Perintah Utama Yang Pertama [252] - Jemaat

advertisement
Jemaat Jemaat Allah Al Maséhi
[252]
Perintah Utama Yang
Pertama [252]
(Edisi 1.2 19981005-19990607)
Hukum Tuhan terdiri dari dua Perintah Tuhan. Kedua Perintah Utama ini membentuk
dasar dari keseluruhan Hukum Tuhan dan kesaksian para nabi termasuk Yesus Kristus
yang tertulis di dalam apa yang kita kenal sebagai Alkitab. Perintah Utama yang Pertama
adalah Kasihilah Tuhan, Allahmu, dengan segenap hatimu dan dengan segenap jiwamu
dan dengan segenap akal-budimu dan Perintah Utama yang Ke Dua adalah Kasihilah
sesamamu manusia seperti dirimu sendiri.
Christian Churches of God
PO Box 369, WODEN
ACT 2606, AUSTRALIA
E-mail: [email protected]
(Hak Cipta  1998, 1999 Wade Cox)
Makalah ini dapat diperbanyak dan didistribusikan tanpa dipungut biaya dengan syarat bahwa tak ada
bagiannya yang diubah atau dihilangkan. Nama dan alamat penerbit dan pernyataan hak-cipta harus
disertakan. Tidak dibenarkan untuk memungut biaya atas salinan yang didistribusikan. Kutipan singkat
dapat dimuat dalam artikel kritis dan ulasan tanpa melanggar ketentuan hak-cipta.
Makalah ini tersedia di World Wide Web pada alamat:
http://www.logon.org dan http://www.ccg.org
Hal. 2
Perintah Utama Yang Pertama [252]
Perintah Utama Yang Pertama [252]
Pemahaman terhadap Hukum Tuhan dan
maksudnya telah mengalami penekanan yang
beragam selama ini. Nampaknya terdapat
sebuah pergeseran sudut pandang seiring
perubahan waktu, sehingga Hukum Tuhan
dipandang melalui lapisan-lapisan penekanan
yang berbeda-beda. Dalam istilah kasar, para
nabi yang terdahulu nampaknya memandang
Hukum Tuhan terutama melalui sudutpandang keadilan sosial. Para nabi yang
kemudian mungkin nampak merefleksikan
suatu kekhawatiran terhadap liturgi dan
fungsi-fungsi
keimaman.
Ada
yang
mengutamakan penghakiman kenabian dan
pemulihan Israel ke bawah Hukum Tuhan.
Apa
yang
disebut
Perjanjian
Baru
memfokuskan pada otoritas Mesianis dan
kelanjutan Hukum Tuhan sebagai pembanding
terhadap metode keputusan hukum rabbinis.
Injil Koptik Tomas didahului dengan sebuah
pertanyaan yang membentuk fokus dari
keseluruhan pesan yang ingin disampaikan.
Asumsi pada jaman itu adalah seberapa
seringnya seseorang harus berdoa, kapan harus
berpuasa, dan jumlah yang harus diberikan
sebagai derma. Kesemua lapisan pandang ini
dipertahankan dan direkapitulasikan di dalam
Qur’an, yang membentuk sebuah lingkaran
penuh dan kembali pada penekanan pada
keadilan sosial.
Setiap rincian dari Hukum Tuhan memerlukan
sebuah telaah atas penekanan dari berbagai
tulisan yang ada selama ini dan maksud dari
Hukum Tuhan yang sebenarnya. Satu hal yang
terpenting dan itu adalah bahwa Yesus Kristus
tidak menghapuskan satu goresan atau satu
tanda-pun, satu titik atau satu koma-pun, dari
Hukum Tuhan. Sebagaimana yang akan kita
saksikan, keseluruhan pesan dari sejarah
alkitabiah
mempunyai
maksud
untuk
menjadikan manusia mengasihi dan dengan
mengasihi maka mematuhi Tuhan dan
mengasihi sesamanya.
Di dalam setiap Perintah, berdasarkan analisa
terhadap Hukum-hukum Tuhan, kita melihat
penjelasan yang amat gamblang atas pesanpesan yang terkandung dalam Alkitab selama
ini. Hukum Tuhan tak berubah sejak dulu
hingga sekarang. Sebuah masalah dan
penekanan menyangkut liturgi dan kemurnian
dan persembahan dan dasar dari iman
kesemuanya dijawab dengan eksposisi yang
memadai dalam pembacaan Hukum Tuhan
yang dilakukan setiap tujuh tahun dan yang
terkandung di dalamnya.
Kita akan melihat bahwa kita tidaklah
diselamatkan dengan mematuhi Hukum
Tuhan. Kita diselamatkan karena anugrah.
Tanpa Roh Kudus kita tidak akan dapat
mentaati Hukum Tuhan sebagaimana yang
telah diperagakan oleh suku Yehuda dan
bangsa-bangsa lain sepanjang tiga ribu tahun
ini. Kita mentaati Hukum Tuhan karena kita
berkewajiban untuk melakukan hal itu dalam
kasih dan kepatuhan kita pada Tuhan.
Memang demikianlah maksud sebenarnya,
hanya saja para imam di dunia ini telah
mengajarkan hal yang berbeda atau
menyimpangkan Hukum-hukum Tuhan dan
penanggalan Tuhan sehingga hukum dan
penanggalan tersebut tak dapat dipatuhi
sebagaimana seharusnya. Aliran Kekristenan
modern dengan keliru mengajarkan bahwa
Hukum Tuhan telah dipakukan pada salib
Yesus berdasarkan penafsiran yang keliru atas
Kolose 2:14-15. Yang sebenarnya, tagihan
dari hutang kita berdasarkan Hukum Tuhan,
yang disebut seirografon (cheirographon)
yang telah dipakukan pada salib Kristus,
bukan Hukum Tuhan itu sendiri. Bentuk
Romawi dari apa yang sekarang disebut
sebagai
Kekristenan
berusaha
untuk
menyesuaikan Yesus Kristus ke dalam sistem
kafir kuno dan menempatkan sistem tersebut
pada struktut politik Yunani-Romawi yang
ada saat itu. Agar hal itu dapat dilakukan
maka keseluruhan sistem Alkitab haruslah
terlebih dahulu dihancurkan tanpa nampak
bahwa hal itu dilakukan. Dengan demikian
fiksi dari Perjanjian Baru muncul dan
penghapusan
Hukum
Tuhan
terjadi.
Penggantian terhadap Penanggalan Tuhan dan
pemberlakuan sistem Natal dan Paskah
kemudian menggantikan Penanggalan Tuhan
dan sistem penyembahan dariNya.
Hal. 3
Bangsa Romawi mengukirkan agama Kristen
para kerajaan mereka dan ketika kerajaan itu
hancur, merekapun membangun sebuah
berhala bagi binatang besar ddengan
menjadikan sistem keagamaan mengendalikan
entitas nasional yang sebelumnya adalah
kerajaan itu sendiri. Ini hanya dapat dilakukan
denan menggunakan sistem keagamaan yang
telah secara total dimodifikasikan karena
Hukum Tuhan yang ada sesungguhnya amat
bertentangan dengan sistem politik dan
keagamaan Yunani-Roma di bawah Allah
Tritunggal. Sistem keagamaan dan politik
yang palsu ini masih berlaku saat ini dan
Eropa telah membuat ketetapan untuk
memaksakan sistem ini. Ini semua akan
berubah dalam waktu yang tak lama lagi.
Adalah tugas kita sebagaimana secara jelas
dinyatakan dalam Hukum Tuhan, untuk
membaca dan mengartikan Hukum Tuhan.
Dengan melakukan hal ini kita memandang
pada apa yang akan menggantikan Hukum itu
dalam jangka panjang di bawah kuasa Mesias.
Jika saja kita telah melakukan hal ini secara
berkesinambungan kita tidak akan tersesat
sedari awal dan sejarah kita mungkin akan
berbeda.
Perintah Allah Menyangkut Hukum
Bertentangan dengan mitos yang dipercayai
sekarang ini, Hukum Tuhan dan Perintah
Allah telah ada, secara utuh, sejak permulaan
sejarah. Ini ditunjukkan di dalam makalah
Doktrin Dosa Asal Bagian 1, Taman Firdaus
[246] dan Doktrin Dosa Asal Bagian 2,
Generasi Adam [248]. Konsep mengenai
Hukum Nuh yang ada sebelum hukum Sinai
merupakan sebuah fiksi dari Yudaisme
Rabbinis di masa kemudian. Pemahaman dan
takut akan Tuhan telah ada pada Israel sejak
Adam sampai pada para bapa bangsa Israel,
dan terus hingga ke Mesir.
Keluaran 1:17-21 Tetapi bidan-bidan itu takut
akan Allah dan tidak melakukan speerti yang
dikatakan raja Mesir kepada mereka, dan
membiarkan bayi-bayi itu hidup. 18 Lalu raja Mesir
memanggil bidan-bidan itu dan bertanya kepada
mereka: “Mengapakah kamu berbuat demikian
membiarkan hidup bayi-bayi itu?” 19 Jawab bidanbidan itu kepada Firaun: “Sebab perempuan Ibrani
tidak sama dengan perempuan Mesir; melainkan
Perintah Utama Yang Pertama [252
mereka kuat: sebelum bidan datang, mereka telah
bersalin.” 20 Maka Allah berbuat baik kepada
bidan-bidan itu; bertambah banyaklah bangsa itu
dan sangat berlipat ganda. 21 Dan karena bidanbidan itu takut akan Allah, maka Ia membuat
mereka berumah-tangga.
Dan Tuhan berbicara kepada hambaNya, para
nabi dan terutama Musa melalui Malaikat
Yahovah (lihat makalah Malaikat YHVH
[024]).
Keluaran
3:2-22
Lalu
malaikat
Tuhan
menampakkan diri kepadanya di dalam nyala api
yang keluar dari semak duri. Lalu ia melihat dan
tampaklah: semak duri itu menyala, tetapi tidak
dimakan api. 3 Musa berkata: “Baiklah aku
menyimpang kesana untuk memeriksa penglihatan
yang hebat itu. Mengapakah tidak terbakar semak
duri itu?” 4 Ketika dilihat Tuhan, bahwa Musa
menyimpang untuk memeriksanya, berserulah
Allah dari tengah-tengah semak duri itu kepadanya:
“Musa, Musa!” dan ia menjawab “Ya, Allah.” 5
Lalu Ia berfirman: “Janganlah datang dekat-dekat:
tanggalkanlah kasutmu dari kakimu, sebab tempat,
dimana engkau berdiri itu, adalah tanah yang
kudus.” 6 Lagi Ia berfirman: “Akulah Allah
ayahmu, Allah Abraham, Allah Ishak dan Allah
Yakub.” Lalu Musa menutupi mukanya, sebab ia
takut memandang Allah. 7 Dan Tuhan berfirman:
“Aku telah memperhatikan dengan sungguh
kesengsaraan umatKu di tanah Mesir, dan Aku
telah mendengar seruan mereka yang disebabkan
oleh pengerah-pengerah mereka, ya, Aku
mengetahui penderitaan mereka. 8 Sebab itu Aku
telah turun untuk melepaskan mereka dari tangan
orang Mesir dan menuntun mereka keluar dari
negeri itu ke suatu negeri yang baik dan luas, suatu
negeri yang berlimpah-limpah susu dan madunya,
ke tempat orang Kanaan, orang Het, orang Amori,
orang Feris, orang Hewi dan orang Yebus. 9
Sekarang seruan orang Israel telah sampai
kepadaKu; juga telah Kulihat, betapa kerasnya
orang Mesir menindas mereka. 10 Jadi sekarang,
pergilah, Aku mengutus engkau kepada Firaun
untuk membawa umatKu, orang Israel, keluar dari
Mesir.” 11 Tetapi Musa berkata kepada Allah,
“Siapakah aku ini, maka aku yang akan menghadap
Firaun dan membawa orang Israel keluar dari
Mesir?” 12 Lalu firmanNya: “Bukankah Aku akan
menyertai engkau? Inilah tanda bagimu, bahwa
Aku yang mengutus engkau: apabila engkau telah
membawa bangsa itu keluar dari Mesir, maka kamu
akan beribadah kepada Allah di gunung ini.” 13
Lalu Musa berkata kepada Allah: “Tetapi apabila
aku mendapatkan orang Israel dan berkata kepada
mereka: Allah nenek-moyangmu telah mengutus
aku kepadamu, dan mereka bertanya kepadaku:
bagaimana tentang namaNya? – apakah yang harus
kujawab kepada mereka? 14 Firman Allah kepada
Musa: “Aku adalah Aku.” Lagi firmanNya:
“Beginilah kau katakan kepada orang Israel itu:
Akulah Aku telah mengutus aku kepadamu.” 15
Hal. 4
Perintah Utama Yang Pertama [252]
Selanjutnya berfirmanlah Allah kepada Musa:
“Beginilah kau katakan kepada orang Israel”:
Tuhan, Allah nenek-moyangmu, Allah Abraham,
Allah Ishak dan Allah Yakub, telah mengutus aku
kepadamu: itulah namaKu untuk selama-lamanya
dan itulah sebutanku turun-temurun. 16 Pergilah,
kumpulkanlah para tua-tua Israel dan katakanlah
kepada mereka: Tuhan, Allah nenek-moyangmu,
Allah Abraham, Ishak dan Yakub, telah
menampakkan diri kepadaku, serta berfirman: Aku
sudah mengindahkan kamu, juga apa yang
dilakukan kepadamu di Mesir, 17 Jadi Aku telah
berfirman: Aku akan menuntun kamu keluar dari
kesengsaraan di Mesir menuju ke negeri orang
Kanaan, orang Het, orang Amori, orang Feris,
orang Hewi dan orang Yebus, ke suatu negeri yang
berlimpah-limpah susu dan madunya. 18 Dan
bilamana mereka mendengarkan perkataanmu,
maka engkau harus beserta para tua-tua Israel pergi
kepada raja Mesir, dan kamu harus berkata
kepadanya: Tuhan, Allah orang Ibrani, telah
menemui kami; oleh sebab itu, ijinkanlah kiranya
kami pergi ke padang gurun tiga hari perjalanan
jauhnya untuk mempersembahkan kurban kepada
Tuhan, Allah kami. 19 Tetapi Aku tahun, bahwa
raja Mesir tidak akan membiarkan kamu pergi,
kecuali dipaksa oleh tangan yang kuat. 20 Tetapi
Aku akan mengacungkan tanganKu dan memukul
Mesir dengan segala perbuatan yang ajaib, yang
akan Kulakukan di tengah-tengahnya; sesudah itu
ia akan mebiarkan kamu pergi. 21 Dan Aku akan
membuat orang Mesir bermurah hati terhadap
bangsa ini, sehingga, apabila kamu pergi, kamu
tidak pergi dengan tangan hampa, 22 tetapi tiap-tiap
perempuan harus meminta dari tetangganya dan
dari perempuan yang tinggal di rumahnya, barangbarang perak dan emas dan kain-kain yang akan
kamu kenakan kepada anak-anakmu lelaki dan
perempuan; demikianlah kamu akan merampasi
orang Mesir itu.”
Aku adalah Aku adalah ‘eyeh ‘asher ‘eyeh
atau Aku adalah Apa yang Aku Akan Jadi (I
Will Be That Which I Will Become (lihat
dalam Fn. To Oxford Annotated RSV). Allah
yang Esa dan Sejati yang adalah satu-satunya
yang kekal (lihat dalam Yohanes 17:3; 1
Yohanes 5:20; 1 Timotius 6:16), Yang Maha
Tinggi (Elyon) (Ulangan 32:8), ELOAH (lihat
dalam Ezra 4:24-7:26; Amsal 30:4-5) saat itu
sedang meluaskan diriNya untuk menjadi
Allah dalam bentuk ELOHIM. Dan kapasitas
ini Ia berikan kepada putra-putraNya (lihat
Mazmur 82:1, 6).
Ia mengurapi
Elohim,
Putra
RohaniNya
sebagai
Mazmur 45:7-8 TahtaMu kepunyaan Allah, tetap
untuk seterusnya dan selamanya, dan tongkat
kerajaanmu adalah tongkat kebenaran. 8 Engkau
mencintai keadilan dan membenci kefasikan; sebab
itu Allah, Allahmu, telah mengurapi engkau dengan
minyak sebagai tanda kesukaan, melebihi temanteman sekutumu.
(Catatan: dalam Alkitab terjemahan Inggris {KJV},
kutipan di atas adalah ayat 6-7).
dan mengirimNya kepada umatNya.
Ibrani 1:8-9 Tetapi tentang Anak Ia berkata:
“TahtaMu, ya Allah, tetap untuk seterusnya dan
selamanya, dan tongkat kerajaanMu adalah tongkat
kebenaran.” 9 Engkau mencintai keadilan dan
membenci kefasikan; sebab itu Allah, AllahMu
telah mengurapi Engkau dengan minyak sebagai
tanda kesukaan, melebihi teman-teman sekutuMu.”
Ini dilakukan agar umatNya juga dapat
menjadi ELOHIM.
Mazmur 82:1-6 Mazmur Asaf. Allah berdiri dalam
sidang ilahi, di antara para allah Ia menghakimi: 2
“Berapa lama lagi kamu menghakimi dengan lalim
dan memihak kepada orang fasik? Sela. 3 Berilah
keadilan kepada orang yang lemah dan kepada anak
yatim, belalah hak orang sengsara dan orang yang
kekurangan! 4 Luputkanlah orang yang lemah dan
yang miskin, lepaskanlah mereka dari tangan orang
fasik!” 5 Mereka tidak tahu dan tidak mengerti apaapa, dalam kegelapan mereka berjalan; goyanglah
segala dasar bumi. 6 Aku sendiri telah berfirman:
“Kamu adalah allah, dan anak-anak Yang
Mahatinggi kamu sekalian.
Eloah memberikan bangsa Israel kepada
PutraNya sebagai harta milik, sebagai Yehova
Israel.
Ulangan 32:8-9 Ketika Sang Mahatinggi membagibagikan milik pusaka kepada bangsa-bangsa, ketika
Ia memisah-misah anak-anak manusia, maka Ia
menetapkan wilayah bangsa-bangsa menurut
bilangan anak-anak Israel. 9 Tetapi bagian Tuhan
ialah umatNya, Yakub ialah milik yang ditetapkan
bagiNya.
Umat manusia akan menjadi ELOHIM dan
Firman Tuhan tidak dapat dibatalkan
(Yohanes 10:34-35). Dan Tuhan berbicara
kepada manusia melalui hamba-hambaNya,
para nabi.
Keluaran 4:1-10 Lalu sahut Musa: "Bagaimana
jika mereka tidak percaya kepadaku dan tidak
mendengarkan perkataanku, melainkan berkata:
Tuhan tidak menampakkan diri kepadamu?" 2
Tuhan berfirman kepadanya: "Apakah yang di
tanganmu itu?" Jawab Musa: "Tongkat." 3 Firman
Tuhan: "Lemparkanlah itu ke tanah." Dan ketika
dilemparkannya ke tanah, maka tongkat itu menjadi
ular, sehingga Musa lari meninggalkannya. 4 Tetapi
firman Tuhan kepada Musa: "Ulurkanlah tanganmu
dan peganglah ekornya" –Musa mengulurkan
tangannya, ditangkapnya ular itu, lalu menjadi
tongkat di tangannya 5 –"supaya mereka percaya,
bahwa Tuhan, Allah nenek moyang mereka, Allah
Hal. 5
Abraham, Allah Ishak dan Allah Yakub telah
menampakkan diri kepadamu." 6 Lagi firman
Tuhan kepadanya: "Masukkanlah tanganmu ke
dalam bajumu." Dimasukkannya tangannya ke
dalam bajunya, dan setelah ditariknya ke luar, maka
tangannya kena kusta, putih seperti salju. 7 Sesudah
itu firmanNya: "Masukkanlah tanganmu kembali ke
dalam bajumu." Musa memasukkan tangannya
kembali ke dalam bajunya dan setelah ditariknya ke
luar, maka tangan itu pulih kembali seperti seluruh
badannya. 8 "Jika mereka tidak percaya kepadamu
dan tidak mengindahkan tanda mujizat yang
pertama, maka mereka akan percaya kepada tanda
mujizat yang kedua. 9 Dan jika mereka tidak juga
percaya kepada kedua tanda mujizat ini dan tidak
mendengarkan perkataanmu, maka engkau harus
mengambil air dari sungai Nil dan harus
kaucurahkan di tanah yang kering, lalu air yang
kauambil itu akan menjadi darah di tanah yang
kering itu." 10 Lalu kata Musa kepada Tuhan: "Ah,
Tuhan, aku ini tidak pandai bicara, dahulupun tidak
dan sejak Engkau berfirman kepada hamba-Mupun
tidak, sebab aku berat mulut dan berat lidah."
Keluaran 4:29 29 Lalu pergilah Musa beserta Harun
dan mereka mengumpulkan semua tua-tua Israel.
Tuhan, sebagai Eloah, menjadikan para
utusanNya, baik secara rohani maupun secara
jasmani, sebagai elohim atas umatNya.
Keluaran 7:1 Berfirmanlah Tuhan kepada Musa:
"Lihat, Aku mengangkat engkau sebagai Allah bagi
Firaun, dan Harun, abangmu, akan menjadi nabimu.
Mulai dari saat itu, Tuhan akan bertindak
untuk menebus manusia melalui umatNya
Israel di bawah pemerintahan PutraNya. Putra
ini, sebagai roh, menyandang namaNya yaitu
Yehova, dan dengan demikian memiliki
otoritas Tuhan dan berbicara kepada dunia
melalui para nabi. Ia kemudian menjadi
manusia dalam kepatuhanNya kepada Tuhan.
Keluaran 11:1-10 Berfirmanlah Tuhan kepada
Musa: "Aku akan mendatangkan satu tulah lagi atas
Firaun dan atas Mesir, sesudah itu ia akan
membiarkan kamu pergi dari sini; apabila ia
membiarkan kamu pergi, ia akan benar-benar
mengusir kamu dari sini. 2 Baiklah katakan kepada
bangsa itu, supaya setiap laki-laki meminta barangbarang emas dan perak kepada tetangganya dan
setiap perempuan kepada tetangganya pula." 3 Lalu
Tuhan membuat orang Mesir bermurah hati
terhadap bangsa itu; lagipula Musa adalah seorang
yang sangat terpandang di tanah Mesir, di mata
pegawai-pegawai Firaun dan di mata rakyat. 4
Berkatalah Musa: "Beginilah firman Tuhan: Pada
waktu tengah malam Aku akan berjalan dari
tengah-tengah Mesir. 5 Maka tiap-tiap anak sulung
di tanah Mesir akan mati, dari anak sulung Firaun
yang duduk di takhtanya sampai kepada anak
sulung budak perempuan yang menghadapi batu
kilangan, juga segala anak sulung hewan. 6 Dan
seruan yang hebat akan terjadi di seluruh tanah
Perintah Utama Yang Pertama [252
Mesir, seperti yang belum pernah terjadi dan
seperti yang tidak akan ada lagi. 7 Tetapi kepada
siapa juga dari orang Israel, seekor anjingpun tidak
akan berani menggonggong, baik kepada manusia
maupun
kepada
binatang,
supaya
kamu
mengetahui, bahwa Tuhan membuat perbedaan
antara orang Mesir dan orang Israel. 8 Dan semua
pegawaimu ini akan datang kepadaku dan sujud
kepadaku serta berkata: Keluarlah, engkau dan
seluruh rakyat yang mengikut engkau; sesudah itu
aku akan keluar." Lalu Musa meninggalkan Firaun
dengan marah yang bernyalaNyala. 9 Berfirmanlah
Tuhan kepada Musa: "Firaun tidak akan
mendengarkan kamu, supaya mujizat-mujizat yang
Kubuat bertambah banyak di tanah Mesir." 10 Musa
dan Harun telah melakukan segala mujizat ini di
depan Firaun. Tetapi Tuhan mengeraskan hati
Firaun, sehingga tidak membiarkan orang Israel
pergi dari negerinya.
Tuhan memakai Israel untuk melakukan
keajaiban, dan untuk menunjukkan kuasaNya
kepada bangsa-bangsa dan allah-allah yang
dijatuhkan.
Keluaran 14:1-30 Berfirmanlah Tuhan kepada
Musa, demikian: 2 "Katakanlah kepada orang Israel,
supaya mereka balik kembali dan berkemah di
depan Pi-Hahirot, antara Migdol dan laut; tepat di
depan Baal-Zefon berkemahlah kamu, di tepi laut. 3
Maka Firaun akan berkata tentang orang Israel:
Mereka telah sesat di negeri ini, padang gurun telah
mengurung mereka. 4 Aku akan mengeraskan hati
Firaun, sehingga ia mengejar mereka. Dan terhadap
Firaun dan seluruh pasukannya Aku akan
menyatakan kemuliaanKu, sehingga orang Mesir
mengetahui, bahwa Akulah Tuhan." Lalu mereka
berbuat demikian. 5 Ketika diberitahukan kepada
raja Mesir, bahwa bangsa itu telah lari, maka
berubahlah hati Firaun dan pegawai-pegawainya
terhadap bangsa itu, dan berkatalah mereka:
"Apakah yang telah kita perbuat ini, bahwa kita
membiarkan orang Israel pergi dari perbudakan
kita?" 6 Kemudian ia memasang keretanya dan
membawa rakyatnya serta. 7 Ia membawa enam
ratus kereta yang terpilih, ya, segala kereta Mesir,
masing-masing lengkap dengan perwiranya. 8
Demikianlah Tuhan mengeraskan hati Firaun, raja
Mesir itu, sehingga ia mengejar orang Israel. Tetapi
orang Israel berjalan terus dipimpin oleh tangan
yang dinaikkan. 9 Adapun orang Mesir, segala kuda
dan kereta Firaun, orang-orang berkuda dan
pasukannya, mengejar mereka dan mencapai
mereka pada waktu mereka berkemah di tepi laut,
dekat Pi-Hahirot di depan Baal-Zefon. 10 Ketika
Firaun telah dekat, orang Israel menoleh, maka
tampaklah orang Mesir bergerak menyusul mereka.
Lalu sangat ketakutanlah orang Israel dan mereka
berseru-seru kepada Tuhan, 11 dan mereka berkata
kepada Musa: "Apakah karena tidak ada kuburan di
Mesir, maka engkau membawa kami untuk mati di
padang gurun ini? Apakah yang kauperbuat ini
terhadap kami dengan membawa kami keluar dari
Hal. 6
Mesir? 12 Bukankah ini telah kami katakan
kepadamu di Mesir: Janganlah mengganggu kami
dan biarlah kami bekerja pada orang Mesir. Sebab
lebih baik bagi kami untuk bekerja pada orang
Mesir dari pada mati di padang gurun ini." 13 Tetapi
berkatalah Musa kepada bangsa itu: "Janganlah
takut, berdirilah tetap dan lihatlah keselamatan dari
Tuhan, yang akan diberikanNya hari ini kepadamu;
sebab orang Mesir yang kamu lihat hari ini, tidak
akan kamu lihat lagi untuk selama-lamanya. 14
Tuhan akan berperang untuk kamu, dan kamu akan
diam saja." 15 Berfirmanlah Tuhan kepada Musa:
"Mengapakah engkau berseru-seru demikian
kepadaKu? Katakanlah kepada orang Israel, supaya
mereka berangkat. 16 Dan engkau, angkatlah
tongkatmu dan ulurkanlah tanganmu ke atas laut
dan belahlah airnya, sehingga orang Israel akan
berjalan dari tengah-tengah laut di tempat kering. 17
Tetapi sungguh Aku akan mengeraskan hati orang
Mesir, sehingga mereka menyusul orang Israel, dan
terhadap Firaun dan seluruh pasukannya, keretanya
dan orangnya yang berkuda, Aku akan menyatakan
kemuliaanKu. 18 Maka orang Mesir akan
mengetahui, bahwa Akulah Tuhan, apabila Aku
memperlihatkan kemuliaanKu terhadap Firaun,
keretanya dan orangnya yang berkuda." 19
Kemudian bergeraklah Malaikat Allah, yang
tadinya berjalan di depan tentara Israel, lalu
berjalan di belakang mereka; dan tiang awan itu
bergerak dari depan mereka, lalu berdiri di
belakang mereka. 20 Demikianlah tiang itu berdiri di
antara tentara orang Mesir dan tentara orang Israel;
dan oleh karena awan itu menimbulkan kegelapan,
maka malam itu lewat, sehingga yang satu tidak
dapat mendekati yang lain, semalam-malaman itu.
21
. Lalu Musa mengulurkan tangannya ke atas laut,
dan semalam-malaman itu Tuhan menguakkan air
laut dengan perantaraan angin timur yang keras,
membuat laut itu menjadi tanah kering; maka
terbelahlah air itu. 22 Demikianlah orang Israel
berjalan dari tengah-tengah laut di tempat kering;
sedang di kiri dan di kanan mereka air itu sebagai
tembok bagi mereka. 23 Orang Mesir mengejar dan
menyusul mereka--segala kuda Firaun, keretanya
dan orangnya yang berkuda--sampai ke tengahtengah laut. 24 Dan pada waktu jaga pagi, Tuhan
yang di dalam tiang api dan awan itu memandang
kepada tentara orang Mesir, lalu dikacaukanNya
tentara orang Mesir itu. 25 Ia membuat roda
keretanya berjalan miring dan maju dengan berat,
sehingga orang Mesir berkata: "Marilah kita lari
meninggalkan orang Israel, sebab Tuhanlah yang
berperang untuk mereka melawan Mesir." 26
Berfirmanlah Tuhan kepada Musa: "Ulurkanlah
tanganmu ke atas laut, supaya air berbalik meliputi
orang Mesir, meliputi kereta mereka dan orang
mereka yang berkuda." 27 Musa mengulurkan
tangannya ke atas laut, maka menjelang pagi
berbaliklah air laut ke tempatnya, sedang orang
Mesir lari menuju air itu; demikianlah Tuhan
mencampakkan orang Mesir ke tengah-tengah laut.
28
Berbaliklah segala air itu, lalu menutupi kereta
Perintah Utama Yang Pertama [252]
dan orang berkuda dari seluruh pasukan Firaun,
yang telah menyusul orang Israel itu ke laut;
seorangpun tidak ada yang tinggal dari mereka. 29
Tetapi orang Israel berjalan di tempat kering dari
tengah-tengah laut, sedang di kiri dan di kanan
mereka air itu sebagai tembok bagi mereka. 30
Demikianlah pada hari itu Tuhan menyelamatkan
orang Israel dari tangan orang Mesir. Dan orang
Israel melihat orang Mesir mati terhantar di pantai
laut.
Israel dibaptiskan ke dalam pelayananNya di
Laut Merah. Ia menjadi obyek dari pujian
mereka, dan pusat dari penyembahan mereka,
agar mereka dapat menjadi umat pilihanNya,
dan perluasan diri Allah sebagai Elohi,
sebagai malaikat Yehova memimpin mereka
(lihat dalam Zakharia 12:8).
Ada sepuluh nyanyian pujian yang disebutkan
(lihat (1) Keluaran 15:1-19; (2) Bilangan
21:17-18; (3) Ulangan 32:1-43; (4) Hakimhakim 5:1-31; (5) 1 Samual 2:1-10; (6) 2
Samuel 22:1-51 (7) Lukas 1:46-55 (8) Lukas
1:68-79; (9) Lukas 2:29-32; (10) Wahyu 14:3;
15:3). Jika Nyanyian Musa adalah (Ulangan
32:1-43) maka nyanyian yang ke dua (lihat
Keluaran 15:1-19) mungkin adalah Nyanyian
Anak Domba, karena nyanyian itu adalah
nyanyian pujian. Kedua nyanyian Musa serta
Anak Domba ini adalah nyanyian yang
menunjukkan keberadaan umat pilihan dalam
Pemulihan (Wahyu 15:3-4).
Wahyu 15:3-4 Dan mereka menyanyikan nyanyian
Musa, hamba Allah, dan nyanyian Anak Domba,
bunyinya: “Besar dan ajaib segala pekerjaanMu, ya
Tuhan, Allah, Yang Maha Kuasa! Adil dan benar
segala jalanMu, ya Raja segala bangsa! 4 Siapakah
yang tidak takut, ya Tuhan, dan yang tidak
memuliakan namaMu? Sebab Engkau saja yang
kudus; karena semua bangsa akan datang dan sujud
menyembah Engkau, sebab telah nyata kebenaran
segala penghakimanMu.”
(lihat Mazmur 86:9-12; Yesaya 66:15,16,23;
Zefanya 2:11; Zakharia 14:16-21).
Dengan aktivitas ini kita akan memulihkan
kuasa dari nyanyian kemuliaan Bintang Fajar
di dasar bumi (Ayub 38:4-7).
Ayub 38:4-7 Di manakah engkau, ketika Aku
meletakkan dasar bumi? Ceritakanlah, kalau
engkau mempunyai pengertian! 5 Siapakah yang
telah menetapkan ukurannya? Bukankah engkau
mengetahuinya? – Atau siapakah yang telah
merentangkan tali pengukur kepadanya? 6 Atas
apakah sendi-sendinya dilantak, dan siapakah yang
memasang batu penjurunya 7 pada waktu bintang-
Hal. 7
bintang fajar bersorak-sorak bersama-sama, dan
semua anak Allah bersorak-sorai?
Kita akan menjadi Elohim dan Tuhan akan
menjadi
nyanyian
kita.
Kita
akan
mempersiapkan tempat bernaung bagiNya. Ia
adalah Elohim nenek-moyang kita dan kita
adalah BaitNya. Elohim dan elohim kita telah
memilih kita sebagai tempat-tinggalNya.
Keluaran 15:1-19 Pada waktu itu Musa bersamasama dengan orang Israel menyanyikan nyanyian
ini bagi Tuhan yang berbunyi: "Baiklah aku
menyanyi bagi Tuhan, sebab Ia tinggi luhur, kuda
dan penunggangnya dilemparkanNya ke dalam laut.
2
Tuhan itu kekuatanku dan mazmurku, Ia telah
menjadi keselamatanku. Ia Allahku, kupuji Dia, Ia
Allah bapaku, kuluhurkan Dia. 3 Tuhan itu
pahlawan perang; Tuhan, itulah namaNya. 4 Kereta
Firaun dan pasukannya dibuangNya ke dalam laut;
para perwiranya yang pilihan dibenamkan ke dalam
Laut Teberau. 5 Samudera raya menutupi mereka;
ke air yang dalam mereka tenggelam seperti batu. 6
Tangan kanan-Mu, Tuhan, mulia karena
kekuasaan-Mu,
tangan
kanan-Mu,
Tuhan,
menghancurkan musuh. 7 Dengan keluhuran-Mu
yang besar Engkau meruntuhkan siapa yang bangkit
menentang Engkau; Engkau melepaskan api murkaMu, yang memakan mereka sebagai tunggul
gandum. 8 Karena nafas hidung-Mu segala air naik
bertimbun-timbun; segala aliran berdiri tegak
seperti bendungan; air bah membeku di tengahtengah laut. 9 Kata musuh: Aku akan mengejar,
akan mencapai mereka, akan membagi-bagi
jarahan; nafsuku akan kulampiaskan kepada
mereka, akan kuhunus pedangku; tanganku akan
melenyapkan mereka! 10 Engkau meniup dengan
taufan-Mu, lautpun menutupi mereka; sebagai
timah mereka tenggelam dalam air yang hebat. 11
Siapakah yang seperti Engkau, di antara para allah,
ya Tuhan; siapakah seperti Engkau, mulia karena
kekudusan-Mu, menakutkan karena perbuatan-Mu
yang masyhur, Engkau pembuat keajaiban? 12
Engkau mengulurkan tangan kanan-Mu; bumipun
menelan mereka. 13 Dengan kasih setia-Mu Engkau
menuntun umat yang telah Kautebus; dengan
kekuatan-Mu Engkau membimbingnya ke tempat
kediaman-Mu yang kudus. 14 Bangsa-bangsa
mendengarnya, merekapun menggigil; kegentaran
menghinggapi penduduk tanah Filistin. 15 Pada
waktu itu gemparlah para kepala kaum di Edom,
kedahsyatan menghinggapi orang-orang berkuasa
di Moab; semua penduduk tanah Kanaan gemetar.
16
Ngeri dan takut menimpa mereka, karena
kebesaran tangan-Mu mereka kaku seperti batu,
sampai umat-Mu menyeberang, ya Tuhan, sampai
umat yang Kauperoleh menyeberang. 17 Engkau
membawa mereka dan Kaucangkokkan mereka di
atas gunung milik-Mu sendiri; di tempat yang telah
Kaubuat kediaman-Mu, ya Tuhan; di tempat kudus,
yang didirikan tangan-Mu, ya Tuhan. 18 Tuhan
Perintah Utama Yang Pertama [252
memerintah kekal selama-lamanya." 19 Ketika kuda
Firaun dengan keretanya dan orangnya yang
berkuda telah masuk ke laut, maka Tuhan membuat
air laut berbalik meliputi mereka, tetapi orang
Israel berjalan di tempat kering dari tengah-tengah
laut.
Israel diselamatkan, dan dengan tindakan ini
ditanamkanlah Gunung warisan Yehova.
Yakub sebagai Israel memerintah dari gunung
Tuhan (lihat Ulangan 32:8). Yakub sebagai
Israel (yang artinya "ia akan memerintah
seperti Tuhan") ditentukan Yehova dari
tempat-kudusNya, yang diciptakan oleh
tanganNya. Dengan cara ini kita menjadi turut
mewarisi bersama-sama dengan Yehova, dan
sebagai yang turut mewarisi, kita mengambil
warisan sebagai elohim yang diberikan dengan
cuma-cuma dari Eloah, Bapa kita (lihat Roma
8:17; Galatia 3:29; Titus 3:7; Ibrani 1:14;
6:17; 11:9; Yakobus 2:5; 1Petrus 3:7; lihat
juga Maleakhi 2:10; Ibrani 2:11). Kita adalah
putra-putra Allah bersama dengan Tuhan
(lihat Ayub 1:6; 2:1) dan kesemuanya
dikuduskan di bawah satu Bapa (Maleakhi
2:10) memiliki kesamaan dengan sang Mesias
(Ibrani 2:11) karena Ia menjadi putra Allah
dalam kuasa dari kebangkitanNya dari
kematian (Roma 1:4).
Tetapi manusia menggerutui penyelamatan
mereka.
Keluaran 15:20-27 Lalu Miryam, nabiah itu,
saudara perempuan Harun, mengambil rebana di
tangannya, dan tampillah semua perempuan
mengikutinya memukul rebana serta menari-nari. 21
Dan menyanyilah Miryam memimpin mereka:
"Menyanyilah bagi Tuhan, sebab Ia tinggi luhur;
kuda dan penunggangnya dilemparkanNya ke
dalam laut." 22 Musa menyuruh orang Israel
berangkat dari Laut Teberau, lalu mereka pergi ke
padang gurun Syur; tiga hari lamanya mereka
berjalan di padang gurun itu dengan tidak
mendapat air. 23 Sampailah mereka ke Mara, tetapi
mereka tidak dapat meminum air yang di Mara itu,
karena pahit rasanya. Itulah sebabnya dinamai
orang tempat itu Mara. 24 Lalu bersungut-sungutlah
bangsa itu kepada Musa, kata mereka: "Apakah
yang akan kami minum?" 25 Musa berseru-seru
kepada Tuhan, dan Tuhan menunjukkan kepadanya
sepotong kayu; Musa melemparkan kayu itu ke
dalam air; lalu air itu menjadi manis. Di sanalah
diberikan
Tuhan
ketetapan-ketetapan
dan
peraturan-peraturan kepada mereka dan di sanalah
Tuhan mencoba mereka, 26 firmanNya: "Jika kamu
sungguh-sungguh mendengarkan suara Tuhan,
Allahmu, dan melakukan apa yang benar di
mataNya, dan memasang telingamu kepada
Hal. 8
perintah-perintahNya dan tetap mengikuti segala
ketetapanNya, maka Aku tidak akan menimpakan
kepadamu penyakit manapun, yang telah
Kutimpakan kepada orang Mesir; sebab Aku
Tuhanlah yang menyembuhkan engkau." 27 Sesudah
itu sampailah mereka di Elim; di sana ada dua belas
mata air dan tujuh puluh pohon korma, lalu
berkemahlah mereka di sana di tepi air itu.
Israel harus disembuhkan dari kejahatan
mereka, dan akan dibentuk di bawah
keduabelas pemimpin, dan ketujuhpuluh
pemimpin, yang akan mencukupi dan
melindungi mereka di bawah pemerintahan
Mesias, sebagaimana yang telah berlaku di
Elim (lihat makalah Musa dan Illah-illah
Mesir [105] dan Pentakosta di Sinai [115]).
Tetapi terlebih dahulu Tuhan akan
menghukum mereka dengan makanan yang
sulit dicerna.
Keluaran 16:9-12 Kata Musa kepada Harun:
”Katakanlah kepada segenap jemaah Israel:
Marilah dekat ke hadapan Tuhan, sebab Ia telah
mendengar sungut-sungutmu.” 10 Dan sedang
Harun berbicara kepada segenap jemaah Israel,
mereka memalingkan mukanya ke arah padang
gurun – maka tampaklah kemuliaan Tuhan dalam
awan. 11 Lalu berfirmanlah Tuhan kepada Musa: 12
”Aku telah mendengar sungut-sungut orang Israel;
katakanlah kepada mereka: Pada waktu senja kamu
akan makan.daging dan pada waktu pagi kamu
akan kenyang makan roti; maka kamu akan
mengetahui, bahwa Akulah Tuhan, Allahmu.”
Tuhan memberikan manna sebagai makanan
mereka di padang gurun selama empatpuluh
tahun. Mereka yang telah menolak pusaka
Tuhan meninggal dunia. Pemberian makan di
padang gurun merupakan gambaran mengenai
apa yang akan terjadi, sebagaimana yang
dinyatakan kepada gereja, sebagai umat
pilihan, dan Roh Kudus sebagai penghibur
mereka selama empatpuluh kali perayaan
Yobel. Kita tak dapat melihat Tuhan dalam
keadaan kita sekarang ini, atau kita akan
tewas. Tak seorangpun yang pernah
melihatNya, atau dapat melihatNya. Hanya
Dia saja yang kekal, berdiam di cahaya yang
tak dapat didekati (1Timotius 6:16).
Kesemuanya itu haruslah tinggal dalam
ingatan kita hingga datangnya Sang Mesias.
Keluaran 16:32-36 Musa berkata: ”Beginilah
perintah Tuhan: Ambillah segomer penuh untuk
disimpan turun-temurun, supaya keturunan mereka
melihat roti yang Kuberi kamu makan di padang
gurun, ketika Aku membawa kamu keluar dari
Perintah Utama Yang Pertama [252]
tanah Mesir.” 33 Sebab itu Musa berkata kepada
Harun: ”Ambillah sebuah buli-buli, taruhlah manna
di dalamnya segomer penuh, dan tempatkanlah itu
di hadapan Tuhan untuk disimpan turun-temurun.”
34
Seperti yang diperintahkan Tuhan kepada Musa,
demikianlah buli-buli itu ditempatkan Harun di
hadapan tabut hukum Allah untuk disimpan. 35
Orang Israel makan manna empatpuluh tahun
lamanya, sampai mereka tiba di tanah yang didiami
orang; mereka makan manna sampai tiba di
perbatasan tanah Kanaan. 36 Adapun segomer ialah
sepersepuluh efa.
Tuhan menetapkan persyaratan dengan mana
kita akan dapat mewarisi janji-janjiNya dan
menjadi harta berharga bagiNya.
Keluaran 19:1-25 Pada bulan ketiga setelah orang
Israel keluar dari tanah Mesir, mereka tiba di
padang gurun Sinai pada hari itu juga. 2 Setelah
mereka berangkat dari Rafidim, tibalah mereka di
padang gurun Sinai, lalu mereka berkemah di
padang gurun; orang Israel berkemah di sana di
depan gunung itu. 3 Lalu naiklah Musa menghadap
Allah, dan Tuhan berseru dari gunung itu
kepadanya:
"Beginilah
kaukatakan
kepada
keturunan Yakub dan kauberitakan kepada orang
Israel: 4 Kamu sendiri telah melihat apa yang
Kulakukan kepada orang Mesir, dan bagaimana
Aku telah mendukung kamu di atas sayap rajawali
dan membawa kamu kepadaKu. 5 Jadi sekarang,
jika kamu sungguh-sungguh mendengarkan
firmanKu dan berpegang pada perjanjianKu, maka
kamu akan menjadi harta kesayanganKu sendiri
dari antara segala bangsa, sebab Akulah yang
empunya seluruh bumi. 6 Kamu akan menjadi
bagiKu kerajaan imam dan bangsa yang kudus.
Inilah semuanya firman yang harus kaukatakan
kepada orang Israel." 7 Lalu datanglah Musa dan
memanggil para tua-tua bangsa itu dan membawa
ke depan mereka segala firman yang diperintahkan
Tuhan kepadanya. 8 Seluruh bangsa itu menjawab
bersama-sama: "Segala yang difirankan Tuhan akan
kami lakukan." Lalu Musapun menyampaikan
jawab bangsa itu kepada Tuhan. 9 Berfirmanlah
Tuhan kepada Musa: "Sesungguhnya Aku akan
datang kepadamu dalam awan yang tebal, dengan
maksud supaya dapat didengar oleh bangsa itu
apabila Aku berbicara dengan engkau, dan juga
supaya mereka senantiasa percaya kepadamu." Lalu
Musa memberitahukan perkataan bangsa itu kepada
Tuhan. 10 Berfirmanlah Tuhan kepada Musa:
"Pergilah kepada bangsa itu; suruhlah mereka
menguduskan diri pada hari ini dan besok, dan
mereka harus mencuci pakaiannya. 11 Menjelang
hari ketiga mereka harus bersiap, sebab pada hari
ketiga Tuhan akan turun di depan mata seluruh
bangsa itu di gunung Sinai. 12 Sebab itu haruslah
engkau memasang batas bagi bangsa itu berkeliling
sambil berkata: Jagalah baik-baik, jangan kamu
mendaki gunung itu atau kena kepada kakinya,
sebab siapapun yang kena kepada gunung itu,
Hal. 9
pastilah ia dihukum mati. 13 Tangan seorangpun
tidak boleh merabanya, sebab pastilah ia dilempari
dengan batu atau dipanahi sampai mati; baik
binatang baik manusia, ia tidak akan dibiarkan
hidup. Hanya apabila sangkakala berbunyi panjang,
barulah mereka boleh mendaki gunung itu." 14 Lalu
turunlah Musa dari gunung mendapatkan bangsa
itu; disuruhnyalah bangsa itu menguduskan diri dan
merekapun mencuci pakaiannya. 15 Maka kata
Musa kepada bangsa itu: "Bersiaplah menjelang
hari yang ketiga, dan janganlah kamu bersetubuh
dengan perempuan." 16 Dan terjadilah pada hari
ketiga, pada waktu terbit fajar, ada guruh dan kilat
dan awan padat di atas gunung dan bunyi
sangkakala yang sangat keras, sehingga gemetarlah
seluruh bangsa yang ada di perkemahan. 17 Lalu
Musa membawa bangsa itu keluar dari perkemahan
untuk menjumpai Allah dan berdirilah mereka pada
kaki gunung. 18 Gunung Sinai ditutupi seluruhnya
dengan asap, karena Tuhan turun ke atasnya dalam
api; asapnya membubung seperti asap dari dapur,
dan seluruh gunung itu gemetar sangat. 19 Bunyi
sangkakala kian lama kian keras. Berbicaralah
Musa, lalu Allah menjawabnya dalam guruh. 20
Lalu turunlah Tuhan ke atas gunung Sinai, ke atas
puncak gunung itu, maka Tuhan memanggil Musa
ke puncak gunung itu, dan naiklah Musa ke atas. 21
Kemudian Tuhan berfirman kepada Musa:
"Turunlah, peringatkanlah kepada bangsa itu,
supaya mereka jangan menembus mendapatkan
Tuhan hendak melihat-lihat; sebab tentulah banyak
dari mereka akan binasa. 22 Juga para imam yang
datang mendekat kepada Tuhan haruslah
menguduskan dirinya, supaya Tuhan jangan
melanda mereka." 23 Lalu berkatalah Musa kepada
Tuhan: "Tidak akan mungkin bangsa itu mendaki
gunung Sinai ini, sebab Engkau sendiri telah
memperingatkan kepada kami, demikian: Pasanglah
batas sekeliling gunung itu dan nyatakanlah itu
kudus." 24 Lalu Tuhan berfirman kepadanya:
"Pergilah, turunlah, kemudian naiklah pula, engkau
beserta Harun; tetapi para imam dan rakyat tidak
boleh menembus untuk mendaki menghadap
Tuhan, supaya mereka jangan dilandaNya." 25 Lalu
turunlah Musa mendapatkan bangsa itu dan
menyatakan hal itu kepada mereka.
Tuhan menitahkan HukumNya melalui
Malaikat Agung (Malaikat Penasihat Agung
LXX). Dengan cara ini, melalui seorang
perantara, Tuhan memberikan struktur
HukumNya kepada Musa, dan batu-karang
rohaninya adalah Yesus Kristus (1 Korintus
10:4).
Keluaran 20:1-3 Lalu Allah mengucapkan segala
firman ini: 2 "Akulah Tuhan, Allahmu, yang
membawa engkau keluar dari tanah Mesir, dari
tempat perbudakan.
[I] 3 Jangan ada padamu allah lain di hadapanKu.
[II] 4 Jangan membuat bagimu patung yang
menyerupai apapun yang ada di langit di atas, atau
Perintah Utama Yang Pertama [252
yang ada di bumi di bawah, atau yang ada di dalam
air di bawah bumi. 5 Jangan sujud menyembah
kepadanya atau beribadah kepadanya, sebab Aku,
Tuhan, Allahmu, adalah Allah yang cemburu, yang
membalaskan kesalahan bapa kepada anakanaknya, kepada keturunan yang ketiga dan
keempat dari orang-orang yang membenci Aku, 6
tetapi Aku menunjukkan kasih setia kepada beriburibu orang, yaitu mereka yang mengasihi Aku dan
yang berpegang pada perintah-perintahKu.
[III] 7 Jangan menyebut nama Tuhan, Allahmu,
dengan sembarangan, sebab Tuhan akan
memandang bersalah orang yang menyebut
namaNya dengan sembarangan.
[IV] 8 Ingatlah dan kuduskanlah hari Sabat: 9 enam
hari lamanya engkau akan bekerja dan melakukan
segala pekerjaanmu, 10 tetapi hari ketujuh adalah
hari Sabat Tuhan, Allahmu; maka jangan
melakukan sesuatu pekerjaan, engkau atau anakmu
laki-laki, atau anakmu perempuan, atau hambamu
laki-laki, atau hambamu perempuan, atau hewanmu
atau orang asing yang di tempat kediamanmu. 11
Sebab enam hari lamanya Tuhan menjadikan langit
dan bumi, laut dan segala isinya, dan Ia berhenti
pada hari ketujuh; itulah sebabnya Tuhan
memberkati hari Sabat dan menguduskannya.
[V] 12 Hormatilah ayahmu dan ibumu, supaya lanjut
umurmu di tanah yang diberikan Tuhan, Allahmu,
kepadamu.
[VI] 13 Jangan membunuh.
[VII] 14 Jangan berzinah.
[VIII] 15 Jangan mencuri.
[IX] 16 Jangan mengucapkan saksi dusta tentang
sesamamu.
[X] 17 Jangan mengingini rumah sesamamu; jangan
mengingini isterinya, atau hambanya laki-laki, atau
hambanya perempuan, atau lembunya atau
keledainya, atau apapun yang dipunyai sesamamu.
Pengelompokkan Hukum-hukum Tuhan ke
dalam Dua Perintah Utama diberikan
sesudahnya di dalam Ulangan. Struktur ini
dapat terlihat dengan jelas, yaitu bahwa ke
empat perintah yang pertama berkaitan dengan
kasih Tuhan, dan keenam perintah lainnya
berkaitan denga kasih terhadap sesama. Ini
kemudian diberitahukan kepada bangsa Israel
(lihat dalam makalah Kasih dan Struktur
Hukum Tuhan [200].
Kewajiban kita adalah pertama-tama pada
Tuhan, dan kemudian pada sesama kita.
Kewajiban kita adalah untuk menjadi sehat
dan layak bagi Tuhan kita yang hidup. Ia
adalah Tuhan dari orang hidup dan bukan
orang mati.
Matius 22:29-46 Yesus menjawab mereka: “Kamu
sesat, sebab kamu tidak mengerti Kitab Suci
maupun kuasa Allah! 30 Karena pada waktu
Hal. 10
kebangkitan orang tidak kawin dan tidak
dikawinkan melainkan hidup seperti malaikat di
surga. 31 Tetapi tentang kebangkitan orang-orang
mati tidakkah kamu baca apa yang ddifirmankan
Allah, ketika Ia bersabda: 32 Akulah Allah
Abraham, Allah Ishak dan Allah Yakub? Ia
bukanlah Allah orang mati, melainkah Allah orang
hidup.” 33 Orang banyak yang mendengar itu takjub
akan pengajaranNya. 34 Ketika orang-orang Farisi
mendengar, bahwa Yesus telah membuat orangorang Saduki itu bungkam, berkumpullah mereka 35
dan seorang dari mereka, seorang ahli Taurat,
bertanya untuk mencobai Dia: 36 “Guru, hukum
manakah yang terutama dalam hukum Taurat?” 37
Jawab Yesus kepadanya: “Kasihilah Tuhan,
Allahmu, dengan segenap hatimu dan dengan
segenap jiwamu dan dengan segenap akal-budimu.
38
Itulah hukum yang terutama dan yang pertama. 39
Dan hukum yang ke dua, yang sama dengan itu,
ialah: Kasihilah sesamamu manusia seperti dirimu
sendiri. 40 Pada kedua hukum inilah tergantung
seluruh hukum Taurat dan kitab para nabi.” 41
Ketika orang-orang Farisi sedang berkumpul,
Yesus bertanya kepada mereka, kataNya: 42
“Apakah pendapatmu tentang Mesias? Anak
siapakah Dia?” Kata mereka kepadaNya: “Anak
Daud.” 43 KataNya kepada mereka: “Jika demikian,
bagaimanakah Daud oleh pimpinan Roh dapat
menyebut Dia Tuannya, ketika ia berkata: 44 Tuhan
telah berfirman kepada Tuanku: duduklah di
sebelah kananKu, sampai musuh-musuhMu
Kutaruh di bawah kakiMu. 45 Jadi jika Daud
menyebut Dia Tuannya, bagaimana mungkin Ia
anaknya pula?” 46 Tidak ada seorangpun yang
dapat menjawabNya, dan sejak hari itu tidak ada
seorangpun juga yang berani menanyakan sesuatu
kepadaNya.
Lalu bagaimana Daud menyebutnya Tuhan
dan elohim (Mazmur 45:6-7; Ibrani 1:8-9).
Karena Ia adalah elohim dari Israel yang
berbicara melalui para nabi dan nenekmoyang. Ia adalah Malaikat Yehova yang
mengepalai Israel (Zakharia 12:8).
Bagian pertama dari Hukum Tuhan berkaitan
dengan kasih terhadap Tuhan. Kasih itu harus
dengan segenap hati dan akal dan jiwa. Bagian
ke dua adalah kasih terhadap sesama manusia,
seperti pada diri anda sendiri. Karena jika
anda tidak mengasihi sesamamu yang dapat
anda lihat, bagaimana mungkin anda dapat
mengasihi Tuhan yang belum pernah anda
lihat.
1Yohanes 4:20-21 Jikalau seorang berkata: “Aku
mengasihi Allah”, dan ia membenci saudaranya
yang dilihatnya, tidak mungkin mengasihi Allah,
yang tidak dilihatnya. 21 Dan perintah ini kita
Perintah Utama Yang Pertama [252]
terima dari Dia: Barangsiapa mengasihi Allah, ia
harus juga mengasihi saudaranya.
Tatanan dari Perintah Utama yang Pertama
membentuk dasar untuk Perintah Utama yang
Ke Dua, dan pada kedua Perintah Utama ini
bergantung seluruh Hukum Tuhan dan
Kesaksian Para Nabi. Demikianlah kesepuluh
Perintah Tuhan merupakan turunan dari
keduanya, dan keseluruhan hukum yang lain
merupakan turunan dari yang sepuluh itu.
Perintah Utama yang pertama mencakup
empat dari sepuluh Perintah Tuhan.
Tuhan menangani tatanan itu, bermula dari
logika keberadaanNya sebagai asal-muasal
penciptaan dan keselamatan. Ia memberikan
kehidupan kekal bagi mereka yang berkenan
padaNya, dalam aturan yang Ia tentukan.
Perintah
yang
pertama
menyatakan
ketunggalan Tuhan dan supremasiNya.
Keluaran 20:1-3 Lalu Allah mengucapkan segala
firman ini: 2 "Akulah Tuhan, Allahmu, yang
membawa engkau keluar dari tanah Mesir, dari
tempat perbudakan. 3 Jangan ada padamu allah lain
di hadapanKu.
Perintah yang ke dua menyatakan terkutuknya
penyembahan berhala dan penyembahan
benda-benda duniawi. Tuhan menginginkan
umatNya untuk menyembahNya di dalam roh
dan kebenaran.
[II] 4 Jangan membuat bagimu patung yang
menyerupai apapun yang ada di langit di atas, atau
yang ada di bumi di bawah, atau yang ada di dalam
air di bawah bumi. 5 Jangan sujud menyembah
kepadanya atau beribadah kepadanya, sebab Aku,
Tuhan, Allahmu, adalah Allah yang cemburu, yang
membalaskan kesalahan bapa kepada anakanaknya, kepada keturunan yang ketiga dan
keempat dari orang-orang yang membenci Aku, 6
tetapi Aku menunjukkan kasih setia kepada beriburibu orang, yaitu mereka yang mengasihi Aku dan
yang berpegang pada perintah-perintahKu.
Perintah ini mengunjuk pada obyek
penyembahan kita. Kita tak diperkenankan
membuat benda untuk disembah, atau untuk
dipuja, atau untuk menerima doa kita. Ini
berarti segala sesuatu, mulai dari tanda salib,
segala jenis patung, bahkan yang dimaksudkan
untuk menggambarkan Tuhan, Allah sendiri,
apalagi patung Yesus Kristus ataupun para
martir, karena hanya Yesus Kristus saja yang
telah bangkit.
Hal. 11
Perintah yang ke tiga dirancang untuk
melindungi kuasa nama Tuhan, dan semua
kegiatan yang melibatkan namaNya, baik
menyangkut penghakiman, atau pelayanan,
atau administrasi. Semua tindakan adalah
dengan kuasa, kekuatan dan otoritasNya.
[III] 7 Jangan menyebut nama Tuhan, Allahmu,
dengan sembarangan, sebab Tuhan akan
memandang bersalah orang yang menyebut
namaNya dengan sembarangan.
Perintah yang ke empat dirancang untuk
menjamin bahwa keseluruhan tatananNya
tetap berada dalam batasan HukumNya, dan
dalam
batasan
penanggalanNya
dan
sistemNya. Perintah yang ke empat tidak
hanya sekedar mengunjuk pada hari Sabat,
namun juga pada sistem Sabat, dan
keseluruhan hukum dan aturan dari sistem itu.
[IV] 8 Ingatlah dan kuduskanlah hari Sabat: 9 enam
hari lamanya engkau akan bekerja dan melakukan
segala pekerjaanmu, 10 tetapi hari ketujuh adalah
hari Sabat Tuhan, Allahmu; maka jangan
melakukan sesuatu pekerjaan, engkau atau anakmu
laki-laki, atau anakmu perempuan, atau hambamu
laki-laki, atau hambamu perempuan, atau hewanmu
atau orang asing yang di tempat kediamanmu. 11
Sebab enam hari lamanya Tuhan menjadikan langit
dan bumi, laut dan segala isinya, dan Ia berhenti
pada hari ketujuh; itulah sebabnya Tuhan
memberkati hari Sabat dan menguduskannya.
Dengan
demikian
maka
penggunaan
penanggalan atau sistem apapun atau dasar
apapun yang lainnya merupakan penghujatan,
dan penyimpangan Hukum Tuhan, dan
merupakan penyembahan terhadap illah lain.
Tuhan telah menetapkan Sabat dan Bulan
Baru dan Sabat serta Perayaan Tahunan. Tak
ada tatanan lain yang diijinkan selain apa yang
Ia telah tetapkan. Sistem palsu dengan
penyembahan di hari Minggu, dan perayaan
Natal dan Paskah, adalah sistem dari Allah
Perintah Utama Yang Pertama [252
Tritunggal dan merupakan sistem kafir.
Sistem tersebut merupakan pelanggaran
terhadap ke empat perintah dalam Perintah
Utama yang Pertama dan penyimpangan
terhadap keseluruhan Hukum Tuhan (lihat
makalah Asal-muasal Natal dan Paskah
[235]; Doktrin Dosa Asal Bagian 1 Taman
Eden [246] dan Doktrin Dosa Asal Bagian 2
Generasi Adam [248]).
Asumsi yang digunakan sebagian besar
Kekristenan modern bahwa Hukum Tuhan
telah dihapuskan, berasal dari kelalaian
terhadap Hukum Tuhan dan kesaksian para
Nabi dan Injil Kristus dan para rasul. Terdapat
sebuah perbedaan di dalam Hukum Tuhan,
antara Hukum yang merupakan turunan dari
Dua Perintah Utama dan Kesepuluh Perintah
Tuhan yang dikembangkan di satu sisi dan
peraturan
persembahan
kruban
yang
membentuk apa yang disebut Hukum
Upacara, yang membentuk bagian dari sistem
bait Allah. Sebagian besar Kekristenan
modern mencampur-adukkan kedua hal itu
dan
dengan
keliru
mengelompokkan
penanggalan Tuhan dan sejumlah aspek utama
lain dari Hukum Tuhan dengan persembahan
kurban, dalam upaya untuk mengabaikan
Hukum Tuhan dan merusaknya dengan
percampuran sistem matahari dan aliran-aliran
sesat misterius yang kafir. Perbedaan ini
dijelaskan dalam makalah Kekhususan dalam
Hukum Tuhan [096] dan juga ditelaah dalam
kerangka tatanan makalah yang membahas
kesepuluh Perintah Tuhan secara satu-persatu.
Setelah ini kita akan menelaah Perintah Tuhan
yang pertama.

Download