1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Keperawatan adalah

advertisement
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Keperawatan adalah suatu bentuk pelayanan professional yang merupakan nilai
integral dari pelayanan kesehatan didasarkan pada ilmu dan kiat keperawatan
berbentuk pelayanan bio-psiko-sosial-spritual yang komprehensif ditunjukan pada
individu, keluarga dan masyarakat baik sakit maupun sehat yang mencakup seluruh
proses kehidupan manusia Al- Asaff (2009, dalam Dewi, 2014).
Kualitas pelayanan keperawatan adalah sikap profesional perawat
yang
memberikan kenyamanan dan perlindungan bagi setiap pasien yang sedang
menjalani proses penyembuhan dimana sikap ini merupakan kompensasi sebagai
pemberi layanan dan diharapkan menimbulkan perasaan puas pada diri pasien
Purwanto (2007, dalam Dewi, 2014). Hal inilah yang dapat mempengaruhi
kepercayaan masyarakat terhadap sebuah rumah sakit, yang nantinya juga akan
mempengaruhi jumlah pasien di instalasi rawat inap rumah sakit tersebut.Watson
(2003, dalam Hidayat, 2009) menekankan bahwa dari semua unsur diatas,
perilakulah yang paling penting dalam kualitas pelayanan karena hubungan antara
pemberi pelayanan kesehatan merupakan faktor yang mempengaruhi proses
penyembuhan klien.
Terlebih lagi profesi keperawatan yang merupakan ujung tombak dari jasa
pelayanan kesehatan itu sendiri. Perawat harus berinteraksi dan memberikan asuhan
keperawatan secara langsung sesuai dengan ilmu keperawatan yang dimilikinya. Di
Indonesia, masalah yang sering muncul dalam pelaksanaan asuhan keperawatan
adalah banyaknya perawat yang belum melakukan pelayanan keperawatan sesuai
standar asuhan keperawatan dan pelaksanaan asuhan keperawatan juga disertai
pendokumentasian yang lengkap Priyantoro (2011, dalam Dewi, 2014).
1
2
Hasil penelitian Sary (2004) tentang persepsi pasien terhadap pelayanan
keperawatan menunjukkan bahwa pelayanan keperawatan dalam aspek psikologis
dipersepsikan baik yang dipersepsikan tidak baik oleh sebagian besar pasien adalah
aspek spiritual sebanyak 58%.
Perawat yang bertugas di ruang rawat inap mereka bekerja dibagi menjadi tiga shift,
delapan jam untuk shift pagi, delapan jam untuk shift siang dan dua belas jam
untuk shift malam. Tugas perawat disepakati dalam lokakarya tahun 1983 yang
berdasarkan fungsi perawat dalam memberikan asuhan keperawatan adalah sebagai
berikut: mengkaji kebutuhan pasien, merencanakan tindakan keperawatan,
melaksanakan rencana keperawatan, mengevaluasi hasil asuhan keperawatan,
mendokumentasikan proses keperawatan (Hidayat, 2009).
Kepuasan pasien dipengaruhi oleh baik atau buruknya pelayanan keperawatan yang
diberikan perawat. Pasien yang merasa puas akan pelayanan keperawatan yang
diberikan akan memanfaatkan kembali pelayanan di rumah sakit tersebut
Rimaswari (2011, dalam Laniah, 2012). Kepuasan pasien merupakan faktor yang
sangat penting untuk mengevaluasi mutu pelayanan keperawatan yang dilakukan
oleh perawat di rumah sakit. Kepuasan pasien dapat dinilai dari beberpa dimensi
yang meliputi: tangibles, reliability, responsiveness, assurance dan emphaty Kotler
(2003, dalam Ariyanti, 2013). Hal ini didukung oleh penelitian Shirley dkk. (2012,
dalam Ariyanti, 2013) tentang tingkat kepuasan pasien dibangsal orthopedi dengan
kepedulian perawat. Hasil penelitiannya menunjukkan bahwa 82,7% responden
merasa puas dengan pelayanan keperawatanyang diterima.
Menurut Molachele (2004, dalam Suryawati, 2004) penelitiannya di RSU
Fatmawati, Jakarta menemukan bahwa terhadap keseluruhan pelayanan rawat inap
di rumah sakit, ada hubungan yang cukup berarti antara kepuasan pasien dengan
pelayanan dokter, pelayanan perawat, fasilitas medis, lingkungan rumah sakit dan
makanan yang disediakan untuk pasien. Menurut penelitian Bailey (2007) tentang
tingkat
kepuasan
pasien
dan
keluarga
dengan
pelayanan
keperawatan
3
memperlihatkan bahwa tingkat kepuasan dengan pelayanan keperawatan umumnya
tinggi meskipun responden dari kelompok yang sakit parah menunjukkan tingkat
kepuasan rendah secara keseluruhan.
Sementara itu, penelitian Mustofa (2008, dalam Ariyanti, 2013) tentang hubungan
antara persepsi pasien terhadap dimensi mutu pelayanan keperawatan dengan
kepuasan pasien rawat inap menunjukkan bahwa ada hubungan yang signifikan
antara persepsi pasien terhadap dimensi mutu pelayanan keperawatan dengan
kepuasan pasien. Salah satu cara untuk mengevaluasi mutu pelayanan keperawatan
yang dilakukan oleh perawat di rumah sakit adalah melakuan survei kepuasan
pasien terhadap layanan keperawatan.
Berdasarkan survei pendahuluan ditemukan data bahwa jumlah pasien yang dirawat
di Asoka II mulai dari Januari – Desember 2013 yaitu 1241 orang, dimana rata-rata
perbulannya 110 orang, dengan jumlah tempat tidur 30 dan jumlah pasien yang
dirawat rata-rata perhari 25 orang maka BOR nya adalah 83%. Hasil wawancara
tanggal 21 Pebruari 2014 di Rumah sakit Dr. Pirngadi Medan terhadap pasien rawat
inap ditemukan data bahwa pasien mengatakan bahwa pelayanan keperawatan di
ruang Asoka II tidak sesuai dengan yang mereka harapkan. Sebanyak 8 responden
mengemukakan bahwa sebagian perawat kurang memperhatikan kebutuhan pasien.
Perawat jarang datang mengkontrol dan menanyakan keadaan pasien di ruangan
Asoka. Pasien juga mengeluh bahwa mereka tidak puas atas pelayanan
perawat.Sebanyak 8 responden mengatakan bahwa perawat bersikap kurang ramah
saat memberikan pelayanan, perawat kurang cepat pada saat pasien membutuhkan,
perawat
kurang
peduli
terhadap
keluhan
pasien,
dan
perawat
jarang
memberitahukan tujuan dilakukannya tindakan kepada pasien. Hanya 2 responden
yang mengatakan puas dengan pelayanan keperawatan.
Berdasarkan latar belakang maka peneliti tertarik untuk melakukan penelitian
tentang hubungan persepsi pasien tentang pelayanan keperawatan dengan kepuasan
4
pasien di ruang rawat inap Asoka II Rumah Sakit Umum Daerah Dr. Pirngadi
Medan Tahun 2014.
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan uraian tersebut maka yang menjadi rumusan masalahnya adalah
apakah ada hubungan antara persepsi pasien tentang pelayanan keperawatan dengan
kepuasan pasien di ruang rawat inap Asoka II RSUD Dr. Pirngadi Medan tahun
2014?
C. Tujuan Penelitian
1.
Tujuan umum Penelitian
Mengetahui hubungan persepsi pasien tentang pelayanan keperawatan dengan
kepuasan pasien di ruang rawat inap Asoka II RSUD Dr. Pirngadi Medan tahun
2014.
2.
Tujuan Khusus Penelitian
a.
Mengetahui persepsi pasien tentang pelayanan keperawatan di RSUD Dr.
Pirngadi Medan tahun 2014.
b.
Mengetahui tingkat kepuasan pasien di RSUD Dr. Pirngadi Medan tahun
2014.
D. Manfaat Penelitian.
a.
Bagi Rumah Sakit Dr. Pirngadi
Hasil penelitian ini dapat digunakan sebagai masukan dan informasi tambahan
kepada manajemen rumah sakit untuk memberikan pelayanan keperawatan
prima kepada pasien dan keluarga di Rumah Sakit Dr. Pirngadi Medan
khususnya.
5
b. Bagi Perawat
Hasil penelitian dapat digunakan sebagai masukan bagi perawat untuk
memberikan pelayanan keperawatan yang professional sesuai dengan
kebutuhan pasien dan keluarga.
c.
Bagi peneliti keperawatan
Hasil penelitian ini dapat digunakan sebagai data tambahan bagi penelitian
selanjutnya yang berhubungan dengan pelayanan keperawatan.
Download