BAB I

advertisement
Laporan Tugas Akhir
II - 1
BAB II
TEORI DASAR
Pada bab ini dibahas mengenai masalah mekatronika,
komponen elektronika, motor DC dan PLC (Programmable Logic
Controller.
2.1 Mekatronika
Mekatronika merupakan suatu tahapan alamiah dalam
proses
evolusi
pada
perancangan
sistem
rekayasa.
Perkembangan komputer, mikrokomputer, teknologi informasi
dan perangkat lunak telah menjadikan mekatronika sebagai
kebutuhan yang sangat penting.
Definisi mekatronika telah meningkat sejak perusahaan
elektronik Yasakawa membuat definisi yang asli. Yasakawa
mendefinisikan mekatronika sebagai kata yang terdiri atas kata
mekanisme dan elektronika. Dengan kata lain, teknologi dan
produk yang berkembang akan menjadi satu kesatuan dengan
elektronika didalam suatu mekanisme.
Definisi mekatronika diperkenalkan lagi oleh Harashima,
Tomizuka, dan Fukada pada tahun 1996. Mereka mendefinisikan
mekatronika sebagai pengintegrasian antara teknik mesin dengan
teknik elektro serta pengontrolan berbasis komputer pada suatu
proses manufaktur. Definisi yang lain diusulkan oleh Auslander
dan Kemf pada tahun 1996. Mekatronika menjadi aplikasi dari
Separator Minyak dan Air Berbasis PLC (Programmble Logic Controler)
Laporan Tugas Akhir
II - 2
setiap pengambilan keputusan yang kompleks pada operasi
sistem fisik.
Definisi mekatronika diusulkan lagi oleh Shetty dan Kolk
pada tahun 1997. Mereka mendefinisikan mekatronika sebagai
suatu metodologi yang optimal dalam perancangan produk
electromechanical.
Dari beberapa definisi yang telah ada, mekatronika dapat
diartikan juga sebagai kata yang berasal dari kata mekanik dan
elektronika. Mekatronika merupakan ilmu yang mempelajari
tentang pengontrolan sistem mekanik dengan menggunakan
rangkaian-rangkaian
elektronika.
Rangkaian-rangkaian
elektronika yang mengontrol sistem mekanik disebut dengan
nama kontroler.
2.2 Komponen elektronika
Beberapa komponen elektronika yang dibahas pada bab
ini adalah Resistor, Relay, LM324N, dan L293D.
2.2.1
Resistor dan Multiturn
Resistor adalah komponen elektronik yang berfungsi
untuk membatasi aliran arus listrik. Resistor biasa disebut juga
dengan tahanan. Besar kecilnya nilai tahanan dapat dinyatakan
dengan satuan Ohm dan dilambangkan dengan huruf latin Ω
(Omega).
Separator Minyak dan Air Berbasis PLC (Programmble Logic Controler)
Laporan Tugas Akhir
II - 3
Besar nilai hambatan suatu resistor dapat diketahui
dengan membaca langsung kode warna pada bagian badan
resistor tersebut dan bisa juga diukur dengan menggunakan
multitester. Besarnya nilai resistor dinyatakan dengan pita
berwarna yang melingkari badan resistor. Pada umumnya jumlah
pita berwarna pada resistor berjumlah empat atau lima.
Jika resistor memiliki empat pita berwarna maka besaran
untuk resistor tersebut adalah warna pertama dan kedua
sedangkan warna yang ketiga merupakan faktor pengali atau
multiplier dan pita berwarna yang ke empat adalah toleransi. Jika
resistor memiliki lima pita berwarna maka besaran untuk resistor
tersebut adalah pita berwarna yang pertama, kedua dan yang
ketiga sedangkan pita berwarna yang keempat merupakan faktor
pengali atau multiplier dan pita berwarna yang ke lima adalah
toleransi. Bentuk dan simbol resistor dapat dilihat pada gambar
2.1. Konversi dari kode warna resistor ke angka dapat dilihat
pada tabel 2.1.
Gambar 2.1 Bentuk dan simbol resistor
Untuk memberikan gambaran contoh pembacaan nilai
tahanan resistor, dimisalkan sebuah resistor mempunyai empat
pita berwarna dengan kode warna coklat, hitam, ungu dan emas.
Berdasarkan tabel diatas warna-warna tersebut mempunyai nilai
sebagai berikut :
Separator Minyak dan Air Berbasis PLC (Programmble Logic Controler)
Laporan Tugas Akhir
II - 4
Cokelat
:
Nilai digit pertama
=
Hitam
:
Nilai digit kedua
=
Kuning
:
Faktor pengali (4)
Emas
:
Toleransi
=
1
0
104 =
10000
= ± 5%
Berdasarkan konversi warna diatas maka besarnya nilai
tahanan resistor tersebut adalah 10 x 10000 = 100000 Ω atau
100 kΩ. Warna yang ke empat berwarna emas berarti resistor
tersebut memiliki harga toleransi
5% atau (5% x 100 kΩ). Nilai
hambatan resistor tersebut sesungguhnya bernilai antara 95 kΩ 100,5 KΩ.
Tabel 2.1 Konversi kode warna resistor ke angka
Faktor Pengali
Toleransi
Warna
Nilai
(10x)
(%)
Hitam
0
0
Coklat
1
1
±1
Merah
2
2
±2
Jingga/Oranye
3
3
± 0.05
Kuning
4
4
Hijau
5
5
± 0.5
Biru
6
6
± 0.25
Ungu
7
7
± 0.1
Abu-abu
8
8
Putih
9
9
Emas
-1
±5
Perak
-2
± 10
Tanpa Warna
± 20
Multiturn adalah salah satu jenis variabel resistor.
Multiturn biasa juga disebut trimmer. Besar nilai tahanan multiturn
dapat diubah-ubah. Multiturn mempunyai sudut putar lebih dari
360o atau beberapa kali satu putaran penuh. Multitrun lebih
Separator Minyak dan Air Berbasis PLC (Programmble Logic Controler)
Laporan Tugas Akhir
II - 5
akurat dibandingkan dengan potensiometer. Bentuk dan simbol
multiturn dapat dilihat pada gambar 2.2.
2.2.2
Relay
Relay merupakan salah satu komponen elektronika yang
berfungsi sebagai saklar mekanik. Fungsi relay yaitu memisahkan
rangkaian listrik tegangan tinggi dengan rangkain listrik tegangan
rendah.
Gambar 2.2 Bentuk dan simbol multiturn
Relay mempunyai lima buah kaki. Dua kaki digunakan
untuk mengaktifkan koil. Kedua kaki ini tidak bertanda, artinya
boleh terbalik dalam pemasangannya. Tiga kaki lainnya berfungsi
sebagai saklar yang terdiri dari kaki Common (COMM), kaki
Normally Open (NO), dan kaki Normally Closed (NC). Dalam
Separator Minyak dan Air Berbasis PLC (Programmble Logic Controler)
Laporan Tugas Akhir
II - 6
keadaan koil tidak dialiri arus listrik, kaki COMM akan terhubung
ke kaki NC. Dalam keadaan koil dialiri arus listrik, kaki COMM
akan terhubung dengan kaki NO. Bentuk fisik dan simbol relay
dapat dilihat pada gambar 2.3.
Gambar 2.3
Bentuk fisik dan simbol relay
2.2.3
IC LM324
IC
LM324
merupakan
komponen
elektronik
yang
berfungsi sebagai penguat tegangan atau penguat signal atau
sebagai amplifier. IC LM324 umumnya dikenal dengan Op Amp
(Operational Amplifier). Bentuk fisik dan simbol IC LM324 dapat
dilihat pada gambar 2.4.
Gambar 2.4
Bentuk fisik dan simbol IC LM324
Separator Minyak dan Air Berbasis PLC (Programmble Logic Controler)
Laporan Tugas Akhir
II - 7
Op Amp mempunyai dua kaki input yaitu inverting input
(simbol negative) dan non inverting input (simbol positive). Sinyal
dari kedua kaki input Op Amp ini bisa diolah menjadi data output
yang berbeda-beda sesuai dengan fungsi Op Amp yang
dijalankan.
Salah
satu
fungsi
Op
Amp
adalah
sebagai
komparator. Komparator difungsikan untuk membandingkan
tegangan yang masuk pada kedua kaki input Op Amp. Untuk
membandingkan kedua kaki input pada Op Amp salah satu kaki
input bisa diberi tegangan referensi dan kaki lainnya diberi
tegangan pembanding. Jika tegangan pada kaki non inverting
input (+) lebih besar atau sama dengan tegangan pada kaki
inverting input (-) maka output akan berharga high (1). Jika
tegangan pada kaki non inverting input (+) lebih kecil daripada
tegangan pada kaki inverting input (-) maka kaki output akan
berharga low (0). Salah satu keunggulan LM324 adalah dapat
beroperasi pada voltase 3.0 V sampai 32.0 V.
2.2.4
IC L293D
IC L293D adalah komponen elektronik yang dapat
digunakan untuk mengontrol arah putaran motor DC. Satu buah
IC L293D dapat digunakan untuk mengontrol dua buah motor DC.
Selain dapat digunakan untuk mengontrol arah putaran motor
DC, L293D juga mampu menjalankan beban induktif seperti relay,
Separator Minyak dan Air Berbasis PLC (Programmble Logic Controler)
Laporan Tugas Akhir
II - 8
selenoid, maupun motor stepper. Bentuk fisik dan symbol IC
L293D dapat dilihat pada gambar 2.5.
Gambar 2.5
Bentuk fisik dan simbol L293D
Kaki-kaki input terdapat pada kaki 2, 7, 10, dan 15. Kakikaki output terdapat di kaki 3, 6, 11, dan 14. Hubungan input
output akan berfungsi jika tegangan di kaki inhibit bernilai high.
2.3 MOTOR DC
Motor DC (Direct Curent) adalah peralatan elektronika
yang dapat mengubah energi listrik menjadi energi gerak. Motor
DC dapat berputar searah dengan arah putaran jarum jam atau
dapat juga berputar berlawanan arah putaran jarum jam. Bentuk
fisik motor DC dapat dilihat pada gambar 2.6.
Gambar 2.6 Bentuk fisik motor DC
Separator Minyak dan Air Berbasis PLC (Programmble Logic Controler)
Laporan Tugas Akhir
II - 9
Dalam aplikasinya seringkali sebuah motor DC diputar
dalam dua arah putaran yaitu searah putaran jarum jam
(clockwise) dan berlawanan arah putaran jarum jam (counter
clockwise). Arah putaran motor DC dapat berubah dengan cara
mengubah arah arus listrik yang mengalir melewati motor DC
tersebut. Mengubah arah arus listrik yang melewati motor DC
dapat dilakukan dengan cara mengubah polaritas tegangan
motornya. Dasar pengaturan arah putaran motor DC dapat dilihat
pada gambar 2.7.
Gambar 2.7
Dasar pengaturan arah putaran motor DC
2.4 Pengenalan PLC (Programmable Logic Controller)
Pada awalnya, sistem kontrol industri menggunakan cara
konvensional yaitu dengan sistem sambungan menggunakan
beberapa komponen seperti timer, relay, counter dan kontaktor.
Generasi
selanjutnya,
sistem
menggunakan mikroprosesor
kontrol
dengan
industri
bahasa
sudah
pemograman
assembler.
Perusahaan yang pertama kali merealisasikan kriteria
rancangan PLC adalah General Motors (GM). PLC yang ada
pada saat itu hanya berupa sekuensial kontrol, tidak seperti PLC
Separator Minyak dan Air Berbasis PLC (Programmble Logic Controler)
Laporan Tugas Akhir
II - 10
yang dikenal sekarang. PLC yang ada pada saat ini mampu untuk
menangani pengendalian proses-proses yang kompleks, seperti
temperatur, posisi, tekanan, dan aliran.
Secara definisi, Programmable Logic Controller (PLC)
adalah suatu rangkaian elektronika yang terdiri dari beberapa
bagian. Bagian-bagian tersebut yaitu, CPU, Memory, Data
Register, Internal relay, Input/Output Counter, dan Timer. Bagianbagian tersebut terintegrasi didalam satu perangkat.
2.4.1
Alasan penggunaan PLC di industri
PLC digunakan di industri dengan beberapa alasan
sebagai berikut :
1. PLC dapat diprogram dan mudah dimodifikasi
2. Mudah dalam pengawatan/instalasi
3. Mudah dalam pengoperasian
4. Mudah dalam pemeliharaan dan perbaikan
5. Cepat dalam melakukan pengembangan sistem
6. Lebih modern dan mendukung pada sistem kontrol-informasi
7. Penyajian data pada proses pengukuran lebih akurat
8. Proses pengaturan lebih presisi
9. Harga relatif lebih murah untuk aplikasi sistem yang besar.
Aplikasi PLC pada dunia industri antara lain digunakan pada :
1. Conveyor System
2. Food Processing
3. Machine Tool
4. Lift Control System
Separator Minyak dan Air Berbasis PLC (Programmble Logic Controler)
Laporan Tugas Akhir
II - 11
5. Security Control System
6. Power Station Plant
7. Water Treatment, dan lain-lain.
2.4.2
Cara kerja PLC
Untuk
dapat
menggunakan
PLC,
cukup
dengan
menghubungkan sensor pada bagian input PLC dan alat-alat
yang dikontrol pada bagian output PLC. Program yang ada di
dalam memori PLC akan memproses data dari input PLC,
sehingga output PLC akan bekerja sesuai dengan program yang
sudah tersimpan di dalam memori PLC.
Komponen-komponen input PLC dapat berupa sensor
photo-elektrik, push button, maupun limit switch. Komponenkomponen input dapat menghasilkan suatu sinyal yang dapat
diterima oleh PLC, sedangkan peralatan output dapat berupa
penguat
arus
atau
tegangan,
relay,
maupun
komponen-
komponen lain yang dapat digerakkan oleh sinyal output dari
PLC.
PLC juga mempunyai memori yang dapat diprogram
untuk menyimpan instruksi-instruksi yang melaksanakan fungsifungsi khusus. Fungsi-fungsi yang dimaksud yaitu : fungsi logika,
fungsi pewaktuan, fungsi sekuensial, dan fungsi aritmatika.
Fungsi-fungsi tersebut dapat mengendalikan suatu mesin atau
proses melalui modul-modul I/O baik analog maupun digital.
Separator Minyak dan Air Berbasis PLC (Programmble Logic Controler)
Laporan Tugas Akhir
2.4.3
II - 12
Cara memprogram PLC
PLC dapat diprogram dengan dua cara yaitu dengan
menggunakan Handy Programmer atau dengan menggunakan
Personal Computer melalui software khusus. Metoda programnya
menggunakan program yang berbentuk Ladder Diagram atau
Statement List.
2.5 Perangkat keras (Bagian-bagian dasar PLC)
Sebagai perangkat pengendali proses, PLC mempunyai
bagian-bagian penting yang mendukung unjuk kerja sistemnya.
Bagian-bagian tersebut meliputi CPU, memory, I/O, dan Power
Supply.
2.5.1
Central Proessing Unit (CPU)
Modul CPU memiliki arsitektur hardware yang berlainan,
tergantung jenis PLC yang digunakan. Secara garis besar, modul
CPU terdiri dari processor, memory, dan port komunikasi. Fungsi
utama CPU adalah sebagai modul pemeroses utama. Adapun
proses yang dilakukan sangat tergantung dari program yang telah
disimpan di dalam memori.
Memori selain berfungsi sebagai tempat penyimpan
program, juga berfungsi sebagai lalu lintas data dan hasil
pemerosesan dari prosesor yang selanjutnya dikirim pada bagian
output. Arsitektur memori-pun bisa berbeda-beda, umumnya
Separator Minyak dan Air Berbasis PLC (Programmble Logic Controler)
Laporan Tugas Akhir
dalam
bentuk
II - 13
RAM atau ROM (EPROM/EEPROM).
Jika
menggunakan RAM, maka CPU dilengkapi dengan baterai yang
berfungsi mempertahankan isi program pada memori. Port
Comunication
atau terminal komunikasi berfungsi sebagai
terminal/jalur komunikasi data yang digunakan antara PLC
dengan Programming Device/PC (personal computer) atau antar
PLC sendiri baik secara langsung maupun dengan perantaraan
alat lain seperti modem, hub, dan lain-lain. Secara hardware,
terminal komunikasi bisa berupa RS232, RS485, RJ45 RG6/
RG8, dan Optik.
Pada aplikasi komunikasi antara PC dengan PLC, PC
bisa berfungsi sebagai :
 Unit Programmer, yaitu perangkat pembuat program aplikasi
PLC untuk keperluan downloading, uploading dan debugging.
 HMI (Human Machine Interface), yaitu sebagai perantara
dalam
pengoperasian
antara
manusia
dengan
mesin
(pengganti console desk dan display konvensional).
 Atau bisa berfungsi keduanya.
Ada beberapa syarat penting yang harus dipenuhi agar
suatu PLC dapat berkomunikasi, yaitu :
1. Secara hardware, meliputi : koneksi pin terminal komunikasi,
jenis kabel/media yang dipakai, panjang kabel/jarak jangkauan
yang diijinkan, serta penggunaan modul interface (bila
digunakan).
2. Secara software, meliputi : protokol komunikasi dan setting
parameter (baudrate, parity, address).
Separator Minyak dan Air Berbasis PLC (Programmble Logic Controler)
Laporan Tugas Akhir
2.5.2
II - 14
Memori
Memori yang terdapat pada PLC, berfungsi untuk
menyimpan program dan memberikan lokasi-lokasi dimana hasilhasil perhitungan dapat disimpan didalamnya.
2.5.3
Model Input dan Modul Output
Setiap modul input dan modul output, memiliki alamat
dan nomor urutan khusus yang digunakan selama membuat
program. Nomor urutan khusus tersebut digunakan untuk
memonitor satu persatu aktivitas input dan output di dalam
program.
- Modul Input
Modul input berguna sebagai bagian yang memberikan
masukan kedalam prosesor. Menurut sinyal masukannya modul
input dibagi menjadi 2 jenis, yaitu digital input dan analog input.
Digital input sinyal masukannya berupa status 1 atau 0
(on atau off) dari switch, push button, limit switch, lengan-lengan
aux relay, dan lain-lain. Pada modul digital input yang perlu
diperhatikan adalah tegangan kerja kontak (5VDC, 24VDC,
48VDC, 110VDC, 110VAC, 220VAC), sumber tegangan Common
positif (+) atau Common Negative (-), waktu transisi (switching
time) dari On ke Off bisa juga sebaliknya, dan jumlah kanal
Separator Minyak dan Air Berbasis PLC (Programmble Logic Controler)
Laporan Tugas Akhir
II - 15
permodul (8 chanel, 16 chanel ,32 chanel, 64 chanel atau 96
chanel).
Analog input sinyal masukannya berupa arus atau
tegangan dari tranducer atau besaran-besaran elektrik dari
sensor. Pada modul analog input yang perlu diperhatikan adalah
besar dan jenis sinyal analognya (0~5VDC, 0~10VDC, -5~+5
VDC, 0~20 mA, 4~20 mA atau RTD, thermocouple, dll), resolusi
ADC (8 bit, 10 bit, 12 bit, 15 bit, atau 16 bit), accuracy (%),
bipolar/unipolar input atau single ended input, dan banyaknya
chanel setiap modul (4 ch atau 8 ch).
Pada PLC Master K-120s, input PLC tersusun dari
banyak rangkaian optocoupler yang berfungsi menerima sinyal
dari unit pengindera periferal, dan memberikan pengaturan sinyal
maupun indikator keadaan masukan sinyal. Rangkaian input PLC
Master-K120s dapat dilihat pada gambar 2.18.
Gambar 2.8
Rangkaian input PLC Master-K120s
Separator Minyak dan Air Berbasis PLC (Programmble Logic Controler)
Laporan Tugas Akhir
-
II - 16
Modul Output
Modul output berfungsi untuk meneruskan output hasil
pemerosesan data dari CPU. Menurut jenisnya, modul output
dibagi menjadi 2 jenis, yaitu digital output dan analog output.
Digital output akan meneruskan sinyal digital 1 atau 0
(On atau Off) yang dapat dihubungkan pada komponen lampu,
kontaktor, selenoid, dan lain-lain. Yang perlu diperhatikan dalam
memilih modul digital output ini adalah jenis kontak yang dipakai,
beban kontak (Contact ratting), dan waktu kerja (Operating time).
Modul digital output dibedakan menjadi 2 jenis yang dilihat dari
komponen utama kontaknya, yaitu jenis elektronik dan jenis
mekanis. Jenis elektronik umumnya menggunakan transistor, dan
SCR atau Mosfet. Jenis mekanis menggunakan relay. Analog
output berfungsi meneruskan sinyal hasil pemerosesan pada
CPU berupa besaran analog (arus/tegangan) untuk diteruskan
pada peralatan meter, display, dan lain-lain.
Output PLC jenis master K-120s tersusun dari banyak
relay yang berfungsi mengaktivasi berbagai macam piranti, salah
satunya untuk mengaktifkan motor DC. Rangkaian output PLC
Master-K120s dapat dilihat pada gambar 2.9.
Gambar 2.9
Rangkaian output PLC Master-K120s
Separator Minyak dan Air Berbasis PLC (Programmble Logic Controler)
Laporan Tugas Akhir
2.5.4
II - 17
Power Supply
Bagian terakhir perangkat keras PLC adalah Power
supply. Modul ini merupakan sumber daya bagi bekerjanya PLC.
Input power supply ini bisa berupa tegangan AC maupun DC
dengan
besaran
dan
kapasitas
tertentu
sesuai
dengan
kebutuhan. Pada PLC jenis Compact Design, power supply
biasanya sudah menyatu dengan CPU. Yang perlu diperhatikan
dalam pemilihan modul power supply ini adalah :
1.
Besarnya tegangan input, misalnya 24VDC, 110VDC,
110/220VAC, dll.
2.
Kapasitas
beban
maksimum,
misalnya
4A,
8A,
dan
seterusnya.
3.
Operating mode, misalnya Redundant, standalone atau
summable.
2.6
Simbol komponen diagram tangga
Beberapa simbol komponen diagram tangga yang akan
dibahas pada sub bab berikut adalah NO (normally open) contact,
NC (normally closed) contact, IUR, output koil, blok perintah
Timer, blok perintah set, blok perintah reset, dan blok perintah
END.
2.6.1
NO (Normally Open) Contact
NO (Normally Open) Contact adalah saklar yang pada
kondisi normal kontaknya terbuka. Apabila saklar ditekan
Separator Minyak dan Air Berbasis PLC (Programmble Logic Controler)
Laporan Tugas Akhir
II - 18
mengakibatkan kontaknya tersambung. Simbol Normally Open
contact dapat dilihat pada gambar 2.10.
Gambar 2.10
Simbol Normally Open Contact
2.6.2
NC (Normally Closed) Contact
NC (Normally closed) Contact adalah saklar yang pada
kondisi normal kontaknya tertutup. Apabila saklar ditekan
mengakibatkan kontaknya terputus. Simbol Normally Closed
contact dapat dilihat pada gambar 2.11.
Gambar 2.11
Simbol Normaly Closed Contact
2.6.3
Blok perintah Timer
Blok perintah timer adalah blok perintah penghitung
waktu pada diagram tangga. Blok perintah timer mempunyai satu
kaki input. Blok perintah timer mempunyai dua fungsi yaitu
penundaan waktu on (on delay, Txxx = Ton) dan penundaan
waktu off (off delay, Txxx = Toff). Blok perintah timer memiliki
Separator Minyak dan Air Berbasis PLC (Programmble Logic Controler)
Laporan Tugas Akhir
II - 19
selang waktu yang menyatakan waktu penundaan. Simbol Blok
perintah timer dapat dilihat pada gambar 2.12.
Gambar 2.12
Simbol Blok Perintah Timer
2.6.4
Output koil
Output koil adalah saklar yang digunakan sebagai output
pada diagram tangga. Output koil akan aktif apabila jalur input
terhubung dengan jalur output. Simbol Output Koil dapat dilihat
pada gambar 2.13.
Gambar 2.13
Simbol Output Koil
2.6.5
IUR (Internal Utility Relay) Contact
IUR (Internal Utility Relay) Contact adalah saklar yang
terdapat di dalam PLC. Apabila IUR dalam kondisi Normally Open
(NO) maka ketika mendapat perubahan sinyal mengakibatkan
kontaknya tersambung. Simbol IUR dapat dilihat pada gambar
2.14.
Separator Minyak dan Air Berbasis PLC (Programmble Logic Controler)
Laporan Tugas Akhir
II - 20
Gambar 2.14
Simbol IUR (Normaly Open)
2.6.6
Blok perintah Set
Blok perintah set berfungsi untuk mengaktifkan IUR
(Internal Utility Relay), Timer maupun Counter. IUR, Timer
maupun Counter akan aktif apabila diberi perintah SET. Simbol
blok perintah set dapat dilihat pada gambar 2.15.
Gambar 2.15
Simbol Blok Perintah Set
2.6.7
Blok perintah Reset
Blok perintah reset berfungsi untuk menonaktifkan IUR
(Internal Utility Relay), Timer maupun Counter. IUR, Timer
maupun Counter akan tidak aktif apabila diberi perintah RESET.
Simbol blok perintah reset dapat dilihat pada gambar 2.16.
Gambar 2.16
Simbol Blok Perintah Reset
Separator Minyak dan Air Berbasis PLC (Programmble Logic Controler)
Laporan Tugas Akhir
2.6.8
II - 21
Blok perintah END
Blok perintah END berfungsi untuk mengakhiri program
pada diagram tangga yang telah dibuat. Simbol blok perintah
END dapat dilihat pada gambar 2.17.
Gambar 2.17
Simbol Blok Perintah END
Separator Minyak dan Air Berbasis PLC (Programmble Logic Controler)
Download