BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Infeksi bakteri

advertisement
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Infeksi bakteri dapat menyerang kulit kita dan mengganggu kesehatan
kulit serta penampilan, karena kulit yang sehat menjadi aset bagi setiap orang.
Kulit merupakan organ terluar yang nampak dan terlihat, jika ada suatu infeksi
pada kulit oleh bakteri maka akan mempengaruhi penampilan secara umum.
Maka dari itu infeksi bakteri pada kulit manusia secara mutlak harus diatasi
dengan penggunaan suatu antibakteri. Kembalinya tren back to nature, membuat
masyarakat kembali menggunakan obat bahan alam sebagai alternatif
pengobatan. Obat bahan alam yang mempunyai efek samping yang relatif lebih
sedikit dibandingkan obat sintesis menjadi alasan masyarakat kembali memilih
menggunakan obat bahan alam.
Belimbing wuluh (Averrhoa bilimbi L.) merupakan tanaman yang
banyak digunakan di Indonesia sebagai bumbu dapur. Daunnya sendiri
mengandung tanin, sulfur, asam format, peroksida kalium oksalat, flavonoid,
pektin, asam galat, dan asam ferulat, namun belum dimanfaatkan secara optimal
(Wijayakusuma dan Dalimarta, 2006).
Senyawa aktif pada daun belimbing wuluh yang dapat dioptimalkan
sebagai obat adalah tanin. Ekstrak tanin pada daun belimbing wuluh mempunyai
aktivitas antibakteri terhadap bakteri Escherichia coli, Staphylococcus aureus,
(Hayati, et al., 2009), Pseudomonas fluorescens dan Micrococcus luteus (Hayati,
et al., 2010). Adanya potensi aktif terhadap beberapa bakteri dari ekstrak daun
belimbing wuluh yang mengandung tanin dapat dioptimalkan sebagai suatu
antibakteri yang ampuh untuk menghambat serta mematikan pertumbuhan
bakteri. Wardatul (2010) pada penelitiannya menyatakan zona hambat tertinggi
ekstrak tanin sebagai antibakteri pada bakteri M. Luteus dengan konsentrasi 0,1
mg/mL dengan diameter zona hambat sebesar 23,3 mm dan konsentrasi 1
mg/mL diameter zona hambatnya 10,83 mm merupakan zona hambat terendah.
1
Formulasi Lotion Ekstrak..., Rizqi Fadhilah, Farmasi UMP, 2013
2
Infeksi Staphylococcus aureus dapat disebabkan oleh kontaminasi langsung
pada luka, misalnya pada infeksi luka pasca bedah atau infeksi setelah trauma
(Jawetz, 1996). Bakteri Pseudomonas aeruginosa menimbulkan infeksi pada
luka dan luka bakar, menimbulkan nanah hijau kebiruan dan meningitis.
Anasrullah (2002) menyatakan bahwa bakteri Pseudomonas aureginosa
merupakan mikroorganisme etiologi infeksi luka bakar di RSUD Dr. Saiful
Anwar Malang selama periode 1998-2001.
Peneliti akan melakukan penelitian pada tanin yang terkandung dalam
daun belimbing wuluh yang mempunyai aktivitas untuk menghambat
pertumbuhan bakteri pada kulit yang dibuat dalam bentuk sediaan lotion. Dibuat
dalam bentuk sediaan lotion karena aplikasi dari sediaan ini yang akan
digunakan sebagai antibakteri pada kulit. Lotion dipilih karena lebih praktis,
mudah aplikasinya, mudah dioleskan mudah dituang dan lebih efisien. Selain itu
lotion juga memungkinkan pemakaian yang merata dan cepat kering pada
permukaan kulit (Lachman et al., 1994), sehingga lotion lebih nyaman
digunakan pada kulit dibandingkan sediaan semi padat lainya.
Penelitian ini dilakukan dengan menguji kemampuan daya antibakteri
esktrak kaya tanin daun belimbing wuluh, kemudian ekstrak dibuat dalam
bentuk sediaan lotion dan di uji kembali aktivitas antibakterinya.
B. Perumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang di atas dapat dirumuskan permasalahan
sebagai berikut:
1. Apakah ekstrak kaya tanin daun belimbing wuluh dapat dibuat sediaan lotion
yang stabil secara fisik?
2. Apakah lotion ekstrak kaya tanin daun belimbing wuluh mempunyai aktivitas
antibakteri?
3. Pada konsentrasi berapakah lotion ekstrak kaya tanin daun belimbing wuluh
optimal digunakan sebagai antibakteri?
Formulasi Lotion Ekstrak..., Rizqi Fadhilah, Farmasi UMP, 2013
3
C. Tujuan Penelitian
1. Untuk mendapatkan formulasi lotion ekstrak kaya tanin daun belimbing
wuluh yang stabil secara fisik.
2. Untuk menguji apakah ekstrak kaya tanin daun belimbing wuluh masih
efektif sebagai antibakteri setelah diformulasikan dalam sediaan lotion.
3. Untuk mendapatkan konsentrasi ekstrak kaya tanin daun belimbing wuluh
yang optimal digunakan sebagai antibakteri.
D. Manfaat Penelitian
Hasil penelitian ini diharapkan bisa memberi sumbangan yang berarti
bagi ilmu pengobatan, khususnya bidang farmasi dalam usaha untuk
memanfaatkan ekstrak kaya tanin daun belimbing wuluh sebagai antibakteri
dalam bentuk sediaan lotion.
Formulasi Lotion Ekstrak..., Rizqi Fadhilah, Farmasi UMP, 2013
Download