan prasarana yang memadai, dukungan regulasi, dan tentunya
sumber pendanaan yang cukup. Sehubungan dengan dukungan pendanaan,
indikasi kebutuhan pendanaan untuk mencapai tujuan dan sasaran
strategis Kementerian Keuangan sampai dengan tahun 2019 adalah sebagai
berikut:
2015
17
Entrepreneurship and Innovation
Management
Cecep Winata
Pusat Bahan Ajar dan eLearning
http://www.mercubuana.ac.id
BAB V
PENUTUP
Rencana Strategis (Renstra) Kementerian Keuangan tahun 2015-2019 merupakan
penjabaran dari visi, misi, tujuan dan sasaran strategis Kementerian Keuangan dalam
mendukung agenda pembangunan nasional (Nawa Cita).
Dokumen ini menjadi pedoman bagi Kementerian Keuangan dalam mewujudkan visi
Kementerian Keuangan "menjadi penggerak utama pertumbuhan ekonomi Indonesia yang
inklusif di abad ke-21" selama lima tahun ke depan. Dokumen ini juga menjadi acuan di
dalam penyusunan Renstra Unit Eselon I dan menjadi pedoman bagi Kementerian
Keuangan dalam menyusun Rencana Kerja (Renja) tahunan.
Keberhasilan dalam mewujudkan visi Kementerian Keuangan dilaksanakan melalui
7 (tujuh) tujuan, yaitu: (1) Terjaganya kesinambungan fiskal; (2) Optimalisasi penerimaan
negara dan reformasi administrasi perpajakan serta reformasi kepabeanan dan cukai; (3)
Pembangunan sistem Penerimaan Negara Bukan Pajak (PNBP) yang handal untuk
optimalisasi penerimaan negara; (4) Peningkatan kualitas perencanaan penganggaran,
pelaksanaan anggaran, dan transfer ke daerah; (5) Peningkatan kualitas pengelolaan
kekayaan negara dan pembiayan anggaran; (6) Peningkatan pengawasan di bidang
kepabeanan dan cukai serta perbatasan; (7) Kesinambungan reformasi birokrasi, perbaikan
govemance, dan penguatan kelembagaan.
Pencapaian tujuan Kementerian Keuangan dilaksanakan melalui serangkaian arah
kebijakan dan strategi dengan menjunjung nilai-nilai Kementerian Keuangan yaitu Integritas,
Profesionalisme, Sinergi, Pelayanan, dan Kesempurnaan.
2015
18
Entrepreneurship and Innovation
Management
Cecep Winata
Pusat Bahan Ajar dan eLearning
http://www.mercubuana.ac.id
Daftar Pustaka
Alma, Buchari, 2010, Kewirausahaan, edisi revisi, Alfabeta:Bandung
http//gunadarma.ac.id (diakses pada 20 September 2015, 19:30)
Hisrich, Robert D, Michael P. Peters, dan Dean A. Shepherd. 2008. Kewirausahaan .Salemba empat :
Jakarta.
Hendro. 2011. Dasar-dasar Kewirausahaan. Erlangga : Jakarta.
2015
19
Entrepreneurship and Innovation
Management
Cecep Winata
Pusat Bahan Ajar dan eLearning
http://www.mercubuana.ac.id
Download