akronim bidang perumahan dan pemukiman

advertisement
AKRONIM BIDANG PERUMAHAN DAN PEMUKIMAN
NO
ISTILAH
ARTI / DEFINISI
SUMBER
1
2
3
4
A
1
Adiupaya Puritama
Usaha yang besar atau sungguhsungguh
dalam
mewujudkan
tempat tinggal atau hunian yang
terbaik
Presentasi Sosialisasi Dalam Kegiatan Rapat Koordinasi Tim
Pemberian Penghargaan Adiupaya Puritama Tahun 2010 Bidang
Penyelenggaraan Pengembangan Perumahan dan Permukiman
Kepada Pemerintah Kabupaten dan Pemerintah Kota di Jakarta,
6 Mei 2010.
Adiupaya Puritama diberikan
sebagai apresiasi kepada para
stakeholder
dalam
mengembangkan dan membangun
perumahan dan permukiman
Adiupaya Puritama dianugerahkan
ke berbagai bidang, salah satunya
adalah Bidang Penyelenggaraan
Perumahan Kepada Pemerintah
Kabupaten dan Pemerintah Kota
Dimulai
Tahun
2008
dan
diserahkan pada Hari Puncak
Perumahan Nasional setiap tanggal
25 Agustus.
Pengertian :
a). adi = besar, agung
b). upaya = usaha, ikhtiar
c). puri = istana yang dimaknakan
hal
1
tempat tinggal
d). utama = terbaik, amat baik
2.
Administrasi
Pemerintahan
3.
Administrasi
perencanaan
4.
Administrasi umum
Usaha yang dilakukan dengan
bersungguh-sungguh
dalam
mewujudkan tempat tinggal atau
hunian yang layak.
Upaya atau kegiatan yang meliputi
penetapan tujuan serta penetapan
cara-cara
penyelenggaraan
pembinaan
organisasi
pemerintahan; kegatan
yang
berhubungan
dengan
penyelenggaraan pemerintahan.
Sistem
pengaturan
dan
penyenyelenggaraan perencanaan
tata ruang serta realisasi rencana
tsb; system ini merupakan suatu
proses dan prosedur yg melibatkan
berbagai lembaga pemerintahan,
swasta, dan masyarakat yg terkait
dalam
wilayah
perencanaan,
proses
perencanaan
dan
pengaturan pelaksanaan; segala
kegiatan
atau
tindakan
yg
diperlukan untuk mengefektifkan
atau
mengimplementasikan
perencanaan;
adminintrasi
perencanaan merupakan bagian yg
sangat penting dalam proses
perencanaan dan realisasi rencana,
sehingga perlu dipahami oleh
seorang perencana.
Rangkaian kegiatan administrasi
yang meliputi tata naskah dinas,
distribusi,
formulir,
media
Peraturan Menteri Negara Perumahan Rakyat nomor 26 tahun
2011 Tentang Penganugerahan Adiupaya Puritama Kementerian
Perumahan Rakyat.
Kamus Tata Ruang. Dirjen Cipta Karya Tahun 1997 Edisi 1
Kamus Tata Ruang. Dirjen Cipta Karya Tahun 1997 Edisi 1
PERATURAN MENTERI NEGARA PERUMAHAN RAKYAT
TENTANG TATA NASKAH DINAS KEMENTERIAN
PERUMAHAN RAKYAT
hal
2
5.
Air Bersih
6.
Air Minum
7.
Air Limbah
8.
Air limbah perkotaan
9.
Air limbah perumahan
komunikasi, penamaan lembaga,
singkatan dan akronim, kearsipan
dan tata ruang perkantoran.
Air yang memenuhi syarat untuk Permen PU No. 57/PRT/1991
keperluan rumah tangga.
Tentang. Pelaksanaan Penyerahan sebagian Urusan Pekerjaan
Umum kepada Pemerintah Daerah Tingkat I dan Pemerintah
Daerah Tingkat II
Air minum rumah tangga yang PP No. 16 Tahun 2005 tentang Pengembangan Sistem
melalui proses pengolahan atau Penyediaan Air Minum
tampa proses pengolahan yang
memenuhi syarat kesehatan dan
dapat langsung diminum.
1.Semua jenis air buangan yang Permen PU No. 57/PRT/1991 Tentang. Pelaksanaan Penyerahan
mengandung kotoran dari rumah Sebagian Urusan Pekerjaan Umum kepada Pemerintah Daerah
tangga, manusia, hewan atau Tingkat I dan Pemerintah Daerah Tingkat II
tumbuh-tumbuhan dan termasuk
pula buangan industri serta
buangan kimia.
2.Semua air buangan yang berasal
dari kamar mandi,dapur,cuci,
dan kakus, serta air limbah
industri rumah tangga yang
tidak
mengandung
bahan
beracun dan berbahaya (B3) dari
permukaan.
Air buangan; berasal dari daerah
perkotaan, antara lain dari daerah
perumahan,
perkantoran,
pertokoan,
industri
dan
sebagainya.
Air buangan yg mengandung
kotoran hasil kegiatan manusia di
perumahan (air yg mengandung
kotoran manusia dan bekas cucian)
Peraturan Menteri Negara Perumahan Rakyat nomor 20 tahun
2011 Tentang Pedoman Bantuan Prasarana, Sarana dan Utilitas
Umum (PSU) Perumahan dan Kawasan Permukiman.
Kamus Tata Ruang. Dirjen Cipta Karya Tahun 1997 Edisi 1
Kamus Tata Ruang. Dirjen Cipta Karya Tahun 1997 Edisi 1
hal
3
10.
11.
12.
*
Ajudikasi
Kegiatan yang dilaksanakan dalam
rangka proses pendaftaran tanah
untuk pertama kali, meliputi
pengumpulan
dan
penetapan
kebenaran data fisik dan data
yuridis mengenai satu atau
beberapa objek pendaftaran tanah
untuk keperluan pendaftarannya
Akad
Kesepakatan tertulis antara Bank
Syariah atau UUS dan pihak lain
yang memuat adanya hak dan
kewajiban bagi masing-masing
pihak sesuai dengan Prinsip
Syariah.
Akad-akad yang
1. Pembiayaan pemilikan rumah
digunakan dalam
dengan prinsip syariah adalah
pembiayaan perumahan
dengan menggunakan akad
murabahah atau akad istisna’.
2. Pembiayaan yang diberikan
oleh
lembaga
penerbit
pembiayaan
kepada
pengembang dengan prinsip
syariah adalah menggunakan
akad istisna’ atau musyarakah.
3. Pelaksanaan
subsidi
pemerintah kepada nasabah
adalah dengan menggunakan
akad hawalah, yaitu dengan
pengalihan sebagian kewajiban
nasabah kepada pemerintah
melalui subsidi.
Akad
Al-Ijarah
Al- Perjanjian sewa menyewa yang
Muntahiyah Bi Al-Tamlik disertai dengan opsi pemindahan
(IMBT)
hak milik atas benda yang disewa
kepada penyewa setelah selesai
masa sewa.
PP Nomor 24 Tahun 1997 Tentang Pendaftaran Tanah
Peraturan Menteri Perumahan Rakyat Republik Indonesia
Nomor 08 Tahun 2012 tentang Perubahan Atas Peraturan
Menteri Perumahan Rakyat Nomor 05 Tahun 2012 Tentang
Pengadaan Perumahan Melalui Kredit/Pembiayaan Pemilikan
Rumah Sejahtera Dengan Dukungan Fasilitas Likuiditas
Pembiayaan Perumahan
Peraturan
Menteri
Perumahan
Rakyat
Nomor
12/PERMEN/M/2008 Tentang Pengadaan Perumahan Dan
Permukiman Dengan Dukungan Fasilitas Subsidi Perumahan
Melalui KPR Sarusuna Syariah Bersubsidi
Peraturan Menteri Perumahan Rakyat Republik Indonesia
Nomor 08 Tahun 2012 tentang Perubahan Atas Peraturan
Menteri Perumahan Rakyat Nomor 05 Tahun 2012 Tentang
Pengadaan Perumahan Melalui Kredit/Pembiayaan Pemilikan
Rumah Sejahtera Dengan Dukungan Fasilitas Likuiditas
hal
4
*
Akad Hawalah
*
Akad Istisna’
*
Akad Musyarakah
*
Akad Musyarakah
Mutanaqishah
*
Akad Mudharabah
Akad pengalihan kewajiban atau
hutang dari satu pihak kepada
pihak
lain
yang
wajib
menanggungnya
atau
membayarnya.
Akad jual beli suatu barang
tertentu antara penjual dengan
pembeli dengan harga pokok
ditambah nilai keuntungan atau
margin dimana waktu penyerahan
barang dilakukan di kemudian hari
sementara pembayaran dapat
dilakukan dengan cicilan atau
ditangguhkan.
Akad kerjasama atau percampuran
antara dua pihak atau lebih untuk
melakukan suatu usaha tertentu
yang halal dan produktif dengan
kesepakatan bahwa keuntungan
akan dibagi sesuai kesepakatan
dan resiko akan ditanggung sesuai
porsi kerjasama.
Perpaduan dari akad musyarakah
atau syirkah dimana dalam akad
ini kepemilikan aset atau modal
salah satu pihak (syarik) berkurang
disebabkan pembayaran secara
bertahap oleh pihak
lainnya.
1. Akad kerjasama usaha antara
dua pihak di mana pihak
pertama
(Shahibul
Mal)
menyediakan seluruh (100%)
modal, sedangkan pihak lainnya
(Mudharib) menjadi pengelola.
Pembiayaan Perumahan
Peraturan Menteri Negara Perumahan Rakyat Nomor
04/Permen/M/2005 Tentang Pengadaan Perumahan dan
Permukiman Dengan Dukungan Fasilitas Subsidi Perumahan
Melalui KPR/KPRS Syariah
Peraturan Menteri Negara Perumahan Rakyat Nomor
04/Permen/M/2005 Tentang Pengadaan Perumahan dan
Permukiman Dengan Dukungan Fasilitas Subsidi Perumahan
Melalui KPR/KPRS Syariah
Peraturan Menteri Negara Perumahan Rakyat Nomor
04/Permen/M/2005 Tentang Pengadaan Perumahan dan
Permukiman Dengan Dukungan Fasilitas Subsidi Perumahan
Melalui KPR/KPRS Syariah
Peraturan Menteri Perumahan Rakyat Republik Indonesia
Nomor 08 Tahun 2012 tentang Perubahan Atas Peraturan
Menteri Perumahan Rakyat Nomor 05 Tahun 2012 Tentang
Pengadaan Perumahan Melalui Kredit/Pembiayaan Pemilikan
Rumah Sejahtera Dengan Dukungan Fasilitas Likuiditas
Pembiayaan Perumahan
Peraturan Menteri Negara Perumahan Rakyat Nomor
04/Permen/M/2005 Tentang Pengadaan Perumahan dan
Permukiman Dengan Dukungan Fasilitas Subsidi Perumahan
Melalui KPR/KPRS Syariah
hal
5
Keuntungan atas usaha bersama
tersebut
dibagi
menurut
kesepakatan yang dituangkan
dalam
kontrak,
sedangkan
kerugian bukan akibat kelalaian
mudharib akan ditanggung oleh
pemilik modal (Shahibul mal).
*
*
*
2. Akad kerjasama antara dua
pihak di mana Satker BLUKemenpera (selaku shahibul
mal)
menyediakan/menempatkan
seluruh dana/modal, sedangkan
Bank
Pelaksana
(selaku
Mudharib) menjadi pengelola,
dan keuntungan atas kerjasama
tersebut
dibagi
menurut
kesepakatan.
Akad
Mudharabah Perpaduan dari akad mudharabah
Musytarakah
dan akad musyarakah, dimana
Bank Pelaksana menyertakan
modalnya dalam pembiayaan
bersama (sebagai musytarik) dan
sekaligus sebagai pengelola
(mudharib).
Akad Murabahah
Akad jual beli dimana harga
jualnya terdiri dari harga pokok
barang ditambah nilai keuntungan
(ribhun) atau margin yang
disepakati.
Peraturan Menteri Perumahan Rakyat Republik Indonesia
Nomor 08 Tahun 2012 tentang Perubahan Atas Peraturan
Menteri Perumahan Rakyat Nomor 05 Tahun 2012 Tentang
Pengadaan Perumahan Melalui Kredit/Pembiayaan Pemilikan
Rumah Sejahtera Dengan Dukungan Fasilitas Likuiditas
Pembiayaan Perumahan
Peraturan Menteri Perumahan Rakyat Republik Indonesia
Nomor 08 Tahun 2012 tentang Perubahan Atas Peraturan
Menteri Perumahan Rakyat Nomor 05 Tahun 2012 Tentang
Pengadaan Perumahan Melalui Kredit/Pembiayaan Pemilikan
Rumah Sejahtera Dengan Dukungan Fasilitas Likuiditas
Pembiayaan Perumahan
Peraturan Menteri Perumahan Rakyat Republik Indonesia
Nomor 08 Tahun 2012 tentang Perubahan Atas Peraturan
Menteri Perumahan Rakyat Nomor 05 Tahun 2012 Tentang
Pengadaan Perumahan Melalui Kredit/Pembiayaan Pemilikan
Rumah Sejahtera Dengan Dukungan Fasilitas Likuiditas
Pembiayaan Perumahan
Akad Ijarah Mumtahiyah Akad sewa menyewa yang diakhiri Peraturan
Menteri
Perumahan
Rakyat
Nomor
Bitamlik
dengan perpindahan kepemilikan 19/PERMEN/M/2008 Tentang Tata Cara Pelaksanaan Subsidi
dari pihak pemberi sewa kepada Perumahan Melalui KPR Syariah Bersubsidi
penyewa baik dengan cara hibah
hal
6
*
Akad Istisna’
*
Akad Hawalah
*
Akad Wadi’ah
13.
Akses
14.
Aksesibilitas
15.
Akta Pemberian Hak
maupun janji untuk melakukan
jual beli di akhir masa sewa.
Akad jual beli suatu barang
tertentu antara penjual dengan
pembeli dengan harga pokok
ditambah nilai keuntungan atau
marjin
dimana waktu penyerahan barang
dilakukan di kemudian hari
sementara
pembayaran
dapat
dilakukan
dengan cicilan atau ditangguhkan.
Akad pengalihan kewajiban atau
hutang dari satu pihak kepada
kepada pihak lain yang wajib
menanggungnya
atau
membayarnya.
Akad titipan yang diberikan Satker
BLU-Kemenpera kepada Bank
Pelaksana yang dapat diambil
sewaktu-waktu (on call) dan tidak
ada imbalan yang disyaratkan
kecuali dalam bentuk pemberian
(‘athaya) yang bersifat sukarela
dari Bank Pelaksana.
Hubungan,
jalan
masuk,
jangkauan.
Kemudahan pencapaian yang
disediakan bagi semua orang,
termasuk yang memiliki ketidak
mampuan fisik atau mental seperti
penyandang cacat, lanjut usia, ibu
hamil, penderita penyakit tertentu,
dalam mewujudkan kesamaan
kesempatan.
Akta PPAP yang berisi pemberian
Peraturan Menteri Negara Perumahan Rakyat Nomor 07 tahun
2011 Tentang Perubahan Kedua Atas Peraturan Menteri Negara
Perumahan Rakyat Nomor 13 Tahun 2010 Tentang Tata Cara
Pelaksanaan KPR Bersubsidi dan KPR Syariah Bersubsidi serta
KPR Sarusuna Bersubsidi dan KPR Sarusuna Syariah Bersubsidi
Peraturan Menteri Negara Perumahan Rakyat Nomor 07 tahun
2011 Tentang Perubahan Kedua Atas Peraturan Menteri Negara
Perumahan Rakyat Nomor 13 Tahun 2010 Tentang Tata Cara
Pelaksanaan KPR Bersubsidi dan KPR Syariah Bersubsidi serta
KPR Sarusuna Bersubsidi dan KPR Sarusuna Syariah Bersubsidi
Peraturan Menteri Perumahan Rakyat Republik Indonesia
Nomor 08 Tahun 2012 tentang Perubahan Atas Peraturan
Menteri Perumahan Rakyat Nomor 05 Tahun 2012 Tentang
Pengadaan Perumahan Melalui Kredit/Pembiayaan Pemilikan
Rumah Sejahtera Dengan Dukungan Fasilitas Likuiditas
Pembiayaan Perumahan
Kamus Tata Ruang. Dirjen Cipta Karya Tahun 1997 Edisi 1
SNI 03-1733-2004 Tata
perumahan di perkotaan
cara
perencanaan
lingkungan
UU.RI. Nomor 4 Tahun 1996
hal
7
Tanggungan
16.
Akta Pemisahan
17.
Akuisisi Arsip Statis
18.
Alarm Kebakaran
19.
Alas hak
20.
Alat Pemadam Api
Ringan
21.
Amdal kegiatan
terpadu/multi sektor
Hak Tanggungan kepada kreditor
tertentu sebagai jaminan untuk
pelunasan piutangnya
Tanda bukti pemisahan rumah
susun atas satuan-satuan rumah
susun, bagian bersama, benda
bersama dan tanah bersama
dengan pertelaan yang jelas dalam
bentuk gambar, urutan, dan batasbatasnya dalam arah, vertikal dan
horizontal yang mengandung nilai
perbandingan proporsional
Proses penambahan khasanah arsip
statis pada lembaga kearsipan
yang
dilaksanakan
melalui
kegiatan penyerahan arsip statis
dan hak pengelolaannya dari
pencipta arsip kepada lembaga
kearsipan.
Suatu alat pengindera dan alarm
yang dipasang pada bangunan
gedung yang dapat memberikan
peringatan atau tanda pada saat
terjadinya suatu kebakaran.
Surat bukti yuridis atau fisik
penguasaan tanah
PP. Nomor 4 Tahun 1988 Tentang Rumah Susun
Peraturan Menteri Negara Perumahan Rakyat nomor 08 tahun
2010 tentang Tata Kearsipan Kementerian Perumahan Rakyat.
Perda Kab. Bekasi Nomor 7 Tahun 1996 Tentang Izin
Mendirikan Bangunan.
Peraturan Menteri Negara Perumahan Rakyat Nomor 5 tahun
2011 Tentang Petunjuk Teknis Penggunaan Dana Alokasi
Khusus Bidang Perumahan dan Kawasan Permukiman pasal 1.
Pemadam api yang mudah dilayani Perda Kab. Bekasi Nomor 7 Tahun 1996
oleh satu orang digunakan untuk Tentang Izin Mendirikan Bangunan.
memadamkan api pada awal
terjadinya kebakaran.
Analisis mengenai dampak penting Kamus Tata Ruang. Dirjen Cipta Karya Tahun 1997 Edisi 1
suatu usaha atau kegiatan terpadu
yg
direncanakan
terhadap
lingkungan hidup dalam satu
kesatuan hamparan ekosistem dan
hal
8
22.
Amdal regional
23.
Amenitas
24.
Aneksasi
25.
Analisis Dampak
Lingkungan Hidup
(ANDAL)
26.
Analisis Mengenai
Dampak Lingkungan
Hidup (AMDAL)
menyangkut kewenangan satu
instansi yg bertanggung jawab.
Hasil analisis mengenai dampak
penting suatu usaha atau kegiatan
yg
direncanakan
terhadap
lingkungan hidup dalam satu
kesatuan hamparan ekosistem zona
rencana pengembangan wilayah
sesuai dengan Rencana Umum
Tata Ruang Daerah dan melibatkan
kewenangan lebih dari satu instansi
yg bertanggung jawab.
Banunan atau jasa, berfungsi untuk
memberikan kemudahan; hal ini
menyangkut aspek lingkungan
perkotaan, missal penampilan
bagian
kota
yg
estetis,
menyenangkan dan memberikan
kenyamanan yg ditawarkan oleh
lingkungan perkotaan.
Penggabungan; untuk pemekaran
wilayah dengan cara menggabung
Daerah administrative di sekitarnya
ke dalam wilayah yg bersangkutan.
Telaahan secara cermat dan
mendalam tentang dampak besar
dan penting suatu rencana usaha
dan/atau kegiatan.
Kajian mengenai dampak besar
dan penting suatu usaha dan/atau
kegiatan yang direncanakan pada
lingkungan hidup yang diperlukan
bagi
proses
pengambilan
keputusan
tentang
penyelenggaraan usaha dan/atau
kegiatan.
Kamus Tata Ruang. Dirjen Cipta Karya Tahun 1997 Edisi 1
Kamus Tata Ruang. Dirjen Cipta Karya Tahun 1997 Edisi 1
Kamus Tata Ruang. Dirjen Cipta Karya Tahun 1997 Edisi 1
PP Nomor 27 Tahun 1999 Tentang Analisis Mengenai Dampak
Lingkungan Hidup
Undang-undang Nomor 23 Tahun 1997 Tentang Pengelolaan
Lingkungan Hidup,
hal
9
27.
Anggaran Pendapatan
dan Belanja Daerah
(APBD)
*
Asuransi atau
Pertanggungan
*
Asuransi KPR/KPRS
Rencana
keuangan
tahunan
pemerintahan
daerah
yang
ditetapkan
dengan
peraturan
daerah
Perjanjian antara dua pihak atau
lebih,
dengan
mana
pihak
penanggung mengikatkan diri
kepada
tertanggung
dengan
menerima premi asuransi, untuk
memberikan penggantian kepada
tertanggung karena kerugian,
kerusakan
atau
kehilangan
keuntungan yang diharapkan, atau
tanggung jawab hokum kepada
pihak ketiga yang mungkin akan
diderita tertanggung, yang timbul
dari suatu peristiwa yang tidak
pasti, atau untuk memberikan
suatu pembayaran yang didasarkan
atas meninggal atau hidupnya
seseorang yang dipertanggungkan.
Program asuransi yang bertujuan
untuk memberikan insentif pada
lembaga
penerbit
kredit/pembiayaan untuk dapat
memfasiltasi
kredit/pembiayaan
perumahan
bagi
masyarakat
berpenghasilan rendah dan untuk
melindungi
debitur
terhadap
sejumlah nilai KPR/KPRS apabila
debitur tidak dapat melaksanakan
kewajiban pembayaran angsuran
karena
terkena
pemutusan
hubungan kerja atau mengalami
kepailitan usaha.
Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 32 Tahun 2004
Tentang Pemerintahan Daerah
Peraturan Menteri Negara Perumahan Rakyat Nomor
05/PERMEN/M/2006 Tentang Dukungan Asuransi KPR/KPRS
Untuk Pembangunan Rumah Sederhana Sehat
Peraturan Menteri Negara Perumahan Rakyat Nomor
05/PERMEN/M/2006 Tentang Dukungan Asuransi KPR/KPRS
Untuk Pembangunan Rumah Sederhana Sehat
hal 10
28.
Apartemen
29.
Area Pelayanan
30.
Areal Kota
31.
Arsip
32.
Arsip Aktif
33.
Arsip Dinamis
34.
Arsip Inaktif
35.
Arsip Statis
Hunian, berada pada satu lantai
dan merupakan bagian dari
bangunan rumah bertingkat.
Di ilmu perencanaan kota, istilah
ini menyatakan area layanan suatu
unit kelembagaan; misal area
pelayanan sekolah SD atau SMP
atau SMA, Puskesmas, Kantor
Pos, Pasar dan lain sebagainya.
Daerah yang telah atau akan diatur
menjadi kota.
Rekaman kegiatan atau peristiwa
dalam berbagai bentuk dan media
sesuai dengan perkembangan
teknologi informasi dan
komunikasi yang dibuat
dan diterima oleh lembaga negara,
pemerintahan daerah, lembaga
pendidikan,
perusahaan, organisasi politik,
organisasi kemasyarakatan, dan
perseorangan dalam pelaksanaan
kehidupan bermasyarakat,
berbangsa dan bernegara.
Arsip
yang
frekuensi
penggunaannya tinggi dan/atau
terus menerus.
Arsip yang digunakan secara
langsung dalam kegiatan pencipta
arsip dan disimpan selama jangka
waktu tertentu.
Arsip
yang
frekuensi
penggunaanya menurun.
Arsip yang dihasilkan oleh
pencipta arsip karena memiliki
nilai guna kesejarahan, telah habis
Kamus Tata Ruang. Dirjen Cipta Karya Tahun 1997 Edisi 1
Kamus Tata Ruang. Dirjen Cipta Karya Tahun 1997 Edisi 1
Kamus Tata Ruang. Dirjen Cipta Karya Tahun 1997 Edisi 1
Peraturan Menteri Negara Perumahan Rakyat nomor 08 tahun
2010 tentang Tata Kearsipan Kementerian Perumahan Rakyat.
Peraturan Menteri Negara Perumahan Rakyat nomor 08 tahun
2010 tentang Tata Kearsipan Kementerian Perumahan Rakyat.
Peraturan Menteri Negara Perumahan Rakyat nomor 08 tahun
2010 tentang Tata Kearsipan Kementerian Perumahan Rakyat.
Peraturan Menteri Negara Perumahan Rakyat nomor 08 tahun
2010 tentang Tata Kearsipan Kementerian Perumahan Rakyat.
Peraturan Menteri Negara Perumahan Rakyat nomor 08 tahun
2010 tentang Tata Kearsipan Kementerian Perumahan Rakyat.
hal 11
36.
Arsip Terjaga
37.
Arsip Umum
38.
Arsip Vital
39.
Arsiparis
40.
Arsitektur
retensinya, dan berketerangan
dipermanenkan
yang
telah
diverifikasi baik secara langsung
maupun tidak langsung oleh Arsip
Nasional Republik Indonesia.
Arsip negara yang berkaitan
dengan keberadaan dan
kelangsungan hidup bangsa dan
negara
yang
harus
dijaga
keutuhan,
keamanan
dan
keselamatannya.
Arsip yang tidak termasuk dalam
kategori arsip terjaga.
Arsip
yang
keberadaannya
merupakan persyaratan dasar bagi
kelangsungan operasional pencipta
arsip, tidak dapat diperbaharui dan
tidak
tergantikan apabila rusak atau
hilang.
Seseorang
yang
memiliki
kompetensi di bidang kearsipan
yang diperoleh melalui pendidikan
formal dan/atau pendidikan dan
pelatihan
kearsipan serta mempunyai fungsi,
tugas dan tanggung jawab
melaksanakan kegiatan kearsipan.
Seni dan ilmu; metode dan gaya
merancang bangunan, terutama
menyangkut fungsi dan bentuknya;
arsitektur
berupaya
memperhatikan keselarasan dg
kondisi dan budaya setempat serta
keserasiannya dg lingkungan;
dalam hal bangunan yg cukup
Peraturan Menteri Negara Perumahan Rakyat nomor 08 tahun
2010 tentang Tata Kearsipan Kementerian Perumahan Rakyat.
Peraturan Menteri Negara Perumahan Rakyat nomor 08 tahun
2010 tentang Tata Kearsipan Kementerian Perumahan Rakyat.
Peraturan Menteri Negara Perumahan Rakyat nomor 08 tahun
2010 tentang Tata Kearsipan Kementerian Perumahan Rakyat.
Peraturan Menteri Negara Perumahan Rakyat nomor 08 tahun
2010 tentang Tata Kearsipan Kementerian Perumahan Rakyat.
Kamus Tata Ruang. Dirjen Cipta Karya Tahun 1997 Edisi 1
hal 12
41.
Arsitektur lansekap
42.
Audit Lingkungan Hidup
43.
Avenu
sederhana, seluruh rancangan atau
desain diselesaikan sendiri oleh
arsitek; dalam hal bangunan yg
rumit
atau
kompleks,
perancangannya dibuat bersama
pakar bidang lain seperti teknik
sipil, mesin, listrik; dalam
hubungannya dengan perencanaan
tata ruang maka arsitektur
lingkungan perkotaan akan melihat
aspek-aspek estetika dan aspek
kemanfaatan fungsi bangunanbangunannya dalam kaitan dg
penggunaan lahannya.
Seni dan ilmu merancang tata
ruang luar dg prinsip keserasian
dan keindahan tentang alam;
bentang alam tsb dapat bersifat
luas atau terbatas.
Suatu proses evaluasi yang
dilakukan oleh penanggung jawab
usaha dan/atau kegiatan untuk
menilai tingkat ketaatan terhadap
persyaratan hukum yang berlaku
dan/atau
kebijaksanaan
dan
standar yang ditetapkan oleh
penanggung jawab usaha dan/atau
kegaitan yang bersangkutan
1. lintasan lebar.
2. jalan khusus dari jalan umum
menuju ke rumah besar dg
pekarangan luas.
3. lintasan
manusia
dan
kendaraan yg dihiasi pohon di
kanan-kirinya.
Kamus Tata Ruang. Dirjen Cipta Karya Tahun 1997 Edisi 1
Undang-undang Nomor 23 Tahun 1997 Tentang Pengelolaan
Lingkungan Hidup
Kamus Tata Ruang. Dirjen Cipta Karya Tahun 1997 Edisi 1
hal 13
B
44.
Badan Hukum
45.
Badan Jalan
46.
Badan Kebijaksanaan &
Pengendalian
Pembangunan
Perumahan &
Pemukiman Nasional
(BKP4N)
47.
Badan Keswadayaan
Masyarakat (BKM)
48.
Badan Layanan Umum
(BLU)
Badan hukum yang didirikan oleh
warga negara Indonesia yang
kegiatannya
di
bidang
penyelenggaraan perumahan dan
kawasan permukiman
Peraturan Menteri Perumahan Rakyat Republik Indonesia
Nomor 08 Tahun 2012 tentang Perubahan Atas Peraturan
Menteri Perumahan Rakyat Nomor 05 Tahun 2012 Tentang
Pengadaan Perumahan Melalui Kredit/Pembiayaan Pemilikan
Rumah Sejahtera Dengan Dukungan Fasilitas Likuiditas
Pembiayaan Perumahan
Bagian jalan yang meliputi seluruh SNI 03-1733-2004
jalur lalu lintas, median dan bahu
jalan.
Badan non struktural yang Kamus Tata Ruang. Dirjen Cipta Karya Tahun 1997 Edisi 1
dipimpin oleh Menteri Negara
Perumahan
Rakyat,
yang
mempunyai tugas pokok antara
lain adalah menyiapkan rumusan
kebijakan di bidang pembangunan
perumahan dan pemukiman
1. Organisasi masyarakat tingkat Peraturan Menteri Negara Perumahan Rakyat Nomor:
kelurahan
yang
dibentuk, 8/PERMEN/M/2007, Tgl. 5 September 2007, Tentang
dimiliki,
dikelola, PEDOMAN PEMBANGUNAN PERUMAHAN SWADAYA.
diperuntukkan bagi pemenuhan
kebutuhan dan kepentingan
masyarakat itu sendiri. BKM
dapat
berupa
organisasi
masyarakat yang sudah ada.
2.Dewan
pimpinan
kolektif
masyarakat warga penduduk
kelurahan di wilayah perkotaan
yang dapat bertindak sebagai
representasi masyarakat warga
penduduk kelurahan.
Instansi di lingkungan Pemerintah
yang dibentuk untuk memberikan
Peraturan Menteri Negara Perumahan Rakyat nomor 14 tahun
2011 Tentang Pedoman Pelaksanaan Bantuan Stimulan
Perumahan Swadaya Bagi Masyarakat Berpenghasilan Rendah
BAB I Bagian Kesatu Pasal 1.
-Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 1 Tahun 2004
Tentang Perbendaharaan Negara
hal 14
49.
*
50.
51.
pelayanan kepada masyarakat
berupa penyediaan barang dan /
atau jasa yang dijual tanpa
mengutamakan
mencari
keuntungan dan dalam melakukan
kegiatannya
didasarkan
pada
prinsip efisiensi dan produktivitas.
Badan Layanan Umum
Satuan Kerja perangkat daerah
Daerah (BLUD)
atau unit kerja pada satuan kerja
perangkat daerah dilingkungan
pemerintah daerah yang dibentuk
untuk memberikan pelayanan
kepada
masyarakat
berupa
penyediaan barang dan/atau jasa
yang dijual tanpa mengutamakan
mencari keuntungan, dan dalam
melakukan kegiatannya didasarkan
pada
prinsip
efisiensi
dan
produktivitas.
Badan Layanan Umum Pusat Pembiayaan Perumahan
Kementerian Perumahan Kementerian Perumahan Rakyat
Rakyat
(BLU- yang menerapkan Pengelolaan
KEMENPERA).
Keuangan Badan Layanan Umum.
Badan Nirlaba atau
Suatu Organisasi yang bersasaran
Organisasi Non Profit
pokok untuk mendukung suatu isu
atau perihal didalam menarik
perhatian publik atau suatu tujuan
yang tidak komersil, tanpa ada
perhatian terhadap hal-hal yang
bersifat mencari laba (moneter)
Badan Pengelola
1. Badan Usaha Milik Negara
dan badan lain yang dibentuk
oleh Pemerintah yang ditugasi
sebagai pengelola Kasiba
termasuk badan Usaha Milik
Daerah
- PP Nomor 23 Tahun 2005 tentang BLU
Permendagri No. 61 tahun 2007 tentang BLUD
Peraturan Menteri Negara Perumahan Rakyat nomor 15 tahun
2010 tentang Petunjuk Pelaksanaan Pengadaan Perumahan
Melalui Kredit/Pembiayaan Rumah Sejahtera Dengan Dukungan
Bantuan Fasilitas Likuiditas Pembiayaan Perumahan.
http://id.wikipedia.org/wiki/Organisasi_nirlaba
-
PP Nomor 80 Tahun 1999 Tentang Kawasan Siap Bangun
dan Lingkungan Siap Bangun Yang Berdiri Sendiri
- Kamus Tata Ruang. Dirjen Cipta Karya
Tahun 1997 Edisi 1
hal 15
52.
Badan Penyelesaian
Sengketa Konsumen
53.
Badan Pengawas
Keuangan dan
Pembangunan (BPKP)
54.
Badan Perlindungan
Konsumen Nasional
55.
Badan Pertanahan
Nasional
56.
Badan Pertimbangan
Tabungan Perumahan
(Bapertarum)
57.
Badan Pertimbangan
Tabungan Perumahn
Pegawai Negeri Sipil
(BAPERTARUM-PNS)
2. Badan hukum; badan yg
bertugas untuk mengelola.
Badan yang bertugas menangani UU.RI. Nomor 8 Tahun 1999 Tentang Perlindungan Konsumen
dan menyelesaikan sengketa antara
pelaku usaha dan konsumen
Aparat
pengawasan
intern Peraturan Menteri Negara Perumahan Rakyat nomor 22 tahun
pemerintah yang bertanggung 2011,Tentang Penyelenggaraan Sistem Pengendalian Intern
jawab langsung kepada presiden.
Pemerintah Di Lingkungan Kementerian Perumahan Rakyat Bab
I Pasal 1.
Badan yang dibentuk untuk UU.RI. Nomor 8 Tahun 1999 Tentang Perlindungan Konsumen
membantu upaya pengembangan
perlindungan konsumen
Lembaga
Pemerintah
Non PP Nomor 24 Tahun 1997 Tentang Pendaftaran Tanah
Departemen yang bidang tugasnya
meliputi bidang pertanahan
Sekertariat Tetap yang dibentuk Peraturan Menteri Negara Perumahan Rakyat Nomor:
berdasarkan Kepres No. 14 tahun 8/PERMEN/M/2007, Tgl. 5 September 2007, Tentang
1993
tentang
Tabungan PEDOMAN PEMBANGUNAN PERUMAHAN SWADAYA.
Perumahan PNS jo. Kepres No. 46
tahun 1994, yang bertugas
mengelola Tabungan Perumahan
PNS, terutama bagi Golongan I, II,
dan III
Badan yang mempunyai tugas Peraturan Menteri Negara Perumahan Rakyat nomor 12 tahun
untuk
mengelola
dana 2011 Selaku Ketua Harian Badan Pertimbangan Tabungan
TAPERUM-PNS,
sebagaimana Perumahan Pegawai Negeri Sipil,Tentang Tambahan Bantuan
dimaksud
dalam
Keputusan Uang Muka dan Bantuan Sebagian Biaya Membangun Bagi
Presiden
Republik
Indonesia Pegawai Negeri Sipil BAB I Pasal 1.
Nomor 14 Tahun 1993 tentang
Tabungan Perumahan Pegawai
Negeri Sipil sebagaimana telah
diubah dengan keputusan Presiden
Republik Indonesia Nomor 46
Tahun 1994 tentang Perubahan
Atas Keputusan Presiden Nomor
hal 16
58.
59.
60.
61.
62.
63.
14 Tahun 1993 tentang Tabungan
Perumahan Pegawai Negeri Sipil.
Badan Usaha
Badan yang kegiatan usahanya di
bidang pembangunan perumahan
dan pemukiman yang didirikan
berdasarkan hukum Indonesia dan
berkedudukan di Indonesia
Badan Usaha (swasta)
Perseroan
terbatas
yang
menjalankan kegiatan usahanya
dengan
berkewajiban
melaksanakan tanggung jawab
sosial dan lingkungan atau
corporate sosoal responsibility
(CSR).
Badan
Usaha Badan yang kegiatan usahanya di
Pembangunan
bidang pembangunan perumahan
Perumahan
dan permukiman yang didirikan
berdasarkan hokum Indonesia dan
berkedudukan di Indonesia.
Bagi Hasil
Pembagian keuntungan antara satu
pihak dengan pihak lainnya
berdasarkan
nisbah
yang
disepakati bersama oleh para pihak
pada saat akad.
PP Nomor 80 Tahun 1999 Tentang Kawasan Siap Bangun Dan
Lingkungan Siap Bangun Yang Berdiri Sendiri
Peraturan Menteri Negara Perumahan Rakyat nomor 26 tahun
2011 Tentang Penganugerahan Adiupaya Puritama Kementerian
Perumahan Rakyat.
Peraturan Menteri Negara Perumahan Rakyat Nomor
11/Permen/M/2008 tentang Pedoman Keserasian Kawasan
Perumahan dan Permukiman.
Peraturan Menteri Perumahan Rakyat Republik Indonesia
Nomor 08 Tahun 2012 tentang Perubahan Atas Peraturan
Menteri Perumahan Rakyat Nomor 05 Tahun 2012 Tentang
Pengadaan Perumahan Melalui Kredit/Pembiayaan Pemilikan
Rumah Sejahtera Dengan Dukungan Fasilitas Likuiditas
Pembiayaan Perumahan
Bagian Bersama
Bagian rumah susun yang dimiliki Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 20 Tahun 2011
secara tidak terpisah untuk Tentang Rumah Susun
pemakaian
bersama
dalam
kesatuan fungsi dengan satuansatuan rumah susun.
Bahan Berbahaya dan Setiap bahan yang terkena sifat Undang-undang Nomor 23 Tahun 1997 Tentang Pengelolaan
Beracun
atau konsentrasi, jumlahnya, baik Lingkungan Hidup
secara langsung maupun tidak
langsung, dapat mencemarkan
dan/atau merusakkan lingkungan
hidup, kesehatan, kelangsungan
hal 17
64.
Bahu Jalan
65.
Bank Pelaksana
hidup manusia serta makhluk
hidup lain.
bagian dari jalan yang terletak
pada tepi kiri atau kanan jalan dan
berfungsi sebagai; lajur lalu lintas
darurat, tempat berhenti
sementara, ruang bebas samping,
penyangga kestabilan
badan jalan, jalur sepeda. Selain
itu untuk saluran air minum,
saluran air limbah, jaringan listrik,
telepon, gas, dan lain-lain,
ditempatkan diantara garis
sempadan pagar dengan saluran air
hujan
1.Lembaga
Penerbit
Kredit/Pembiayaan
yang
bekerjasama dengan Kementerian
Perumahan Rakyat dalam rangka
pelaksanaan
Program
FLPP
melalui Kesepakatan Bersama
dan
Perjanjian
Kerjasama
Operasional
2. Bank Umum yang bekerjasama
dengan Kementerian Perumahan
Rakyat dalam rangka pelaksanaan
Program
FLPP
melalui
Kesepakatan
Bersama
dan
Perjanjian
Kerjasama
Operasional.
SNI 03-1733-2004
PERMENPERA Nomor 14 Tahun 2010 Tentang Pengadaan
Perumahan Melalui Kredit/Pembiayaan Pemilikan Rumah
Sejahtera Dengan Dukungan Bantuan Fasilitas Likuiditas
Pembiayaan Rumah
Peraturan Menteri Negara Perumahan Rakyat nomor 08 tahun
2011 Tentang Pengadaan Perumahan Melalui kredit Konstruksi
Rumah Sejahtera Tapak Dengan Dukungan Fasilitas Likuiditas
Pembiayaan Perumahan.
3.Lembaga penerbit kredit atau Peraturan Menteri Negara Perumahan Rakyat nomor 11 tahun
pembiayaan yang bekerjasama 2010 tentang Pengadaan Perumahan Dan Permukiman Dengan
hal 18
dengan Kementerian Perumahan Dukungan Bantuan Pembiayaan Perumahan Dalam Bentuk
Rakyat dalam rangka pelaksanaan Fasilitas Subsidi Perumahan Melalui Kredit/Pembiayaan
program KPRSH.
Pemilikan Rumah.
66.
Bank Syariah
67.
Bank Umum
68.
Bank Umum Syariah
(BUS)
69.
Baku Mutu Lingkungan
Hidup
4.Bank Umum, Bank Umum
Syariah, dan Unit Usaha Syariah
yang
bekerjasama
dengan
Kementerian Perumahan Rakyat
dalam
rangka
pelaksanaan
Program
FLPP
melalui
Kesepakatan
Bersama
dan
Perjanjian
Kerjasama
Operasional.
Bank yang menjalankan kegiatan
usahanya berdasarkan Prinsip
Syariah dan menurut jenisnya
terdiri atas Bank Umum Syariah
dan Bank Pembiayaan Rakyat
Syariah.
Bank yang melaksanakan kegiatan
usaha
secara konvensional
dan/atau
berdasarkan
prinsip
syariah yang dalam kegiatannya
memberikan jasa dalam lalu lintas
pembayaran.
Bank
Syariah
yang
dalam
kegiatannya memberikan jasa
dalam lalu lintas pembayaran.
Peraturan Menteri Perumahan Rakyat Republik Indonesia
Nomor 08 Tahun 2012 tentang Perubahan Atas Peraturan
Menteri Perumahan Rakyat Nomor 05 Tahun 2012 Tentang
Pengadaan Perumahan Melalui Kredit/Pembiayaan Pemilikan
Rumah Sejahtera Dengan Dukungan Fasilitas Likuiditas
Pembiayaan Perumahan
Peraturan Menteri Perumahan Rakyat Republik Indonesia
Nomor 08 Tahun 2012 tentang Perubahan Atas Peraturan
Menteri Perumahan Rakyat Nomor 05 Tahun 2012 Tentang
Pengadaan Perumahan Melalui Kredit/Pembiayaan Pemilikan
Rumah Sejahtera Dengan Dukungan Fasilitas Likuiditas
Pembiayaan Perumahan
Peraturan Menteri Perumahan Rakyat Republik Indonesia
Nomor 08 Tahun 2012 tentang Perubahan Atas Peraturan
Menteri Perumahan Rakyat Nomor 05 Tahun 2012 Tentang
Pengadaan Perumahan Melalui Kredit/Pembiayaan Pemilikan
Rumah Sejahtera Dengan Dukungan Fasilitas Likuiditas
Pembiayaan Perumahan
Peraturan Menteri Perumahan Rakyat Republik Indonesia
Nomor 07 Tahun 2012 tentang Perubahan Atas Peraturan
Menteri Perumahan Rakyat Nomor 04 Tahun 2012 Tentang
Pengadaan Perumahan Melalui Kredit/Pembiayaan Pemilikan
Rumah Sejahtera Dengan Dukungan Fasilitas Likuiditas
Pembiayaan Perumahan
Ukuran batas atau kadar mahluk Undang-undang Nomor 23 Tahun 1997 Tentang Pengelolaan
hidup, zat, energi atau komponen Lingkungan Hidup
yang ada atau harus ada dan/atau
unsur pencemar yang ditenggang
keberadaannya
dalam
suatu
hal 19
70.
Bangunan
71.
Bangunan Bertingkat
Tinggi / Menjulang
72.
Bangunan Campuran
73.
Bangunan Liar
74.
Bangunan Pelayanan
Umum
75.
Bangunan Peribadatan
76.
Bangunan Permanen
sumber daya tertentu sebagai
unsur lingkungan hidup.
Konstruksi teknik yang ditanam
atau diletakan secara tetap pada
tanah dan/atau perairan.
Bangunan bertingkat lebih dari
empat tingkat, merupakan flat atau
rumah
petak
bertingkat,
perkantoran
atau
campuran
berbagai
fungsi
(perumahan,
perkantoran,
pertokoan,
pedagangan
dan
sebagainya)
dalam satu bangunan, sering
terjadi salah pengertian yaitu
bangunan
bertingkat
tinggi
diartikan
sebagai
penyebab
kepadatan tinggi; seharusnya tidak
perlu diartikan demikian, karena
ada ketentuan tentang koefisien
lantai bangunan dan koefisien
dasar bangunan.
Bangunan dengan lebih dari 1
jenis penggunaan.
Bangunan diatas tanah bukan
miliknya tanpa izin pemilik dan
dibangun tanpa IMB.
Bangunan
tempat
menyelenggarakan
berbagai
kegiatan sosial dan budaya untuk
melayani masyarakat umum.
Bangunan tempat melakukan atau
menunaikan kewajiban utama
keagaamaan
Bangunan dengan substruktur batu
atau beton dan superstruktur
seluruhnya dari batu, beton atau
Kamus Tata Ruang. Dirjen Cipta Karya Tahun 1997 Edisi 1
Kamus Tata Ruang. Dirjen Cipta Karya Tahun 1997 Edisi 1
Perda Kab. Bekasi Nomor 7 Tahun 1996 Tentang Izin
Mendirikan Bangunan.
Kamus Tata Ruang. Dirjen Cipta Karya Tahun 1997 Edisi 1
Kamus Tata Ruang. Dirjen Cipta Karya Tahun 1997 Edisi 1
Kamus Tata Ruang. Dirjen Cipta Karya Tahun 1997 Edisi 1
Kamus Tata Ruang. Dirjen Cipta Karya Tahun 1997 Edisi 1
hal 20
77.
Bangunan Rapat
78.
Bangunan Rendah
79.
Bangunan Renggang
80.
Bangunan Sedang
81.
Bangunan Semi
Permanen
82.
Bangunan Tinggi
83.
Bangun-Bangunan
84.
Bank Pelaksana
besi; ataupun dibuat dari rangka
kayu-kayu persegi yang diisi
dengan batu, beton atau besi atau
ampasit,
sedang
lantainya
diperbolehkan
dari
kayu
semuanya.
Bangunan dengan tampak yang
menghadap
ke
jalan
tidak
mempunyai jarak bebas samping.
Bangunan
yang
mempunyai
ketinggian dari permukaan tanah
atau lantai dasar sampai dengan 4
lapis
Bangunan dengan yang tampak
yang
menghadap
ke
jalan
mempunyai jarak bebas samping
terhadap batas pekerangan.
Bangunan
yang
mempunyai
ketinggian antara 5 sampai dengan
8 lapis.
Bangunan yang tidak termasuk
dalam
golongan
bangunan
permanent.
Bangunan
yang
mempunyai
ketinggian lebih dari 8 lapis
Suatu perwujudan fisik arsitektur
yang digunakan untuk kegiatan
manusia.
Lembaga penerbit kredit atau
pembiayaan yang bekerjasama
dengan Kementerian Perumahan
Rakyat dalam rangka pelaksanaan
program KPRSH.
Perda Kab. Bekasi Nomor 7 Tahun 1996 Tentang Izin
Mendirikan Bangunan.
Perda Kab. Bekasi Nomor 7 Tahun 1996 Tentang Izin
Mendirikan Bangunan.
Perda Kab. Bekasi Nomor 7 Tahun 1996 Tentang Izin
Mendirikan Bangunan.
Perda Kab. Bekasi Nomor 7 Tahun 1996 Tentang Izin
Mendirikan Bangunan.
Kamus Tata Ruang. Dirjen Cipta Karya Tahun 1997 Edisi 1
Perda Kab. Bekasi Nomor 7 Tahun 1996 Tentang Izin
Mendirikan Bangunan.
Perda Kab. Bekasi Nomor 7 Tahun 1996
-cek di kamus PU di Internet mengenai bangunanPeraturan Menteri Negara Perumahan Rakyat Nomor 07 tahun
2011 Tentang Perubahan Kedua Atas Peraturan Menteri Negara
Perumahan Rakyat Nomor 13 Tahun 2010 Tentang Tata Cara
Pelaksanaan KPR Bersubsidi dan KPR Syariah Bersubsidi serta
KPR Sarusuna Bersubsidi dan KPR Sarusuna Syariah Bersubsidi
Bank Umum yang bekerjasama
hal 21
dengan Kementerian Perumahan
Rakyat dalam rangka pelaksanaan
Program
FLPP
melalui
Kesepakatan
Bersama
dan
Perjanjian Kerjasama Operasional.
Lembaga yang membebaskan
tanah / lahan perkotaan dalam
upaya membantu pengelolaan
(menyediakan dan mengendalikan
penggunaan tanah / lahan) ruang
kota sesuai rencana.
Badan stimulan keswadayaan yang
diberikan
kepada
kelompok
masyarakat untuk membiayai
sebagian
kegiatan
yang
direncanakan oleh masyarakat
dalam
rangka
meningkatkan
kesejahteraan terutama masyarakat
miskin
Subsidi perumahan dalam bentuk
subsidi uang muka, dan subsidi
pembangunan/perbaikan rumah.
Peraturan Menteri Negara Perumahan Rakyat nomor 10 tahun
2011 Tentang Pengadaan Perumahan Melalui Kredit Konstruksi
Rumah Sejahtera Murah Tapak Dengan Dukungan Fasilitas
Likuiditas Pembiayaan Perumahn.
Kamus Tata Ruang. Dirjen Cipta Karya Tahun 1997 Edisi 1
85.
Bank Tanah / Lahan
86.
Bantuan Langsung
Masyarakat (BLM)
*
Bantuan Perumahan
*
Bantuan Stimulan
Fasilitas
pemerintah
berupa
sejumlah dana yang diberikan
kepada MBR penerima manfaat
bantuan stimulan untuk membantu
pelaksanaan
pembangunan
perumahan swadaya.
*
Bantuan Stimulan PSU
Bantuan sebagian komponen PSU Peraturan Menteri Negara Perumahan Rakyat Nomor : 02
yang merupakan satu kesatuan /PERMEN/M/2009 Tentang Tata Cara Pelaksanaan Bantuan
sistem jaringan PSU kawasan Stimulan Prasarana, Sarana dan Utilitas Umum Perumahan dan
Permukiman
Peraturan Menteri Negara Perumahan Rakyat Nomor :
05/PERMEN/M/2009 Tentang Pedoman Pelaksanaan Program
Nasional Pemberdayaaan Mayarakat Mandiri Perumahan dan
Permukiman (PNPM MANDIRI PERKIM)
PERATURAN
MENTERI
NEGARA
PERUMAHAN
RAKYAT NOMOR : 04/PERMEN/M/2005 TENTANG :
PENGADAAN
PERUMAHAN
DAN
PERMUKIMAN
DENGAN
DUKUNGAN
FASILITAS
SUBSIDI
PERUMAHAN
MELALUI
KPR/KPRS
SYARIAH
BERSUBSIDI
Peraturan Menteri Negara Perumahan Rakyat nomor 14 tahun
2011 Tentang Pedoman Pelaksanaan Bantuan Stimulan
Perumahan Swadaya Bagi Masyarakat Berpenghasilan Rendah
BAB I Bagian Kesatu Pasal 1.
hal 22
permukiman
dan
lingkungan
perumahan
yang
fungsional,
dimaksudkan sebagai pendorong
bagi kinerja pembangunan dan
pengembangan rumah layak huni
dan lingkungan serta kawasannya.
*
Bantuan Pembiayaan
Perumahan
Subsidi perumahan dalam bentuk:
1. Subsidi
untuk
membantu
menurunkan angsuran yang
harus dibayarkan oleh debitur
melalui
pembayaran
komponen bunga saja dalam
kurun waktu tertentu (subsidi
Interest
Only–Balloon
Payment), yang selanjutnya
disebut subsidi IO-BP;
2. Subsidi
untuk
membantu
menurunkan angsuran yang
harus dibayarkan oleh debitur
melalui pengurangan suku
bunga angsuran dalam kurun
waktu
tertentu,
yang
selanjutnya disebut subsidi
selisih bunga;
3. Subsidi
untuk
membantu
menambah
uang
muka
sehingga jumlah keseluruhan
uang muka yang dibayar
debitur mampu menurunkan
pagu kredit yang akan
diangsur setiap bulan berikut
bunganya, yang selanjutnya
disebut subsidi uang muka.
4. Subsidi untuk membant
Peraturan Menteri Negara Perumahan Rakyat Nomor
03/PERMEN/M/2007 Tentang Pengadaan Perumahan dan
Permukiman dengan Dukungan Fasilitas Subsidi perumahan
Melalui KPR Bersubsidi
Peraturan Menteri Negara Perumahan Rakyat Nomor 07 tahun
2011 Tentang Perubahan Kedua Atas Peraturan Menteri Negara
Perumahan Rakyat Nomor 13 Tahun 2010 Tentang Tata Cara
Pelaksanaan KPR Bersubsidi dan KPR Syariah Bersubsidi serta
KPR Sarusuna Bersubsidi dan KPR Sarusuna Syariah Bersubsidi
hal 23
menurunkan angsuran yang
harus dibayarkan oleh nasabah
dalam kurun waktu tertentu,
yang
selanjutnya disebut
subsidi
angsuran; dan
5.
*
Bantuan Pembiayaan
Perumahan
Swadaya
Subsidi untuk membantu
meringankan nasabah dalam
memenuhi
kewajiban
menyediakan uang muka KPR
Sarusuna Bersubsidi atau KPR
Sarusuna
Syariah
Bersubsidi,yang selanjutnya
disebut bantuan uang muka.
Subsidi perumahan dalam bentuk : Peraturan Menteri Negara Perumahan Rakyat nomor 17 tahun
a. Subsidi untuk membantu 2011, Tgl 5 Agustus 2011, Tentang Tata Cara Pelaksanaan
menurunkan angsuran yang harus Subsidi Perumahan Melalui KPRS/KPRS Mikro Subsidi.
dibayarkan oleh debitur melalui
pengurangan suku bunga angsuran
dalam kurun waktu tertentu, yang
selanjutnya disebut subsidi selisih
bunga.
b. Subsidi untuk membantu
menambah dana pembangunan
atau perbaikan rumah sehingga
dapat menurunkan pagu kredit
yang akan diangsur setiap bulan
secara tetap berikut bunganya,
yang selanjutnya disebut subsidi
membangun atau memperbaiki
rumah.
c. Subsidi perumahan dalam Peraturan Menteri Negara Perumahan Rakyat tentang perubahan
bentuk subsidi untuk membantu kedua atas peraturan Menteri Negara Perumahan Rakyat Nomor
hal 24
*
Bantuan Pembangunan
Rusunawa
87.
Bantuan
Prasarana,Sarana, dan
Utilitas umum (PSU)
88.
Bantuan Sebagian Biaya
Membangun (BM)
menambah dana pembangunan
atau perbaikan sehingga dapat
menurunkan pagu pembiayaan
yang akan diangsur setiap bulan
secara tetap berikut marginnya,
yang selanjutnya disebut subsidi
membangun/memperbaiki rumah.
1.Bantuan pembangunan fisik baik
berupa bangunan baru Rumah
Susun
Sederhana
Sewa
(Rusunawa),
maupun
rehabilitasi asrama/hunian yang
telah ada dan dibiayai oleh
Pemerintah melalui APBN pada
Kementerian Negara Perumahan
Rakyat dan pada Kementerian
terkait lainnya.
06/PERMEN/M/2007 tentang Pengadaan perumahan dan
permukiman dengan dukungan fasilitas subsidi perumahan
melalui KPRS/KPRS Mikro Syariah Bersubsidi.
2.Bantuan pembangunan fisik
berupa bangunan baru Rumah
Susun
Sewa
beserta
prasarana,sarana dan utilitasnya
dan dibiayai oleh pemerintah
melalui APBN.
Pemberian
sebagian
dari
komponen PSU yang merupakan
satu kesatuan sistem jaringan PSU
perumahan
dan
kawasan
permukiman yang fungsional.
Peraturan Menteri Negara Perumahan Rakyat nomor 21 tahun
2011 Tentang Pedoman bantuan pembangunan rumah susun
sewa BAB I bagian Kesatu Pasal 1.
Dana TAPERUM –PNS yang
diberikan kepada PNS yang
memenuhi syarat dan ketentuan,
yang diberikan untuk membantu
memenuhi
sebagian
biaya
Peraturan Menteri Negara Perumahan Rakyat nomor 12 tahun
2011 Selaku Ketua Harian Badan Pertimbangan Tabungan
Perumahan Pegawai Negeri Sipil,Tentang Tambahan Bantuan
Uang Muka dan Bantuan Sebagian Biaya Membangun Bagi
Pegawai Negeri Sipil BAB I Pasal 1.
Peraturan
Menteri
Perumahan
Rakyat
Nomor
9/PERMEN/M/2008 Tentang Pedoman Bantuan Pembangunan
Rumah Susun sederhana Sewa Pada Lembaga Pendidikan Tinggi
dan Lembaga Pendidikan Berasrama
PERMENPERA Nomor 20 Tahun 2012 Tentang Pedoman
Bantuan Prasarana, Sarana dan Utilitas Umum (PSU)
Perumahan dan Permukiman
hal 25
89.
Bantuan Uang Muka
(BUM)
90.
Bapedal (Badan
Pengendalian Dampak
Lingkungan)
91.
Barang
92.
Barang Milik Negara
membangun rumah diatas tanah
milik sendiri dengan fasilitas
kredit/Pembiayaan Pembangunan
Rumah melalui Bank Pelaksana,
dilokasi tempat PNS bekerja.
Dana
TAPERUM-PNS
yang
diberikan kepada PNS yang
memenuhi syarat dan ketentuan,
yang diberikan untuk membantu
memenuhi sebagian uang muka
pembelian rumah dengan fasilitas
Kredit/Pembiayaan
Pemilikan
Rumah melalui Bank pelaksana.
Lembaga
pemerintah
non
departemen;
berkedudukan
dibawah dan bertanggung jawab
kepada presiden, yg mempunyai
tugas pokok membantu presiden
dalam melaksanakan pengendalian
dampak lingkungan hidup yg
meliputi
upaya
pencegahan
kerusakan,
penanggulangan
dampak, serta pemulihan kualitas
lingkungan sesuai dg peraturan
perundang-undangan yg berlaku.
Setiap benda baik berwujud
maupun tidak bewujud bergerak
maupun tidak bergerak, dapat
dihabiskan maupun tidak dapat
dihabiskan, yang dapat untuk
diperdagangkan,
dipakai,
dipergunakan, atau dimanfaatkan
oleh konsumen
Semua barang yang dibeli atau
diperoleh atas beban APBN atau
berasal dari perolehan lainnya
Peraturan Menteri Negara Perumahan Rakyat nomor 12 tahun
2011 Selaku Ketua Harian Badan Pertimbangan Tabungan
Perumahan Pegawai Negeri Sipil,Tentang Tambahan Bantuan
Uang Muka dan Bantuan Sebagian Biaya Membangun Bagi
Pegawai Negeri Sipil BAB I Pasal 1.
Kamus Tata Ruang. Dirjen Cipta Karya Tahun 1997 Edisi 1
UU.RI. Nomor 8 Tahun 1999 Tentang Perlindungan Konsumen
Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 1 Tahun 2004
Tentang Perbendaharaan Negara
hal 26
93.
Barang Milik Daerah
94.
BI Rate
95.
BI Rate rata-rata
96.
BI Rate Acuan
97.
Batas waktu pencapaian
98.
Bea Perolehan Hak atas
Tanah dan Bangunan
99.
Beban Angin
yang sah
Semua barang yang dibeli atau
diperoleh atas beban APBD atau
berasal dari perolehan lainnya
yang sah
Suku bunga yang secara periodik
setiap bulan diumumkan oleh
Bank Indonesia untuk jangka
waktu tertentu yang berfungsi
sebagai sinyal kebijakan moneter.
Rata-rata BI rate yang telah
diterbitkan dalam kurun waktu dua
belas bulan ke belakang.
BI Rate yang dikeluarkan pada
bulan Januari untuk realisasi KPR
Sarusuna Bersubsidi bulan Januari
sampai dengan bulan Juni dan BI
Rate yang dikeluarkan pada bulan
Juli untuk realisasi KPR Sarusuna
Bersubsidi bulan Juli sampai
dengan bulan Desember tahun
berjalan
Batas waktu yang dibutuhkan
untuk mencapai target (nilai)
indikator
Standar
Pelayanan
Minimal secara bertahap yang
ditentukan
untuk
mencapai
Standar
Pelayanan
Minimal
Daerah Provinsi dan
Daerah Kabupaten/kota.
Pajak
yang dikenakan atas
perolehan hak atas tanah dan atau
bangunan,
yang
selanjutnya
disebut pajak.
Semua beban yang bekerja pada
Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 1 Tahun 2004
Tentang Perbendaharaan Negara
Peraturan
Menteri
Perumahan
Rakyat
Nomor
16/PERMEN/M/2008 Tentang Standard an Prosdur Pelaksanaan
Subsidi Perumahan Melalui KPR Sarusuna Bersubsidi
Peraturan
Menteri
Perumahan
Rakyat
Nomor
16/PERMEN/M/2008 Tentang Standard an Prosdur Pelaksanaan
Subsidi Perumahan Melalui KPR Sarusuna Bersubsidi
Peraturan
Menteri
Perumahan
Rakyat
Nomor
16/PERMEN/M/2008 Tentang Standard an Prosdur Pelaksanaan
Subsidi Perumahan Melalui KPR Sarusuna Bersubsidi
Peraturan Menteri Negara Perumahan Rakyat nomor 16 tahun
2010 tentang Petunjuk Teknis Perencanaan Pembiayaan
Pencapaian Standar Pelayanan Minimal Bidang Perumahan
Rakyat Daerah Provinsi dan Daerah Kabupaten/Kota.
UU.RI. Nomor 21 Tahun 1997 Tentang Bea Perolehan Hak Atas
Tanah dan Bangunan
Perda Kab. Bekasi Nomor 7 Tahun 1996 Tentang Izin
hal 27
100.
Beban Gempa
101.
Beban Hidup
102.
Beban Mati
103.
Beban Pembangunan
104.
Beban Pencemaran
105.
Benda Bersama
gedung atau bagian gedung yang
disebabkan oleh selisih dalam
tekanan udara.
Semua beban statik ekivalen yang
bekerja pada gedung atau bagian
gedung yang meniru pengaruh dari
gerakan tanah akibat gempa itu.
Semua beban yang menjadi akibat
penghunian atau pembangunan
suatu gedung.
Berat dari semua bagian dari suatu
gedung yang bersifat tetap
Beban biaya yg ditetapkan oleh yg
berwenang
atas
perubahan
penggunaan setiap bidang lahan;
tujuan pembebanan biaya ini
adalah untuk membina arah
pembangunan sehingga tetap
sesuai dengan kebijaksanaan tata
guna
lahan,
serta
untuk
mengendalikan peningkatan nilai
tanah.
1. Parameter
pencemaran;
menunjukan
jumlah
kandungan polusi yg terdapat
pada air atau cairan dalam
volume tertentu.
2. Jumlah
suatu
parameter
pencemaran yg terkandung
dalam sejumlah air atau
limbah.
Benda yg bukan merupakan
bagian
rumah
susun
melainkanbagian yang dimiliki
bersama secara tidak terpisah
untuk pemakaian bersama.
Mendirikan Bangunan.
Perda Kab. Bekasi Nomor 7 Tahun 1996 Tentang Izin
Mendirikan Bangunan.
Perda Kab. Bekasi Nomor 7 Tahun 1996 Tentang Izin
Mendirikan Bangunan.
Perda Kab. Bekasi Nomor 7 Tahun 1996 Tentang Izin
Mendirikan Bangunan.
Kamus Tata Ruang. Dirjen Cipta Karya Tahun 1997 Edisi 1
Kamus Tata Ruang. Dirjen Cipta Karya Tahun 1997 Edisi 1
Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 20 Tahun 2011
Tentang Rumah Susun
hal 28
106.
Belanja Daerah
107.
Bencana Alam
108.
Bendahara
109.
Bendahara Penerimaan
110.
Bendahara Pengeluaran
111
Bendahara Umum
Semua kewajiban daerah yang
diakui sebagai pengurang nilai
kekayaan bersih dalam periode
tahun
anggaran
yang
bersangkutan.
Bencana yang ditimbulkan oleh
alam, misalnya gempa bumi,
gunung meletus, tanah longsor dan
lain-lain.
Setiap orang atau badan yang
diberi tugas untuk dan atas nama
negara/daerah,
menerima,
menyimpan,
dan
membayar/
menyerahkan
uang atau surat
berharga
atau
barang-barang
negara/ daerah
Orang yang di tunjuk untuk
menerima,
menyimpan,menyetorkan,
menatausahakan,
dan
mempertanggung jawabkan uang
pendapatan negara / daerah dalam
rangka pelaksanaan APBN/APBD
pada kantor / satuan kerja
kementerian negara/ lembaga/
pemerintah daerah.
Orang yang ditunjuk untuk
menerima,
menyimpan,
membayar,
menatausahkan,
mempertanggung jawabkan uang
untuk keperluan belanja negara /
daerah dalam rangka pelaksanaan
APBN/APBD pada kantor/ satuan
kerja
kementerian
negara/
lembaga/ pemerintah / daerah
Pejabat yang di beri tugas untuk
Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 32 Tahun 2004
Tentang Pemerintahan Daerah
Kamus Istilah Lingkungan, November 1994
Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 1 Tahun 2004
Tentang Perbendaharaan Negara
Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 1 Tahun 2004
Tentang Perbendaharaan Negara
Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 1 Tahun 2004
Tentang Perbendaharaan Negara
Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 1 Tahun 2004
hal 29
Daerah
112.
Bendahara Umum
Negara
113.
Bendungan / Bendung
114.
Bidang Tanah
115.
Bina Lingkungan
116.
Bina Sosial atau Bina
Manusia
melaksanakan fungsi bendahara
umum daerah
Pejabat yang di beri tugas untuk
melaksanakan fungsi bendahara
umum negara
Bangunan air, melintang badan
sungai untuk mengatur muka air
sungai; dengan demikian terjadi
kolam atau waduk di bagian hulu
sungai dari letak bangunan
tersebut; fungsi untuk penyediaan
air bagi tenaga listrik, keperluan
irigasi ataupun untuk pengendalian
banjir; dapat dari bahan tanah,
batuan atau dari beton bertulang,
tergantung pada kondisi pondasi
dan bahan bangunan yang tersedia
atau dapat diperoleh.
Tentang Perbendaharaan Negara
Bagian permukaan bumi yang
merupakan satuan bidang yang
berbatas
Diharapkan dapat mendorong
terbentuknya
lingkungan
perumahan dan permukiman yang
dapat mendukung berlangsungnya
dan berkembangnya kegiatan
usaha produktif.
Suatu proses yang diupayakan
untuk
mendorong
terjadinya
peningkatan
kapasitas
dan
kapabilitas sumber daya manusia,
sehingga
mereka
mampu
menolong
dirinya
memenuhi
kebeutuhannya akan rumah layak
dan lingkungan sehat dan lestari.
PP Nomor 24 Tahun 1997 Tentang Pendaftaran Tanah
Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 1 Tahun 2004
Tentang Perbendaharaan Negara
Kamus Tata Ruang. Dirjen Cipta Karya Tahun 1997 Edisi 1
Keputusan Menteri Negara perumahan Rakyat Nomor :
09/KPTS/M/IX/1999 tentang Pedoman Penyusunan Rencana
Pembangunan dan Pengembangan Perumahan dan Permukiman
di Daerah.
Keputusan Menteri Negara perumahan Rakyat Nomor :
09/KPTS/M/IX/1999 tentang Pedoman Penyusunan Rencana
Pembangunan dan Pengembangan Perumahan dan Permukiman
di Daerah.
hal 30
117.
Bina Usaha
118.
BKP4N (Badan
Kebijaksanaan dan
Pengendalian
Pembangunan
Perumahan dan
Permukiman Nasional)
119.
Blok
120.
BMT (Baitul Maal Wa
Tanwil)
121.
Bonus
122.
Buangan Bangunan
123.
Buku Agenda
Upaya yang dapat mendorong
terjadinya proses berkembangya
usaha produktif dalam kawasan
perumahan dan permukiman.
Badan non struktural yg dipimpin
oleh Menteri Negara Perumahan
Rakyat, yg mempunyai tugas
pokok a.l. adalah menyiapkan
rumusan kebijaksanaan di bidang
pembangunan perumahan dan
permukiman.
Sebidang tanah yang merupakan
bagian dari Lisiba, terdiri dari
sekelompok rumah tinggal atau
persil
Salah satu lembaga keuangan bank
yang menyalurkan mikro kredit
kepada masyarakat menengah
kebawah.
Pemberian (athaya’) yang bersifat
sukarela dari pihak bank kepada
nasabah penyimpan dengan akad
wadi’ah.
Keputusan Menteri Negara perumahan Rakyat Nomor :
09/KPTS/M/IX/1999 tentang Pedoman Penyusunan Rencana
Pembangunan dan Pengembangan Perumahan dan Permukiman
di Daerah.
Kamus Tata Ruang. Dirjen Cipta Karya Tahun 1997 Edisi 1
SNI 03-1733-2004
Peraturan Menteri Negara Perumahan Rakyat Nomor:
8/PERMEN/M/2007, Tgl. 5 September 2007, Tentang
PEDOMAN PEMBANGUNAN PERUMAHAN SWADAYA.
Peraturan Menteri Perumahan Rakyat Republik Indonesia
Nomor 08 Tahun 2012 tentang Perubahan Atas Peraturan
Menteri Perumahan Rakyat Nomor 05 Tahun 2012 Tentang
Pengadaan Perumahan Melalui Kredit/Pembiayaan Pemilikan
Rumah Sejahtera Dengan Dukungan Fasilitas Likuiditas
Pembiayaan Perumahan
Bahan buangan yang ditimbulkan Kamus Istilah Lingkungan, November 1994
dalam
pembangunan
rumah,
gedung,
bendungan,
pabrik
industri, sekolah dan sebagainya,
termasuk papan kayu bekas,
bagina-bagian
logam
yang
bermacam-macam,
bahan
pengepakan, kaleng, kotak, kawat,
logam lembaran berlebihan dan
sebagainya.
suatu buku yang berfungsi untuk PERATURAN MENTERI NEGARA PERUMAHAN RAKYAT
hal 31
124.
Buku Tanah
125.
Bumi
126.
BUMN/D
mencatat dan pemberian nomor
registrasi,
kode
klasifikasi,
klasifikasi khusus untuk naskah
dinas keluar maupun naskah dinas
masuk.
Dokumen dalam bentuk daftar
yang memuat data yuridis dan data
fisik suatu obyek pendaftaran yang
sudah ada haknya
Permukaan bumi dan tubuh bumi
yang ada di bawahnya
Badan Usaha Milik Negara/Daerah
TENTANG TATA NASKAH
PERUMAHAN RAKYAT
DINAS
KEMENTERIAN
PP Nomor 24 Tahun 1997 Tentang Pendaftaran Tanah
Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 12 Tahun 1985
Tentang Pajak Bumi dan Bangunan
Peraturan Menteri Negara Perumahan Rakyat Nomor:
8/PERMEN/M/2007, Tgl. 5 September 2007, Tentang
PEDOMAN PEMBANGUNAN PERUMAHAN SWADAYA.
C
127.
CSR (Corporate Social
Responsibility)
Komitmen dari bisnis/perusahaan
untuk berperilaku etis dan
berkontribusi terhadap
perkembangan ekonomi yang
berkelanjutan, dalam
meningkatkan kualitas hidup
karyawan dan keluarganya,
komunitas lokal dan masyarakat
lokal
Peraturan Menteri Negara Perumahan Rakyat Nomor:
8/PERMEN/M/2007, Tgl. 5 September 2007, Tentang
PEDOMAN PEMBANGUNAN PERUMAHAN SWADAYA.
D
128.
*
Daerah
1.Ruang yang merupakan kesatuan
geografis beserta segenap unsur
yang terkait padanya yang batas
dan
sistemnya
ditentukan
berdasarkan aspek fungsional.
2.Kesatuan masyarakat hokum
yang mempunyai batas-batas
wilayah
yang
berwenang
Kamus Tata Ruang. Dirjen Cipta Karya Tahun 1997 Edisi 1
Peraturan Menteri Negara Perumahan Rakyat Tentang Petunjuk
Teknis Penggunaan Dana Alokasi Khusus Bidang Perumahan
dan Kawasan Permukiman.
hal 32
129.
Daerah Aliran Sungai
(DAS)
130.
Daerah Industri
131.
Daerah Irigasi
132.
Daerah Mamfaat Jalan
mengatur dan mengurus urusan
pemerintahan dan kepentingan
masyarakat setempat menurut
prakarsa sendiri berdasarkan
aspirasi
masyarakat
dalam
sistem
Negara Kesatuan
republic Indonesia.
Suatu daerah tertentu yg bentuk
dan sifat alamnya sedemikian
rupa, sehingga merupakan satu
kesatuan dg sungai dan anak-anak
sungainya yg melalui daerah tsb
dalam
fungsinya
untuk
menampung air yg berasal dari air
hujan dan sumber-sumber air
lainnya yg penyimpanannya serta
pengalirannya dihimpun dan ditata
berdasarkan hukum-hukum alam
sekelilingnya demi keseimbangan
daerah tsb; daerah sekitar sungai,
meliputi punggung bukit atau
gunung yg merupakan tempat
sumber air dan semua curahan air
hujan yg mengalir ke sungai,
sampai daerah dataran dan muara
sungai.
Suatu daerah yang terkena lokasi,
topografi peruntukan, ketersediaan
dan kemudahan transportasi dapat
dikembangkan untuk indutrialisasi,
yang dikelola oleh badan tunggal.
Kesatuan wilayah yang mendapat
air dari satu jaringan irigasi.
Merupakan bagian jalan yg
meliputi badan jalan, saluran tepi
jalan, dan ambang pengamannya.
Kamus Tata Ruang. Dirjen Cipta Karya Tahun 1997 Edisi 1
Kamus Istilah Lingkungan, November 1994
Permen PU No. 57/PRT/1991
Kamus Tata Ruang. Dirjen Cipta Karya Tahun 1997 Edisi 1
hal 33
133.
Daerah Milik Jalan
134.
Daerah Pengawasan
Jalan
135.
Daerah Perencanaan
136.
Daerah Pinggiran Kota
137.
Daerah Reklamasi
138.
Daerah Tangkapan
Tanah atau lahan untuk suatu
jalan yg dimiliki oleh Pembina
jalan, lebar jalur antara garis pagar
kanan-kirinya; sering disingkat
damija.
Lajur lahan yang berada diluar
damija, yg penggunaannya berada
dibawah pengawasan penguasa
jalan; sering disebut dawasja.
Daerah yg batasanya ditentukan
berdasarkan tujuan perencanaan,
ukuran
serta
harapan
pembangunan; daerah liputan
rencana terbatas pada yg akan
langsung
dibangun
atau
dipugar,dsb.;sedangkan biasanya
daerah sekitarnya disebut “daerah
pengaruh” karena pengaruhnya
terhadap daerah perencanaan,
sehingga perlu pula dipelajari,
walau tidak sedalam daerah
perencanaan.
Daerah di pinggiran kota terutama
perumahan baik direncanakan
maupun tidak serta berkembang
cepat di sekitar kota.
Daerah yg diperoleh dengan
pengeringan
daerah
basah;
biasanya berupa pengeringan atau
pengurugan rawa dan pantai ;
tujuannya memberi mamfaat yg
dianggap
lebih
besar
bagi
kehidupan manusia.
Cakupan pengaturan suatu sistem
aliran sungai (ilmu hidrologi dan
geologi);
daerah
diantara
Kamus Tata Ruang. Dirjen Cipta Karya Tahun 1997 Edisi 1
Kamus Tata Ruang. Dirjen Cipta Karya Tahun 1997 Edisi 1
Kamus Tata Ruang. Dirjen Cipta Karya Tahun 1997 Edisi 1
Kamus Tata Ruang. Dirjen Cipta Karya Tahun 1997 Edisi 1
Kamus Tata Ruang. Dirjen Cipta Karya Tahun 1997 Edisi 1
Kamus Tata Ruang. Dirjen Cipta Karya
Tahun 1997 Edisi 1
hal 34
139.
Daftar Arsip (DA)
140.
Daftar Isian (Checklist)
141.
Daftar Pencarian Arsip
(DPA)
142.
Daftar Tanah
143.
Dampak Dasar Dan
Penting
144.
Dampak Lingkungan
Hidup
145.
Dana Alokasi Khusus
pegunungan yg menampung dan
mengalirkan curahan hujan ke
sungai, termasuk anak sungainya.
Contoh: daerah tangkapan air
hujan
sebaiknya
tidak
dikembangkan menjadi daerah
permukiman.
Daftar yang berisi arsip inaktif
yang dimiliki oleh unit kearsipan
instansi pencipta arsip, yang
digunakan sebagai
sarana
penyimpanan
dan
penemuan kembali arsip.
Format isian data dan kelengkapan
untuk
penilaian
usulan/permohonan
bantuan
Rusunawa.
Daftar berisi arsip yang memiliki
nilai guna kesejarahan baik yang
telah diverifikasi secara
langsung maupun tidak langsung
oleh lembaga kearsipan dan dicari
oleh
lembaga
kearsipan
serta
diumumkan kepada publik.
Dokumen dalam bentuk daftar
yang memuat identitas tanah
dengan suatu sistem penomoran
Perubahan lingkungan hidup yang
sangat mendasar yang diakibatkan
oleh suatu usaha dan/atau kegiatan
Pengaruh
perubahan
pada
lingkungan
hidup
yang
diakibatkan oleh suatu usaha
da/atau kegiatan.
Dana yang bersumber dari APBN
Peraturan Menteri Negara Perumahan Rakyat nomor 08 tahun
2010 tentang Tata Kearsipan Kementerian Perumahan Rakyat.
Peraturan
Menteri
Perumahan
Rakyat
Nomor
9/PERMEN/M/2008 Tentang Pedoman Bantuan Pembangunan
Rumah Susun sederhana Sewa Pada Lembaga Pendidikan Tinggi
dan Lembaga Pendidikan Berasrama
Peraturan Menteri Negara Perumahan Rakyat nomor 08 tahun
2010 tentang Tata Kearsipan Kementerian Perumahan Rakyat.
PP Nomor 24 Tahun 1997 Tentang Pendaftaran Tanah
PP Nomor 27 Tahun 1999
.
Undang-undang Nomor 23 Tahun 1997
Tentang Pengelolaan Lingkungan Hidup
Peraturan
Menteri
Negara
Perumahan
Rakyat
Republik
hal 35
(DAK)
*
Dana Alokasi Khusus
(DAK) Bidang
Perumahan dan Kawasan
Permukiman
*
Dana Penjaminan
Kredit/Pembiayaan
*
Dana Pembangunan/
Perbaikan Rumah paling
banyak
yang dialokasikan kepada daerah
tertentu
dengan
tujuan
meningkatkan ketersediaan rumah
yang layak huni dan terjangkau
bagi Masyarakat Berpenghasilan
Menengah
dan
Masyarakat
Berpenghasilan
Rendah
(MBM/MBR) di perumahan dan
kawasan
permukiman
yang
didukung oleh Prasarana dan
Sarana, serta Utilitas (PSU) yang
memadai.
Dana yang bersumber dari APBN
yang dialokasikan kepada daerah
tertentu
dengan
tujuan
meningkatkan ketersediaan rumah
yang layak huni dan terjangkau
bagi Masyarakat Berpenghasilan
Menengah
dan
Masyarakat
Berpenghasilan
Rendah
(MBM/MBR) di perumahan dan
kawasan
permukiman
yang
didukung oleh prasarana dan
sarana, serta Utilitas (PSU) yang
memadai.
Dana Pemerintah yang disalurkan
melalui Lembaga Penjamin dalam
rangka
mengurangi
risiko
kemacetan
kredit/pembiayaan
mikro perumahan swadaya yang
diterbitkan oleh lembaga penerbit
kredit/pembiayaan.
Batas
paling
banyak
dana
pembangunan atau perbaikan
rumah yang dapat diberikan
subsidi oleh Pemerintah.
Indonesia Nomor 4 Tahun 2011
Peraturan Menteri Negara Perumahan Rakyat Tentang Petunjuk
Teknis Penggunaan Dana Alokasi Khusus Bidang Perumahan
dan Kawasan Permukiman.
Peraturan Menteri Negara Perumahan Rakyat Nomor
07/PERMEN/M/2006
Tentang
Dukungan
Penjaminan
Kredit/Pembiayaan Untuk Pembangunan/Perbaikan Perumahan
Swadaya Melalui Kredit/Pembiayaan Mikro
Peraturan
Menteri
Perumahan
Rakyat
Nomor
20/PERMEN/M/2008 Tentang Tata Cara Pelaksanaan Subsidi
Perumahan Melalui KPRS/KPRS Mikro Bersubsidi
hal 36
*
*
Dana
Tabungan/Swadaya
Debitur
Dana Tabungan/
Swadaya Nasabah
146.
Dana Dekonsentrasi
147.
Data Fisik
1.Tabungan debitur pada Lembaga Peraturan
Menteri
Perumahan
Rakyat
Nomor
Penerbit Kredit atau dana 20/PERMEN/M/2008 Tentang Tata Cara Pelaksanaan Subsidi
swadaya
debitur
yang Perumahan Melalui KPRS/KPRS Mikro Bersubsidi
merupakan dana penyertaan
debitur sebagai bagian dari dana
pembangunan /perbaikan rumah
yang dapat menurunkan pagu
kredit.
2.Tabungan
nasabah
pada
Lembaga Penerbit Kredit atau
dana swadaya nasabah sebagai
bagian dari dana pembangunan
/perbaikan rumah yang dapat
menurunkan pagu pembiayaan.
Tabungan nasabah pada Lembaga
Penerbit pembiayaan atau dana
swadaya nasabah sebagai bagian
dari dana pembangunan/perbaikan
rumah yang dapat menurunkan
pagu pembiayaan.
Dana yang berasal dari Anggaran
Pendapatan dan Belanja Negara
yang dilakasanakan oleh Gubernur
sebagai wakil Pemerintah yang
mencakup semua penerimaan dan
pengeluaran
dalam
rangka
pelaksanaan Dekonsentrasi, tidak
termasuk dana yang dialokasikan
untuk instansi vertikal pusat di
daerah.
Keterangan mengenai letak, batas
dan luas bidang tanah dan satuan
rumah susun yang didaftar,
termasuk keterangan mengenai
adanya bangunan atau bagian
Peraturan Menteri Negara Perumahan Rakyat tentang perubahan
kedua atas peraturan Menteri Negara Perumahan Rakyat Nomor
06/PERMEN/M/2007 tentang Pengadaan perumahan dan
permukiman dengan dukungan fasilitas subsidi perumahan
melalui KPRS/KPRS Mikro Syariah Bersubsidi.
Peraturan Menteri Negara Perumahan Rakyat nomor 18 tahun
2011, Tgl 5 Agustus 2011, Tentang Tata Cara Pelaksanaan
Subsidi Perumahan Melalui KPRS/KPRS Mikro Syariah
Subsidi.
Peraturan Kementerian Perumahan Rakyat Nomor 01 tahun
2011 Tentang Sebagian Urusan Kementerian Perumahan Rakyat
tahun 2011 Melalui Dekonsentrasi
PP Nomor 24 Tahun 1997 Tentang Pendaftaran Tanah
hal 37
148.
Data Yuridis
149.
Data Rinci Penerima
Santunan (By Name By
Address)
150.
Data Rumah
151.
Data Spasial
152.
Daya Dukung
bangunan di atasnya
Keterangan
mengenai
status
hukum bidang tanah dan satuan
rumah susun yang didaftar,
pemegang haknya dan hak pihak
lain serta beban-beban lain yang
membebaninya
Data yang memuat informasi
kriteria subjek dan objek calon
penerima
bantuan
stimulan
perumahan swadaya.
Data yg meliputi berbagai hal
mengenai rumah dan perumahan,
antara lain aspek lokasi, kondisi,
status rumah atau tanah/lahan,
sarana dan prasarananya.
Data yang memiliki referensi
ruang kebumian (georeference)
dimana berbagai data atribut
terletak dalam berbagai unit
spasial. Sekarang ini data spasial
menjadi madia penting untuk
perencanaan pembangunan dan
pengelolaan sumber daya alam
yang berkelanjutan pada cakupan
wilayah continental, nasional,
regional
maupun
local.
Pemamfaatan data spasial semakin
meningkat
setelah
adanya
teknologi pemetaan digital dan
pemamfaatanya
pada
Sintem
Informasi Geografis (SIG). Format
data spasial dapat berupa vector
(polygon, line, points) maupun
raster.
Kemampuan lingkungan hidup
PP Nomor 24 Tahun 1997 Tentang Pendaftaran Tanah
Peraturan Menteri Negara Perumahan Rakyat nomor 14 tahun
2011 Tentang Pedoman Pelaksanaan Bantuan Stimulan
Perumahan Swadaya Bagi Masyarakat Berpenghasilan Rendah
BAB I Bagian Kesatu Pasal 1.
Kamus Tata Ruang. Dirjen Cipta Karya
Tahun 1997 Edisi 1
http://id.wikipedia.org/wiki/Data_spasial
Undang-undang Nomor 23 Tahun 1997 Tentang Pengelolaan
hal 38
Lingkungan Hidup
153.
Daya Tampung
Lingkungan Hidup
154.
Debitor
155.
Debitur
156.
Daerah Perkotaan
157.
Dekonsentrasi
*
158.
Demplot (pilot project)
untuk mendukung perikehidupan
manusia dan makluk hidup lain.
Kemampuan lingkungan hidup
untuk menyerap zat, energi,
dan/atau komponen lain yang
masuk
atau
dimasukan
ke
dalamnya.
Pihak yang berutang dalam suatu
hubungan utang-piutang tertentu
1. kelompok sasaran yang telah
menandatangani
Dokumen
Perjanjian
Kredit
KPR
Bersubsidi atau KPR Sarusuna
Bersubsidi.
Lingkungan Hidup
Undang-undang Nomor 23 Tahun 1997 Tentang Pengelolaan
Lingkungan Hidup
UU.RI. Nomor 4 Tahun 1996
Peraturan Menteri Negara Perumahan Rakyat Nomor 07 tahun
2011 Tentang Perubahan Kedua Atas Peraturan Menteri Negara
Perumahan Rakyat Nomor 13 Tahun 2010 Tentang Tata Cara
Pelaksanaan KPR Bersubsidi dan KPR Syariah Bersubsidi serta
KPR Sarusuna Bersubsidi dan KPR Sarusuna Syariah Bersubsidi
2. Kelompok sasaran yang telah
melakukan akad KPRS/KPRS Peraturan Menteri Negara Perumahan Rakyat nomor 17 tahun
Mikro Bersubsidi dengan LPK
2011, Tgl 5 Agustus 2011, Tentang Tata Cara Pelaksanaan
Subsidi Perumahan Melalui KPRS/KPRS Mikro Subsidi.
Suatu daerah yang cirinya bersifat Kamus Istilah Lingkungan, November 1994
urban, kota berpenduduk lebih dari
2.500 orang
Pelimpahan
wewenang Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 32 Tahun 2004
pemerintahan oleh Pemerintah Tentang Pemerintahan Daerah
kepada Gubernur sebagai wakil
pemerintah
dan/atau
kepada
instansi vertikal di wilayah
tertentu.
Pelimpahan
sebagian
urusan Peraturan Kementerian Perumahan Rakyat Nomor 01 tahun
pemerintah
yang
menjadi 2011 Tentang Sebagian Urusan Kementerian Perumahan Rakyat
kewenangan
Kementerian tahun 2011 Melalui Dekonsentrasi
Perumahan
Rakyat
kepada
Gubernur
sebagai
Wakil
Pemerintah Pusat.
Proyek percontohan berupa satu Dari berbagai sumber
hal 39
159.
Deputi
160.
Deposito Syariah
161.
Desa
tempat pengujian atau demonstrasi
yang akan diterapkan satu cara
atau penerapanproduk di bidang
perumahan
dan
kawasan
permukiman
Deputi Bidang Perumahan Rakyat Peraturan Menteri Negara Perumahan Rakyat nomor 14 tahun
2011 Tentang Pedoman Pelaksanaan Bantuan Stimulan
Perumahan Swadaya Bagi Masyarakat Berpenghasilan Rendah
BAB I Bagian Kesatu Pasal 1.
Investasi dana berdasarkan Akad Peraturan Menteri Perumahan Rakyat Republik Indonesia
mudharabah atau Akad lain yang Nomor 08 Tahun 2012 tentang Perubahan Atas Peraturan
tidak bertentangan dengan Prinsip Menteri Perumahan Rakyat Nomor 05 Tahun 2012 Tentang
Syariah yang penarikannya hanya Pengadaan Perumahan Melalui Kredit/Pembiayaan Pemilikan
dapat dilakukan pada waktu Rumah Sejahtera Dengan Dukungan Fasilitas Likuiditas
tertentu berdasarkan Akad antara Pembiayaan Perumahan
Nasabah Penyimpan dan Bank
Syariah dan/atau UUS.
1. Suatu wilayah yang ditempati - Kamus Tata Ruang. Dirjen Cipta Karya Tahun 1997 Edisi 1
oleh
sejumlah
penduduk
sebagai kesatuan masyarakat
termasuk didalamnya kesatuan
masyarakat
hukum
yang
mempunyai
organisasi
pemerintahan
terendah
langsung dibawah Camat dan
berhak
menyelenggarakan
rumah
tangganya
sendiri
dalam ikatan Negara Kesatuan - Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 32 Tahun 2004
Republik
Indonesia;
Tentang Pemerintahan Daerah
permukiman kecil di luar kota;
jumlah penduduknya terbatas,
luas daerah geografis juga
terbatas,
kepadatan
penduduknya rendah, berpola
hubungan tradisional, mata
pencahariannya yg utama
hal 40
dibidang pertanian.
162.
Desa Kota
163.
Desa Pantai
164.
Desentralisasi
2. Kesatuan, masyarakat hukum
yang memiliki batas-batas
wilayah
yang berwenang
untuk mengatur dan mengurus
kepentingan
masyarakat
setempat, bedasarkan asal usul
dan adat istiadat setempat yang
diakui dan dihormati dalam
sistem Pemerintahan Negara
Kesatuan Republik Indonesia
Desa yang mata pencaharian
penduduknya makin mirip dengan
kota, demikian pula pola hidupnya
dan gaya perumahannya
Desa yang perkembangan dan
pertumbuhannya dimulai dari
kelompok masyarakat yang mata
pencahariannya bersumber dari
hasil laut, permukiman umumnya
juga berorientasi kearah laut.
1. Penyerahan urusan, yaitu dari
Pemerintah Pusat atau Dati
atasnya; urusan diserahkan
kepada daerah ybs untuk
dikelola menjadi urusan rumah
tangganya yg pada dasarnya
bersifat pemberian wewenang
dan
tanggung
jawab
sepenuhnya;
pendelegasian
kewenangan; dipakai dalam
penyerahan
kewenangan
pemerintahan dari tingkat
pusat ke tingkat daerah;
desentralisasi
dilaksanakan
Kamus Tata Ruang. Dirjen Cipta Karya Tahun 1997 Edisi 1
Kamus Tata Ruang. Dirjen Cipta Karya Tahun 1997 Edisi 1
- Kamus Tata Ruang. Dirjen Cipta Karya Tahun 1997 Edisi 1
- Kamus Tata Ruang. Dirjen Cipta Karya Tahun 1997 Edisi 1
hal 41
bersama-sama
dekonsentrasi.
dengan
2. Redistribusi penduduk atau
bangunan/penatagunaan lahan;
redistribusi ini berarah dari yg
berkonsentrasi
tinggi
ke
wilayah yg lebih jarang atau
kepada zona-zona yg sengaja
dirancang untuk itu; tujuannya
adalah untuk mengurangi
tingkat kepadatan yg tinggi di
pusat kota, meningkatkan
mutu
pelayanan
dan
kenyamanan umum, serta
mempersiapkan kondisi kerja
dan tempat tinggal yg lebih
sehat.
165.
Detail Engineering
Design (DED)
- Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 32 Tahun 2004
Tentang Pemerintahan Daerah
3. Penyerahan
wewenang
pemerintahan oleh Pemerintah
kepada daerah otonom untuk
mengatur
dan
mengurus
urusan pemerintahan dalam
sistem
Negara
Kesatuan
Republik Indonesia.
1.Jembatan penting antara basic Diterjemahkan dari http://www.mecipglobal.com.my
engineering design dan fase
kontruksi proyek yang bertujuan
untuk mewujudkan ide menjadi
kenyataan.
Peraturan Menteri Negara Perumahan Rakyat nomor 20 tahun
2.Perencanaan pekerjaan secara 2011 Tentang Pedoman Bantuan Prasarana, Sarana dan Utilitas
rinci yang memuat ketentuan Umum (PSU) Perumahan dan Kawasan Permukiman.
dan
spesifikasi
konstruksi
hal 42
166.
Dewan Pengawasan
167.
Direksi Pengawas
168.
Direktif Presiden
169.
Disposisi
170.
Domina / Ekologi
171.
Drainase
172.
Drainese Pemukiman
Perkotaan
termasuk gambar dan biaya.
Organ Perusahaan yang bertugas
melakukan
pengawasan
dan
memberikan
nasihan
kepada
Direksi
dalam
menjalankan
kegiatan kepengurusan Perusahaan
Seorang
atau
sekelompok
ahli/badan
yang
bertugas
mengawasi pelaksanaan pekerjaan
membangun atas penunjukan
pemilik bangunan sesuai ketentuan
izin bangunan
Bentuk dari sebuah perintah
eksekutif yang dikeluarkan oleh
Presiden
Catatan yang berisi perintah atau
permintaan atau informasi dari
pimpinan dalam rangka proses
penyelenggaraan suatu naskah.
Lembar disposisi adalah formulir
untuk menulis perintah, arahan
atau
rekomendasi
Menteri/pimpinan
unit
kerja/pimpinan satuan kerja.
Spesies yang melalui aktivitas atau
jumlahnya mempunyai pengaruh
atau kontrol yang besar atas
kondisi-kondisi
Prasarana
yang
berfungsi
mengalikan air permukaan ke
badan air atau ke bangunan
resapan buatan.
Drainase
yang
berfungsi
mengendalikan
kelebihan
air
permukaan antara lain dengan
mengalikan air permukaan ke
PP R.I Nomor 15 Tahun 2004 Tentang Perusahaan Umum
(PERUM) Pembangunan Perumahan Nasional
Perda Kab. Bekasi Nomor 7 Tahun 1996 Tentang Izin
Mendirikan Bangunan.
http://en.wikipedia.org/wiki/Presidential_directive
PERATURAN MENTERI NEGARA PERUMAHAN RAKYAT
TENTANG TATA NASKAH DINAS KEMENTERIAN
PERUMAHAN RAKYAT
Kamus Istilah Lingkungan, November 1994
Peraturan Menteri Negara Perumahan Rakyat nomor 20 tahun
2011 Tentang Pedoman Bantuan Prasarana, Sarana dan Utilitas
Umum (PSU) Perumahan dan Kawasan Permukiman.
Permen PU No. 57/PRT/1991
hal 43
badan air atau
resapan buatan.
ke
bangunan
E
173.
Ekologi
174.
Ekosistem
1. Pengaruh mengenai hubungan Kamus Istilah Lingkungan, November 1994
anatra organisme dengan
lingkungannya
2. Studi (telaahan) mengenai
hubungan antara organisme
satu dengan yang lain dan
dengan lingkungan mereka
Tatanan unsur lingkungan hidup Undang-undang Nomor 23 Tahun 1997 Tentang Pengelolaan
yang merupakan kesatuan utuh Lingkungan Hidup
menyeluruh
dan
saling
mempengaruhi dalam membentuk
keseimbangan, stabilitas, dan
produktivitas lingkungan hidup.
F
175.
Faktor Ekologi
176,
Faktor Lingkungan
177.
Faktor Pembatas
Setiap kondisi dari lingkungan Kamus Istilah Lingkungan, November 1994
yang mempengaruhi kehidupan
satu atau lebih organisme
Faktor fisika, hayati, estetika dan Kamus Istilah Lingkungan, November 1994
lain-lain
yang
memberikan
sumbangan kepada kualitas hidup
1. Suatu
faktor
yang Kamus Istilah Lingkungan, November 1994
ketiadaannya,
atau
konsentrasinya
yang
berlebihan,
menimbulkan
suatu pengaruh penahan
(pengekang)
atas
suatu
populasi
melalui
kebertentangannya
dengan
kebutuhan atau toleransi
hal 44
178.
Fasilitas / Sarana
179.
Fasilitas Kenyamanan
spesies.
2. Fakto intrinsik dan ekstrinsik
yang
membatasi
proses
fisologi dan proses populuasi,
organisme akan dibatasi oleh
faktor atau kombinasi dari
faktor-faktor dengan nilain
yang
terjauh
dari
kebutuhannya.
Bangunan atau ruang terbuka; Kamus Tata Ruan. Dirjen Cipta Karya Tahun 1997 Edisi 1
istilah umum dipakai untuk
menunjuk kepada suatu unsur
penting dalam aset pemerintah
atau pemberian jasa pelayanan
pada umumnya; jaringan dan/atau
bangunan-bangunan
yang
memberi pelayanan dengan fungsi
tertentu
kepada
masyarakat
maupun
perorangan
berupa
kemudahan kehidupan masyarkat
dan
pemerintah;
menunjang
kebutuhan
masyarakat;
di
perkotaan lebih rumit dan diluar
kota
lebih
langka;
misal
bangunan-bangunan
kesehatan,
peribadatan,
pendidikan,
pemerintahan, sarana transportasi
umum dan sebagainya.
Bangunan atau ruang, memberi Kamus Tata Ruan. Dirjen Cipta Karya Tahun 1997Edisi 1
kenyamanan di lingkungan tempat
seseorang
bertempat
tinggal,
bekerja dan bersantai, hal ini
termasuk
aspek
lingkungan
perkotaan, misal penampilan kota
yang estetis, menyenangkan dan
memberikan kenyamanan yang
hal 45
180.
Fasilitas Komunitas /
Lingkungan
181.
Fasilitas Likuiditas
Pembiayaan Perumahan
(FLPP)
ditawarkan
oleh
lingkungan
perkotaan; yang menjadi pusat
informasi, akomodasi; dengan
catatan
bahwa
maknanya
dikhusukan pada fungsinya bukan
pada bangunannya.
Bangunan yang dimiliki oleh
pemerintah dan atau masyarakat
yang diperlukan serta digunakan
oleh orang banyak, misalnya jalan,
sekolah,
pasar,
perpustakaan
umum, taman, pusat pelayanan
kesehatan, kantor pos, polisi dan
pemadam
kebakaran;
juga
fasilitas-fasilitas
yang
secara
nirlaba dimiliki dan dioperasikan
oleh perorangan atau bada hukum
misal gereja, mesjid, surau,
langgar, lapangan olah raga.
1. Dukungan fasilitas likuiditas
pembiayaan perumahan kepada
Masyarakat
Berpenghasilan
Menengah Bawah (MBR) yang
pengolaannya
dilaksanakan
oleh Kementrian Perumahan
Rakyat.
2.
Dukungan
pembiayaan
perumahan kepada Masyarakat
Berpenghasilan
Menengah
Bawah (MBM) dan Masyarakat
Berpenghasilan Rendah (MBR)
yang
pengelolaannya
dilaksanakan
oleh
Badan
Layanan
Umum
Pusat
Pembiayaan
Perumahan
Kamus Tata Ruan. Dirjen Cipta Karya Tahun 1998 Edisi 1
Peraturan Menteri Perumahan Rakyat Republik Indonesia Nomor
05 Tahun 2012 tentang Petunjuk Pelaksanaan Pengadaan
Perumahan Melalui Kredit/pembiayaan Pemilikan Rumah
Sejahtera Dengan Dukungan Fasilitas Likuiditas Pembiayaan
Perumahan
Peraturan Menteri Negara Perumahan Rakyat nomor 15 tahun
2010 tentang Petunjuk Pelaksanaan Pengadaan Perumahan
Melalui Kredit/Pembiayaan Rumah Sejahtera Dengan Dukungan
Bantuan Fasilitas Likuiditas Pembiayaan Perumahan.
hal 46
Kementerian
Perumahan
Rakyat
melalui
Lembaga
Perbankan.
3. Dukungan fasilitas likuiditas
pembiayaan perumahan kepada
MBR yang pengelolaannya
dilaksanakan oleh Kementerian
Perumahan Rakyat.
182.
Fasilitas Lingkungan
183.
Fasilitas Sosial Dan
Fasilitas Umum
184.
Fasilitasi
185.
Fatwa
Peraturan Menteri Perumahan Rakyat Republik Indonesia Nomor
08 Tahun 2012 tentang Perubahan Atas Peraturan Menteri
Perumahan Rakyat Nomor 05 Tahun 2012 Tentang Pengadaan
Perumahan Melalui Kredit/Pembiayaan Pemilikan Rumah
Sejahtera Dengan Dukungan Fasilitas Likuiditas Pembiayaan
Perumahan
Fasilitas
penunjang,
yang Permen PU No. 60/PRT/1992
berfungsi untuk penyelenggaraan
dan pengembangan kehidupan
ekonomi, social dan budaya, yang
antara lain dapat berupa bangunan
perniagaan atau pembelanjaan
(aspek
ekonomi),
lapangan
terbuka, pendidikan, kesehatan,
peribadatan, fasilitas pemerintahan
dan pelayanan umum serta
pemakaman dan pertamanan.
Fasilitas yang berfungsi untuk Peraturan Menteri Negara Perumahan Rakyat Nomor
menunjang kegiatan perumahan 8/PERMEN/M/2007 Tentang Pedoman Pembangunan Perumahan
seperti;
fasilitas
pendidikan, Swadaya; Lampiran III : Petunjuk Teknis Pemugaran dan
fasilitas ibadah, fasilitas ekonomi, Perluasan Perumahan Swadaya
fasilitas sosial, fasilitas kesehatan,
fasilitas
olahraga,
fasilitas
rekreasi.
Dukungan pemerintah daerah PERMENDAGRI Nomor 36 Tahun 2010 Tentang Pedoman
dalam membantu memudahkan Fasilitasi Penyelenggaraan Pendidikan Politik
penyelenggaraan
kegiatan
pendidikan politik di daerah
Fatwa rencana pengarahan lokasi Perda Kab. Bekasi Nomor 7 Tahun 1996 Tentang Izin
di Wilayah Kabupaten Daerah Mendirikan Bangunan.
Tingkat II Bekasi.
hal 47
186.
187.
188.
189.
Fidusia
Hak jaminan yang berupa
penyerahan hak atas benda
berdasarkan kepercayaan yang
disepakati sebagai jaminan bagi
pelunasan piutang kreditur
Formulir Konsep Naskah Formulir yang digunakan untuk
Dinas
menyusun suatu konsep naskah
dinas pengaturan, naskah dinas
penetapan dan naskah dinas
korespondensi penting.
Fungsi Fasilitatif
Fungsi
kegiatan
yang
menghasilkan produk administrasi
atau penunjang.
Fungsi Substantif
Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 16 Tahun 1985
Tentang Rumah Susun
PERATURAN MENTERI NEGARA PERUMAHAN RAKYAT
TENTANG
TATA
NASKAH
DINAS
KEMENTERIAN
PERUMAHAN RAKYAT
Peraturan Menteri Negara Perumahan Rakyat nomor 06 tahun 2010
tentang Pola Klasifikasi Arsip Kementerian Perumahan Rakyat.
Fungsi kegiatan pelaksanaan tugas Peraturan Menteri Negara Perumahan Rakyat nomor 06 tahun 2010
tentang Pola Klasifikasi Arsip Kementerian Perumahan Rakyat.
pokok Kementerian.
G
190.
Gaji Pokok
191.
Ganti Rugi
Gaji dasar dalam penentuan Take Peraturan Menteri Negara Perumahan Rakyat Selaku Ketua
Home Pay setiap Karyawan.
Harian/Ketua Sekretariat Tetap Badan Pertimbangan Tabungan
Perumahan Pegawai Negeri Sipil nomor 12 tahun 2010 tentang
Penetapan Struktur dan Perubahan Besaran Gaji Pokok Karyawan
Pelaksana Sekretariat Tetap Bapertarum-PNS.
Penggantian terhadap kerugian PP.RI. Nomor 36 Tahun 2005 Tentang Pengadaan Tanah Bagi
baik bersifat fisik dan/atau Pelaksanaan Pembangunan Untuk Kepentingan Umum
nonfisik sebagai akibat pengadaan
tanah kepada yang mempunyai
tanah,
bangunan,
tanaman,
dan/atau benda-benda lain yang
berkaitan dengan tanah yang dapat
memberikan kelangsungan hidup
yang lebih baik dari tingkat
hal 48
192.
193.
194.
kehidupan
sosial
ekonomi
sebelum terkena pengadaan tanah
Garis Sepadan
Garis untuk mendirikan bangunan
dari jalur jalan, sungai, danau,
pantai, saluran udara tegangan
tinggi, saluran udara ekstra tinggi.
Garis Sepadan Bangunan Garis yang tidak boleh dilampaui
(GSB)
oleh denah bangunan ke arah GSJ
yang ditetapkan dalam rencana
kota.
Garis Sepadan Jalan
Garis
rencana
jalan
yang
(GSJ)
ditetapkan dalam rencana kota.
Perda Kab. Bekasi Nomor 7 Tahun 1996 Tentang Izin
Mendirikan Bangunan.
Perda Kab. Bekasi Nomor 7 Tahun 1996 Tentang Izin
Mendirikan Bangunan.
Perda Kab. Bekasi Nomor 7 Tahun 1996 Tentang Izin
Mendirikan Bangunan.
195.
Gerakan Keindahan
Kota
Suatu gerakan dalam perancangan Kamus Tata Ruang. Dirjen Cipta Karya Tahun 1997 Edisi 1
kota yang mengutamakan unsur
keindahan;
gerakan
ini
dikembangkan dengan baik di
Amerika
pada
akhir
abad
kesembilan-belas dan awal abad
kedua-puluh.
196.
Golongan
Tingkat
yang
menunjukan Peraturan Menteri Negara Perumahan Rakyat Selaku Ketua
kedudukan
Karyawan
dalam Harian/Ketua Sekretariat Tetap Badan Pertimbangan Tabungan
rangkaian struktur Organisasi.
Perumahan Pegawai Negeri Sipil nomor 12 tahun 2010 tentang
Penetapan Struktur dan Perubahan Besaran Gaji Pokok Karyawan
Pelaksana Sekretariat Tetap Bapertarum-PNS.
hal 49
197.
Golongan Awal
Tingkat awal seorang karyawan Peraturan Menteri Negara Perumahan Rakyat Selaku Ketua
dalam suatu golongan dengan Harian/Ketua Sekretariat Tetap Badan Pertimbangan Tabungan
tingkat pendidikan dan masa kerja. Perumahan Pegawai Negeri Sipil nomor 12 tahun 2010 tentang
Penetapan Struktur dan Perubahan Besaran Gaji Pokok Karyawan
Pelaksana Sekretariat Tetap Bapertarum-PNS.
198.
Golongan Fakir
Yang tidak biasa mempunyai Keputusan Menteri Negara perumahan Rakyat Nomor :
penghasilan tetap dan tidak 09/KPTS/M/IX/1999 tentang Pedoman Penyusunan Rencana
mampu memenuhi kebutuhan Pembangunan dan Pengembangan Perumahan dan Permukiman
pokok hidupnya.
di Daerah.
199.
Golongan Miskin
produktif
Yang mempunyai penghasilan
tetap tetapi belum mampu
memenuhi
kebutuhan
pokok
hidupnya.
Keputusan Menteri Negara perumahan Rakyat Nomor :
09/KPTS/M/IX/1999 tentang Pedoman Penyusunan Rencana
Pembangunan dan Pengembangan Perumahan dan Permukiman
di Daerah.
200.
Golongan Puncak
Penghargaan
yang
diberikan
Organisasi kepada Karyawan
berdasarkan
tingkat
dan
kedudukan dalam Organisasi.
Peraturan Menteri Negara Perumahan Rakyat Selaku Ketua
Harian/Ketua Sekretariat Tetap Badan Pertimbangan Tabungan
Perumahan Pegawai Negeri Sipil nomor 12 tahun 2010 tentang
Penetapan Struktur dan Perubahan Besaran Gaji Pokok Karyawan
Pelaksana Sekretariat Tetap Bapertarum-PNS.
hal 50
201.
Giro Syariah
Simpanan
berdasarkan
Akad
wadi’ah atau Akad lain yang tidak
bertentangan
dengan
Prinsip
Syariah yang penarikannya dapat
dilakukan setiap saat dengan
menggunakan cek, bilyet giro,
sarana
perintah
pembayaran
lainnya, atau dengan perintah
pemindahbukuan.
Peraturan Menteri Perumahan Rakyat Republik Indonesia Nomor
08 Tahun 2012 tentang Perubahan Atas Peraturan Menteri
Perumahan Rakyat Nomor 05 Tahun 2012 Tentang Pengadaan
Perumahan Melalui Kredit/Pembiayaan Pemilikan Rumah
Sejahtera Dengan Dukungan Fasilitas Likuiditas Pembiayaan
Perumahan
H
202.
*
Habitat
Habitat Dunia
Umumnya lingkungan tempat Kamus Tata Ruang. Dirjen Cipta Karya Tahun 1997 Edisi 1
tinggal khas bagi seseorang atau
kelompok masyarakat; (biologi)
tempat hidup organisme tertentu,
tempat hidup yang alami (bagi
tumbuh-tumbuhan dan hewan),
lingkungan
kehidupan
asli,
(geografi) tempat kediaman atau
kehidupan tumbuhan, hewan dan
manusia dengan kondisi tertentu
pada permukaan bumi.
Hari Habitat Dunia merupakan http://en.wikipedia.org/wiki/Morld_Habitat_Day
salah satu dari peringatan hari
internasional yang ditetapkan oleh
PBB dan diperingati sebagai
wujud
kepedulian
terhadap
pemenuhan kebutuhan perumahan
dan permukiman yang layak untuk
semua lapisan masyarakat. Hari
Habitat Dunia atau World Habitat
Day selalu diperingati setiap hari
Senin pertama bulan Oktober.
hal 51
203.
Hak Atas Ruang
Hak-hak yang diberikan atas PP Nomor 69 Tahun 1996 Tentang Pelaksanaan Hak dan
pemanfaatan ruang daratan, ruang Kewajiban, serta Bentuk dan Tatacara Peranserta Masyarakat
lautan, dan ruang udara
dalam Penataan Ruang
204.
Hak Atas Tanah
1. Hak sebagaimana dimaksud - PP Nomor 24 Tahun 1997 Tentang Pendaftaran Tanah
dalam Pasal 16 Undangundang Nomor 5 Tahun 1960
tentang
Peraturan
Dasar - UU.RI. Nomor 21 Tahun 1997 Tentang Bea Perolehan Hak
Pokok-Pokok
Agraria,
Atas Tanah dan Bangunan
selanjutnya disebut UUPA
205.
Hak Atas Tanah Dan
Atau Bangunan
206.
Hak Guna Bangunan
(HGB)
2. Hak atas tanah sebagai mana
dimaksud dalam Undangundang Nomor 5 Tahun 1960
tentang
Peraturan
Dasar
Pokok-pokok Agraria dan
peraturan perundang-undangan
yang berlaku.
Hak atas tanah, termasuk hak Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 20 Tahun 2000
pengelolaan, beserta bangunan di
atasnya, sebagaimana dimaksud
dalam Undang-undang Nomor 5
Tahun 1960 tentang Peraturan
Dasar Pokok-Pokok Agraria,
Undang-undang Nomor 16 Tahun
1985 tentang Rumah Susun, dan
ketentuan peraturan perundangundangan lainnya
Hak untuk mendirikan dan Kamus Tata Ruang. Dirjen Cipta Karya Tahun 1997 Edisi 1
mempunyai bangunan-bangunan
di atas tanah yang bukan miliknya
sendiri, dengan jangka waktu
paling lama 30 tahun, orang atau
badan hukum yang mempunyai
hak guna bangunan luas serta
keadaan
bangunan-bangunan
hal 52
207.
Hak Guna Usaha (HGU)
208.
Hak Guna Usaha, Hak
Guna Bangunan Dan
Hak Guna Pakai
jangka waktu tersebut dapat
diperpanjang dengan waktu paling
lama 20 tahun, HGB dapat beralih
dan dialihkan kepada pihak lain;
HGB dapat diberikan kepada
warga Indonesia dan badan hukum
yang didirikan menurut hukum
Indonesia dan berkedudukan di
Indonesia.
Hak untuk mengusahakan tanah Kamus Tata Ruang. Dirjen Cipta Karya Tahun 1997 Edisi 1
yang dikuasai langsung oleh
negara; jangka waktu paling lama
25 tahun, guna perusahaan
pertanian,
perikanan
atau
peternakan, untuk perusahaan
yang memerlukan waktu yang
lebih lama dapat diberikan waktu
35 tahun dan atas permintaan
pemegang hak dan mengingat
keadaan perusahaannya, dapat
diperpanjang dengan waktu paling
lama 25 tahun, HGU dapat beralih
dan dialihkan kepada pihak lain;
HGU diberikan atas tanah yang
luasnya paling sedikit 5 ha;
dengan ketentuan bahwa jika
luasnya 25 ha atau lebih harus
memakai investasi modal yang
layak dan teknik perusahaan yang
baik sesuai dengan perkembangan
jaman.
Hak atas tanah sebagaimana di PP Nomor 40 Tahun 1996 Tentang Hak Guna Usaha, Hak Guna
maksud dalam Undang-undang Bangunan dan Hak Pakai Atas Tanah.
Nomor 5 Tahun 1960 tentang
Peratutan Dasar Pokok-pokok
Agraria.
hal 53
209.
Hak Membuka Tanah
210.
Hak Milik (HM)
211.
Hak Pengelolaan
212.
Hak Tanggungan
Hak dalam hukum adat yang
menyangkut tanah dalam arti
menggunakan atau mengusahakan
tanah/lahan
dalam
rangka
pengembangan perdesaan ataupun
usaha-usaha
ekstensifikasi
tanah/lahan pertanian; hak tersebut
hanya dipunyai oleh Warga
Indonesia dan diatur menurut
peraturan pemerintah.
1. Hak turun temurun, terkuat
dan terpengaruh yang dapat
dipunyai orang (hanya Warga
Negara Indonesia) atas tanah
dengan mengingat bahwa hak
atas tanah mempunyai fungsi
sosial.
2. Berupa benda yang dimiliki
perorangan atau perusahaan;
pemilikan
ini
diperoleh
karena dibuat, dibeli atau
diperoleh secara sah oleh
pemilik.
Hak menguasai dari Negara yang
kewenangan
pelaksanaannya
sebagian dilimpahkan kepada
pemegang nya.
Hak jaminan yang dibebankan
pada hak atas tanah sebagaimana
dimaksud dalam Undang-undang
Nomor 5 Tahun 1990 tentang
Peraturan Dasar Pokok-Pokok
Agraria, berikut atau tidak berikut
benda-benda lain yang merupakan
satu kesatuan dengan tanah itu,
untuk pelunasan utang tertentu,
Kamus Tata Ruang. Dirjen Cipta Karya Tahun 1997 Edisi 1
Kamus Tata Ruang. Dirjen Cipta Karya Tahun 1997 Edisi 1
PP Nomor 40 Tahun 1996 Tentang Hak Guna Usaha, Hak Guna
Bangunan dan Hak Pakai Atas Tanah
Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 4 Tahun 1996
Tentang Hak Tanggungan Atas Tanah Beserta Benda-Benda
Yang Berkaitan Dengan Tanah
hal 54
213.
Hak Pakai
214.
Hak Sewa
215.
Hak Ulayat
216.
Harga Perkiraan Sendiri
(HPS)
yang memberikan kehidupan yang
diutamakan
kepada
kreditor
tertentu terhadap kreditor-kreditor
lain.
Hak untuk menggunakan dan/atau Kamus Tata Ruang. Dirjen Cipta Karya Tahun 1997 Edisi 1
memungut hasil dari tanah yang
dikuasai langsung oleh negara atau
tanah milik orang lain; yang
memberi
wewenang
dan
kewajiban yang ditentukan dalam
keputusan pemberiannya oleh
pejabat
yang
berwenang
memberikannya
atau
dalam
perjanjian
dengan
pemilik
tanahnya, yang bukan perjanjian
sewa menyewa atau perjanjian
pengolahan tanah, segala sesuatu
asal tidak bertentangan dengan
jiwa dan ketentuan perundangan
dapat diberikan selama jangka
waktu tertentu atau selama
tanahnya dipergunakan untuk
keperluan tertentu, dengan cumacuma, dengan pembayaran atau
pemberian jasa apapun.
Hak seseorang atau badan untuk Kamus Tata Ruang. Dirjen Cipta Karya Tahun 1997 Edisi 1
mempergunakan tanah orang lain
untuk keperluan bangunan dengan
membayar kepada pemiliknya
sejumlah uang sebagai sewa.
Hak
bersama
segolongan Kamus Tata Ruang. Dirjen Cipta Karya Tahun 1997 Edisi 1
penduduk atas sebidang tanah.
Hasil perhitungan seluruh volume Penjelasan Peraturan Presiden Nomor 54 tahun 2010 Tentang
pekerjaan dikalikan dengan Harga Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah
Satuan ditambah dengan seluruh
hal 55
217.
Harga Akad Syariah
218.
Harga Rumah Paling
Banyak
219.
Harga Sarusuna Paling
Banyak
220.
Hidran Kebakaran
beban pajak dan keuntungan.
Rincian Harga Satuan dalam
perhitungan HPS bersifat rahasia.
Harga rumah yang dapat dibeli Peraturan Menteri Negara Perumahan Rakyat Nomor
dari pengembang ditambah margin 04/PERMEN/M/2005 Tentang Pengadaan Perumahan dan
yang disepakati.
Permukiman dengan dukungan fasilitas subsidi perumahan
melalui KPR/KPRS Syariah Bersubsidi
Batas harga rumah paling banyak Peraturan Menteri Negara Perumahan Rakyat Nomor 07 tahun
yang memperoleh subsidi dari 2011 Tentang Perubahan Kedua Atas Peraturan Menteri Negara
Pemerintah berdasarkan Peraturan Perumahan Rakyat Nomor 13 Tahun 2010 Tentang Tata Cara
Perundang-undangan yang berlaku Pelaksanaan KPR Bersubsidi dan KPR Syariah Bersubsidi serta
yang
mengikuti
spesifikasi KPR Sarusuna Bersubsidi dan KPR Sarusuna Syariah Bersubsidi
minimum berdasarkan Keputusan
Menteri
Permukiman
dan
Prasarana Wilayah Nomor
403/KPTS/M/2002
tentang
Pedoman Teknis Pembangunan
Rumah Sederhana Sehat (Rs
Sehat)
dan
dibeli
dari
pengembang.
Batas harga Sarusuna paling Peraturan Menteri Negara Perumahan Rakyat Nomor 07 tahun
banyak yang memperoleh subsidi 2011 Tentang Perubahan Kedua Atas Peraturan Menteri Negara
dari Pemerintah senilai Rp Perumahan Rakyat Nomor 13 Tahun 2010 Tentang Tata Cara
144.000.000 yang dibeli dari Pelaksanaan KPR Bersubsidi dan KPR Syariah Bersubsidi serta
pengembang mengikuti spesifikasi KPR Sarusuna Bersubsidi dan KPR Sarusuna Syariah Bersubsidi
minimum berdasarkan Peraturan
Menteri Pekerjaan Umum No. 5
Tahun 2007 tentang Pedoman
Teknis Pembangunan Rumah
Susun Sederhana Bertingkat.
Suatu sistem pemadam kebakaran Perda Kab. Bekasi Nomor 7 Tahun 1996
dengan
menggunakan
air Tentang Izin Mendirikan Bangunan.
bertekanan
dala
upaya
penyelamatan, pencegahan dan
perlindungan terhadap bahaya
kebakaran.
hal 56
221.
222.
Hipotik
Hunian Berimbang
1. Hak tanggungan pengertiannya - Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 16 Tahun 1985
sesuai dengan pasal 1162
Tentang Rumah Susun
Kitab Undang-Undang Hukum
Perdata Indonesia yang selama
pengaturannya
belum
dilengkapi dengan Undangundang sebagaimana dimaksud
dalam pasal 51 Undangundang Nomor 5 Tahun 1960, - Kamus Tata Ruang. Dirjen Cipta Karya
Tahun 1997 Edisi 1
menggunakan
ketentuanketentuan tentang hipotik
dalam Kitab Undang-undang
Hukum Perdata Indonesia
sepanjang
belum
ada
pengaturannya dalam Undangundang ini.
2. Hak kebendaan atas bendabenda tidak bergerak; hak ini
merupakan
jaminan
bagi
pelunasan hutang dalam suatu
perikatan atau kesepakatan
(kontrak).
1.Perumahan atau lingkungan UU Momor 1 Tahun 2011 Tentang Perumahan dan Kawasan
hunian yang dibangun secara Permukiman
berimbang
antara
rumah
sederhana, rumah menengah,
dan rumah mewah
2.Perumahan
dan
kawasan Peraturan Menteri Perumahan Rakyat Republik Indonesia Nomor
permukiman yang dibangun 10 Tahun 2012 tentang Penyelenggaraan perumahan dan
secara
berimbang
dengan Kawasan Permukiman Dengan Hunian Berimbang.
komposisi tertentu dalam bentuk
rumah tunggal dan rumah deret
antara rumah sederhana, rumah
menengah dan rumah mewah,
hal 57
atau dalam bentuk rumah susun
antara rumah susun umum dan
rumah susun komersial.
I
223.
Iklim
224.
Iklim Mikro
225.
Imbalan Kerja
226.
Impor Barang
Jumlah total semua pengaruh
atmosfer
atau
meterorologi,
terutama suhu, kelembaban, angin,
tekanan dan penguapan, yang
bergabung untuk mencirikan suatu
kawasan
dan
memberinya
individualisme
dengan
jalan
mempengaruhi sifat (keadaan)
bentuk tanah (dataran), tanh,
vegetasi, dan pemakaian tanah.
1. Kondisi iklim di suatu daerah
sempit yang terdiri dari
modifikasi
kondisi-kondisi
iklim
umum
dengan
perbedaan-perbedaan
lokal
dalam elevansi atau eksposur.
Rangkaian
perubahan
atmosfer
dalam
suatu
kawasan yang sangat sempit
Penghasilan
yang
diterima
Karyawan dalam bentuk uang
dalam melaksanakan tugas yang
diembannya, meliputi Gaji Pokok
dan/atau Penghasilan lainnya,
yang diberikan kepada Karyawan
berdasarkan
tingkat
dan
kedudukan
dalam
struktur
Organisasi.
Kegiatan memasukkan barang
kedalam daerah pabean
Kamus Istilah Lingkungan, November 1994
Kamus Istilah Lingkungan, November 1994
Peraturan Menteri Negara Perumahan Rakyat Selaku Ketua
Harian/Ketua Sekretariat Tetap Badan Pertimbangan Tabungan
Perumahan Pegawai Negeri Sipil nomor 12 tahun 2010 tentang
Penetapan Struktur dan Perubahan Besaran Gaji Pokok Karyawan
Pelaksana Sekretariat Tetap Bapertarum-PNS.
UU.RI. Nomor 8 Tahun 1999 Tentang Perlindungan Konsumen
hal 58
227.
228.
229.
230.
231.
Impor Jasa
Kegiatan penyediaaan jasa asing
untuk digunakan didalam wilayah
Republik Indonesia
Indeks Arsip
Kata tangkap/tanda pengenal
arsip, mengindeks adalah
menentukan tanda pengenal arsip
melalui kegiatan pengklasifikasian
masalah
dan judul/kata tangkap pada arsip,
yang akan digunakan sebagai
petunjuk untuk
penyimpanan
dan
penemuan
kembali.
Indeks Kemahalan
Angka
Indeks
yang
Konstruksi (IKK)
menggambarkan
perbandingan
tingkat
kemahalan
harga
bangunan/konstruksi (TKK) suatu
kabupaten/kota atau provinsi
terhadap TKK rata-rata nasional.
Dengan demikian angka IKK ratarata nasional sama dengan 100.
Indikator
1.
Dalam
biologi,
suatu
organisme,
spesies,
atau
komunitas yang menunjukkan
ada
kondisi-kondisi
lingkungan tertentu.
2. Dalam ilmu kimia, suatu bahan
yang dengan perubahan warna
mengidentifikasi titik suatu
titrasi.
Indikator kinerja Standar Tolok ukur prestasi kuantitatif dan
Pelayanan
Minimal kualitatif di bidang perumahan
bidang
perumahan rakyat yang digunakan untuk
rakyat
menggambarkan besaran sasaran
yang hendak dipenuhi dalam
pencapaian Standar Pelayanan
UU.RI. Nomor 8 Tahun 1999 Tentang Perlindungan Konsumen
Peraturan Menteri Negara Perumahan Rakyat nomor 08 tahun
2010 tentang Tata Kearsipan Kementerian Perumahan Rakyat.
http://inhukab.bps.go.id/book/ikk07_II.pdf
Kamus Istilah Lingkungan, November 1994
Peraturan Menteri Negara Perumahan Rakyat nomor 16 tahun
2010 tentang Petunjuk Teknis Perencanaan Pembiayaan
Pencapaian Standar Pelayanan Minimal Bidang Perumahan
Rakyat Daerah Provinsi dan Daerah Kabupaten/Kota.
hal 59
232.
Indikator Pencemaran
233.
Indikator SPM
234.
Individu/Organisasi
235.
Informasi Spasial
236.
Informasi Tekstual
Minimal bidang perumahan rakyat
Daerah Provinsi dan Daerah
Kab/Kota berupa masukan, proses,
hasil, dan/atau manfaat pelayanan.
Petunjuk adanya pencemaran di
suatu daerah dengan adanya
penyakit-penyakit tertentu pada
manusia atau hewan, kerusakan
atau matinya tanaman, perubahan
sifat dan kimia lingkungan
lingkungan
dapat
berupa
tumbuhan atau hewan yang khas.
Tolak ukur prestasi kuantitatif dan
kualitatif
yang
digunakan
menggambarkan besaran sasaran
yang hendak dipenuhi dalam
pencapaian suatu SPM tertentu,
berupa masukan, proses, hasil
dan/atau manfaat pelayanan.
Orang atau organisasi masyarakat
telah
berperan
dalam
mengembangkan
kemitraan,
pemberdayaan
masyarakat,
peningkatan kapasitas organisasi
bidang perumahan dan kawasan
permukiman
secara
berkesinambungan
dalam
penyelenggarakan perumahan dan
kawasan permukiman
Informasi mengenai titik dasar
teknis,
peta
dasar,
peta
pendaftaran, peta tematik dan
bidang-bidang tanah
Informasi mengenai status hak dan
pemelikkan
Kamus Istilah Lingkungan, November 1994
Peraturan Menteri Negara Perumahan Rakyat RI Nomor 22
Tahun 2008
Peraturan Menteri Negara Perumahan Rakyat nomor 26 tahun
2011 Tentang Penganugerahan Adiupaya Puritama Kementerian
Perumahan Rakyat.
PP.RI Nomor 46 Tahun 2002 Tentang Tarif Atas Jenis
Penerimaan Negara Bukan Pajak Yang Berlaku Pada Badan
Pertanahan Nasional
PP.RI Nomor 46 Tahun 2002 Tentang Tarif Atas Jenis
Penerimaan Negara Bukan Pajak Yang Berlaku Pada Badan
Pertanahan Nasional
hal 60
237.
238.
239.
240.
241.
242.
243.
Inspektorat
Unit
kerja
Kementerian
Perumahan Rakyat yang secara
fungsional melaksanakan tugas
Pengawasan Intern Kementerian
Perumahan
Rakyat
dan
bertanggung
jawab
kepada
Menteri
melalui
Sekretaris
Kementerian.
Instalasi dan
Bangunan-bangunan dan atau
Perlengkapan Bangunan pekarangan yang digunakan untuk
menunjang tercapainya unsur
kenyamanan,
keselamatan,
komunikasi dan mobilitas dalam
bangunan.
Instansi Yang
Instansi
yang
berwenang
Bertanggung Jawab
memberikan keputusan kelayakan
lingkungan
hidup
dengan
pengertian bahwa kewenangan di
tingkat pusat berada pada Kepala
instansi
yang
ditugasi
mengendalikan
dampak
lingkungan dan di tingkat daerah
berada pada Gubernur.
Instansi Yang Ditugasi
Instansi yang bertanggung jawab
Mengendalika Dampak
di bidang pengendalian dampak
Lingkungan
lingkungan.
Instansi Yang
Instansi yang membina secara
Membidangi Usaha Atau teknis usaha dan/atau kegiatan
Kegiatan
dimaksud.
Irigasi
Usaha penyediaan dan pengaturan
air untuk menunjang pertanian.
Izin Bangunan
Izin
mendirikan
bangunan
Berjangka (IBB)
berjangka yang berlaku dalam
jangka waktu tertentu dimana
setelah habis masa berlakunya
surat izin tersebut, pemilik wajib
Peraturan Menteri Negara Perumahan Rakyat nomor 22 tahun
2011,Tentang Penyelenggaraan Sistem Pengendalian Intern
Pemerintah Di Lingkungan Kementerian Perumahan Rakyat Bab
I Pasal 1.
Perda Kab. Bekasi Nomor 7 Tahun 1996 Tentang Izin
Mendirikan Bangunan.
Peraturan Pemerintah Nomor 27 Tahun 1999
Tentang Analisis Mengenai Dampak Lingkungan Hidup.
Peraturan Pemerintah Nomor 27 Tahun 1999 Tentang Analisis
Mengenai Dampak Lingkungan Hidup.
Peraturan Pemerintah Nomor 27 Tahun 1999 Tentang Analisis
Mengenai Dampak Lingkungan Hidup.
Permen PU No. 57/PRT/1991
Perda Kab. Bekasi Nomor 7 Tahun 1996 Tentang Izin
Mendirikan Bangunan.
hal 61
244.
Izin Galian Bawah
Tanah (IGBT)
245.
Izin Galian Penanaman
Instalasi dan Sanitasi
(IGPIS)
246.
Izin Layak Huni (ILH)
247.
Izin Lokasi (IL)
248.
Izin Membangun
Prasarana (IMP)
menyesuaikan atau merubah atau
membongkar bangunannya untuk
disesuaikan dengan bangunan.
Izin yang diberikan kepada badan
usaha
pembangunan
untuk
melakukan galian bahwa tanah
yang akan digunakan untuk
pembangunan utilitas perumahan
dan pemukiman yang telah
memiliki IMB dan atau IMP
Izin yang diberikan oleh Bupati
Kepala Daerah Tingkat II Bekasi
untuk galian dan penanaman
instalasi dan sanitasi.
Izin yang diberikan kepada badan
usaha pembangunan perumahan
dan pemukiman atau masyarakat
untuk
menggunakan
dan
memanfaatkan bangunan yang
telah selesai dibagun dengan sah
untuk
hunian
yang
telah
memenuhi
persyaratan
layak
teknis, ekologis dan administrasi
Kepmen Menpera No08/KPTS/BKP4N/1996
Perda Kab. Bekasi Nomor 7 Tahun 1996 Tentang Izin
Mendirikan Bangunan.
Kepmen Menpera No08/KPTS/BKP4N/1996
Izin yang diberikan kepada badan Kepmen Menpera No08/KPTS/BKP4N/1996
usaha pembangunan perumahan
dan pemukiman atau kelompok
masyarakat untuk memperoleh
dan memanfaatkan tanah untuk
pembangunan perumahan dan
pemukiman sesuai dengan rencana
tata ruang wilayah.
Izin yang diberikan kepada badan Kepmen Menpera No08/KPTS/BKP4N/1996
usaha pembangunan perumahan
dan
pemukiman
untuk
menyiapkan dan mematangkan
hal 62
249.
Izin Mendirikan
Bangunan (IMB)
250.
Izin Mendirikan
Bangunan Pemutihan
(IMBP)
251.
Izin Menghapus
Bangunan (IHB)
252.
Izin Pemanfaatan
Prasarana (IPP)
253.
Izin Pemanfaatan Ruang
254.
Izin Pembangunan
Bangunan (IPB)
tanah secara fisik agar dapat
dimanfaatkan untuk pembangunan
rumahnya, pembangunan jalan dan
saluran air hujan / limbah sesuai
dengan ketentuan yang ada.
Izin
yang diberikan untuk
mendirikan
bangunan
rumah
secara fisik berdasarkan Peraturan
Pemerintah Nomor 17 Tahun 1963
dan yang telah memperoleh izin
perencanaannya.
Izin yang diberikan Bupati Kepada
Daerah Tingkat II Bekasi bagi
bangunan yang telah terlanjur
dibangun
dan
memenuhi
persyaratan
administrasi
dan
teknis.
Izin yang diberikan kepada badan
usaha atau masyarakat untuk
merobohkan
dan
menghapus
bangunan rumah hunian sesuai
dengan ketentuan yang ada.
Izin diberikan kepada badan usaha
atau
masyarakat
untuk
memanfaatkan prasarana yang
belum atau sudah diserahkan
kepada pemerintah daerah sesuai
dengan ketentuan teknis prasarana
tersebut yang ditetapkan oleh
instansi teknis.
Izin yang dipersyaratkan dalam
kegiatan pemanfaatan ruang sesuai
dengan ketentuan perundangundangan.
Izin yang diberikan kepada badan
usaha pembangunan perumahan
Kepmen Menpera No08/KPTS/BKP4N/1996
Perda Kab. Bekasi Nomor 7 Tahun 1996 Tentang Izin
Mendirikan Bangunan.
Kepmen Menpera No08/KPTS/BKP4N/1996
Kepmen Menpera No08/KPTS/BKP4N/1996
UU.RI. Nomor 26 Tahun 2007 Tentang Penataan Ruang
Kepmen Menpera No08/KPTS/BKP4N/1996
hal 63
255.
Izin Penghuni (IP)
256.
Izin Penghuni Oleh
Bukan Penghuni (IPBP)
257.
Izin Pengurugan Lahan
Bangunan (IPLB)
258.
Izin Promosi (IPRO)
dan permukiman atau masyarakat
untuk
menggunakan
dan
memanfaatkan bangunan yang
telah selesai dibangun, bagi
penggunaan non hunian sesuai
dengan ketentuan teknis, ekologis
dan administrasi yang ada.
Izin yang diberikan kepada calon
penghuni pemilik bangunan yang
telah memiliki / dilengkapi dengan
IPB / ILH
Izin yang diberikan kepada badan
usaha atau masyarakat untuk
menggunakan / mengelola rumah
huniannya untuk ditempati oleh
pihak lain atas dasar perjanjian
sewa menyewa rumah atau bagian
rumah, berdsarkan IP dan ILH
yang dimilikinya.
Izin yang diberikan oleh Bupati
Kepala Daerah Tingkat II Bekasi
untuk
penggunaan
lahan
bangunan.
Izin yang diberikan kepada badan
usaha pembangunan perumahan
dan
pemukiman
untuk
menawarkan penjualan bakal
produksinya berupa rumah hunian
yang dibangun sesuai dengan
ketentuan yang telah dimiliknya,
seperti ILH, IPB, IMB, izin
Perencanaan dan Surat Peralihan
Hak (SPH), atas tanahnya.
Kepmen Menpera No08/KPTS/BKP4N/1996
Kepmen Menpera No08/KPTS/BKP4N/1996
Perda Kab. Bekasi Nomor 7 Tahun 1996 Tentang Izin
Mendirikan Bangunan.
Kepmen Menpera No08/KPTS/BKP4N/1996
J
hal 64
259.
Jabatan
260.
Jadwal Retensi Arsip
(JRA)
261.
Jalan
Kedudukan bersifat struktural
yang
menunjukan
tugas,
kewajiban dan tanggungjawab,
wewenang dan hak seorang
Karyawan serta memiliki sebutan
yang dinyatakan dalam nama
jabatan.
Daftar yang berisi sekurangkurangnya
jangka
waktu
penyimpanan atau retensi, jenis
arsip, dan keterangan yang berisi
rekomendasi tentang penetapan
suatu jenis arsip dimusnahkan,
dinilai
kembali
atau
dipermanenkan
yang
dipergunakan sebagai pedoman
penyusutan dan penyelamatan
arsip.
1. Sebidang lahan prasarana
perhubungan
darat,
baik
dengan konstruksi tertentu
maupun tidak, yang digunakan
untuk kepentingan pergerakan
kendaraan,
pejalan
kaki
dan/atau hewan; bagian-bagian
jalan meliputi daerah manfaat
jalan, daerah milik jalan, dan
daerah pengawasan jalan.
Peraturan Menteri Negara Perumahan Rakyat Selaku Ketua
Harian/Ketua Sekretariat Tetap Badan Pertimbangan Tabungan
Perumahan Pegawai Negeri Sipil nomor 12 tahun 2010 tentang
Penetapan Struktur dan Perubahan Besaran Gaji Pokok Karyawan
Pelaksana Sekretariat Tetap Bapertarum-PNS.
Peraturan Menteri Negara Perumahan Rakyat nomor 08 tahun
2010 tentang Tata Kearsipan Kementerian Perumahan Rakyat.
- Kamus Tata Ruang. Dirjen Cipta Karya Tahun 1997 Edisi 1
2. Jalur yang direncanakan atau - SNI 03-1733-2004
digunakan untuk lalu lintas
kendaraan dan orang
3. prasarana transportasi darat - Peraturan Menteri Negara Perumahan Rakyat Nomor : 02
yang meliputi segala bagian
/PERMEN/M/2009 Tentang Tata Cara Pelaksanaan Bantuan
jalan,
termasuk
bangunan
hal 65
262.
Jalan Alteri
263.
Jalan Bebas Hambatan
264.
265.
Jalan Desa
Jalan Kabupaten
266.
Jalan Khusus
267.
Jalan Kolektor
pelengkap
dan
perlengkapannya
yang
diperuntukan bagi lalu lintas,
yang berada pada permukaan
tanah, di atas permukaan tanah,
di bawah permukaan tanah
dan/atau air, serta di atas
permukaan air, kecuali jalan
kereta api, jalan lori, dan jalan
kabel.
Jalan yang melayani angkutan
umum dengan ciri-ciri perjalanan
jarak jauh, kecepatan rata-rata
tinggi dan jumlah simpangan
keluar masuk (a.l. berupa jalan
kolektor) dibatasi secara efisien.
Jalan umum untuk lalu lintas
menerus dengan pengendalian
jalan masuk secara penuh dan
tanpa
adanya
persimpangan
sebidang serta dilengkapi dengan
pagar ruang milik jalan
Jalan sekunder di dalam desa.
Jaringan
jalan
yang
menghubungkan
kecamatankecamatan
dengan
ibukota
kabupaten, terkait dengan APBD
Tingkat II.
Jalan yang dibangun oleh instansi,
badan usaha, perseorang, atau
kelompok
masyarakat
untuk
kepentingan sendiri
Jalan yang melayani angkutan
pengumpulan / pembagian dengan
ciri-ciri perjalanan jarak sedang,
kecepatan rata-rata sedang, dan
Stimulan Prasarana, Sarana dan Utilitas Umum Perumhan dan
Permukiman
Kamus Tata Ruang. Dirjen Cipta Karya Tahun 1997 Edisi 1
Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 38 Tahun 2004
Tentang Jalan
Permen PU No.57/PRT/1991
Kamus Tata Ruang. Dirjen Cipta Karya Tahun 1997 Edisi 1
Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 38 Tahun 2004
Tentang Jalan
Permen PU No.57/PRT/1991
hal 66
268.
Jalan Kota
269.
Jalan Lingkungan
270.
Jalan Lingkungan I
271.
Jalan Lingkungan II
272.
Jalan Lingkungan
Perumahan
273.
Jalan Lokal
jumlah jalan masuk dibatasi.
Jalan didalam kota (biasanya Kamus Tata Ruang. Dirjen Cipta Karya
dengan kereb dan trotoar)
Tahun 1997 Edisi 1
1. Jalur selebar ± 4 m yang ada - SNI 03-1733-2004
dalam satuan permukiman
atau lingkungan perumahan.
- Peraturan Menteri Negara Perumahan Rakyat Nomor : 02
2. Prasarana transportasi yang
/PERMEN/M/2009 Tentang Tata Cara Pelaksanaan Bantuan
menghubungkan antar persil
Stimulan Prasarana, Sarana dan Utilitas Umum Perumhan dan
di
kawasan
perumahan,
Permukiman
berada pada permukaan tanah
dan dapat melayani lalu-lintas
roda 4 (empat) ringan dengan
kecepatan
rendah
serta
mempunyai lebar perkerasan
jalan antara 3 – 5 meter.
Jalur selebar ± 1,5 m – 2,0 m SNI 03-1733-2004
penghubung pusat permukiman
dengan pusat lingkungan I atau
pusat lingkungan I yang lainnya;
atau menuju Lokal Sekunder III
Jalur dengan lebar ± 1.2 m SNI 03-1733-2004
penghubung pusat lingkungan I ke
II, menuju pusat lingkungan II
yang lain dan akses yang lebih
tinggi hirarkinya.
Jalur dengan lebar ± 4 m yang ada Kamus Tata Ruang. Dirjen Cipta Karya Tahun 1997 Edisi 1
dalam satuan permukiman atau
lingkungan perumahan.
Jalan yang melayani angkutan Kamus Tata Ruang. Dirjen Cipta Karya Tahun 1997 Edisi 1
setempat; ciri-ciri perjalanan jarak
dekat, kecepatan rata-rata rendah
dan jumlah jalan masuk tidak
dibatasi
hal 67
*
Jalan lokal primer
Jalan umum yang berfungsi
menghubungkan secara berdaya
guna pusat kegiatan nasional
dengan
pusat
kegiatan
lingkungan,
pusat
kegiatan
wilayah dengan pusat kegiatan
lingkungan, antar pusat kegiatan
lokal, atau pusat kegiatan lokal
dengan
pusat
kegiatan
lingkungan, serta antar pusat
kegiatan lingkungan.
*
Jalan lokal primer
kawasan
lokal primer
permukiman
274.
Jalan Lokal Sekunder
275.
Jalan Lokal Sekunder II
276.
Jalan Lokal Sekunder II
Peraturan Menteri Negara Perumahan Rakyat Nomor : 02
/PERMEN/M/2009 Tentang Tata Cara Pelaksanaan Bantuan
Stimulan Prasarana, Sarana dan Utilitas Umum Perumhan dan
Permukiman
pada
kawasan Peraturan Menteri Negara Perumahan Rakyat Nomor : 02
/PERMEN/M/2009 Tentang Tata Cara Pelaksanaan Bantuan
Stimulan Prasarana, Sarana dan Utilitas Umum Perumahan dan
Permukiman
1. Jalur dengan lebar ± 3.0 – 7.0 Kamus Tata Ruang. Dirjen Cipta Karya Tahun 1997 Edisi 1
m yang merupakan jalan
poros
perumahan
menghubungkan jalan alteri /
kolektor / lokal dan pusat
kegiatan Kasiba / Lisiba
2. Jalan umum yang berfungsi Peraturan Menteri Negara Perumahan Rakyat Nomor :
menghubungkan
kawasan 02/PERMEN/M/2009 Tentang Tata Cara Pelaksanaan Bantuan
sekunder
kesatu
dengan Stimulan Prasarana, Sarana dan Utilitas Umum Perumahan dab
perumahan, kawasan sekunder Permukiman
kedua dengan perumahan,
kawasan sekunder ketiga, dan
seterusnya
sampai
ke
perumahan.
Jalur dengan lebar ± 3.0 m Kamus Tata Ruang. Dirjen Cipta Karya Tahun 1997 Edisi 1
penghubung jalan alteri / kolektor
/ lokal dengan pusat permukiman
menuju akses yang lebih tinggi
hirarkinya.
jalur selebar ± 3,0 m – 6,0 m
SNI 03-1733-2004
hal 68
*
dan III
penghubung
jalanarteri/kolektor/lokal dengan
pusat kegiatanlingkungan
permukiman, menuju akses yang
lebih tinggi hirarkinya
Jalan lokal sekunder
kawasan
jalan lokal sekunder pada kawasan Peraturan Menteri Negara Perumahan Rakyat Nomor : 02
permukiman.
/PERMEN/M/2009 Tentang Tata Cara Pelaksanaan Bantuan
Stimulan Prasarana, Sarana dan Utilitas Umum Perumahan dan
Permukiman
1. Jalan masuk umum dari dan Kamus Tata Ruang. Dirjen Cipta Karya Tahun 1997 Edisi 1
ke tempat-tempat yang ada di
sepanjang jalan
2. Cabang
jalan
yang
menghubungkan
tempat
kegiatan tertentu dengan
tempat kegiatan lainnya.
Jalan raya yang menghubungkan Kamus Tata Ruang. Dirjen Cipta Karya Tahun 1997 Edisi 1
kota-kota besar atau ibukota
propinsi,
dirancang
untuk
perjalanan jarak menengah dan
jarak jauh pada kecepatan
maksimum yang diperbolehkan;
ada kaitannya dengan APBN
Sistem jaringan jalan dengan Kamus Tata Ruang. Dirjen Cipta Karya Tahun 1997 Edisi 1
peranan pelayanan jasa distribusi
antar kota dan wilayah.
Jalan dengan peranan pelayanan Kamus Tata Ruang. Dirjen Cipta Karya Tahun 1997 Edisi 1
jasa distribusi di dalam kota.
Jalan dengan kapasitas terbatas Kamus Tata Ruang. Dirjen Cipta Karya Tahun 1997 Edisi 1
yang umumnya dibuat untuk
perlintasan orang atau binatang
umumnya terdapat di daerah
perdesaan atau hutan.
Jalan umum yang merupakan Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 38 Tahun 2004
bagian sistem jaringan jalan dan Tentang Jalan
277.
Jalan Masuk /
Penghubung
278.
Jalan Negara
279.
Jalan Primer
280.
Jalan Sekunder
281.
Jalan Setapak
282.
Jalan Tol
hal 69
283.
Jalan Umum
284.
Jalur Hijau
285.
Jalur Pedestrian
286.
Jalur Pemandu (Guiding
Blocks)
287.
Jaminan Pribadi
(personal guarantee)
288.
Jaminan Sosial Tenaga
Kerja (Jamsostek)
289.
Jaminan Subsidi
Perumahan
sebagai
jalan nasional yang
penggunanya
diwajibkan
membayar tol.
Jalan yang diperuntukan bagi lalu
lintas umum
Daerah hujau sekitar lingkungan
permukiman atau sekitar kotakota; bertujuan mengendalikan
pertumbuhan pembangunannya,
mencegah dua kota atau lebih
menyatu, mempertahankan daerah
hijau, rekreasi atau pun daerah
resapan hujan; di daerah ini tidak
diperbolehkan
ada
bangunan
apapun.
Jalur dengan lebar ± 1.5 meter
yang digunakan untuk berjalan
kaki atau berkursi roda, secara
nyaman dan tak terhalang.
Jalur yang digunakan penyandang
tuna netra, untuk memberikan
panduan arah dan tempat tertentu.
Jaminan yang diberikan oleh
pengurus atau pemegang saham
LPK kepada Deputi Bidang
Pembiayaan
Kementerian
Perumahan
Rakyat
untuk
menjamin terpenuhinya kewajiban
LPK dalam rangka pelaksanaan
penyaluran subsidi perumahan
KPRS/KPRS Mikro Bersubsidi.
Badan yang mengelola asuransi
tenaga kerja.
Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 38 Tahun 2004
Tentang Jalan
Kamus Tata Ruang. Dirjen Cipta Karya Tahun 1997 Edisi 1
SNI 03-1733-2004
SNI 03-1733-2004
Peraturan Menteri Negara Perumahan Rakyat nomor 17 tahun
2011, Tgl 5 Agustus 2011, Tentang Tata Cara Pelaksanaan
Subsidi Perumahan Melalui KPRS/KPRS Mikro Subsidi.
Peraturan Menteri Negara Perumahan Rakyat Nomor:
8/PERMEN/M/2007, Tgl. 5 September 2007, Tentang
PEDOMAN PEMBANGUNAN PERUMAHAN SWADAYA.
1. Jaminan tertulis yang bersifat Peraturan Menteri Negara Perumahan Rakyat nomor 17 tahun
mudah dicairkan dan tidak 2011, Tgl 5 Agustus 2011, Tentang Tata Cara Pelaksanaan
hal 70
bersyarat, yang dikeluarkan Subsidi Perumahan Melalui KPRS/KPRS Mikro Subsidi.
oleh Bank Umum/Perusahaan
Penjaminan
/
Perusahaan
Asuransi yang diserahkan oleh
LPK kepada Deputi Bidang
Pembiayaan
Kementerian
Perumahan
Rakyat
untuk
menjamin
terpenuhinya
kewajiban LPK.
290.
Jaringan
291
Jaringan Air Bersih
292.
Jaringan Informasi
Kearsipan Nasional
(JIKN)
293.
Jaringan Irigasi
2. Jaminan tertulis yang bersifat
mudah dicairkan dan tidak
bersyarat, yang dikeluarkan
oleh Bank Umum/Perusahaan
Penjaminan
/
Perusahaan
Asuransi yang diserahkan oleh
LPP kepada Deputi Bidang
Pembiayaan
Kementerian
Perumahan
Rakyat
untuk
menjamin
terpenuhinya
kewajiban LPP.
Hubungan tali temali hingga
berbentuk jala atau merupakan
suatu keterkaitan antar unsur.
Peraturan Menteri Negara Perumahan Rakyat tentang perubahan
kedua atas peraturan Menteri Negara Perumahan Rakyat Nomor
06/PERMEN/M/2007 tentang Pengadaan perumahan dan
permukiman dengan dukungan fasilitas subsidi perumahan
melalui KPRS/KPRS Mikro Syariah Bersubsidi.
Jaringan pipa saluran air yang
mengalirkan air bersih ke rumah rumah yang dilayaninya.
Sistem informasi arsip secara
nasional yang dikelola oleh ANRI
yang menggunakan sarana
jaringan informasi kearsipan
nasional.
Saluran dan bangunan yang
merupakan satu kesatuan dan
Kamus Tata Ruang. Dirjen Cipta Karya Tahun 1997 Edisi 1
Kamus Tata Ruang. Dirjen Cipta Karya Tahun 1997 Edisi 1
Peraturan Menteri Negara Perumahan Rakyat nomor 08 tahun
2010 tentang Tata Kearsipan Kementerian Perumahan Rakyat.
Permen PU No. 57/PRT/1991
hal 71
294.
Jaringan Jalan
295.
Jaringan Jalan Primer
296.
Jaringan Jalan Sekunder
297.
Jaringan Komunikasi
diperlukan untuk menyalurkan air
irigasi mulai dari penyediaan,
pengambilan,
pembagian,
pemberian dan penggunaannya.
1. Susunan jalan yang mengikat
dan menghubungkan pusatpusat pertumbuhan dengan
wilayah yang berada dalam
pengaruh pelayanannya.
2. Berbagai jalan yang saling
berkaitan satu dengan yang
lainnya; bermaksud sebagai
kesatuan dalam memberi
lintasan
secara
berkesinambungan
bagi
pemakainya.
Jaringan jalan dengan peranan
pelayanan jasa distribusi untuk
pengembangan semua wilayah di
tingkat Nasional dengan semua
simpul jasa distribusi yang
kemudian berwujud kota.
Jaringan jalan dengan peranan
pelayanan jasa distribusi untuk
masyarakat di dalam kota.
Jaringan atau sistem penyampaian
informasi, yang dapat berupa
berita,
ilmu
pengetahuan,
wawasan, gagasan, penawaran,
dan sebagainya; saluran yang
digunakan berupa media massa
seperti radio, TV, film, telepon,
telegram, internet; perencana tata
ruang sangat
berkepentingan
dengan
jaringan
komunikasi
tersebut,
karena
merupakan
Kamus Tata Ruang. Dirjen Cipta Karya Tahun 1997 Edisi 1
Permen PU No. 57/PRT/1991
Permen PU No. 57/PRT/1991
Kamus Tata Ruang. Dirjen Cipta Karya Tahun 1997 Edisi 1
hal 72
298.
299.
*
“sistem syaraf kota”, sehingga
perlu dianggap sebagai bagian
integral dari suatu rencana kota.
Jaringan Primer
Jaringan
utama
yang
Prasarana Kawasan
menghubungkan antar satuan
perumahan
dalam
kawasan
perumahan atau antara kawasan
perumahan dengan kawasan lain
dan digunakan untuk kepentingan
umum, baik berupa prasarana
jalan darat maupun jalan air
Jaringan Primer
1. Jaringan
utama
yang
Prasarana Lingkungan
menghubungkan
antar
kawasan pemukiman atau
antara kawasan pemukiman
dan kawasan yang lain dalam
kawasan siap bangun.
2. Jaringan prasarana utama
untuk lingkungan tertentu,
seperti permukiman, pusat
olah raga, pusat rekreasi,
perdagangan, dan sebagainya.
3. Jaringan
utama
yang
mendukung keperluan seluruh
lingkungan dalam kawasan
permukiman dan kawasan
lain.
Jaringan
Primer Jaringan
utama
yang
Prasarana
Kawasan menghubungkan antar satuan
Nelayan
perumahan
dalam
kawasan
perumahan atau antara kawasan
perumahan dengan kawasan lain
dan digunakan untuk kepentingan
umum, baik berupa prasarana
jalan darat, jeramba (jalan di atas
air) maupun jalan air.
Peraturan Menteri Negara Perumahan Rakyat Nomor
14/PERMEN/M/2006 Tentang Penyelenggaraan Perumahan
Kawasan Khusus
Kamus Tata Ruang. Dirjen Cipta Karya Tahun 1997 Edisi 1
Peraturan Menteri Negara Perumahan Rakyat Nomor
15/PERMEN/M/2006
Tentang
Petunjuk
Pelaksanaan
Penyelenggaraan Pengembangan Kawasan Nelayan
hal 73
*
*
*
*
*
300.
Jaringan
Prasarana
Nelayan
Sekunder Jaringan cabang dari jaringan
Kawasan primer prasarana kawasan nelayan
yang melayani kebutuhan di dalam
1 (satu) satuan perumahan yang
digunakan untuk kepentingan
umum.
Jaringan
Tersier Jaringan cabang dari jaringan
Prasarana
Kawasan sekunder
prasarana
kawasan
Nelayan
nelayan yang melayani kebutuhan
ke masing-masing rumah yang
digunakan untuk kepentingan
umum.
Jaringan
Primer Jaringan
utama
yang
Prasarana
Perumahan menghubungkan antar satuan
Kawasan Industri
perumahan
dalam
kawasan
perumahan atau antara kawasan
perumahan dengan kawasan lain
dan digunakan untuk kepentingan
umum, baik berupa prasarana
jalan darat maupun jalan air.
Jaringan
Sekunder Jaringan cabang dari jaringan
Prasarana
Perumahan primer
prasarana
perumahan
Kawasan Industri
kawasan industri yang melayani
kebutuhan di dalam 1 (satu) satuan
perumahan yang digunakan untuk
kepentingan umum.
Jaringan
Tersier Jaringan cabang dari jaringan
Prasarana
Perumahan sekunder prasarana perumahan
Kawasan Industri
kawasan industry yang melayani
kebutuhan ke masing-masing
rumah yang digunakan untuk
kepentingan umum.
Jaringan Saluran Air
Sistem saluran bunagan air hujan,
Hujan
berfungsi
menanggulangi
penggenangan,
mengeringkan
jalan dan tanah/lahan di suatu
Peraturan Menteri Negara Perumahan Rakyat Nomor
15/PERMEN/M/2006
Tentang
Petunjuk
Pelaksanaan
Penyelenggaraan Pengembangan Kawasan Nelayan
Peraturan Menteri Negara Perumahan Rakyat Nomor
15/PERMEN/M/2006
Tentang
Petunjuk
Pelaksanaan
Penyelenggaraan Pengembangan Kawasan Nelayan
Peraturan Menteri Negara Perumahan Rakyat Nomor
16/PERMEN/M/2006
Tentang
Petunjuk
Pelaksanaan
Penyelenggaraan Pengembangan Perumahan Kawasan Industri
Peraturan Menteri Negara Perumahan Rakyat Nomor
16/PERMEN/M/2006
Tentang
Petunjuk
Pelaksanaan
Penyelenggaraan Pengembangan Perumahan Kawasan Industri
Peraturan Menteri Negara Perumahan Rakyat Nomor
16/PERMEN/M/2006
Tentang
Petunjuk
Pelaksanaan
Penyelenggaraan Pengembangan Perumahan Kawasan Industri
Kamus Tata Ruang. Dirjen Cipta Karya Tahun 1997 Edisi 1
hal 74
301.
Jaringan Selunder
Prasarana Kawasan
302.
Jaringan Sekunder
Prasarana Lingkungan
303.
Jaringan Taksir Lahan
304.
Jaringan Tersier
Prasarana Kawasan
305.
Jasa
306.
Jasa Konsultansi
307.
Jasa Lainnya
daerah.
Jaringan cabang dari jaringan
primer
prasarana
kawasan
perumahan
yang
melayani
kebutuhan di dalam 1 (satu) satuan
perumahan yang di gunakan untuk
kepentingan umum.
Jaringan cabang dari jaringan
primer prasarana lingkungan yang
melayani kebutuhan di dalam satu
satuan lingkungan permukiman.
Pejabat pemerintah atau swasta yg
mempunyai kemampuan dan
diakui oleh pemerintah atau
masyarakat
untuk
memberi
penilaian atau perkiraan harga
lahan.
Jaringan cabang dari jaringan
sekunder
prasarana
kawasan
perumahan
yang
melayani
kebutuhan ke masing-masing
rumah yang digunakan umtul
kepentingan umum.
Setiap layanan yang berbentuk
pekerjaan atau prestasi yang
disediakan bagi masyrakat untuk
dimanfaatkan oleh konsumen .
Jasa layanan professional yang
membutuhkan keahlian tertentu
diberbagai bidang keilmuan yang
mengutamakan adanya olah piker.
Jasa
yang
membutuhkan
Peraturan Menteri Negara Perumahan Rakyat Nomor
14/PERMEN/M/2006 Tentang Penyelenggaraan Perumahan
Kawasan Khusus
Kamus Tata Ruang. Dirjen Cipta Karya Tahun 1997 Edisi 1
Kamus Tata Ruang. Dirjen Cipta Karya Tahun 1997 Edisi 1
Peraturan Menteri Negara Perumahan Rakyat Nomor
14/PERMEN/M/2006 Tentang Penyelenggaraan Perumahan
Kawasan Khusus
UU.RI. Nomor 8 Tahun 1999 Tentang Perlindungan Konsumen
PERPRES RI NOMOR 54 TAHUN 2010 Tentang Pengadaan
Barang/Jasa Pemerintah
PERPRES RI NOMOR 54 TAHUN 2010 Tentang Pengadaan
hal 75
kemampuan
tertentu
yang Barang/Jasa Pemerintah
mengutamakan ketrampilan dalam
suatu sistem tata kelola yang telah
dikenal luas di dunia usaha untuk
menyelesaikan suatu pekerjaan
atau segala pekerjaan dan/atau
penyediaan jasa selain Jasa
Konsultansi,
pelaksanaan
Pekerjaan
Konstruksi
dan
pengadaan Barang.
K
308.
Karyawan
309.
Kearsipan
310.
Kadaster
311.
Kadastrasi
312.
Kampung Kota
Setiap orang yang bekerja di
lingkungan Pelaksana Sekretariat
Tetap BAPERTARUM-PNS baik
berstatus PNS yang dipekerjakan
oleh Pemerintah maupun non
PNS.
Hal-hal yang berkenaan dengan
arsip.
Badan pencatat tanah milik yang
menentukan letak rumah, luas
tanah, serta ukuran batasnya untuk
menentukan pajak dan sebaginya.
Pencatatan batas-batas pemilikan
tanah / lahan
Kelompok
perumahan
yg
merupakan
bagian
kota,
mempunyai kepadatan penduduk
yg tinggi, kurang prasarana dan
sarana dsb; tidak ada luasan
tertentu, jadi dapat lebih besar dari
satu kelurahan; mengandung arti
perumahan yg dibangun secara
tidak
formal
(mengikuti
Peraturan Menteri Negara Perumahan Rakyat Selaku Ketua
Harian/Ketua Sekretariat Tetap Badan Pertimbangan Tabungan
Perumahan Pegawai Negeri Sipil nomor 12 tahun 2010 tentang
Penetapan Struktur dan Perubahan Besaran Gaji Pokok Karyawan
Pelaksana Sekretariat Tetap Bapertarum-PNS.
Peraturan Menteri Negara Perumahan Rakyat nomor 08 tahun
2010 tentang Tata Kearsipan Kementerian Perumahan Rakyat.
Kamus Tata Ruang. Dirjen Cipta Karya Tahun 1997 Edisi 1
Kamus Tata Ruang. Dirjen Cipta Karya Tahun 1997 Edisi 1
Kamus Tata Ruang. Dirjen Cipta Karya Tahun 1997 Edisi 1
hal 76
313.
Kampanye
314.
Kampung
315.
Kampung Etnis
316.
Kampung Kota
317.
Kantor Pelayanan
Perbendaharaan Negara
ketentuan-ketentuan
kota
yg
bersangkutan).
Kegiatan
dalam
rangka
meyakinkan para pemilih dengan
menawarkan
visi,misi
dan
program pasangan calon
Kelompok rumah yang menempati
wilayah tertentu dan merupakan
bagian dari kecamatan.
Merupakan kawasan permukiman
kota yang lama dengan kekhasan
tradisi; perkampungan kelompok
masyarakat
tertentu;
pengelompokan tersebut antara
lain disebabkan oleh persamaan
bahasa, adat, kebudayaan, agama
dan
sebagainya;
biasanya
kelompok
etnis
tersebut
merupakan
minoritas
dalam
masyarakat sekitarnya; ghettgo
bahasa Inggris mempunyai arti
negatif, kampung etnis tidak
demikian.
Kelompok
perumahan
yang
merupakan
bagian
kota,
mempunyai kepadatan penduduk
yang tinggi, kurang prasarana dan
sarana dan sebaginya; tidak ada
luasan tertentu, jadi dapat lebih
besar
dari
satu
kelurahan;
mengandung arti perumahan yang
dibangun secara tidak formal
(mengikuti
ketentuan-ketentuan
kota yang bersangkutan).
Unit kerja Kementerian Keuangan
yang bertugas membayarkan dana
Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 32 Tahun 2004
Tentang Pemerintahan Daerah
Kamus Tata Ruang. Dirjen Cipta Karya Tahun 1997 Edisi 1
Kamus Tata Ruang. Dirjen Cipta Karya Tahun 1997 Edisi 1
Kamus Tata Ruang. Dirjen Cipta Karya Tahun 1997 Edisi 1
Peraturan Menteri Negara Perumahan Rakyat nomor 14 tahun
2011 Tentang Pedoman Pelaksanaan Bantuan Stimulan
hal 77
(KPPN)
318.
Kantor Pertanahan
319.
Kapasitas
320.
Kas Daerah
321.
Kas Negara
322.
Kaveling
323.
Kaveling Tanah Matang
bantuan stimulan yang berasal dari
APBN atas permintaan satuan
kerja.
Unit kerja Badan Pertahanan
Nasional di wilayah kabupaten,
kotamadya,
atau
wilayah
administratif lain yang setingkat,
yang melakukan pendaftaran hak
atas tanah dan pemeliharaan daftar
umum pendaftaran tanah
1.
ruang yang tersedia; daya
tampung; 2. daya serap (panas,
listrik,
dsb);
3.
keluaran
maksimum;
kemampuan
berproduksi.
Perumahan Swadaya Bagi Masyarakat Berpenghasilan Rendah
BAB I Bagian Kesatu Pasal 1.
Tempat penyimpanan uang daerah
yang ditentukan oleh gubernur /
bupati
/
walikota
untuk
menampung seluruh penerimaan
daerah dan membayar seluruh
pengeluaran.
Tempat penyimpanan uang negara
yang ditentukan oleh Menteri
Keuangan
selaku
Bendahara
Umum Negara untuk menampung
seluruh penerimaan negara dan
membayar seluruh pengeluaran
Negara.
Sebidang tanah dengan luasan
tertentu yang disyaratkan untuk
didirikan bangunan rumah.
Sebidang tanah yang telah
dipersiapkan untuk rumah sesuai
dengan
persyaratan
dalam
penggunaan,
penguasaan,
Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 1 Tahun 2004
Tentang Perbendaharaan Negara
UU.RI. Nomor 4 Tahun 1996 Tentang Hak Tanggungan atas
Tanah Beserta Benda-Benda yang Berkaitan dengan Tanah
KBBI (Kamus Besar Bahasa Indonesia)
Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 1 Tahun 2004
Tentang Perbendaharaan Negara
Peraturan Menteri Negara Perumahan Rakyat Nomor:
8/PERMEN/M/2007, Tgl. 5 September 2007, Tentang
PEDOMAN PEMBANGUNAN PERUMAHAN SWADAYA.
UU.RI. Nomor 1 Tahun 2011
Tentang Perumahan dan Kawasan Permukiman
hal 78
324.
Kawasan
pemilikkan tanah, rencana rinci
tata ruang, serta rencana tata
bangunan dan lingkungan.
1. Wilayah dengan fungsi utama - Kamus Tata Ruang. Dirjen Cipta Karya Tahun 1997 Edisi 1
lindung atau budidaya; ruang
yang merupakan kesatuan
geografis beserta segenap
unsur terkait padanya yang
batas dan sistemnya ditentukan - PP R.I Nomor 34 Tahun 2009 Tentang Pedoman Pengelolaan
berdasarkan aspek fungsional
Kawasan Perkotaan
serta memiliki ciri tertentu
spesifik/khusus.
2.
*
Kawasan Agropolitan
*
Kawasan Budidaya
Wilayah dengan fungsi utama
lindung atau budi daya.
Kawasan yang terdiri atas satu UU.RI. Nomor 26 Tahun 2007 Tentang Penataan Ruang
atau lebih pusat kegiatan pada
wilayah perdesaan sebagai system
produksi
pertanian
dan
pengelolaan sumber daya alam
tertentu yang ditunjukkan oleh
adanya keterkaitan fungsional dan
hierari keruangan satuan system
permukiman
dan
system
agrobisnis.
1. Kawasan yang ditetapkan - Kamus Tata Ruang Dirjen Cipta Karya Tahun 1997 Edisi 1
dengan fungsi utama untuk
dibudidayakan atas dasar
kondisi dan potensi sumber
daya alam, sumber daya
manusia, dan sumber daya
buatan; daerah yang tersentuh
tangan
manusia,
dengan
maksud agar lebih bermanfaat
dan memberikan hasil untuk
kebutuhan manusia.
hal 79
2.
*
Kawasan Industri
*
Kawasan Khusus
*
Kawasan Lindung
Wilayah yang ditetapkan
dengan fungsi utama untuk
dibudidayakan atas dasar
kondisi dan potensi sumber
daya alam, sumber daya
manusia, dan sumber daya
buatan.
Kawasan
tempat
pemusatan
kegiatan industri yang dolengkapi
dengan prasarana dan sarana
penunjang yang dikembangkan
dan dikelola oleh Perusahaan
Kawasan Industri yang telah
memiliki Izin Usaha Kawasan
Industri.
1. Bagian wilayah dengan provinsi
dan/atau kabupaten/kota yang
ditetapkan oleh Pemerintah
untuk
menyelenggarakan
fungsi-fungsi
pemerintahan
yang bersifat khusus bagi
kepentingan nasional
- UU.RI. Nomor 26 Tahun 2007
Tentang Penataan Ruang
Peraturan Menteri Negara Perumahan Rakyat RI Nomor :
16/PERMEN/M/2006
- Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 32 Tahun 2004
Tentang Pemerintahan Daerah
- Peraturan Menteri Negara Perumahan Rakyat R.I Nomor :
14/PERMEN/M/2006
Tentang Penyelenggaraan Perumahan Kawasan Khusus
2. Bagian wilayah dalam provinsi
dan/atau kabupaten/kota untuk
menyelenggarakan
kegiatan
dengan fungsi khusus seperti
industri, perbatasan, nelayan,
pertambangan,
pertanian,
pariwisata, pelabuhan, cagar
budaya dan rawan bencana
Wilayah yang ditetapkan dengan UU.RI. Nomor 26 Tahun 2007 Tentang Penataan Ruang
fungsi
utama
melindungi
kelestarian lingkungan hidup yang
mencakup sumber daya alam dan
sumber daya buatan.
hal 80
*
Kawasan Megapolitan
*
Kawasan Metropolitan
*
Kawasan Nelayan
*
Kawasan Pedesaan
*
Kawasan Perbatasan
Kawasan yang terbentuk dari 2
(dua)
atau
lebih
kawasan
metropolitan
yang
memiliki
hubungan
fungsional
dan
membentuk sebuah sistem.
Kawasan perkotaan yang terdiri
atas sebuah kawasan perkotaan
yang berdiri sendiri atau kawasan
perkotaan inti dengan kawasan
perkotaan disekitarnya yang saling
memiliki keterkaitan fungsional
yang dihubungkan dengan system
jaringan prasarana wilayah yang
terintegrasi
dengan
jumlah
penduduk secara keseluruhan
sekurang-kurangnya
1.000.000
(satu juta) jiwa.
Perumahan kawasan khusus untuk
menunjang
kegiatan
fungsi
kelautan dan perikanan.
1. Kawasan yang mempunyai
kegiatan utama pertanian;
termasuk pengelolaan sumber
daya alam dengan susunan
fungsi
kawasan
sebagai
tempat permukiman pedesaan,
pelayanan jasa pemerintahan,
pelayanan sosial, dan kegiatan
ekonomi.
2. Tempat permukiman di luar
perkotaan.
Bagian wilayah dalam provinsi
dan/atau kabupaten/kota yang
berbatasan dengan negara lain,
baik terletak di perbatasan darat
maupun perbatasan laut.
UU.RI. Nomor 26 Tahun 2007 Tentang Penataan Ruang
UU.RI. Nomor 26 Tahun 2007 Tentang Penataan Ruang
Peraturan Menteri Negara Perumahan Rakyat RI Nomor :
15/PERMEN/M/2006
Kamus Tata Ruang. Dirjen Cipta Karya Tahun 1997 Edisi 1
Peraturan Menteri Negara Perumahan Rakyat RI Nomor :
17/PERMEN/M/2006
hal 81
*
*
*
*
*
Kawasan Perdesaan
Wilayah
yang
mempunyai
kegiatan
utama
pertanian,
termasuk pengelolaan sumber
daya alam dengan susunan fungsi
kawasan
sebagai
tempat
permukiman perdesaan, pelayanan
jasa pemerintahan, pelayanan
sosial, dan kegiatan ekonomi.
Kawasan Perkotaan
Wilayah
yang
mempunyai
kegiatan utama bukan pertanian
dengan susunan fungsi kawasan
sebagai
tempat
permukiman
perkotaan,
pemusatan
dan
distribusi
pelayanan
jasa
pemerintahan, pelayanan sosial,
dan kegiatan ekonomi
Kawasan Perkotaan Baru Kawasan perdesaan yang di
rencanakan untuk di kembangkan
menjadi
Kawasam
berfungsi
perkotaan
Kawasan Permukiman
Bagian dari lingkungan hidup
diluar kawasan lindung, baik
berupa
kawasan
perkotaan
maupun perdesaan yang berfungsi
sebagai lingkungan tempat tinggal
atau lingkungan hunian dan
tempat kegiatan yang mendukung
perikehidupan dan penghidupan
Kawasan Permukiman
Suatu lingkungan permukiman
Kumuh
yang tidak sesuai dengan tata
ruang, kepadatan bangunan sangat
tinggi, kualitas bangunan sangat
rendah, prasarana lingkungan
tidak memenuhi syarat dan rawan,
yang
dapat
membahayakan
kehidupan
dan
penghidupan
UU.RI. Nomor 26 Tahun 2007 Tentang Penataan Ruang
UU.RI. Nomor 26 Tahun 2007 Tentang Penataan Ruang
PP R.I Nomor 34 Tahun 2009 Tentang Pedoman Pengelolaan
Kawasan Perkotaan
Peraturan Menteri Perumahan Rakyat Republik Indonesia Nomor
10 Tahun 2012 tentang Penyelenggaraan perumahan dan
Kawasan Permukiman Dengan Hunian Berimbang.
Peraturan Menteri Negara Perumahan Rakyat Nomor :
05/PERMEN/M/2009 Tentang Pedoman Pelaksanaan Program
Nasional Pemberdayaaan Mayarakat Mandiri Perumahan dan
Permukiman (PNPM MANDIRI PERKIM)
hal 82
*
Kawasan permukiman
skala besar
*
Kawasan Permukiman
Terbangun
*
Kawasan Perumahan /
Bangunan
*
Kawasan Pusat
Perniagaan / Usaha
*
Kawasan Siap Bangun
(Kasiba)
*
Kawasan Strategis
Kabupaten / Kota
masyarakat penghuni
Sebidang tanah yang fisiknya telah
dipersiapkan untuk pembangunan
atau telah berfungsi untuk
perumahan dan permukiman skala
besar yang perwujudannya dapat
berupa kawasan siap bangun
(kasiba), lingkungan siap bangun
yang berdiri sendiri (lisiba BS)
ataupun kawasan permukiman
terbangun.
Sebidang tanah yang fisiknya telah
dibangun dan berfungsi sebagai
perumahan permukiman skala
besar dan telah dilengkapi dengan
jaringan primer dan sekunder
prasarana, sarana dan utilitas
lingkungan.
Kawasan dengan fungsi utama
sebagai tempat tinggal / hunian
yang dilengkapi dengan prasarana
dan sarana lingkungan
Tempat pusat kegiatan perniagaan
kota; letaknya tidak selalu
ditengah-tengah
kota
dan
mempunyai
pengaruh
besar
terhadap kegiatan ekonomi kota.
Sebidang tanah yang fisiknya serta
prasarana, sarana, dan utilitas
umumnya telah di persiapkan
untuk pembangunan lingkungan
hunian skala besar sesuai dengan
rencana tata ruang
Wilayah yang penataan ruangnya
diprioritaskan karena mempunyai
pengaruh sangat penting dalam
Peraturan Menteri Negara Perumahan Rakyat Nomor : 02
/PERMEN/M/2009 Tentang Tata Cara Pelaksanaan Bantuan
Stimulan Prasarana, Sarana dan Utilitas Umum Perumhan dan
Permukiman
Peraturan Menteri Negara Perumahan Rakyat Nomor : 02
/PERMEN/M/2009 Tentang Tata Cara Pelaksanaan Bantuan
Stimulan Prasarana, Sarana dan Utilitas Umum Perumhan dan
Permukiman
Kamus Tata Ruang. Dirjen Cipta Karya Tahun 1997 Edisi 1
Kamus Tata Ruang. Dirjen Cipta Karya Tahun 1997 Edisi 1
UU.RI. Nomor 1 Tahun 2011 Tentang Perumahan Dan Kawasan
Permukiman
UU.RI. Nomor 26 Tahun 2007 Tentang Penataan Ruang
hal 83
*
*
*
325.
326.
327.
lingkup kabupaten / kota terhadap
ekonomi, social, budaya, dan /
atau lingkungan.
Kawasan Strategis
Wilayah yang penataan ruangnya
Nasional
diprioritaskan karena mempunyai
pengaruh sangat penting secara
nasional terhadap kedaulatan
negara, pertahanan dan keamanan
negara, ekonomi, social, budaya,
dan / atau lingkungan, termasuk
wilayah yang telah ditetapkan
sebagai warisan dunia.
Kawasan Strategis
Wilayah yang penataan ruangnya
Provinsi
diprioritaskan karena mempunyai
pengaruh sangat penting dalam
lingkup
provinsi
terhadap
ekonomi, social, budaya, dan /
atau lingkungan.
Kawasan Tertentu
Kawasan yang ditetapkan secara
nasional mempunyai nilai strategis
yang
penataan
ruangnya
diprioritaskan
Kaveling Tanah Matang Sebidang tanah yang telah
dipersiapkan
sesuai
dengan
persyaratan pembakuan dalam
penggunaan,
penguasaan,
pemilikan tanah dan rencana tata
bangunan dan lingkungan tempat
tinggal atau lingkungan hunian
untuk membangun bangunan;
Kawasan Perumahan dan Wilayah yang ditetapkan dengan
Permukiman
fungsi utama sebagai tempat
tinggal atau lingkungan hunian.
Keamanan Lingkungan
Suasana dan kondisi yang
Rumah
terlindung
dari
berbagai
kemungkinan penurunan kualitas
UU.RI. Nomor 26 Tahun 2007 Tentang Penataan Ruang
UU.RI. Nomor 26 Tahun 2007 Tentang Penataan Ruang
Undang-undang Nomor 24 Tahun 1992
Peraturan Menteri Negara Perumahan Rakyat Nomor
14/PERMEN/M/2006 Tentang Penyelenggaraan Perumahan
Kawasan Khusus
Peraturan Menteri Negara Perumahan Rakyat Nomor
11/Permen/M/2008 tentang Pedoman Keserasian Kawasan
Perumahan dan Permukiman.
Peraturan Menteri Negara Perumahan Rakyat nomor 10 tahun
2010 tentang Acuan Pengelolaan Lingkungan Perumahan Tapak.
hal 84
328.
Kebersihan
329.
Kegiatan
330.
Kegiatan Pengukuran
Dan Pemetaan Bidang
Tanah
331.
Kelembagaan
lingkungan perumahan sebagai
akibat
gangguan
perilaku
pemanfaatan, kriminalitas atau
perilaku menyimpang lainnya.
Lingkungan perumahan yang
bersih dari pencemaran udara,
pencemaran air dan sampah.
Bagian dari program yang
dilaksanakan oleh satu atau lebih
unit kerja pada SKPD sebagai
bagian dari pencapaian sasaran
terukur pada suatu program dan
terdiri dari sekumpulan tindakan
pengerahan sumber daya baik
yang berupa personal (sumber
daya manusia), barang modal
termasuk peralatan dan teknologi,
dana, atau kombinasi
dari
beberapa atau kesemua jenis
sumber daya tersebut.sebagai
masukan
(input)
untuk
menghasilkan keluaran (output)
dalam bentuk barang/jasa.
Seluruh jenis kegiatan pengukuran
dan pemetaan di lingkungan
Badan Pertanahan Nasional dalam
rangka penerbitan sertifikat hak
atas tanah
1. Suatu jaringan atau system
yang terdiri dari sejumlah
orang dan lembaga untuk
tujuan menjalankan suatu
fungsi tertentu, memiliki
aturan dan norma serta
memiliki struktur/badan atau
organisasi yang bermaksud
Peraturan Menteri Negara Perumahan Rakyat nomor 10 tahun
2010 tentang Acuan Pengelolaan Lingkungan Perumahan Tapak.
Peraturan Menteri Negara Perumahan Rakyat nomor 16 tahun
2010 tentang Petunjuk Teknis Perencanaan Pembiayaan
Pencapaian Standar Pelayanan Minimal Bidang Perumahan
Rakyat Daerah Provinsi dan Daerah Kabupaten/Kota.
PP.RI Nomor 46 Tahun 2002 Tentang Tarif Atas Jenis
Penerimaan Negara Bukan Pajak Yang Berlaku Pada Badan
Pertanahan Nasional
- Dari berbagai sumber
- Tony Djogo, Sunaryo, Didik Suharjito dan Martua Sirait.
Kelembagaan dan
Kebijakan dalam Pengembangan
Agroforestri, 2003
hal 85
332.
333.
334.
335.
melakukan suatu usaha.
2. Kelembagaan atau institusi
adalah pusat dari teori
kebijakan
dan
institusi
dianggap sebagai unsur untuk
pembuatan dan pembentuk
kebijakan.
Misal : kebanyakan kebijakan
ditetapkan dalam bentuk
aturan dan ketetapan yang
merupakan unsur-unsur utama
dalam kelembagaan.
Kelompok Kerja (Pokja) Kelompok yang beranggotakan
Kabupaten/Kota
unsur dari dinas terkait pada
Pemerintah Kabupaten/Kota yang
di usulkan oleh Pemerintah
kabupaten/Kota untuk di tetapkan
oleh
Kementerian
Negara
Perumahan Rakyat
Kelompok Kerja
Wadah koordinasi pembangunan
Perumahan dan Kawasan perumahan
dan
kawasan
Permukiman (Pokja
permukiman.
PKP)
Kelompok Kerja
Tim yang beranggotakan wakil
Perumahan Dan
Satuan Kerja Perangkat Kerja
Permukiman
Daerah di Kabupaten/Kota yang
Kabupaten/Kota
terkait dengan bidang perumahan
dan permukiman
Kelompok Kerja
Tim yang beranggotakan wakil
Perumahan Dan
dari Satuan Kerja Perangkat
Permukiman Provinsi
Daerah di Provinsi yang terkait
dengan bidang perumahan dan
permukiman
Peraturan Menteri Negara Perumahan Rakyat Nomor :
08/PERMEN/M/2006 Tentang Pedoman Pelaksanaan Pemberian
Stimulan Untuk Perumahan Swadaya bagi Masyarakat
Berpenghasilan Rendah Melaui Lembaga Keuangan Mikro /
Lembaga Keuangan Non Bank Menpera
Peraturan Menteri Negara Perumahan Rakyat nomor 2 tahun
2011,Tentang Pedoman Pelaksanaan Dekonsentrasi Lingkup
Kementerian Perumahan Rakyat Tahun 2011 BAB I bagian
Kesatu Pasal 1.
Peraturan Menteri Negara Perumahan Rakyat Nomor :
05/PERMEN/M/2009 Tentang Pedoman Pelaksanaan Program
Nasional Pemberdayaaan Mayarakat Mandiri Perumahan dan
Permukiman (PNPM MANDIRI PERKIM)
Peraturan Menteri Negara Perumahan Rakyat Nomor :
05/PERMEN/M/2009 Tentang Pedoman Pelaksanaan Program
Nasional Pemberdayaaan Mayarakat Mandiri Perumahan dan
Permukiman (PNPM MANDIRI PERKIM)
hal 86
336.
Kelompok Kerja
Perumahan dan
Permukiman Pusat
337.
Kelompok Kerja (Pokja)
Provinsi
338.
Kelompok Kerja (Pokja)
Pusat
339.
Kelompok Kerja Di
Tingkat Kabupaten/Kota
(Pokja Kabupaten/Kota)
340.
Kelompok Kerja Di
Tingkat Provinsi (Pokja
Provinsi)
341.
Kelompok Kerja Di
Tingkat Pusat (Pokja
Pusat)
Tim yang beranggotakan wakil
Kementerian/Lembaga ditingkat
pusat yang terkait dengan bidang
perumahan dan permukiman
Kelompok yang beranggotakan
unsur dari dinas terkait pada
Pemerintah Provinsi yang di
usulkan oleh Pemerintah Provinsi
untuk
di
tetapkan
oleh
Kementerian Negara Perumahan
Rakyat
Kelompok yang di bentuk oleh
Kementerian Negara Perumahan
Rakyat yang beranggotakan unsur
Kementerian Negara Perumahan
Rakyat dan dapat di tambah
dengan unsur dari instansi
Pemerintah Pusat terkait.
Kelompok kerja yang dibentuk
oleh
bupati/walikota
yang
bertugas membantu Deputi dalam
pelakasanaan bantuan stimulan
perumahan swadaya di tingkat
kabupaten/kota.
Kelompok kerja yang dibentuk
oleh gubernur yang bertugas
membantu
Deputi
dalam
pelakasanaan bantuan stimulan
perumahan swadaya di tingkat
provinsi.
Kelompok kerja yang dibentuk
oleh Menteri Negara Perumahan
Rakyat yang bertugas membantu
Deputi dalam pelaksanaan bantuan
stimulan perumahan swadaya di
tingkat pusat.
Peraturan Menteri Negara Perumahan Rakyat Nomor :
05/PERMEN/M/2009 Tentang Pedoman Pelaksanaan Program
Nasional Pemberdayaaan Mayarakat Mandiri Perumahan dan
Permukiman (PNPM MANDIRI PERKIM)
Peraturan Menteri Negara Perumahan Rakyat Nomor :
08/PERMEN/M/2006 Tentang Pedoman Pelaksanaan Pemberian
Stimulan Untuk Perumahan Swadaya bagi Masyarakat
Berpenghasilan Rendah Melaui Lembaga Keuangan Mikro /
Lembaga Keuangan Non Bank Menpera
Peraturan Menteri Negara Perumahan Rakyat Nomor :
08/PERMEN/M/2006 Tentang Pedoman Pelaksanaan Pemberian
Stimulan Untuk Perumahan Swadaya bagi Masyarakat
Berpenghasilan Rendah Melaui Lembaga Keuangan Mikro /
Lembaga Keuangan Non Bank Menpera
Peraturan Menteri Negara Perumahan Rakyat nomor 14 tahun
2011 Tentang Pedoman Pelaksanaan Bantuan Stimulan
Perumahan Swadaya Bagi Masyarakat Berpenghasilan Rendah
BAB I Bagian Kesatu Pasal 1.
Peraturan Menteri Negara Perumahan Rakyat nomor 14 tahun
2011 Tentang Pedoman Pelaksanaan Bantuan Stimulan
Perumahan Swadaya Bagi Masyarakat Berpenghasilan Rendah
BAB I Bagian Kesatu Pasal 1.
Peraturan Menteri Negara Perumahan Rakyat nomor 14 tahun
2011 Tentang Pedoman Pelaksanaan Bantuan Stimulan
Perumahan Swadaya Bagi Masyarakat Berpenghasilan Rendah
BAB I Bagian Kesatu Pasal 1.
hal 87
342.
Kelompok Sasaran
1. Pemohon KPR Sejahtera baik
yang berpenghasilan tetap
maupun tidak tetap yang
belum pernah memiliki rumah,
belum
pernah
menerima
subsidi
perumahan,
dan
termasuk
kelompok
masyarakat
berpenghasilan
rendah (MBR) dan masyarakat
berpenghasilan
menengah
bawah (MBM)
PERMENPERA Nomor 14 Tahun 2010 Tentang Pengadaan
Perumahan Melalui Kredit/Pembiayaan Pemilikan Rumah
Sejahtera Dengan Dukungan Bantuan Fasilitas Likuiditas
Pembiayaan Rumah
2. Keluarga/rumah
tangga
termasuk perorangan baik yang
berpenghasilan tetap maupun
tidak tetap, belum pernah
memiliki rumah atau ingin
membangun/
memperbaiki
rumah secara swadaya, belum
pernah
menerima
subsidi
perumahan dan termasuk ke
dalam kelompok masyarakat
berpenghasilan rendah yang
berpenghasilan
per
bulan
antara Rp. 350.000,- sampai
dengan Rp. 1.500.000,-.
PERATURAN MENTERI NEGARA PERUMAHAN RAKYAT
NOMOR : 04/PERMEN/M/2005 TENTANG : PENGADAAN
PERUMAHAN DAN PERMUKIMAN DENGAN DUKUNGAN
FASILITAS SUBSIDI PERUMAHAN MELALUI KPR/KPRS
SYARIAH BERSUBSIDI
3. Keluarga/rumah
tangga
termasuk perorangan baik yang
berpenghasilan tetap maupun
tidak tetap, belum pernah
memiliki hunian, belum pernah
menerima subsidi perumahan
dan termasuk ke dalam
kelompok
masyarakat
PERATURAN MENTERI NEGARA PERUMAHAN RAKYAT
NOMOR : 16 /PERMEN/M/2008 TENTANG STANDAR DAN
PROSEDUR
PELAKSANAAN
SUBSIDI
PERUMAHAN
MELALUI KPR SARUSUNA BERSUBSIDI
hal 88
berpenghasilan
menengah
bawah, termasuk masyarakat
berpenghasilan rendah dengan
penghasilan sampai dengan
Rp. 4.500.000,- (empat juta
lima ratus ribu rupiah) per
bulan.
4. Badan hukum yang melakukan
Pembangunan Rumah Murah
Tapak.,
343.
344.
345.
5. Badan hukum yang melakukan
Pembangunan Rumah sejahtera
Tapak
Kelompok Sasaran KPR Keluarga/rumah tangga termasuk
Bersubsidi Dan KPR
perorangan
baik
yang
Syariah Bersubsidi
berpenghasilan tetap maupun tidak
tetap, belum pernah memiliki
rumah, belum pernah menerima
subsidi
perumahan
yang
penghasilannya per bulan paling
banyak Rp. 2.500.000,- (dua juta
lima ratus ribu rupiah).
Kelompok Sasaran KPR MBR dengan penghasilan tetap
Sejahtera
maupun tidak tetap.
Peraturan Menteri Negara Perumahan Rakyat Nomor 11 tahun
2011 Tentang Petunjuk Pelaksanaan Pengadaan Perumahan
Melalui Kredit Konstruksi Rumah Sejahtera Murah Tapak
Dengan Dukungan Fasilitas Likuiditas Pembiayaan Perumahan
Pasal 1.
Peraturan Menteri Negara Perumahan Rakyat Nomor 07 tahun
2011 Tentang Perubahan Kedua Atas Peraturan Menteri Negara
Perumahan Rakyat Nomor 13 Tahun 2010 Tentang Tata Cara
Pelaksanaan KPR Bersubsidi dan KPR Syariah Bersubsidi serta
KPR Sarusuna Bersubsidi dan KPR Sarusuna Syariah Bersubsidi
Peraturan Menteri Perumahan Rakyat Republik Indonesia Nomor
08 Tahun 2012 tentang Perubahan Atas Peraturan Menteri
Perumahan Rakyat Nomor 05 Tahun 2012 Tentang Pengadaan
Perumahan Melalui Kredit/Pembiayaan Pemilikan Rumah
Sejahtera Dengan Dukungan Fasilitas Likuiditas Pembiayaan
Perumahan
Kelompok Sasaran KPR Keluarga/rumah tangga termasuk Peraturan Menteri Negara Perumahan Rakyat Nomor 07 tahun
Sarusuna Bersubsidi Dan perorangan
baik
yang 2011 Tentang Perubahan Kedua Atas Peraturan Menteri Negara
KPR Sarusuna Syariah
berpenghasilan tetap maupun tidak Perumahan Rakyat Nomor 13 Tahun 2010 Tentang Tata Cara
hal 89
Bersubsidi
346.
Kelompok Sasaran
KPRS/KPRS Mikro
Bersubsidi
347.
Kelompok Sasaran
KPRS/KPRS Mikro
Syariah Bersubsidi
348.
Kelompok Sasaran RsH
349.
Kelompok Sasaran
tetap, belum pernah memiliki
rumah, belum pernah menerima
subsidi
perumahan
yang
penghasilannya per bulan paling
banyak Rp. 4.500.000,- (empat
juta lima ratus ribu rupiah).
Keluarga/rumah tangga termasuk
perorangan
baik
yang
berpenghasilan tetap maupun tidak
tetap, baru pertama kali memiliki
rumah, belum pernah menerima
subsidi perumahan dan termasuk
kedalam kelompok masyarakat
berpenghasilan
rendah
yang
berpenghasilan per bulan paling
banyak Rp.2.500.000,Keluarga/rumah tangga termasuk
perorangan
baik
yang
berpenghasilan tetap maupun tidak
tetap, baru pertama kali memiliki
rumah, belum pernah menerima
subsidi perumahan dan termasuk
ke dalam kelompok masyarakat
berpenghasilan
rendah
yang
berpenghasilan per bulan paling
banyak Rp.2.500.000,00,-.
Keluarga/rumah tangga termasuk
perorangan
baik
yang
berpenghasilan tetap maupun tidak
tetap, belum pernah memiliki
rumah, belum pernah menerima
subsidi
perumahan
yang
penghasilannya per bulan paling
banyak Rp. 2.500.000,- (dua juta
lima ratus ribu rupiah).
Keluarga/rumah tangga termasuk
Pelaksanaan KPR Bersubsidi dan KPR Syariah Bersubsidi serta
KPR Sarusuna Bersubsidi dan KPR Sarusuna Syariah Bersubsidi
Peraturan Menteri Negara Perumahan Rakyat nomor 17 tahun
2011, Tgl 5 Agustus 2011, Tentang Tata Cara Pelaksanaan
Subsidi Perumahan Melalui KPRS/KPRS Mikro Subsidi.
Peraturan Menteri Negara Perumahan Rakyat tentang perubahan
kedua atas peraturan Menteri Negara Perumahan Rakyat Nomor
06/PERMEN/M/2007 tentang Pengadaan perumahan dan
permukiman dengan dukungan fasilitas subsidi perumahan
melalui KPRS/KPRS Mikro Syariah Bersubsidi.
Peraturan Menteri Negara Perumahan Rakyat nomor 13 tahun
2010 tentang Tata Cara Pelaksanaan KPR Bersupsidi dan KPR
Syariah Bersubsidi Serta KPR Sarusuna Bersubsidi dan KPR
Sarusuna Syariah Bersubsidi.
Peraturan Menteri Negara Perumahan Rakyat nomor 13 tahun
hal 90
Sarusuna
350.
Kelompok Swadaya
Masyarakat (KSM)
perorangan
baik
yang
berpenghasilan tetap maupun tidak
tetap, belum pernah
memiliki rumah, belum pernah
menerima subsidi perumahan yang
penghasilannya per bulan paling
banyak Rp. 4.500.000,- (empat
juta lima ratus ribu rupiah).
1.
Suatu
kelompok
yang
beranggotakan
orang-orang
yang
bersifat
sukarela,
memiliki tujuan bersama dan
sepakat mengorganisir diri
dalam masalah perumahan
2.
351.
Kemampuan Dan
Potensi Daerah
2010 tentang Tata Cara Pelaksanaan KPR Bersupsidi dan KPR
Syariah Bersubsidi Serta KPR Sarusuna Bersubsidi dan KPR
Sarusuna Syariah Bersubsidi.
- Peraturan Menteri Negara Perumahan Rakyat Nomor:
8/PERMEN/M/2007, Tgl. 5 September 2007, Tentang
PEDOMAN PEMBANGUNAN PERUMAHAN SWADAYA.
Kelompok yang terdiri dari - Peraturan Menteri Negara Perumahan Rakyat Nomor
MBR yang dapat mengajukan
10/PERMEN/M/2007 Tentang Pedoman Bantuan Stimulan
usulan
untuk
menerima
Prasarana, Sarana dan Utilitas Umum (PSU) Perumahan dan
pemberian stimulan untuk
Permukiman
pembangunan
lingkungan
perumahan swadaya
3. Kumpulan orang/masyarakat
yang menyatukan diri secara
sukarela dalam kelompok
dikerenakan adanya ikatan
pemersatu,
yaitu
adanya
kepentingan dan kebutuhan
yang sama.
Kondisi keuangan daerah seperti
PAD, DAU, dan DAK serta
sumber daya yang dimilki daerah
untuk meyelenggarakan urusan
wajib pemerintahan daerah dan
dalam rangka pembelanjaan untuk
- Peraturan Menteri Negara Perumahan Rakyat Nomor
05/PERMEN/M/2009 Tentang Pedoman Pelaksanaan Program
Nasional Pemberdayaan Masyarakat Mandiri Perumahan dan
Permukiman (PNPM MANDIRI PERKIM)
Peraturan Menteri Negara Perumahan Rakyat nomor 16 tahun
2010 tentang Petunjuk Teknis Perencanaan Pembiayaan
Pencapaian Standar Pelayanan Minimal Bidang Perumahan
Rakyat Daerah Provinsi dan Daerah Kabupaten/Kota.
hal 91
352.
Kementerian
353.
Kementerian/Lembaga
354.
Kementerian
Negara/Lembaga
355.
356.
357.
358.
359.
membiayai penerapan Standar
Pelayanan Minimal.
Kementerian Perumahan Rakyat.
Peraturan Kementerian Perumahan Rakyat Nomor 01 tahun 2011
Tentang Sebagian Urusan Kementerian Perumahan Rakyat tahun
2011 Melalui Dekonsentrasi
Kementerian Negara Perumahan Peraturan Menteri Negara Perumahan Rakyat Nomor :
Rakyat dan Kementerian/Lembaga 05/PERMEN/M/2009 Tentang Pedoman Pelaksanaan Program
lainnya yang terkait bidang Nasional Pemberdayaaan Mayarakat Mandiri Perumahan dan
perumahan dan permukiman.
Permukiman (PNPM MANDIRI PERKIM)
Kementerian negara/ lembaga
pemerintah
non
kementerian
negara / lembaga negara
Kenaikan Golongan
Penghargaan
yang
diberikan
kepada
Karyawan
atas
pengabdiannya kepada Organisasi
dari golongan semula kepada
golongan ruang yang setingkat
lebih tinggi.
Kepadatan Penduduk
Jumlah penduduk didalam suatu
Bruto = Kepadatan Rata- daerah
dibagi
luas
daerah
Rata Penduduk (Kotor)
berdasarkan batasan administrasi
yang ada, tanpa pertimbangan
peruntukkan lahan pada daerah
tersebut.
Kepala Daerah
Bupati atau Walikota, sedangkan
untuk Daerah Khusus Ibukota
Jakarta adalah Gubernur Khusus
Ibukota Jakarta.
Kepentingan Umum
Kepentingan
seluruh
lapisan
masyarakat
Kerangka Acuan
Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 1 Tahun 2004
Tentang Perbendaharaan Negara.
Peraturan Menteri Negara Perumahan Rakyat Selaku Ketua
Harian/Ketua Sekretariat Tetap Badan Pertimbangan Tabungan
Perumahan Pegawai Negeri Sipil nomor 12 tahun 2010 tentang
Penetapan Struktur dan Perubahan Besaran Gaji Pokok Karyawan
Pelaksana Sekretariat Tetap Bapertarum-PNS.
SNI 03-1733-2004
PP Nomor 80 Tahun 1999 Tentang Kawasan Siap Bangun Dan
Lingkungan Siap Bangun Yang Berdiri Sendiri
Keputusan Presiden Republik Indonesia Nomor 55 Tahun 1993
Tentang Pengadaan Tanah Bagi Pelaksanaan Pembangunan
Untuk Kepentingan Umum
Ruang lingkup kajian analisis Peraturan Pemerintah Nomor 27 Tahun 1999 Tentang Analisis
mengenai dampak lingkungan Mengenai Dampak Lingkungan Hidup.
hidup yang merupakan hasil
pelingkupan.
hal 92
360.
Kerugian Negara/Dearah
361.
Kesatuan Sistem
Pembangunan
362.
Kesehatan
363.
Kesehatan Perumahan
364.
Kesepakatan Bersama
Kekurangan uang, surat berharga,
dan barang, yang nyata dan pasti
jumlahnya
sebagai
akibat
perbuatan melawan hukum baik
sengaja maupun lalai.
Pembangunan yang dilaksanakan
pada tanah bersama dengan
penggunaan dan pemanfaatan
yang berbeda-beda baik untuk
hunian maupun bukan hunian
secara mandiri maupun terpadu
berdasarkan
perencanaan
lingkungan atau perencanaan
bangunan yang merupakan satu
kesatuan.
Keadaan sejahtera dari badan,
jiwa,
dan
sosial
yang
memungkinkan setiap orang hidup
produktif secara sosial dan
ekonomis.
Kondisi fisik, kimia dan biologi di
dalam
rumah,
dilingkungan
rumah, dan perumahan, sehingga
memungkinkan penghuni atau
masyarakat memperoleh derajat
kesehatan yang optimal.
1.Kesepakatan
yang
ditandatangani antara Deputi
Menteri Negara Perumahan
Rakyat Bidang Pembiayaan
bersama dengan Direktur Utama
Bank Pelaksana.
2.Kesepakatan
Bersama
Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 1 Tahun 2004
Tentang Perbendaharaan Negara
PP Nomor 4 Tahun 1988 Tentang Rumah Susun.
UU No.23 Tahun 1992 tentang Kesehatan.
Kep.Menkes No. 829/MENKES/VII/1999
Peraturan Menteri Negara Perumahan Rakyat Nomor 07 tahun
2011 Tentang Perubahan Kedua Atas Peraturan Menteri Negara
Perumahan Rakyat Nomor 13 Tahun 2010 Tentang Tata Cara
Pelaksanaan KPR Bersubsidi dan KPR Syariah Bersubsidi serta
KPR Sarusuna Bersubsidi dan KPR Sarusuna Syariah Bersubsidi
Peraturan Menteri Negara Perumahan Rakyat nomor 13 tahun
antara 2010 tentang Tata Cara Pelaksanaan KPR Bersupsidi dan KPR
hal 93
365.
366.
367.
368.
369.
Menteri Negara Perumahan
Rakyat atau Pejabat Eselon I
yang ditunjuk oleh Menteri
dengan Direktur Utama Bank
Pelaksana.
Keserasian Kawasan
Penataan
kawasan
dan
Perumahan dan
permukiman
yang
harmonis,
Permukiman
sepadan, dan selaras dengan
tujuan
peningkatan
kualitas
ekologis, pertumbuhan ekonomi
dan pembangunan social budaya
untuk pencapaian pembangunan
perumahan dan permukiman yang
manusiawi dan berkelanjutan.
Ketahanan Terhadap Api Sifat dari komponen struktur
untuk tetap bertahan terhadap api
tanpa
kehilangan
fungsinya
sebagai komponen struktur dalam
waktu tertentu yang dinyatakan
dalam jam.
Keterpaduan PSU
Menyatukan dan mensinerjikan
fungsi-fungsi dan sumber daya
yang ada dalam system sehingga
dapat dicapai hasil yang optimal
dalam upaya pencapaian sasaran
dan tujuan yang lebih efisien.
Ketertiban
Suatu keadaan kehidupan yang
serba teratur dan tertata dengan
baik
sesuai
ketentuan
dan
perundang-undangan yang berlaku
guna mewujudkan kehidupan
masyarakat yang dinamis, aman,
tenteram, lahir dan batin.
Kewenangan
Hak dan kewajiban yang ada pada
Penandatanganan
pejabat untuk menandatangani
Naskah Dinas
naskah dinas sesuai dengan tugas
Syariah Bersubsidi Serta KPR Sarusuna Bersubsidi dan KPR
Sarusuna Syariah Bersubsidi.
Peraturan Menteri Negara Perumahan Rakyat Nomor
11/Permen/M/2008 tentang Pedoman Keserasian Kawasan
Perumahan dan Permukiman.
Perda Kab. Bekasi Nomor 7 Tahun 1996 Tentang Izin
Mendirikan Bangunan.
Peraturan Menteri Negara Perumahan Rakyat Nomor 34 Tahun
2006
Peraturan Menteri Negara Perumahan Rakyat nomor 10 tahun
2010 tentang Acuan Pengelolaan Lingkungan Perumahan Tapak.
Peraturan Menteri Negara Perumahan Rakyat nomor 07 tahun
2010 tentang Tata Naskah Dinas Kementerian Perumahan
Rakyat.
hal 94
370.
Klausula Baku
371.
Kode Identifikasi
372.
Kode Klasifikasi
373.
Kode Surat Biasa
Disingkat (B)
374.
Kode Surat Sangat
Rahasia (SR)
dan tanggung jawab yang melekat
pada jabatannya.
Setiap aturan atau ketentuan dan
syarat-syarat
yang
telah
dipersiapkan
dan
ditetapkan
terlebih dahulu secara sepihak
oleh
pelaku
usaha
yang
dituangkan dalam suatu dokumen
dan / atau perjanjian yang
mengikat dan wajib dipenuhi oleh
konsumen
Sistem pengelompokkan arsip
berdasarkan permasalahan/subjek
dari seluruh proses kegiatan yang
dilakukan oleh unit kerja dalam
rangka melaksanakan tugas pokok
dan fungsinya.
Kode yang dipergunakan untuk
menentukan pengelompokan arsip
dalam penyimpanannya, sehingga
akan memudahkan
penempatan
serta
penemuan
kembali.
Tingkat keamanan isi surat dinas
yang tidak termasuk dalam angka
5 dan 6, namun tidak berarti
bahwa isi surat dinas tersebut
dapat disampaikan kepada yang
tidak berhak mengetahuinya.
Tingkat keamanan isi surat dinas
yang sangat erat hubungannya
dengan
keamanan
dan
keselamatan negara. Jika disiarkan
secara tidak syah atau jatuh ke
tangan yang tidak berhak, akan
membahayakan keamanan dan
UU.RI. Nomor 8 Tahun 1999 Tentang Perlindungan Konsumen
Peraturan Menteri Negara Perumahan Rakyat nomor 06 tahun 2010
tentang Pola Klasifikasi Arsip Kementerian Perumahan Rakyat.
Peraturan Menteri Negara Perumahan Rakyat nomor 06 tahun 2010
tentang Pola Klasifikasi Arsip Kementerian Perumahan Rakyat.
PERATURAN MENTERI NEGARA PERUMAHAN RAKYAT
TENTANG
TATA
NASKAH
DINAS
KEMENTERIAN
PERUMAHAN RAKYAT
PERATURAN MENTERI NEGARA PERUMAHAN RAKYAT
TENTANG
TATA
NASKAH
DINAS
KEMENTERIAN
PERUMAHAN RAKYAT
hal 95
375.
Kode Surat Rahasia
Disingkat (R)
376.
Koefisien Dasar
Bangunan (KDB)
keselamatan negara.
Tingkat keamanan isi surat dinas
yang berhubungan erat dengan
keamanan
dan
keselamatan
negara. Jika disiarkan secara tidak
syah atau jatuh ketangan yang
tidak berhak akan merugikan
negara.
1. Angka perbandingan jumlah
luas lantai dasar terhadap luas
tanah perpetakan yang sesuai
dengan rencana kota.
2.
377.
Koefisien Dasar Hijau
(KDH)
378.
Koefisien Lantai
Bangunan (KLB)
Angka
prosentase
perbandingan
antara
luas
seluruh lantai dasar bangunan
dan luas tanah perpetakan/
daerah perencanaan yang
dikuasai.
Angka prosentase perbandingan
antara luas seluruh ruang terbuka
di
luar
bangunan
yang
diperuntukkan
bagi
pertamanan/penghijauan dan luas
tanah
perpetakan/daerah
perencanaan yang dikuasai
PERATURAN MENTERI NEGARA PERUMAHAN RAKYAT
TENTANG
TATA
NASKAH
DINAS
KEMENTERIAN
PERUMAHAN RAKYAT
Perda Kab. Bekasi Nomor 7 Tahun 1996 Tentang Izin
Mendirikan Bangunan.
Peraturan Menteri Negara Perumahan Rakyat Nomor
11/Permen/M/2008 tentang Pedoman Keserasian Kawasan
Perumahan dan Permukiman.
Peraturan Menteri Negara Perumahan Rakyat Nomor
11/Permen/M/2008 tentang Pedoman Keserasian Kawasan
Perumahan dan Permukiman.
1.
Koefisien perbandingan antara http://pustaka.pu.go.id/new/istilah-bidang-detail.asp?id=750
luas seluruh lantai bangunan
gedung
dan
luas
persil/kaveling/blok
peruntukan
2.
Angka
perbandingan
prosentase Peraturan Menteri Negara Perumahan Rakyat Nomor
antara
luas 11/Permen/M/2008 tentang Pedoman Keserasian Kawasan
hal 96
379.
Komisi Pemilihan
Umum Daerah (KPUD)
380.
Komisi Penilai
381.
Kompartemen
382.
Kompleks Industri
383.
Komponen Struktur
384.
Komponen Stuktur
seluruh lantai bangunan dan
luas tanah perpetakan/daerah
perencanaan yang dikuasai.
KPU Provinsi Kabupaten/Kota
sebagaimana dimaksud dalam
Undang-Undang Nomor 12 Tahun
2003 yang diberi wewenang
khusus oleh Undang-Undang ini
untuk
menyelenggarakan
pemilihan kepala daerah dan wakil
kepala daerah disetiap provinsi
dan/atau kabupaten/kota
Komisi yang bertugas menilai
dokumen
analisis
mengenai
dampak lingkungan hidup dengan
pengertian di tingkat pusat oleh
komisi penilai pusat dan tingkat
daerah oleh komisi penilai daerah.
Usaha untuk mencegah penjalaran
api dengan membuat pembatas
dinding, lantai, kolom, balok yang
tahan terhadap api untuk waktu
yang
sesuai
dengan
kelas
bangunan.
Suatu
konsentrasi
kegiatan
sejumlah industry di suatu tempat
yang diantaranya banyak yang
mendasarkan pilihan lokasinya
yang saling berdekatan atas
pertimbangan
adanya
saling
keterkaitan teknis/ekonomis atau
integrasi hulu-menengah-hilir.
Bagian–bagian bangunan gudang
baik yang memikul beban maupun
tidak
Bagian-bagina bangunan gedung
Perumahan dan Permukiman.
Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 32 Tahun 2004
Tentang Pemerintahan Daerah
Peraturan Pemerintan Nomor 27 Tahun 1999 Tentang Analisis
Mengenai Dampak Lingkungan Hidup.
Perda Kab. Bekasi Nomor 7 Tahun 1996 Tentang Izin
Mendirikan Bangunan.
Peraturan Menteri Negara Perumahan Rakyat Nomor
16/PERMEN/M/2006
Tentang
Petunjuk
Pelaksanaan
Penyelenggaraan Pengembangan Perumahan Kawasan Industri
Perda Kab. Bekasi Nomor 7 Tahun 1996 Tentang Izin
Mendirikan Bangunan.
Perda Kab. Bekasi Nomor 7 Tahun 1996 Tentang Izin
hal 97
Utama
385.
Komunikasi Ekstern
386.
Komunikasi Intern
387
Konsep Naskah Dinas
388.
Konservasi Sumber
Daya Alam
389.
Konsolidasi Tanah
yang memikul dan meneruskan
beban pondasi
Tata hubungan penyampaian
informasi
kedinasan
yang
dilakukan
oleh
pejabat
Kementerian Perumahan Rakyat
dengan pihak lain di luar
Kementerian Perumahan Rakyat.
Tata
hubungan
dalam
penyampaian informasi kedinasan
yang dilakukan antar unit kerja
secara vertikal dan horizontal di
lingkungan
Kementerian
Perumahan Rakyat.
Rancangan naskah dinas yang
akan dibuat dan mendapatkan
persetujuan serta ditandatangani
oleh pejabat yang berwenang.
Pengelolaan sumber daya alam tak
terbaharui
untuk
menjamin
permanfaatannya secara bijaksana
dan sumber daya alam yang
terbaharui
untuk
menjamin
kesinambungan ketersediaannya
dengan tetap memelihara dan
meningkatkan kualitas nilai serta
keanekaragamannya.
Penataan kembali penguasaan,
pemilikan,
penggunaan,
dan
pemanfaatan tanah sesuai dengan
rencana tata ruang wilyah dalam
usaha penyediaan tanah untuk
kepentingan
pembangunan
perumahan dan permukiman guna
meningkatkan kualitas lingkungan
dan pemeliharaan sumber daya
Mendirikan Bangunan.
PERATURAN MENTERI NEGARA PERUMAHAN RAKYAT
TENTANG
TATA
NASKAH
DINAS
KEMENTERIAN
PERUMAHAN RAKYAT
PERATURAN MENTERI NEGARA PERUMAHAN RAKYAT
TENTANG
TATA
NASKAH
DINAS
KEMENTERIAN
PERUMAHAN RAKYAT
Peraturan Menteri Negara Perumahan Rakyat nomor 07 tahun
2010 tentang Tata Naskah Dinas Kementerian Perumahan
Rakyat.
Undang-undang Nomor 23 Tahun 1997 Tentang Pengelolaan
Lingkungan Hidup
UU.RI. Nomor 1 Tahun 2011 Tentang Perumahan dan Kawasan
Permukiman
hal 98
alam dengan
masyarakat
390.
Konsolidasi Tanah /
Lahan
391.
Konsolidasi Tanah
Permukiman
392.
Konsilidasi Tanah
Perumahan Dan
Permukiman
393.
Konsultan Pembangunan
(KP) Atau Fasilitator
partisipasi
aktif
Upaya pengaturan bentuk tanah /
lahan milik masyarakat agar
mudah ditata sesuai dengan
kebutuhan; penataan kembali
tanah / lahan untuk pengembangan
fasilitas-fasilitas umum dengan
cara
mensubstansikan
dan
mengkombinasikan tanah / lahan,
mengubah
garis
batasan
kepemilikan dan lokasinya dan
membangun
fasilitas
atau
menambah fasilitas yang ada.
Upaya
penataan
kembali
penguasaan, penggunaan, dan
pemilikan tanah oleh masyarakat
pemilik tanah melalui usaha
bersama untuk membangun Lisiba
dan penyediaan kaveling tanah
matang sesuai dengan rencana tata
ruang yang di tetapkan oleh
Kepala Daerah.
Upaya
penataan
kembali
penguasaan, penggunanaan dan
pemilikan tanah oleh masyarakat
pemilik melalui usaha bersama
untuk membangun perumahan
kawasan khusus dan penyediaan
kaveling tanah matang yang di
tetapkan oleh Kepala Daerah
sesuai dengan rencana tata ruang
rinci.
Seorang
profesional
yang
memiliki kemauan, pengetahuan,
Kamus Tata Ruang. Dirjen Cipta Karya Tahun 1997 Edisi 1
Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 80 Tahun 1999
Peraturan Menteri Negara Perumahan Rakyat Nomor
14/PERMEN/M/2006 Tentang Penyelenggaraan Perumahan
Kawasan Khusus
Peraturan Menteri Negara Perumahan Rakyat
8/PERMEN/M/2007, Tgl. 5 September 2007,
Nomor:
Tentang
hal 99
Masyarakat
394.
Konsultan Manajemen
Kabupaten/Kota (KMK)
395.
Konsultan Manajemen
Pusat (KMP)
dan keterampilan mandampingi
kelompok dalam mengembangkan
permukiman untuk mewujudkan
lingkungan fisik dan sosial
ekonomi yang sesuai dengan
aspirasi,
kebutuhan,
dan
kemampuan mereka melaui suatu
upaya bersama, dan untuk itu
konsultan
pembangunan
memberikan dukungan teknis dan
non teknis yang belum dapat
disediakan oleh kelompok itu
sendiri.
Konsultan
yang
membantu
Pemerintah
Kabupaten/Kota
dalam
pelaksanaan
kegiatan
PNPM
MANDIRI
Perkim
ditingkat kabupaten/kota
1. Konsultan yang membantu
Kementrian/Lembaga dalam
pelaksanaan kegiatan PNPM
MANDIRI
di
Perkim
ditingkat pusat
PEDOMAN PEMBANGUNAN PERUMAHAN SWADAYA..
Peraturan Menteri Negara Perumahan Rakyat Nomor :
05/PERMEN/M/2009 Tentang Pedoman Pelaksanaan Program
Nasional Pemberdayaaan Mayarakat Mandiri Perumahan dan
Permukiman (PNPM MANDIRI PERKIM)
- Peraturan Menteri Negara Perumahan Rakyat Nomor :
05/PERMEN/M/2009 Tentang Pedoman Pelaksanaan Program
Nasional Pemberdayaaan Mayarakat Mandiri Perumahan dan
Permukiman (PNPM MANDIRI PERKIM)
2.
396.
Konsultan Manajemen
Wilayah (KMW)
Konsultan yang membantu - Peraturan Menteri Negara Perumahan Rakyat Nomor :
pelaksanaan
tugas
08/PERMEN/M/2006
Tentang
Pedoman
Pelaksanaan
manajemen
pemberian
Pemberian Stimulan Untuk Perumahan Swadaya bagi
stimulan untuk perumahan
Masyarakat Berpenghasilan Rendah Melaui Lembaga Keuangan
swadaya di Satuan Wilayah
Mikro / Lembaga Keuangan Non Bank Menpera
Kerja (SWK)
1. Konsultan yang membantu - Peraturan Menteri Negara Perumahan Rakyat Nomor :
Pemerintah Provinsi dalam
05/PERMEN/M/2009 Tentang Pedoman Pelaksanaan Program
pelaksanaan kegiatan PNPM
Nasional Pemberdayaaan Mayarakat Mandiri Perumahan dan
MANDIRI Perkim ditingkat
Permukiman (PNPM MANDIRI PERKIM)
provinsi
hal 100
2.
397.
Konsumen
398.
Konsultan Pembangunan
(KP) Atau Fasilitator
Masyarakat
399.
Koordinasi
Konsultan yang membantu
pelaksanaan
tugas
manajemen
pemberian
stimulan untuk perumahan
swadaya di Satuan Wilayah
Kerja (SWK)
Setiap orang pemakai barang dan /
atau
jasa
tersedia
dalam
masyarakat, baik bagi kepentingan
diri sendiri, keluarga, orang lain
maupun makhluk hidup lain dan
tidak untuk diperdagangkan
Seorang
professional
yang
memiliki kemauan, pengetahuan,
dan ketrampilan mendampingi
kelompok dalam mengembangkan
pemukiman untuk mewujudkan
lingkungan fisik dan sosial
ekonomi yang sesuai dengan
aspirasi,
kebutuhan,
dan
kemampuan mereka melalui suatu
upaya bersama, dan untuk itu
konsultan
pembangunan
memberikan dukungan teknis dan
non teknis yang belum dapat
disediakan oleh kelompok itu
sendiri.
Di dalam administrasi, koordinasi
bersangkutpaut
dengan
penyerasian
serta
penyatuan
tindakan dari sekelompok orang
(William H.Newman)
Koordinasi adalah penyerasian
yang teratur usaha-usaha untuk
menyiapkan jumlah yang cocok
menurut mestinya, waktu dan
- Peraturan Menteri Negara Perumahan Rakyat Nomor :
08/PERMEN/M/2006
Tentang
Pedoman
Pelaksanaan
Pemberian Stimulan Untuk Perumahan Swadaya bagi
Masyarakat Berpenghasilan Rendah Melaui Lembaga Keuangan
Mikro / Lembaga Keuangan Non Bank Menpera
UU.RI. Nomor 8 Tahun 1999 Tentang Perlindungan Konsumen
Peraturan Menteri Negara Perumahan Rakyat Nomor:
8/PERMEN/M/2007, Tgl. 5 September 2007, Tentang
PEDOMAN PEMBANGUNAN PERUMAHAN SWADAYA.
(William H.Newman); (George R. Terry); (James AF Stoner);
(Penjelasan UUD); (PP. No.6 th 1988); (LAN,1997)
hal 101
400.
Koperasi
pengarahan pelaksanaan hingga
menghasilkan tindakan- tindakan
harmonis dan terpadu menuju
sasaran yang telah ditentukan.
(George R. Terry)
Koordinasi
adalah
proses
pemaduan sasaran dan kegiatan
dari unit-unit kerja yang terpisah
untuk dapat mencapai tujuan
organisasi secara efektif. (James
AF Stoner)
Koordinasi
adalah
bekerja
bersama seerat-eratnya dibawah
seorang pemimpin (Penjelasan
UUD)
Koordinasi kegiatan vertikal di
Daerah adalah : Upaya yang
dilaksanakan uleh Kepala Wilayah
guna
mencapai
keselarasan,
keserasian dan keterpaduan baik
perencanaan maupun pelaksanaan
tugas serta kegiatan semua instansi
vertikal, dan antara instansi
vertikal dengan dinas daerah agar
tercapai hasil guna dan daya guna.
(PP. No.6 th 1988)
Koordinasi
pada
hakekatnya
merupakan upaya memadukan
(mengintegrasikan), menyerasikan
dan
menyelaraskan
berbagai
kepentingan dan kegiatan yang
saling berkaitan beserta segenap
gerak, langkah dan waktunya
dalam rangka pencapaian tujuan
dan sasaran bersama. (LAN,1997)
Organisasi bisnis yang dimiliki http://id.wikipedia.org/wiki/Koperasi
hal 102
401.
Kop Naskah Dinas
402.
Kop Sampul Naskah
Dinas
403.
Kota
dan dioperasikan oleh orangseorang
demi
kepentingan
bersama. Koperasi melandaskan
kegiatan
berdasarkan
prinsip
gerakan ekonomi rakyat yang
berdasarkan asas kekeluargaan.
Bagian teratas dari naskah dinas
yang mencantumkan lambang
negara atau logo, nama, alamat
dan nomor telepon Kementerian
Perumahan Rakyat.
Bagian teratas dari sampul naskah
dinas
yang
mencantumkan
lambang negara atau logo, nama,
alamat dan nomor telepon
Kementerian Perumahan Rakyat.
1.
Pemukiman; berpenduduk
relatif besar, luas areal
terbatas,
pada
umumnya
bersifat non agraris, kepadatan
penduduk relatif tinggi; tempat
kelompok orang-orang dalam
jumlah tertentu dan bertempat
tinggal bersama dalam suatu
wilayah geografis tertentu,
cenderung berpola hubungan
rasional,
ekonomis
dan
individualistis.
PERATURAN MENTERI NEGARA PERUMAHAN RAKYAT
TENTANG
TATA
NASKAH
DINAS
KEMENTERIAN
PERUMAHAN RAKYAT
PERATURAN MENTERI NEGARA PERUMAHAN RAKYAT
TENTANG
TATA
NASKAH
DINAS
KEMENTERIAN
PERUMAHAN RAKYAT
- Kamus Tata Ruang. Dirjen Cipta Karya Tahun 1997 Edisi 1
- SNI 03-1733-2004
2. Pusat pemukiman dan kegiatan
penduduk yang dicirikan oleh
batasan administrastif yang
diatur
dalam
peraturan
perundangan serta didominasi
oleh kegiatan produktif bukan
pertanian.
hal 103
404.
405.
406.
407.
408.
Kota Administratif
Nama,
batas
daerah
dan
lingkungan
kerja
perangkat
pemerintah
berkedudukan
dibawah pemerintah Dati II;
daerah dan lingkungan kerja
dipimpin oleh seorang walikota,
disebut dengan singkatan kotip;
walikota berada dibawah dan
bertanggun jawab kepada bupati
kepala Dati II
Kota baru Atau Kota
Sebuah kota atau komunitas yang
Terencana
dirancang dari awal, dan tumbuh
kurang lebih mengikuti rencana
tersebut.
Kota dan perkotaan
Urutan penyusunan istilah dan
definisi berikut ini berdasarkan
lingkup bahasan makro/umum
hingga lingkup bahasan mikro
/spesifik sekitar pada topik
mengenai kota dan perkotaan.
Kredit Pemilikan Rumah Kredit/pembiayaan
yang
(KPR)
diterbitkan oleh Lembaga Penerbit
Kredit/Pembiayaan dalam rangka
memfasilitasi pemilikan atau
pembelian rumah sederhana sehat
(RSH) yang dibangun oleh
pengembang.
Kredit Pemilikan Rumah Kredit atau Pembiayaan yang
Sederhana
Sehat diterbitkan oleh Lembaga Penerbit
Kredit atau Pembiayaan yang
(KPRSH)
meliputi
KPR
Bersubsidi,
KPRS/KPRS Mikro Bersubsidi,
atau KPR Sarusuna Bersubsidi,
baik konvensional maupun dengan
prinsip
syariah
yang
diperuntukkan bagi masyarakat
Kamus Tata Ruang. Dirjen Cipta Karya Tahun 1997 Edisi 1
http://id.wikipedia.org/wiki/Kota_terencana
SNI 03-1733-2004
Peraturan Menteri Negara Perumahan Rakyat Nomor
05/PERMEN/M/2006 Tentang Dukungan Asuransi KPR/KPRS
Untuk Pembangunan Rumah Sederhana Sehat
Peraturan Menteri Negara Perumahan Rakyat Nomor 07 tahun
2011 Tentang Perubahan Kedua Atas Peraturan Menteri Negara
Perumahan Rakyat Nomor 13 Tahun 2010 Tentang Tata Cara
Pelaksanaan KPR Bersubsidi dan KPR Syariah Bersubsidi serta
KPR Sarusuna Bersubsidi dan KPR Sarusuna Syariah Bersubsidi
hal 104
409.
KPRS Bersubsidi Atau
Kredit/Pembiayaan
Mikro
Pembangunan/Perbaikan
Perumahan Swadaya
Bersubsidi
berpenghasilan menengah bawah
dan masyarakat berpenghasilan
rendah.
1. Kredit yang diterbitkan Peraturan Menteri Negara Perumahan Rakyat Nomor:
Lembaga
penerbit 8/PERMEN/M/2007, Tgl. 5 September 2007, Tentang
kredit/pembiayaan
kepada PEDOMAN PEMBANGUNAN PERUMAHAN SWADAYA.
masyarakat
berpenghasilan
rendah
dalam
rangka
memfasilitasi
pembangunan
atau perbaikan rumah yang
telah dimiliki yang dilakukan
secara swadaya sebagaimana
diatur dalam Perutan Menteri
Negara Perumahan Rakyat
tentang KPRS Bersubsidi.
2.
410.
Kredit yang diterbitkan
Lembaga
penerbit
kredit/pembiayaan
kepada
masyarakat
berpenghasilan
rendah
dalam
rangka
memfasilitasi
pembangunan
atau perbaikan rumah yang
telah dimiliki yang dilakukan
secara swadaya.
Kredit Mikro
Kredit yang diterbitkan oleh
Pembangunan/Perbaikan Lembaga Penerbit Kredit kepada
Rumah Swadaya
masyarakat berpenghasilan rendah
Bersubsidi (KPRS Mikro dalam rangka pembangunan atau
Bersubsidi)
perbaikan rumah yang dilakukan
secara
swadaya,
dengan
karakteristik
nilai
pinjaman
relative kecil paling sedikit
Rp.1.000.000,- dan paling banyak
Rp.15.200.000,- dengan jangka
waktu pinjaman paling lama 4
Peraturan Menteri Negara Perumahan Rakyat tentang perubahan
kedua atas peraturan Menteri Negara Perumahan Rakyat Nomor
05/PERMEN/M/2007 tentang Pengadaan perumahan dan
permukiman dengan dukungan fasilitas subsidi perumahan
melalui KPRS/KPRS Mikro Bersubsidi.
Peraturan Menteri Negara Perumahan Rakyat nomor 17 tahun
2011, Tgl 5 Agustus 2011, Tentang Tata Cara Pelaksanaan
Subsidi Perumahan Melalui KPRS/KPRS Mikro Subsidi.
hal 105
411.
KPRS Mikro Atau
Kredit/ Pembiayaan
Mikro Pembangunan/
Perbaikan Perumahan
Swadaya
412.
KPRS Mikro Bersubsidi
Atau Kredit/Pembiayaan
Mikro
Pembangunan/Perbaikan
Perumahan Swadaya
Bersubsidi
413.
Kredit Pembangunan/
Perbaikan Rumah
Swadaya Bersubsidi
(KPRS bersubsidi)
414.
KPRS Syariah
Bersubsidi Atau
KPRS/Perbaikan Rumah
Swadaya Bersubsidi
(empat) tahun.
Kredit/pembiayaan
yang
diterbitkan Lembaga penerbit
kredit/pembiayaan kepada anggota
kelompok
masyarakat
atau
individu yang bertujuan untuk
membangun atau pemberbaiki
rumah yang telah dimiliki, dengan
karakteristik nilai pinjaman relatif
kecil dan jangka waktu pinjaman
relatif pendek antara 1 (satu)
sampai dengan 4 (empat) tahun.
Kredit yang diterbitkan Lembaga
penerbit
kredit/pembiayaan
kepada
anggota
kelompok
masyarakat atau individu yang
bertujuan untuk membangun atau
memperbaiki rumah yang telah
dimiliki,
dengan
ketentuan
kelompok sasaran, nilai pinjaman,
jangka waktu pinjaman, dan nilai
subsidi sebagaimana diatur dalam
Peraturan
Menteri
Negara
Perumahan Rakyat tentang KPRS
Mikro Bersubsidi
Kredit yang diterbitkan oleh
Lembaga Penerbit Kredit kepada
masyarakat berpenghasilan rendah
dalam rangka pembangunan atau
perbaikan rumah yang telah
dimiliki yang dilakukan secara
swadaya.
Pembiayaan yang diterbitkan oleh
bank pelaksana atau lembaga
pembiayaan lainnya yang telah
beroperasi dengan prinsip syariah
Peraturan Menteri Negara Perumahan Rakyat Nomor:
8/PERMEN/M/2007, Tgl. 5 September 2007, Tentang
PEDOMAN PEMBANGUNAN PERUMAHAN SWADAYA.
Peraturan Menteri Negara Perumahan Rakyat Nomor:
8/PERMEN/M/2007, Tgl. 5 September 2007, Tentang
PEDOMAN PEMBANGUNAN PERUMAHAN SWADAYA.
Peraturan Menteri Negara Perumahan Rakyat nomor 17 tahun
2011, Tgl 5 Agustus 2011, Tentang Tata Cara Pelaksanaan
Subsidi Perumahan Melalui KPRS/KPRS Mikro Subsidi.
Peraturan Menteri Negara Perumahan Rakyat Nomor:
8/PERMEN/M/2007, Tgl. 5 September 2007, Tentang
PEDOMAN PEMBANGUNAN PERUMAHAN SWADAYA.
hal 106
dengan Prinsip Syariah
415.
Kredit Pemilikan Rumah
Bersubsidi
(KPR
Bersubsidi)
*
Kredit Pemilikan Satuan
Rumah Susun Sederhana
Bersubsidi
(KPR
Sarusuna Bersubsidi)
416.
Kredit Konstruksi
Rumah Sejahtera(KK
Rumah Sejahtera)
417.
Kredit Konstruksi
Rumah Sejahtera Murah(
KK Rumah Sejahtera
Murah).
418.
Kredit Konstruksi
dalam
rangka
memfasilitasi
pembangunan atau perbaikan
rumah sederhana sehat (Rs
Sehat/RSH) secara swadaya oleh
masyarakat baik secara individu
maupun
berkelompok
yang
termasuk
dalam
kelompok
sasaran.
Kredit yang diterbitkan oleh
Lembaga Penerbit Kredit kepada
masyarakat berpenghasilan rendah
dalam rangka pemilikan rumah
sederhana sehat (RSH) yang dibeli
dari pengembang.
Kredit yang diterbitkan oleh
Lembaga Penerbit Kredit kepada
masyarakat
berpenghasilan
menengah bawah dan masyarakat
berpenghasilan rendah dalam
rangka pemilikan Sarusuna yang
dibeli dari pengembang.
Kredit
atau
pembiayaan
pembangunan konstruksi Rumah
Sejahtera Murah Tapak Bagi MBR
yang diterbitkan oleh Bank
Pelaksana kepada Badan Hukum
secara konvensional maupun
dengan prinsip syariah.
Kredit
atau
pembiayaan
pembangunan konstruksi Rumah
Sejahtera Murah Tapak Bagi MBR
yang diterbitkan oleh Bank
Pelaksana kepada Badan Hukum
secara konvensional maupun
dengan prinsip syariah.
Kredit dengan dukungan FLPP
Peraturan Menteri Negara Perumahan Rakyat Nomor 07 tahun
2011 Tentang Perubahan Kedua Atas Peraturan Menteri Negara
Perumahan Rakyat Nomor 13 Tahun 2010 Tentang Tata Cara
Pelaksanaan KPR Bersubsidi dan KPR Syariah Bersubsidi serta
KPR Sarusuna Bersubsidi dan KPR Sarusuna Syariah Bersubsidi
Peraturan Menteri Negara Perumahan Rakyat Nomor 07 tahun
2011 Tentang Perubahan Kedua Atas Peraturan Menteri Negara
Perumahan Rakyat Nomor 13 Tahun 2010 Tentang Tata Cara
Pelaksanaan KPR Bersubsidi dan KPR Syariah Bersubsidi serta
KPR Sarusuna Bersubsidi dan KPR Sarusuna Syariah Bersubsidi
Peraturan Menteri Negara Perumahan Rakyat nomor 09 tahun
2011 Tentang Petunjuk Pelaksanaa Pengadaan Perumahan
Melalui Kredit Konstruksi Rumah Sejahtera Tapak Dengan
Dukungan Fasilitas Likuiditas Pembiayaan Perumahan.
Peraturan Menteri Negara Perumahan Rakyat Nomor 11 tahun
2011 Tentang Petunjuk Pelaksanaan Pengadaan Perumahan
Melalui Kredit Konstruksi Rumah Sejahtera Murah Tapak
Dengan Dukungan Fasilitas Likuiditas Pembiayaan Perumahan
Pasal 1.
Peraturan Menteri Negara Perumahan Rakyat nomor 08 tahun
hal 107
Rumah Sejahtera Tapak
(KK
Rumah Sejahtera Tapak)
419.
yang diterbitkan oleh Bank
Pelaksana kepada badan hukum
dalam
rangka
pembangunan
konstruksi
Rumah
Sejahtera
Tapak bagi MBR.
Kredit Pemilikan Rumah Kredit pemilikan rumah yang
Sejahtera
(KPR meliputi KPR Sejahtera Tapak dan
Sejahtera)
KPR Sejahtera Susun, baik
konvensional maupun dengan
prinsip syariah yang diterbitkan
oleh Bank Pelaksana.
2011 Tentang Pengadaan Perumahan Melalui kredit Konstruksi
Rumah Sejahtera Tapak Dengan Dukungan Fasilitas Likuiditas
Pembiayaan Perumahan.
Kredit atau pembiayaan pemilikan
rumah yang meliputi KPR
Sejahtera Tapak dan KPR
Sejahtera Susun yang diterbitkan
oleh Bank Pelaksana secara
konvensional maupun dengan
prinsip syariah.
Kredit dengan dukungan FLPP
yang diterbitkan oleh bank
Pelaksana kepada MBR dalam
rangka
pemilikan
Rumah
Sejahtera Murah Tapak yang
dibeli dari badan hukum.
Kredit yang diterbitkan oleh Bank
Pelaksana kepada makasyarakat
berpenghasilan rendah (MBR)
dalam rangka pemilikan Rumah
Sejahtera yang di beli dari
pengembang
1. Kredit dengan dukungan FLPP
yang diterbitkan oleh Bank
Pelaksana kepada MBR dalam
rangka
pemilikan
Rumah
Sejahtera Tapak yang dibeli
Peraturan Menteri Perumahan Rakyat Republik Indonesia Nomor
08 Tahun 2012 tentang Perubahan Atas Peraturan Menteri
Perumahan Rakyat Nomor 05 Tahun 2012 Tentang Pengadaan
Perumahan Melalui Kredit/Pembiayaan Pemilikan Rumah
Sejahtera Dengan Dukungan Fasilitas Likuiditas Pembiayaan
Perumahan
420.
Kredit Pemilikan Rumah
Sejahtera Murah Tapak,
yang selanjutnya disebut
KPR Sejahtera Murah
Tapak.
421.
Kredit Pemilikan Rumah
Tapak Sejahtera (KPR
Sejahtera Tapak )
422.
Kredit Pemilikan Rumah
Sejahtera Tapak (KPR
Sejahtera Tapak)
Peraturan Menteri Negara Perumahan Rakyat nomor 15 tahun
2010 tentang Petunjuk Pelaksanaan Pengadaan Perumahan
Melalui Kredit/Pembiayaan Rumah Sejahtera Dengan Dukungan
Bantuan Fasilitas Likuiditas Pembiayaan Perumahan.
Peraturan Menteri Negara Perumahan Rakyat Nomor 11 tahun
2011 Tentang Petunjuk Pelaksanaan Pengadaan Perumahan
Melalui Kredit Konstruksi Rumah Sejahtera Murah Tapak
Dengan Dukungan Fasilitas Likuiditas Pembiayaan Perumahan
Pasal 1.
PERMENPERA Nomor 14 Tahun 2010 Tentang Pengadaan
Perumahan Melalui Kredit/Pembiayaan Pemilikan Rumah
Sejahtera Dengan Dukungan Bantuan Fasilitas Likuiditas
Pembiayaan Rumah
Peraturan Menteri Perumahan Rakyat Republik Indonesia Nomor
07 Tahun 2012 tentang Perubahan Atas Peraturan Menteri
Perumahan Rakyat Nomor 04 Tahun 2012 Tentang Pengadaan
Perumahan Melalui Kredit/Pembiayaan Pemilikan Rumah
Sejahtera Dengan Dukungan Fasilitas Likuiditas Pembiayaan
hal 108
dari Badan Hukum.
423.
424.
Kredit Pemilikan Satuan
Rumah Sejahtera Susun
(KPR Sejahtera Susun)
Kredit Pemilikan Satuan
Rumah Susun Sejahtera
(KPR Sejahtera Susun)
Perumahan
2. Kredit dengan dukungan FLPP
yang diterbitkan oleh Bank
Pelaksana kepada MBR dalam
rangka
pemilikan
Rumah
Sejahtera yang dibeli dari badan
hukum atau orang perseorangan
yang
bekerjasama
dengan
badan hukum.
Peraturan Menteri Perumahan Rakyat Republik Indonesia Nomor
08 Tahun 2012 tentang Perubahan Atas Peraturan Menteri
Perumahan Rakyat Nomor 05 Tahun 2012 Tentang Pengadaan
Perumahan Melalui Kredit/Pembiayaan Pemilikan Rumah
Sejahtera Dengan Dukungan Fasilitas Likuiditas Pembiayaan
Perumahan
1. Kredit dengan dukungan FLPP
yang diterbitkan oleh Bank
Pelaksana kepada MBR dalam
rangka
pemilikan
Satuan
Rumah Sejahtera Susun yang
dibeli dari Badan Hukum.
Peraturan Menteri Perumahan Rakyat Republik Indonesia Nomor
05 Tahun 2012 tentang Petunjuk Pelaksanaan Pengadaan
Perumahan Melalui Kredit/pembiayaan Pemilikan Rumah
Sejahtera Dengan Dukungan Fasilitas Likuiditas Pembiayaan
Perumahan
2. Kredit dengan dukungan FLPP
yang diterbitkan oleh Bank
Pelaksana kepada MBR dalam
rangka
pemilikan
Satuan
Rumah Sejahtera Susun yang
dibeli dari badan hukum atau
orang
perseorangan
yang
bekerjasama dengan badan
hukum.
Kredit yang diterbitkan oleh Bank
Pelaksana kepada masyarakat
berpenghasilan rendah (MBR) dan
masyarakat
berpenghasilan
menengah bawah (MBM) dalam
jangka pemilikan Satuan Rumah
Susun
yang
dibeli
dari
pengembang
Peraturan Menteri Perumahan Rakyat Republik Indonesia Nomor
08 Tahun 2012 tentang Perubahan Atas Peraturan Menteri
Perumahan Rakyat Nomor 05 Tahun 2012 Tentang Pengadaan
Perumahan Melalui Kredit/Pembiayaan Pemilikan Rumah
Sejahtera Dengan Dukungan Fasilitas Likuiditas Pembiayaan
Perumahan
PERMENPERA Nomor 14 Tahun 2010 Tentang Pengadaan
Perumahan Melalui Kredit/Pembiayaan Pemilikan Rumah
Sejahtera Dengan Dukungan Bantuan Fasilitas Likuiditas
Pembiayaan Rumah
hal 109
425.
Kreditor
426.
Kriteria Baku Kerusakan
Lingkungan Hidup
427.
Kriteria Kualitas Air
428.
Kualifikasi
429.
Kualitas Air
430.
Kualitas Lingkungan
431.
Kualitas Pemukiman
Pihak yang berpiutang dalam
suatu hubungan utang-piutang
tertentu.
Ukuran batas perubahan sifat fisik
dan/atau hayati lingkungan hidup
yang dapat di tenggang.
Suatu syarat ilmiyah yang menjadi
dasar
keputusan
atau
pertimbangan
mengenai
kecocokan kualitas air untuk
mendukung suatu pemakaian yang
dirancang.
Kegiatan seleksi yang dilakukan
oleh BLU-KEMENPERA atas
Pernyataan Minat Bank sebagai
Bank Pelaksana.
Keadaan dan sifat-sifat fisik,
kimia dan biologis suatu perairan
yang
dibandingkan
dengan
persyaratan
untuk
keperluan
tertentu, misalnya utnuk keperluan
rumah tangga, air minum,
pertanian, perikanan atau industry.
Derajat kemampuan lingkungan
untuk memenuhi kebutuhan dasar
manusia pada tempat dan dalam
waktu
tertentu;
kemampuan
lingkungan ini mencakup keadaan
fisikokimiawi, estetika, budaya.
Kondisi permukiman yang diukur
berdasarkan standar
tertentu,
dalam arti fisik misalnya standar
kepadatan penduduk, kepadatan
bangunan, kualtias bangunan,
kualitas kepadatan lalu lintas
kendaraan; mengandung ukuran
UU.RI. Nomor 4 Tahun 1996 Tentang Hak Tanggungan Atas
Tanah Beserta Benda-Benda Yang Berkaitan Dengan Tanah
Undang-undang Nomor 23 Tahun 1997 Tentang Pengelolaan
Lingkungan Hidup
Kamus Istilah Lingkungan, November 1994
Peraturan Menteri Negara Perumahan Rakyat nomor 15 tahun
2010 tentang Petunjuk Pelaksanaan Pengadaan Perumahan
Melalui Kredit/Pembiayaan Rumah Sejahtera Dengan Dukungan
Bantuan Fasilitas Likuiditas Pembiayaan Perumahan.
Kamus Istilah Lingkungan, November 1994
Kamus Istilah Lingkungan, November 1994
Kamus Istilah Lingkungan, November 1994
hal 110
432.
433.
434.
keamanan,
kesehatan
dan
kenyamanan; dalam arti ekonomi :
mengandung
ukuran
tingkat
pendapatan minimal memenuhi
kebutuhan hidup.
Kualitas Ruang
Temperatur,
penerangan,
kelembaban udara, kualtias udara
lainnya, dan sifat lain dari suatu
ruang dalam kaitannya dengan
kenyamanan penghuninya atau
malahan kesehatannya.
Kualitas Udara
Keadaan
udara
yang
mencerminkan
kandungan
pencemar dan penyimpangan dari
susunan alamiyahnya (N2, O2,
CO2, H2O, gas mulia).
Kuasa
Pengguna 1. Deputi Menteri Negara
Anggaran (KPA)
Perumahan Rakyat Bidang
Pembiayaan.
Kamus Istilah Lingkungan, November 1994
Kamus Istilah Lingkungan, November 1994
Peraturan Menteri Negara Perumahan Rakyat Nomor 07 tahun
2011 Tentang Perubahan Kedua Atas Peraturan Menteri Negara
Perumahan Rakyat Nomor 13 Tahun 2010 Tentang Tata Cara
Pelaksanaan KPR Bersubsidi dan KPR Syariah Bersubsidi serta
KPR Sarusuna Bersubsidi dan KPR Sarusuna Syariah Bersubsidi.
2. Sekretaris Kementerian
Perumahan Rakyat.
435.
Kurun Waktu
Peraturan Menteri Negara Perumahan Rakyat nomor 13 tahun
2010 tentang Tata Cara Pelaksanaan KPR Bersupsidi dan KPR
Syariah Bersubsidi Serta KPR Sarusuna Bersubsidi dan KPR
Sarusuna Syariah Bersubsidi.
Kurun/waktu dalam pelaksanaan Peraturan Menteri Negara Perumahan Rakyat nomor 16 tahun
kegiatan periode 1 (satu) tahun.
2010 tentang Petunjuk Teknis Perencanaan Pembiayaan
Pencapaian Standar Pelayanan Minimal Bidang Perumahan
Rakyat Daerah Provinsi dan Daerah Kabupaten/Kota.
L
436.
Lahan
Tanah / lahan terbuka, tanah / Kamus Tata Ruang. Dirjen Cipta Karya Tahun 1997 Edisi 1
lahan garapan, tanah / lahan yang
hal 111
436.
Lahan Tidur
437.
LAKIP (Laporan
Akuntabilitas Kinerja
Instansi Pemerintah)
438.
Lampiran
439.
Langkah Kegiatan
dihubungkan dengan arti atau
fungsi sosio-ekonominya bagi
masyarakat dapat berupa tanah /
lahan terbuka, tanah / lahan
garapan maupun tanah / lahan
yang
belum
diolah
atau
diusahakan.
Sebagian tanah yang luasnya lebih
dari 5000 m2 (lima ribu meter
persegi), yang tidak atau belum
digunakan
sesuai
dengan
peruntukkan, keadaan, sifat dan
tujuan
haknya,
atau
tidak
dipelihara dengan baik.
Alat
untuk
melaksanakan
akuntabilitas instansi yang dibuat
secara berjenjang serta berkala
untuk
disampaikan
kepada
Pimpinan Departemen/Lembaga
Pimpinan
Non
Departemen,
masing-masing
menteri/departemen
menyampaikannya
kepada
Presiden dan Wakil Presiden
dengan tembusan kepada Menteri
Negara
Bidang
Pengawasan
Pembangunan dan Pendayagunaan
Aparatur Negara serta Kepala
Badan Pengawasan Keuangan dan
Pembangunan.
Keterangan tambahan yang tidak
dapat ditempatkan dalam uraian
naskah
dinas
karena
akan
mengganggu
dalam
menguraikannya.
Tahapan kegiatan yang harus
Keputusan Menteri Negara perumahan Rakyat Nomor :
09/KPTS/M/IX/1999 tentang Pedoman Penyusunan Rencana
Pembangunan dan Pengembangan Perumahan dan Permukiman
di Daerah.
Inpres Nomor 7 Tahun 1999 tentang Akuntabilitas Kinerja
Instansi Pemerintah (Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi
Pemerintah)
PERATURAN MENTERI NEGARA PERUMAHAN RAKYAT
TENTANG TATA NASKAH DINAS KEMENTERIAN
PERUMAHAN RAKYAT
Peraturan Menteri Negara Perumahan Rakyat nomor 16 tahun
hal 112
440.
Land Banking
(Pencadangan Lahan)
441.
Lansekap
441.
Layak Berkembang
442.
Layak Huni
dilaksanakan untuk memenuhi
capaian
indikator
Standar
Pelayanan Minimal sesuai situasi
dan kondisi serta kemampuan
keuangan pemerintah Daerah
Provinsi
dan
Daerah
Kabupaten/kota.
Suatu lembaga yang dibentuk
untuk mempromosikan revitalisasi
(menghidupkan
kembali)
lingkungan
dari
property,
khususnya
untuk
penataan
kembali
pemilikan
dan
penggunaan kembali perumahan
dan permukiman di perkotaan,
selain itu beberapa pembangunan
yang mengarah ke sebuah
industry/komersial
sebagai
penerapan dari kewenangan bank
tanah.
Bentang alam yang mencakup
daerah luas atau terbatas; bentang
alam ini dapat berupa alami atau
budidaya manusia; pemandangan
yang
dilihat
oleh
seorang
pengamat;
lingkungan
yang
ditempati manusia dan mahluk
hidup lainnya.
Terpenuhinya kondisi lingkungan
yang
mendukung
terjadinya
peningkatan
kesejahteraan
masyarakat
(prospektif
dan
produktivitas)
Pencapaian
persyaratan
fisik,kesehatan dan kesusilaan
sebagai
kelompok
manusia
2010 tentang Petunjuk Teknis Perencanaan Pembiayaan
Pencapaian Standar Pelayanan Minimal Bidang Perumahan
Rakyat Daerah Provinsi dan Daerah Kabupaten/Kota.
The best practice land bank
Kamus Tata Ruang. Dirjen Cipta Karya Tahun 1997 Edisi 1
Keputusan Menteri Negara perumahan Rakyat Nomor :
09/KPTS/M/IX/1999 tentang Pedoman Penyusunan Rencana
Pembangunan dan Pengembangan Perumahan dan Permukiman
di Daerah.
Keputusan Menteri Negara perumahan Rakyat Nomor :
09/KPTS/M/IX/1999 tentang Pedoman Penyusunan Rencana
Pembangunan dan Pengembangan Perumahan dan Permukiman
hal 113
443.
Layak Usaha
444.
Lembaga
445.
Lembaga Kearsipan
446.
Lembaga Keuangan
Mikro (LKM)
447.
Lembaga Keuangan
Mikro (LKM) /
Lembaga Keuangan Non
Bank (LKNB)
448.
Lembaga / Tim
Penilaian Harga Tanah
449.
Lembaga Penerbit
Kredit/Pembiayaan
berbudaya.
Terpenuhinya kondisi lingkungan
yang
kondusif
bagi
berlangsungnya kehidupan social
ekonomi.
Organisasi non kementerian dan
instansi lain pengguna anggaran
yang
dibentuk
untuk
melaksanakan tugas-tugas tertentu
berdasarkan
Undang-Undang
Dasar Negara Republik Indonesia
Tahun 1945 atau peraturan
perundang-undangan lainnya.
Lembaga yang memiliki fungsi,
tugas dan tanggung jawab di
bidang pengelolaan arsip statis dan
pembinaan kearsipan.
Kelembagaan keuangan yang
mempunyai status badan hokum.
Kelembagaan keuangan yang
berstatus badan hukum sebagai
penanggung jawab pemberian
stimulan
untuk
perumahan
swadaya untuk MBR antara lain :
koperasi, koperasi syariah dan
Pengadaian
Lembaga/tim yang profesional dan
independent untuk menentukan
nilai/harga tanah yang akan
digunakan sebagai dasar guna
mencapai
kesepakatan
atas
jumlah/besarnya ganti rugi.
Bank atau lembaga keuangan non
bank atau koperasi yang bersedia
di Daerah.
Keputusan Menteri Negara perumahan Rakyat Nomor :
09/KPTS/M/IX/1999 tentang Pedoman Penyusunan Rencana
Pembangunan dan Pengembangan Perumahan dan Permukiman
di Daerah.
UU RI Nomor 25 Tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan
Pembangunan Nasional.
Peraturan Menteri Negara Perumahan Rakyat nomor 08 tahun
2010 tentang Tata Kearsipan Kementerian Perumahan Rakyat.
Peraturan Menteri Negara Perumahan Rakyat Nomor :
05/PERMEN/M/2009 Tentang Pedoman Pelaksanaan Program
Nasional Pemberdayaaan Mayarakat Mandiri Perumahan dan
Permukiman (PNPM MANDIRI PERKIM)
Peraturan Menteri Negara Perumahan Rakyat Nomor :
08/PERMEN/M/2006 Tentang Pedoman Pelaksanaan Pemberian
Stimulan Untuk Perumahan Swadaya bagi Masyarakat
Berpenghasilan Rendah Melaui Lembaga Keuangan Mikro /
Lembaga Keuangan Non Bank Menpera
PP.RI. Nomor 36 Tahun 2005 Tentang Pengadaan Tanah Bagi
Pelaksanaan Pembangunan Untuk Kepentingan Umum Tentang
Pengadaan Tanah Bagi Pelaksanaan Pembangunan Untuk
Kepentingan Umum
Peraturan Menteri Negara Perumahan Rakyat Nomor
05/PERMEN/M/2006 Tentang Dukungan Asuransi KPR/KPRS
hal 114
450.
451.
452.
453.
454.
dan telah menyampaikan Surat
Pernyataan
Kesanggupandan
menandatangani
Nota
Kesepahaman
(MoU)
untuk
melaksanakan Program Bantuan
Perumahan
serta
mampu
menyediakan pokok pembiayaan
yang dibutuhkan untuk pemilikan
atau
pembangunan/perbaikan
Rumah Sederhana Sehat (RSH).
Lembaga Pengelolaan
Lembaga yang di bentuk dengan
peraturan
daerah
untuk
mengoptimalkan sumber-sumber
yang dimiliki dunia usaha dan
masyarakat dalam pembangunan
Kawasan Perkotaan.
Lembaga
Pengelola Badan usaha yang melaksanakan
Lingkungan Perumahan fungsi pengelolaan lingkungan
Tapak
Hasil perumahan.
Pembangunan Baru
Lembaga Penjamin
Lembaga yang telah melakukan
perjanjian
kerja
dengan
Kementerian Negara Perumahan
Rakyat untuk menjamin KPRS
Mikro Bersubsidi yang diterbitkan
oleh
Lembaga
Penerbit
Kredit/Pembiayaan.
Lembaga Penerbit Kredit Bank Perkreditan Rakyat (BPR)
(LPK)
dan Koperasi yang berkejasama
dengan Kementerian Perumahan
Rakyat dalam rangka pelaksanaan
program KPRS/KPRS Mikro
Bersubsidi.
Lembaga Penerbit
Lembaga keuangan non bank atau
Kredit/Pembiayaan
koperasi yang bersedia dan telah
(LPKP)
menyampaikan Surat Pernyataan
Untuk Pembangunan Rumah Sederhana Sehat
PP R.I Nomor 34 Tahun 2009 Tentang Pedoman Pengelolaan
Kawasan Perkotaan
Peraturan Menteri Negara Perumahan Rakyat nomor 10 tahun
2010 tentang Acuan Pengelolaan Lingkungan Perumahan Tapak.
Peraturan Menteri Negara Perumahan Rakyat Nomor
07/PERMEN/M/2006
Tentang
Dukungan
Penjaminan
Kredit/Pembiayaan Untuk Pembangunan/Perbaikan Perumahan
Swadaya Melalui Kredit/Pembiayaan Mikro
Peraturan Menteri Negara Perumahan Rakyat nomor 17 tahun
2011, Tgl 5 Agustus 2011, Tentang Tata Cara Pelaksanaan
Subsidi Perumahan Melalui KPRS/KPRS Mikro Subsidi.
Peraturan Menteri Negara Perumahan Rakyat Nomor
07/PERMEN/M/2006
Tentang
Dukungan
Penjaminan
Kredit/Pembiayaan Untuk Pembangunan/Perbaikan Perumahan
hal 115
455.
456.
Kesanggupan dan menandatangani
Nota Kesepahaman (MoU) untuk
melaksanakan Program KPRS
Mikro Bersubsidi serta mampu
menyediakan pokok pembiayaan
yang
dibutuhkan
untuk
pembangunan/perbaikan rumah.
Lembaga Penerbit Kredit Bank, lembaga non bank dan yang
Atau Pembiayaan
bekerjasama dengan Kementerian
(LPK/P)
Perumahan
Rakyat
dalam
pelaksanaan program bantuan
pembiayaan perumahan melalui
kesepakatan
bersama
dan
perjanjian kerjasaama operasional.
Lembaga penerbit
1. Bank atau lembaga keuangan
pembiayaan (LPP)
non bank atau koperasi yang
telah beroperasi dengan prinsip
syariah dan telah bersedia serta
telah menyampaikan Surat
Pernyataan Kesanggupan untuk
melaksanakan
Program
Bantuan
Perumahan
serta
mampu menyediakan pokok
pembiayaan yang dibutuhkan
untuk pemilikan Sarusuna
sebagaimana
dituangkan
didalam
Memorandum
Kesepahaman (MoU) dan atau
Perjanjian
Kerjasama
Operasional (PKO) dengan
Kementerian
Negara
Perumahan Rakyat.
2.
Bank
Perkreditan
Swadaya Melalui Kredit/Pembiayaan Mikro
Peraturan Menteri Negara Perumahan Rakyat nomor 26 tahun
2011 Tentang Penganugerahan Adiupaya Puritama Kementerian
Perumahan Rakyat.
Peraturan
Menteri
Perumahan
Rakyat
Nomor
12/PERMEN/M/2008 Tentang Pengadaan Perumahan Dan
Permukiman Dengan Dukungan Fasilitas Subsidi Perumahan
Melalui KPR Sarusuna Syariah Bersubsidi.
Rakyat
hal 116
457.
Lembaga Pendidikan
Berasrama
458.
Lembaga Pendidikan
Tinggi
459.
Lembaga Perlindungan
Konsumen Swadaya
Masyarat
460.
Lembar Pengantar
Syariah,
yang selanjutnya
disebut BPRS, dan Koperasi
Syariah yang bekerjasama
dengan
Kementerian
Perumahan
Rakyat
dalam
rangka pelaksanaan program
KPRS/KPRS Mikro Syariah
Bersubsidi.
Penyelenggara
pendidikan
menengah
yang
berbentuk
pendidikan
umum,
kejuruan
dan/atau
keagamaan
atau
pendidikan terpadu (pendidikan
Umum dengan pendidikan agama,
atau pendidikan umum dengan
pendidikan
kejuruan
atau
pendidikan
agama
dengan
pendidikan kejuruan) yang dalam
proses
pembelajarannya
mewajibkan peserta didiknya
untuk tinggal di asrama.
Penyelenggara pendidikan setelah
pendidikan
menengah
yang
mencakup program pendidikan
diploma,
sarjana,
magister,
spesialis, dan doktor.
Lembaga non pemerintah yang
terdaftar
dan
diakui
oleh
pemerintah yang mempunyai
kegiatan penanganan perlindungan
konsumen.
Formulir yang berisi catatan
tentang identitas naskah yang
didistribusikan di lingkungan
Kementerian Perumahan Rakyat
maupun yang akan dikirim keluar
Peraturan Menteri Negara Perumahan Rakyat tentang perubahan
kedua atas peraturan Menteri Negara Perumahan Rakyat Nomor
06/PERMEN/M/2007 tentang Pengadaan perumahan dan
permukiman dengan dukungan fasilitas subsidi perumahan
melalui KPRS/KPRS Mikro Syariah Bersubsidi.
Peraturan Menteri Negara Perumahan Rakyat Nomor
9/PERMEN/M/2008 Tentang Pedoman Bantuan Pembangunan
Rumah Susun Sederhana Sewa Pada Lembaga Pendidikan Tinggi
dan Lembaga Pendidikan Berasrama
Peraturan Menteri Negara Perumahan Rakyat nomor 21 tahun
2011 Tentang Pedoman bantuan pembangunan rumah susun sewa
BAB I bagian Kesatu Pasal 1.
UU.RI. Nomor 8 Tahun 1999 Tentang Perlindungan Konsumen
PERATURAN MENTERI NEGARA PERUMAHAN RAKYAT
TENTANG
TATA
NASKAH
DINAS
KEMENTERIAN
PERUMAHAN RAKYAT
hal 117
461.
Limbah
462.
Limbah Bahan
Berbahaya Dan Beracun
463.
Limbah Domestik
464.
Limbah Rumah Tangga
465.
Lingkungan
Kementerian Perumahan Rakyat.
Sisa
suatu
usaha
dan/atau
kegiatan.
Sisa suatu usaha dan/atau kegiatan
yang
mengandung
bahan
berbahaya dan/atau beracun yang
karena
sifat
dan/atau
konsentrasinya
dan/atau
jumlahnya, baik secara langsung
maupun tidak langsung, dapat
mencemarkan
dan/atau
merusakkan lingkungan hidup,
dan/atau dapat membahayakan
lingkungan hidup, kesehatan,
kelangsungan hidup manusia serta
mahluk hidup lain.
Seluruh limbah rumah tangga baik
yang organik (sayuran, seresah,
kertas dan lain-lain) maupun yang
anorganik (pecah belah, logam
dan lain-lain) yang dibuang ke
dalam
saluran
/
daerah
pembuangan, termasuk limbah
sejumlah besar industri kecil yang
sulit diidentifikasikan dan dihitung
secara terpisah.
Seluruh limbah, baik berbentuk
cair, gas akibat pembakaran
maupun limbah padat, akibat
aktivitas
sehari-hari
dalam
kehidupan rumah tangga.
Sebidang tanah dengan batas-batas
yang jelas
yang
diatasnya
dibangun rumah susun termasuk
prasarana dan fasilitasnya, yang
secara keseluruhan merupakan
Undang-undang Nomor 23 Tahun 1997 Tentang Pengelolaan
Lingkungan Hidup
Undang-undang Nomor 23 Tahun 1997 Tentang Pengelolaan
Lingkungan Hidup
Kamus Istilah Lingkungan, November 1994
Kamus Istilah Lingkungan, November 1994
Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 16 Tahun 1985
Tentang Rumah Susun
hal 118
466.
Lingkungan Bangunan
467.
Lingkungan Campuran
468.
Lingkungan Hidup
469.
Lingkungan Hunian
470.
Lingkungan
Permukiman
471.
Lingkungan Perumahan
kesatuan tempat pemukiman.
Suatu kelompok bangunan yang
membentuk suatu kesatuan pada
suatu lingkungan tertentu.
Suatu
lingkungan
dengan
beberapa
peruntukan
yang
ditetapkan dalam rencana kota.
Kesatuan ruang dengan semua
benda, daya, keadaan, dan mahluk
hidup, termasuk manusia dan
perilakunya, yang mempengaruhi
kelangsungan perikehidupan dan
kesejahteraan
manusia
serta
mahluk hidup lain.
Bagian dari kawasan permukiman
yang terdiri atas lebih dari satu
satuan permukiman
1. Kawasan perumahan lengkap
dengan prasarana dan sarana
kebutuhan hidup sehari-hari
merupakan bagian dari suatu
kota
2. Lingkungan seseorang warga
negara bertempat tinggal dan
menyelenggarakan
kehidupannya.
Lingkungan hunian dengan batasbatas
fisik
tertentu
baik
merupakan bagian dari kawasan
permukiman maupun kawasan
dengan fungsi khusus yang
keberadaannya di dominasi oleh
rumah-rumah dan di lengkapi
dengan prasarana, sarana, dan
utilitas untuk menyelenggarakan
kegiatan penduduk yang tinggal di
Perda Kab. Bekasi Nomor 7 Tahun 1996 Tentang Izin
Mendirikan Bangunan.
Perda Kab. Bekasi Nomor 7 Tahun 1996 Tentang Izin
Mendirikan Bangunan.
Undang-undang Nomor 23 Tahun 1997 Tentang Pengelolaan
Lingkungan Hidup
Peraturan Menteri Perumahan Rakyat Republik Indonesia Nomor
10 Tahun 2012 tentang Penyelenggaraan perumahan dan
Kawasan Permukiman Dengan Hunian Berimbang.
Kamus Tata Ruang. Dirjen Cipta Karya Tahun 1997 Edisi 1
Peraturan Menteri Negara Perumahan Rakyat Nomor
10/PERMEN/M/2007 Tentang Pedoman Bantuan Stimulan
Prasarana, Sarana dan Utilitas Umum (PSU) Perumahan dan
Permukiman
hal 119
472.
Lingkungan Perumahan
dan Permukiman
473.
Lingkungan Perumahan
Formal
474.
Lingkungan Perumahan
Tapak
475.
Lingkungan Rumah
Susun
476.
Lingkungan Siap
Bangun (Lisiba)
dalam nya dalam lingkup terbatas
Kawasan
perumahan
dan
permukiman yang mempunyai
batas-batas dan ukuran yang jelas
dengan penataan tanah dan ruang,
prasarana serta sarana lingkungan
yang tersruktur.
Lingkungan perumahan yang
dibangun oleh badan hukum
swasta atau Perum Perumnas yang
melakukan
pengembangan
perumahan yang diperuntukkan
bagi masyarakat berpenghasilan
menengah dalam bentuk rumah
susun sederhana milik (rusunami)
bersubsidi
serta
masyarakat
berpenghasilan rendah dalam
bentuk rumah sederhana sehat
(Rsh) bersubsidi dan/atau rumah
susun sederhana sewa (rusunawa).
Kelompok rumah yang berfungsi
sebagai tempat tinggal atau
lingkungan hunian berlantai satu
atau dua.
Sebidang tanah dengan batas-batas
yang jelas
yang
diatasnya
dibangun rumah susun, termasuk
prasarana, sarana, dan utilitas
umum yang secara keseluruhan
merupakan
kesatuan
tempat
permukiman.
1.
Sebidang
tahan
yang
merupakan bagian dari kasiba
Peraturan Menteri Negara Perumahan Rakyat Nomor
11/Permen/M/2008 tentang Pedoman Keserasian Kawasan
Perumahan dan Permukiman.
Peraturan Menteri Negara Perumahan Rakyat Nomor : 02
/PERMEN/M/2009 Tentang Tata Cara Pelaksanaan Bantuan
Stimulan Prasarana, Sarana dan Utilitas Umum Perumhan dan
Permukiman
Peraturan Menteri Negara Perumahan Rakyat nomor 10 tahun
2010 tentang Acuan Pengelolaan Lingkungan Perumahan Tapak.
Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 20 Tahun 2011
Tentang Rumah Susun
- SNI 03-1733-2004
hal 120
ataupun berdiri sendiri yang
telah
dipersiapkan
dan
dilengkapi dengan prasarana
lingkungan dan selain itu juga
sesuai dengan persyaratan
pembakuan tata lingkungan
tempat tinggal atau lingkungan
hunian
dan
pelayanan
lingkungan untuk membangun
kaveling tanah matang.
477.
Lingkungan Siap
Bangun Yang Berdiri
Sendiri
478.
Lingkungan Yang Sehat,
Aman, Serasi dan
Teratur
479.
Loan To Value Ratio
2. Sebidang tanah yang fisiknya
serta prasarana, sarana, dan
utilitas
umumnya
telah
dipersiapkan
untuk
pembangunan
perumahan
dengan batas-batas kaveling
yang jelas dan merupakan
bagian dari kawasan siap
bangun sesuai dengan rencana
rinci tata ruang
Lisiba yang bukan merupakan
bagian
dari
kasiba,
yang
dikelilingi
oleh
lingkungan
perumahan yang sudah terbangun
atau dikelilingi oleh kawasan
dengan fungsi-fungsi lain.
Lingkungan
yang
memenuhi
persyartan penggunaan lahan,
pemilikan hak atas lahan, dan
ketersediaan prasaranan serta
sarana
lingkungannya
secara
lengkap, dengan kualitas dan
kuantitas memadai.
Perbandingan antara pinjaman
terhadap nilai rumah.
- UU.RI. Nomor 1 Tahun 2011
Tentang Perumahan dan Kawasan Permukiman
PP Nomor 80 Tahun 1999 Tentang Kawasan Siap Bangun Dan
Lingkungan Siap Bangun Yang Berdiri Sendiri.
Kamus Tata Ruang. Dirjen Cipta Karya Tahun 1997 Edisi 1
Peraturan Menteri Negara Perumahan Rakyat Nomor
05/PERMEN/M/2006 Tentang Dukungan Asuransi KPR/KPRS
hal 121
480.
Lokasi
481.
LSM/NGO Atau
Organisasi Non
Pemerintah, Disingkat
ORNOP Atau ONP
(Non-Govermental
Organization/NGO)
Untuk Pembangunan Rumah Sederhana Sehat
Tempat untuk kegiatan tertentu Kamus Tata Ruang. Dirjen Cipta Karya Tahun 1997 Edisi 1
(panrik, rumah, pelabuhan dan
sebagainya.
Sebuah organisasi yang didirikan Peraturan Menteri Negara Perumahan Rakyat Nomor:
oleh
perorangan
ataupun 8/PERMEN/M/2007, Tgl. 5 September 2007, Tentang
sekelompok orang yang secara PEDOMAN PEMBANGUNAN PERUMAHAN SWADAYA.
sukarela
yang
memberikan
pelayanan kepada masyarakat
umum, tanpa bertujuan untuk
memperoleh keuntungan dari
kegiatannya,
dan
organisasi
tersebut bukan menjadi bagian
dari pemerintah, birokrasi ataupun
negara
M
482.
Masa Subsidi
483.
Master Plan
484.
Maksimum Harga
Rumah
485.
Maksimum Dana
Pembangunan /
Perbaikan Rumah
Jangka waktu pemberian subsidi Peraturan Menteri Negara Perumahan Rakyat Nomor 07 tahun
yang diatur dengan Peraturan 2011 Tentang Perubahan Kedua Atas Peraturan Menteri Negara
Menteri
Negara
Perumahan Perumahan Rakyat Nomor 13 Tahun 2010 Tentang Tata Cara
Rakyat.
Pelaksanaan KPR Bersubsidi dan KPR Syariah Bersubsidi serta
KPR Sarusuna Bersubsidi dan KPR Sarusuna Syariah Bersubsidi
Kerangka jangka panjang suatu http://www.artikata.com/arti-113996-master+plan.html
proyek atau fungsi pemerintah.
batas maksimum harga rumah Peraturan Menteri Negara Perumahan Rakyat Nomor
yang
dapat
dibeli
dari 04/Permen/M/2005 Tentang Pengadaan Perumahan dan
pengembang
yang
dapat Permukiman Dengan Dukungan Fasilitas Subsidi Perumahan
memperoleh subsidi
Melalui KPR/KPRS Syariah
1. Batas maksimum pembiayaan Peraturan Menteri Negara Perumahan Rakyat Nomor
yang diberkan bank syariah 04/Permen/M/2005 Tentang Pengadaan Perumahan dan
atau lembaga pembiayaan Permukiman Dengan Dukungan Fasilitas Subsidi Perumahan
lainnya kepada nasabah untuk Melalui KPR/KPRS Syariah
membangun/
memperbaiki
rumah yang dapat memperoleh
subsidi.
hal 122
2.
486.
*
487.
Margin
Margin Yang Berlaku
Marjin
Batas
maksimum
dana
pembangunan atau perbaikan
rumah yang dapat diberikan
subsidi oleh pemerintah.
1. Biaya yang harus dikeluarkan
oleh nasabah pembiayaan atas
pemanfaatan
fasilitas
pembiayaan yang diberikan
oleh bank atau lembaga
pembiayaan lainnya untuk
pembelian suatu obyek.
Peraturan Menteri Negara Perumahan Rakyat nomor 17 tahun
2011, Tgl 5 Agustus 2011, Tentang Tata Cara Pelaksanaan
Subsidi Perumahan Melalui KPRS/KPRS Mikro Subsidi.
2. Biaya yang harus dikeluarkan
oleh nasabah pembiayaan yang
diberikan
oleh
Lembaga
Penerbit Pembiayaan.
Peraturan Menteri Negara Perumahan Rakyat tentang perubahan
kedua atas peraturan Menteri Negara Perumahan Rakyat Nomor
06/PERMEN/M/2007 tentang Pengadaan perumahan dan
permukiman dengan dukungan fasilitas subsidi perumahan
melalui KPRS/KPRS Mikro Syariah Bersubsidi.
Peraturan Menteri Negara Perumahan Rakyat Nomor
04/Permen/M/2005 Tentang Pengadaan Perumahan dan
Permukiman Dengan Dukungan Fasilitas Subsidi Perumahan
Melalui KPR/KPRS Syariah
1. Margin yang berlaku pada bank
pelaksana
atau
lembaga
pembiayaan lainnya, yang telah
disepakati bersama nasabah dan
tertuang dalam akad yang
menggunakan prinsip syariah.
2. Margin yang berlaku pada
lembaga penerbit pembiayaan
lainnya, yang telah disepakati
bersama antara nasabah dengan
lembaga penerbit pembiayaan
dan tertuang dalam akad yang
menggunakan prinsip syariah.
1. Berlaku adalah marjin yang
berlaku pada Bank Pelaksana,
yang telah disepakati bersama
Peraturan Menteri Negara Perumahan Rakyat Nomor
04/Permen/M/2005 Tentang Pengadaan Perumahan dan
Permukiman Dengan Dukungan Fasilitas Subsidi Perumahan
Melalui KPR/KPRS Syariah
Peraturan Menteri Negara Perumahan Rakyat tentang perubahan
kedua atas peraturan Menteri Negara Perumahan Rakyat Nomor
06/PERMEN/M/2007 tentang Pengadaan perumahan dan
permukiman dengan dukungan fasilitas subsidi perumahan
melalui KPRS/KPRS Mikro Syariah Bersubsidi.
Peraturan Menteri Negara Perumahan Rakyat Nomor 07 tahun
2011 Tentang Perubahan Kedua Atas Peraturan Menteri Negara
Perumahan Rakyat Nomor 13 Tahun 2010 Tentang Tata Cara
hal 123
antara nasabah dan Bank Pelaksanaan KPR Bersubsidi dan KPR Syariah Bersubsidi serta
Pelaksana serta tertuang dalam KPR Sarusuna Bersubsidi dan KPR Sarusuna Syariah Bersubsidi
akad
yang
menggunakan
prinsip syariah.
Peraturan Menteri Negara Perumahan Rakyat nomor 13 tahun
2. Biaya yang harus dikeluarkan
2010 tentang Tata Cara Pelaksanaan KPR Bersupsidi dan KPR
oleh nasabah pembiayaan atas
Syariah Bersubsidi Serta KPR Sarusuna Bersubsidi dan KPR
pemanfaatan
fasilitas
Sarusuna Syariah Bersubsidi.
pembiayaan yang diberikan
oleh Bank Pelaksana untuk
pembelian suatu obyek.
*
Marjin Bunga Pasar
*
Marjin Tetap
*
Marjin Variabel
3. nilai keuntungan (ribhun) yang
disepakati antara bank dan
nasabah
atas
transaksi
pembiayaan dengan akad jual
beli (murabahah/istishna’) dan
bersifat tetap (fixed) selama
masa pembiayaan.
Sejumlah komponen yang terdiri
dari overhead cost, risk premium
dan profit margin yang digunakan
untuk menentukan besaran suku
bunga pasar selama masa subsidi
yang terdiri dari marjin tetap dan
marjin variabel.
Marjin
bunga
pasar
yang
ditetapkan dalam PKO.
Peraturan Menteri Perumahan Rakyat Republik Indonesia Nomor
08 Tahun 2012 tentang Perubahan Atas Peraturan Menteri
Perumahan Rakyat Nomor 05 Tahun 2012 Tentang Pengadaan
Perumahan Melalui Kredit/Pembiayaan Pemilikan Rumah
Sejahtera Dengan Dukungan Fasilitas Likuiditas Pembiayaan
Perumahan
Peraturan
Menteri
Perumahan
Rakyat
Nomor
16/PERMEN/M/2008 Tentang Standard an Prosdur Pelaksanaan
Subsidi Perumahan Melalui KPR Sarusuna Bersubsidi
Peraturan
Menteri
Perumahan
Rakyat
Nomor
16/PERMEN/M/2008 Tentang Standard an Prosdur Pelaksanaan
Subsidi Perumahan Melalui KPR Sarusuna Bersubsidi
Selisih antara SBI Rate dengan BI Peraturan
Menteri
Perumahan
Rakyat
Nomor
Rate dua belas bulan kebelakang, 16/PERMEN/M/2008 Tentang Standard an Prosdur Pelaksanaan
dalam hal nilai absolut selisih Subsidi Perumahan Melalui KPR Sarusuna Bersubsidi
antara SBI Rate dengan BI Rate
lebih kecil dari 0,25 (nol koma
hal 124
*
dua lima) maka marjin variabel
sama dengan 0 (nol)
Marjin Variabel Rata- Rata-rata marjin variabel dua belas Peraturan
Menteri
Perumahan
Rakyat
Nomor
rata
bulan kebelakang.
16/PERMEN/M/2008 Tentang Standard an Prosdur Pelaksanaan
Subsidi Perumahan Melalui KPR Sarusuna Bersubsidi
*
Marjin Yang Berlaku
488.
Masyarakat
Marjin yang berlaku pada Bank
Pelaksana, yang telah disepakati
bersama antara nasabah dan Bank
Pelaksana dan tertuang dalam
akad yang menggunakan prinsip
syariah.
1. Orang seorang, kelompok
orang, termasuk masyarakat
hukum adat, atau badan hukum
Peraturan Menteri Negara Perumahan Rakyat nomor 13 tahun
2010 tentang Tata Cara Pelaksanaan KPR Bersupsidi dan KPR
Syariah Bersubsidi Serta KPR Sarusuna Bersubsidi dan KPR
Sarusuna Syariah Bersubsidi.
- PP Nomor 69 Tahun 1996 Tentang Pelaksanaan Hak dan
Kewajiban, Serta Bentuk dan Tata Cara Peran Serta
Masyarakat Dalam Penataan Ruang
2. Perorangan, kelompok, badan - Undang-undnag Nomor 28 Tahun 2002
hukum atau usaha, dan
Tentang Bangunan Gedung
lembaga atau organisasi yang
kegiatannya
di
bidang
bangunan gedung termasuk
masyarakat hukum adat dan
masyarakat
ahli,
yang
berkepentingan
dengan
penyelenggaraan
bangunan
gedung.
3. Orang atau sekelompok orang - Peraturan Menteri Negara Perumahan Rakyat R.I Nomor
yang bekerja pada kawasan
14/PERMEN/M/2006
khusus atau bekerja untuk
Tentang Penyelenggaraan Perumahan Kawasan Khusus
melayani kebutuhan terkait
dengan
kehidupan
dan
penghidupan
di
kawasan
khusus dan/atau sekitarnya dan
dapat bertempat tinggal di
hal 125
perumahan kawasan khusus
4.
489.
Masyarakat
Berpenghasilan Rendah
(MBR)
Orang seorang kelompok - PP R.I Nomor 34 Tahun 2009 Tentang Pedoman Pengelolaan
orang, termasuk masyarakat
Kawasan Perkotaan
hukum adat, atau badan hukum
yang bermukim di Kawasan
Perkotaan tresebut.
5. Perorangan, kelompok badan
hukum dan/atau badan usaha
yang merasa tidak puas atas
pelayanan perumahan dan
permukiman.
1. Masyarakat yang mempunyai
keterbatasan daya beli sehingga
perlu mendapat dukungan
pemerintah untuk memperoleh
rumah.
2. Masyarakat yang mempunyai
keterbatasan daya beli sehingga
perlu mendapat dukungan
pemerintah pemerintah untuk
memperoleh rumah yang layak
huni.
-
Peraturan Menteri Negara Perumahan Rakyat nomor
01/Permen/M/tahun 2010 Tentang Pengelolaan Pengaduan
Masyarakat Di Bidang Perumahan Dan Permukiman.
Peraturan Menteri Perumahan Rakyat Republik Indonesia Nomor
10 Tahun 2012 tentang Penyelenggaraan perumahan dan
Kawasan Permukiman Dengan Hunian Berimbang.
Peraturan Menteri Negara Perumahan Rakyat nomor 14 tahun
2011 Tentang Pedoman Pelaksanaan Bantuan Stimulan
Perumahan Swadaya Bagi Masyarakat Berpenghasilan Rendah
BAB I Bagian Kesatu Pasal 1.
3. Masyarakat yang mempunyai Peraturan Menteri Negara Perumahan Rakyat nomor 21 tahun
keterbatasan daya beli sehingga 2011 Tentang Pedoman bantuan pembangunan rumah susun sewa
perlu mendapat dukungan BAB I bagian Kesatu Pasal 1.
pemerintah untuk memperoleh
sarusun umum.
4. Masyarakat yang mempunyai Peraturan Menteri Negara Perumahan Rakyat nomor 14 tahun
penghasilan paling banyak Rp. 2010 tentang pengadaan perumahan melalui kredit/pembiayaan
2.500.000,00 (dua juta lima pemilikan rumah sejahtera dengan dekungan bantuan fasilitas
hal 126
490.
491.
Masyarakat
Berpenghasilan Rendah
(MBR) yang terdiri dari
dua kategori yaitu yang
berpenghasilan tetap dan
berpenghasilan
tidak
tetap. Yang termasuk
kedalam golongan MBR
Masyarakat
Berpenghasilan
Menengah Bawah
(MBM)
492.
Masyarakat Menengah
Bawah Atau Masyarakat
Berpenghasilan Rendah
(MBR)
493.
Masyarakat Miskin
494.
Masyarakat nelayan
495.
Mata Air
ratus ribu rupiah) per bulan.
Mereka yang memiliki tingkat
pendapatan rata-rata sesuai dengan
ketentuan
Peraturan
Menteri
Negara Perumahan Rakyat tetang
pengadaan
perumahan
dan
permukiman dengan dukungan
fasilitas
subsidi
perumahan
melalui KPR/KPRS Bersubsidi
Masyarakat yang mempunyai
penghasilan paling banyak Rp
4.500.000,00 (empat juta lima
ratus ribu rupiah) per bulan.
likuiditas pembiayaan perumahan.
Peraturan Menteri Negara Perumahan Rakyat Nomor:
8/PERMEN/M/2007, Tgl. 5 September 2007, Tentang
PEDOMAN PEMBANGUNAN PERUMAHAN SWADAYA.
Keluarga / rumah tangga yang
berpenghasilan sesuai dnegan
ketentuan
Peraturan
Menteri
Negara Perumahan Rakyat tentang
pengadaan
perumahan
dan
permukiman dengan dukungan
fasilitas
subsidi
perumahan
melalui KPR/KPRS bersubsidi
Kondisi
masyarakat
dimana
seseorang atau sekelompok orang,
laki-laki dan perempuan, tidak
terpenuhi hak-hak dasarnya secara
layak untuk menempuh dan
mengembangkan kehidupan yang
bermartabat
Orang atau sekelompok orang
yang bekerja sebagai nelayan,
nelayan kecil, pembudi daya ikan
dan pembudi daya-ikan kecil yang
bertempat tinggal di kawasan
nelayan dan/atau sekitarnya.
Tempat air tanah keluar sebagai
Peraturan Menteri Negara Perumahan Rakyat Nomor
10/PERMEN/M/2007 Tentang Pedoman Bantuan Stimulan
Prasarana, Sarana dan Utilitas Umum (PSU) Perumahan dan
Permukiman
PERMENPERA Nomor 14 Tahun 2010 Tentang Pengadaan
Perumahan Melalui Kredit/Pembiayaan Pemilikan Rumah
Sejahtera Dengan Dukungan Bantuan Fasilitas Likuiditas
Pembiayaan Rumah
Peraturan Menteri Negara Perumahan Rakyat Nomor
05/PERMEN/M/2009 Tentang Pedoman Pelaksanaan Program
Nasional Peberdayaan Masyarakat Mandiri Perumahan dan
Permukiman (PNPM MANDIRI PERKIM)
Peraturan Menteri Negara Perumahan Rakyat Nomor
15/PERMEN/M/2006
Tentang
Petunjuk
Pelaksanaan
Penyelenggaraan Pengembangan Kawasan Nelayan
Kamus Istilah Lingkungan, November 1994
hal 127
496.
Masa Subsidi
497.
Mendukung Keperluan
Seluruh Lingkungan
498.
Melayani Lingkungan
499.
Menghubungkan
500.
Membangun
501.
Menteri
aliran permukaan.
Jangka waktu pemberian subsidi
yang diatur dengan Peraturan
Menteri
Negara
Perumahan
Rakyat
Dikawasan permukiman, yang
mencakup prasarana transportasi,
penyehatan
lingkungan,
komunikasi dan listrik.
(permukiman saja, pusat kota
saja,pusat
olah
raga,perdagangan,dll).
Meter Lilier (ML)
503.
504.
Menyediakan Rumah
Mobilisasi
Keputusan Menteri Negara perumahan Rakyat Nomor :
09/KPTS/M/IX/1999 tentang Pedoman Penyusunan Rencana
Pembangunan dan Pengembangan Perumahan dan Permukiman
di Daerah.
Keputusan Menteri Negara perumahan Rakyat Nomor :
09/KPTS/M/IX/1999 tentang Pedoman Penyusunan Rencana
Pembangunan dan Pengembangan Perumahan dan Permukiman
di Daerah.
Keputusan Menteri Negara perumahan Rakyat Nomor :
09/KPTS/M/IX/1999 tentang Pedoman Penyusunan Rencana
Pembangunan dan Pengembangan Perumahan dan Permukiman
di Daerah.
Perda Kab. Bekasi Nomor 7 Tahun 1996 Tentang Izin
Mendirikan Bangunan.
Antar kawasan permukiman atau
antara
kawasan
permukiman
dengan
kawasan
fungsional
lainnya.
Setiap
kegiatan
mendirikan,
membongkar,
memperbaharui,
mengganti seluruh atau sebagian,
memperluas
bangunan
atau
bangun-bangunan.
1. Menteri Negara Perumahan Peraturan Menteri Negara Perumahan Rakyat Nomor 25 tahun
Rakyat
2011 tentang Pedoman Penyelenggaraan Perumahan Murah
2. Menteri Perumahan Rakyat.
502.
Peraturan
Menteri
Perumahan
Rakyat
Nomor
20/PERMEN/M/2008 Tentang Tata Cara Pelaksanaan Subsidi
Perumahan Melalui KPRS/KPRS Mikro Bersubsidi
Peraturan Menteri Perumahan Rakyat Republik Indonesia Nomor
10 Tahun 2012 tentang Penyelenggaraan perumahan dan
Kawasan Permukiman Dengan Hunian Berimbang.
Peraturan Menteri Negara Perumahan Rakyat nomor 08 tahun
2010 tentang Tata Kearsipan Kementerian Perumahan Rakyat.
Ukuran perhitungan jumlah arsip
yang ditata secara horizontal
(deret kesamping) dalam meter.
Memberi rumah.
Kamus Tata Ruang. Dirjen Cipta Karya Tahun 1997 Edisi 1
1. Pengerahan atau penggunaan Kamus Tata Ruang. Dirjen Cipta Karya Tahun 1997 Edisi 1
secara serentak sumber daya
nasional
dan
prasarana
hal 128
nasional yang telah dibina dan
dipersiapkan
sebagai
komponen
kekuatan
pertahanan keamanan negara
untuk digunakan secara tepat,
terpadu dan terarah bagi
penanggulangan
setiap
ancaman negara dari luar
maupu dari dalam negeri.
505.
Monitoring dan Evaluasi
2. Pengerahan
orang-orang,
barang, dana dan sebagainya
untuk menunjang suatu upaya,
seperti memberi pertolongan
dan sebagainya.
Monitoring adalah proses rutin http://id.wikipedia.org/wiki/Monitoring
pengumpulan
data
dan
pengukuran
kemajuan
atas
obyektif program. Memantau
perubahan, yang fokus pada
proses dan keluaran. Monitoring
menyediakan data dasar untuk
menjawab
permasalahan,
sedangkan
evaluasi
adalah
memposisikan data-data tersebut
agar dapat
digunakan dan
diharapkan memberikan nilai
tambah.
Evaluasi adalah mempelajari
kejadian, memberikan solusi
untuk
suatu
masalah,
rekomendasi yang harus dibuat,
menyarankan perbaikan. Namun
tanpa monitoring, evaluasi tidak
dapat dilakukan karena tidak
memiliki data dasar untuk
hal 129
dilakukan
analisis,
dan
dikhawatirkan
akan
mengakibatkan spekulasi, oleh
karena itu Monitoring dan
Evaluasi harus berjalan seiring.
506.
MoU (Memorandum of
Understanding)
507.
MP3EI (Masterplan
Percepatan
Pembangunan Ekonomi
Indonesia)
508.
Mudharabah Muthlaqah
509.
Mudharabah
Kegiatan yang dilakukan untuk
mengetahui
kecocokan
dan
ketepatan pelaksanaan program
KPRS/KPRS Mikro Bersubsidi
dengan
ketentuan
peraturan
perundangan yang berlaku dan
rencana yang telah disusun.
Sebuah dokumen legal yang
menjelaskan persetujuan antara
dua belah pihak. MoU tidak
seformal sebuah kontrak.
MP3EI
merupakan
arahan
strategis dalam percepatan dan
perluasan pembangunan ekonomi
Indonesia untuk priode 15 (lima
belas) tahun terhitung sejak tahun
2011 sampai dengan tahun 2025
dalam
rangka
pelaksanaan
Rencana Pembangunan Jangka
Panjang Nasional 2005-2025 dan
melengkapi
dokumen
perencanaan.
Kerjasama antara shahibul mal
dengan
mudharib
yang
cakupannya sangat luas dan tidak
dibatasi oleh spesifikasi jenis
usaha, waktu, dan daerah bisnis.
Peraturan Menteri Negara Perumahan Rakyat nomor 17 tahun
2011, Tgl 5 Agustus 2011, Tentang Tata Cara Pelaksanaan
Subsidi Perumahan Melalui KPRS/KPRS Mikro Subsidi.
http://id.wikipedia.org/wiki/Nota_kesepahaman
Peraturan Presiden RI Nomor 32 Tahun 2011 Tentang Masterplan
Percepatan dan Perluasan Pembangunan Ekonomi Indonesia
2011-2025
Peraturan Menteri Negara Perumahan Rakyat Nomor
04/Permen/M/2005 Tentang Pengadaan Perumahan dan
Permukiman Dengan Dukungan Fasilitas Subsidi Perumahan
Melalui KPR/KPRS Syariah
Kerjasama antara shahibul mal Peraturan
Menteri
Negara
Perumahan
Rakyat
Nomor
hal 130
510.
511.
Muqayyadah
dan mudharib yang cakupannya 04/Permen/M/2005 Tentang Pengadaan Perumahan dan
dibatasi.
Permukiman Dengan Dukungan Fasilitas Subsidi Perumahan
Melalui KPR/KPRS Syariah
Musrenbang
(Musyawarah
Perencanaan
Pembangunan)
Musyawarah
Forum antar pelaku dalam rangka
penyusunan
rencana
pembangunan
nasional
dan
rencana pembangunan daerah.
Kegiatan
yang mengandung
proses saling mendengar, saling
memeberi dan saling menerima
pandapat, serta keinginan untuk
mencapai kesepakatan mengenai
bentuk dan besanya ganti rugi dan
masalah lain yang berkaitan
dengan kegiatan pengadaan tanah
atas dasar kesukarelaan dab
kesetaraan antara pihak yang
mempunyai tanah, bangunan,
tanaman, dan benda-benda lain
yang berkaitan dengan tanah
dengan pihak yang memerlukan
tanah .
UU RI Nomor 25 Tahun 2004 Tentang Sistem Perencanaan
Pembanguan Nasional.
PP.RI. Nomor 36 Tahun 2005 Tentang Pengadaan Tanah Bagi
Pelaksanaan Pembangunan Untuk Kepentingan Umum
Tentang Pengadaan Tanah Bagi Pelaksanaan Pembangunan
Untuk Kepentingan Umum
N
512.
Nasabah
1. Kelompok sasaran yang telah
menandatangani
Dokumen
Akad Pembiayaan KPR Syariah
Bersubsidi atau KPR Sarusuna
Syariah Bersubsidi.
Peraturan Menteri Negara Perumahan Rakyat Nomor 07 tahun
2011 Tentang Perubahan Kedua Atas Peraturan Menteri Negara
Perumahan Rakyat Nomor 13 Tahun 2010 Tentang Tata Cara
Pelaksanaan KPR Bersubsidi dan KPR Syariah Bersubsidi serta
KPR Sarusuna Bersubsidi dan KPR Sarusuna Syariah Bersubsidi.
2. Kelompok sasaran yang telah Peraturan Menteri Negara Perumahan Rakyat tentang perubahan
melakukan akad KPRS/KPRS kedua atas peraturan Menteri Negara Perumahan Rakyat Nomor
Mikro Syariah Bersubsidi 06/PERMEN/M/2007 tentang Pengadaan perumahan dan
hal 131
dengan LPP.
513.
Naskah Dinas
514.
Nilai Guna Administrasi
515.
Nilai Guna Arsip
516.
Nilai Guna Hukum
517.
Nilai Guna Ilmiah dan
Teknologi
518.
Nilai Guna
Informasional
permukiman dengan dukungan fasilitas subsidi perumahan
melalui KPRS/KPRS Mikro Syariah Bersubsidi.
Semua informasi tertulis sebagai PERATURAN MENTERI NEGARA PERUMAHAN RAKYAT
TATA
NASKAH
DINAS
KEMENTERIAN
alat komunikasi kedinasan yang TENTANG
PERUMAHAN
RAKYAT
dikeluarkan oleh pejabat yang
berwenang
di
lingkungan
Kementerian
dalam
rangka
penyelenggaraan
tugas
pemerintahan dan pembangunan.
Nilai guna arsip yang didasarkan Peraturan Menteri Negara Perumahan Rakyat nomor 08 tahun
pada
kegunaan
arsip
bagi 2010 tentang Tata Kearsipan Kementerian Perumahan Rakyat.
pelaksanaan tugas dan fungsi
lembaga/instansi pencipta arsip.
Nilai arsip yang didasarkan pada Peraturan Menteri Negara Perumahan Rakyat nomor 08 tahun
kegunaannya bagi kepentingan 2010 tentang Tata Kearsipan Kementerian Perumahan Rakyat.
pengguna arsip.
Nilai guna arsip didasarkan pada Peraturan Menteri Negara Perumahan Rakyat nomor 08 tahun
isi arsip berupa bukti-bukti yang 2010 tentang Tata Kearsipan Kementerian Perumahan Rakyat.
mempunyai kekuatan hukum atas
hak dan kewajiban warga Negara
dan pemerintah.
Nilai guna arsip didasarkan pada Peraturan Menteri Negara Perumahan Rakyat nomor 08 tahun
isi arsip yang mengandung data 2010 tentang Tata Kearsipan Kementerian Perumahan Rakyat.
ilmiah dan teknologi sebagai
akibat/hasil penelitian murni atau
penelitian terapan.
Nilai guna arsip didasarkan pada Peraturan Menteri Negara Perumahan Rakyat nomor 08 tahun
isi arsip yang memiliki informasi 2010 tentang Tata Kearsipan Kementerian Perumahan Rakyat.
yang berguna untuk berbagai
kepentingan penelitian dan
kesejarahan
tanpa
dikaitkan
dengan
lembaga/instansi
penciptanya,
yaitu
informasi
mengenai orang, tempat, benda,
fenomena,
masalah
dan
sejenisnya.
hal 132
519.
Nilai Guna Kebuktian
520.
Nilai Guna Keuangan
521.
Nilai Guna Primer
522.
Nilai Guna Sekunder
523.
Nilai Perbandingan
Proposal
Nilai guna arsip didasarkan pada
isi arsip yang memiliki fakta-fakta
dan keterangan yang dapat
digunakan untuk menjelaskan
tentang
bagaimana
lembaga/instansi itu diciptakan,
dikembangkan, diatur, fungsi dan
kegiatan-kegiatan
yang
dilaksanakan serta hasil/akibat
kegiatannya itu.
Nilai guna arsip didasarkan pada
isi arsip berupa segala hal ikhwal
yang menyangkut transaksi dan
pertanggungjawaban keuangan.
Nilai arsip didasarkan pada
kegunaan arsip bagi kepentingan
lembaga/instansi pencipta arsip.
Nilai guna arsip didasarkan pada
kegunaan arsip Bagi kepentingan
lembaga/instansi lain dan atau
kepentingan umum di luar
lembaga/instansi pencipta arsip
dan kegunaannya sebagai bahan
bukti
dan
bahan
pertanggungjawaban nasional.
Angka
yang
menunjukan
perbandingan antara satuan rumah
susun terhadap hak atas bagian
bersama, benda bersama, dan
tanah
bersama
dihitung
berdasarkan luas atau nilai, satuan
rumah susun yang bersangkutan
terhadap jumlah luas bangunan
atau nilai rumah susun secara
keseluruhan
pada
waktu
penyelenggaraan
pembangunan
Peraturan Menteri Negara Perumahan Rakyat nomor 08 tahun
2010 tentang Tata Kearsipan Kementerian Perumahan Rakyat.
Peraturan Menteri Negara Perumahan Rakyat nomor 08 tahun
2010 tentang Tata Kearsipan Kementerian Perumahan Rakyat.
Peraturan Menteri Negara Perumahan Rakyat nomor 08 tahun
2010 tentang Tata Kearsipan Kementerian Perumahan Rakyat.
Peraturan Menteri Negara Perumahan Rakyat nomor 08 tahun
2010 tentang Tata Kearsipan Kementerian Perumahan Rakyat.
PP Nomor 4 tahun 1988 Tentang Rumah Susun
hal 133
524.
Nilai Perolehan Tanah
(NPT)
525.
Nilai Perolehan Tanah
Tidak Kena Uang
Pemasukan (NPTTKUP)
526.
Nilai Jual Obyek Pajak
(NJOP)
untuk
pertama
kali
memperhitungkan
biaya
pembangunannya
secara
keseluruhan untuk menentukan
harga jualnya.
Hasil perkalian antara luas antara
luas tanah dengan Nilai Jual
Obyek Pajak.
Nilai perolehan tanah yang tidak
dikenakan Uang Pemasukan yang
berdasarkan Pagu tidak kena Bea
Perolehan Hak atas Tanah dan
Bangunan yang di tetapkan
Menteri Keuangan bagi masingmasing daerah yang bersangkutan
Harga rata-rata yang diperoleh
dari transaksi jual beli yang terjadi
secara wajar, dan bilamana tidak
terdapat transaksi jual beli, Nilai
Jual Obyek Pajak ditentukan
melalui
perbandingan
harga
dengan obyek lain yang sejenis,
atau nilai perolehan baru, atau
Nilai Jual Obyek Pajak pengganti.
PP.RI Nomor 46
Penerimaan Negara
Pertanahan Nasional
PP.RI Nomor 46
Penerimaan Negara
Pertanahan Nasional
Tahun 2002 Tentang Tarif Atas Jenis
Bukan Pajak Yang Berlaku Pada Badan
Tahun 2002 Tentang Tarif Atas Jenis
Bukan Pajak Yang Berlaku Pada Badan
Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 12 Tahun 1985
Tentang Pajak Bumi dan Bangunan
O
527.
Orang
1. Orang perseorangan , dan/atau - Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 23 Tahun 1997
kelompok orang, dan/atau
Tentang Pengelolaan Lingkungan Hidup
badan hukum
2. Orang perorangan atau badan - UU.RI. Nomor 38Tahun 2004 Tentang Jalan
usaha, baik yang berbadan
hukum maupun yang tidak
berbadan hukum.
hal 134
3.
528.
Organisasi Masyarakat
Setempat (OMS)
529.
Organisasi Lingkungan
Hidup
530.
Otonomi Daerah
Orang perseorangan dan/atau
korporasi.
Lembaga kemasyarakatan yang
ada dikelurahan atau desa
setempat yang tumbuh dan
berkembang
serta
diakuin
keberadaannya dan dirasakan
manfaatnya oleh masyarakat desa,
bukan lembaga yang dibentuk
karena adanya proyek.
Kelompok orang yang terbentuk
atas kehendak dan keinginan
sendiri di tengah masyarakat yang
tujuan dan kegiatannya dibidang
lingkungan hidup.
Hak,wewenang,dan
kewajiban
daerah otonom untuk mengatur
dan mengurus sendiri urusan
pemerintahan dan kepentingan
masyarakat
setempat
sesuai
dengan peraturan undang-undang.
- UU.RI. Nomor 26 Tahun 2007 Tentang Penataan Ruang.
Peraturan Menteri Negara Perumahan Rakyat Nomor :
05/PERMEN/M/2009 Tentang Pedoman Pelaksanaan Program
Nasional Pemberdayaaan Mayarakat Mandiri Perumahan dan
Permukiman (PNPM MANDIRI PERKIM)
Undang-undang Nomor 23 Tahun 1997 Tentang Pengelolaan
Lingkungan Hidup
Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 32 Tahun 2004
Tentang Pemerintahan Daerah
P
531.
Pagar Proyek
532.
Panitia Pemilihan
Kecamatan (PPK),
Panitia Pemungutan
Suara (PPS), Kelompok
Penyelenggara
Pemungutan Suara
(KPPS)
Panitia Pengadaan
533.
Pagar yang didirikan pada lahan
proyek untuk batas pengamanan
proyek selama masa pelaksanaan.
Pelaksana pemungutan suara
pemilihan kepala daerah dan wakil
kepala daerah pada tingkat
kecamatan, desa/kelurahan, dan
tempat pemungutan suara
Perda Kab. Bekasi Nomor 7 Tahun 1996 Tentang Izin
Mendirikan Bangunan.
Tim yang diangkat oleh Pengguna
Anggaran/Kuasa
Peraturan Menteri Negara Perumahan Rakyat nomor 05 tahun
2010 tentang Pelaksanaan Pengadaan Barang/Jasa Secara
Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 32 Tahun 2004
Tentang Pemerintahan Daerah
hal 135
534.
535.
536.
537.
538.
Pengguna
Anggaran
untuk
melaksanakan pemilihan penyedia
barang/jasa.
Panitia Pengadaan Tanah Panitia yang dibentuk untuk
membantu pengawasan tanah bagi
pelaksanaan pembangunan untuk
kepentingan umum
Pasangan Calon
Bakal pasangan calon yang telah
memenuhi persyaratan untuk
dipilih sebagai kepala daerah dan
wakil kepala daerah.
Paska Sertipikasi
Kegiatan mengakses sumbersumber pembiayaan dalam
rangka
pembangunan
atau
perbaikan rumah swadaya.
Pegawai Negeri Sipil
Pegeawi Negeri Sipil Republik
(PNS)
Indonesia, sebagaimana dimaksud
dalam pasal 2 ayat (1) huruf a jo.
Ayat (2) Undang-undang Nomor 8
tahun 1974 tentang poko-pokok
Kepegawaian yang telah diubah
dengan undang-undang Nomor 43
tahun 1999 tentang perubahan atas
undang-undang Nomor 8 tahun
1974 tentang Pokok-Pokok
Kepegawaian.
Pejabat Pembuat
Komitmen
Pekerja yang bekerja di
lingkungan kementerian, pegawai
instansi pemerintah daerah, dan
PNS di lingkungan TNI dan
POLRI.
Pejabat Pembuat Komitmen
Satuan Kerja Kementerian
Perumahan Rakyat yang diberi
Elektronik (E-Procurement)
Perumahan Rakyat.
di
Lingkungan
Kementerian
Keputusan Presiden Republik Indonesia Nomor 55 Tahun 1993
Tentang Pengadaan Tanah Bagi Pelaksanaan Pembangunan
Untuk Kepentingan Umum
Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 32 Tahun 2004
Tentang Pemerintahan Daerah
Peraturan Menteri Negara Perumahan Rakyat Nomor 5 tahun
2011 Tentang Petunjuk Teknis Penggunaan Dana Alokasi Khusus
Bidang Perumahan dan Kawasan Permukiman pasal 1.
Peraturan Menteri Negara Perumahan Rakyat nomor 12 tahun
2011 Selaku Ketua Harian Badan Pertimbangan Tabungan
Perumahan Pegawai Negeri Sipil,Tentang Tambahan Bantuan
Uang Muka dan Bantuan Sebagian Biaya Membangun Bagi
Pegawai Negeri Sipil BAB I Pasal 1.
Peraturan Menteri Negara Perumahan Rakyat nomor 21 tahun
2011 Tentang Pedoman bantuan pembangunan rumah susun sewa
BAB I bagian Kesatu Pasal 1.
Peraturan Menteri Negara Perumahan Rakyat Nomor 07 tahun
2011 Tentang Perubahan Kedua Atas Peraturan Menteri Negara
Perumahan Rakyat Nomor 13 Tahun 2010 Tentang Tata Cara
hal 136
539.
Pejabat Pembuat Akta
Tanah (PPAT)
540.
Pejabat Pengelolaan
Keuangan Daerah
541.
Pejabat Pembuat Akta
Tanah (PPAT)
542.
Pejabat Pembuat Akta
Tanah
543.
Pejabat Pembuat
Komitmen (PPK)
544.
Pejabat Penandatangan
Surat Perintah
Membayar
wewenang untuk melakukan
tindakan yang mengakibatkan
pengeluaran anggaran belanja
kegiatan subsidi KPRSH.
Pejabat umum yang diberi
kewenangan untuk membuat aktaakta tanah
Kepala badan / dinas / biro
keuangan / bagian keuangan yang
mempunyai tugas melaksanakan
pengelolaan APBD dan bertindak
sebagai Bendahara Umum Daerah.
Pejabat umum yang diberi
wewenang untuk membuat akta
pemindahan hak aras tanah, akta
pembebanan hak atas tanah, dan
akta
pemberian
kuasa
membebankan Hak Tanggungan
menurut peraturan perundangundangan yang berlaku
Pelaksanaan KPR Bersubsidi dan KPR Syariah Bersubsidi serta
KPR Sarusuna Bersubsidi dan KPR Sarusuna Syariah Bersubsidi
Pejabat umum yang diberi
kewenangan untuk membuat aktaakta tanah tertentu.
Pejabat yang diangkat oleh
Pengguna
Anggaran/kuasa
Pengguna
Anggaran
sebagai
pemilik
pekerjaan,
yang
bertanggung
jawab
atas
pelaksanaan
pengadaan
barang/jasa.
Pejabat yang diberi wewenang
untuk menguji tagihan kepada
Negara dan menandatangani Surat
Perintah Membayar (SPM).
PP Nomor 24 Tahun 1997 Tentang Pendaftaran Tanah
PP Nomor 40 Tahun 1996 Tentang Hak Guna Usaha, Hak Guna
Bangunan dan Hak Pakai Atas Tanah.
UU RI Nomor 1 Tahun 2004 Tentang Perbendaharaan Negara
UU.RI. Nomor 4 Tahun 1996 Tentang Hak Tanggungan Atas
Tanah Beserta Benda-Benda Yang Berkaitan dengan Tanah
Peraturan Menteri Negara Perumahan Rakyat nomor 05 tahun
2010 tentang Pelaksanaan Pengadaan Barang/Jasa Secara
Elektronik (E-Procurement) di Lingkungan Kementerian
Perumahan Rakyat.
Peraturan Menteri Negara Perumahan Rakyat Nomor 07 tahun
2011 Tentang Perubahan Kedua Atas Peraturan Menteri Negara
Perumahan Rakyat Nomor 13 Tahun 2010 Tentang Tata Cara
Pelaksanaan KPR Bersubsidi dan KPR Syariah Bersubsidi serta
KPR Sarusuna Bersubsidi dan KPR Sarusuna Syariah Bersubsidi
hal 137
545.
546.
547.
548.
549.
550.
551.
Pejabat Pengelola
Keuangan Daerah
Kepala
badan/dinas/biro
keuangan/bagian keuangan yang
mempunyai tugas melaksanakan
pengelolaan APBD/dan bertindak
sebagai Bendahara Umum Daerah.
Pelaksana pengolah
Pejabat yang diberikan tugas
langsung
untuk
mengolah
informasi yang terkadung dalam
surat/naskah untuk ditindaklanjuti
sesuai disposisi pimpinan.
Pelaksana
Sekretariat Suatu Organisasi yang dibentuk
Tetap Bapertarum-PNS
untuk membantu Ketua Sekretariat
Tetap
Badan
Pertimbangan
Tabungan
Perumahan Pegawai Negeri Sipil
(BAPERTARUM-PNS)
dalam
rangka pelaksanaan tugas
administrasi
dan
operasional
BAPERTARUM-PNS,
yang
dipimpin oleh seorang Kepala
Pelaksana.
Pelaksanaan Penataan
Upaya pencapaian tujuan penataan
Ruang
ruang
melalui
pelaksanaan
perencanaan
tata
ruang,
pemanfaatan
ruang,
dan
pengendalian pemanfaatan ruang.
Pelaku Pembangunan
Badan hukum berbentuk perseroan
terbatas
yang
melaksanakan
pembangunan rumah susun milik.
Pelaku
Pembangunan Badan hukum berbentuk
Perumahan
Perseroan Terbatas yang
melaksanakan pembangunan
perumahan.
Pelaku Pembangunan
Pemerintah dan/atau setiap orang
Prasarana, Sarana Dan
yang melakukan pembangunan
Utilitas Umum (Pelaku
prasarana,sarana dan utilita umum.
UU RI Nomor 1 Tahun 2004 Tentang Perbendaharaan Negara
PERATURAN MENTERI NEGARA PERUMAHAN RAKYAT
TENTANG
TATA
NASKAH
DINAS
KEMENTERIAN
PERUMAHAN RAKYAT
Peraturan Menteri Negara Perumahan Rakyat Selaku Ketua
Harian/Ketua Sekretariat Tetap Badan Pertimbangan Tabungan
Perumahan Pegawai Negeri Sipil nomor 12 tahun 2010 tentang
Penetapan Struktur dan Perubahan Besaran Gaji Pokok Karyawan
Pelaksana Sekretariat Tetap Bapertarum-PNS.
UU.RI. Nomor 26 Tahun 2007 Tentang Penataan Ruang
Peraturan Menteri Negara Perumahan Rakyat nomor 26 tahun
2011 Tentang Penganugerahan Adiupaya Puritama Kementerian
Perumahan Rakyat.
Peraturan Menteri Negara Perumahan Rakyat nomor 10 tahun
2010 tentang Acuan Pengelolaan Lingkungan Perumahan Tapak.
Peraturan Menteri Negara Perumahan Rakyat nomor 20 tahun
2011 Tentang Pedoman Bantuan Prasarana, Sarana dan Utilitas
Umum (PSU) Perumahan dan Kawasan Permukiman.
hal 138
552.
Pembangunan)
Pelaku Usaha
553.
Pelayanan Dasar
554.
Pelayanan Jasa
555.
Pelepasan Atau
Penyerahan Hak Atas
Tanah
556.
Pelestarian
557.
Pelestarian Daya
Setiap orang perseorangan atau
badan usaha, baik yang berbentuk
badan hukum maupun bukan
badan hukum yang didirikan dan
berkedudukan atau melakukan
kegiatan dalam wilayah hukum
negara Republik Indonesia, baik
sendiri maupun bersama-sama
melalui
perjanjian
menyelenggarakan kegiatan usaha
dalam berbagai bidang ekonomi.
Jenis pelayanan publik yang
mendasar dan mutlak untuk
memenuhi kebutuhan masyarakat
dalam kehidupan sosial, ekonomi
dan pemerintahan.
Kegiatan lembaga pengelola untuk
memberikan
kenyamanan
bermukim sesuai kepentingan
pengguna jasa.
Kegiatan melepaskan hubungan
hokum antara pemegang hak atas
tanah
dengan
tanah
yang
dikuasainya dengan memberikan
ganti
kerugian
atas
dasar
musyawarah
Kegiatan perawatan, pemugaran,
serta pemeliharaan bangunan
gedung dna lingkungannya untuk
mengembalikan
keandalan
bangunan tersebut sesuai dengan
aslinya atau sesuai dengan
keadaan menurut periode yang
dikehendaki.
Rangkaian
upaya
untuk
UU.RI. Nomor 8 Tahun 1999 Tentang Perlindungan Konsumen
Peraturan Menteri Negara Perumahan Rakyat RI Nomor 22
Tahun 2008
Peraturan Menteri Negara Perumahan Rakyat nomor 10 tahun
2010 tentang Acuan Pengelolaan Lingkungan Perumahan Tapak.
Keputusan Presiden Republik Indonesia Nomor 55 Tahun 1993
Tentang Pengadaan Tanah Bagi Pelaksanaan Pembangunan
Untuk Kepentingan Umum
Undang-undnag Nomor 28 Tahun 2002 Tentang Bangunan
Gedung
Undang-undang Nomor 23 Tahun 1997 Tentang Pengelolaan
hal 139
Dukung Lingkungan
Hidup
558.
Pelestarian Daya
Tampung Lingkungan
Hidup
559.
Pelestarian Fungsi
Lingkungan Hidup
560.
Pelestarian Lingkungan
561.
Pemanfaatan
562.
Pemanfaatan Bangunan
Gedung
563.
Pemanfaatan Ruang
melindungi kemampuan hidup
terhadap
tekanan
perubahan
dan/atau dampak negatif yang
ditimbulkan oleh suatu kegiatan
agar tetap mampu mendukung
perikehidupan
manusia
dan
mahluk hidup lain.
Rangkaian
upaya
untuk
melindungi
kemampuan
lingkungan hidup untuk menyerap
zat, energi, dan/atau komponen
lain yang dibuang kedalamnya.
Rangkaian
upaya
untuk
memelihara kelangsungan daya
dukung dan daya tampung
lingkungan hidup.
Upaya-upaya yang dilakukan
untuk tercapainya kemampuan
lingkungan yang serasi dan
seimbang
dan
peningkatan
kemampuan lingkungan.
Pendayagunaan dan penggunaan
prasarana, sarana dan utilitas
umum serta pelayanan jasa
lingkungan perumahan sesuai
dengan fungsi dan peruntukannya.
Kegiatan memanfaatkan bangunan
gedung sesuai dengan fungsi yang
telah
ditetapkan,
termasuk
kegiatan pemeliharaan, perawatan,
dan pemeriksaan secara berkala.
Upaya untuk mewujudkan struktur
ruang dan pola ruang sesuai
dengan rencana tata ruang melalui
penyusunan dan pelaksanaan
program beserta pembiayaannya.
Lingkungan Hidup
Undang-undang Nomor 23 Tahun 1997 Tentang Pengelolaan
Lingkungan Hidup
Undang-undang Nomor 23 Tahun 1997 Tentang Pengelolaan
Lingkungan Hidup
Kamus Istilah Lingkungan, November 1994
Peraturan Menteri Negara Perumahan Rakyat nomor 10 tahun
2010 tentang Acuan Pengelolaan Lingkungan Perumahan Tapak.
Undang-undnag Nomor 28 Tahun 2002 Tentang Bangunan
Gedung
UU.RI. Nomor 26 Tahun 2007 Tentang Penataan Ruang
hal 140
564.
Pemangku Kepentingan
565.
Pembaharuan Hak
566.
Pembangunan Vertikal
567.
Pembangunan
Berkelanjutan
568.
Pembangunan
Berkelanjutan Yang
Berwawasan
Lingkungan Hidup
Para pihak yang mempunyai
kepentingan langsung maupun
tidak langsung dalam pengelolaan
lingkungan perumahan meliputi
pelaku
pembangunan
dan
masyarakat.
Pemberian hak yang sama kepada
hak pemegang atas tanah yang
telah dimilikinya dengan Hak
Guna Usaha, Hak Guna Bangunan
atau Hak Pakai sesudah jangka
waktu
hak
tersebut
atau
perpanjangannya habis.
Pembangunan/Perkembangan kota
yang dilaksanakan mengarah ke
atas dengan bangunan-bangunan
bertingkat, baik berdasar konsepsi
ataupun disebebkan keterbatasan
lahan, atau karena harga lahan
yang sangat tinggi di daerah
perkotaan.
Pembangunan
sadar
dan
terencana, yang memandukan
lingkungan
hidup,
termasuk
sumber daya, kedalam proses
pembangunan untuk menjamin
kemampuan, kesejahteraan, dan
mutu hidup generasi masa kini dan
generasi masa depan.
Upaya sadar dan terencana, yang
memadukan lingkungan hidp,
termasuk sumber daya, kedalam
proses
pembangunan
untuk
menjamin
kemampuan,
kesejahteraan, dan mutu hidup
generasi masa kini dan generasi
Peraturan Menteri Negara Perumahan Rakyat nomor 10 tahun
2010 tentang Acuan Pengelolaan Lingkungan Perumahan Tapak.
PP Nomor 40 Tahun 1996 Tentang Hak Guna Usaha, Hak Guna
Bangunan dan Hak Pakai Atas Tanah.
Kamus Tata Ruang. Dirjen Cipta Karya Tahun 1997 Edisi 1
Kamus Istilah Lingkungan, November 1994
Undang-undang Nomor 23 Tahun 1997 Tentang Pengelolaan
Lingkungan Hidup
hal 141
569.
Pembangunan
Berwawasan
Lingkungan
570.
Pembangunan
Horizontal
571.
Pembangunan Jalan
572.
Pembangunan Kembali
Kota; Peremajaan Kota
547.
Pembangunan
Penyisipan (Infill
Development)
573.
Pembangunan
Peremajaan Kota
(Revitalization)
masa depan.
Upaya sadar dan berencana
menggunakan dan mengelola
sumber daya secara bijaksana
dalam
pembangunan
yang
berkesinambungan
untuk
meningkatkan mutu hidup.
Pembangunan
kota
dengan
bangunan-bangunan
tidak
bertingkat.
Kegiatan pemprograman dan
penganggaran, perencanaan teknis,
pelaksanaan konstruksi, serta
pengoprasian dan pemeliharaan
jalan
Pengaturan dan pembangunan
kembali lahan kota; berupa upaya
peningkatan manfaat lahan bagi
masyarakat maupun pemerintah
kota.
Pembangunan suatu area dengan
cara penyisipan satu atau lebih
bangunan
dengan
fungsi
penunjang tertentu pada suatu
kawasan/lingkungan
terbangun
dengan
mempertimbangkan
kontekstualitasnya
dengan
bangunan
dan
lingkungan
eksisting,
dengan
maksud
memperkuat/memperbaiki
citra
lingkungan dan kawasan yang
bersangkutan.
Pembangunan suatu area dengan
upaya menghidupkan kembali
suatu lingkungan permukiman
terdegradasi
akibat
turunnya
Kamus Istilah Lingkungan, November 1994
Kamus Tata Ruang. Dirjen Cipta Karya Tahun 1997 Edisi 1
Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 38 Tahun 2004
Tentang Jalan
Kamus Tata Ruang. Dirjen Cipta Karya Tahun 1997 Edisi 1
SNI 03-1733-2004
SNI 03-1733-2004
hal 142
574.
Pembangunan
Perumahan
575.
Pembangunan
Perumahan Gotong
Royong
576.
Pembangunan Rumah
kualitas dan vitalitas lingkungan
ataupun telah mati, yang pada
masa silam pernah hidup, atau
upaya
mengendalikan
dan
mengembangkan
lingkungan perumahan untuk
menemukan kembali potensi yang
dimiliki atau yang seharusnya
dimiliki
suatu
lingkungan
perkotaan
untuk
dapat
meningkatkan kualitas dan citra
lingkungan perkotaan itu sendiri.
Perorangan, kelompok (dalam
bentuk koperasi, arisan dan
sebagainya) yang membangun
rumah dan/atau perumahan untuk
keperluan
sendiri
maupun
keperluan orang lain.
Proyek
atau
pekerjaan
pembangunan perumahan dengan
anggota
masyarakat
turut
berpartisipasi secara aktif dalam
membangun rumah-rumah berikut
sarana lingkungannya; pemerintah
hanya
memberikan
bantuan
apabila
masyarakat
memerlukannya; bantuan yang
diterima biasanya lebih banyak
dalam bentuk bantuan teknis dari
pada dana.
1. Kegiatan membangun atau
mendirikan rumah
2. Pembangunan baru rumah
milik yang pertama di atas
Peraturan Menteri Negara Perumahan Rakyat Nomor:
8/PERMEN/M/2007, Tgl. 5 September 2007, Tentang
PEDOMAN PEMBANGUNAN PERUMAHAN SWADAYA.
Kamus Tata Ruang. Dirjen Cipta Karya Tahun 1997 Edisi 1
Kamus Tata Ruang. Dirjen Cipta Karya Tahun 1997 Edisi 1
Peraturan Menteri Negara Perumahan Rakyat Nomor
06/PERMEN/M/2006
Tentang
Pembangunan/Perbaikan
hal 143
577.
578.
579.
tanah yang memiliki surat
keterangan keabsahan
kepemilikan tanah atau yang
dipersamakan.
1. Kegiatan mendirikan bangunan
rumah yang di mulai dari
pematangan lahan untuk rumah
yang masih kosong hingga
bangunan rumah layak untuk
dihuni.
Perumhanan Swadaya Melalui Fasilitas Subsidi Perumahan
2. Kegiatan pembuatan bangunan
rumah yang dimulai dari
penyediaan lahan kosong,
bangunan rumah layak untuk
dihuni.
Peraturan Menteri Negara Perumahan Rakyat Nomor
8/PERMEN/M/2007 Tentang Pedoman Pembangunan Perumahan
Swadaya; Lampiran III : Petunjuk Teknis Pemugaran dan
Perluasan Perumahan Swadaya
3. kegiatan pembuatan bangunan
rumah layak huni di atas tanah
matang.
Pembangunan Wilayah
Upaya pembangunan suatu area
Baru (New Development pada lahan kosong yang
Area)
memenuhi persyaratan
teknis,ekologis dan administratif
dengan pemenuhan kelengkapan
sarana dan prasarana lingkungan
yang dibutuhkan pada area baru
tersebut.
Pemberdayaan
Pemberian
kewenangan
dan
Masyarakat
fasilitasi kepada masyarakat untuk
menentukan
sendiri
program
kegiatan pembangunan perumahan
yang akan dilaksanakan bersama-
Peraturan Menteri Negara Perumahan Rakyat Nomor 5 tahun
2011 Tentang Petunjuk Teknis Penggunaan Dana Alokasi Khusus
Bidang Perumahan dan Kawasan Permukiman pasal 1.
SNI 03-1733-2004
Pembangunan Rumah
Baru
Peraturan Menteri Negara Perumahan Rakyat Nomor :
05/PERMEN/M/2009 Tentang Pedoman Pelaksanaan Program
Nasional Pemberdayaaan Mayarakat Mandiri Perumahan dan
Permukiman (PNPM MANDIRI PERKIM)
Peraturan Menteri Negara Perumahan Rakyat Nomor:
8/PERMEN/M/2007, Tgl. 5 September 2007, Tentang
PEDOMAN PEMBANGUNAN PERUMAHAN SWADAYA.
hal 144
580.
581.
582.
*
sama pemangku kepentingan yang
bertujuan
membantu
menyelenggarakan
serta
mendorong masyarakat dalam
rangka pembangunan perumahan
swadaya.
Pemberdayaan
Pemberian
kewenangan
dan
Masyarakat Bidang
fasilitasi kepada masyarakat untuk
Perumahan Dan
menentukan
sendiri
program
Permukiman
kegiatan pembangunan perumahan
dan permukiman yang akan
dilaksanakan
bersama-sama
pemangku
kepentingan
yang
bertujuan
membantu
menggerakkan serta mendorong
masyarakat
dalam
rangka
pembangunan perumahan dan
permukiman.
Pemberian Hak Atas
Penetapan Pemerintahan yang
Tanah
memberikan sesuatu hak atas
tanah
Negara,
perpanjangan
jangka waktu hak,pembaharuan
hak, perubahan hak termasuk
pemberian hak di atas Hak
Pengelolaan.
Pembiayaan
Pembiayaan yang diterbitkan oleh
Kepemilikan Rumah
Bank Pelaksana yang telah
Tapak Sejahtera Dengan beroperasi dengan prinsip syariah
Prinsip Syariah (KPR
kepada masyarakat berpenghasilan
Sejahtera Syariah Tapak) rendah (MBR) dalam rangka
pemilikan Rumah Sejahtera yang
dibeli dari pengembang.
Pembiayaan
Pembiayaan yang diterbitkan oleh
Kepemilikan Rumah
Bank Pelaksana yang telah
Susun Sejahtera Dengan beroperasi dengan prinsip syariah
Prinsip Syariah (KPR
kepada masyarakat berpenghasilan
Peraturan Menteri Negara Perumahan Rakyat Nomor :
05/PERMEN/M/2009 Tentang Pedoman Pelaksanaan Program
Nasional Pemberdayaaan Mayarakat Mandiri Perumahan dan
Permukiman (PNPM MANDIRI PERKIM)
PP.RI Nomor 46 Tahun 2002 Tentang Tarif Atas Jenis
Penerimaan Negara Bukan Pajak Yang Berlaku Pada Badan
Pertanahan Nasional
PERMENPERA Nomor 14 Tahun 2010 Tentang Pengadaan
Perumahan Melalui Kredit/Pembiayaan Pemilikan Rumah
Sejahtera Dengan Dukungan Bantuan Fasilitas Likuiditas
Pembiayaan Rumah
PERMENPERA Nomor 14 Tahun 2010 Tentang Pengadaan
Perumahan Melalui Kredit/Pembiayaan Pemilikan Rumah
Sejahtera Dengan Dukungan Bantuan Fasilitas Likuiditas
Pembiayaan Rumah
hal 145
*
*
*
*
Sejahtera Syariah Susun) rendah (MBR) dan masyarakat
berpenghasilan menengah bawah
(MBM) dalam rangka pemilikan
Satuan Rumah Susun yang dibeli
dari pengembang.
Pembiayaan
Pembiayaan yang diterbitkan oleh
Kepemilikan
Rumah bank pelaksana atau lembaga
Bersubsidi
Dengan pembiayaan lainnya yang telah
Prinsip Syariah (KPR
beroperasi dengan prinsip syariah
Syariah Bersubsidi)
dalam
rangka
memfasilitasi
pemilikan atau pembelian rumah
sederhana sehat (Rs Sehat/RSH)
yang dibangun oleh pengembang.
Pembiayaan
Pembiayaan berdasarkan prinsip
Kepemilikan Satuan
syariah dengan dukungan FLPP
Rumah Sejahtera
yang diterbitkan oleh Bank
Pelaksana yang beroperasi secara
Syariah Susun(KPR
syariah kepada MBR dalam
Sejahtera Syariah
rangka pemilikan Satuan Rumah
Susun)
Sejahtera Susun yang dibeli dari
Badan Hukum.
Pembiayaan
Pembiayaan yang diterbitkan oleh
Kepemilikan
Satuan Bank Pelaksana yang telah
Rumah Susun Sejahtera beroperasi dengan prinsip syariah
Dengan Prinsip Syariah kepada masyarakat berpenghasilan
(KPR Sejahtera Syariah rendah (MBR) dan masyarakat
Susun)
berpenghasilan menengah bawah
(MBM) dalam rangka pemilikan
Satuan Rumah Susun yang dibeli
dari pengembang.
Pembiayaan Pemilikan Pembiayaan yang diterbitkan oleh
Satuan Rumah Susun Lembaga Penerbit Pembiayaan
Sederhana
Syariah yang telah beroperasi dengan
Bersubsidi
(KPR prinsip syariah kepada masyarakat
Sarusuna
Syariah berpenghasilan menengah bawah
Bersubsidi)
dan masyarakat berpenghasilan
Peraturan Menteri Negara Perumahan Rakyat Nomor
04/PERMEN/M/2005 Tentang Pengadaan Perumahan dan
Permukiman dengan Dukungan Fasilitas Subsidi Perumahan
Melalui KPR/KPRS Syariah Bersubsidi
Peraturan Menteri Perumahan Rakyat Republik Indonesia Nomor
05 Tahun 2012 tentang Petunjuk Pelaksanaan Pengadaan
Perumahan Melalui Kredit/pembiayaan Pemilikan Rumah
Sejahtera Dengan Dukungan Fasilitas Likuiditas Pembiayaan
Perumahan
Peraturan Menteri Negara Perumahan Rakyat nomor 14 tahun
2010 tentang pengadaan perumahan melalui kredit/pembiayaan
pemilikan rumah sejahtera dengan dekungan bantuan fasilitas
likuiditas pembiayaan perumahan.
Peraturan Menteri Negara Perumahan Rakyat Nomor 07 tahun
2011 Tentang Perubahan Kedua Atas Peraturan Menteri Negara
Perumahan Rakyat Nomor 13 Tahun 2010 Tentang Tata Cara
Pelaksanaan KPR Bersubsidi dan KPR Syariah Bersubsidi serta
KPR Sarusuna Bersubsidi dan KPR Sarusuna Syariah Bersubsidi
hal 146
*
Pembiayaan Pemilikan
Satuan Rumah Sejahtera
Syariah Susun (KPR
Sejahtera Syariah Susun)
583.
Pembiayaan
Mikro
Pembangunan/Perbaikan
Rumah
Swadaya
Bersubsidi
Dengan
Prinsip Syariah (KPRS
Mikro
Syariah
Bersubsidi)
584.
Pembiayaan
Pembangunan/Perbaikan
Rumah
Swadaya
Bersubsidi
Dengan
Prinsip Syariah (KPRS
Syariah Bersubsidi)
rendah dalam rangka pemilikan
Sarusuna
yang
dibeli
dari
pengembang.
Pembiayaan berdasarkan prinsip
syariah dengan dukungan FLPP
yang diterbitkan oleh Bank
Pelaksana yang beroperasi secara
syariah kepada MBR dalam
rangka pemilikan Satuan Rumah
Sejahtera Susun yang dibeli dari
badan
hukum
atau
orang
perseorangan yang bekerjasama
dengan badan hukum.
Pembiayaan yang diterbitkan oleh
Lembaga Penerbit Pembiayaan
yang telah beroperasi dengan
prinsip syariah kepada masyarakat
berpenghasilan rendah dalam
rangka
pembangunan
atau
perbaikan rumah yang dilakukan
secara
swadaya,
dengan
karakteristik nilai pembiayaan
relatif kecil
paling sedikit
Rp.1.000.000 dan paling banyak
Rp.15,200.000 dengan jangka
waktu pinjaman paling lama
4(empat) tahun.
1. Pembiayaan yang diterbitkan
oleh bank pelaksana atau
lembaga pembiayaan lainnya
yang telah beroperasi dengan
prinsip syariah dalam rangka
memfasilitasi
pembangunan
atau perbaikan rumah
sederhana sehat (Rs Sehat/RSH)
secara
swadaya
oleh
Peraturan Menteri Perumahan Rakyat Republik Indonesia Nomor
08 Tahun 2012 tentang Perubahan Atas Peraturan Menteri
Perumahan Rakyat Nomor 05 Tahun 2012 Tentang Pengadaan
Perumahan Melalui Kredit/Pembiayaan Pemilikan Rumah
Sejahtera Dengan Dukungan Fasilitas Likuiditas Pembiayaan
Perumahan
Peraturan Menteri Negara Perumahan Rakyat tentang perubahan
kedua atas peraturan Menteri Negara Perumahan Rakyat Nomor
06/PERMEN/M/2007 tentang Pengadaan perumahan dan
permukiman dengan dukungan fasilitas subsidi perumahan
melalui KPRS/KPRS Mikro Syariah Bersubsidi.
Peraturan Menteri Negara Perumahan Rakyat Nomor
04/PERMEN/M/2005 Tentang Pengadaan Perumahan dan
Permukiman dengan Dukungan Fasilitas Subsidi Perumahan
Melalui KPR/KPRS Syariah Bersubsidi
hal 147
masyarakat
baik
secara
individu maupun berkelompok
yang termasuk dalam kelompok
sasaran.
585.
2. Pembiayaan yang diterbitkan
oleh bank pelaksana atau
lembaga pembiayaan lainnya
yang telah beroperasi dengan
prinsip
syariah
kepada
masyarakat
berpenghasilan
rendah
dalam
rangka
pembangunan atau perbaikan
rumah yang telah dimiliki yang
dilakukan secara swadaya.
Pembiayaan Pemilikan 1. Pembiayaan berdasarkan prinsip
Rumah Sejahtera syariah
syariah dengan dukungan FLPP
Tapak (KPR Sejahtera
yang diterbitkan oleh Bank
Syariah Tapak)
Pelaksana yang beroperasi
secara syariah kepada MBR
dalam rangka pemilikan Rumah
Sejahtera Tapak yang dibeli
dari Badan Hukum.
Peraturan Menteri Negara Perumahan Rakyat tentang perubahan
kedua atas peraturan Menteri Negara Perumahan Rakyat Nomor
06/PERMEN/M/2007 tentang Pengadaan perumahan dan
permukiman dengan dukungan fasilitas subsidi perumahan
melalui KPRS/KPRS Mikro Syariah Bersubsidi.
2. Pembiayaan berdasarkan prinsip
syariah dengan dukungan FLPP
yang diterbitkan oleh Bank
Pelaksana yang beroperasi
secara syariah kepada MBR
dalam rangka pemilikan Rumah
Sejahtera Tapak yang dibeli
dari badan hukum atau orang
perseorangan
yang
bekerjasama dengan badan
hukum.
Peraturan Menteri Perumahan Rakyat Republik Indonesia Nomor
08 Tahun 2012 tentang Perubahan Atas Peraturan Menteri
Perumahan Rakyat Nomor 05 Tahun 2012 Tentang Pengadaan
Perumahan Melalui Kredit/Pembiayaan Pemilikan Rumah
Sejahtera Dengan Dukungan Fasilitas Likuiditas Pembiayaan
Perumahan
Peraturan Menteri Perumahan Rakyat Republik Indonesia Nomor
07 Tahun 2012 tentang Perubahan Atas Peraturan Menteri
Perumahan Rakyat Nomor 04 Tahun 2012 Tentang Pengadaan
Perumahan Melalui Kredit/Pembiayaan Pemilikan Rumah
Sejahtera Dengan Dukungan Fasilitas Likuiditas Pembiayaan
Perumahan
hal 148
586.
Pembinaan
587.
Pembinaan Penataan
Ruang
588.
Pembinaan Jalan
589.
Pembongkaran
590.
Pemborong
Kegiatan
untuk
memberikan PP RI Nomor 15 Tahun 2004 Tentang Perusahaan Umum
pedoman bagi Perusahaan di (PERUM) Pembangunan Perumahan Nasional
bidang perencanaan, pelaksanaan
dan pengendalian dengan maksud
agar
Perusahaan
dapat
melaksanakan tugas dan fungsinya
secara berdayaguna dan berhasih
guna serta dapat tumbuh dan
berkembang dengan baik
Kegiatan
pengaturan,
pemberdayaan dan pengawasan
yang ditujukan untuk mewujudkan
efektivitas
peran
pelaku
penyelenggara
Pengelolaan
lingkungan perumahan.
Upaya
untuk
meningkatkan
kinerja penataan ruang yang
diselenggarakan oleh Pemerintah,
pemerintah
daerah,
dan
masyarakat.
Kegiatan penyusunan pedoman
dan standart teknis, pelayanan,
pemberdayaan
sumber
daya
manusia, serta penelitian dan
pengembangan jalan
Kegiatan
membongkar
atau
merobohkan seluruh atau sebagian
bangunan gedung, komponen,
bahan bangunan, dan / atau
prasarana dan sarana nya
Seorang atau badan hukum yang
melaksanakan
kegiatan
membangun atas penunjukan
pemilik
bangunan
sesuai
Peraturan Menteri Negara Perumahan Rakyat nomor 10 tahun
2010 tentang Acuan Pengelolaan Lingkungan Perumahan Tapak.
UU.RI. Nomor 26 Tahun 2007 Tentang Penataan Ruang
Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 38 Tahun 2004
Tentang Jalan
Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 28 Tahun 2002
tentang Bangunan Gedung
Perda Kab. Bekasi Nomor 7 Tahun 1996 Tentang Izin
Mendirikan Bangunan.
hal 149
591.
Pembuatan Jalan Baru
592.
Pemeliharaan
ketentuan izin.
Pekerjaan yang diawali dengan
pembentukan
trase
jalan,
pembentukan badan jalan sampai
dengan
pembuatan
lapis
perkerasan, dalam pelaksanaannya
dapat dilakukan secara bertahap.
1. Kegiatan untuk mencegah atau
menunda
kerusakan
atau
pemburukan fasilitas-fasilitas
fisik serta alan-alat, dan
memperbaiki
kerusakankerusakan apabila itu terjadi.
- Kamus Tata Ruang. Dirjen Cipta Karya Tahun 1997 Edisi 1
- Undang-undnag Nomor 28 Tahun 2002
Tentang Bangunan Gedung
2.
593.
Pemeliharaan Data
Pendaftaran Tanah
594.
Pemeliharaan Jalan
595.
Pemeliharaan
Lingkungan Perumahan
596.
Pemeliharaan Perbaikan
597.
Pemeriksaan
Kegiatan menjaga keandalan
bangunan gedung beserta
prasarana dan sarananya agar
selalu layak fungsi.
Kegiatan pendaftaran tanah untuk
menyesuaikan data fisik dan
yuridis dalam peta pendaftaran,
daftar tanah, daftar nama, surat
ukur, buku tanah, dan sartifikat
dengan perubahan-perubahan yang
terjadi kemudian .
Kegiatan penanganan jalan berupa
perawatan, rehabilitasi, penunjang
dan peningkatan jalan.
Kegiatan menjaga keandalan
bangunan prasarana, sarana dan
utilitas
umum
lingkungan
perumahan agar tetap laik fungsi.
Kegiatan menanggapi kerusakan
berat atau kesalahan-kesalahan
yang dijumpai.
Kegiatan
untuk
menilai
Peraturan Menteri Negara Perumahan Rakyat Nomor : 02
/PERMEN/M/2009 Tentang Tata Cara Pelaksanaan Bantuan
Stimulan Prasarana, Sarana dan Utilitas Umum Perumahan dan
Permukiman
PP Nomor 24 Tahun 1997 Tentang Pendaftaran Tanah
Permen PU No. 57/PRT/1991
Peraturan Menteri Negara Perumahan Rakyat nomor 10 tahun
2010 tentang Acuan Pengelolaan Lingkungan Perumahan Tapak.
Kamus Tata Ruang. Dirjen Cipta Karya Tahun 1997 Edisi 1
PP R.I Nomor 15 Tahun 2004 Tentang Perusahaan Umum
hal 150
598.
Pemeriksaan Berkala
599.
Pemerintah
600.
Pemerintah Daerah
Perusahaan
dengan
cara
membandingkan antara keadaan
yang sebenernya dengan keadaan
yang seharusnya dilakukan baik
dalam bidang keuangan dan /atau
dalam bidang teknis operasional.
Kegiatan pemeriksaan keadndalan
seluruh atau sebagian bangunan
gedung,
komponen,
bahan,
dan/atau prasarana dan sarananya
dalam tenggang waktu tertentu
guna
menyatakan
kelayakan
fungsi bangunan gedung.
Presiden Republik Indonesia yang
memegang
kekuasaan
pemerintahan Negara Republik
Indonesia sebagaimana di maksud
dalam Undang-Undang Dasar
Negara Republik Indonesia Tahun
1945.
1. Kepala daerah kabupaten atau
kota beserta perangkat daerah
otonom yang lain sebagai badan
eksekutif daerah, kecuali untuk
Provinsi Daerah Khusus Ibukota
Jakarta adalah gubernur.
(PERUM) Pembangunan Perumahan Nasional
Undang-undang Nomor 28 Tahun 2002 Tentang Bangunan
Gedung
PP.RI. Nomor 36 Tahun 2005 Tentang Pengadaan Tanah Bagi
Pelaksanaan Pembangunan Untuk Kepentingan Umum.
- Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 28 Tahun 2002
Tentang Bangunan Gedung
2.Gubernur,
Bupati,
atau - UU.RI. Nomor 26 Tahun 2007 Tentang Penataan Ruang
Walikota, dan perangkat daerah
sebagai
unsur
negara
pemerintahan daerah.
3.Penyelenggaraan
urusan - Peraturan Menteri Negara Perumahan Rakyat Nomor
pemerintahan oleh pemerintah
11/Permen/M/2008 tentang Pedoman Keserasian Kawasan
daerah dan DPRD menurut asas
Perumahan dan Permukiman.
otonomi dan tugas pembantuan
hal 151
dengan prinsip otonomi seluasluasnya dalam sistem dan prinsip
Negara
Kesatuan
Republik
Indonesia
sebagaimana
dimaksud
dalam
UndangUndang Dasar Negara Republik
Indonesia Tahun 1945.
4.Pemerintah
provinsi
dan - Peraturan Menteri Negara Perumahan Rakyat nomor 26 tahun
pemerintah kabupaten /kota yang
2011 Tentang Penganugerahan Adiupaya Puritama
mempunyai kebijakan bidang
Kementerian Perumahan Rakyat.
perumahan
dan
kawasan
permukiman didaerahnya.
5.Gubernur,
Bupati,
atau - Peraturan Menteri Perumahan Rakyat Republik Indonesia
Walikota, dan perangkat daerah
Nomor 10 Tahun 2012 tentang Penyelenggaraan perumahan
sebagai unsur penyelenggara
dan Kawasan Permukiman Dengan Hunian Berimbang.
pemerintahan daerah.
601.
Pemerintah Pusat
(Pemerintah)
602.
Pemilik
603.
Pemilik Bangunan
Gedung
1. Perangkat Negara Republik - Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 28 Tahun 2002
Indonesia yang terdiri dari
Tentang Bangunan Gedung.
Presiden beserta menteri.
2. Presiden Republik Indonesia
yang memegang kekuasaan
pemerintahan negara Republik
Indonesia
sebagaimana
dimaksud dalam UndangUndang
Dasar
Negara
Republik Indonesia Tahun
1945.
Setiap orang yang memiliki
sarusun
Orang, badan hukum, kelompok
orang, atau perkumpulan, yang
menurut hukum sah sebagai
-
Peraturan Menteri Perumahan Rakyat Republik Indonesia
Nomor 10 Tahun 2012 tentang Penyelenggaraan perumahan
dan Kawasan Permukiman Dengan Hunian Berimbang.
Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 20 Tahun 2011
Tentang Rumah Susun
Undang-undang Nomor 28 Tahun 2002 Tentang Bangunan
Gedung
hal 152
pemilik bangunan gedung.
604.
Pemilik Rumah Susun
605.
Pemrakarsa
606.
Pemugaran
607.
Pemukim
608.
Pemukiman
609.
Penanggung Jawab
Operasional Kegiatan
(PJOK)
Perorangan atau badan hukum
yang memiliki bangunan atau
rumah susun yang memenuhi
syarat sebagai pemegang hak atas
tanah
Orang atau badan hukum yang
bertanggung jawab atas suatu
rencana usaha dan/atau kegiatan
yang akan dilaksanakan
Serangkaian
kegiatan
memperbaiki komponen rumah
untuk memenuhi / meningkatkan
persyaratan
administrasi,
keselamatan
bangunan dan kesehatan bagi
penghuninya .
Penghuni suatu tempat atau
rumah.
Proses
atau
tindakan
memukimkan.
Kamus Tata Ruang. Dirjen Cipta Karya Tahun 1997 Edisi 1
Bagian dari lingkungan hunian
yang terdiri atas lebih dari satu
satuan
perumahan
yang
mempunyai prasarana, sarana dan
utilitas umum, serta mempunyai
penunjang kegiatan fungsi lain di
kawasan perkotaan atau kawasan
pedesaan.
Gugus tugas ditingkat kecamatan
yang
bertugas
melakukan
pembinaan, penguatan kapasitas
kelembagaan kerjasama antar
desa/kelurahan serta mengelola
Peraturan Menteri Negara Perumahan Rakyat nomor 25 tahun
2011,Tentang Pedoman Penyelenggaraan Perumahan Murah
BAB I bagian Kesatu Pasal 1.
PP Nomor 27 Tahun 1999 Tentang Analisis Mengenai Dampak
Lingkungan Hidup.
Peraturan Menteri Negara Perumahan Rakyat Nomor
8/PERMEN/M/2007 Tentang Pedoman Pembangunan Perumahan
Swadaya; Lampiran II : Petunjuk Teknis Pemugaran dan
Perluasan Perumahan Swadaya
Kamus Tata Ruang. Dirjen Cipta Karya Tahun 1998 Edisi 1
Kamus Tata Ruang. Dirjen Cipta Karya Tahun 1997 Edisi 1
Peraturan Menteri Negara Perumahan Rakyat Nomor :
05/PERMEN/M/2009 Tentang Pedoman Pelaksanaan Program
Nasional Pemberdayaaan Mayarakat Mandiri Perumahan dan
Permukiman (PNPM MANDIRI PERKIM)
hal 153
610.
611.
612.
613.
administrasi
kegiatan
yang
diperlukan
guna
menjamin
akuntabilitas dan transparansi
program; pelaksanaan yang berada
ditingkat kecamatan.
Penataan Perumahan
Kegiatan pembangunan baru,
pemugaran, perbaikan, perluasan,
pemeliharaan
dan
pemanfaatannya.
Penataan Ruang
Suatu sistem proses perencanaan
tata ruang, pemanfaatan ruang,
dan pengendalian pemanfaatan
ruang.
Penataan Ruang Terpadu Penataan ruang yang dianalisis
dan dirumuskan menjadi satu
kesatuan dari berbagai kegiatan
pemanfaatan
ruang
yang
dilaksanakan oleh Pemerintah
maupun masyarakat.
Penataan Ruang Yang
Penataan ruang dapat menjamin
Serasi, Selaras, dan
terwujudnya
keserasian,
Seimbang
keselarasan, dan keseimbangan
struktur dan pola pemanfaatan
ruang bagi persebaran penduduk
antar wilayah pertumbuhan dan
perkembangan antar sektor, antar
daerah, serta antar sektor dan
daerah dalam satu kesatuan
Wawasan Nusantara; serasi berarti
nikmat
untuk
dipandangnya,
selaras berarti sesuai dalam suara
atau kegiatan, dan keseimbangan
berarti berimbang antara semua
bobot perannya; maka serasi
selaras dan seimbang berarti
terdapat keseeuaian baik dalam
PP R.I Nomor 15 Tahun 2004 Tentang Perusahaan Umum
(PERUM) Pembangunan Perumahan Nasional
UU.RI. Nomor 26 Tahun 2007 Tentang Penataan Ruang
Kamus Tata Ruang. Dirjen Cipta Karya Tahun 1997 Edisi 1
Kamus Tata Ruang. Dirjen Cipta Karya Tahun 1997 Edisi 1
hal 154
614.
Pencemaran Air
615.
Pencemaran Lingkungan
616.
Pencemaran Lingkungan
Hidup
617.
Pencemaran Udara
penampilan, kegiatan maupun
peran fungsi-fungsi yang terdapat
internal dalam ruang dan ekternal
antar ruang sampai secara
keseluruhan
pada
tingkatan
regional, bahkan nasional.
Penambahan bahan berbahaya,
merugikan atau tidak disukai air
dalam konsentrasi atau kuantitas
yang cukup untuk merugikan,
mempengaruhi kebergunaan atau
kualitas air.
Masuknya
atau
dimasukinya
mahluk hidup, zat, energy dan
atau komponen lain ke dalam
lingkungan dan atau perubahannya
tatanan lingkungan oleh kegiatan
manusia atau oleh proses alam,
sehingga kualitas lingkungan
turun sampai ke tingkat tertentu
yang menyebabkan lingkungan
menjadi kurang atau tidak dapat
berfungsi lagi sesuai dengan
peruntukannya.
Masuknya atau dimasukkannya
mahluk hidup, zat, energi,
dan/atau komponen lain ke dalam
lingkungan hidup oleh kegiatan
manusia sehingga kualitasnya
turun sampai ke tingkat tertentu
yang menyebabkan lingkungan
hidup tidak dapat berfungsi sesuai
dengan peruntukannya.
Adanya atau dimasukannya zat
atau bahan pencemar di udara
dalam jumlah dan waktu tertentu
Kamus Istilah Lingkungan, November 1994
Kamus Istilah Lingkungan, November 1994
Undang-undang Nomor 23 Tahun 1997 Tentang Pengelolaan
Lingkungan Hidup
Kamus Istilah Lingkungan, November 1994
hal 155
618.
Pencipta Arsip
619.
Pendaftaran Secara
Sistematik
620.
Pendaftaran Tanah
621.
Pendaftaran Tanah
Untuk Pertama Kali
yang
dapat
menimbulkan
gangguan terhadap mahluk hidup,
tumbuh-tumbuhan,
dan
atau
benda.
Pihak
yang
mempunyai
kemandirian dan otoritas dalam
pelaksanaan fungsi, tugas dan
tanggung jawab di bidang
pengelolaan arsip
dinamis.
Kegiatan pendaftaran tanah untuk
pertama kali yang dilakukan
secara serentak yang meliputi
semua obyek pendaftaran tanah
yang belum didaftar dalam
wilayah atau bagian wilayah suatu
desa/kelurahan
Rangkaian
kegiatan
yang
dilakukan oleh Pemerintah secara
terus menerus, berkesinambungan
dan
teratur,
meliputi
pengumpulan,
pengolahan,
pembukuan, dan penyajian serta
pemelirahaan data fisik dan data
yuridis, dalam betuk peta dan
daftar , mengenai bidang-bidang
tanah dan satuan-satuan rumah
susun, termasuk pemberian surat
tanda bukti haknya bagi bidangbidang tanah yang sudah ada
haknya dan hak milik atas satuan
rumah susun serta hak-hak tertentu
yang membebaninya
Kegiatan pendaftaran tanah yang
dilakukan
terhadap
obyek
pendaftaran yang belum didaftar
Peraturan Menteri Negara Perumahan Rakyat nomor 08 tahun
2010 tentang Tata Kearsipan Kementerian Perumahan Rakyat.
PP Nomor 24 Tahun 1997 Tentang Pendaftaran Tanah
PP Nomor 24 Tahun 1997 Tentang Pendaftaran Tanah
PP Nomor 24 Tahun 1997 Tentang Pendaftaran Tanah
hal 156
622.
Pendaftaran Tanah
Secara Sporadik
623.
Pendampingan
624.
Penataan Lingkungan
625.
Pendamping Masyarakat
626.
Pendanaan
627.
Pendapatan Daerah
berdasarkan Peraturan Pemerintah
Nomor 10 Tahun 1961 tentang
Pendaftaran Tanah atau Peraturan
pemerintah ini
Kegiatan pendaftaran tanah untuk
pertama kali mengenai struktur
atau beberapa obyek pendaftaran
tanah dalam wilayah atau bagian
wilayah suatu desa/kelurahan
secara individual atau missal.
Serangkaian
upaya
untuk
membantu masyarakat dalam
rangka
penyelenggaraan
pembangunan perumahan swadaya
secara berkelanjutan
Suatu usaha untuk memperbaiki,
mengubah, dan mengatur kembali
lingkungan tertentu yang sesuai
dengan prinsip pemanfaatan ruang
secara optimal.
Tenaga lokal yang menjadi
penggerak masyarakat dalam
pelaksanaan program.
PP Nomor 24 Tahun 1997 Tentang Pendaftaran Tanah
Peraturan Menteri Negara Perumahan Rakyat Nomor:
8/PERMEN/M/2007, Tgl. 5 September 2007, Tentang
PEDOMAN PEMBANGUNAN PERUMAHAN SWADAYA.
SNI 03-1733-2004
Peraturan Menteri Negara Perumahan Rakyat Nomor :
05/PERMEN/M/2009 Tentang Pedoman Pelaksanaan Program
Nasional Pemberdayaaan Mayarakat Mandiri Perumahan dan
Permukiman (PNPM MANDIRI PERKIM)
Penyediaan
sumber
daya UU.RI. Nomor 1 Tahun 2011 Tentang Perumahan dan Kawasan
keuangan yang berasal dari Permukiman
anggaran pendapatan dan belanja
Negara, anggaran pendaftaran dan
belanja daerah, dan/atau sumber
dana lain yang di belanjakan untuk
penyelenggaraan perumahan dan
kawasan
permukiman
sesuai
dengan
ketentuan
peraturan
perundang-undangan.
Semua hak daerah yang diakui Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 32 Tahun 2004
sebagai penambah nilai kekayaan Tentang Pemerintah Daerah
hal 157
628.
Penerima Bantuan
Stimulan PSU
629.
Pengadaan Barang / Jasa
Pemerintah
630.
Pengadaan Barang / Jasa
Secara Elektronik
(Elektronic Goverment
Procurment)
631.
Pengadaan Tanah
632.
Pengaduan
bersih dalam periode tahun
anggaran yang bersangkutan.
Pemerintah
kabupaten/kota, Peraturan Menteri Negara Perumahan Rakyat Nomor
pengambangan dan/atau kelompok 10/PERMEN/M/2007 Tentang Pedoman Bantuan Stimulan
swadaya masyarakat (KSM).
Prasarana, Sarana dan Utilitas Umum (PSU) Perumahan dan
Permukiman
Kegiatan
untuk
memperoleh PERPRES RI NOMOR 54 TAHUN 2010 Tentang Pengadaan
Barang/Jasa oleh Kementerian/ Barang/Jasa Pemerintah
Lembaga/Satuan Kerja Perangkat
Daerah/Instansi lainnya yang
prosesnya
dimulai
dari
perencanaan kebutuhan sampai
diselesaikannya seluruh kegiatan
untuk memperoleh Barang/Jasa.
Proses pengadaan barang/jasa
Peraturan Menteri Negara Perumahan Rakyat nomor 05 tahun
pemerintah yang pelaksanaannya
2010 tentang Pelaksanaan Pengadaan Barang/Jasa Secara
dilakukan secara elektronik yang
Elektronik (E-Procurement) di Lingkungan Kementerian
berbasis web/internet dengan
Perumahan Rakyat.
memanfaatkan fasilitas teknologi
komunikasi dan informasi yang
meliputi pelelangan umum secara
elektronik.
Setiap
kegiatan
untuk PP.RI. Nomor 36 Tahun 2005 Tentang Pengadaan Tanah Bagi
mendapatkan tanah dengan cara Pelaksanaan Pembangunan Untuk Kepentingan Umum
memberikan ganti rugi kepada
yang
melepaskan
atau
menyerahkan tanah, bangunan,
tanaman, dan benda-benda yang
berkaitan dengan tanah atau
dengan pencabutan hak atas tanah
Penyampaian masalah dan/atau Peraturan Menteri Negara Perumahan Rakyat nomor
pendapat terhadap pelayanan
01/Permen/M/tahun 2010 Tentang Pengelolaan Pengaduan
perumahan dan permukiman yang Masyarakat Di Bidang Perumahan Dan Permukiman.
dilakukan
oleh
unit
kerja
Kementerian dan/atau mitra kerja
Kementerian.
hal 158
633.
Pengamanan
634.
Penganugerahan
Adiupaya Puritama
635.
Pengaturan Penataan
Ruang
636.
Pengawasan
Penghindaran segala risiko yang
terjadi terhadap hunian maupun
isinya serta prasarana, sarana dan
utilitas
umum
lingkungan
perumahan selama 24 jam yang
berkoordinasi
dengan
aparat
kepolisian.
Penghargaan
yang
diberikan
kepada mereka yang berjasa dalam
penyelenggaraan perumahan dan
kawasan
permukiman
untuk
pemenuhan kebutuhan rumah atau
tempat tinggal yang layak bagi
masyarakat
terutama
bagi
masyarakat
berpenghasilan
rendah.
Upaya pembentukan landasan
hukum
bagi
Pemerintah,
pemerintah
daerah,
dan
masyarakat dalam penataan ruang.
1. Seluruh
proses
kegiatan
penilaian
terhadap
kepengurusan
Perusahaan
dengan tujuan agar perusahaan
dapat melaksanakan tugas dan
fungsi nya dengan baik, dan
berhasil mencapai tujuan yang
telah di tetapkan.
Peraturan Menteri Negara Perumahan Rakyat nomor 10 tahun
2010 tentang Acuan Pengelolaan Lingkungan Perumahan Tapak.
Peraturan Menteri Negara Perumahan Rakyat nomor 26 tahun
2011 Tentang Penganugerahan Adiupaya Puritama Kementerian
Perumahan Rakyat.
UU.RI. Nomor 26 Tahun 2007 Tentang Penataan Ruang
PP R.I Nomor 15 Tahun 2004 Tentang Perusahaan Umum
(PERUM) Pembangunan Perumahan Nasional
2. Pemantauan
terhadap Peraturan Menteri Negara Perumahan Rakyat nomor 10 tahun
pemanfaatan
dan/atau 2010 tentang Acuan Pengelolaan Lingkungan Perumahan Tapak.
pendayagunaan
prasarana,
sarana dan utilitas umum
lingkungan perumahan sesuai
dengan
fungsi
dan
peruntukannya.
hal 159
637.
Pengawasan Bangunan
638.
Pengawasan Intern
639.
Pengawasan Jalan
640.
Pengawasan Penataan
Ruang
641.
Pengelolaan
642.
Pengelolaan Lingkungan
Petugas dari Dinas Tata Kota dan
Tata Bangunan yang diberikan
tugas
untuk
melakukan
pengawasan teknis bangunan
sesuai rencana tata kota serta
peraturan lainnya.
Seluruh proses kegiatan audit,
reviu, evaluasi, pemantauan, dan
kegiatan pengawasan lainnya
terhadap penyelenggaraan tugas
dan fungsi organisasi dalam
rangka memberikan keyakinan
yang memadai bahwa kegiatan
telah dilaksanakan sesuai dengan
tolak ukur yang telah ditetapkan
secara efektif dan efisien untuk
kepentingan pimpinan dalam
mewujudkan tata pemerintahan
yang baik.
Kegiatan yang dilakukan untuk
mewujudkan tertib pengaturan,
pembinaan, dan pembangunan
jalan
Upaya agar penyelenggaraan
penataan ruang dapat diwujudkan
sesuai dengan ketentuan peraturan
perundang-undangan.
Upaya terpadu yang dilakukan
oleh
lembaga
pengelola
lingkungan perumahan tapak hasil
pembangunan
baru
untuk
menjamin berfungsinya prasarana,
sarana
dan
utilitas
umum
lingkungan Perumahan
Tapak sesuai peruntukannya.
Kegiatan
terpadu
dalam
Perda Kab. Bekasi Nomor 7 Tahun 1996 Tentang Izin
Mendirikan Bangunan.
Peraturan Menteri Negara Perumahan Rakyat nomor 22 tahun
2011,Tentang Penyelenggaraan Sistem Pengendalian Intern
Pemerintah Di Lingkungan Kementerian Perumahan Rakyat Bab
I Pasal 1.
Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 38 Tahun 2004
Tentang Jalan
UU.RI. Nomor 26 Tahun 2007 Tentang Penataan Ruang
Peraturan Menteri Negara Perumahan Rakyat nomor 10 tahun
2010 tentang Acuan Pengelolaan Lingkungan Perumahan Tapak.
Kamus Tata Ruang. Dirjen Cipta Karya Tahun 1997 Edisi 1
hal 160
643.
Pengelolaan Lingkungan
Hidup
644.
Pengelolaan Pemukiman
645.
Pengelolaan Perumahan
646.
Pengelola Perumahan
Kawasan Khusus
647.
Pengelola Rumah Susun
Sewa (pengelola)
perencanaan
pengembangan,
pembangunan baru, pemanfaatan,
pemeliharaan, pengawasan dan
pengendalian pemanfaatan dan
pemulihan suatu lingkungan.
Upaya terpadu untuk melestarikan
fungsi lingkungan hidup yang
meliputi kebijaksanaan penataan,
pemanfaatan,
pengembangan,
pemeliharaan,
pemulihan,
pengawasan, dan pengendalian
lingkungan hidup.
Kegiatan
pengaturan
daerah
permukiman yang mencakup
kegiatan
perencanaan,
pembangunan baru, perbaikan,
peremajaan,
perluasan,
pemeliharaan
dan
pemanfaatannya.
Pengaturan
kegiatan
bidang
perumahan; lingkupnya berupa
perencanaan dan pembangunan
baru,
pemugaran,
perbaikan,
perluasan,
pemeliharaan
dan
pemanfaatannya.
Unit kerja yang di bentuk dan di
tetapkan oleh Pemerinta Daerah
yang di tugasi sebagai pengelola
perumahan kawasan khusus yang
dapat terdiri dari kelompok
masyarakat pemilik tanah dan atau
pengusaha kawasan.
Instansi pemerintah atau badan
hukum atau badan layanan umum
yang ditunjuk oleh pemilik
rusunawa untuk melaksanakan
Undang-undang Nomor 23 Tahun 1997 Tentang Pengelolaan
Lingkungan Hidup
Kamus Tata Ruang. Dirjen Cipta Karya Tahun 1997 Edisi 1
Kamus Tata Ruang. Dirjen Cipta Karya Tahun 1997 Edisi 1
Peraturan Menteri Negara Perumahan Rakyat Nomor
14/PERMEN/M/2006 Tentang Penyelenggaraan Perumahan
Kawasan Khusus
Peraturan Menteri Negara Perumahan Rakyat nomor 26 tahun
2011 Tentang Penganugerahan Adiupaya Puritama Kementerian
Perumahan Rakyat.
hal 161
648.
649.
650.
651.
Pengendalian
Pengendalian
Pemanfaatan Ruang
Pengguna Bangunan
Gedung
Pengguna Anggaran
sebagian fungsi pengelola rumah
susun sewa.
1. Serangkaian
kegiatan PP R.I Nomor 34 Tahun 2009 Tentang Pedoman Pengelolaan
manajemen
pembangunan Kawasan Perkotaan
Kawasan Perkotaan yang di
maksudkan untuk menjamin
agar
program/
kegiatan
pembangunan dan pengelolaan
Kawasan Perkotaan yang di
laksanakan
sesuai
dengan
rencana yang ditetapkan untuk
mewujudkan tertib tata ruang
kawasan perkotaan.
2. Upaya
pencegahan,
penanggulangan dan pemulihan
fungsi
serta
peruntukan
prasarana, sarana dan utilitas
umum lingkungan perumahan
Upaya untuk mewujudkan tertib
tata ruang.
Pemilik
bangunan
gedung
dan/atau bukan pemilik bangunan
gedung berdasarkan kesepakatan
dengan pemilik bangunan gedung,
yang
menggunakan
dan/atau
mengelola bangunan atau bagian
bangunan gedung sesuai dengan
fungsi yang ditetapkan .
Pejabat pemegang kewenangan
penggunaan
anggaran
Kementerian/
Lembaga/Satuan
Kerja Perangkat Daerah atau
Pejabat ysng disamakan pada
Institusi
lain
Pengguna
Peraturan Menteri Negara Perumahan Rakyat nomor 10 tahun
2010 tentang Acuan Pengelolaan Lingkungan Perumahan Tapak.
UU.RI. Nomor 26 Tahun 2007 Tentang Penataan Ruang.
Undang-undnag Nomor 28 Tahun 2002 Tentang Bangunan
Gedung
PP RI NOMOR 54 TAHUN 2010 Tentang Pengadaan
Barang/Jasa Pemerintah.
hal 162
652.
Pengguna Barang
653.
Penggunaan Lahan
654.
Penggunaan Tanah /
Lahan
655.
Pengurusan
656.
Penghasilan
657.
Penghuni
658.
Pengkaji Teknis
659.
Pengelola
APBN/APBD.
Pejabat pemegang kewenangan
penggunaan
barang
milik
negara/daerah
Menunjukan
pada
kegiatan
ekonomi dan sosial di atas lahan
Wujud kegiatan penguasaan tanah
sebagai upaya untuk dapat
memberi manfaat berupa hasil dan
atau
jasa
tertentu;
dan
mewujudkan tata ruang serta
menjaga
kelestarian
fungsi
lingkungan hidup.
Kegiatan pengelolaan Perusahaan
dalam upaya mencapai tujuan
Perusahaan,
sesuai
dengan
kewajiban pengembangan usaha
yang di tetapkan oleh Menteri
Keuangan
Pendapatan
pemohon
KPR
Sejahtera yang didasarkan atas
gaji pokok atau pendapatan pokok
per bulan.
Perseorangan yang bertempat
tinggal dalam satuan ruamh susun.
Orang perorangan, atau badan
hukum yang mempunyai sertifikat
kahlian
untuk
melaksanakan
pengkajian teknis atas kelayakan
fungsi bangunan gedung sesuai
dengan ketentuan perundangundangan yang berlaku.
Setiap metode, sistem atau
perlakuan lain yang dirancang
untuk mengubah bentuk fisik
kandungan kimia dari sampah
Undang-Undang Republik Indonesia
Tentang Perbendaharaan Negara
Nomor 1 Tahun 2004
Kamus Tata Ruang. Dirjen Cipta Karya Tahun 1997 Edisi 1
Kamus Tata Ruang. Dirjen Cipta Karya Tahun 1997 Edisi 1
PP R.I Nomor 15 Tahun 2004 Tentang Perusahaan Umum
(PERUM) Pembangunan Perumahan Nasional
PERMENPERA Nomor 14 Tahun 2010 Tentang Pengadaan
Perumahan Melalui Kredit/Pembiayaan Pemilikan Rumah
Sejahtera Dengan Dukungan Bantuan Fasilitas Likuiditas
Pembiayaan Rumah
Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 16 Tahun 1985
Tentang Rumah Susun
Undang-undnag Nomor 28 Tahun 2002 Tentang Bangunan
Gedung
Kamus Istilah Lingkungan, November 1994
hal 163
660.
Pengelolaan Arsip
Dinamis
661.
Pengelolaan Kawasan
Perkotaan
662.
Pengembang
663.
Pengukuran Tanah
664.
Penguasaan Lahan
padat.
Proses pengendalian arsip dinamis
secara efisien, efektif dan
sistematis meliputi penciptaan,
penggunaan dan
pemeliharaan, serta penyusutan
arsip.
Serangkain kegiatan mulai dari
perencanaan,
pelaksanaan,dan
pengendalian
dalam
upaya
penacapaian tujuan pembangunan
Kawasan Perkotaan secara efisien
dan efektif
Badan hokum yang kegiatan
usahanya
di
bidang
pengembangan perumahan dan
kawasan
permukiman
yang
didirikan berdasarkan hukum
Indonesia
Kegiatan menetapkan luas tanah
berdasarkan batas-batas serta
riwayat tanah; untuk keperluan
pengukuran
digunakan
alat
tertentu sebagai acuan standar.
Menghimpun
lahan
bagi
pembangunan permukiman atau
kota baru; kegiatan ini erat
kaitannya
dengan
biaya
pembangunan,
untuk
itu
diperlukan pengetahuan tentang
peta kepemilikan tanah, bentuk
kapling, peruntukan lahan dan
penggunaan
lahan
yang
sesungguhnya, harga tanah serta
sifat masyarkat dan para tengkulak
lahan.
Peraturan Menteri Negara Perumahan Rakyat nomor 08 tahun
2010 tentang Tata Kearsipan Kementerian Perumahan Rakyat.
PP R.I Nomor 34 Tahun 2009 Tentang Pedoman Pengelolaan
Kawasan Perkotaan
Peraturan Menteri Negara Perumahan Rakyat Tentang Petunjuk
Teknis Penggunaan Dana Alokasi Khusus Bidang Perumahan dan
Kawasan Permukiman.
Kamus Tata Ruang. Dirjen Cipta Karya Tahun 1997 Edisi 1
Kamus Tata Ruang. Dirjen Cipta Karya Tahun 1997 Edisi 1
hal 164
665.
Pengusaha Kawasan
Khusus
666.
Pengujian
667.
Perimbangan Keuangan
Antara Pemerintah Dan
Pemerintahan Daerah
668.
Peningkatan Kualitas
Rumah (PK)
669.
Peninjauan Kembali
Rencana Tata Ruang
Orang atau badan hokum yang
mengusahakan pengembangan dan
atau pengelolaan kegiatan dengan
fungsi khusus seperti industri,
perikanan,
kelautan
dan
pelabuhan,
pertambangan,
pariwisata dan pertanian.
Kegiatan
penilaian
terhadap
kelengkapan data yang dilakukan
oleh Satker BLU-Kemenpera
terhadap dokumen permintaan
pencairan dana FLPP yang
diajukan oleh Bank Pelaksana
yang bertujuan untuk menghindari
terjadinya duplikasi permintaan
pencairan dana FLPP.
Suatu sistem pembagian keuangan
yang
adil,
proporsional,
demokratis,
transparan,
dan
bertanggung jawab dalam rangka
pendanaan
penyelenggaraan
desentralisasi
dengan
mempertimbangkan
potensi,
kondisi dan kebutuhan daerah,
serta
besaran
pendanaan
penyelenggaraan
dekonsentrasi
dan tugas pembantuan.
Kegiatan memperbaiki komponen
rumah dan /atau memperluas
rumah
untuk
meningkatkan
dan/atau memenuhi syarat rumah
layak huni.
Rangkaian kegiatan pemantauan,
penelaahan dan penyempurnaan
rencana tata ruang yang dilakukan
dalam rangka menjaga kesesuaian
Peraturan Menteri Negara Perumahan Rakyat Nomor
14/PERMEN/M/2006 Tentang Penyelenggaraan Perumahan
Kawasan Khusus
Peraturan Menteri Perumahan Rakyat Republik Indonesia Nomor
08 Tahun 2012 tentang Perubahan Atas Peraturan Menteri
Perumahan Rakyat Nomor 05 Tahun 2012 Tentang Pengadaan
Perumahan Melalui Kredit/Pembiayaan Pemilikan Rumah
Sejahtera Dengan Dukungan Fasilitas Likuiditas Pembiayaan
Perumahan
UU.RI. Nomor 32 Tahun 2004 Tentang Pemerintahan Daerah
Peraturan Menteri Negara Perumahan Rakyat nomor 14 tahun
2011 Tentang Pedoman Pelaksanaan Bantuan Stimulan
Perumahan Swadaya Bagi Masyarakat Berpenghasilan Rendah
BAB I Bagian Kesatu Pasal 1.
Kamus Tata Ruang. Dirjen Cipta Karya Tahun 1997 Edisi 1
hal 165
670.
671.
672.
673.
674.
rencana dan pemanfaatannya yang
diselaraskan dengan perubahan
nilai-nilai yang berlaku.
Penyajian Evaluasi
Telaahan secara garis besar
Lingkungan (PEL)
tentang kegiatan yang sedang
dilaksanakan, rona lingkungan
pada saat penyajian itu dibuat,
dampak
lingkungan
yang
ditimbulkan
oleh
kegiatan
tersebut, dan rencana tindakan
pengendalian dampak negatifnya.
Pengaturan Jalan
Kegiatan perumusan kebijakan
perencanaan,
penyusunan
perencanaan
umum,
dan
penyusunan peraturan perundangundangan jalan
Penyajian Informasi
Telaahan secara garis besar
Lingkungan (PIL)
tentang rencana yang akan
dilaksanakan rona lingkungan
tempat kegiatan, kemungkinan
dampak lingkungan oleh kegiatan
tersebut, dan rencana tindakan
pengendalian dampak negatifnya.
Penyedia Barang / Jasa
Badan
usaha
atau
orang
perseorangan yang menyediakan
Barang/ Pekerjaan Konstruksi/Jasa
Konsultansi/Jasa Lainnya.
Penyediaan Tanah Untuk 1. Setiap kegiatan pemenuhan
Perumahan dan
kebutuhan
tanah
untuk
Permukiman
perumahan dan permukiman
melalui
penyelenggaraan
pengelolaan
Kasibah
dan
Lisiba yang berdiri sendiri.
Kamus Tata Ruang. Dirjen Cipta Karya Tahun 1997 Edisi 1
Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 38 Tahun 2004
Tentang Jalan
Kamus Tata Ruang. Dirjen Cipta Karya Tahun 1997 Edisi 1
PERPRES RI NOMOR 54 TAHUN 2010 Tentang Pengadaan
Barang/Jasa Pemerintah
-
PP Nomor 80 Tahun 1999 Tentang Kawasan Siap Bangun dan
Lingkungan Siap Bangun Yang Berdiri Sendiri
- Peraturan Menteri Negara Perumahan Rakyat Nomor
14/PERMEN/M/2006
Tentang Penyelenggaraan Perumahan Kawasan Khusus
2. Setiap kegiatan pemenuhan
kebutuhan
tanah
umtuk
hal 166
675.
Penyelenggara
676.
Penyelenggara Jalan
677.
Penyelenggaraan
Kearsipan
678.
Penyelenggara
Pembangunan
679.
Penyelenggara
Pembangunan
Perumahan
680.
Penyelenggaraan
Bangunan Gedung
perumahan dan permukiman
melalui
penyelenggaraan
perumahan kawasan khusus
Kelompok masyarakat pemilik
tanah atau badan usaha yang
ditetapkan oleh Badan Pengelola
untuk membangun Lisiba atau
ditunjuk oleh Pemerintah Daerah
untuk membangun Lisiba yang
berdiri sendiri.
Pihak
yang
melakukan
pengaturan,
pembinaan,
pembangunan, dan pengawasan
jalan sesuai dengan kewenangan
Keseluruhan kegiatan meliputi
kebijakan, pembinaan kearsipan
dan pengelolaan arsip dalam suatu
sistem kearsipan nasional yang
didukung oleh sumber daya
manusia, prasarana dan sarana,
serta sumber daya lainnya.
Badan Usaha Milik Negara atau
Daerah, Koperasi dan Badan
Usaha Milik Swasta yang bergerak
dalam
bidang
pembangunan
rumah susun, serta swadaya
masyarakat.
Badan Usaha dan atau anggota
masyarakat yang memiliki ijin
yang
berwenang
untuk
membangun perumahan yang
diperuntukan bagi masyarakat.
Kegiatan pembangunan yang
meliputi
proses
perencanaan
teknis dan pelaksanaan konstruksi,
serta
kegiatan
pemanfaatan,
PP Nomor 80 Tahun 1999 Tentang Kawasan Siap Bangun Dan
Lingkungan Siap Bangun Yang Berdiri Sendiri
Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 38 Tahun 2004
Tentang Jalan
Peraturan Menteri Negara Perumahan Rakyat nomor 08 tahun
2010 tentang Tata Kearsipan Kementerian Perumahan Rakyat.
PP Nomor 4 Tahun 1988
Kep.Menkes No. 829/MENKES/SK/VII/1999
Undang-undang Nomor 28 Tahun 2002 Tentang Bangunan
Gedung
hal 167
681.
682.
683.
684.
685.
686.
687.
688.
pelestarian dan pembongkaran.
Penyelenggaraan
Kegiatan
yang
meliputi
Penataan Ruang
pengaturan,
pembinaan,
pelaksanaan, dan pengawasan
penataan ruang.
Penyelenggaraan
Melaksanakan
kegiatan
Pengelolaan
pengelolaan
yang
mencakup
merencanakan,
mengatur,
membangun,
mengoperasikan
serta mengendalikan.
Penyelenggaraan
Kegiatan
perencanaan,
Perumahan Dan
pembangunan, pemanfaatan, dan
Kawasan Permukiman
pengendalian,
termasuk
di
dalamnya
pengembangan
kelembagaan, pendanaan dan
sistem pembiayaan, serta peran
masyarakat yang terkoordinasi dan
terpadu
Penyelenggaraan
Kegiatan
perencanaan,
Perumahan dan Kawasan pembangunan, dan pengendalian.
Permukiman
dengan
Hunian Berimbang
Penyelenggaraan
Kegiatan
perencanaan,
Perumahan Murah
pembangunan,pemanfaatan
dan
pengendalian.
Peremajaan Lingkungan Perombakan lingkungan secara
mendasar dan menyeluruh untuk
memperbaiki kondisinya.
Penyusutan Arsip
Kegiatan
pengurangan
arsip
dengan cara memindahkan arsip
inaktif dari unit pengolah ke unit
kearsipan, pemusnahan arsip yang
tidak memiliki nilai guna dan
penyerahan arsip statis ke lembaga
kearsipan.
Peran Serta Masyarakat
1. Berbagai kegiatan orang
UU.RI. Nomor 26 Tahun 2007 Tentang Penataan Ruang
Kamus Tata Ruang. Dirjen Cipta Karya Tahun 1997 Edisi 1
UU.RI Nomor 1 Tahun 2011 Tentang Perumahan dan Kawasan
Permukiman
Peraturan Menteri Perumahan Rakyat Republik Indonesia Nomor
10 Tahun 2012 tentang Penyelenggaraan perumahan dan
Kawasan Permukiman Dengan Hunian Berimbang.
Peraturan Menteri Negara Perumahan Rakyat nomor 25 tahun
2011,Tentang Pedoman Penyelenggaraan Perumahan Murah
BAB I bagian Kesatu Pasal 1.
Kamus Tata Ruang. Dirjen Cipta Karya Tahun 1997 Edisi 1
Peraturan Menteri Negara Perumahan Rakyat nomor 08 tahun
2010 tentang Tata Kearsipan Kementerian Perumahan Rakyat.
Kamus Tata Ruang. Dirjen Cipta Karya Tahun 1997 Edisi 1
hal 168
689.
Perancah (Bekisting)
690.
Perancang Bangunan
691.
Peraturan Bangunan
seorang, kelompok atau badan
hukum yang timbul atas
kehendak
dan
keinginan
sendiri di tengah masyarakat,
untuk berminat dan bergerak
dalam
penyelenggaraan
penataan ruang.
2. Keterlibatan
masyarakat
sesuai dengan hak dan
kewajibannya sebagai subjek
dan objek pembangunan;
keterlibatan dalam tahap
pembangunan ini dimulai
sejak
tahap
perencanaan
sampai dengan pengawasan
berikut segala hak dan
tanggung jawabnya.
Struktur pembantu sementara di
dalam
pelaksanaan
suatu
bangunan
untuk
menunjang
pekerjaan struktur bangunan.
Seorang atau sekelompok ahli
dalam bidang arsitektur yang
memilik izin bekerja
Suatu dokumen hukum tentang
syarat-syarat membangun suatu
bangunan, (gedung dan lain-lain);
dimaksudkan untuk memberikan
perlindungan terhadap kesehatan
lingkungan,
keamanan
dan
kesejahteraan
umum;
aturan
tersebut khususnya berkenaan
dengan
teknik
konstruksi,
ketentuan
penggunaan
dan
kelengkapan suatu bangunan;
misal tentang keharusan adanya
Perda Kab. Bekasi Nomor 7 Tahun 1996 Tentang Izin
Mendirikan Bangunan.
Perda Kab. Bekasi Nomor 7 Tahun 1996 Tentang Izin
Mendirikan Bangunan.
Kamus Tata Ruang. Dirjen Cipta Karya Tahun 1997 Edisi 1
hal 169
692.
Peraturan Daerah
pintu darurat bagi bangunan
umum terutama yang bertingkat,
perlindungan terhadap bahaya
kebakaran,
desain
struktur,
fasilitas sanitasi, pencahayaan, dan
sirkulasi udara.
1. Sumber tertib hukum tertinggi - Kamus Tata Ruang. Dirjen Cipta Karya Tahun 1997 Edisi 1
di daerah yang ditetapkan oleh
Kepala Daerah bersama-sama
dengan DPRD.
2.
693.
694.
695.
696.
697.
Peraturan daerah provinsi
dan/atau
peraturan
kabupaten/kota.
Peraturan Kepala Daerah Peraturan Gubernur dan/atau
peraturan Bupati/Walikota
Perawatan
Kegiatan memperbaiki dan/atau
mengganti
bagian
bangunan
gedung,
komponen,
bahan
bangunan, dan/atau prasarana dan
sarana agar bangunan gedung
tetap layak fungsi
Perbaikan Dan
Merupakan
kegiatan
tanpa
Pemugaran Rumah
perombakan
yang
mendasar,
bersifat parsial, dan memerlukan
peran serta masyarakat yang
dilaksanakan secara bertahap.
Perbaikan Rumah
kegiatan memperbaiki komponen
dan/atau memperluas rumah
untuk meningkatkan dan/atau
memenuhi syarat rumah layak
huni.
Perbendaharaan Negara Pengelolaan
dan
pertanggungjawaban
keuangan
negara,termasuk investasi dan
kekayaan yang dipisahkan,yang di
- Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 32 Tahun 2004
Tentang Pemerintah Daerah
Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 32 Tahun 2004
Tentang Pemerintahan Daerah
Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 28 Tahun 2002
Tentang Bangunan Gedung
Peraturan Menteri Negara Perumahan Rakyat Nomor :
05/PERMEN/M/2009 Tentang Pedoman Pelaksanaan Program
Nasional Pemberdayaaan Mayarakat Mandiri Perumahan dan
Permukiman (PNPM MANDIRI PERKIM)
Peraturan Menteri Negara Perumahan Rakyat Nomor 5 tahun
2011 Tentang Petunjuk Teknis Penggunaan Dana Alokasi Khusus
Bidang Perumahan dan Kawasan Permukiman pasal 1.
Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 1 Tahun 2004
Tentang Perbendaharaan Negara
hal 170
698.
Perijinan pembangunan
rumah
699.
Peremajaan Kota
700.
Perencanaan
701.
Perencanaan Instalasi
702.
Perencanaan Jangka
Menengah Program
Penanggulangan
Kemiskinan (PJM
tetapkan dalam APBN dan APBD
Perijinan yang dikeluarkan oleh
bagian dari pemerintah daerah,
bagi masyarakat yang hendak
membangun
suatu
bangunan
sesuai dengan peruntukan rumah
Kegiatan
pembongkaran
dan
pembangunan
kembali
suatu
bagian dari kota; merupakan
upaya meningkatkan manfaat
lahan bagi masyarakat serta
pemerintah kota.
1. Kegiatan
merencanakan
kebutuhan ruang untuk setiap
unsur rumah dan kebutuhan
jenis prasarana yang melekat
pada bangunan, dan keterkaitan
dengan rumah lain serta
prasarana di luar rumah.
2. Kegiatan penyusunan dan/atau
peninjauan
kembali
atas
rencana yang telah ada untuk
disesuaikan dengan situasi dan
kondisi
kebutuhan
pengembangan
lingkungan
perumahan untuk masa tertentu
Seorang atau sekelompok ahli
dalam bidang instalasi dan
perlengkapan bangunan yang
memiliki izin bekerja.
Dokumen
hasil
proses
pembelajaran
perencanaan
partisipatif masyarakat bersama
perangkat kelurahan dan para
Peraturan Menteri Negara Perumahan Rakyat Nomor
8/PERMEN/M/2007 Tentang Pedoman Pembangunan Perumahan
Swadaya; Lampiran II : Petunjuk Teknis Pemugaran dan
Perluasan Perumahan Swadaya
Kamus Tata Ruang. Dirjen Cipta Karya
Tahun 1997 Edisi 1
UU R.I Nomor 1 Tahun 2011 Tentang Perumahan dan Kawasan
Permukiman
Peraturan Menteri Negara Perumahan Rakyat nomor 10 tahun
2010 tentang Acuan Pengelolaan Lingkungan Perumahan Tapak.
Perda Kab. Bekasi Nomor 7 Tahun 1996
Tentang Izin Mendirikan Bangunan.
Peraturan Menteri Negara Perumahan Rakyat Nomor :
05/PERMEN/M/2009 Tentang Pedoman Pelaksanaan Program
Nasional Pemberdayaaan Mayarakat Mandiri Perumahan dan
Permukiman (PNPM MANDIRI PERKIM)
hal 171
Pronangkis)
703.
Perencanaan Struktur
704.
Perencanaan Kota
705.
Perencanaan Tata Ruang
706.
Perhimpunan Penghuni
707.
Perijinan Pembangunan
Dan Penggunaan Rumah
pihak dikelurahan setempat, yang
mencerminkan prioritas-prioritas
program yang disepakati bersama
Seorang ahli atau sekelompok
dalam bidang struktur/konstruksi
bangunan yang memiliki izin
bekerja.
1. Kegiatan penyusunan dan
peninjauan kembali rencanarencana kota.
2. Kegiatan penyusunan rencanarencana kota ataupun dan
kegiatan peninjauan kembali
atas rencana kota yang telah
ada untuk disesuaikan dengan
kondisi dan situasi kebutuhan
pengembangan kota yang
berkembang.
1. Perencanaan struktur dan pola
pemanfaatan
ruang
yang
meliputi tata guna tanah, tata
guna air, tata guna udara dan
tata guna sumber daya lainnya;
perencanaan
tata
ruang
dilakukan melalui proses dan
prosedur penyusunan serta
penetapan rencana tata ruang.
2. Suatu proses untuk menentukan
struktur ruang dan pola ruang
yang meliputi penyusunan dan
penetapan rencana tata ruang
Perhimpunan yang anggotanya
terdiri dari para penghuni.
Perda Kab. Bekasi Nomor 7 Tahun 1996
- Kamus Istilah Lingkungan, November 1994
- SNI 03-1733-2004
- Kamus Tata Ruang. Dirjen Cipta Karya Tahun 1997 Edisi 1
- UU.RI. Nomor 26 Tahun 2007
Tentang Penataan Ruang
Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 16 Tahun 1985
Tentang Rumah Susun
Perijinan yang di keluarkan oleh Peraturan Menteri Negara Perumahan Rakyat Nomor:
bagian dari pemerintah daerah 8/PERMEN/M/2007, Tgl. 5 September 2007, Tentang Pedoman
hal 172
708.
Perimbangan Keuangan
Antara Pemerintah Dan
Pemerintahan Daerah
709.
Perkotaan
710.
Perlindungan Konsumen
*
Perlindungan
Masyarakat
bagi masyarakat yang hendak
membangun
dan
atau
menggunakan suatu bangunan
sesuai dengan peruntukannya.
Suatu sistem pembagian keuangan
yang
adil,
proporsional,
demokratis,
transparan,
dan
bertanggung jawab dalam rangka
pendanaan
penyelenggaraan
desentralisasi,
dengan
mempertimbangkan
potensi,
kondisi, dan kebutuhan daerah
serta
besaran
pendanaan
penyelenggaraan
dekonsentrasi
dan tugas pembantuan
Satuan
permukiman
bukan
pedesaan yang berperan di dalam
satuan wilayah pengembangan dan
atau wilayah nasional sebagai
simpul jasa, menurut pengamatan
tertentu.
Segala upaya yang menjamin
adanya kepastian hukum untuk
memberi perlindungan kepada
konsumen.
Komponen
khusus
kekuatan
pertahanan keamanan negara yang
mempu
berfungsi
membantu
masyarakat
menanggulangi
bencana maupun memperkecil
akibat malapetaka; merupakan
pengorganisasian
masyarakat
untuk
melakukan
fungsi
menanggulangi
dan
atau
memperkecil akibat malapetaka
yang ditimbulkan oleh perang;
Pembangunan Perumahan Swadaya.
Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 32 Tahun 2004
Tentang Pemerintahan Daerah
SNI 03-1733-2004
UU.RI. Nomor 8 Tahun 1999
Tentang Perlindungan Konsumen
Kamus Tata Ruang. Dirjen Cipta Karya
Tahun 1997 Edisi 1
hal 173
711.
712.
713.
714.
bencana alam, atau bencana
lainnya.
Perluasan
Kegiatan penambahan bangunan
rumah dalam rangka pemenuhan
kebutuhan ruang baru bagi
penghuninya
Permohonan Mendirikan Permohonan yang diajukan oleh
Bangunan
perseorangan atau badan hukum
untuk
mendapatkan
izin
mendirikan bangunan
Permukiman
1. Bagian dari lingkungan hidup
di luar kawasan lindung, baik
yang berupa kawasan perkotaan
maupun
perdesaan
yang
berfungsi sebagai lingkungan
tempat tinggal atau lingkungan
hunian dan tempat kegiatan
yang mendukung perikehidupan
dan
penghidupan
yang
dilengkapi dengan prasarana
dan sarana lingkungan, dan
tempat kerja yang memberikan
pelayanan dan kesempatan
kerja terbatas.
Permukiman Baru
2. Bagian dari lingkungan hunian
yang terdiri atas lebih dari satu
satuan
perumahan
yang
mempunyai prasarana, sarana,
utilitas umum, serta mempunyai
penunjang kegiatan fungsi lain
di kawasan perkotaan atau
kawasan perdesaan
Daerah kediaman atau hunian
yang baru dibangun dalam skala
besar, sebagai perluasan dari pusat
Peraturan Menteri Negara Perumahan Rakyat Nomor
8/PERMEN/M/2007 Tentang Pedoman Pembangunan Perumahan
Swadaya; Lampiran II : Petunjuk Teknis Pemugaran dan
Perluasan Perumahan Swadaya
Perda Kab. Bekasi Nomor 7 Tahun 1996
Tentang Izin Mendirikan Bangunan.
Peraturan Menteri Negara Perumahan Rakyat Nomor
11/Permen/M/2008 tentang Pedoman Keserasian Kawasan
Perumahan dan Permukiman.
Peraturan Menteri Perumahan Rakyat Republik Indonesia Nomor
10 Tahun 2012 tentang Penyelenggaraan perumahan dan
Kawasan Permukiman Dengan Hunian Berimbang.
Kamus Tata Ruang. Dirjen Cipta Karya
Tahun 1997 Edisi 1
hal 174
715.
716.
Permukiman Kumuh
Perumahan
kota yang ada atau pembangunan
baru pada lahan milik pribadi atau
perusahaan, dengan dilengkapi
berbagai ragam tipe rumah, sistem
transportasi
lokal
yang
berhubungan dengan daerah pusat
kota yang ada.
1. Permukiman yang tidak layak - UU.RI Nomor 1 Tahun 2011
huni karena ketidakteraturan
Tentang Perumahan dan Kawasan Permukiman
bangunan, tingkat kepadatan
bangunan yang tinggi, dan
kualitas bangunan serta sarana - Kamus Tata Ruang. Dirjen Cipta Karya
dan prasarana yang tidak
Tahun 1997 Edisi 1
memenuhi syarat
2. Permukiman tidak layak huni
atau dapat membahayakan
kehidupan penghuni, karena
keadaan
keamanan
dan
kesehatan
memprihatinkan,
kenyamanan dan keandalan
bangunan dalam lingkungan
tersebut tidak memadai, baik
dilihat dari segi tata ruang,
kepadatan bangunan yang
sangat
tinggi,
kualitas
bangunan yang sangat rendah
serta prasarana dan sarana
lingkungan
yang
tidak
memenuhi syarat.
1. Kumpulan
rumah
sebagai UU.RI Nomor 1 Tahun 2011 Tentang Perumahan dan Kawasan
bagian dari permukiman, baik Permukiman
perkotaan maupun perdesaan
yang
dilengkapi
dengan
prasarana, sarana, dan utilitas
umum sebagai hasil upaya
hal 175
pemenuhan rumah yang layak
huni.
717.
*
Perumahan Dan
Kawasan Permukiman
Perumahan Swadaya
2. Kelompok
rumah
yang
berfungsi sebagai lingkungan
tempat tinggal atau lingkungan
hunian
dilengkapi
dengan
prasarana
dan
sarana
lingkungan.
Satu kesatuan sistem yang terdiri
atas pembinaan, penyelenggaraan
perumahan,
penyelenggaraan
kawasan
permukiman,
pemeliharaan dan perbaikan,
pencegahan dan peningkatan
kualitas
terhadap
perumahan
kumuh dan permukiman kumuh,
penyediaan tanah, pendanaan dan
system pembiayaan, serta peran
masyarakat.
1. Rumah atau perumahan yang
dibangun atas prakarsa dan
upaya masyarakat, baik secara
mandiri maupun berkelompok
pembangunan rumah baru.
Peraturan Menteri Negara Perumahan Rakyat nomor 10 tahun
2010 tentang Acuan Pengelolaan Lingkungan Perumahan Tapak.
2. Rumah atau perumahan yang
dibangun atas prakarsa dan
upaya masyarakat,baik secara
sendiri atau kelompok, yang
meliputi
perbaikan,
pemugaran/perluasan
atau
pembangunan rumah baru
beserta lingkungan.
Peraturan Menteri Negara Perumahan Rakyat nomor 14 tahun
2011 Tentang Pedoman Pelaksanaan Bantuan Stimulan
Perumahan Swadaya Bagi Masyarakat Berpenghasilan Rendah
BAB I Bagian Kesatu Pasal 1.
UU.RI Nomor 1 Tahun 2011 Tentang Perumahan dan Kawasan
Permukiman
Peraturan Menteri Negara Perumahan Rakyat Nomor :
05/PERMEN/M/2009 Tentang Pedoman Pelaksanaan Program
Nasional Pemberdayaaan Mayarakat Mandiri Perumahan dan
Permukiman (PNPM MANDIRI PERKIM)
hal 176
*
Perumahan Kawasan
Khusus
*
Pentahapan Konstruksi
Kawasan untuk pengembangan
perumahan pada hamparan tanah
yang fisiknya telah dipersiapkan
untuk pembangunan perumahan
dan permukiman dalam rangka
menunjang kegiatan dengan fungsi
khusus, yang dilengkapi dengan
jaringan primer, sekunder dan
tersier prasarana lingkungan,
sarana lingkungan serta utilitas,
sesuai dengan rencana tata
bangunan
dan
lingkungan
perumahan yang ditetapkan oleh
Kepala Daerah dan sesuai dengan
persyaratan
pembakuan
tata
lingkungan tempat tinggal atau
lingkungan hunian dan pelayanan
lingkungan;
Pembangunan rumah yang dimulai
dengan merancang pondasi rumah
secara keseluruhan dengan criteria
sebagai berikut :
Peraturan Menteri Negara Perumahan Rakyat Nomor
14/PERMEN/M/2006 Tentang Penyelenggaraan Perumahan
Kawasan Khusus
Peraturan Menteri Negara Perumahan Rakyat Nomor
8/PERMEN/M/2007 Tentang Pedoman Pembangunan Perumahan
Swadaya; Lampiran III : Petunjuk Teknis Pemugaran dan
Perluasan Perumahan Swadaya
1. Rumah Inti Tumbuh (RIT)
dimulai dengan pemasangan
pondasi untuk seluruh luasan
rumah, yang terdiri dari
pondasi umpak / setempat
untuk peletakan kolom/tiang,
dan masing-masing pondasi
umpak dihubungkan dengan
sloof beton bertulang, baik
pondasi maupun sloof harus
dilandasi pasir utugsetebal 10
cm.
2. Pembesian untuk kolom / tiang
hal 177
sudah harus disiapkan, yang
jumlahnya
sesuai
dengan
kebutuhan, terutama pada
pertemuan dinding.
3. Setelah pengecoran kolom /
tiang di bagian atas sekeliling
bangunan dipasang ring balok
beton bertulang.
4. Setelah cor beton konstruksi
kering
dapat
dilanjutkan
pasangan dinding, kusen,
rangka atap dan penutup atap.
5. Untuk daerah rawan gempa
konstruksi
harus
sudah
mengantisipasi
konstruksi
tahan
gempa
seperti
pengaturan pertemuan tiang
dan balok, bila perlu diberi
balok inti dan pembesian yang
cukup.
718.
Pentahapan Ruangan
Pembangunan rumah yang dimulai
dengan membangun ruangan
sesuai kebutuhan minimal rumah,
dengan kriteria sebagai berikut:
Peraturan Menteri Negara Perumahan Rakyat Nomor
8/PERMEN/M/2007 Tentang Pedoman Pembangunan Perumahan
Swadaya; Lampiran III : Petunjuk Teknis Pemugaran dan
Perluasan Perumahan Swadaya
1. Rumah Inti Tumbuh (RIT)
dimulai dengan membangun
ruangan inti yaitu sebuah
ruangan tertutup dan sebuah
ruangan terbuka beratap dan
fasilitas MCK;
2. RIT memiliki bentuk atap
dengan mengantisipasi adanya
penambahan ruangan yang
hal 178
bakal dilakukan, yaitu dengan
memberi atap pada ruang
terbuka yang untuk sementara
berfungsi sebagai ruang serba
guna;
3. Bentuk generik atap pada RIT
selain pelana, dapat berbentuk
lain (limasan, kerucut, dll)
sesuai dengan karakteristik
daerah setempat;
4. Penghawaan dan pencahayaan
alami pada RIT menggunakan
bukaan yang memungkinkan
sirkulasi silang udara dan
masuknya sinar matahari.
719.
720.
721.
Penyelenggaraan Jalan
Kegiatan yang meliputi peraturan,
pembinaan, pembangunan, dan
pengawasan jalan
Penyelenggaraan
Unit kerja yang di bentuk dan di
Perumahan Kawasan
tetapkan oleh Pemerintah Daerah
Khusus
yang
menyelenggarakan
perumahan kawasan khusus yang
dapat terdiri dari kelompok
masyarakat pemilik tanah dan atau
pengusaha kawasan khusus
Perjanjian
Kerjasama perjanjian yang ditandatangani
Operasional ( PKO)
antara Pejabat Pembuat Komitmen
(PPK) Satuan Kerja Kementerian
Perumahan
Rakyat
bersama
dengan Direksi Bank Pelaksana
yang mengatur tanggung jawab
para
pihak
dalam
rangka
pelaksanaan bantuan pembiayaan
perumahan melalui KPRSH.
Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 38 Tahun 2004
Tentang Jalan.
Peraturan Menteri Negara Perumahan Rakyat Nomor
14/PERMEN/M/2006 Tentang Penyelenggaraan Perumahan
Kawasan Khusus
Peraturan Menteri Negara Perumahan Rakyat Nomor 07 tahun
2011 Tentang Perubahan Kedua Atas Peraturan Menteri Negara
Perumahan Rakyat Nomor 13 Tahun 2010 Tentang Tata Cara
Pelaksanaan KPR Bersubsidi dan KPR Syariah Bersubsidi serta
KPR Sarusuna Bersubsidi dan KPR Sarusuna Syariah Bersubsidi
hal 179
722.
Perolehan Hak Atas
Tanah Dan Atau
Bangunan
723.
Permukiman
724.
Pernyataan Dampak
Lingkungan
725.
Perpanjangan Hak
726.
Perpetakan
727.
Persyaratan
Administratif
Perbuatan atau peristiwa hukum
yang mengakibatkan diperolehnya
hak atas tanah dan atau bangunan
oleh tanah pribadi atau badan
Bagian dari lingkungan hunian
yang terdiri atas lebih dari satu
satuan
perumahan
yang
mempunyai prasarana, sarana,
utilitas umum, serta mempunyai
penunjang kegiatan fungsi lain di
kawasan perkotaan atau kawasan
perdesaan.
Suatu dokumen yang dibuat oleh
suatu lembaga pusat, daerah atau
suatu perusahaan swasta yang
menguraikan dampak lingkungan
dari suatu rancangan (Undangundang),
suatu
proyek
pembangunan,
atau
kegiatan
penting lain yang mungkin akan
mempengaruhi mutu lingkungan,
dokumen
diisyaratkan
oleh
Undang-undang lingkungan hidup
dari Undang-undang lingkungan
lain.
Penambahan
jangka
waktu
berlakunya sesuatu hak tanpa
mengubah syarat-syarat dalam
pemberian hak tersebut
Bidang tanah yang ditetapkan
batas-batasnya sebagai satuansatuan yang sesuai dengan rencana
kota.
Persyaratan mengenai perizinan
usaha
dari
perusahaan
pembangunan perumahan, izin
UU.RI. Nomor 21 Tahun 1997
Tentang Bea Perolehan Hak Atas Tanah dan Bangunan
Peraturan Menteri Negara Perumahan Rakyat Tentang Petunjuk
Teknis Penggunaan Dana Alokasi Khusus Bidang Perumahan dan
Kawasan Permukiman.
Kamus Istilah Lingkungan, November 1994
PP Nomor 40 Tahun 1996 Tentang Hak Guna Usaha, hak Guna
Bangunan dan Hak Pakai Atas Tanah.
Perda Kab. Bekasi Nomor 7 Tahun 1996
Tentang Izin Mendirikan Bangunan.
PP Nomor 4 Tahun 1988 Tentang Rumah Susun
hal 180
728.
Persyaratan
Administratif
729.
Persyaratan Ekologis
730.
Persyaratan Ekologis
731.
Persyaratan Kesehatan
Perumahan
732.
Persyaratan Teknis
usaha dan/atau layak huni yang
diatur
dengan
peraturan
perundang-undangan
dan
disesuaikan dengan kebutuhan dan
perkembangan.
Persyaratan yang berkaitan dengan
pemberian izin lokasi, izin lokasi
dan izin mendirikan bangunan
serta pemberian hak atas tanah.
Persayaratan
yang
berkaitan
dengan
keserasian
dan
keseimbangan,
baik
natara
lingkungan
buatan
dengan
lingkungan alam maupun dengan
lingkungan
sosial
budaya,
termasuk nilai-nilai budaya bangsa
yang perlu dilestarikan.
Persyaratan yang berkaitan dengan
keserasian dan keseimbangan baik
antara lingkungan buatan dengan
lingkungan alam maupun dengan
lingkungan sosbud termasuk nilainilai budaya bangsa yang perlu
dilestarikan.
Ketetapan atau ketentuan teknis
kesehatan yang wajib dipenuhi
dalam
rangka
melindungi
penghuni rumah, masyarakat yang
bermukim di perumahan dan atau
masyarakat sekitarnya dari bahaya
atau gangguan kesehatan
Persyaratan mengenai struktur
bangunan keamanan keselamatan,
kesehatan, kenyamanan dan lainlain yang berhubungan dengan
rancang
bangun,
termasuk
SNI 03-1733-2004
SNI 03-1733-2004
Kamus Tata Ruang. Dirjen Cipta Karya Tahun 1997 Edisi 1
Kep. Menkes No. 829/MENKES/SK/VII/1999
PP Nomor 4 Tahun 1988 Tentang Rumah Susun
hal 181
733.
Persyaratan Teknis
734.
Persyaratan Teknis
735.
Pertelaan
736.
Perumahan
737.
Perumahan Formal
kelengkapan
prasarana
dan
fasilitas lingkungan, yang diatur
dengan peraturan perundangundangan
serta
disesuaikan
dengan
kebutuhan
dan
perkembangan.
Persyaratan kenyamanan dan
keselamatan bangunan hunian,
sarana dan prasarana lingkungan
serta utilitas umum.
Persyaratan yang berkaitan dengan
keselamatan dan kenyamanan
bangunan, dan keandalan sarana
serta prasarana lingkungannya.
Rincian batas yang jelas dari
masing-masing satuan rumah
susun, bagian bersama, benda
bersama dan tanah bersama yang
diwujudkan dalam bentuk gambar
dan uraian.
1. Kelompok
rumah
yang
berfungsi sebagai lingkungan
tempat tinggal atau lingkungan
hunian yang di lengkapi dengan
prasarana, sarana lingkungan,
dan utilitas umum.
2. Kumpulan
rumah
sebagai
bagian dari permukiman, baik
perkotaan maupun pedesaan,
yang
dilengkapi
dengan
prasarana, sarana dan utilitas
umum sebagai hasil upaya
pemenuhan rumah yang layak
huni.
Rumah atau perumahan yang di
SNI 03-1733-2004
Kamus Tata Ruang. Dirjen Cipta Karya Tahun 1997 Edisi 1
Permen PU No. 60/PRT/1992
Peraturan Menteri Negara Perumahan Rakyat Nomor
10/PERMEN/M/2007 Tentang Pedoman Bantuan Stimulan
Prasarana, Sarana dan Utilitas Umum (PSU) Perumahan dan
Permukiman.
Peraturan Menteri Perumahan Rakyat Republik Indonesia Nomor
10 Tahun 2012 tentang Penyelenggaraan perumahan dan
Kawasan Permukiman Dengan Hunian Berimbang.
Peraturan
Menteri
Negara
Perumahan
Rakyat
Nomor
hal 182
*
Perumahan Kawasan
Khusus
738.
738.
Perumahan Kawasan
Nelayan/ Kawasan
Nelayan
Perumahan Khusus
740.
Perumahan Rakyat
bangun atau di siapkan oleh suatu
institusi/ lembaga yang berbadan
hukum dan melalui suatu proses
perijinan
sesuai
peraturan
perundang-undangan.
Kawasan
khusus
untuk
pengembangan perumahan pada
hamparan tanah yang fisiknya
telah
disiapkan
untuk
pembangunan perumahan dan
permukiman
dalam
rangka
menunjang kegiatan dengan fungsi
khusus, dan dilengkapi dengan
jaringan primer, sekunder dan
tersier prasarana lingkungan,
sarana lingkungan serta utilitas,
sesuai dengan rencana tata
bangunan
dan
lingkungan
perumahan yang di tetapkan oleh
Kepala Daerah dan sesuai dengan
persyaratan
pembakuan
tata
lingkungan tempat tinggal atau
lingkungan hunian dan pelayanan
lingkungan.
Perumahan kawasan khusus untuk
menunjang
kegiatan
fungsi
kelautan dan perikanan.
Kelompok rumah yang berfungsi
untuk keperluan tertentu/ khusus
yang karena sifatnya perlu
mendapat perhatian khusus dari
pemerintah, yaitu antara lain
rumah dampak bencana, cagar
budaya, dan social.
1. Sekelompok
rumah
atau
tempat kediaman yang layak
10/PERMEN/M/2007 Tentang Pedoman Bantuan Stimulan
Prasarana, Sarana dan Utilitas Umum (PSU) Perumahan dan
Permukiman
Peraturan Menteri Negara Perumahan Rakyat Nomor
14/PERMEN/M/2006 Tentang Penyelenggaraan Perumahan
Kawasan Khusus
Peraturan Menteri Negara Perumahan Rakyat Nomor
15/PERMEN/M/2006
Tentang
Petunjuk
Pelaksanaan
Penyelenggaraan Pengembangan Kawasan Nelayan
Peraturan Menteri Negara Perumahan Rakyat Nomor
10/PERMEN/M/2007 Tentang Pedoman Bantuan Stimulan
Prasarana, Sarana dan Utilitas Umum (PSU) Perumahan dan
Permukiman
Kamus Tata Ruang. Dirjen Cipta Karya Tahun 1997 Edisi 1
hal 183
741.
Perumahan Swadaya
742.
Perumahan Swadaya
743.
Peruntukan Tanah /
Lahan
744.
Perusahaan
745.
Perusahaan Industri
dihuni dan dilengkapi dengan
prasarana lingkungan utilitas
umum maupun fasilitas sosial,
yang
dibangun
bagi
kepentingan rakyat.
2. Sekumpulan
rumah-rumah
yang sebagian besar dihuni
oleh kelompok masyarakat
berpenghasilan rendah.
Rumah dan atau perumahan yang
dibangun atas prakarsa dan upaya
masyarakat, baik sendiri atau
berkelompok,
yang
meliputi
perbaikan, pemugaran/perluasan
atau pembangunan rumah baru
beserta lingkungan.
Rumah dan atau perumahan yang
dibangun atas prakarsa dan upaya
masyarakat, baik sendiri atau
berkelompok
Alokasi
penggunaan
dan
penguasaan tanah yang ditetapkan
berdasarkan
ketentuan
yang
berlaku, sesuai dengan rencana
tata ruang wilayah yang telah
ditetapkan.
Badan Usaha Milik Negara
sebagaimana di atur dalam
Undang-undang Nomor 19 Tahun
2003, dimana seluruh modal nya
dimiliki Negara berupa kekayaan
Negara yang di pisahkan dan tidak
terbagi atas saham
Perusahaan yang bergerak dalam
bidang industri yang berada dalam
Kawasan Industri dan di luar
Peraturan Menteri Negara Perumahan Rakyat Nomor
10/PERMEN/M/2007
Tentang Pedoman Bantuan Stimulan Prasarana, Sarana dan
Utilitas Umum (PSU) Perumahan dan Permukiman
Peraturan Menteri Negara Perumahan Rakyat Nomor:
8/PERMEN/M/2007, Tgl. 5 September 2007, Tentang
PEDOMAN PEMBANGUNAN PERUMAHAN SWADAYA.
Kamus Tata Ruang. Dirjen Cipta Karya Tahun 1997 Edisi 1
PP R.I Nomor 15 Tahun 2004 Tentang Perusahaan Umum
(PERUM) Pembangunan Perumahan Nasional
Kamus Istilah Lingkungan, November 1994
hal 184
746.
Perusahaan Kawasan
Industri
747.
Perusahaan
Pembangunan
Perumahan
748.
Perusakan Lingkungan
749.
Perusakan Lingkungan
Hidup
750.
Pesantren Atau Pondok
Pesantren
751.
Peta Dasar Pendaftran
Kawasan Industri tetapi di dalam
RUTR yang PMDN/PMA maupun
yang non PMDN/PMA.
Perusahaan/Badan Hukum yang
didirikan
menurut
hukum
Indonesia dan berkedudukan di
Indonesia
yang
mengelola
Kawasan Industri
Suatu badan usaha yang berbentuk
badan hukum yang berusaha
dalam
bidang
pembangunan
perumahan di atas areal tanah
yang merupakan suatu lingkungan
permukiman.
Tindakan yang menimbulkan
perubahan langsung atau tidak
langsung terhadap sifat-sifat fisik
dan atau hayati lingkungan, yang
mengakibatkan lingkungan itu
kurang atau tidak berfungsi lagi
dalam menunjang pembangunan
yang berkesinambungan.
Tindakan yang menimbulkan
perubahan langsung atau tidak
langsung terhadap sifat fisik
dan/atau
hayatinya
yang
mengakibatkan lingkungan hidup
tidak berfungsi lagi dalam
menunjang
pembangunan
berkelanjutan.
Lembaga pendidikan keagamaan
islam berbasis masyarakat yang
menyelenggarakan
pendidikan
diniyah atau secara terpadu
dengan jenis pendidikan lainnya.
Peta yang memuat titik-titik
Perda Kab. Bekasi Nomor 7 Tahun 1996
Tentang Izin Mendirikan Bangunan.
Kamus Tata Ruang. Dirjen Cipta Karya Tahun 1997 Edisi 1
Kamus Istilah Lingkungan, November 1994
Undang-undang Nomor 23 Tahun 1997
Tentang Pengelolaan Lingkungan Hidup
Peraturan Menteri Negara Perumahan Rakyat nomor 21 tahun
2011 Tentang Pedoman bantuan pembangunan rumah susun sewa
BAB I bagian Kesatu Pasal 1.
PP Nomor 24 Tahun 1997 Tentang Pendaftaran Tanah
hal 185
752.
Peta Pendaftaran
753.
Petak Tersier
754.
755.
Pihak Yang Melepaskan
Atau Menyerahkan
Tanah, Bangunan,
Tanaman, Dan Bendabenda Lain Yang
Berkaitan Dengan Tanah
Pinjaman Daerah
756.
Pintu Kebakaran
757.
Piutang Daerah
bidang dasar teknik dan unsureunsur geografis, seperti sungai,
jalan, bangunan dan batas fisik
bidang-bidang tanah
Peta yang menggambarkan bidang
atau bidang-bidang tanah untuk
keperluan pembukuan tanah
Kumpulan petak irigasi yang
merupakan kesatuan dan mendapt
air irigasi melalui saluran tersier
yang sama
Perseorangan, badan hukum,
lembaga,
unit
usaha
yang
mempunyai hak penguasaan atas
tanah dan/atau bangunan serta
tanaman yang akta di atas tanah.
Semua
transaksi
yang
mengakibatkan daerah menerima
sejumlah uang atau menerima
manfaat yang bernilai uang dari
pihak lain sehingga daerah disebut
dibebani
kewajiban
untuk
membayar kembali
Pintu yang langsung menuju ke
tangga kebakaran atau jalan keluar
dan hanya dipergunakan apabila
terjadi kebakaran
Jumlah uang yang wajib dibayar
kepada Pemerintah Daerah dan/
atau hak Pemerintah Daerah yang
dapat dinilai dengan uang sebagai
akibat perjanjian atau akibat
lainnya berdasarkan peraturan
perundang-undangan yang berlaku
atau akibat lainnya yang sah.
PP Nomor 24 Tahun 1997 Tentang Pendaftaran Tanah
Permen PU No. 57/PRT/1992
PP.RI. Nomor 36 Tahun 2005 Tentang Pengadaan Tanah Bagi
Pelaksanaan Pembangunan Untuk Kepentingan Umum
Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 32 Tahun 2004
Tentang Pemerintah Daerah
Perda Kab. Bekasi Nomor 7 Tahun 1996
Tentang Izin Mendirikan Bangunan.
Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 1 Tahun 2004
Tentang Perbendaharaan Negara
hal 186
758.
759.
760.
761.
762.
763.
Piutang Negara
Jumlah uang yang ada dibayar
kepada dan/atau hak Pemerintah
Pusat yang dapat dinilai dengan
uang sebagai akibat perjanjian
atau akibat lainnya berdasarkan
peraturan
perundang-undangan
yang berlaku atau akibat lainnya
yang sah.
Pipa Peningkat Air
Pipa vertikal yang berfungsi
(Riser)
mengairkan air ke jaringan pipa di
tiap lantai dan mngairkan air ke
pipa-pipa cabang dalam bangunan.
Pipa Peningkat Air
Pipa yang secara terisi air dan
Basah (Wet Riser)
mendapat aliran tetap dari sumber
air yang dipasang dalam gedung
atau didalam arean bangunan
Pipa Peningkat Air
Pipa air kosong dipasang dalam
Kering (Dry Riser)
gedung atau areal gedung untuk
memudahkan pemasukan air dari
mobil pompa kebakaran guna
mengalirkan air apabila terjadi
kebakaran.
PLP2K-BK (Penanganan Suatu upaya untuk menata dan
Lingkungan Perumahan meningkatkan kualitas lingkungan
dan Permukiman Kumuh perumahan
kumuh
dan
Berbasis Kawasan)
permukiman
kumuh
secara
berkelanjutan melalui pendekatan
tridaya,
perbaikan
dan
pembangunan
perumahan,
penyediaan PSU yang memadai
sesuai dengan rencana tata ruang
wilayah, dan mengintegrasikan
konsep penanganannya dengan
memanfaatkan potensi wilayah di
sekitarnya.
Pola Klasifikasi
Sistem pengelompokkan arsip
Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 1 Tahun 2004
Tentang Perbendaharaan Negara
Perda Kab. Bekasi Nomor 7 Tahun 1996
Tentang Izin Mendirikan Bangunan.
Perda Kab. Bekasi Nomor 7 Tahun 1996
Tentang Izin Mendirikan Bangunan.
Perda Kab. Bekasi Nomor 7 Tahun 1996
Tentang Izin Mendirikan Bangunan.
Peraturan Menteri Negara Perumahan Rakyat RI Nomor 29
Tahun 2011
Peraturan Menteri Negara Perumahan Rakyat nomor 06 tahun
hal 187
764.
765.
766.
767.
berdasarkan permasalahan/subjek
dari seluruh proses kegiatan yang
dilakukan oleh unit kerja dalam
rangka melaksanakan tugas pokok
dan fungsinya.
Pola Klasifikasi Arsip
Sistem pengelompokkan arsip
berdasarkan permasalahan/subjek
dari seluruh kegiatan yang
dilakukan oleh unit kerja/satuan
kerja dalam rangka pelaksanaan
tugas pokok dan fungsinya.
Pola Pemanfaatan Ruang Bentuk hubungan antar berbagai
aspek sumber daya manusia,
sumber daya alam, sosial, budaya,
ekonomi, teknologi, informasi,
administrasi,
pertahanan
keamanan, fungsi lingkungan,
budidaya dan estetika lingkungan
dimensi ruang dan waktu yang
dalam kesatuan secara utuh
menyeluruh serta berkualitas
membentuk tata ruang; bentuk
pemanfaatan
ruang
yang
menggambarkan ukuran, fungsi
serta karakter keiatan manusia,
dan atau kegiatan alam.
Pola Ruang
Distribusi peruntukan ruang dalam
suatu wilayah yang meliputi
peruntukan ruang untuk fungsi
lindung dan peruntukan ruang
untuk fungsi budi daya.
Polusi
1. Kondisi yang ditimbulkan
oleh kehadiran bahan-bahan
di lingkungan yang bersifat
dan dalam jumlah sedemikian
rupa
sehingga
kualitas
2010 tentang Pola Klasifikasi Arsip Kementerian Perumahan
Rakyat.
Peraturan Menteri Negara Perumahan Rakyat nomor 08 tahun
2010 tentang Tata Kearsipan Kementerian Perumahan Rakyat.
Kamus Tata Ruang. Dirjen Cipta Karya Tahun 1997 Edisi 1
UU.RI.Nomor 26 Tahun 2007
Tentang Penataan Ruang
Kamus Istilah Lingkungan, November 1994
hal 188
768.
Polutan
769.
Pra Sertipikasi
770.
Prasarana
lingkungan itu terdesakkan
atau berbalik menyerang
kehidupan.
2. Pencemaran atau pengotoran
yang terjadi terhadap udara,
air dan sebagainya, yang
disebabkan karena pabrik,
kendaraan bermotor dan lainlain.
Sesuatu (zat) yang terdapat di
dalam suatu benda baik padat, cair
atau gas yang menyebabkan benda
tersebut menjadi kotor.
Kegiatan
identifikasi
dan
inventarisasi data administrasi
yang
diperlukan
untuk
permohonan sertipikasi hak atas
tanah
1. Sistem
bangunan
yang
diperlukan terlebih dahulu agar
sistem transportasi, teknik
penyehatan,
pengairan,
telekomunikasi dan sebagainya
dapat berfungsi; bangunanbangunan yang diperlukan
sebelum
kegiatan
pokok
masyarakat dan pemerintah
dapat
berjalan; bangunanbangunan yang diperlukan
untuk memberikan pelayanan
atau jasanya bagi kebutuhan
dasar penduduk; terdiri atas
prasarana transportasi (jalan,
jembatan, pelabuhan, bandara
dan sebagainya). Prasarana
kesehatan (jaringan pipa air
Kamus Istilah Lingkungan, November 1994
Peraturan Menteri Negara Perumahan Rakyat Nomor 5 tahun
2011 Tentang Petunjuk Teknis Penggunaan Dana Alokasi Khusus
Bidang Perumahan dan Kawasan Permukiman pasal 1.
- Kamus Tata Ruang. Dirjen Cipta Karya
- Tahun 1997 Edisi 1
hal 189
bersih,
jaringan
drainase,
jaringan pengumpulan dan
pembuangan sampah) dan
prasarana eneri dan komunikasi
(jaringan kawat transmisi dan
membagi,
jaringan
kawat
telepon dsb)
2. Kelengkapan
dasar
fisik lingkungan
hunian
yang
memenuhi standar tertentu
untuk kebutuhan bertempat
tinggal yang layak, sehat, aman,
dan nyaman.
*
Prasarana Dan Sarana
Bangunan Gedung
771.
Prasarana Kawasan
Nelayan
772.
Prasarana Kesehatan
Lingkungan
3. Kelengkapan
dasar
fisik
lingkungan
yang
memungkinkan
lingkungan
perumahan dapat berfungsi
sebagaimana mestinya.
Fasilitas kelengkapan di dalam di
luar bangunan gedung yang
mendukung
pemenuhan
terselenggaranya fungsi bangunan
gedung.
Kelengkapan dasar fisik kawasan
nelayan yang memungkinkan
kawasan tersebut dapat berfungsi
dan mengembangkan berbagai
kegiatan terkait dengan kegiatan
fungsi kelautan dan perikanan
sebagaimana mestinya, misalnya
dermaga, tambatan perahu, dok
kapal
Kelengkapan
dasar
fisik
lingkungan yang memungkinkan
Peraturan Menteri Perumahan Rakyat Republik Indonesia
Nomor 10 Tahun 2012 tentang Penyelenggaraan perumahan
dan Kawasan Permukiman Dengan Hunian Berimbang.
-
Peraturan Menteri Negara Perumahan Rakyat nomor 16 tahun
2010 tentang Petunjuk Teknis Perencanaan Pembiayaan
Pencapaian Standar Pelayanan Minimal Bidang Perumahan
Rakyat Daerah Provinsi dan Daerah Kabupaten/Kota.
Undang-undang Nomor 28 Tahun 2002
Tentang Bangunan Gedung
Peraturan Menteri Negara Perumahan Rakyat Nomor
15/PERMEN/M/2006
Tentang
Petunjuk
Pelaksanaan
Penyelenggaraan Pengembangan Kawasan Nelayan
Kep.Menkes No. 829/MENKES/SK/VII/1999
hal 190
773.
Prasarana Lingkungan
774.
Prasarana Lingkungan
Rumah Susun
775.
Prasarana Perumahan
776.
Prasarana, Sarana, Dan
Utilitas Umum (PSU)
777.
Premi
778.
Prinsip Syariah
lingkungan pemukiman dapat
berfungsi sebagaimana mestinya.
Kelengkapan
dasar
fisik
lingkungan yang memungkinkan
lingkungan pemukiman dapat
berfungsi sebagaimana mestinya.
Kelengkapan
dasar
fisik
lingkungan yang memungkinkan
lingkungan rumah susun dapat
berfungsi sebagaimana mestinya,
yang antara lain berupa jaringan
jalan dan utilitas umum.
Kelengkapan dasar yang di
butuhkan
agar
perumahan
berfungsi secara optimal seperti :
jalan akses/lingkungan, drainase,
jaringan limbah, persampahan.
1. Kelengkapan
dasar
dan
fasilitas yang dibutuhkan agar
perumahan dan permukiman
dapat berfungsi secara optimal
2. Kelengkapan
dasar
dan
fasilitas yang dibutuhkan agar
perumahan dapat berfungsi
secara sehat dan aman.
Sejumlah uang yang harus
dibayarkan tertanggung kepada
penanggung
sesuai
dengan
perjanjian kesepakatan yang telah
ditetapkan.
Prinsip hukum Islam dalam
kegiatan perbankan berdasarkan
fatwa yang dikeluarkan oleh
lembaga
yang
memiliki
Peraturan Menteri Negara Perumahan Rakyat Nomor
11/Permen/M/2008 tentang Pedoman Keserasian Kawasan
Perumahan dan Permukiman.
Permen PU No. 60/PRT/1992
Peraturan Menteri Negara Perumahan Rakyat Nomor:
8/PERMEN/M/2007, Tgl. 5 September 2007, Tentang
PEDOMAN PEMBANGUNAN PERUMAHAN SWADAYA.
Peraturan Menteri Negara Perumahan Rakyat Nomor :
05/PERMEN/M/2009 Tentang Pedoman Pelaksanaan Program
Nasional Pemberdayaaan Mayarakat Mandiri Perumahan dan
Permukiman (PNPM MANDIRI PERKIM)
Peraturan Menteri Negara Perumahan Rakyat nomor 14 tahun
2011 Tentang Pedoman Pelaksanaan Bantuan Stimulan
Perumahan Swadaya Bagi Masyarakat Berpenghasilan Rendah
BAB I Bagian Kesatu Pasal 1.
Peraturan Menteri Negara Perumahan Rakyat Nomor
05/PERMEN/M/2006 Tentang Dukungan Asuransi KPR/KPRS
Untuk Pembangunan Rumah Sederhana Sehat
Peraturan Menteri Perumahan Rakyat Republik Indonesia Nomor
08 Tahun 2012 tentang Perubahan Atas Peraturan Menteri
Perumahan Rakyat Nomor 05 Tahun 2012 Tentang Pengadaan
Perumahan Melalui Kredit/Pembiayaan Pemilikan Rumah
hal 191
779.
Program
780.
Program Nasional
Pemberdayaan
Masyarakat Mandiri
(PNPM Mandiri)
781.
Program Nasional
Pemberdayaan
Masyarakat Mandiri
Perumahan Dan
Permukiman (PNPM
mandiri Perkim)
782.
Program Perwujudan
kewenangan dalam penetapan
fatwa di bidang syariah.
1. Kegiatan
yang
menjadi
prioritas nasional sebagaimana
dimaksud dalam Rencana Kerja
Pemerintah tahun anggaran
bersangkutan.
Sejahtera Dengan Dukungan Fasilitas Likuiditas Pembiayaan
Perumahan
Peraturan Menteri Negara Perumahan Rakyat Tentang Petunjuk
Teknis Penggunaan Dana Alokasi Khusus Bidang Perumahan dan
Kawasan Permukiman.
2. Penjabaran kebijakan SKPD
dalam bentuk upaya yang berisi
satu atau lebih kegiatan dengan
menggunakan sumber daya
yang
disediakan
untuk
mencapai hasil yang terukur
sesuai dengan misi SKPD.
Program nasional dalam wujud
kerangka kebijakan sebagai dasar
dan acuan pelaksanaan programprogram
penanggulangan
kemiskinan
berbasis
pemberdayaan masyarakat
Bagian dari pelaksanaan PNPM
Mandiri melalui fasilitasi berbagai
kegiatan yang terkait dengan
bidang
perumahan
dan
permukiman
dalam
upaya
menumbuhkembangkan
kemampuan masyarakat dalam
peningkatan kualitas rumah dan
perumahan, pemenuhan kebutuhan
rumah dan perumahan serta
peningkatan kualitas permukiman
yang berbasis pemberdayaan
masyarakat
Gabungan susunan jadwal waktu
Peraturan Menteri Negara Perumahan Rakyat nomor 16 tahun
2010 tentang Petunjuk Teknis Perencanaan Pembiayaan
Pencapaian Standar Pelayanan Minimal Bidang Perumahan
Rakyat Daerah Provinsi dan Daerah Kabupaten/Kota.
Peraturan Menteri Negara Perumahan Rakyat Nomor :
05/PERMEN/M/2009 Tentang Pedoman Pelaksanaan Program
Nasional Pemberdayaaan Mayarakat Mandiri Perumahan dan
Permukiman (PNPM MANDIRI PERKIM)
Peraturan Menteri Negara Perumahan Rakyat Nomor :
05/PERMEN/M/2009 Tentang Pedoman Pelaksanaan Program
Nasional Pemberdayaaan Mayarakat Mandiri Perumahan dan
Permukiman (PNPM MANDIRI PERKIM)
Permen PU No. 57/PRT/1991
hal 192
Jaringan Jalan
783.
784.
785.
786.
787.
788.
pelaksanaan untuk masing-masing
rencana individual disertai biaya
yang diperlukan setiap tahunnya,
sebagai pedoman evaluasi dan
kegiatan pelaksanaan tahunan.
Promosi
Kegiatan
pengenalan
atau
penyebarluasan informasi suatu
barang dan/atau jasa untuk
menarik minta beli konsumen
terhadap barang dan/atau jasa
yang akan dan sedang di
perdagangkan
Prosentase angsuran
Perbandingan antara angsuran
bersubsidi
pembiayaan
bersubsidi
yang
dibayar oleh nasabah dengan
angsuran
pembiayaan
tanpa
subsidi.
Proposal KSM
Usulan rencana yang dibuat oleh
KSM berisikan tentang usulan
kegiatan baik teknis, administrasi
dan biaya.
Pusat Pemerintahan Kota Terutama bagian dari pusat kota
dengan kantor walikota, gedunggedung kegiatan pemerintahan,
pengadilan dan atau kebudayaan;
secara fisik biasanya berupa
kumpulan berbagai bangunan
kantor pemerintahan dan gedunggedung kesenian atau kebudayaan.
Pusat Permukiman
Merupakan pusat permukiman
Perdesaan
masyarakat perdesaan atau daerah
kecil; dapat merupakan ibukota
kelurahan/desa
Puskopkar
Pusat Koperasi Karyawan
UU.RI. Nomor 8 Tahun 1999
Tentang Perlindungan Konsumen
Peraturan Menteri Negara Perumahan Rakyat Nomor 07 tahun
2011 Tentang Perubahan Kedua Atas Peraturan Menteri Negara
Perumahan Rakyat Nomor 13 Tahun 2010 Tentang Tata Cara
Pelaksanaan KPR Bersubsidi dan KPR Syariah Bersubsidi serta
KPR Sarusuna Bersubsidi dan KPR Sarusuna Syariah Bersubsidi
Peraturan Menteri Negara Perumahan Rakyat Nomor:
8/PERMEN/M/2007, Tgl. 5 September 2007, Tentang
PEDOMAN PEMBANGUNAN PERUMAHAN SWADAYA.
Kamus Tata Ruang. Dirjen Cipta Karya Tahun 1997 Edisi 1
Kamus Tata Ruang. Dirjen Cipta Karya Tahun 1997 Edisi 1
Peraturan Menteri Negara Perumahan Rakyat Nomor:
8/PERMEN/M/2007, Tgl. 5 September 2007, Tentang
PEDOMAN PEMBANGUNAN PERUMAHAN SWADAYA.
hal 193
789.
Putusan Banding
Putusan
Badan
Penyelesaian UU.RI. Nomor 21 Tahun 1997
Sengketa Pajak atas banding Tentang Bea Perolehan Hak Atas Tanah dan Bangunan
terhadap
Surat
Keputusan
Keberatan yang di ajukan oleh
Wajib Pajak
R
790.
791.
792.
793.
794.
795.
RAB (Rencana
Anggaran Biaya)
Perhitungan
biaya
bangunan
berdasarkan gambar bangunan dan
spesifikasi pekerjaan konstruksi
bangunan yang akan dibangun.
Rancang Bangun
Desain dalam bentuk gambar
bangunan rumah susun dan
lingkungannya secara lengkap
dengan skala tertentu beserta
uraiannya dan digunakan sebagai
dasar pelaksanaan pembangunan.
Rancang Bangun
Dokumen desain teknis bangunan
Rinci/Detail Engineering yang terdiri dari gambar teknis,
Design (DED)
spesifikasi teknis dan volume
pekerjaan.
Reimbursement
Penggantian
pembayaran,
pembayaran kembali.
Rekening Kas Umum
Rekening tempat penyimpanan
Daerah
uang negara yang di tentukan
Menteri
Keuangan
selaku
Bendahara Umum negara untuk
menampung seluruh penerimaan
negara dan membayar seluruh
pengeluaran negara pada bank
sentral.
Rekening Dana Kelolaan 1. Rekening
BLU-Kemenpera
BLU-Kemenpera
yang dipergunakan untuk
menampung dana yang tidak
dapat dimasukkan ke dalam
Dari berbagai sumber
Permen PU No. 60/PRT/1992
Peraturan Menteri Negara Perumahan Rakyat nomor 21 tahun
2011 Tentang Pedoman bantuan pembangunan rumah susun sewa
BAB I bagian Kesatu Pasal 1.
Dari berbagai sumber
Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 1 Tahun 2004
Tentang Perbendaharaan Negara
Peraturan Menteri Negara Perumahan Rakyat Nomor 11 tahun
2011 Tentang Petunjuk Pelaksanaan Pengadaan Perumahan
Melalui Kredit Konstruksi Rumah Sejahtera Murah Tapak
Dengan Dukungan Fasilitas Likuiditas Pembiayaan Perumahan
hal 194
Rekening Operasional BLU- Pasal 1.
Kemenpera dan Rekening
Penngelolaan
Kas
BLUKemenpera pada Bank umum.
796.
797.
2. Rekening
BLUKEMENPERA pada Bank
Umum untuk menampung
dana
awal
FLPP
dan
pengembalian pokok oleh
Bank Pelaksana dari Dana
FLPP yang digulirkan.
Rekening Dana Kelolaan Rekening lainnya pada Satker
Satker BLU-Kemenpera BLU-Kemenpera
yang
di
pergunakan untuk menampung
dana yang tidak dapat dimasukkan
ke dalam Rekening Operasional
Satker
BLU-Kemenpera
dan
Rekening Pengelolaan Kas Satker
BLU-Kemenpera
pada
Bank
Umum, Bank Umum Syariah dan
Unit Usaha Syariah.
Rekening Operasional
1. Rekening
BLU-Kemenpera
BLU- Kemenpera
yang
dipergunakan
untuk
menampung
seluruh
penerimaan dan membayar
seluruh pengeluaran BLUKemenpera
yang dananya
bersumber dari PNBP BLU
pada Bank umum.
Peraturan Menteri Negara Perumahan Rakyat nomor 15 tahun
2010 tentang Petunjuk Pelaksanaan Pengadaan Perumahan
Melalui Kredit/Pembiayaan Rumah Sejahtera Dengan Dukungan
Bantuan Fasilitas Likuiditas Pembiayaan Perumahan.
Peraturan Menteri Perumahan Rakyat Republik Indonesia Nomor
08 Tahun 2012 tentang Perubahan Atas Peraturan Menteri
Perumahan Rakyat Nomor 05 Tahun 2012 Tentang Pengadaan
Perumahan Melalui Kredit/Pembiayaan Pemilikan Rumah
Sejahtera Dengan Dukungan Fasilitas Likuiditas Pembiayaan
Perumahan
Peraturan Menteri Negara Perumahan Rakyat Nomor 11 tahun
2011 Tentang Petunjuk Pelaksanaan Pengadaan Perumahan
Melalui Kredit Konstruksi Rumah Sejahtera Murah Tapak
Dengan Dukungan Fasilitas Likuiditas Pembiayaan Perumahan
Pasal 1.
2. Rekening BLU-KEMENPERA Peraturan Menteri Negara Perumahan Rakyat nomor 15 tahun
pada Bank Umum untuk 2010 tentang Petunjuk Pelaksanaan Pengadaan Perumahan
menampung pembayaran bunga Melalui Kredit/Pembiayaan Rumah Sejahtera Dengan Dukungan
dan pendapatan lain oleh Bank
hal 195
798.
799.
800.
801.
802.
Pelaksana dari Dana FLPP
yang digulirkan.
Rekening Operasional Rekening lainnya milik Satker
Satker BLU-Kemenpera BLU-Kemenpera
yang
dipergunakan untuk menampung
seluruh
penerimaan
dan
membayar seluruh pengeluaran
Satker BLUKemenpera yang
dananya
bersumber
dari
Pendapatan
Negara
Bukan
Pajak(PNBP)
Satker
BLUKemenpera pada Bank Umum,
Bank Umum Syariah dan Unit
Usaha Syariah.
Rekening Pengelolaan
Rekening BLU-Kemenpera untuk
Kas BLU-Kemenpera
penempatan idle cash pada Bank
Umum yang terkait dengan
pemgelolaan kas.
Bantuan Fasilitas Likuiditas Pembiayaan Perumahan.
Rekening Pengelolaan Rekening Satker BLU-Kemenpera
Kas
Satker
BLU- untuk penempatan dana yang
Kemenpera
belum
dipergunakan
untuk
pembiayaan perumahan bagi MBR
pada Bank Umum, Bank Umum
Syariah dan Unit Usaha Syariah
yang terkait dengan pengelolaan
kas.
Rekening Program FLPP Rekening penampungan (escrow
KPR Sejahtera
account) yang dibuka oleh Bank
Pelaksana dipergunakan untuk
menampung pencairan dana FLPP
dari Satker BLU-Kemenpera.
Peraturan Menteri Perumahan Rakyat Republik Indonesia Nomor
08 Tahun 2012 tentang Perubahan Atas Peraturan Menteri
Perumahan Rakyat Nomor 05 Tahun 2012 Tentang Pengadaan
Perumahan Melalui Kredit/Pembiayaan Pemilikan Rumah
Sejahtera Dengan Dukungan Fasilitas Likuiditas Pembiayaan
Perumahan
Rekonsiliasi
Peraturan Menteri Perumahan Rakyat Republik Indonesia Nomor
08 Tahun 2012 tentang Perubahan Atas Peraturan Menteri
Perumahan Rakyat Nomor 05 Tahun 2012 Tentang Pengadaan
Perumahan Melalui Kredit/Pembiayaan Pemilikan Rumah
Sejahtera Dengan Dukungan Fasilitas Likuiditas Pembiayaan
Perumahan
Peraturan Menteri Negara Perumahan Rakyat Nomor 11 tahun
2011 Tentang Petunjuk Pelaksanaan Pengadaan Perumahan
Melalui Kredit Konstruksi Rumah Sejahtera Murah Tapak
Dengan Dukungan Fasilitas Likuiditas Pembiayaan Perumahan
Pasal 1.
Peraturan Menteri Perumahan Rakyat Republik Indonesia Nomor
08 Tahun 2012 tentang Perubahan Atas Peraturan Menteri
Perumahan Rakyat Nomor 05 Tahun 2012 Tentang Pengadaan
Perumahan Melalui Kredit/Pembiayaan Pemilikan Rumah
Sejahtera Dengan Dukungan Fasilitas Likuiditas Pembiayaan
Perumahan
1. Kegiatan perhitungan kembali Peraturan
Menteri
Perumahan
Rakyat
Nomor
hal 196
atas subsidi yang sudah
diterima
dan
perhitungan
subsidi tahun berikutnya yang
akan diterima LPK untuk
disalurkan kepada debitur
melalui skim subsidi
IO-BP
dengan kombinasi selisih bunga
atau subsidi selisih bunga tanpa
kombinasi IO-BP yang dibayar
secara tahunan.
2. Kegiatan perhitungan kembali
atas subsidi yang sudah
diterima
dan
perhitungan
subsidi tahun berikutnya yang
akan diterima Bank Pelaksana
untuk
disalurkan
kepada
debitur melalui skim subsidi
IO-BP
dengan
kombinasi
Selisih Bunga atau Subsidi
Selisih Bunga tanpa kombinasi
IO-BP yang dibayar secara
tahunan, dilakukan oleh Pejabat
Pembuat Komitmen dan Bank
Pelaksana.
3. Proses
pencocokan/
pembandingan setiap transaksi
keuangan yang dicatat oleh
Satker BLU Kemenpera dengan
transaksi yang dicatat oleh
Bank Pelaksana.
803.
Rencana
Produk
dari
13/PERMEN/M/2008 Tentang Perubahan Atas Peraturan Menteri
Negara Perumahan Rakyat Nomor 07/PERMEN/M/2007 Tentang
Pengadaan Perumahan dan Permukiman Dengan Dukungan
Fasilitas Subsidi Perumahan Melalui KPR Sarusun Bersubsidi
Peraturan Menteri Negara Perumahan Rakyat Nomor 07 tahun
2011 Tentang Perubahan Kedua Atas Peraturan Menteri Negara
Perumahan Rakyat Nomor 13 Tahun 2010 Tentang Tata Cara
Pelaksanaan KPR Bersubsidi dan KPR Syariah Bersubsidi serta
KPR Sarusuna Bersubsidi dan KPR Sarusuna Syariah Bersubsidi.
Peraturan Menteri Perumahan Rakyat Republik Indonesia Nomor
08 Tahun 2012 tentang Perubahan Atas Peraturan Menteri
Perumahan Rakyat Nomor 05 Tahun 2012 Tentang Pengadaan
Perumahan Melalui Kredit/Pembiayaan Pemilikan Rumah
Sejahtera Dengan Dukungan Fasilitas Likuiditas Pembiayaan
Perumahan
perencanaan Kamus Tata Ruang. Dirjen Cipta Karya Tahun 1997 Edisi 1
hal 197
804.
Rencana Detail Tata
Ruang Kawasan
*
Rencana Detail Tata
Ruang Kota
*
Rencana Rinci Tata
Ruang Kawasan
(planning); merupakan susunan
langkah-langkah secara sistematik
atau teratur untuk mencapai tujuan
atau memecahkan masalah; dapat
berbentuk grafis atau visual atau
gambaran
bangunan
dan
lingkungannya atau dapat juga
verbal berupa rangkaian kota-kota.
Rencana rinci tata ruang yang
menggambarkan antara lain zonasi
atau blok alokasi permanfaatan
ruang (blok plan)
Rencana pemanfaatan ruang kota
secara terinci yang disusun untuk
penyiapan perwujudan ruang
dalam
rangka
pelaksanaan
program-progam
pembangunan
kota.
Rencana rinci tata ruang kawasan
di wilayah Kabupaten/Kota, yang
meliputi:
a. rencana terperinci (detail) tata
ruang
kawasan
yang
menggambarkan, antara lain
zonasi atau blok alokasi
pemanfaatan ruang (block
plan); dan
b. rencana teknik ruang pada
setiap blok kawasan yang
menggambarkan, antara lain
rencana tapak atau tata letak
(site plan) dan tata bangunan
(building layout) beserta
prasarana
dan
sarana
lingkungan serta utilitas
umum.
Kamus Tata Ruang. Dirjen Cipta Karya Tahun 1997 Edisi 1
Kamus Istilah Lingkungan, November 1994
Peraturan Menteri Negara Perumahan Rakyat Nomor
14/PERMEN/M/2006 Tentang Penyelenggaraan Perumahan
Kawasan Khusus
hal 198
805.
Rencana Tata Bangunan
Dan Lingkungan
806.
Rencana Jangka
Menengah Jaringan
Jalan
807.
Rencana Kegiatan Dan
Anggaran Satuan Kerja
Perangkat Daerah
(RKA-SKPD)
808.
Rencana Kerja
Kementerian Perumahan
Rakyat (Renja
Kementerian)
Rencana Kota
809.
Rencana teknik ruang kawasan
yang
digunakan
untuk
pengendalian pemanfaatan ruang
suatu
lingkungan/kawasan,
menindaklanjuti rencana detail
tata ruang dan sebagai panduan
dalam rangka perwujudan kualitas
bangunan dan lingkungan yang
berkelanjutan
dari
aspek
fungsional, sosial, ekonomi dan
lingkungan bangunan termasuk
ekologi dan kualitas visual.
Kumpulan recana individual,
kualifikasi dari sasaran fungsional
yang ingin dicapai dalam bentuk
jumlah satuan fisik untuk jangka
waktu 5 (lima) tahun mendatang
disertai perkiraan pembiayaannya.
Dokumen
perencanaan
dan
penganggaran yang menampung
rencana pendapatan,
rencana
belanja program dan kegiatan
SKPD sebagai dasar penyusunan
APBD.
Dokumen perencanaan
Kementerian Perumahan Rakyat
untuk periode 1 (satu) tahun
Peraturan Menteri Negara Perumahan Rakyat Nomor
14/PERMEN/M/2006 Tentang Penyelenggaraan Perumahan
Kawasan Khusus
Permen PU No. 57/PRT/1991
Peraturan Menteri Negara Perumahan Rakyat Tentang Petunjuk
Teknis Penggunaan Dana Alokasi Khusus Bidang Perumahan dan
Kawasan Permukiman.
Peraturan Menteri Negara Perumahan Rakyat nomor
02/Permen/M/tahun
2010
Tentang
Rencana
Strategis
Kementerian Perumahan Rakyat Tahun 2010-2014.
1. Rencana pengembangan kota - Kamus Istilah Lingkungan, November 1994
yang disiapkan secara teknis
dan non teknis, baik yang
ditetapkan Pemerintah Pusat
maupun Pemerintah Daerah
yang merupakan rumusan
kebijaksanaan
pemanfaatan
muka bumi wilayah kota
hal 199
termasuk ruang di atas dan
dibawahnya serta pedoman
pengarahan dan pengendalian
bagi
pelaksanaan
pembangunan kota.
810.
811.
812.
4. 2. Rencana yang disusun dalam
rangka
pengaturan
pemanfaatan ruang kota dan
dalam rangka pengaturan
administrasi pemerintah kota.
Rencana Pemantauan
Dokumen yang mengandung
Lingkungan (RPL)
upaya pemantauan komponen
linkgungan hidup yang terkena
dampak penting akibat dari
rencana usaha atau kegiatan yang
akan dilaksanakan.
Rencana Pemantauan
Upaya pemantauan komponen
Lingkungan Hidup
lingkungan hidup yang terkena
(RKL)
dampak besar dan penting akibat
dari rencana usaha dan/atau
kegiatan.
Rencana Pembangunan
Suatu dokumen acuan yang
Perumahan Dan
mengikat
bagi
penanganan
Permukiman Daerah
masalah
perumahan
dan
(RP4D)
permukiman
di
suatu
kota/kabupaten.Dokumen
ini
membuat
skenario
besar
penanganan
perumahan
dan
permukiman yang direncanakan
dalam prediksi waktu 10 tahun.
RP4D dibuat oleh pemerintah
daerah
stempat
dengan
mengakomodasi aspirasi dan
kebutuhan
masyarakat
akan
perumahan dan permukiman
- SNI 03-1733-2004
Kamus Tata Ruang. Dirjen Cipta Karya Tahun 1997 Edisi 1
PP Nomor 27 Tahun 1999 Tentang Analisis Mengenai Dampak
Lingkungan Hidup.
Peraturan Menteri Negara Perumahan Rakyat Nomor:
8/PERMEN/M/2007, Tgl. 5 September 2007, Tentang
PEDOMAN PEMBANGUNAN PERUMAHAN SWADAYA.
hal 200
813.
814.
815.
*
Rencana
Standar
Minimal
Pencapaian Target
pencapaian
Standar
Pelayanan Pelayanan
Minimal
yang
dituangkan
dalam
dokumen
perencanaan
daerah
yang
dijabarkan
pada
Rencana
Pembangunan Jangka Menengah
Daerah
(RPJMD),
RKPD,
Renstra-SKPD dan Renja-SKPD
untuk digunakan sebagai dasar
perhitungan kebutuhan biaya
dalam penyelenggaraan pelayanan
dasar.
Rencana Pengelolaan
Dokumen yang mengandung
Lingkungan (RKL)
upaya
penanganan
dampak
penting terhadap lingkungan hidup
yang ditimbulkan akibat dari
rencana usaha atau kegiatan yang
akan dilaksanakan.
Rencana Pengelolaan
Upaya penanganan dampak besar
Lingkungan Hidup
dan penting terhadap lingkungan
(RKL)
hidup yang ditimbulkan akibat
dari rencana usaha dan/atau
kegiatan.
Rencana Rinci Tata
Rencana rinci tata ruang kawasan
Ruang Kawasan
di wilayah Kabupaten/Kota, yang
meliputi :
a. Rencana terperinci (detail)
tata ruang kawasan yang
menggambarkan, antara lain
zonasi atau blok alokasi
pemanfaatan ruang (block
plain) : dan
Peraturan Menteri Negara Perumahan Rakyat nomor 16 tahun
2010 tentang Petunjuk Teknis Perencanaan Pembiayaan
Pencapaian Standar Pelayanan Minimal Bidang Perumahan
Rakyat Daerah Provinsi dan Daerah Kabupaten/Kota.
Kamus Tata Ruang. Dirjen Cipta Karya Tahun 1997 Edisi 1
PP Nomor 27 Tahun 1999 Tentang Analisis Mengenai Dampak
Lingkungan Hidup.
Peraturan Menteri Negara Perumahan Rakyat Nomor
14/PERMEN/M/2006
Tentang Penyelenggaraan Perumahan Kawasan Khusus
b. Rancana teknik ruang pada
setiap blok kawasan yang
menggambarkan, antara lain
hal 201
*
816.
Rencana Rinci Tata
Ruang Kawasan
(R2TRK)
Rencana Strategis
(Renstra)
rencana tapak atau tata letak
(site plain) dan tata bangunan
(building layout) beserta
prasarana
dan
sarana
lingkungan secara utinitas
umum.
Rencana Rinci ruang kawasan di
wilayah Kabupaten/Kota atau
rencana tata ruang DKI Jakarta,
yang meliputi:
a. Rencana rinci tata ruang
Kasiba
atau
rencana
terperinci tata ruang dalam
Peraturan Pemerintah Nomor
80 Tahun 1999 tentang
Kasiba dan Lisiba BS yang
menggambarkan
struktur
ruang serta zonasi atau blok
alokasi pemanfaatan ruang
(block plan); dan
b. Rencana rinci tata ruang
Lisiba atau Lisiba BS atau
rencana teknik ruang pada
setiap blok kawasan yang
menggambarkan antara lain
rencana tata letak (site plan
c. ) dan tata bangunan (building
lay out) beserta prasarana dan
sarana
lingkungan
serta
utilitas umum.
Rencana strategis kementerian
perumahan rakyat tahun 20102014, yang selanjutnya disebut
Renstra
Kemenpera
adalah
dokumen
perencanaan
Kementerian Perumahan Rakyat
Peraturan
Menteri
Perumahan
Rakyat
Nomor
3/PERMEN/M/2008 Tentang Pedoman Penyusunan Rencana
Rinci Tata Ruang Kawasan Siap Bangun dan Lingkungan Siap
Bangun Yang Berdiri Sendiri
Peraturan Menteri Negara Perumahan Rakyat RI Nomor 13
Tahun 2011 tentang Rencana Strategis Kementerian Perumahan
Rakyat Tahun 2010-2014
hal 202
*
Rencana Struktur Tata
Ruang Propinsi
*
Rencana Tapak (Site
Plan)
817.
Rencana Tapak (Site
Plan Kawasan Industri)
818.
Rencana Tata Bangunan
Dan Lingkungan
(RTBL)
untuk priode 5 (lima) tahun
terhitung sejak tahun 2010 sampai
dengan 2014
Rencana peruntukan ruang/jalan
tingkat
propinsi
beserta
sistem/hirarki perkotaan, jaringan
jalan
sistem
primer
dan
identifikasi
kawasan-kawasan
strategis.
Gambaran/peta rencana peletakan
bangunan/kaveling dengan segala
unsur penunjangnya dalam skala
batas-batas luas lahan tertentu.
Rencana Tapak Kawasan Industri
yang menunjukkan penggunaan
lahan dan pola jalan di dalam
Kawasan Industri yang disahkan
oleh Pemerintah Daerah atas usul
perusahaan Kawasan Industri.
1. Penataan bangunan perumahan
dan pemukiman yang tepat
sesuai
dengan
peraturan
bangunan yang telah disahkan
dan
diberikan
izin
perencanaannya kepada badan
usaha
pembangunan
perumahan dan permukiman
atau masyarakat dalam rangka
memanfaatkan tanah untuk
pembangunan perumahan dan
permukiman
2. Rencana teknik ruang kawasan
yang
digunakan
untuk
pengendalian
pemanfaatan
ruang
suatu
lingkungan/
Permen PU No. 57/PRT/1991
Perda Kota Bekasi Nomor 15 Tahun 1998 Tentang Tata Cara
Pengesahan Rencana Tapak (Site Plan).
PERMENDAGRI NO.5 Tahun 1992 Tentang Rencana Tapak
Tanah dan Tata Tertib Pengusahaan Kawasan Industri serta
Prosedur Pemberian Izin Mendirikan Bangunan (IMB) dan Izin
Undang-Undang Gangguan (UUG)/HO Bagi Perusahaan yang
Berlokasi di dalam Kawasan Industri.
-
Kepmen Menpera Nomor :
08/KPTS/BkP4N/1996.
- Peraturan Menteri Negara Perumahan Rakyat
Nomor
14/PERMEN/M/2006
Tentang Penyelenggaraan Perumahan Kawasan Khusus
hal 203
819.
Rencana Tata Ruang
820.
Rencana Tata Ruang
Kawasan Perkotaan
821.
Rencana Tata Ruang
Wilayah
kawasan,
menindaklanjuti
rencana detail tata ruang dan
sebagai panduan dalam rangka
perwujudan kualitas bangunan
dan
lingkungan
yang
berkelanjutan
dari
aspek
fungsional. Sosial, ekonomi,
dan lingkungan bangunan
termasuk ekologi dan kualitas
visual
1. Hasil perencanaan tata ruang.
2. Rekayasa
atau
metode
pengaturan
perkembangan
tata ruang dikemudian hari;
rencana tersebut berdimensi
tiga dan berdimensi empat
jika unsur waktu dipandang
sebagai dimensi keempat;
rencana tata ruang disebut
berorientasi
kepada
kecenderungan
(“trend
oriented
plan”)
karena
memperhatikan
kecenderungan perkembangan
pada waktu yang lalu, masa
kini dan waktu yang akan
datang.
Hasil dari suatu proses untuk
menentukan struktur ruang dan
pola
ruang
yang
meliputi
penyusunan
dan
penetapan
rencana tata ruang di Kawasan
Perkotaan
Hasil perencanaan tata ruang
wilayah.
Kamus Tata Ruang. Dirjen Cipta Karya Tahun 1997 Edisi 1
PP R.I Nomor 34 Tahun 2009 Tentang Pedoman Pengelolaan
Kawasan Perkotaan
PP.RI. Nomor 36 Tahun 2005 Tentang Pengadaan Tanah Bagi
Pelaksanaan Pembangunan Untuk Kepentingan Umum
Tentang Pengadaan Tanah Bagi Pelaksanaan Pembangunan
hal 204
822.
Rencana Tata Ruang
Wilayah
823.
Rencana Teknik Jalan
824.
Rencana Teknik Ruang
Kota (RTRK)
825.
Rencana Teknis Rinci
(detailed engineering
design (DED))
826.
Rencana Tindak
Komunitas (Community
Action Plan) (RTK)
(CAP)
Strategi dan arahan kebijaksanaan
pemanfaatan ruang wilayah, yang
meliputi struktur dan pola
pemanfaatan ruang wilayah, serta
kriteria dan pola pengelolaan
kawasan wilayah
Suatu kumpulan dokumen teknik
yang
memberikan
gambaran
produk yang ingin diwujudkan,
yang umumnya terdiri dari
gambaran teknik, syarat-syarat dan
spesifikasi pekerjaan.
Rencana geometris ruang kota
yang disusun untuk penyiapan
perwujudan ruang kota dalam
rangka
pelaksanaan
proyek
pembangunan kota.
Gambar rancang bangun secara
rinci suatu bangunan.
1. Rencana
pembangunan
perumahan dan permukiman
yang
disusun
untuk
menyelesaikan permasalahan
peningkatan
kualitas
perumahan dan permukiman.
2. Rencana
pembangunan
dan/atau peningkatan kualitas
PSU yang disusun oleh KSM
untuk
menyelesaikan
permasalahan
lingkungan
hunian secara swadaya.
Untuk Kepentingan Umum
SNI 03-1733-2004
Permen PU No. 57/PRT/1991
Kamus Istilah Lingkungan, November 1994
Peraturan Menteri Negara Perumahan Rakyat nomor 14 tahun
2011 Tentang Pedoman Pelaksanaan Bantuan Stimulan
Perumahan Swadaya Bagi Masyarakat Berpenghasilan Rendah
BAB I Bagian Kesatu Pasal 1.
Peraturan Menteri Negara Perumahan Rakyat Nomor :
05/PERMEN/M/2009 Tentang Pedoman Pelaksanaan Program
Nasional Pemberdayaaan Mayarakat Mandiri Perumahan dan
Permukiman (PNPM MANDIRI PERKIM)
Peraturan Menteri Negara Perumahan Rakyat nomor 14 tahun
2011 Tentang Pedoman Pelaksanaan Bantuan Stimulan
Perumahan Swadaya Bagi Masyarakat Berpenghasilan Rendah
BAB I Bagian Kesatu Pasal 1.
hal 205
827.
Rencana Umum Jangka
Panjang Jaringan Jalan
828.
Rencana Umum Tata
Ruang
829.
Rencana Umum Tata
Ruang Kabupaten
830.
Rencana Umum Tata
Ruang Kota
831.
Rencana Umum Tata
Ruang Kota (RUTRK)
832.
Rencana Umum Tata
Ruang Perkotaan (R)
Gambaran wujud jeringan jalan
yang
ingin
dicapai
untuk
sekurang-kurangnya mencakup 10
(sepuluh) tahun mendatang.
Rencana peruntukan, penggunaan,
persediaan dan pemeliharaan
bumi, air dan ruang angakasa
agara pemanfaatannya optimal,
lestari, seimbang dan serasi bagi
sebesar-besarnya
kemakmuran
rakyat.
Rencana pemanfaatan ruang/lahan
tingkat kabupaten beserta rencana
jaringan sistem primer, rencana
induk sistem tata air, indikasi
program lima tahun perwujudan
manfaat ruang Kabupaten.
Rencana pemanfaatan ruang kota
beserta
struktur
pusat-pusat
pelayanan
kegiatan,
rencana
jaringan jalan sistem primer dan
sekunder, rencana induk sistem
prasarana dan utilitas dari program
lima tahunan perwujudan manfaat
ruang kota.
Rencana pemanfaatan ruang kota
yang disusun untuk menjaga
keserasian pembangunan antar
sektor dalam rangka pelaksanaan
program-program pembangunan
kota
Rencana struktur ruang kota yang
disusun untuk mejaga konsistensi
perkembangan
pembangunan
suatu kota pada sebagian, satu atau
lebih daerah otonom, dengan
Permen PU No. 57/PRT/1991
Kamus Istilah Lingkungan, November 1994
Permen PU No. 57/PRT/1991
Permen PU No. 57/PRT/1991
Kamus Istilah Lingkungan, November 1994
Kamus Istilah Lingkungan, November 1994
hal 206
833.
Rencana Umum Tata
Ruang Wilayah
834.
Renovasi
835.
Revitalisasi Kota
836.
Retribusi IMB
837.
RKA K/L (Rencana
Kerja Dan Anggaran
strategi perkotaan Nasional dalam
jangka panjang dan untuk menjaga
keserasian
perkembangan
pembangunan
kota
dengan
wilayah
pengaruh
sekitarnya
dalam
jangka
pengendalian
program sektoral dalam jangka
panjang.
Rencana peruntukan ruang / lahan
tingkat wilayah beserta rencana
struktur
pemanfaatan
ruang,
identifikasi kawasan strategis,
struktur jaringan jalan sistem
primer dan arteri sekunder,
rencana induk sistem prasarana
lingkungan
dan
program
perwujudan ruang.
Perbaikan besar-besaran hingga
hasil pekerjaan perbaikan tersebut
hampir merupakan bangunan baru
dengan bentuk dan fungsi yang
agak berbeda dengan aslinya, tapi
tetap di lokasi yang lama.
Upaya peningkatan kembali fungsi
kota;
kegiatan
untuk
meningkatkan pemanfaatan lahan
kota, agar pendapatan kota
meningkat
(tujuan
dan
pengertiannya
hampir-hampir
sama dengan istilah pembaharuan
kota atau peremajaan kota).
Pungutan daerah atas pelayanan
pemberian
izin
mendirikan
bangunan
Dokumen
Perencanaan
dan
Anggaran yang berisi program dan
Permen PU No. 57/PRT/1991
Kamus Tata Ruang. Dirjen Cipta Karya Tahun 1997 Edisi 1
Kamus Tata Ruang. Dirjen Cipta Karya Tahun 1997 Edisi 1
Perda Kab. Bekasi Nomor 7 Tahun 1996
Tentang Izin Mendirikan Bangunan.
UU RI Nomor 25 Tahun 2004 Tentang Sistem
Pembangunan Nasional.
Perencanaan
hal 207
Kementerian
Negara/Lembaga)
838.
839.
840.
841.
kegiatan
suatu
Kementerian
Negara/Lembaga yang merupakan
penjabaran dari Rencana Kerja
Pemerintah dan Rencana Strategis
Kementerian
Negara/Lembaga
yang bersangkutan dalam satu
tahun anggaran serta anggaran
yang
diperlukan
untuk
melaksanakannya.
Rona
Keadaan; keberadaan; kehadiran.
RP3KP (Rencana
Skenario
penyelenggaraan
Pembangunan Dan
pengelolaan bidang perumahan
Pengembangan
dan
permukiman
yang
Perumahan dan Kawasan terkoordinasi dan terpadu secara
Permukiman)
lintas sektoral dan lintas wilayah
administratif serta merupakan
jabaran pengisian rencana pola
ruang kawasan permukiman dalam
RTRW.
RP4D (Rencana
Skenario
penyelenggaraan
Pembangunan dan
pembangunan yang disusun dan
Pengembangan
disepakati bersama oleh seluruh
Perumahan dan
pihak terkait dibidang perumahan
Permukiman di Daerah) dan permukiman, tentang apa
yang akan dicapai atau perlu
diperbuat dalam suatu kurun
waktu tertentu.
Ruang
Wadah yang meliputi ruang darat,
ruang laut, dan ruang udara,
termasuk ruang di dalam bumi
sebagai satu kesatuan wilayah,
tempat manusia dan makhluk lain
hidup, melakukan kegiatan, dan
memelihara
kelangsungan
hidupnya
Kamus Tata Ruang. Dirjen Cipta Karya Tahun 1997 Edisi 1
Keputusan Menteri Negara Perkim Nomor: 09/KPTS/M/IX/1999
Tentang Pedoman Penyusunan RP4D. Istilah RP3KP disesuaikan
dengan UU No.1/2011
Keputusan Menteri Negara perumahan Rakyat Nomor :
09/KPTS/M/IX/1999 tentang Pedoman Penyusunan Rencana
Pembangunan dan Pengembangan Perumahan dan Permukiman
di Daerah.
UU.RI. Nomor 26 Tahun 2007
Tentang Penataan Ruang
hal 208
842.
Ruang Terbuka
843.
Ruang Terbuka Hijau
844.
Rumah
Wadah yang dapat menampung
kegiatan tertentu dari warga
lingkungan baik secara individu
atau kelompok.
Area memanjang/jalur dan/atau
mengelompok,
yang
penggunaannya lebih bersifat
terbuka, tempat tumbuh tanaman,
baik yang tumbuh secara alamnya
maupun yang sengaja ditanam.
1. Bangunan
yang
berfungsi
sebagai tempat tinggal atau
hunian dan sarana pembinaan
keluarga;
secara
fisik
merupakan bangunan tempat
tinggal,
secara
fungsional
merupakan
tempat
awal
pengembangan kehidupan dan
penghidupan keluarga, dalam
lingkungan yang sehat, aman,
serasi dan teratur.
2.
845.
Rumah Dan Lingkungan
Bangunan gedung yang
berfungsi
sebagai
tempat
tinggal yang layak huni, sarana
pembinaan keluarga, cerminan
harkat
dan
martabat
penghuninya, serta aset bagi
pemiliknya
SNI 03-1733-2004
Peraturan Menteri Negara Perumahan Rakyat Nomor
11/Permen/M/2008 tentang Pedoman Keserasian Kawasan
Perumahan dan Permukiman.
- Kamus Tata Ruang. Dirjen Cipta Karya
Tahun 1997 Edisi 1.
- Peraturan Menteri Perumahan Rakyat Republik Indonesia
Nomor 10 Tahun 2012 tentang Penyelenggaraan perumahan
dan Kawasan Permukiman Dengan Hunian Berimbang.
3. Bangunan yang berfungsi - SNI 03-1733-2004 / UU RI. NO.4/1992
sebagai tempat tinggal atau
hunian dan sarana pembinaan
keluarga
Urutan penyusunan istilah dan SNI 03-1733-2004
definisi berikut ini berdasarkan
hal 209
846.
Rumah Tapak
847.
Rumah Yang Layak
848.
Rumah Deret
lingkup bahasan umum hingga
lingkup
bahasan
spesifik
mengenai topik dan klasifikasi
mengenai rumah dan lingkungan.
Unit bangunan tidak bertingkat
atau bertingkat, yang sebagian
atau seluruhnya berada pada
bidang permukaan tanah atau air
dengan fungsi sebagai tempat
tinggal atau hunian layak huni dan
dimiliki oleh orang perorangan.
Bangunan rumah yang patut,
wajar untuk tempat kediamam;
sekurang-kurangnya
memenuhi
persyaratan
keselamatan
bangunan
dan
kecukupan
minimum luas bangunan serta
kesehatan penghuninya.
1. Beberapa
rumah
tinggal
lengkap, dimana satu atau lebih
dari sisi bangunan induknya
menyatu dengan sisi satu atau
lebih bangunan rumah tinggal
lainnya tetapi masing-masing
mempunyai persil sendiri,
ditujukan untuk memberikan
peluang
transisi
antara
perumahan unit tinggal dengan
lingkungan perumahan yang
berkepadatan tinggi.
Peraturan Menteri Negara Perumahan Rakyat nomor 10 tahun
2010 tentang Acuan Pengelolaan Lingkungan Perumahan Tapak.
Kamus Tata Ruang. Dirjen Cipta Karya Tahun 1997 Edisi 1
Peraturan Menteri Negara Perumahan Rakyat Nomor
11/Permen/M/2008 tentang Pedoman Keserasian Kawasan
Perumahan dan Permukiman
2. Beberapa rumah yang satu atau UU.RI Nomor 1 Tahun 2011 Tentang Perumahan dan Kawasan
lebih dari sisi bangunan Permukiman
menyatu dengan sisi satu atau
lebih bangunan lain atau rumah
hal 210
849.
Rumah Inti
850.
Rumah Inti Tumbuh
(RIT)
851.
Rumah Khusus
852.
Rumah Komersial
853.
Rumah Kopel
854.
Rumah Menengah
lain, tetapi masing-masing
mempunyai kaveling sendiri.
Unit rumah dengan satu rumah
serba guna dan selanjutnya dapat
dikembangkan oleh penghuni
Rumah yang dibangun secara
bertahap dimana pentahapannya
dapat
melalui
“pentahapan
ruangan” maupun “ pentahapan
konstruksi”.
Rumah yang diselenggarakan
untuk
memenuhi
kebutuhan
khusus
Rumah yang diselenggarakan
dengan
tujuan
mendapatkan
keuntungan.
Dua buah tempat kediaman
lengkap, dimana salah satu sisi
bangunan induknya menyatu
dengan sisi satu bangunan lain
atau satu tempat kediaman lain,
dan masing-masing mempunyai
persil sendiri
1. Rumah tidak bersusun yang
dibangun diatas tanah dengan
luas kaveling 54 m2 sampai
dengan 600 m2 dan biaya
pembangunan per m2 antara
harga satuan per m2 tertinggi
untuk
pembangunan
perumahan dinas tipe C
sampai dengan harga satuan
per m2 tertinggi untuk
pembangunan
perumahan
dinas tipe A yang berlaku dan
SNI 03-1733-2004
Peraturan Menteri Negara Perumahan Rakyat Nomor
8/PERMEN/M/2007 Tentang Pedoman Pembangunan Perumahan
Swadaya; Lampiran III : Petunjuk Teknis Pemugaran dan
Perluasan Perumahan Swadaya
UU.RI Nomor 1 Tahun 2011 Tentang Perumahan dan Kawasan
Permukiman
Peraturan Menteri Perumahan Rakyat Republik Indonesia Nomor
10 Tahun 2012 tentang Penyelenggaraan perumahan dan
Kawasan Permukiman Dengan Hunian Berimbang.
SNI 03-1733-2004
Kepmen Menpera No.08/KPTS/BKP4N/1996
hal 211
rumah tidak bersusun yang
dibangun di atas tanah dengan
luas kaveling antara 200 m2
sampai dengan 600 m2 dan
biaya pembangunan per m2
lebih kecil atau sama dengan
harga satuan per m2 tertinggi
untuk
pembangunan
perumahan dinas tipe C yang
berlaku, dengan koefisien
dasar bangunan dan koefisien
lantai
bangunan
yang
diizinkan dalam rencana tata
ruang wilayah yang berlaku.
2. Rumah tidak bersusun yang Peraturan Menteri Negara Perumahan Rakyat Nomor
dibangun diatas tanah dengan 11/Permen/M/2008 tentang Pedoman Keserasian Kawasan
luas kaveling 54 m2 s/d Perumahan dan Permukiman.
dengan 600 m2 dan biaya
pembangunan per m2 antara
harga satuan per m2 tertinggi
untuk
pembangunan
perumahan dinas tipe C s/d
harga satuan per m2 tertinggi
untuk
pembangunan
perumahan dinas tipe A yang
berlaku dan rumah tidak
bersusun yang dibangun di
atas tanah dengan luas kavling
antara 200 m2 sampai dengan
600 m2 dan pembangunan per
m2 nya tidak lebih kecil atau
sama dengan harga satuan per
m2
tertinggi
untuk
pembangunan perumahan tipe
C yang berlaku, dengan luas
hal 212
lantai
bangunan
rumah
disesuaikan dengan KDB dan
KLB yang diijinkan dalam
rencana tata ruang yang
berlaku.
855.
Rumah Yang Layak
Huni
856.
Rumah Mewah
3. Rumah komersial dengan harga
jual lebih besar dari 1 (satu)
sampai dengan 4 (empat) kali
harga jual rumah sederhana
Rumah
yang
memenuhi
persyaratan keselamatan bangunan
dan kecukupan minimum luas
bangunan
serta
kesehatan
penghuninya.
1. Rumah tidak bersusun yang
dibangun diatas tanah dengan
luas kaveling 54 m2 sampai
dengan 2000 m2 dan biaya
pembangunan per m2 diatas
biaya satuan per m2 tertinggi
untuk
pembangunan
perumahan dinas tipe A yang
berlaku.
Peraturan Menteri Perumahan Rakyat Republik Indonesia Nomor
10 Tahun 2012 tentang Penyelenggaraan perumahan dan
Kawasan Permukiman Dengan Hunian Berimbang.
UU.RI Nomor 1 Tahun 2011 Tentang Perumahan dan Kawasan
Permukiman
Kepmen Menpera No. 08/KPTS/BKP4N/1996
2. Rumah tidak bersusun yang Peraturan Menteri Negara Perumahan Rakyat Nomor
dibangun diatas tanah dengan 11/Permen/M/2008 tentang Pedoman Keserasian Kawasan
luas kaveling 54 m2 s/d Perumahan dan Permukiman.
dengan 2000 m2 dan biaya
pembangunan per m2 antara
harga satuan per m2 tertinggi
untuk
pembangunan
perumahan dinas tipe A yang
berlaku dan rumah tidak
bersusun yang dibangun di
hal 213
atas tanah dengan luas kavling
antara 600 m2 sampai dengan
2000 m2 dan pembangunan
per m2 nya tidak lebih kecil
atau sama dengan harga satuan
per m2 tertinggi untuk
pembangunan perumahan tipe
A yang berlaku, dengan luas
lantai
bangunan
rumah
disesuaikan dengan KDB dan
KLB yang diijinkan dalam
rencana tata ruang yang
berlaku.
857.
Rumah Murah
858.
Rumah Negara
*
Rumah Negara
Golongan I
3. Rumah komersial dengan harga
jual lebih besar dari 4 (empat)
kali
harga
jual
rumah
sederhana.
Rumah umum layak huni dan
terjangkau dengan luas lantai 36
m2 yang diperuntukkan bagi
masyarakat berpenghasilan rendah
dan
kepemilikannya
melalui
kredit/ Pembiayaan Pemilikan
Rumah didukung oleh bantuan
Fasilitas Likuiditas Pembiayaan
Perumahan dan tanpa uang muka.
Rumah yang dimiliki Negara dan
berfungsi sebagai tempat tinggal
atau hunian dan sarana pembinaan
keluarga
serta
penunjang
pelaksanaan
tugas
pejabat
dan/atau pegawai negeri
Rumah
Negara
yang
di
pergunakan
bagi
pemegang
Peraturan Menteri Perumahan Rakyat Republik Indonesia Nomor
10 Tahun 2012 tentang Penyelenggaraan perumahan dan
Kawasan Permukiman Dengan Hunian Berimbang.
Peraturan Menteri Negara Perumahan Rakyat nomor 25 tahun
2011,Tentang Pedoman Penyelenggaraan Perumahan Murah
BAB I bagian Kesatu Pasal 1.
UU.RI Nomor 1 Tahun 2011 Tentang Perumahan dan Kawasan
Permukiman
Peraturan Pemerintah Nomor 40 Tahun 1994
Tentang Rumah Negara
hal 214
*
Rumah Negara
Golongan II
*
Rumah Negara
Golongan III
859.
Rumah Petak
860.
Rumah Renggang
861.
Rumah Sangat
jabatan tertentu dank arena sifat
jabatannya
harus
bertempat
tinggal di rumah tersebut, serta
hak
penghuniannya
terbatas
selama pejabat yang bersangkutan
masih memegang jabatan tertentu
tersebut.
Rumah Negara yang mempunyai
hubungan yang tidak dapat
dipisahkan dari suatu instansi dan
hanya di sediakan untuk didiami
oleh Pegawai Negeri dan apabila
berhenti atau pensiun rumah di
kembalikan kepada Negara
Rumah Negara yang tidak
termasuk
Golongan
I
dan
Golongan II yang dapat di jual
kepada penghuni nya
Rumah berjajar lebih dari dua
mempunyai dinding samping
bersama.
Rumah tinggalunit tinggal yang
memiliki persil sendiri dan salah
satu sisi dinding bangunan
induknya tidak dibangun tepat
pada batas persil, ditujukan untuk
pembangunan perumahan unit
tunggal
dengan
mengakomodasikan
berbagai
ukuran perpetakan dan jenis
bangunan
perumahan,
serta
mengupayakan
peningkatan
kualitas
lingkungan
hunian,
karakter,
dan
suasana
kehidupannya.
Rumah tidak bersusun dengan luas
Peraturan Pemerintah Nomor 40 Tahun 1994
Tentang Rumah Negara
Peraturan Pemerintah Nomor 40 Tahun 1994
Tentang Rumah Negara
Kamus Tata Ruang. Dirjen Cipta Karya Tahun 1997 Edisi 1
Peraturan Menteri Negara Perumahan Rakyat Nomor
11/Permen/M/2008 tentang Pedoman Keserasian Kawasan
Perumahan dan Permukiman.
Kepmen Menpera No. 08/KPTS/BKP4N/1996
hal 215
Sederhana (RSS)
862.
Rumah Sederhana (RS)
863.
Rumah Sederhana
lantai bangunan maksimal 36 m2
dengan
sekurang-kurangnya
memilik kamar mandi dengan
WC, dan ruang serba guna dengan
biaya pembangunan per m2 sekitar
setengah dari biaya pembangunan
per m2 tertinggi untuk rumah
sederhana.
Rumah tidak bersusun dengan luas Kepmen Menpera No. 08/KPTS/BKP4N/1996
lantai bangunan lebih dari 70 m2,
yang dibangun di atas tanah
dengan luas kaveling 54 m2
sampai dengan 200 m2 dan biaya
pembangunan per m2 tertinggi
untuk pembangunan rumah dinas
tipe C yang berlaku, yang meliputi
rumah sederhana tipe besar, rumah
sederhana tipe kecil, rumah sangat
sederhana, dan kaveling siap
bangun.
1. Bangunan yang harga nya 75 % Peraturan Menteri Negara Perumahan Rakyat Nomor:
dari harga rumah tipe C.
8/PERMEN/M/2007, Tgl. 5 September 2007, Tentang
PEDOMAN PEMBANGUNAN PERUMAHAN SWADAYA.
2.Tempat kediaman yang layak Peraturan Menteri Negara Perumahan Rakyat Nomor
huni dan harganya terjangkau 11/Permen/M/2008 tentang Pedoman Keserasian Kawasan
oleh masyarakat berpenghasilan Perumahan dan Permukiman.
rendah dan sedang.
3. Rumah umum yang dibangun di Peraturan Menteri Perumahan Rakyat Republik Indonesia Nomor
atas tanah dengan luas kavling 10 Tahun 2012 tentang Penyelenggaraan perumahan dan
antara 60m2 sampai dengan Kawasan Permukiman Dengan Hunian Berimbang.
200 m2 dengan luas lantai
bangunan paling sedikit 36 m2
dengan harga jual sesuai
ketentuan pemerintah.
hal 216
864.
Rumah Sederhana Sehat
(RSH)
865.
Rumah Sejahtera Murah
Tapak
866.
Rumah Sejahtera Tapak
867.
Rumah Susun
*
Rumah Susun Bukan
Rumah yang spesifikasi teknisnya
mengacu pada Keputusan Menteri
Permukiman
dan
Prasarana
Wilayah
Nomor
403/KPTS/M/2002
tentang
Pedoman Teknis Pembangunan
Rumah Sederhana Sehat (Rs
Sehat).
Rumah umum yang dibangun oleh
Badan Hukum dengan harga jual
paling banyak Rp. 25.000.000
(dua puluh lima juta rupiah) per
unit.
Rumah umum yang dibangun oleh
badan hukum dengan spesifikasi
sama dengan rumah sederhana
sebagaimana
diatur
dalam
Keputusan Menteri Permukiman
dan Prasarana Wilayah Nomor
403/KPTS/M/2002
tentang
Pedoman Teknis Pembangunan
Rumah Sederhana Sehat.
Bangunan gedung bertingkat yang
dibangun dalam suatu lingkungan
yang terbagi dalam bagian-bagian
yang
distrukturkan
secara
fungsional, baik dalam arah
horizontal maupun vertikal dan
merupakan satuan-satuan yang
masing-masing dapat dimiliki dan
digunakan
secara
terpisah,
terutama untuk tempat hunian
yang dilengkapi dengan bagian
bersama, benda bersama, dan
tanah bersama.
Rumah susun yang seluruhnya
Peraturan Menteri Negara Perumahan Rakyat Nomor 07 tahun
2011 Tentang Perubahan Kedua Atas Peraturan Menteri Negara
Perumahan Rakyat Nomor 13 Tahun 2010 Tentang Tata Cara
Pelaksanaan KPR Bersubsidi dan KPR Syariah Bersubsidi serta
KPR Sarusuna Bersubsidi dan KPR Sarusuna Syariah Bersubsidi
Peraturan Menteri Negara Perumahan Rakyat Nomor 11 tahun
2011 Tentang Petunjuk Pelaksanaan Pengadaan Perumahan
Melalui Kredit Konstruksi Rumah Sejahtera Murah Tapak
Dengan Dukungan Fasilitas Likuiditas Pembiayaan Perumahan
Pasal 1.
Peraturan Menteri Perumahan Rakyat Republik Indonesia Nomor
08 Tahun 2012 tentang Perubahan Atas Peraturan Menteri
Perumahan Rakyat Nomor 05 Tahun 2012 Tentang Pengadaan
Perumahan Melalui Kredit/Pembiayaan Pemilikan Rumah
Sejahtera Dengan Dukungan Fasilitas Likuiditas Pembiayaan
Perumahan
Peraturan Menteri Perumahan Rakyat Republik Indonesia Nomor
10 Tahun 2012 tentang Penyelenggaraan perumahan dan
Kawasan Permukiman Dengan Hunian Berimbang.
Permen PU No.60/PRT/1992
hal 217
Hunian
*
Rumah Susun Campuran
*
Rumah Susun Hunian
*
Rumah Susun Khusus
*
Rumah Susun Komersial
*
Rumah Susun Sederhana
*
Rumah Susun Sederhana
Sewa
*
Rumah Susun
Sewa(Rusun Sewa)
berfungsi sebagai tempat usaha
dan/atau kegiatan social
Rumah susun yang sebagian
berfungsi sebagai tempat tinggal
dan sebagian lainnya berfungsi
sebagai tempat usaha dan/atau
kegiatan sosial.
Rumah susun yang seluruhnya
berfungsi sebagai tempat usaha
dan/atau kegiatan sosial.
Rumah
susun
yang
diselenggarakan untuk memenuhi
kebutuhan khusus.
Rumah
susun
yang
diselenggarakan
untuk
mendapatkan keuntungan.
Rumah susun yang dibagun untuk
masyarakat
berpenghasilan
menengah kebawah.
Rumah susun sederhana yang
dikelola oleh unit pengelola yang
ditunjuk oleh pemilik rusunawa
dengan status penghunian sistem
sewa.
1.Bangunan gedung bertingkat
yang dibangun dalam suatu
lingkungan yang terbagi dalam
bagian-bagian
yang
distrukturkan secara fungsional
dalam arah horizontal maupun
vertikal dan merupakan satuansatuan yang masing-masing
digunakan secara terpisah, status
penguasaan sewa, serta dibangun
dengan menggunnakan dana
Anggaran
Pendapatan
dan
Permen PU No.60/PRT/1992
Permen PU No.60/PRT/1992
Peraturan Menteri Negara Perumahan Rakyat nomor 21 tahun
2011 Tentang Pedoman bantuan pembangunan rumah susun sewa
BAB I bagian Kesatu Pasal 1.
Peraturan Menteri Perumahan Rakyat Republik Indonesia Nomor
10 Tahun 2012 tentang Penyelenggaraan perumahan dan
Kawasan Permukiman Dengan Hunian Berimbang.
SNI 03-1733-2004
SNI 03-1733-2004
Peraturan Menteri Negara Perumahan Rakyat nomor 20 tahun
2011 Tentang Pedoman Bantuan Prasarana, Sarana dan Utilitas
Umum (PSU) Perumahan dan Kawasan Permukiman.
hal 218
Belanja
Negara
dan/atau
Anggaran Pendapatan Belanja
Daerah dengan fungsi utamnya
sebagai hunian.
*
Rumah Susun Taman
*
Rumah Susun Negara
*
Rumah Susun Umum
868.
Rumah Swadaya
869.
Rumah Taman
870.
Rumah Tinggal
2.Rumah
susun
yang
pemanfaatannya melalui cara
sewa.
Rumah susun yang ditujukan
untuk merespons keterbatasan
lahan yang disebabkan oleh
kebutuhan untuk mempertahankan
kualitas taman lingkungan.
Rumah susun yang dimiliki negara
dan berfungsi sebagai tempat
tinggal atau hunian, sarana
pembinaan
keluarga,
serta
penunjang pelaksanaan tugas
pejabat dan/atau pegawai negeri.
Rumah
susun
yang
diselenggarakan untuk memenuhi
kebutuhan rumah bagi masyarakat
berpenghasilan rendah.
Rumah yang dibangun atas
prakarsa dan upaya masyarakat
Rumah tinggal unit tunggal
dengan pekarangan yang luas,
dimaksudkan agar pengembangan
perumahan dengan berkepadatan
rendah
sebagaimana
yang
ditetapkan dalam rencana kota
dapat di pertahankan.
Bangunan yang diperuntukan bagi
tempat tinggal secara menetap dan
terus menerus
Peraturan Menteri Negara Perumahan Rakyat nomor 21 tahun
2011 Tentang Pedoman bantuan pembangunan rumah susun sewa
BAB I bagian Kesatu Pasal 1.
Peraturan Menteri Negara Perumahan Rakyat Nomor
11/Permen/M/2008 tentang Pedoman Keserasian Kawasan
Perumahan dan Permukiman.
Peraturan Menteri Negara Perumahan Rakyat nomor 21 tahun
2011 Tentang Pedoman bantuan pembangunan rumah susun sewa
BAB I bagian Kesatu Pasal 1.
Peraturan Menteri Perumahan Rakyat Republik Indonesia Nomor
10 Tahun 2012 tentang Penyelenggaraan perumahan dan
Kawasan Permukiman Dengan Hunian Berimbang.
UU.RI Nomor 1 Tahun 2011 Tentang Perumahan dan Kawasan
Permukiman
Peraturan Menteri Negara Perumahan Rakyat Nomor
11/Permen/M/2008 tentang Pedoman Keserasian Kawasan
Perumahan dan Permukiman.
Perda Kab. Bekasi Nomor 7 Tahun 1996
Tentang Izin Mendirikan Bangunan.
hal 219
871.
Rumah Terjangkau
872.
Rumah Tunggal
873.
Rumah Tunggal (Hunian
Tidak Bertingkat)
874.
Rumah Umum
875.
Rusak Berat
876.
Rusak Ringan
877.
Rusak Sedang
Rumah dengan harga jual atau
harga sewa yang mampu dimiliki
atau disewa oleh seluruh lapisan
masyarakat
Rumah yang mempunyai kaveling
sendiri dan salah satu dinding
bangunan tidak dibangun tepat
pada batas kaveling.
Rumah
kediaman
yang
mempunyai persil sendiri dan
salah satu dinding bangunan
induknya tidak dibangun tepat
pada batas persil.
Rumah yang diselenggarakan
untuk memenuhi kebutuhan rumah
bagi masyarakat berpenghasilan
rendah.
Rumah yang kondisi lantai
(struktur bawah), dinding (struktur
tengah), dan atapnya (struktur
atas) rusak atau tidak layak.
Rumah yang kondisi salah satu
dari tiga komponen lantai (struktur
bawah), dinding (struktur tengah),
atau atapnya (struktur atas) rusak
atau tidak layak.
Rumah yang kondisi dua diantara
tiga komponen lantai (struktur
bawah), dinding (struktur tengah),
atau atapnya (struktur atas) rusak
atau tidak layak.
Peraturan Menteri Negara Perumahan Rakyat Nomor :
05/PERMEN/M/2009 Tentang Pedoman Pelaksanaan Program
Nasional Pemberdayaaan Mayarakat Mandiri Perumahan dan
Permukiman (PNPM MANDIRI PERKIM)
UU RI NOMOR 1 TAHUN 2011 Tentang Perumahan dan
Kawasan Permukiman.
Kepmen PU No.20/KPTS/1986
Peraturan Menteri Perumahan Rakyat Republik Indonesia Nomor
10 Tahun 2012 tentang Penyelenggaraan perumahan dan
Kawasan Permukiman Dengan Hunian Berimbang.
Peraturan Menteri Negara Perumahan Rakyat nomor 14 tahun
2011 Tentang Pedoman Pelaksanaan Bantuan Stimulan
Perumahan Swadaya Bagi Masyarakat Berpenghasilan Rendah
BAB I Bagian Kesatu Pasal 1.
Peraturan Menteri Negara Perumahan Rakyat nomor 14 tahun
2011 Tentang Pedoman Pelaksanaan Bantuan Stimulan
Perumahan Swadaya Bagi Masyarakat Berpenghasilan Rendah
BAB I Bagian Kesatu Pasal 1.
Peraturan Menteri Negara Perumahan Rakyat nomor 14 tahun
2011 Tentang Pedoman Pelaksanaan Bantuan Stimulan
Perumahan Swadaya Bagi Masyarakat Berpenghasilan Rendah
BAB I Bagian Kesatu Pasal 1.
S
878.
SBI Rate
1. Suku bunga surat berharga yang Peraturan Menteri Negara Perumahan Rakyat Nomor 07 tahun
dikeluarkan Bank Indonesia 2011 Tentang Perubahan Kedua Atas Peraturan Menteri Negara
hal 220
sebagai
pengakuan
utang Perumahan Rakyat Nomor 13 Tahun 2010 Tentang Tata Cara
jangka pendek satu bulan, enam Pelaksanaan KPR Bersubsidi dan KPR Syariah Bersubsidi serta
bulan dan atau sembilan bulan KPR Sarusuna Bersubsidi dan KPR Sarusuna Syariah Bersubsidi.
yang pertama kali dikeluarkan
pada bulan penerbitan.
879.
Sampah
880.
Sampah Berbahaya
881.
Sanitasi
2. Bunga surat berharga yang
dikeluarkan Bank Indonesia
sebagai
pengakuan
utang
jangka pendek satu bulan yang
dikeluarkan
pada
pekan
pertama setiap bulan.
Barang atau benda yang sudah
tidak terpakai lagi dalam bentuk
padat yang terdiri dari bahan
organik dan anorganik, logam atau
bukan logam, yang dapat terbakar
atau yang tidak dapat terbakar.
Limbah yang bersifat padat terdiri
dari bahan organik dan bahan
anorganik yang dianggap tidak
berguna lagi dan harus dikelola
agar
tidak
membahayakan
lingkungan.
Sampah
yang
membutuhkan
penanganan
khusus
untuk
menyulitkan penanganan dengen
metode
pengumpulan,
pemprosesan atau penempatan
yang normal.
Kebersihan, menjaga kesehatan;
usaha menciptakan dan membina
keadaan yang baik dalam bidang
Peraturan Menteri Negara Perumahan Rakyat nomor 13 tahun
2010 tentang Tata Cara Pelaksanaan KPR Bersupsidi dan KPR
Syariah Bersubsidi Serta KPR Sarusuna Bersubsidi dan KPR
Sarusuna Syariah Bersubsidi.
Permen PU No.57/PRT/1991
Peraturan Menteri Negara Perumahan Rakyat nomor 20 tahun
2011 Tentang Pedoman Bantuan Prasarana, Sarana dan Utilitas
Umum (PSU) Perumahan dan Kawasan Permukiman.
Kamus Istilah Lingkungan, November 1994
Kamus Tata Ruang. Dirjen Cipta Karya Tahun 1997 Edisi 1
hal 221
882.
Sanitasi Rumah
883.
Sarana
*
Sarana Dan Prasarana
Lingkungan
*
Sarana Kesehatan
Lingkungan
*
Sarana Lingkungan
kesehatan lingkungan, masyarakat.
Sistem pengelolaan limbah rumah
tangga dan lingkungan perumahan
baik cair yang berkaitan erat
dengan kesehatan penghuni rumah
dan lingkungan perumahannya.
1. Fasilitas dalam lingkungan
hunian yang berfungsi untuk
mendukung penyelenggaraan
dan pengembangan kehidupan
sosial, budaya, dan ekonomi.
2. Fasilitas umum dan fasilitas
sosial dan penunjang yang
berfungsi
untuk
menyelenggarakan
dan
mengembangkan
kehidupan
sosial, budaya, dan ekonomi.
Urutan penyusunan istilah dan
definisi berikut ini berdasarkan
lingkup bahasan umum hingga
lingkup
bahasan
spesifik
mengenai topik dan klasifikasi
sarana dan prasarana lingkungan.
Fasilitas penunjang yang berfungsi
untuk
penyelenggaraan
dan
pengembangan
kehidupan
ekonomis, sosial dan budaya.
1. Fasilitas
penunjang
yang
berfungsi
untuk
penyelenggaraan
dan
pengembangan
kehidupan
ekonomi, sosial dan budaya dan
politik masyarakat.
2. Fasilitas
penunjang
Peraturan Menteri Negara Perumahan Rakyat Nomor:
8/PERMEN/M/2007, Tgl. 5 September 2007, Tentang
PEDOMAN PEMBANGUNAN PERUMAHAN SWADAYA.
Peraturan Menteri Perumahan Rakyat Republik Indonesia Nomor
10 Tahun 2012 tentang Penyelenggaraan perumahan dan
Kawasan Permukiman Dengan Hunian Berimbang.
Peraturan Menteri Negara Perumahan Rakyat nomor 16 tahun
2010 tentang Petunjuk Teknis Perencanaan Pembiayaan
Pencapaian Standar Pelayanan Minimal Bidang Perumahan
Rakyat Daerah Provinsi dan Daerah Kabupaten/Kota.
SNI 03-1733-2004
Kep.Menkes. No.829/MENKES/SK/VII/1999
Peraturan Menteri Negara Perumahan Rakyat Nomor
10/PERMEN/M/2007 tentang Pedoman Bantuan Stimulan
Prasarana, Sarana dan Utilitas Umum (PSU) Perumahan dan
Permukiman
yang Peraturan Menteri Negara Perumahan Rakyat Nomor
hal 222
*
*
884.
885.
berfungsi
untuk
penyelenggaraan
dan
pengembangan
kehidupan
ekonomi, sosial dan budaya
Sarana
Kawasan Fasilitas
penunjang
kawasan
Nelayan
nelayan yang berfungsi untuk
penyelenggaraan
dan
pengembangan
kehidupan
ekonomi, sosial dan budaya
kehidupan
dan
penghidupan
nelayan,
misalnya
tempat
penjemuran
ikan,
tempat
pembuatan
jaring,
tempat
penjualan ikan.
Sarana Perumahan
Fasilitas yang berfungsi utnuk
menunjang kegiatan perumahan
seperti : fasilitas pendidikan,
fasilitas ibadah, fasilitas ekonomi,
fasilitas social, fasilitas kesehatan,
fasilitas
olahraga,
fasilitas
rekreasi.
Satuan / Unit
Kawasan
perumahan
dalam
Lingkungan
berbagai bentuk dan ukuran
Permukiman
dengan penataan tanah dan ruang,
prasarana dan sarana lingkungan
yang
terstuktur;
merupakan
kawasan perumahan dengan luas
wilayah dan jumlah penduduk
yang tertentu yang dilengkapi
dengan sistem prasarana, sarana
lingkungan, dan tempat kerja
terbatas dan dengan penataan
ruang yang terencana dan teratur
sehingga
memungkinkan
pelayanan dan yang optimal
Satuan Kerja (Satker)
1. Satuan kerja yang bertugas
11/Permen/M/2008 tentang Pedoman Keserasian Kawasan
Perumahan dan Permukiman.
Peraturan Menteri Negara Perumahan Rakyat Nomor
15/PERMEN/M/2006
Tentang
Petunjuk
Pelaksanaan
Penyelenggaraan Pengembangan Kawasan Nelayan
Peraturan Menteri Negara Perumahan Rakyat Nomor:
8/PERMEN/M/2007, Tgl. 5 September 2007, Tentang
PEDOMAN PEMBANGUNAN PERUMAHAN SWADAYA.
Kamus Tata Ruang. Dirjen Cipta Karya Tahun 1997 Edisi 1
Peraturan
Menteri
Negara
Perumahan
Rakyat
Nomor
:
hal 223
menfasilitasi
kegiatan 05/PERMEN/M/2009 Tentang Pedoman Pelaksanaan Program
Kementrian/Lembaga
serta Nasional Pemberdayaaan Mayarakat Mandiri Perumahan dan
mengelola adminitrasi kegiatan Permukiman (PNPM MANDIRI PERKIM)
yang menjamin akuntabilitas
dan transparansi program
886.
Satuan Kerja/Lembaga
Penanggung Jawab
887.
Satuan Kerja Badan
2.Satuan organisasi kerja di
lingkungan
Kementerian
Perumahan Rakyat yang terdiri
dari Satuan Kerja 1 dan Satuan
Kerja
2
yang
menyelenggarakan
tugas
pengelolaan dan pelaksanaan
Anggaran Pendapatan dan
Belanja Negara. Satuan kerja 1
adalah Satuan Kerja yang
secara
struktural
bertanggungjawab
langsung
kepada
Menteri
Negara
Perumahan Rakyat. Satuan
Kerja 2 adalah Satuan Kerja
yang
secara
struktural
bertanggungjawab
kepada
masing-masing pimpinan Unit
Kerja Eselon I.
Lembaga
di
daerah
yang
bertanggung
jawab
dalam
penerapan Standar Pelayanan
Minimal. Penentuan Satuan Kerja
Perangkat Daerah (SKPD) ini
harus mempertimbangkan tugas
pokok dan fungsi, kualifikasi dan
kompetensi sumber daya SKPD
yang bersangkutan.
Pusat Pembiayaan Perumahan
PERATURAN MENTERI NEGARA PERUMAHAN RAKYAT
TENTANG TATA NASKAH DINAS KEMENTERIAN
PERUMAHAN RAKYAT
Peraturan Menteri Negara Perumahan Rakyat nomor 16 tahun
2010 tentang Petunjuk Teknis Perencanaan Pembiayaan
Pencapaian Standar Pelayanan Minimal Bidang Perumahan
Rakyat Daerah Provinsi dan Daerah Kabupaten/Kota.
Peraturan Menteri Perumahan Rakyat Republik Indonesia Nomor
hal 224
Layanan Umum
Kementerian Perumahan
Rakyat (Satker BLUKemenpera)
888.
889.
890.
891.
892.
Satuan Kerja Perangkat
Daerah (SKPD)
Kementerian Perumahan Rakyat 08 Tahun 2012 tentang Perubahan Atas Peraturan Menteri
yang menerapkan Pengelolaan Perumahan Rakyat Nomor 05 Tahun 2012 Tentang Pengadaan
keuangan Badan Layanan Umum. Perumahan Melalui Kredit/Pembiayaan Pemilikan Rumah
Sejahtera Dengan Dukungan Fasilitas Likuiditas Pembiayaan
Perumahan
1. Satuan yang kerja yang Peraturan Menteri Negara Perumahan Rakyat Nomor :
bertanggungjawab
terhadap 05/PERMEN/M/2009 Tentang Pedoman Pelaksanaan Program
pelaksanaan
tugas Nasional Pemberdayaaan Mayarakat Mandiri Perumahan dan
pemerintahan bidang tertentu Permukiman (PNPM MANDIRI PERKIM)
didaerah
provinsi
dan
kabupaten/kota.
2. Perangkat
daerah
pada
pemerintah
daerah
selaku
pengguna anggaran/pengguna
barang.
Satuan Kerja Perangkat
Organisasi/lembaga
pada
Daerah (SKPD) Provinsi pemerintah
daerah
yang
bertanggung
jawab
terhadap
pelaksanaan
Dekonsentrasi
lingkup Kementerian Perumahan
Rakyat di provinsi.
Satuan Kerja Yang
Perangkat kerja yang ditunjuk oleh
Menyalurkan Dana
Menteri
Negara
Perumahan
Bantuan Stimulan
Rakyat sebagai kuasa pengelola
(Satuan Kerja)
anggaran
bantuan
stimulan
perumahan swadaya.
Satuan Lingkungan
Kawasan
perumahan
dalam
berbagai bentuk dan ukuran
dengan penataan tanah dan ruang,
prasarana dan sarana lingkungan
yang terstruktur
Satuan Lingkungan
Kawasan
perumahan
dalam
Permukiman
berbagai bentuk dan ukuran
dengan penataan tanah dan ruang,
prasarana dan sarana lingkungan
Peraturan Menteri Negara Perumahan Rakyat Tentang Petunjuk
Teknis Penggunaan Dana Alokasi Khusus Bidang Perumahan dan
Kawasan Permukiman.
Peraturan Kementerian Perumahan Rakyat Nomor 01 tahun 2011
Tentang Sebagian Urusan Kementerian Perumahan Rakyat tahun
2011 Melalui Dekonsentrasi
Peraturan Menteri Negara Perumahan Rakyat nomor 14 tahun
2011 Tentang Pedoman Pelaksanaan Bantuan Stimulan
Perumahan Swadaya Bagi Masyarakat Berpenghasilan Rendah
BAB I Bagian Kesatu Pasal 1.
Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 4 Tahun 1992
Tentang Perumahan dan Permukiman
Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 4 Tahun 1992
Tentang Perumahan dan Permukiman
hal 225
893.
Satuan Lingkungan
Rumah Susun
894.
Satuan Perumahan
895.
Satuan Rumah Sejahtera
Susun
896.
Satuan Rumah Susun
(sarusun)
897.
Satuan Rumah Susun
Menengah
898.
Satuan Rumah Susun
Mewah
yang terstruktur
Kelompok rumah susun yang
terletak pada tanah bersama
sebagai satu lingkungan yang
merupakan satu kesatuan sistem
pelayanan dan pengelolaan.
Perumahan yang terdiri dari
minimal 50 (lima puluh) unit
rumah
Rumah umum yang dibangun oleh
badan hukum dengan spesifikasi
sama dengan rumah susun
sederhana sebagaimana diatur
dalam
Peraturan
Menteri
Pekerjaan
Umum
Nomor
05/PRT/M/2007
Tentang
Pedoman Teknis Pembangunan
Rumah
Susun
Sederhana
Bertingkat Tinggi.
Rumah susun yang tujuan
peruntukan utamanya digunakan
secara terpisah sebagai tempat
hunian, yang mempunyai sarana
penghubung ke jalan umum.
Satuan rumah susun dengan luas
lantai 18 m2 sampai 100 m2 dan
biaya pembangunan per m2 antara
harga satuan per m2 tertinggi
untuk
pembangunan
gedung
bertingkat pemerintah kelas C
sampai dengan harga satuan per
m2 tertinggi untuk pembangunan
gedung bertingkat permerintah
kelas A yang berlaku.
Satuan rumah susun dengan biaya
pembangunan per m2 diatas harga
Permen PU No.60/PRT/1992
Peraturan Menteri Negara Perumahan Rakyat Nomor
14/PERMEN/M/2006
Tentang Penyelenggaraan Perumahan Kawasan Khusus
Peraturan Menteri Perumahan Rakyat Republik Indonesia Nomor
08 Tahun 2012 tentang Perubahan Atas Peraturan Menteri
Perumahan Rakyat Nomor 05 Tahun 2012 Tentang Pengadaan
Perumahan Melalui Kredit/Pembiayaan Pemilikan Rumah
Sejahtera Dengan Dukungan Fasilitas Likuiditas Pembiayaan
Perumahan
SNI 03-1733-2004
Kepmen Menpera No. 08/KPTS/BKP4N/1996
SNI 03-1733-2004
hal 226
899.
Satuan Rumah Susun
Mewah (Apartemen)
900.
Satuan Rumah Susun
Sederhana (Sarusuna)
satuan per m2 tertinggi untuk
pembangunan gedung bertingkat
pemerintah kelas A yang berlaku
dengan luas lantai bangunan lebih
dari 100 m2
Satuan rumah susun dengan biaya SNI 03-1733-2004
pembangunan per m2 diatas harga
satuan per m2 tertinggi untuk
pembangunan gedung bertingkat
pemerintah kelas A yang berlaku
dengan luas lantai bangunan setiap
unit rumah lebih dari 100 m2
Satuan rumah susun dengan luas Kepmen Menpera No. 08/KPTS/BKP4N/1996
lantai bangunan setiap unit rumah
tidak lebih 45 m2 dan biaya
pembangunan per m2 tidak
melebihi dari harga satuan per m2
tertinggi untuk pembangunan
gedung bertingkat pemerintah
kelas C yang berlaku.
Rumah susun sederhana yang
tujuan
peruntukan
utamanya
digunakan secara terpisah sebagai
tempat hunian.
901.
Satuan Wilayah
Kegiatan (SWK)
902.
SBI Rate
Peraturan
Menteri
Perumahan
Rakyat
Nomor
12/PERMEN/M/2008 Tentang Pengadaan Perumahan Dan
Permukiman Dengan Dukungan Fasilitas Subsidi Perumahan
Melalui KPR Sarusuna Syariah Bersubsidi
Satuan lingkungan perumahan dan Peraturan Menteri Negara Perumahan Rakyat Nomor :
permukiman yang ditangani
05/PERMEN/M/2009 Tentang Pedoman Pelaksanaan Program
Nasional Pemberdayaaan Mayarakat Mandiri Perumahan dan
Permukiman (PNPM MANDIRI PERKIM)
Suku bunga surat berharga yang Peraturan
Menteri
Perumahan
Rakyat
Nomor
dikeluarkan
Bank
Indonesia 16/PERMEN/M/2008 Tentang Standard dan Prosedur
sebagai pengakuan utang jangka Pelaksanaan Subsidi Perumahan Melalui KPR Sarusuna
pendek
satu
bulan
yang Bersubsidi
dikeluarkan pada pecan pertama
setiap bulan.
hal 227
903.
Sengketa Lingkungan
Hidup
904.
Sentra industri
905.
Sertifikat
906.
Sertifikat Hak Milik
Sarusun (SHM)
907.
Setiap Orang
908.
Sistem Internal
Perkotaan
909.
Sistem Jaringan Jalan
Perselisihan antara dua pihak atau
lebih yang ditimbulkan oleh
adanya atau diduga adanya
pencemaran dan/atau perusakan
lingkungan hidup.
sentra
industri
kecil
yang
merupakan sekumpulan kegiatan
industri kecil sejenis yang
lokasinya mengelompok pada
jarak yang tidak terlalu berjauhan.
Surat tanda bukti hak sebagaimana
dimaksud dalam pasal 19 ayat (2)
huruf c UUPA untuk hak atas
tanah, hak pengelolaan, tanah
wakaf, hak milik atau satuan
rumah susun dan hak tanggungan
yang
masing-masing
sudah
dibukukan dalam buku tanah yang
bersangkutan
Tanda bukti kepemilikan atas
sarusun di atas tanah hak milik,
hak guna bangunan atau hak pakai
di atas tanah negara , serta hak
guna bangunan atau hak pakai di
atas tanah hak pengelolaan.
Orang perseorangan atau badan
hukum.
Undang-undang Nomor 23 Tahun 1997
Tentang Pengelolaan Lingkungan Hidup
Peraturan Menteri Negara Perumahan Rakyat Nomor
16/PERMEN/M/2006
Tentang
Petunjuk
Pelaksanaan
Penyelenggaraan Pengembangan Perumahan Kawasan Industri
PP Nomor 24 Tahun 1997 Tentang Pendaftaran Tanah
UU.RI. Nomor 20 Tahun 2011
Tentang Rumah Susun.
Peraturan Menteri Perumahan Rakyat Republik Indonesia Nomor
10 Tahun 2012 tentang Penyelenggaraan perumahan dan
Kawasan Permukiman Dengan Hunian Berimbang.
Struktur ruang dan pola ruang UU.RI. Nomor 26 Tahun 2007
yang
mempunyai
jangkauan Tentang Penataan Ruang
pelayanan pada tingkat internal
perkotaan.
Satu kesatuan ruas jalan yang Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 38 Tahun 2004
saling
menghubungkan
dan Tentang Jalan
mengikat
pusat-pusat
pertumbuhan dengan wilayah
hal 228
910.
Sistem Kearsipan
Elektronik
911.
Sistem Kearsipan
Nasional (SKN)
912.
Sistem Saluran Limbah
Permukiman
913.
Sistem Pengendalian
Intern (SPI)
914.
Sistem Pengendalian
Intern Pemerintah
(SPIP)
yang berada dalam pengaruh
pelayanan dalam suatu hubungan
hierarkis.
Suatu
sistem
kearsipan
menggunakan media elektronik
yang digunakan dalam rangka
pengelolaan arsip secara efektif
dan efisien.
Suatu system yang membentuk
pola hubungan berkelanjutan antar
berbagai komponen yang memiliki
fungsi dan tugas tertentu, interaksi
antar pelaku serta unsur lain yang
saling
mempengaruhi
dalam
penyelenggaraan kearsipan secara
nasional.
Saluran
yang
melayani
pembuangan limbah lingkungan
perumahan untuk dibuang atau
disalurkan ke lokasi pembuangan
sehingga aman bagi kesehatan.
Proses yang integral pada tindakan
dan kegiatan yang dilakukan
secara
terus-menerus
oleh
pimpinan dan seluruh pegawai
untuk memberikan keyakinan
memadai atas tercapainya tujuan
organisasi melalui kegiatan yang
efektif dan efisien, keandalan
pelaporan keuangan, pengemanan
aset negara, dan ketaatan terhadap
peraturan perundang-undangan.
Sistem Pengendalian Intern yang
diselenggarakan
secara
menyeluruh
di
lingkungan
pemerintah pusat dan daerah.
Peraturan Menteri Negara Perumahan Rakyat nomor 08 tahun
2010 tentang Tata Kearsipan Kementerian Perumahan Rakyat.
Peraturan Menteri Negara Perumahan Rakyat nomor 08 tahun
2010 tentang Tata Kearsipan Kementerian Perumahan Rakyat.
Kamus Tata Ruang. Dirjen Cipta Karya
Tahun 1998 Edisi 1.
Peraturan Menteri Negara Perumahan Rakyat nomor 22 tahun
2011,Tentang Penyelenggaraan Sistem Pengendalian Intern
Pemerintah Di Lingkungan Kementerian Perumahan Rakyat Bab
I Pasal 1.
Peraturan Menteri Negara Perumahan Rakyat nomor 22 tahun
2011,Tentang Penyelenggaraan Sistem Pengendalian Intern
Pemerintah Di Lingkungan Kementerian Perumahan Rakyat Bab
I Pasal 1.
hal 229
915.
Sistem Wilayah
Struktur ruang dan pola ruang
yang
mempunyai
jangkauan
pelayanan pada tingkat wilayah.
Peta
rencana
peletakan
bangunan/kavling dengan segala
unsur penunjangnya dalam skala
batas-batas luas lahan tertentu.
Ketentuan tentang jenis dan mutu
pelayanan dasar yang merupakan
urusan wajib daerah yang berhak
diperoleh setiap warga secara
minimal.
Suatu sistem pemancar air yang
bekerja secara otomatis bilamana
suhu ruang mencapai suhu
tertentu.
Sejumlah dana atau bantuan dari
pemerintah yang diberikan kepada
MBR melalui lembaga keuangan
mikro (LKM) / lembaga keuangan
non bank (LKNB)
916.
Site plan
917.
SPM (Standar Pelayanan
Minimal)
918.
Sprinkler
919.
Stimulan Untuk
Perumahan Swadaya
920.
Standar Layak Huni
Persyaratan
kecukupan
luas,
kualitas, dan kesehatan yang harus
dipenuhi suatu bangunan rumah.
921.
Standar Pelayanan
Minimal
922.
Stempel
923.
Stempel jabatan
yang selanjutnya disingkat SPM
adalah ketentuan tentang jenis dan
mutu pelayanan dasar yang
merupakan urusan wajib daerah
yang berhak diperoleh setiap
warga secara minimal
Stempel yang dibubuhkan pada
naskah dinas sebagai tanda
pengesahan naskah dinas.
Stempel yang berisi lambang
UU.RI. Nomor 26 Tahun 2007
Tentang Penataan Ruang
Peraturan Menteri Negara Perumahan Rakyat Tentang Petunjuk
Teknis Penggunaan Dana Alokasi Khusus Bidang Perumahan dan
Kawasan Permukiman.
Peraturan Menteri Negara Perumahan Rakyat RI Nomor 22
Tahun 2008
Perda Kab. Bekasi Nomor 7 Tahun 1996
Tentang Izin Mendirikan Bangunan.
Peraturan Menteri Negara Perumahan Rakyat Nomor :
08/PERMEN/M/2006
Tentang Pedoman Pelaksanaan Pemberian Stimulan Untuk
Perumahan Swadaya bagi Masyarakat Berpenghasilan Rendah
Melalui Lembaga Keuangan Mikro / Lembaga Keuangan Non
Bank Menpera
Peraturan Menteri Negara Perumahan Rakyat nomor 14 tahun
2011 Tentang Pedoman Pelaksanaan Bantuan Stimulan
Perumahan Swadaya Bagi Masyarakat Berpenghasilan Rendah
BAB I Bagian Kesatu Pasal 1.
Peraturan
Menteri
Perumahan
Rakyat
Nomor
22/PERMEN/M/2008 Tentang Standar Pelayanan Minimal
Bidang Perumahan Rakyat Daerah Provinsi dan Daerah
Kabupaten/Kota
PERATURAN MENTERI NEGARA PERUMAHAN RAKYAT
TENTANG TATA NASKAH DINAS KEMENTERIAN
PERUMAHAN RAKYAT
PERATURAN MENTERI NEGARA PERUMAHAN RAKYAT
hal 230
924.
Stempel Kementerian
Perumahan Rakyat
925.
Stempel Satuan Kerja
926.
Stempel Unit Kerja
927.
Strategi
928.
Struktur Ruang
929.
Struktur Utama
Bangunan Rumah
negara dan nama jabatan Menteri
Negara Perumahan Rakyat, yang
digunakan untuk pengesahan
naskah dinas yang ditandatangani
oleh Menteri Negara Perumahan
Rakyat.
Stempel yang berisi tulisan nama
dan logo Kementerian Perumahan
Rakyat yang digunakan untuk
pengesahan naskah dinas yang
ditandatangani
oleh
pejabat
Kementerian Perumahan Rakyat
baik atas nama Menteri dan atau
atas
wewenang
jabatannya
masing-masing.
Stempel organisasi Satuan Kerja 1
dan Satuan Kerja 2 di lingkungan
Kementerian Perumahan Rakyat.
Stempel Unit Kerja Pelaksana
Teknis (Pusat) di lingkungan
Kementerian Perumahan Rakyat.
Langkah-langkah
berisikan
program-program indikatif untuk
mewujudkan visi dan misi.
Susunan pusat-pusat permukiman
dan sistem jaringan prasarana dan
sarana yang berfungsi sebagai
pendukung
kegiatan
sosial
ekonomi masyarakat yang secara
hierarkis memiliki hubungan
fungsional
Bagian bagian dari bangunan
rumah yang minimal di butuhkan
untuk keamanan dan keselamatan,
yang terdiri dari : pondasi, rangka
dinding, rangka atap yang di
TENTANG TATA NASKAH DINAS KEMENTERIAN
PERUMAHAN RAKYAT
TENTANG TATA NASKAH DINAS KEMENTERIAN
PERUMAHAN RAKYAT PERATURAN MENTERI NEGARA
PERUMAHAN RAKYAT
TENTANG TATA NASKAH DINAS KEMENTERIAN
PERUMAHAN RAKYAT PERATURAN MENTERI NEGARA
PERUMAHAN RAKYAT
PERATURAN MENTERI NEGARA PERUMAHAN RAKYAT
TENTANG TATA NASKAH DINAS KEMENTERIAN
PERUMAHAN RAKYAT
UU RI Nomor 25 Tahun 2004 Tentang Sistem Perencanaan
Pembangunan Nasional.
UU.RI.Nomor 26 Tahun 2007
Tentang Penataan Ruang
Peraturan Menteri Negara Perumahan Rakyat Nomor:
8/PERMEN/M/2007, Tgl. 5 September 2007, Tentang
PEDOMAN PEMBANGUNAN PERUMAHAN SWADAYA.
hal 231
930.
931.
932.
933.
934.
*
lengkapi dinding, lantai dan
penutup atap.
Subak
Masyarakat hukum adat yang
bersifat sosio agraris religius yang
secara historis tumbuh dan
berkembang sebagai organisasi di
bidang tata guna air di tingkat
usaha tani.
Subsidi Uang Muka
Subsidi
untuk
membantu
menambah uang muka sehingga
jumlah keseluruhan uang muka
yang dibayar nasabah mampu
menurunkan pagu pembiayaan
yang akan diangsur setiap bulan
secara tetap berikut marginnya.
Subsidi Membangun / Subsidi untuk membantu sebagian
Memperbaiki Rumah
dari
total
pendanaan
pembangunan/perbaikan
rumah
yang dibiayai melalui skim KPRS
Syariah Bersubsidi.
Subsidi Premi Asuransi
Subsidi Pemerintah yang
diberikan kepada MBR sebagai
debitur
tertanggung
untuk
membayar premi asuransi kepada
penanggung.
Suku Bunga Bersubsidi
Suku bunga yang ditetapkan
Pemerintah melalui Peraturan
Menteri
Negara
Perumahan
Rakyat dalam rangka pengadaan
perumahan
dan
permukiman
dengan dukungan fasilitas subsidi
perumahan melalui KPR Sarusuna
Bersubsidi yang berlaku.
Suku Bunga Subsidi
Suku bunga yang ditetapkan
pemerintah melalui Peraturan
Menteri dalam rangka pengadaan
Permen PU No. 57/PRT/1991
Peraturan Menteri Negara Perumahan Rakyat Nomor
04/Permen/M/2005 Tentang Pengadaan Perumahan dan
Permukiman Dengan Dukungan Fasilitas Subsidi Perumahan
Melalui KPR/KPRS Syariah
Peraturan Menteri Negara Perumahan Rakyat Nomor
04/Permen/M/2005 Tentang Pengadaan Perumahan dan
Permukiman Dengan Dukungan Fasilitas Subsidi Perumahan
Melalui KPR/KPRS Syariah
Peraturan Menteri Negara Perumahan Rakyat Nomor
05/PERMEN/M/2006 Tentang Dukungan Asuransi KPR/KPRS
Untuk Pembangunan Rumah Sederhana Sehat
Peraturan
Menteri
Perumahan
Rakyat
Nomor
16/PERMEN/M/2008 Tentang Standar dan Prosedur Pelaksanaan
Subsidi Perumahan Melalui KPR Sarusuna Bersubsidi
Peraturan Menteri Negara Perumahan Rakyat Nomor 07 tahun
2011 Tentang Perubahan Kedua Atas Peraturan Menteri Negara
Perumahan Rakyat Nomor 13 Tahun 2010 Tentang Tata Cara
hal 232
*
*
*
935.
*
936.
Suku Bunga Pasar
perumahan
dan
permukiman
dengan dukungan fasilitas subsidi
perumahan
melalui
KPR
Bersubsidi dan KPR Sarusuna
Bersubsidi yang berlaku.
Suku bunga kredit perumahan
yang berlaku pada LPK yang
menerbitkan KPRS/KPRS Mikro
Bersubsidi.
Suku bunga kredit perumahan
yang berlaku pada Bank Pelaksana
yang menerbitkan KPR Bersubsidi
atau KPR Sarusuna Bersubsidi.
Suku
Bunga
Pasar Suku bunga kredit perumahan
Selama Masa Subsidi
yang diberlakukan LPK selama
masa subsidi.
Suku
Bunga
Pasar Suku bunga kredit perumahan
Setelah Masa Subsidi
yang diberlakukan LPK setelah
selesai masa subsidi.
Suku Bunga Pasar KPR 1. Suku bunga kredit perumahan
Bersubsidi Selama Masa
yang
diberlakukan
Bank
Subsidi
Pelaksana selama masa subsidi.
Pelaksanaan KPR Bersubsidi dan KPR Syariah Bersubsidi serta
KPR Sarusuna Bersubsidi dan KPR Sarusuna Syariah Bersubsidi
Peraturan
Menteri
Perumahan
Rakyat
Nomor
20/PERMEN/M/2008 Tentang Tata Cara Pelaksanaan Subsidi
Perumahan Melalui KPRS/KPRS Mikro Bersubsidi
Peraturan Menteri Negara Perumahan Rakyat Nomor 07 tahun
2011 Tentang Perubahan Kedua Atas Peraturan Menteri Negara
Perumahan Rakyat Nomor 13 Tahun 2010 Tentang Tata Cara
Pelaksanaan KPR Bersubsidi dan KPR Syariah Bersubsidi serta
KPR Sarusuna Bersubsidi dan KPR Sarusuna Syariah Bersubsidi
Peraturan
Menteri
Perumahan
Rakyat
Nomor
20/PERMEN/M/2008 Tentang Tata Cara Pelaksanaan Subsidi
Perumahan Melalui KPRS/KPRS Mikro Bersubsidi
Peraturan
Menteri
Perumahan
Rakyat
Nomor
20/PERMEN/M/2008 Tentang Tata Cara Pelaksanaan Subsidi
Perumahan Melalui KPRS/KPRS Mikro Bersubsidi
Peraturan Menteri Negara Perumahan Rakyat Nomor 07 tahun
2011 Tentang Perubahan Kedua Atas Peraturan Menteri Negara
Perumahan Rakyat Nomor 13 Tahun 2010 Tentang Tata Cara
Pelaksanaan KPR Bersubsidi dan KPR Syariah Bersubsidi serta
KPR Sarusuna Bersubsidi dan KPR Sarusuna Syariah Bersubsidi.
2. Suku bunga kredit perumahan Peraturan Menteri Negara Perumahan Rakyat nomor 13 tahun
yang
diberlakukan
Bank 2010 tentang Tata Cara Pelaksanaan KPR Bersupsidi dan KPR
Pelaksana selama masa subsidi Syariah Bersubsidi Serta KPR Sarusuna Bersubsidi dan KPR
yaitu sebesar BI rate ditambah Sarusuna Syariah Bersubsidi.
marjin tetap paling banyak 5%
(lima persen).
Suku Bunga Pasar KPR 1.Suku bunga kredit perumahan Peraturan Menteri Negara Perumahan Rakyat Nomor 07 tahun
Sarusuna
Bersubsidi
yang
diberlakukan
Bank 2011 Tentang Perubahan Kedua Atas Peraturan Menteri Negara
Selama Masa Subsidi
Pelaksana selama masa subsidi. Perumahan Rakyat Nomor 13 Tahun 2010 Tentang Tata Cara
hal 233
Pelaksanaan KPR Bersubsidi dan KPR Syariah Bersubsidi serta
KPR Sarusuna Bersubsidi dan KPR Sarusuna Syariah Bersubsidi
937.
938.
2. Suku bunga kredit perumahan
yang
diberlakukan
Bank
Pelaksana selama masa subsidi
yaitu sebesar BI rate ditambah
marjin tetap paling banyak 4%
(lima persen).
Suku
Bunga
Pasar Suku bunga kredit perumahan
Setelah Masa Subsidi
yang diberlakukan Bank
Pelaksana setelah selesai masa
subsidi.
Sumber Daya
939.
Sumber Daya Air
940.
Sumber Daya Alam
Peraturan Menteri Negara Perumahan Rakyat nomor 13 tahun
2010 tentang Tata Cara Pelaksanaan KPR Bersupsidi dan KPR
Syariah Bersubsidi Serta KPR Sarusuna Bersubsidi dan KPR
Sarusuna Syariah Bersubsidi.
Peraturan Menteri Negara Perumahan Rakyat Nomor 07 tahun
2011 Tentang Perubahan Kedua Atas Peraturan Menteri Negara
Perumahan Rakyat Nomor 13 Tahun 2010 Tentang Tata Cara
Pelaksanaan KPR Bersubsidi dan KPR Syariah Bersubsidi serta
KPR Sarusuna Bersubsidi dan KPR Sarusuna Syariah Bersubsidi
1. Faktor lingkungan yang secara - Kamus Istilah Lingkungan, November 1997
langsung dimanfaatkan oleh - Undang-undang Nomor 23 Tahun 1997
organisme.
Tentang Pengelolaan Lingkungan Hidup
2. Unsur lingkungan hidup yang
terdiri atas sumber daya
manusia, sumber daya alam,
baik hayati maupun non
hayati, dan
sumber daya
buatan.
Persediaan air tanah dan air Kamus Istilah Lingkungan, November 1997
permukaan di daerah tertentu
1. Unsur lingkungan hidup yang Kamus Istilah Lingkungan, November 1997
terdiri atas sumber daya
manusia, sumber daya alam
hayati, sumber daya alam non
hayati, dan sumber daya
buatan
2. Unsur-unsur
lingkungan
alami, baik yang bersifat fisik
maupun
hayati
yang
hal 234
941.
Sumber Daya Alam
Hayati
942.
Surat Dinas
943.
Surat Izin Pelaksanaan
Mendirikan Bangunan
(SIPMB)
944.
Surat Jaminan
945.
Surat Keputusan
diperlukan manusia untuk
memenuhi
kebutuhan
hidupnya dan meningkatkan
kesejahteraan hidupnya.
Unsur-unsur hayati di alam yang
terdiri dari sumber daya nabati
(tumbuhan) dan sumber daya alam
hewani (satwa) yang bersama
dengan unsur non hayati di
sekitarnya secara keseluruhan
membentuk ekosistem
Naskah dinas pelaksanaan tugas
pejabat dalam menyampaikan
informasi
kedinasan
berupa
pemberitahuan,
pernyataan,
permintaan, penyampaian naskah
dinas atau barang, atau hal
kedinasan lainnya kepada pihak
lain di luar Kementerian.
Izin untuk dapat dilakukannya
suatu pekerjaan bangunan, izin ini
diberikan setelah semua syaratsyarat dilengkapi dan berlaku
selama 6 (enam) bulan terkecuali
ada kelainan
Jaminan tertulis yang bersifat
mudah dicairkan dan tidak
beryarat
(unconditional) yang
dikeluarkan
oleh
bank
umum/perusahaan
penjaminan
perusahaan
asuransi
yang
diserahkan
oleh
penyedia
barang.jasa kepada PPK/ULP
untuk menjamin terpenuhinya
kewajiban penyedia barang/jasa
Surat keputusan atas keberatan
Kamus Istilah Lingkungan, November 1997
PERATURAN MENTERI NEGARA PERUMAHAN RAKYAT
TENTANG TATA NASKAH DINAS KEMENTERIAN
PERUMAHAN RAKYAT
Perda Kab. Bekasi Nomor 7 Tahun 1996
Tentang Izin Mendirikan Bangunan.
PP RI NOMOR 54 TAHUN 2010 Teentang Pengadaan
Barang/Jasa Pemerintah.
UU.RI. Nomor 21 Tahun 1997
hal 235
Keberatan
946.
Surat Keputusan
Pembetulan
947.
Surat Ketetapan Bea
Perolehan Hak Atas
Tanah dan Bangunan
Kurang Bayar
948.
Surat Ketetapan Bea
terhadap Surat Ketetapan Bea
Perolehan Hak Atas Tanah dan
Bangunan Kurang Bayar, Surat
Ketetapan Bea Perolehan Hak
Atas Tanah dan Bangunan Kurang
Bayar Tambahan, Surat Ketetapan
Bea Perolehan Hak atas Tanah dan
Bangunan Lebih Bayar, Surat
Ketetapan Bea Perolehan Hak
Atas Tanah dan Bangunan Nihil
yang diajukan oleh Wajib Pajak.
Surat
keputusan
utnuk
membetulkan kesalahan tulis,
kesalahan hitung dan atau
kekeliriuan dalam penerapan
peraturan perundang undangan
perpajakan yang terdapat dalam
Surat Ketetapan Bea Perolehan
Hak Atas Tanah dan Bangunan
Kurang Bayar, Surat Ketetapan
Bea Perolehan Hak Atas Tanah
dan Bangunan Kurang Bayar
Tambahan, Surat Ketetapan Bea
Perolehan Hak atas Tanah dan
Bangunan Lebih Bayar atau, Surat
Ketetapan Bea Perolehan Hak
Atas Tanah dan Bangunan Nihil,
atau Surat Tagihan Bea Perolehan
Hak atas Tanah dan Bangunan.
Surat ketetapan yang menentukan
besarnya jumlah pajak yang
terutang,
jumlah
kekurangan
pembayaran
pokok
pajak,
besarnya sanksi administrasi, dan
jumlah yang masih harus dibayar.
Surat ketetapan yang menetukan
Tentang Bea Perolehan Hak Atas Tanah dan Bangunan
UU.RI. Nomor 21 Tahun 1997
Tentang Bea Perolehan Hak Atas Tanah dan Bangunan
Undang-undang Republik Indonesia Nomor 20 Tahun 2000
Tentang Perubahan Atas UU No.21/ 1997 tentang Bea Perolehan
Hak Atas Tanah dan Bangunan.
Undang-undang Republik Indonesia Nomor 20 Tahun 2000
hal 236
949.
950.
951.
Perolehan Hak Atas
Tanah dan Bangunan
Kurang Bayar Tambahan
(SKBKBT)
Surat Ketetapan Bea
Perolehan Hak Atas
Tanah dan Bangunan
Lebih Bayar (SKBLB)
Surat Ketetapan Bea
Perolehan Hak Atas
Tanah dan Bangunan
Nihil (SKBN)
Surat Pemberitahuan
Obyek Pajak
952.
Surat Pemberitahuan
Pajak Terhutang
953.
Surat Setoran Hak Atas
Tanah Dan Bangunan
(SSB)
954.
Surat Tagihan Bea
Perolehan Hak Atas
Tanah Dan Bangunan
(STB)
Surat Ukur
955.
tambahan atas jumlah pajak yang Tentang Perubahan Atas UU No.21/ 1997 tentang Bea Perolehan
telah ditetapkan
Hak Atas Tanah dan Bangunan.
Surat ketetapan yang menentukan
jumlah kelebihan pembayaran
pajak karena jumlah pajak yang
telah dibayar lebih besar daripada
pajak yang seharusnya terutang.
Surat ketetapan yang menentukan
jumlah pajak yang terutang sama
besarnya dengan jumlah pajak
yang dibayar
Surat yang digunakan oleh Wajib
Pajak untuk melaporkan data
Obyek Pajak menurut ketentuan
Undang-undang ini.
Surat yang digunakan oleh
Direktorat Jenderal Pajak untuk
memberitahukan besarnya pajak
terhutang kepada Wajib Pajak
Surat yang oleh Wajib Pajak
digunakan
untuk
melakukan
pembayaran atau penyetoran pajak
yang terutang ke kas Negara atau
tempat lain yang di tetapkan oleh
Menteri dan sekaligus untuk
melaporkan data perolehan hak
atas tanah dan atau bangunan.
Surat untuk melakukan tagihan
pajak dan atau sanksi administrasi
berupa bunga dan atau denda
Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 20 Tahun 2000
Tentang Perubahan Atas UU No.21/ 1997 tentang Bea Perolehan
Hak Atas Tanah dan Bangunan.
Undang-undang Republik Indonesia Nomor 20 Tahun 2000
Tentang Perubahan Atas UU No.21/ 1997 tentang Bea Perolehan
Hak Atas Tanah dan Bangunan.
Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 12 Tahun 1985
Tentang Pajak Bumi dan Bangunan
Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 12 Tahun 1985
Tentang Pajak Bumi dan Bangunan
UU.RI. Nomor 21 Tahun 1997
Tentang Bea Perolehan Hak Atas Tanah dan Bangunan
UU.RI. Nomor 21 Tahun 1997
Tentang Bea Perolehan Hak Atas Tanah dan Bangunan
Dokumen yang memuat data fisik PP Nomor 24 Tahun 1997 Tentang Pendaftaran Tanah
suatu bidang tanah dalam bentuk
peta dan uraian.
hal 237
956.
Swasta
Bukan
milik
pemerintah; KBBI (Kamus Besar Bahasa Indonesia)
partikelir: sekolah--banyak yang
mendapat subsidi dari pemerintah;
men-swas-ta-kan
v
menjadi
swasta:-perusahaan
milik
pemerintah;
pen-swas-ta-an
1.Proses,
cara,
perbuatan
menswastakan;
2.Upaya
mengikutsertakan pihak swasta
(nonpemerintah)
dlm
pengoperasian badan usaha milik
negara: adanya resesi ekonomi ini
mendorong pemerintah untuk
mengambil kebijaksanaan.
T
957.
Tabungan Perumahan
Pegawai Negeri Sipil
(TAPERUM-PNS)
958.
Tanah
Tabungan melalui iuran yang
dipotong dari gaji pokok masingmasing PNS yang ditujukan bagi
peningkatan kesejahteraan PNS
dalam
bidang
perumahan,
sebagaimana dimaksud dalam
Keputusan Presiden Republik
Indonesia Nomor 14 Tahun 1993
tentang Tabungan Perumahan
Pegawai Negeri Sipil sebagaimana
telah diubah dengan keputusan
dengan
Keputusan
Presiden
Republik Indonesia Nomor 46
Tahun 1994 tentang Perumahan
Pegawai Negeri Sipil
Permukaan bumi, termasuk bagian
tubuh bumi dan air serta ruang
yang ada diatasnya, sampai batas
tertentu
yang
langsung
berhubungan dengan tata guna
Peraturan Menteri Negara Perumahan Rakyat nomor 12 tahun
2011 Selaku Ketua Harian Badan Pertimbangan Tabungan
Perumahan Pegawai Negeri Sipil,Tentang Tambahan Bantuan
Uang Muka dan Bantuan Sebagian Biaya Membangun Bagi
Pegawai Negeri Sipil BAB I Pasal 1.
Kamus Tata Ruang. Dirjen Cipta Karya Tahun 1997 Edisi 1
hal 238
959.
Tanah Bersama
960.
Tanah Gambut
961.
Tanah Garam
962.
Tanah Garapan
tanahnya.
Sebidang tanah hak atau tanah
sewa untuk bangunan yang
digunakan atas dasar hak bersama
secara tidak terpisah yang
diatasnya berdiri rumah susun dan
ditetapkan
batasnya
dalam
persyaratan izin bangunan
1. Suatu tanah organik di
dalamnya terdapat bahan
organik yang belum atau
sedikit terurai
2. Suatu tanah organik yang
mengandung lebih dari 50
persen materi organik
Sejenis bahan yang berwarna
coklat tua atau hitam,
terbentuk karena dekomposisi
partial dan penghancur lumut,
rumput, pohon dan tumbuhan
lain yang hidup dan tumbuhan
lain yang hidup dan tumbuh
pada tanah lembab dan tempat
lembab.
1. Tanah yang mengandung
garam-garam yang dapat larut
setelah dipisahkan melalui
pelindian
2. Tanah asin tetapi masih
memiliki sifat-sifat utama dari
tanah garam tetapi garamgaram yang dapat larut telah
terlindi,
biasanya
untuk
reklamasi.
Tanah yang terletak sedemikian
rupa sehingga produksi tanaman-
Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 20Tahun 2011
Tentang Rumah Susun
Kamus Istilah Lingkungan, November 1997
Kamus Istilah Lingkungan, November 1997
Kamus Istilah Lingkungan, November 1997
hal 239
963.
Tanah Kritis
964.
Tanah Longsor
965.
Tanah Negara
966.
Tanah Wakaf
967.
Tanda Bukti Pemilikan
Rumah
tanaman budidaya dapat dilakukan
secara ekonomis.
1. Daerah tanah kosong yang
curam atau sangat curam,
biasanya dipisahkan oleh
suatu jurang-jurang (ngarai)
yang sempit dan berbelokbelok, puncak-puncak yang
tajam
dan
panggungpanggung yang terjal karena
erosi berat.
2. Tanah yang sudah rusak atau
daya dukungnya mengecil.
1. Suatu massa tanah yang telah
meluncur menuruni bukit di
bawah pengaruh gaya berat,
biasanya terjadi ketika tanah
itu terjenuhkan dengan air.
2. Gerakan cepat meluncur turun
dari suatu massa tanah, batuan
atau reruntuhan
Tanah yang tidak dipunyai dengan
sesuatu hak atas tanah
Tanah yang terbebas dari segala
pembebanan, ikatan, sitaan dan
perkara pemiliknya; tanah tersebut
dipisahkan dari harta kekayaan
yang berupa tanah milik dan selalu
melembaga selama-lamanya untuk
keperluan
peribadatan
atau
keperluan umum lainnya sesuai
dengan ajaran Islam.
Dokumen yang diterbitkan dalam
rangka menjamin kepastian hak
pemilik rumah yang terdiri /
memuat salinan buku tanah dan
Kamus Istilah Lingkungan, November 1994
Kamus Istilah Lingkungan, November 1994
PP Nomor 24 Tahun 1997 Tentang Pendaftaran Tanah
Kamus Tata Ruang. Dirjen Cipta Karya Tahun 1997 Edisi 1
Kepmen Menpera No. 08/KPTS/BKP4N/1996
hal 240
968.
Tangga Kebakaran
969.
Tarif KPR Sejahtera
970.
Tata Guna Lahan
971.
Tata Kearsipan
972.
Tata naskah dinas
elektronik (TNDE)
973.
Tenaga Pendamping
Masyarakt (TPM)
974.
Tata Pengairan
suart ukur atas hak tanah, data
perumahan dan gambar denah
rumah.
Tangga yang direncanakan khusus
untuk
menyelamatkan
jiwa
manusia pada waktu terjadi
kebakaran.
Imbalan atas jasa layanan yang
diterima oleh Satker BLUKemenpera dari Bank Pelaksana
yang berupa suku bunga/imbal
hasil atas dana program FLPP
KPR Sejahtera.
Keadaan pengembangan atau
pembangunan terpadu lahan agar
terwujud efisiensi hubungan antar
fungsi atau antar bagian didalam
kawasan itu; tatanan penggunaan
lahan seperti apa adanya.
Ketatalaksanaan penyelenggaraan
kearsipan yang dilaksanakan oleh
instansi/organisasi/perusahaan
pencipta arsip.
Pengelolaan informasi tertulis
yang mencakup pengaturan jenis,
format, penyiapan, pengamanan,
distribusi
dan
penyimpanan
melalui media elektronik guna
mendukung
kelancaran
komunikasi kedinasan.
Tenaga Lokal yang menjadi
penggerak masyarakat dalam
pelaksanaan
pembangunan
perumahan
swadaya
dan
pemberdaya komunitas.
Susunan dan letak sumber-sumber
Perda Kab. Bekasi Nomor 7 Tahun 1996
Tentang Izin Mendirikan Bangunan.
Peraturan Menteri Perumahan Rakyat Republik Indonesia Nomor
07 Tahun 2012 tentang Perubahan Atas Peraturan Menteri
Perumahan Rakyat Nomor 04 Tahun 2012 Tentang Pengadaan
Perumahan Melalui Kredit/Pembiayaan Pemilikan Rumah
Sejahtera Dengan Dukungan Fasilitas Likuiditas Pembiayaan
Perumahan
Kamus Tata Ruang. Dirjen Cipta Karya Tahun 1997 Edisi 1
Peraturan Menteri Negara Perumahan Rakyat nomor 08 tahun
2010 tentang Tata Kearsipan Kementerian Perumahan Rakyat.
PERATURAN MENTERI NEGARA PERUMAHAN RAKYAT
TENTANG TATA NASKAH DINAS KEMENTERIAN
PERUMAHAN RAKYAT
Peraturan Menteri Negara Perumahan Rakyat nomor 14 tahun
2011 Tentang Pedoman Pelaksanaan Bantuan Stimulan
Perumahan Swadaya Bagi Masyarakat Berpenghasilan Rendah
BAB I Bagian Kesatu Pasal 1.
Kamus Istilah Lingkungan, November 1994
hal 241
975.
Tata Pengaturan Air
976.
Tata Ruang
977.
Tata Ruang Wilayah
978.
Tata Usaha Pengolah
979.
Tatanan Lingkungan
air dan atau bangunan-bangunan
pengairan menurut ketentuanketentuan teknik pembinaannya di
suatu wilayah pengairan tertentu
Segala usaha untuk mengatur
pembinaan seperti pemilikan,
penguasaan,
pengelolaan,
penggunaan, pengusahaan, dan
pengawasan atas air beserta
sumber-sumbernya
termasuk
kekayaan alam bukan hewani yang
terkandung didalamnya, guna
mencapai manfaat yang sebesarbesarnya dalam memenuhi hajat
hidup dan peri kehidupan rakyat.
Wujud struktur ruang dan pola
ruang.
Penetapan
peruntukan
ruang
dalam suatu daerah tertentu
berdasarkan
pertimbangan
kebutuhan masyarakat, dengan
telah mempertimbangkan aspek
sosial, ekonomi, lingkungan dan
keamanan
Pejabat/petugas tata usaha yang
diberi tugas langsung untuk
membantu proses penyelesaian
tindak lanjut surat/naskah sesuai
disposisi pimpinan.
1. Susunan
komponen
lingkungan secara alamiah
atau hasil upaya manusia
2. Suatu sistem terdiri atas
komponen-komponen
lingkungan, baik yang terjadi
secara alami ataupun yang
Kamus Istilah Lingkungan, November 1994
UU.RI. Nomor 26 Tahun 2007
Tentang Penataan Ruang
Kamus Tata Ruang. Dirjen Cipta Karya Tahun 1997 Edisi 1
PERATURAN MENTERI NEGARA PERUMAHAN RAKYAT
TENTANG TATA NASKAH DINAS KEMENTERIAN
PERUMAHAN RAKYAT
Kamus Tata Ruang. Dirjen Cipta Karya Tahun 1997 Edisi 1
hal 242
980.
Teknik Lingkungan
981.
Tempat Parkir
982.
Tenaga Fasilitator
983.
Tenaga Penggerak
Masyarakat (TPM)
984.
Tim Koordinasi
Penanggulangan
Kemiskinan
Kabupaten/Kota (TKPK
Kabupaten/Kota)
Tim Koordinasi
Penanggulangan
Kemiskinan Nasional
(TKPK Nasional)
*
terjadi karena hasil upaya
manusia
Teknik
yang
berdasarkan
pengetahuan tentang sistem air,
tanah, udara atau lingkungan
hidup; mengatur lingkungan untuk
kepentingan
manusia
atau
masyarakat pada umumnya; teknik
ini selalu meninjau satu lingkup
dengan interaksi permasalahan
keseimbangan antara unsur-unsur
yang ada didalamnya.
Sarana dasar utnuk pelayanan
penyimpanan kendaraan yang
dapat berupa bangunan khusus
atau ruang terbuka
Tenaga lokal yang menjadi
penggerak masyarakat dalam
pelaksanaan kegiatan stimulan dan
pemberdayaan komunitas.
Seseorang atau sekelompok orang
yang dipilih oleh masyarakat di
tingkat komunitas berdasarkan
musywarah warga yang nantinya
membantu menggerakan dan
mendorong masyarakat dalam
pembangunan perumahan
Wadah kordinasi lintas sektor dan
lintas pemangku kepentingan
untuk penanganan kemiskinan
ditingkat kabupaten/kota.
Wadah koordinasi lintas sekor dan
lintas pemangku kepentingan
untuk penanggulangan kemiskinan
di tingkat nasional
Kamus Tata Ruang. Dirjen Cipta Karya Tahun 1997 Edisi 1
Permen PU No. 60/PRT/1992
Peraturan Menteri Negara Perumahan Rakyat Nomor 5 tahun
2011 Tentang Petunjuk Teknis Penggunaan Dana Alokasi Khusus
Bidang Perumahan dan Kawasan Permukiman pasal 1.
Peraturan Menteri Negara Perumahan Rakyat Nomor:
8/PERMEN/M/2007, Tgl. 5 September 2007, Tentang
PEDOMAN PEMBANGUNAN PERUMAHAN SWADAYA.
Peraturan Menteri Negara Perumahan Rakyat Nomor :
05/PERMEN/M/2009 Tentang Pedoman Pelaksanaan Program
Nasional Pemberdayaaan Mayarakat Mandiri Perumahan dan
Permukiman (PNPM MANDIRI PERKIM)
Peraturan Menteri Negara Perumahan Rakyat Nomor :
05/PERMEN/M/2009 Tentang Pedoman Pelaksanaan Program
Nasional Pemberdayaaan Mayarakat Mandiri Perumahan dan
Permukiman (PNPM MANDIRI PERKIM)
hal 243
*.
985.
Tim Koordinasi
Penanggulangan
Kemiskinan Provinsi
(TKPK Provinsi)
Tim Koordianasi PNPM
Mandiri Kabuaten/Kota
*
Tim Koordinasi PNPM
Mandiri Provinsi
*
Tim Pengendali PNPM
Mandiri
986.
Tim Monitoring dan
Evaluasi
987.
Tim Verifikasi
Pada koordinasi lintas sektor dan
lintas pemangku kepentingan
untuk penanganan kemiskinan di
tingkat provinsi.
Tim yang melakukan koordiansi
pelaksanaan PNPM Mandiri di
bawah
koordinasi
TKPK
Kabupaten/Kota
Tim yang melakukan koordiansi
pelaksanaan PNPM Mandiri di
bawah koordiansi TKPK Provinsi
Tim
yang
melakukan
pengendalian
dan
koordinasi
pelaksanaan PNPM Mandiri,
keanggotaannya di tetapkan oleh
dan bertanggung jawab kepada
Menteri
Koordinator
Bidang
Kesejahteraan Rakyat selaku ketua
TKPK
Tim yang melakukan Monitoring
dan Evaluasi pelaksanaan Program
KPRS/KPRS Mikro Bersubsidi
sebelum
dan/
atau
setelah
pencairan dana subsidi perumahan
kepada LPK yang diterapkan oleh
Deputi
Bidang
Pembiayaan
Kementerian Perumahan Rakyat.
Tim yang diberi kewenangan
untuk
melakukan
kegiatan
verifikasi yang beranggotakan
wakil dari Kementerian Negara
Perumahan
Rakyat
dan
Departemen
Keuangan
yang
diangkat berdasarkan Keputusan
Menteri
Negara
Perumahan
Peraturan Menteri Negara Perumahan Rakyat Nomor :
05/PERMEN/M/2009 Tentang Pedoman Pelaksanaan Program
Nasional Pemberdayaaan Mayarakat Mandiri Perumahan dan
Permukiman (PNPM MANDIRI PERKIM)
Peraturan Menteri Negara Perumahan Rakyat Nomor :
05/PERMEN/M/2009 Tentang Pedoman Pelaksanaan Program
Nasional Pemberdayaaan Mayarakat Mandiri Perumahan dan
Permukiman (PNPM MANDIRI PERKIM)
Peraturan Menteri Negara Perumahan Rakyat Nomor :
05/PERMEN/M/2009 Tentang Pedoman Pelaksanaan Program
Nasional Pemberdayaaan Mayarakat Mandiri Perumahan dan
Permukiman (PNPM MANDIRI PERKIM)
Peraturan Menteri Negara Perumahan Rakyat Nomor :
05/PERMEN/M/2009 Tentang Pedoman Pelaksanaan Program
Nasional Pemberdayaaan Mayarakat Mandiri Perumahan dan
Permukiman (PNPM MANDIRI PERKIM)
Peraturan Menteri Negara Perumahan Rakyat nomor 17 tahun
2011, Tgl 5 Agustus 2011, Tentang Tata Cara Pelaksanaan
Subsidi Perumahan Melalui KPRS/KPRS Mikro Subsidi.
Peraturan
Menteri
Perumahan
Rakyat
Nomor
16/PERMEN/M/2008 Tentang Standar dan Prosedur Pelaksanaan
Subsidi Perumahan Melalui KPR Sarusuna Bersubsidi
hal 244
Rakyat.
Tim yang melakukan Verifikasi
Peraturan Menteri Negara Perumahan Rakyat nomor 17 tahun
LPK dan Verifikasi Debitur.
2011, Tgl 5 Agustus 2011, Tentang Tata Cara Pelaksanaan
Subsidi Perumahan Melalui KPRS/KPRS Mikro Subsidi.
Tim yang melakukan Verifikasi
Peraturan Menteri Negara Perumahan Rakyat tentang perubahan
LPP dan Verifikasi Nasabah.
kedua atas peraturan Menteri Negara Perumahan Rakyat Nomor
06/PERMEN/M/2007 tentang Pengadaan perumahan dan
permukiman dengan dukungan fasilitas subsidi perumahan
melalui KPRS/KPRS Mikro Syariah Bersubsidi.
988.
Tim Verifikasi Lembaga
989.
Tipe Rumah Inti
990.
Tipe Rumah Sederhana
991.
Titik Dasar Teknik
992.
TKK (Tingkat
Kemahalan Konstruksi)
Tim yang ditugaskan oleh Deputi Peraturan Menteri Negara Perumahan Rakyat nomor 13 tahun
Menpera Bidang Pembiayaan.
2010 tentang Tata Cara Pelaksanaan KPR Bersupsidi dan KPR
Syariah Bersubsidi Serta KPR Sarusuna Bersubsidi dan KPR
Sarusuna Syariah Bersubsidi.
Rumah yang dibangun di atas Kamus Istilah Lingkungan, November 1994
tanah / kapling seluas 72 m2
dengan luas bangunan sekitar 20
m2
Rumah yang dibangun di atas Kamus Istilah Lingkungan, November 1994
tanah / kapling seluas sekitar 90
m2 – 120 m2 dengan bangunan
sekitar 20 m2
Titik yang mempunyai koordinar PP Nomor 24 Tahun 1997 Tentang Pendaftaran Tanah
yang
diperoleh
dari
suatu
pengukuran
dan
perhitungan
dalam suatu sistem tertentu yang
berfungsi sebagai titik kontrol atau
titik ikat
untuk keperluan
pengukuran dan rekonstruksi batas
TKK merupakan cerminan dari http://inhukab.bps.go.id/book/ikk07_II.pdf
suatu nilai bangunan/konstruksi
hal 245
993.
Tol
994.
Tugas Pembantuan
995.
Tunjuk Silang
atau biaya yang dibutuhkan untuk
membangun
1
(satu)
unit
bangunan per satuan ukuran luas
di suatu kabupaten/kota atau
provinsi. TKK diperoleh melalui
pendekatan
terhadap
harga
sejumlah
jenis
barang/bahan
bangunan dan harga sewa alat-alat
berat yang mempunyai nilai atau
andil cukup besar.
Sejumlah uang tertentu yang
dibayarkan untuk pengguna jalan
tol
Penugasan dari Pemerintah kepada
daerah
dan/atau
desa
dari
pemerintah
provinsi
kepada
kabupaten/kota dan/atau desa serta
dari pemerintah kabupaten/kota
kepada desa untuk melaksanakan
tugas tertentu.
Lembaran formulir yang berisi
informasi tentang subjek suatu
arsip yang berkaitan atau ada
hubungannya dengan subjek arsip
atau dokumen lainnya.
Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 38 Tahun 2004
Tentang Jalan.
Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 32 Tahun 2004
Tentang Pemerintah Daerah
Peraturan Menteri Negara Perumahan Rakyat nomor 08 tahun
2010 tentang Tata Kearsipan Kementerian Perumahan Rakyat.
U
996.
Uang Pemasukan
Uang yang harus di bayar kepada PP.RI Nomor 46 Tahun 2002 Tentang Tarif Atas Jenis
Negara oleh setiap penerima hak Penerimaan Negara Bukan Pajak Yang Berlaku Pada Badan
atas tanah Negara sesuai ketentuan Pertanahan Nasional
yang berlaku sebagai pengakuan
(recognitie) atas hak menguasai
Negara
hal 246
997.
Unit Kearsipan
Satuan kerja pada pencipta arsip Peraturan Menteri Negara Perumahan Rakyat nomor 08 tahun
yang mempunyai tugas dan 2010 tentang Tata Kearsipan Kementerian Perumahan Rakyat.
tanggung
jawab
dalam
penyelenggaraan kearsipan.
998.
Unit Kerja
1.Unsur
penyelenggara
pemerintah bidang perumahan
dan kawasan permukiman di
lingkungan
Kementerian
Perumahan Rakyat.
Peraturan Menteri Negara Perumahan Rakyat nomor 22 tahun
2011,Tentang Penyelenggaraan Sistem Pengendalian Intern
Pemerintah Di Lingkungan Kementerian Perumahan Rakyat Bab
I Pasal 1.
2.unit organisasi kerja struktural di
lingkungan
Kementerian
Perumahan Rakyat yang terdiri
dari unit kerja eselon I sampai
dengan unit kerja eselon IV yang
menyelenggarakan tugas pokok
dan fungsi masing-masing unit
kerja struktural.
Organisasi masyarakat di wilayah
perdesaan yang dibentuk, dimiliki,
dikelola, dan ditujukan bagi
pemenuhan
kebutuhan
dan
kepentingan
masyarakat
itu
sendiri.
1.Unit Kerja yang diberikan tugas
untuk melakukan pengolahan
informasi yang terkadung dalam
surat/naskah
untuk
ditindaklanjuti sesuai disposisi
pimpinan.
PERATURAN MENTERI NEGARA PERUMAHAN RAKYAT
TENTANG TATA NASKAH DINAS KEMENTERIAN
PERUMAHAN RAKYAT
999.
Unit Pengelola Kegiatan
(UPK)
1000.
Unit Pengolah
Peraturan Menteri Negara Perumahan Rakyat nomor 14 tahun
2011 Tentang Pedoman Pelaksanaan Bantuan Stimulan
Perumahan Swadaya Bagi Masyarakat Berpenghasilan Rendah
BAB I Bagian Kesatu Pasal 1.
PERATURAN MENTERI NEGARA PERUMAHAN RAKYAT
TENTANG TATA NASKAH DINAS KEMENTERIAN
PERUMAHAN RAKYAT
2.Satuan kerja pada pencipta arsip Peraturan Menteri Negara Perumahan Rakyat nomor 08 tahun
yang mempunyai tugas dan 2010 tentang Tata Kearsipan Kementerian Perumahan Rakyat.
tanggung jawab mengolah semua
hal 247
arsip yang berkaitan dengan
kegiatan penciptaan arsip di
lingkungannya.
1001.
Unit Usaha Syariah
(UUS)
Peraturan Menteri Perumahan Rakyat Republik Indonesia Nomor
08 Tahun 2012 tentang Perubahan Atas Peraturan Menteri
Perumahan Rakyat Nomor 05 Tahun 2012 Tentang Pengadaan
Perumahan Melalui Kredit/Pembiayaan Pemilikan Rumah
Sejahtera Dengan Dukungan Fasilitas Likuiditas Pembiayaan
Perumahan
1002.
Urban
Unit kerja dari kantor pusat Bank
Umum
Konvensional
yang
berfungsi sebagai kantor induk
dari kantor atau unit yang
melaksanakan kegiatan usaha
berdasarkan Prinsip Syariah, atau
unit kerja di kantor cabang dari
suatu Bank yang berkedudukan
diluar negeri yang melaksanakan
kegiatan
usaha
secara
konvensional yang berfungsi
sebagai kantor induk dari kantor
cabang pembantu syariah dan/atau
unit usaha syariah.
1. Bersifat perkotaan.
2. Berkenaan dengan kota
1003.
Usulan Bantuan
Permohonan/proposal
bantuan
Pembangunan Rusunawa untuk pembangunan Rusunawa
yang
diperuntukkan
bagi
mahasiswa/siswa/santri dan bagi
pendidik
dan/atau
tenaga
kependidikan, yang memenuhi
persyaratan.
Utang Daerah
Jumlah uang yang wajib dibayar
Pemerintah
Daerah
dan/atau
kewajiban Permerintah Daerah
yang dapat dinilai dengan uang
berdasarkan peraturan perundangundangan
yang
berlaku,
Peraturan Menteri Negara Perumahan Rakyat Nomor
9/PERMEN/M/2008 Tentang Pedoman Bantuan Pembangunan
Rumah Susun Sederhana Sewa Pada Lembaga Pendidikan Tinggi
dan Lembaga Pendidikan Berasrama
1004.
Kamus Tata Ruang. Dirjen Cipta Karya Tahun 1997 Edisi 1
Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 1 Tahun 2004
Tentang Perbendaharaan Negara
hal 248
1005.
Utang Negara
1006.
Utilitas
perjanjian, atau berdasarkan sebab
lainnya yang sah
Jumlah uang yang wajib dibayar
Pemerintah
Pusat
dan/atau
kewajiban Pemerintah Pusat yang
dapat dinilai dengan uang
berdasarkan peraturan perundangundangan
yang
berlaku,
perjanjian, atau berdasarkan sebab
lainnya yang sah.
1. Fasilitas atau bangunan berupa
pipa saluran air, saluransaluran limbah basah, listrik,
telekomunikasi,
dan
sebagainya.
Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 1 Tahun 2004
Tentang Perbendaharaan Negara
- Kamus Tata Ruang. Dirjen Cipta Karya
Tahun 1997 Edisi 1
- Peraturan Menteri Negara Perumahan Rakyat Nomor
14/PERMEN/M/2006
Tentang Penyelenggaraan Perumahan Kawasan Khusus
2. Sarana penunjang untuk - SNI 03-1733-2004
pelayanan perumahan yang
meliputi sarana air bersih,
listrik, telepon dan gas.
1007.
Utilitas Rumah
1008.
Utilitas Umum
3. Pelayanan seperti air bersih, air
limbah, gas, listrik dan
telepon,yang pada umumnya
diperlukan
untuk
beroperasinya suatu bangunan
dan lingkungan permukiman.
Fasilitas bangunan rumah, berupa
jaringan air bersih, jaringan listrik,
jaringan telepon, jaringan gas dan
pembuangan sampah.
1. Sarana
penunjang
untuk
pelayanan lingkungan yang
antara lain berupa jaringan
lingkungan yang antara lain
Peraturan Menteri Negara Perumahan Rakyat Nomor:
8/PERMEN/M/2007, Tgl. 5 September 2007, Tentang
PEDOMAN PEMBANGUNAN PERUMAHAN SWADAYA.
- Permen PU No. 60/PRT/1992
hal 249
berupa jaringan air bersih,
saluran pembuangan air hujan,
saluran pembuangan air limbah,
tempat pembuangan sampah,
jaringan gas dan jaringan
telepon serta alat komunikasi
lainnya.
2. Kelengkapan penunjang untuk pelayanan lingkungan hunian.
Peraturan Menteri Perumahan Rakyat Republik Indonesia
Nomor 10 Tahun 2012 tentang Penyelenggaraan perumahan
dan Kawasan Permukiman Dengan Hunian Berimbang.
-
Peraturan Menteri Negara Perumahan Rakyat Nomor : 02
/PERMEN/M/2009 Tentang Tata Cara Pelaksanaan Bantuan
Stimulan Prasarana, Sarana dan Utilitas Umum Perumhan dan
Permukiman
3. Sarana
penunjang
untuk
pelayanan
perumahan yang
meliputi sarana air minum,
listrik, telepon dan gas.
4.
Sarana penunjang
pelayanan lingkungan.
untuk -
Peraturan Menteri Negara Perumahan Rakyat nomor 10 tahun
2010 tentang Acuan Pengelolaan Lingkungan Perumahan
Tapak.
V
1009.
Verifikasi.
1. Kegiatan yang dilakukan oleh
Bank
Pelaksana
meliputi
pengecekan
kelengkapan
dokumen
secara
formal,
wawancara, dan pengecekan
fisik
bangunan
rumah
PERMENPERA Nomor 14 Tahun 2010 Tentang Pengadaan
Perumahan Melalui Kredit/Pembiayaan Pemilikan Rumah
Sejahtera Dengan Dukungan Bantuan Fasilitas Likuiditas
Pembiayaan Rumah.
hal 250
kelompok sasaran.
2. Salah satu bentuk pengawasan
melalui pengujian terhadap
dokumen keuangan secara Peraturan Menteri Negara Perumahan Rakyat Nomor
administratif dengan pedoman 07/PERMEN/M/2006 Tentang Dukungan Penjaminan
dan kriteria yang berlaku.
Kredit/Pembiayaan Untuk Pembangunan/Perbaikan Perumahan
Swadaya Melalui Kredit/Pembiayaan Mikro.
3. Kegiatan yang dilakukan oleh
Bank
Pelaksana
meliputi Peraturan Menteri Negara Perumahan Rakyat Nomor 07 tahun
pengecekan
kelengkapan 2011 Tentang Perubahan Kedua Atas Peraturan Menteri Negara
dokumen
secara Perumahan Rakyat Nomor 13 Tahun 2010 Tentang Tata Cara
formal,wawancara,
dan Pelaksanaan KPR Bersubsidi dan KPR Syariah Bersubsidi serta
pengecekan fisik bangunan KPR Sarusuna Bersubsidi dan KPR Sarusuna Syariah Bersubsidi
rumah calon debitur/kelompok
sasaran
penerima
subsidi
perumahan.
4. Kegiatan penilaian kelayakan
kelompok sasaran KK Rumah
Sejahtera Murah Tapak melalui
kegiatan
pengecekan
kelengkapan dokumen secara
formal,analisa, dan pengecekan
lokasi lahan dan site plan
pembangunan perumahan.
5.
Peraturan Menteri Negara Perumahan Rakyat Nomor 11 tahun
2011 Tentang Petunjuk Pelaksanaan Pengadaan Perumahan
Melalui Kredit Konstruksi Rumah Sejahtera Murah Tapak
Dengan Dukungan Fasilitas Likuiditas Pembiayaan Perumahan
Pasal 1.
Kegiatan
pemeriksaan
kelengkapan dan kebenaran Peraturan Menteri Negara Perumahan Rakyat nomor 21 tahun
dokumen serta kelayakan teknis 2011 Tentang Pedoman bantuan pembangunan rumah susun sewa
terhadap usulan permohonan BAB I bagian Kesatu Pasal 1.
bantuan.
6. Kegiatan penilaian kelayakan
kelompok sasaran KK Rumah
Peraturan Menteri Negara Perumahan Rakyat nomor 08 tahun
hal 251
Sejahtera
Tapak
melalui 2011 Tentang Pengadaan Perumahan Melalui kredit Konstruksi
kegiatan
pengecekan Rumah Sejahtera Tapak Dengan Dukungan Fasilitas Likuiditas
kelengkapan dokumen secara Pembiayaan Perumahan.
formal,
analisa,
dan
pengecekan lokasi lahan dan
site
plan
pembangunan
perumahan.
1010.
Verifikasi Debitur
1011.
Verifikasi Lembaga
7. Kegiatan penilaian kelayakan
kelompok
sasaran
KPR
Sejahtera melalui kegiatan
pengecekan
kelengkapan
dokumen persyaratan secara
formal, wawancara calon
debitur, serta pengecekan fisik
bangunan rumah kelompok
sasaran dalam rangka untuk
memastikan ketepatan sasaran
program KPR Sejahtera.
Kegiatan penilaian kelayakan
debitur untuk menerima dana
subsidi
perumahan
melalui
pengecekan kelengkapan dokumen
administrasi,
pelaksanaan
wawancara
dan
pengecekan
lapangan.
Kegiatan yang dilaksanakan oleh
Tim Verifikasi Lembaga meliputi
penilaian
kelayakan
dan
kemampuan lembaga Koperasi
yang
meliputi
pengecekan
kesesuaian dokumen, penilaian
kelayakan
dan
kemampuan
lembaga;
serta
pemeriksaan
lapangan,
yang
meliputi
pengecekan fisik dan kegiatan
Peraturan Menteri Perumahan Rakyat Republik Indonesia Nomor
08 Tahun 2012 tentang Perubahan Atas Peraturan Menteri
Perumahan Rakyat Nomor 05 Tahun 2012 Tentang Pengadaan
Perumahan Melalui Kredit/Pembiayaan Pemilikan Rumah
Sejahtera Dengan Dukungan Fasilitas Likuiditas Pembiayaan
Perumahan
Peraturan Menteri Negara Perumahan Rakyat nomor 17 tahun
2011, Tgl 5 Agustus 2011, Tentang Tata Cara Pelaksanaan
Subsidi Perumahan Melalui KPRS/KPRS Mikro Subsidi.
Peraturan Menteri Negara Perumahan Rakyat nomor 13 tahun
2010 tentang Tata Cara Pelaksanaan KPR Bersupsidi dan KPR
Syariah Bersubsidi Serta KPR Sarusuna Bersubsidi dan KPR
Sarusuna Syariah Bersubsidi.
hal 252
kelembagaan.
Kegiatan penilaian kelayakan dan
kemampuan LPK dalam
penyaluran subsidi perumahan
melalui pengecekan aspek
legalitas dan aspek keuangan.
Kegiatan penilaian kelayakan dan
kemampuan LPP dalam
penyaluran subsidi perumahan
melalui pengecekan aspek
legalitas dan aspek keuangan.
1012.
Verifikasi LPK
Peraturan Menteri Negara Perumahan Rakyat nomor 17 tahun
2011, Tgl 5 Agustus 2011, Tentang Tata Cara Pelaksanaan
Subsidi Perumahan Melalui KPRS/KPRS Mikro Subsidi.
1013.
Verifikasi LPP
1014.
Verifikasi Nasabah
Kegiatan penilaian kelayakan
nasabah untuk menerima dana
subsidi perumahan melalui
pengecekan kelengkapan dokumen
administrasi,pelaksana
wawancara,dan pengecekan
lapangan.
Peraturan Menteri Negara Perumahan Rakyat tentang perubahan
kedua atas peraturan Menteri Negara Perumahan Rakyat Nomor
06/PERMEN/M/2007 tentang Pengadaan perumahan dan
permukiman dengan dukungan fasilitas subsidi perumahan
melalui KPRS/KPRS Mikro Syariah Bersubsidi.
1015.
Verifikasi Bantuan
Stimulan PSU
Sistem pemeriksaan terhadap
usulan bantuan stimulan PSU
lingkungan perumahan tentang
kebenaran dan kelengkapan data
penunjang sesuai dengan kriteria
yang dipersyaratkan, meliputi
pemeriksaan administrasi usulan
dan pemeriksaan teknis berupa
kunjungan
lapangan
untuk
pemeriksaan kondisi fisik lokasi
yang diusulkan.
Peraturan Menteri Negara Perumahan Rakyat Nomor : 02
/PERMEN/M/2009 Tentang Tata Cara Pelaksanaan Bantuan
Stimulan Prasarana, Sarana dan Utilitas Umum Perumhan dan
Permukiman
Peraturan Menteri Negara Perumahan Rakyat tentang perubahan
kedua atas peraturan Menteri Negara Perumahan Rakyat Nomor
06/PERMEN/M/2007 tentang Pengadaan perumahan dan
permukiman dengan dukungan fasilitas subsidi perumahan
melalui KPRS/KPRS Mikro Syariah Bersubsidi.
hal 253
W
1016.
Wilayah
1017.
Wilayah Perencanaan
Ruang yang merupakan kesatuan PP RI NOMOR 26 TAHUN 2008 Tentang Rencana Tata Ruang
geografis beserta segenap unsur Wilayah Nasional.
terkait padanya yang batas dan
sistemnya ditentukan berdasarkan
aspek administrasi dan atau aspek
fungsional.
Wilayah
yang
diarahkan SNI 03-1733-2004
pemanfaatan ruangnya untuk
lingkungan perumahan
DAFTAR PUSTAKA.
______________________________________________________________________________________________________________________________
1. Undang-Undang RI Nomor 1 Tahun 2011 Tentang PERUMAHAN DAN KAWASAN PERMUKIMAN
2. Undang-Undang RI Nomor 20 Tahun 2011 Tentang RUMAH SUSUN
3. Undang-Undang RI Nomor 26Tahun 2007 Tentang PENATAAN RUANG
4. Undang-Undang RI Nomor 1 Tahun 2004 Tentang PERBENDAHARAAN NEGARA
5. Undang-Undang RI Nomor 25 Tahun 2004 Tentang SISTEM PERENCANAAN PEMBANGUNAN NASIONAL
6. Undang-Undang RI Nomor 32 Tahun 2004 Tentang PEMERINTAH DAERAH
7. Undang-Undang RI Nomor 38Tahun 2004 Tentang JALAN
8. Undang-Undang RI Nomor 28Tahun 2002 Tentang BANGUNAN GEDUNG
9. Undang-Undang RI Nomor 20 Tahun 2000 Tentang PERUBAHAN ATAS UU RI NO.21 TAHUN 1997 TENTANG BEA PEROLEHAN HAK ATAS
TANAH DAN BANGUNAN
10. Undang-Undang RI Nomor 8 Tahun 1999 Tentang PERLINDUNGAN KONSUMEN
hal 254
11. Undang-Undang RI Nomor 21 Tahun 1997 Tentang BEA PEROLEHAN HAK ATAS TANAH DAN BANGUNAN
12. Undang-Undang RI Nomor 23 Tahun 1997 Tentang PENGELOLAAN LINGKUNGAN HIDUP
13. Undang-Undang RI Nomor 4 Tahun 1996 Tentang HAK TANGGUNGAN ATAS TANAH BESERTA BENDA-BANDA YANG BERKAITAN DENGAN
TANAH
14. Undang-Undang RI Nomor 4 Tahun 1992 Tentang PERUMAHAN DAN PERMUKIMAN
15. Undang-Undang RI Nomor 23 Tahun 1992 Tentang KESEHATAN
16. Undang-Undang RI Nomor 24 Tahun 1992 Tentang PENATAAN RUANG
17. Undang-Undang RI Nomor 12 Tahun 1985 Tentang PAJAK BUMI DAN BANGUNAN
18. Peraturan Pemerintah Nomor 34 Tahun 2009 Tentang PEDOMAN PENGELOLAAN KAWASAN PERKOTAAN
19. Peraturan Pemerintah Nomor 26 Tahun 2008 Tentang RENCANA TATA RUANG WILAYAH NASIONAL
20. Peraturan Pemerintah Nomor 16 Tahun 2005 Tentang PENGEMBANGAN SISTEM PENYEDIAAN AIR MINUM
21. Peraturan Pemerintah Nomor 23 Tahun 2005 Tentang BADAN LAYANAN UMUM
22. Peraturan Pemerintah Nomor 36 Tahun 2005 Tentang PENGADAAN TANAH BAGI PELAKSANAAN PEMBANGUNAN UNTUK KEPENTINGAN
UMUM
23. Peraturan Pemerintah Nomor 15 Tahun 2004 Tentang PERUSAHAAN UMUM (PERUM) PEMBANGUAN PERUMAHAN NASIONAL
24. Peraturan Pemerintah Nomor 46 Tahun 2002 Tentang TARIP ATAS JENIS PENERIMAAN NEGARA BUKAN PAJAK YANG BERLAKU PADA
BADAN PERTANAHAN NASIONAL
25. Peraturan Pemerintah Nomor 27 Tahun 1999 Tentang ANALISIS MENGENAI DAMPAK LINGKUNGAN HIDUP
26. Peraturan Pemerintah Nomor 24 Tahun 1997 Tentang PENDAFTARAN TANAH
27. Peraturan Pemerintah Nomor 40 Tahun 1996 Tentang HAK, GUNA USAHA, HAK GUNA BANGUNAN DAN HAK PAKAI ATAS TANAH
hal 255
28. Peraturan Pemerintah Nomor 69 Tahun 1996 Tentang PELAKSANAAN HAK DAN KEWAJIBAN, SERTA BENTUK DAN TATA CARA PERAN
SERTA MASYARAKAT DALAM PENATAAN RUANG
29. Peraturan Pemerintah Nomor 40 Tahun 1994 Tentang RUMAH NEGARA
30. Peraturan Pemerintah Nomor 4 Tahun 1988 Tentang RUMAH SUSUN
31. Peraturan Presiden Nomor 32 Tahun 2011 Tentang MASTER PLAN PERCEPATAN DAN PERLUASAN PEMBANGUNAN EKONOMI INDONESIA
2011-2025
32. Peraturan Presiden Nomor 54 Tahun 2010 Tentang PENGADAAN BARANG/JASA PEMERINTAH
33. Instruksi Presiden Nomor 7 Tahun 1999 Tentang AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA
INSTANSI PEMERINTAH)
34. Keputusan Presiden RI Nomor 55 Tahun 1993 Tentang PENGADAAN TANAH BAGI PELAKSANAAN PEMBANGUNAN UNTUK KEPENTINGAN
UMUM
35. Peraturan Menteri Pekerjaan Umum Nomor 60/PRT/1992
36. Peraturan Menteri Pekerjaan Umum Nomor 57/PRT/1991Tentang PELAKSANAAN PENYERAHAN SEBAGIAN URUSAN PEKERJAAN UMUM
KEPADA PEMERINTAH DAERAH TINGKAT I DAN PEMERINTAH DAERAH TINGKAT II
37. Peraturan Menteri Perumahan Rakyat Nomor 20/PERMEN/M/2012 Tentang PEDOMAN BANTUAN PRASARANA, SARANA DAN UTILITAS
UMUM (PSU) PERUMAHAN DAN PERMUKIMAN
38. Peraturan Menteri Perumahan Rakyat Nomor 04/PERMEN/M/2011
39. Peraturan Menteri Perumahan Rakyat Nomor 13/PERMEN/M/2011 Tentang RENCANA STRATEGIS KEMENTERIAN PERUMAHAN RAKYAT
TAHUN 2010-2014
40. Peraturan Menteri Perumahan Rakyat Nomor 29/PERMEN/M/2011
41. Peraturan Menteri Perumahan Rakyat Nomor 14/PERMEN/M/2010 Tentang PENGADAAN PERUMAHAN MELALUI KREDIT/ PEMBIAYAAN
PEMILIKAN RUMAH SEJAHTERA DENGAN DUKUNGAN BANTUAN FASILITAS LIKUIDITAS PEMBIAYAAN RUMAH
hal 256
42. Peraturan Menteri Perumahan Rakyat Nomor 05/PERMEN/M/2009 Tentang PEDOMAN PELAKSANAAN PROGRAM NASIONAL
PEMBERDAYAAN MASYARAKAT MANDIRI PERUMAHAN DAN PERMUKIMAN (PNPM MANDIRI PERKIM)
43. Peraturan Menteri Negara Perumahan Rakyat Nomor 22/PERMEN/M/2008
44. Peraturan Menteri Negara Perumahan Rakyat Nomor 8/PERMEN/M/2007 Tentang PEDOMAN PEMBANGUNAN PERUMAHAN SWADAYA,
Tanggal 5 September 2007
45. Peraturan Menteri Negara Perumahan Rakyat Nomor 10/PERMEN/M/2007 Tentang PEDOMAN BANTUAN STIMULAN PRASARANA, SARANA
DAN UTILITAS UMUM (PSU) PERUMAHAN DAN PERMUKIMAN
46. Peraturan Menteri Negara Perumahan Rakyat Nomor 08/PERMEN/M/2006 Tentang PEDOMAN PELAKSANAAN PEMBERIAN STIMULAN
UNTUK PERUMAHAN SWADAYA BAGI MASYARAKAT BERPENGHASILAN RENDAH MELALUI LEMBAGA KEUANGAN MIKRO/ LEMBAGA
KEUANGAN NON BANK MENPERA
47. Peraturan Menteri Negara Perumahan Rakyat Nomor 14/PERMEN/M/2006 Tentang PENYELENGGARAAN PERUMAHAN KAWASAN KHUSUS
48. Peraturan Menteri Negara Perumahan Rakyat Nomor 15/PERMEN/M/2006
49. Peraturan Menteri Negara Perumahan Rakyat Nomor 16/PERMEN/M/2006
50. Peraturan Menteri Negara Perumahan Rakyat Nomor 17/PERMEN/M/2006
51. Peraturan Menteri Negara Perumahan Rakyat Nomor 34/PERMEN/M/2006
52. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 36 Tahun 2010 Tentang PEDOMAN FASILITASI PENYELENGGARAAN PENDIDIKAN POLITIK
53. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 16 Tahun 2007 Tentang BADAN LAYANAN UMUM DAERAH
54. Peraturan Daerah Kabupaten Bekasi Nomor 7 Tahun 1996 Tentang IZIN MENDIRIKAN BANGUNAN
55. Keputusan Menteri Kesehatan Nomor 298/MENKES/SK/VII/1999
56. Keputusan Menteri Negara Perumahan Rakyat Nomor 08/KPTS/BKP4N/1996
57. Keputusan Menteri Pekerjaan Umum Nomor 20/KPTS/1986
hal 257
58. Direktorat Jenderal Perumahan dan Permukiman, Direktorat Perumahan dan Permukiman Wilayah Timur GLOSSARY PERUMAHAN DAN
PERMUKIMAN, 2005
59. Direktorat Jenderal Cipta Karya Departemen Pekerjaan Umum KAMUS TATA RUANG EDISI 1, 1997
60. SNI 03-1733 TAHUN 2004 Tentang TATACARA PERENCANAAN LINGKUNGAN PERUMAHAN DI PERKOTAAN
61. TonyDjogo, Sunaryo, Didik Suharjitodan Martua Sirait, KELEMBAGAAN DAN KEBIJAKAN DALAM PENGEMBANGAN ARGOFORESTRI, 2003
62. Keputusan Menteri Negara perumahan Rakyat Nomor : 09/KPTS/M/IX/1999 Tentang PEDOMAN PENYUSUNAN RENCANA PEMBANGUNAN
DAN PENGEMBANGAN PERUMAHAN DAN PERMUKIMAN DI DAERAH
63. Peraturan Menteri Perumahan Rakyat Republik Indonesia Nomor 10 Tahun 2012 Tentang PENYELENGGARAAN PERUMAHAN DAN KAWASAN
PERMUKIMAN DENGAN HUNIAN BERIMBANG
64. Keputusan Menteri Negara perumahan Rakyat Nomor : 11/PERMEN/M/2008 Tentang PEDOMAN KESERASIAN KAWASAN PERUMAHAN DAN
PERMUKIMAN
65. Peraturan Menteri Perumahan Rakyat Republik Indonesia Nomor 05 Tahun 2012 Tentang PETUNJUK PELAKSANAAN PENGADAAN
PERUMAHAN MELALUI KREDIT/PEMBIAYAAN PEMILIKAN RUMAH SEJAHTERA DENGAN DUKUNGAN FASILITAS LIKUIDITAS
PEMBIAYAAN PERUMAHAN
66. Peraturan Menteri Perumahan Rakyat Republik Indonesia Nomor 07 Tahun 2012 Tentang PERUBAHAN ATAS PERATURAN MENTERI
PERUMAHAN RAKYAT NOMOR 04 TAHUN 2012 TENTANG PENGADAAN PERUMAHAN MELALUI KREDIT/PEMBIAYAAN PEMILIKAN
RUMAH SEJAHTERA DENGAN DUKUNGAN FASILITAS LIKUIDITAS PEMBIAYAAN PERUMAHAN
67. Peraturan Menteri Perumahan Rakyat Republik Indonesia Nomor 08 Tahun 2012 Tentang PERUBAHAN ATAS PERATURAN MENTERI
PERUMAHAN RAKYAT NOMOR 05 TAHUN 2012 TENTANG PETUNJUK PELAKSANAAN PENGADAAN PERUMAHAN MELALUI
KREDIT/PEMBIAYAAN PEMILIKAN RUMAH SEJAHTERA DENGAN DUKUNGAN FASILITAS LIKUIDITAS PEMBIAYAAN PERUMAHAN
hal 258
Download