PENGARUH METODE LATIHAN TERBIMBING TERHADAP

advertisement
PENGARUH METODE LATIHAN TERBIMBING TERHADAP
KEMAHIRAN MEMBACA PUISI SISWA KELAS VIII SEKOLAH
MENENGAH PERTAMA NEGERI 11 BINTAN
TAHUN PELAJARAN 2015/2016
ARTIKEL E-JURNAL
diajukan untuk memenuhi sebagian persyaratan guna mencapai gelar
Sarjana Pendidikan (S.Pd.)
KANDAR
NIM 120388201168
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BAHASA DAN SASTRA INDONESIA
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS MARITIM RAJA ALI HAJI
TANJUNGPINANG
2016
ABSTRAK
Kandar. 2016. “Penerapan Metode Latihan Terbimbing terhadap Kemahiran
Membaca Puisi Siswa Kelas VIII Sekolah Menengah Pertama Negeri
11 Bintan Tahun Pelajaran 2015/2016.”Skripsi. Jurusan Pendidikan
Bahasa dan Sastra Indonesia. Fakultas Keguruan danIlmu Pendidikan,
Universitas Maritim Raja Ali Haji. Pembimbing 1: Dra. Hj. Isnaini Leo
Shanty, M.Pd., Pembimbing 2: Harry Andheska, M.Pd.
Kata kunci : Metode Latihan Terbimbing dan Kemahiran Membaca Puisi
Judul yang diajukan dalam penelitian ini adalah “Penerapan Metode
Latihan Terbimbing terhadap Kemahiran Membaca Puisi Siswa Kelas VIII
Sekolah Menengah Pertama Negeri 11 Bintan Tahun Pelajaran 2015/2016.”.
Penelitian ini dimaksudkan untuk mengetahui adakah penerapan metode latihan
terbimbing terhadap kemahiran membaca puisi siswa kelas VIII Sekolah
Menengah Pertama Negeri 11 Bintan Tahun Pelajaran 2015/2016.
Untuk mencapai tujuan tersebut digunakan metode kuasi eksperimen
dengan pendekatan penelitian kuantitatif. Desain yang digunakan dalam penelitian
ini adalah one-group pretest-postest design, artinya rancangan penelitian ini
dilihat dari hasil pretes (o1 ) sebelum diberi perlakuan dan dibandingkan dengan
hasil postes (o2 ) setelah diberi perlakuan dengan menggunakan metode latihan
terbimbing terhadap kemahiran membaca puisi siswa.
Hasil pengujian hipotesis memperoleh temuan ada perbedaan kemahiran
membaca puisi antara siswa yang dilatih dengan metode latihan terbimbing
(setelah perlakuan) dengan siswa yang kemahiran membaca puisinya tidak diberi
perlakuan dengan metode latihan terbimbing, ternyata dengan d.b 39 itu diperoleh
besarnya “t” dalam hitungan Nilai t t, (t t5% = 2,02 dan t t1% = 2,71), sedangkan (t o
= 8.37) maka dapat diketahui bahwa t o adalah lebih besar daripada t t, ; yaitu: 2,02
< 8.37 > 2,71. Karena t o, lebih besar dari t t, hipotesis nol yang diajukan di muka
ditolak. Hal ini berarti bahwa adanya perbedaan skor kemahiran membaca puisi
para siswa antara sebelum perlakuan dan sesudah diterapkannya perlakuan metode
latihan terbimbing.
Kesimpulan yang dapat ditarik ialah, berdasarkan hasil uji tersebut di atas,
secara meyakinkan dapat dikatakan metode latihan terbimbing telah menunjukkan
pengaruh yang nyata, artinya dapat diandalkan sebagai metode yang baik untuk
mengajarkan bidang studi bahasa Indonesia pada kemahiran membaca puisi
tingkat Sekolah Menengah Pertama. Berdasarkan beberapa temuan tersebut ada
beberapa saran untuk para (siswa, guru, sekolah, dan pihak lain) pada saat proses
pembelajaran siswa bisa memupuk rasa kreativisas dan keaktifan serta memiliki
tanggung jawab terhadap teman sebaya dalam kelompok masing-masing.
i
ABSTRACT
Kandar. 2016. “Implementation Drill Guide Method to Poem Reading Skill
Student Class VIII Junior High School 11 Bintan, Lesson Years
2015/2016.”Scrieption.Teacher dan Education Science Mayor. Maritim
Raja Ali Haji University. Advisor 1: Dra. Hj. Isnaini Leo Shanty,
M.Pd., Advisor 2: Harry Andheska, M.Pd.
Key words: Drill Guide Method and Poem Reading Skill
This research has topic is Implementation Drill Guide Method to Poem
Reading Skill Student Class VIII Junior High School 11 Bintan, Lesson Years
2015/2016. This research is to know how Implementasion Drill Guide Method to
Poem Reading Skill Student Class VIII Junior High School 11 Bintan, Lesson
Years 2015/2016.
For to reach this aim is research had used method Quasi-experiement with
quantitative nearby and used one group pretest-postest design, is means from this
research could see prestes results (𝑜1 ) before given experiement and can compare
with postes result (𝑜2 ) after given experiement is using drill guide method.
By hipotesis result got difference of result studied Indonesia Languange
between students had trained with drill guide Method by Poem Reading Skill and
student had practice that method has different result with d.b amount 48 that
result “t” in count value 𝑡𝑡, (𝑡𝑡5% = 2,02 and 𝑡𝑡1% = 2,71), different with (𝑡𝑜 = =
8.37) so, to know 𝑡𝑜 was more than 𝑡𝑡, ; is: 2,02 < 8.37 > 2,71. becouse 𝑡𝑜, more
bigger than 𝑡𝑡, . becouse 𝑡𝑜 is more bigger than 𝑡𝑡, that means has different score
between before experiement and after experiement by drill guide method.
By result of analysis, Implementation drill guide Method to Capibility of
Poem Reading Skill Student Class VIII Junior High Shool 11 Bintan ,had gotten
influncy and better to teached Indonesia Language in Junior High School.
According to description above, it can be suggestion for students, teacher, and
another reacher in studying proses to prepared and condition to much reading the
books and teachers could used drill guide Method, lets students could rised
consept and understanding, and thinking creativitas.
I.
PENDAHULUAN
Dalam dunia pendidikan, kemahiran membaca mendapat perhatian khusus
karena dapat menciptakan pembelajaran yang efektif. Kemahiran membaca siswa
sangat mendukung proses pembelajaran di seluruh mata pelajaran dengan baik.
Hal ini dapat dikatakan bahwa kemahiran membaca yang tinggi dapat membawa
dampak positif bagi kemampuan siswa dalam mengikuti pelajaran lain.
Menurut
Srihartini
(2012:3),
“Kemampuan
membaca
merupakan
keterampilan dasar bagi siswa yang harus mereka kuasai agar dapat mengikuti
seluruh kegiatan dalam proses pendidikan dan pembelajaran.” Menurut Rahim
(2008:6), “Membaca hendaknya mempunyai tujuan karena seseorang yang
membaca dengan suatu tujuan cenderung lebih memahami dibandingkan dengan
orang yang tidak mempunyai tujuan.” Dalam konteks pembelajaran di kelas,
peran guru dalam proses membaca antara lain menciptakan pengalaman yang
memperkenalkan, memelihara, atau memperluas kemahiran siswa untuk
memahami teks.
Meningkatkan kemahiran membaca salah satunya dengan pembelajaran
apresiasi sastra. Kata apresiasi berarti kesadaran terhadap nilai-nilai seni dan
budaya, penghargaan terhadap sesuatu, pengenalan melalui kepekaan batin dan
pemahaman nilai-nilai kehidupan. Oleh sebab itu, pembelajaran bahasa dan sastra
Indonesia mengarahkan agar pada diri siswa tumbuh sikap positif terhadap Bahasa
Indonesia sebagai bahasa resmi, bahasa nasional, bahasa negara, dan sebagai salah
satu identitas bangsa yang merupakan kebanggaan bangsa Indonesia.
Pembelajaran apresiasi sastra khususnya puisi dapat memotivasi siswa
dalam berkarya, berimajinasi, berfantasi tidak sekadar mengikuti guru, tetapi
menciptakan sendiri karya sastra. Ada tiga hal yang perlu diperhatikan dalam
pembelajaran apresiasi sastra serta khususnya puisi, yaitu guru, siswa, dan puisi.
Minat siswa dalam membaca puisi sangat ditentukan oleh pengetahuan dan
kemahiran guru dalam menyajikanya di sekolah. Berdasarkan uraian pada
pembeberan masalah dan pembatasan masalah di atas, maka peneliti merumuskan
masalah sebagai berikut. Adakah pengaruh metode latihan terbimbing terhadap
kemahiran membaca puisi siswa kelas VIII di Sekolah Menengah Pertama Negeri
11 Bintan Tahun Pelajaran 2015/2016?
2. LANDASAN TEORI
Membaca adalah salah satu dari empat keterampilan berbahasa. Dari segi
linguistik, membaca adalah suatu proses penyandian dan pembacaan sandi.
Sebuah aspek pembacaan sandi (decoding) adalah menghubungkan kata-kata tulis
(written word) dengan makna bahasa lisan (oral language meaning) yang
mencakup pengubahan tulisan atau cetakan menjadi bunyi yang bermakna
(Tarigan, 1987:7). Untuk berbagai keperluan tersebut diperlukan keterampilan
membaca yang fleksibel. Membaca merupakan suatu proses decoding, yakni
lambang-lambang verbal yang berupa rangkaian huruf-huruf menjadi bunyi-bunyi
bahasa yang dapat dipahami. Lambang-lambang verbal itu mengusung sejumlah
informasi. Proses pengubahan lambang menjadi bunyi berarti itu disebut proses
decoding (Mulyati, 2008:4.4).
Menurut Nugraheni (2012:136), hakikat membaca adalah memahami teks
dan konteks. Di dalam teks, terdapat nilai-nilai, ideologi, emosi, kepentingankepentingan dan sebagainya. Dengan demikian memahami teks tidak bisa
dilepaskan dari konteks. Jika teks lepas dari konteks atau sebaliknya, konteks
lepas dari teks, maka bacaan akan menjadi kabur, ambigu, bahkan salah kaprah.
Berdasarkan keterangan-keterangan di atas, dapat disimpulkan bahwa
membaca adalah memetik serta memahami arti atau makna yang terkandung di
dalam bahan tertulis. Membaca juga merupakan suatu proses membentuk makna
melalui interaksi yang dinamis antara pengetahuan siap pembaca, informasi yang
tersaji dalam bahasa tulis atau membaca merupakan proses membangun makna
dari bahan-bahan cetak.
Karya sastra terdiri atas dua jenis sastra (genre), yaitu prosa dan puisi.
Biasanya, prosa disebut sebagai karangan bebas, sedangkan puisi disebut
karangan terikat. Prosa itu karangan bebas berarti bahwa prosa tidak terikat oleh
aturan-aturan ketat. Puisi itu karangan terikat berarti puisi itu terikat oleh aturanaturan ketat (Pradopo, 1997:13). Dalam buku pelajaran kesusasteraan untuk
Sekolah Menengah Atas (SMA), masih tampak adanya pengertian puisi menurut
pandangan lama, salah satunya dalam buku Wirjosoedarmo dalam Pradopo
(1997:16) sebagai berikut. Puisi itu karangan terikat, terikat oleh: (1) banyak baris
dalam tiap bait (kuplet/strofa, suku karangan); (2) banyak kata dalam tiap baris;
(3) banyak suku kata dalam tiap baris; (4) rima; dan (5) irama.
Hipotesis
Ho: Tidak ada pengaruh penerapan metode latihan terbimbing terhadap kemahiran
membaca puisi siswa kelas VIII Sekolah Menengah Pertama Negeri 11
Bintan Tahun Pelajaran 2015/2016.
Ha:
Ada pengaruh penerapan penerapan metode latihan terbimbing terhadap
kemahiran membaca puisi siswa kelas VIII Sekolah Menengah Pertama
Negeri 11 Bintan Tahun Pelajaran 2015/2016.
3. METODOLOGI PENELITIAN
Menurut Sumarni (2012:107), populasi adalah seluruh data yang menjadi
perhatian dalam suatu ruang lingkup dan waktu yang ditentukan. Populasi dalam
penelitian ini adalah seluruh siswa kelas VIII, yakni berjumlah 5 kelas VIII di
Sekolah Menengah Pertama Negeri 11 Bintan dengan jumlah 200 siswa.
Teknik sampel yang digunakan dalam penelitian ini adalah proposional
sampel random atau acak, yakni jumlah siswa yang besar dari 5 kelas VIII di
Sekolah Menengah Pertama Negeri 11 Bintan yang berjumlah 200 siswa. Menurut
Mulyatiningsih (2012: 13) pengambilan sampel secara proporsional berdasarkan
ukuran persen (%). Adapun pengambilan sampel dalam penelitian ini hanya 20%
dari jumlah populasi.
Jumlah Popoulasi dan Sampel Kelas VIII SMP Negeri 11 Bintan
Tahun Pelajaran 2015/2016
No
Kelas
Populasi
Sampel
Responden
1
VIII A
40
20% x 40
8
2
VIII B
40
20% x 40
8
3
VIIIC
40
20% x 40
8
4
VIII D
40
20% x 40
8
5
VIII E
40
20% x 40
8
Jumlah
200
40
Metode yang penulis lakukan dalam penelitian ini adalah metode
eksperimental, yaitu dengan penelitian kuasi eksperimen. Desain penelitian yang
dipakai yaitu one-group pretes-postes design. Pada desain ini subjek penelitian
diberikan pretes terlebih dahulu sebelum dilakukan perlakuan. Dengan demikian
hasil perlakuan dapat diketahui lebih akurat karena dapat membandingkan dengan
keadaan sebelum diberi perlakuan. Menurut (Sugiyono, 2009:74-75), desain ini
dapat digambarkan seperti berikut:
Md
t=√
∑ X2 d
N (N−1)
Keterangan :
Md
= mean dari perbedaan pretes dengan postes.
xd
= deviasi masing-masing subjek (d-Md)
∑ X2 d = jumlah kuadrat deviasi
N
= subjek pada sampel
d.b. = ditentukan dengan N -1
4. HASIL PENELITIAN
Untuk mengetahui kemahiran membaca puisi siswa secara lisan digunakan
teks puisi yang harus diterapkan oleh siswa. Tes diberikan sebelum dan sesudah
perlakuan pada siswa kelas VIII untuk melihat perbedaan kemahiran membaca
puisi siswa sebelum dan sesudah diberikan perlakuan yang dianggap sebagai
pengaruh dari metode latihan terbimbing. Adapun penerapan metode latihan
terbimbing ini terhadap kemahiran membaca puisi siswa dapat dilihat dalam
bentuk hasil pretes dan postes. Berikut ini disajikan gambaran secara umum data
tes kemahiran membaca puisi yang telah dianalisis.
Skor Kemahiran Membaca Puisi Berdasarkan Aspek Penghayatan
Skor
Jumlah
Kriteria
%
1.
3
4 siswa
Isi puisi tepat
10
2.
2
15 siswa
Kurang tepat
37.5
3.
1
21 siswa
Isi puisi tidak tepat
52.5
No
40 siswa
Jumlah
100%
kurang
keseluruhan 63
Berdasarkan tabel 5, yaitu skor kemahiran membaca puisi berdasarkan
aspek penghayatan dapat digambarkan hanya 4 siswa atau 10% yang mendapat
skor 3 termasuk penghayatan isi dengan tepat. Siswa yang mendapat skor 2
berjumlah 15 siswa atau 37.5 % termasuk penghayatan puisi kurang tepat dan
siswa yang mendapat skor 1 berjumlah 21 siswa atau 52.5% temasuk penghayatan
puisi tidak tepat. Sehingga jumlah keseluruhan skor 63 termasuk kriteria kurang.
Md =
∑𝐝
𝐍
=
𝟖𝟒𝟖
𝟒𝟎
= 21.2
21.2
t =
𝟏𝟎𝟎𝟎𝟔.𝟒
√𝟒𝟎 𝐱 𝟑𝟗
=
𝟐𝟏.𝟐
𝟐.𝟓𝟑
t = 8.37
Melakukan pembandingan antara t 0 dengan t t, dengan patokan sebagai
berikut.
(a) Jika t 0 lebih besar atau sama dengan t t, maka Hipotesis Nihil ditolak;
sebaliknya Hipotesis alternatif diterima atau disetujui. Berarti antara kedua
variabel yang sedang diselidiki perbedaannya, secara signifikan memang
terdapat perbedaan.
(b) Jika t 0 lebih kecil daripada t t, maka Hipotesis Nihil diterima atau disetujui,
sebaliknya Hipotesis alternatif ditolak. Berarti bahwa perbedaan antara
variabel I dan variabel II itu bukannlah perbedaaan yang berarti, atau bukan
perbedaan yang signifikan.
(c) Menarik kesimpulan hasil penelitian.
Ternyata dengan d.b sebesar 39 itu diperoleh besarnya “t” dalam hitungan
Nilai t t, (t t5% = 2,02 dan t t1% = 2,71), sedangkan (t o = 8.37) maka dapat
diketahui bahwa t o adalah lebih besar daripada t t, ; yaitu: 2,02 < 8.37 > 2,71.
Karena t o, lebih besar dari t t, maka hipotesis Nihil yang diajukan di muka ditolak;
ini berarti bahwa adanya perbedaan skor kemahiran membaca puisi siswa antara
sebelum perlakuan dan sesudah diterapkannya perlakuan metode latihan
terbimbing.
5. SIMPULAN DAN SARAN
Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan, dapat disimpulkan sebagai
berikut.
Kemahiran membaca puisi siswa kelas VIII Sekolah Menengah Pertama
Negeri 11 Bintan sebelum diberi perlakuan dengan metode latihan terbimbing
tergolong gagal dengan nilai rata-rata 47.85 secara klasikal.
Kemahiran membaca puisi siswa kelas VIII Sekolah Menengah Pertama
Negeri 11 Bintan setelah diberi perlakuan dengan metode latihan terbimbing
tergolong cukup dengan nilai rata-rata 69.05 tergolong cukup secara klasikal.
Ternyata dengan d.b sebesar 39 itu diperoleh besarnya “t” dalam hitungan
Nilai t t, (t t5% = 2,02 dan t t1% = 2,71), sedangkan (t o = 8.37) maka dapat
diketahui bahwa t o adalah lebih besar daripada t t, ; yaitu: 2,02 < 8.37 > 2,71.
Dengan demikian, kesimpulan yang dapat ditarik ialah, Ha diterima artinya, ada
pengaruh penerapan metode latihan terbimbing terhadap kemahiran membaca
puisi siswa kelas VIII di Sekolah Menengah Pertama Negeri 11 Bintan karena t o,
lebih besar dari t t, maka hipotesis Nihil yang diajukan di muka ditolak.
Berdasarkan hasil penelitian pada kemahiran membaca puisi siswa kelas
VIII Sekolah Menengah Pertama Negeri 11 Bintan, Tahun pelajaran 2015/2016,
peneliti menyarankan sebagai berikut:
Bagi siswa, khususnya pada saat proses pembelajaran membaca puisi
diharapkan serius untuk berlatih agar memiliki kemahiran membaca puisi yang
sangat baik.
Bagi guru, khususnya guru bahasa Indonesia hendaknya menggunakan
metode pembelajaran yang dapat meningkatkan kualitas dan aktivitas siswa,
khususnya untuk meningkatkan kemahiran siswa dalam membaca puisi. Salah
satu metode pembelajaran yang dapat digunakan, yaitu metode latihan terbimbing
dan siswa bisa memupuk rasa kreativitas dan inisiatif serta memiliki tanggung
jawab terhadap diri sendiri.
Bagi peneliti lain yang ingin melanjutkan penelitian ini, perlu penguasaan
kelas dan kemampuan membina kelompok kecil yang baik untuk meningkatkan
kualitas hasil belajar siswa dan karena desain yang digunakan peneliti saat ini
masih lemah (one group pretes-postest), penelitian serupa ini perlu dilanjutkan
dengan menggunakan desian penelitian yang lebih kuat, yaitu dengan
menggunakan kelas pembanding dan kelas kontrol.
DAFTAR PUSTAKA
Abidin, Yunus. 2012. Pembelajaran Bahasa Berbasis Pendidikan Karakter.
Bandung: PT Refika Aditama.
Anggraini, Rosa Maria. 2012. 1001 Ulasan Bahasa Indonesia SMA. Jakarta:
Scientific Press.
Anggraini, Malini Dewi. 2014. “Keterampilan Menulis Puisi Menggunakan
Media Poster Siswa Kelas VII Sekolah Menengah Pertama Swasta Bintan
Tanjungpinang.” Skripsi. Jurusan Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia.
Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan. Universitas Maritim Raja Ali
Haji (Tidak diterbitkan).
Aqib, Zainal. 2009. Penelitian Tindakan Kelas. Bandung: Yrama Widya.
Arikunto, Suharsimi. 2006. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik.
Jakarta: PT Rineka Cipta.
Azizah, Wiwin Nur. 2007. :Peningkatan Keterampilan Menulis Cerpen Melalui
Metode Latihan Terbimbing dengan Media Teks Lagu pada Siswa Kelas
X-7 SMA Negeri 1 Pemalang.”Skripsi. Fakultas Bahasa dan Seni
Universitas Negeri Semarang (Tidak Diterbitkan).
Djamarah, S.B., dkk. 2006. Strategi Belajar Mengajar. Jakarta: PT Rineka Cipta.
Ika, Fitryana Dewi. 2011. “Peningkatan Keterampilan Menulis Cerpen Melalui
Media Berita dengan Metode Latihan Terbimbing pada Siswa Kelas X. 3
SMA Negeri 1 Rembang Purbalingga.” Skripsi. Fakultas Keguruan dan
Ilmu Pendidikan. Universitas Negeri Yogyakarta (Tidak diterbitkan).
Hamzah. 2006. Perencanaan Pembelajaran. Jakarta: Bumi Aksara.
Irman dan Prastowo, dkk. 2008. Bahasa Indonesia 3. Jakarta: Departemen
Pendidikan Nasional.
Juanda. 2005. Bahasa dan Sastra Indonesia 2. Bandung: CV Habsa Jaya.
Manurung, Kespita. 2010. “Penerapan Model Pembelajaran Tipe ATI Dengan
Menngunakan Modul Untuk Meningkatkan Pemecahan Masalah Pada
Pokok Bahasan Peluang Di SMA Swasta Umum Sentosa Bp. Mandoge
T.A. 2009/2010.” Skripsi Sarjana Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan,
Universitas Medan (Tidak diterbitkan).
Mulyati, Yeti. 2008. Bahasa Indonesia. Jakarta: Penerbit Universitas Terbuka.
Mulyatiningsih, Endang. 2012. Metode Penelitian Terapan Bidang Pendidikan.
Yogyakarta: Alfabetha.
Nugraheni, Sri Aninditya. 2012. Pengajaran Bahasa Indonesia Berbasis
Karakter. Yogyakarta: Mentari Pustaka.
Nuritalia. 2014. “Keterampilan Membaca Puisi Siswa Kelas X Sekolah Menengah
Atas Negeri 2 Bintan Tahun Pelajaran 2013/2014.”Skripsi. Jurusan
Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia, Fakultas Keguruan dan Ilmu
Pendidikan, Universitas Maritim Raja Ali Haji (Tidak diterbitkan).
Pradopo, Djoko Rachmat. 1997. Puisi. Jakarta: Universitas Terbuka.
Rahim, Farida. 2008. Pengajaran Membaca Sekolah Dasar. Jakarta: Bumi
Aksara.
Sudjana dan Ibrahim. 2001. Penelitian dan Penilaian Pendidikan. Bandung: Sinar
Baru Aglesindo.
Sugiyono. 2009. Metode Penelitian Kuantitaif dan Kualitatif. Jakarta: Alfabeta.
Sukiman. 2012. Pengembangan Sistem Evaluasi. Yogyakarta: Insan Madani.
Sumarni, Sri. 2012. Metodologi Penelitian Pendidikan. Yogyakarta: Insan
Madani.
Sutikno, Sobry. 2014. Metode dan Model-model Pembelajaran. Lombok:
Holistica.
Sutisna, Rosi Nofaludin. 2014. “Kemahiran Menulis Puisi dengan Media Lagu
Siswa Kelas VII Sekolah Menengah Pertama Negeri 4 Tanjungpinang.”
Skripsi. Jurusan Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia. Fakultas
Keguruan dan Ilmu Pendidikan.Universitas Maritim Raja Ali Haji (Tidak
diterbitkan).
Tarigan, Henry Guntur. 1987. Membaca Sebagai Suatu Keterampilan Berbahasa.
Bandung: Penerbit Angkasa.
Wahyuni, Sri dan Ibrahim, Syukur. 2012. Asesmen Pembalajaran Bahasa.
Bandung: PT Refika Aditama.
http://berbahasa-bersastra.blogspot.com/2011/11/teori-dan-langkah-langkahpembacaan.html#ixzz49WcTe7sp, diakses Hari Selasa, Tanggal 24 Mei
2016).
Download