File

advertisement
TUGAS MAKALAH TENTANG
LINGKUNGAN HIDUP
“Kondisi dan Masalah Lingkungan Hidup di
Indonesia”
WICKY BARIREZA
XI IPS
SMA Islam Cikal Harapan I
KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirat Allah SWT karena atas rahmat dan karunia-Nya, saya dapat
menyelesaikan makalah yang berjudul “Kondisi dan Masalah Lingkungan Hidup di
Indonesia” tepat pada waktunya. Makalah ini merupakan tugas tidak ikutnya acara
sekolah.
Makalah
ini
merupakan
inovasi
pembelajaran
untuk
memahami
penelitian secara mendalam, semoga makalah ini dapat berguna untuk pelajarpelajar pada umumnya.
Saya menyampaikan terima kasih kepada:
a. Ibu Diana Ismail, S.Pd. selaku Kepala Sekolah SMA Islam Cikal Harapan.
b. Bapak Hadi Prana Abadi, S.Pd.i. selaku Wakil Kepala Sekolah SMA Islam
Cikal Harapan Bidang Kesiswaan serta pembimbing dalam penyusunan
makalah ini.
c. Teman-teman yang telah membantu dan mendukung kami dalam
penyusunan makalah ini.
Saya juga menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari sempurna, oleh karena itu
saya sangat membutuhkan kritik dan saran yang sifatnya membangun dan pada
intinya untuk memperbaiki kekurangan-kekurangan agar dimasa yang akan datang
lebih baik lagi.
i
DAFTAR ISI
Kata Pengantar…………………………………………………………………...…...i
Daftar Isi…………………………………………………………………………......ii
BAB 1 PENDAHULUAN………………………….…………………………..……1
1.1 Latar Belakang………………………………...……………………………..…..1
1.2 Perumusan Masalah…….………………………....……………………………..1
1.3 Tujuan……………………………………………………………………..……..1
1.4 Metodelogi penulisan……………………….........................................................2
1.5 Sistematika Penulisan.............................................................................................2
BAB 2 LANDASANTEORI………………………...………………………….…....3
2.1 Identifikasi kualitas lingkungan hidup...................................................................3
2.2 Keterbatasan Ekologi dalam Pembangunan…………………………….………..4
BAB 3 ANALISA LINGKUNGAN HIDUP………………….…………………......5
BAB 4 MASALAH-MASALAH PADA LINGKUNGAN HIDUP…………….…...6
BAB 5 PENYEBAB&DAMPAK MASALAH LINGKUNGAN HIDUP…..………7
BAB 6 UPAYA-UPAYA MENGATASI MASALAH LINGKUNGAN HIDUP…..8
6.1 Usaha mengatasi berbagai masalah lingkungan hidup……………………...........8
6.2 Pengelolaan sumber daya alam berwawasan lingkungan hidup……….………...9
6.3 Pengelolaan sumber daya alam berkelanjutan……………………………….......9
6.4 Pengelolaan daur ulang sumber daya alam……………………………………..10
6.5 Pelestarian flora dan faun…………………………………………………….....11
BAB 7 PENUTUP………………….……………………………………………….12
7.1 Kesimpulan…………………………………………………...………………...12
7.2 Saran………………………………………………………….…………………12
DAFTAR PUSTAKA……………………………….……………………………...13
ii
BAB 1
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Pada umumnya manusia bergantung pada keadaan lingkungan disekitarnya yaitu berupa
sumber daya alam yang dapat menunjang kehidupan sehari-hari. Sumber daya alam yang
utama bagi manusia adalah tanah, air, dan udara. Tanah merupakan tempat manusia
untuk melakukan berbagai kegiatan. Air sangat diperlukan oleh manusia sebagai
komponen terbesar dari tubuh manusia. Untuk menjaga keseimbangan, air sangat
dibutuhkan dengan jumlah yang cukup banyak dan memiliki kualitas yang baik. Selain
itu, udara merupakan sumber oksigen yang alami bagi pernafasan manusia. Lingkungan
yang sehat akanterwujud apabila manusia dan lingkungannya dalam kondisi yang baik.
Lingkungan hidup di Indonesia perlu ditangani dikarenakan adanya beberapa faktor yang
mempengaruhinya, salah satunya yaitu adanya masalah mengenai keadaan lingkungan
hidup seperti kemerosotan atau degradasi yang terjadi di berbagai daerah. Secara garis
besar komponen lingkungan dapat dibagi menjadi tiga kelompok, yaitu kelompok biotik
(flora darat dan air, fauna darat dan air), kelompok abiotik ( sawah, air dan udara) dan
kelompok kultur (ekonomi, sosial, budaya serta kesehatan masyarakat).
1.2 Perumusan Masalah
Berdasarkan pada latar belakang yang telas dijelaskan, maka dapat dibuat perumusan
masalah sebagai berikut:
a. Masalah apa saja yang terjadi pada lingkungan hidup?
b. Apa penyebab dan dampak yang ditimbulkan dari masalah lingkungan hidup?
c. Bagaimana upaya yang dapat dilakukan untuk mengatasi masalah lingkungan hidup?
1.3 Tujuan
Adapun tujuan yang dari penulisan makalah ini yaitu dapat mengetahui masalah-masalah
yang terjadi pada lingkungan hidup serta upaya yang dapat dilakukan untuk mengatasi
masalah tersebut.
1
1.4 Metodelogi Penulisan
Pada pembuatan makalah ini metode yang digunakan dalam mengumpulkan data yaitu
dari buku-buku mengenai lingkungan hidup dan data dari internet. Sehingga apabila
dalam penulisan makalah ini ada kata-kata atau kalimat yang hampir sama dari sumber
atau penulis lain harap dimaklumi dan merupakan unsur ketidaksengajaan.
1.5 Sistematika Penulisan
BAB 1. PENDAHULUAN
Pada bagian ini berisi tentang latar belakang, perumusan masalah, tujuan, metodelogi
penulisan dan sistematika penulisan.
BAB 2. LANDASAN TEORI
Berisi mengenai identifikasi kualitas lingkungan hidup dan keterbatasan ekologi dalam
pembangunan.
BAB 3. ANALISA LINGKUNGAN HIDUP
Pada bab ini menjelaskan mengenai keadaan lingkungan hidup di Indonesia berdasarkan
pada observasi data melalui media elektronik yaitu internet.
BAB 4. MASALAH-MASALAH PADA LINGKUNGAN HIDUP
Berisi tentang masalah-masalah yang terjadi pada lingkungan hidup yaitu adanya
pencemaran terhadap sungai dan laut, tanah dan hutan.
BAB 5. PENYEBAB & DAMPAK MASALAH LINGKUNGAN HIDUP
Berisi tentang penyebab&dampak masalah lingkungan hidup terhadap manusia, flora dan
fauna.
BAB 6. UPAYA-UPAYA MENGATASI MASALAH LINGKUNGAN HIDUP
Berisi tentang upaya dalam mengatasi masalah lingkungan hidup.
7. PENUTUP
Berisi tentang kesimpulan dan saran terhadap hasil penulisan.
8. DAFTAR PUSTAKA
Berisi tentang sumber-sumber data yang diperoleh dalam penulisan makalah ini.
2
BAB 2
LANDASAN TEORI
2.1 Identifikasi Kualitas Lingkungan Hidup
Lingkungan biotik adalah segala makhluk hidup mulai dari organisme yang tidak kasat
mata sampai pada hewan dan vegetasi raksasa yang terdapat dipermukaan bumi.
Sedangkan lingkungan abiotik merupakan segala segala sesuatu yang ada di sekitar
makhluk hidup yang bukan berupa organisme.
Adanya keinginan untuk mencapai sasaran pembangunan yang ideal ialah membntuk
manusia Indonesia seutuhnya secara material dan spiritual. Setiap pembangunan perlu
mengkaji komponen yang meliputi komponen biotik, abiotik dan kultur yaitu sebagai
berikut:
1. Pembangunan berwawasan lingkungan
Merupakan
pengelolaan
berkesinambungan
pembangunan
sumber
serta
yaitu
daya
peningkatan
untuk
sebaik
mungkin
terhadap
mutu
meningkatkan
dengan
hidup
kesejahteraan
pembangunan
masyarakat.
yang
Sasaran
masyarakat.
Kegiatan
pembangunan dapat menimbulkan pengaruh yang cukup besar terhadap lingkungan.
Kegiatan
tersebut
dapat
bersifat
secara
alamiah,
kimia
maupun
secara
fisik.
2. Kualitas Lingkungan hidup
Yaitu
dengan
memperhatikan
kondisi
lingkungan
hidup
sekitar
yang berhubungan
dengan mutu hidup. Kualitas hidup dapat ditentukan oleh tiga komponen utama yaitu
terpenuhinya kebutuhan untuk kelangsungan hidup hayati, terpenuhinya kebutuhan untuk
kelangsungan hidup manusiawi dan terpenuhinya kebebasan untuk memilih. Lingkungan
harus dijaga agar dapat mendukung terhadap kualitas berupa tingkat hidup masyarakat
yang lebih tinggi. Lingkungan mempunyai kemampuan untuk menghasilkan sumber daya
serta mengurangi zat pencemaran dan ketegangan sosial terbatas. Batas kemampuan itu
disebut
daya
lingkungan
dukung.
ialah
Dalam
kemampuan
Undang-Undang
suatu
lingkungan
Lingkungan
untuk
Hidup,
mendukung
daya
peri
dukung
kehidupan
manusia dan makhluk hidup lainnya.
3
2.2 Keterbatasan Ekologi dalam Pembangunan
Biolog lingkungan atau yang biasa dikenal dengan ekologi adalah bagian dari ilmu
pengetahuan yang mempunyai hubungan erat dengan lingkungan. Ekologi berasal dari
kata oikos yang berarti rumah tangga dan logos yang mempunyai arti ilmu pengetahuan.
Jadi, ekologi dapat diartikan sebagai ilmu pengetahuan tentang hubungan timbal balik
antara makhluk hidup dengan keadaan lingkungannya yang bersifat dinamis. Hubungan
antara makhluk hidup dengan lingkungannya sangat terbatas terhadap lingkungan yang
bersangkutan,
hubungan
inilah
yang
disebut
dengan
keterbatasan
ekologi.
Dalam
keterbatasan ekologi terjadi degradasi ekosistem yang disebabkan oleh dua hal yaitu
peristiwa alami dan kegiatan manusia. Secara alami merupakan peristiwa yang terjadi
bukan karena disebabkan oleh perilaku manusia. Sedangkan yang disebabkan oleh
kegitan manusia yaitu degradasi ekosistem yang dapat terjadi diberbagai bidang meliputi
bidang
pertanian,
pertambangan,
kehutanan,
konstruksi
jalan
raya,
pengembangan
sumber daya air dan adanya urbanisasi.
4
BAB 3
ANALISA LINGKUNGAN HIDUP
Berdasarkan pada data yang diperoleh, Indonesia mempunyai hutan tropis dunia sebesar
10 persen. Sekitar 12% keadaan hutan di Indonesia yang merupakan bagian dari jumlah
binatang yang tergolong jenis mamalia, 16% persen merupakan bagian dari spesies
amphibi dan binatang sejenis reptil dan 25% dari bagian spesies sejenis burung dan
sekitar 1.519 merupakan bagian dari spesies burung. Sisanya merupakan endemik yang
hanya dapat ditemui didaerah tersebut.
Penyusutan luas hutan alam yang merupakan asli Indonesia mengalami kecepatan
menurunan yang cukup memprihatinkan. Menurut World Resource Institute (1997),
hingga saat ini hutan asli Indonesia. Selama periode 1985-1997 kerusakan hutan
mencapai 1,6 juta hektar per tahun. Pada periode 1997-2000 bertambah menjadi 3,8 juta
hektar per tahun. Berdasarkan pada hasil penelitian citra landsat pada tahun 2000 terdapat
101,73 juta hektar hutan dan lahan mengalami kerusakan yang cukup serius. Diantaranya,
hutan
seluas
59,62
juta
hektar
berada
dalam
kawasan
hutan
[Badan
Planologi
Dephut,2003]. Menurut data yang diperoleh dari Bakornas Penanggulangan Bencana
pada tahun 2003, bencana yang terjadi selama tahun 1998 hingga pertengahan 2003 data
yang didapat menunjukan telah terjadi 647 bencana dengan 2022 korban jiwa dan
mengalami kerugian milyaran rupiah dengan 85% merupakan bencana banjir dan
longsor.
5
BAB 4
MASALAH-MASALAH PADA
LINGKUNGAN HIDUP
Dalam lingkungan hidup di Indonesia, banyak terjadi permasalahan di sungai, laut, tanah
dan hutan yaitu sebagai berikut:
1. Pencemaran Sungai dan laut
Sungai dan laut dapat tercemar dari kegiatan manusia seperti penggunaan bahan logam
berat, pembuangan limbah cair kapal dan pemanfaatan air panas. Secara biologis, fisik dan kimia
senyawa
seperti
logam
tidak
dapat
dihancurkan.
Di
berbagai
sektor
industri
dan rumah tangga seperti pemakaian bahan-bahan dari plastik.
2. Pencemaran Tanah
Tanah bisa dapat tercemar apabila penggunaan secara berlebihan terhadap pupuk dan
bahan pestisida. Pencemaran tanah mempunyai ciri yaitu adanya perubahan tanah
menjadi kering dan keras, hal ini disebabkan oleh jumlah kandungan garam yang sangat
besar yang terdapat di dalam tanah. Selain itu, pencemara tanah juga dapat disebabkan
oleh sampah plastik karena pada umumnya sampah plastik tidak mengalami proses
penghancuran secara sempurna.
3. Pencemaran Hutan
Hutan juga bisa mengalami kerusakan apabila dalam pemanfaatannya tidak terkendali
dengan baik. Hutan merupakan salah satu sumber daya alam yang dapat diperbaharui.
Salah satu contoh pencemaran atau kerusakan hutan adalah adanya penebangan secara
liar. Jika kegiatan tersebut dilakukan secara terus-menerus maka dapat mengakibatkan
penggundulan hutan.
6
BAB 5
PENYEBAB &DAMPAK MASALAH LINGKUNGAN HIDUP
Perubahan ekosistem lingkungan yang paling utama disebabkan oleh perilaku masyarakat
yang kurang baik dalam pemanfaatan sumber-sumber daya dalam rangka memenuhi
kebutuhan
hidupnya.
Hal
inilah
yang
menyebabkan
adanya
perubahan
ekosistem.
Perubahan ekosistem suatu lingkungan terjadi dengan adanya kegiatan masyarakat seperti
pemanfaatan lahan yang dijadikan sebagai daerah pertanian sehingga dapat mengurangi
luas
lahan
lainnya.
Adanya
pertambahan
jumlah
penduduk
dalam
memanfaatkan
lingkungan akan membawa dampak bagi mata rantai yang ada dalam suatu ekosistem.
Selain itu kerusakan hutan yang terjadi karena adanya penebangan dan kebakaran hutan
dapat
mengakibatkan
merupakan
sumber
banyak
hewan
kehidupan
bagi
dan
tumbuhan
sebagian
yang
masyarakat
punah.
yang
Padahal
berfungsi
hutan
sebagai
penghasil oksigen, tempat penyedia makanan dan obat-obatan.
Jumlah kerusakan flora dan fauna akan terus bertambah dan berlangsung lama jika dalam
penggunaannya
lingkungan.
masyarakat
Dampak
dari
tidak
memperhatikan
perubahan
ekosistem
keseimbangan
akan
terhadap
berkurang
jika
ekosistem
masyarakat
mengetahui dan memahami fungsi dari suatu ekosistem tersebut. Kerusakan ekosistem
membawa dampak bukan hanya pada keanekaragaman terhadap flora dan fauna juga
dapat mmbawa pengaruh lain terhadap masyarakat itu sendiri seperti longsor, banjir dan
erosi. Selain itu kerusakan lingkungan bisa di sebabkan oleh sampah. Sampah yang
semakin banyak dapat menimbulkan penguapan sungai dan kehabisan zat asam yang
sangat dibutuhkan bagi mikroorganisme
disebabkan
dari
pembuangan
limbah
yang hidup di sungai. Serta dapat pula
cair
dari
kapal
dan
pemanfaatan
terhadap
penggunaan air panas yang dapat menimbulkan laut menjadi tercemar.
7
BAB 6
UPAYA-UPAYA MENGATASI MASALAH
LINGKUNGAN HIDUP
6.1 Usaha Mengatasi berbagai Masalah Lingkungan Hidup
Pada umumnya permasalahan yang terjadi dapat diatasi dengan cara-cara sebagai berikut:
1. Menerapkan penggunaan teknologi yang ramah lingkungan pada pengelolaan sumber
daya alam baik yang dapat maupun yang tidak dapat diperbaharui dengan memperhatikan
daya dukung dan daya tampungnya.
2. Untuk menghindari terjadinya pencemaran lingkungan dan kerusakan sumber daya
alam maka diperlukan penegakan hokum secara adil dan konsisten.
3. Memberikan kewenangan dan tanggung jawab secara bertahap terhadap pengelolaan
sumber daya alam dan lingkungan hidup.
4. Pengelolaan sumber daya alam dan lingkungan hidup secara bertahap dapat dilakukan
dengan cara membudayakan masyarakat dan kekuatan ekonomi.
5. Untuk mengetahui keberhasilan dari pengelolaan sumber daya alam dan lingkungan
hidup dengan penggunaan indicator harus diterapkan secara efektif.
6. Penetapan konservasi yang baru dengan memelihara keragaman konservasi yang sudah
ada sebelumnya.
7. Mengikutsertakan masyarakat dalam rangka menanggulangi permasalahan lingkungan
global.
8
6.2 Pengelolaan Sumber Daya Alam Berwawasan Lingkungan Hidup dan Berkelanjutan
Untuk menanggulangi masalah kerusakan yang terjadi pada lingkungan perlu diadakan
konservasi. Konservasi dapat diartikan sebagai upaya untuk memelihara lingkungan
mulai dari lingkungan keluarga, masyarakat sampai bangsa.
Pengelolaan sumber daya alam merupakan usaha secara sadar dengan cara menggali
sumber daya alam, tetapi tidak merusak sumber daya alam lainnya sehingga dalam
penggunaannya harus memperhatikan pemeliharaan dan perbaikan kualitas dari sumber
daya alam tersebut. Adanya peningkatan perkembangan kemajuan di bidang produksi
tidak perlu mengorbankan lingkungan yang dapat menimbulkan kerusakan lingkungan.
Apabila
lingkungan
tercemar
maka
akan
berdampak
buruk
bagi
kelanjutan
dari
keberadaan sumber daya alam yang akhirnya dapat menurunkan kehidupan masyarakat.
Dalam
pengelolaan
sumber
daya
alam
perlu
diperhatikan
keserasiannya
dengan
lingkungan. Keserasian lingkungan merupakan proses pembentukan lingkungan yang
sifatnya relatif sama dengan pembentukan lingkungan. Pengelolaan sumber daya alam
agar berkelanjutan perlu diadakannya pelestarian terhadap lingkungan tanpa menghambat
kemajuan.
6.3 Pengelolaan sumber daya alam berkelanjutan
Dalam pengelolaan sumber daya alam agar tetap lestari maka dapat dilakukan uasaha
atau upaya sebagai berikut:
1. Menjaga kawasan tangkapan hujan seperti kawasan pegunungan yang harus selalu
hijau karena daerah pegunungan merupakan sumber bagi perairan di darat.
2. Untuk mengurangi aliran permukaan serta untuk meningkatkan resapan air sebagia air
tanah, maka diperlukan pembuatan lahan dan sumur resapan.
3. Reboisasi di daerah pegunungan, dimana daerah tersebut berfungsi sebagai reservoir
air, tata air, peresapan air, dan keseimbangan lingkungan.
4. Adanya pengaturan terhadap penggunaan air bersih oleh pemerintah.
9
5. Sebelum melakukan pengolahan diperlukan adanya pencegahan terhadap pembuanganair
limbah yang banyak dibuang secara langsung ke sungai.
6. Adanya kegiatan penghijauan di setiap tepi jalan raya, pemukiman penduduk,
perkantoran, dan pusat-pusat kegiatan lain.
7. Adanya pengendalian terhadap kendaraan bermotor yang memiliki tingkat pencemaran
tinggi sehingga menimbulkan polusi.
8. Memperbanyak penggunaan pupuk kandang dan organik dibandingkan dengan
penggunaan pupuk buatan sehinnga tidak terjadi kerusakan pada tanah.
9. Melakukan reboisasi terhadap lahan yang kritis sebagai suatu bentuk usaha
pengendalian agar memiliki nilai yang ekonomis.
10. Pembuatan sengkedan, guludan, dan sasag yang betujuan untuk mengurangi laju
erosi.
11. Adanya pengendalian terhadap penggunan sumber daya alam secara berlebihan.
12. Untuk menambah nilai ekonomis maka penggunaan bahan mentah perlu dikurangi
karena dianggap kurang efisien.
13. Reklamasi lahan pada daerah yang sebelumnya dijadikan sebagai daerah penggalian.
6.4 Pengelolaan Daur Ulang Sumber Daya Alam
Tingkat pencemaran dan kerusakan lingkungan dapat dikurangi dengan cara melakukan
pengembangan usaha seperti mendaur ulang bahan-bahan yang sebagian besar orang
menganggap sampah, sebenarnya dapat dijadikan barang lain yang bisa bermanfaat dan
tentunya dengan pengolahan yang baik. Pengelolaan limbah sangat efisien dalam upaya
untuk mengatasi masalah lingkungan. Langkah-langkah yang dapat dilakukan dalam
pengelolaan limbah dengan menggunakan konsep daur ulang adalah sebagai berikut:
1. Melakukan pengelompokan dan pemisahan limbah terlebih dahulu.
10
2. Pengelolaan limbah menjadi barang yang bermanfaat serta memilki nilai ekonomis.
3. Dalam pengolahan limbah juga harus mengembangkan penggunaan teknologi.
6.5 Pelestarian Flora dan Fauna
Untuk menjaga kelestarian flora dan fauna, upaya
yang dapat
dilakukan adalah
mendirikan tempat atau daerah dengan memberikan perlindungan khusus yaitu sebagai
berikut:
1. Hutan Suaka Alam merupakan daerah khusus yang diperuntukan untuk melindungi
alam hayati.
2. Suaka Marga Satwa merupakan salah satu dari daerah hutan suaka alam yang
tujuannya sebagai tempat perlindungan untuk hewan-hewan langka agar tidak punah.
3. Taman Nasional yaitu daerah yang cukup luas yang tujuannya sebagai tempat
perlindungan alam dan bukan sebagai tempat tinggal melainkan sebagai tempat rekreasi.
4. 4. Cagar alam merupakan daerah dari hutan suaka alam yang dijadikan sebagai tempat
perlindungan untuk keadaan alam yang mempunyai ciri khusus termasuk di dalamnya
meliputi flora dan fauna serta lingkungan abiotiknya yang berfungsi untuk kepentingn
kebudayaan dan ilmu pengetahuan.
11
BAB 7
PENUTUP
7.1 Kesimpulan
Penyebab terjadinya masalah lingkungan hidup adalah adanya kegiatan masyarakat
seperti
pembuangan
limbah
pabrik,
sampah
dari
rumah
tangga,
penebangan
dan
kebakaran hutan yang dapat menimbulkan pencemaran terhadap sungai dan laut, tanah,
hutan sehingga banyak flora dan fauna yang punah.
7.2 Saran
Masyarakat harus menjaga kelestarian lingkungan hidup. Dalam pemanfaatan sumber
daya harus memperhatikan dampak yang timbul dari penggunaan sumber daya tersebut
terhadap lingkungan sekitar agar tidak terjadi pencemaran atau kerusakan lingkungan
hidup.
12
DAFTAR PUSTAKA
www.google.com
13
Download