PENEMPATAN La (dan Ac) SERTA Lu (dan Lr

advertisement
Cakrawala Pendidikan Nomor 2, Tahun XJV, Juli i995
139
PENEMPATAN La (dan Ac) SERTA Lu (dan Lr)
DALAM SISITEM PERIODIK UNSUR
oleh
Hern Pralomo AI.
Abslrak
Sistem Periodik Unsur adalah suatu bentuk pengelompokan
unsur-unsur secara sistematis, berdasarkan kemiripan sifat unsur~
unsur tersebut sehingga mudah untuk dipelajari. Suatu unsur dalam
Sistem Periodik Unsur kedudukannya dinyatakan dengan menyebutkan blok. golongan serta periodenya.
Sampai saat ini unsur La dan Ac dalam Sistem Periodik
Unsur banyak diletakkan pada golongan I1IB di bawah deret Lantanida serta Aktinida.
J
Berdasarkan kemiripan sifat-sifat yang ada sebenarnya
unSUi Lu dan Lr lebib sesuai untuk diletakkan pada golongan lIIB di
bawah unsur Sc dan Y. Sifat-sifat terscbut, antara lain: jari-jari
atom. potensial iooisasi. titik leIch, keelcktronegatifan. struktur
kristal. dan sifat super konduktivitasnya. Sedangkan La dan Lc lebih
cepat hila ditempatkan sebagai anggota pertaffia dan deret Lantanida
dan aktinida.
LATAR BELAKANG
Pendahuluan
Pada Sistem Periodik Unsur (SPU) bentuk panjang, lantanum
(La) dan aktinium (Ac) ditempatkan pada golongan IIIB, salu golongan
dengan scandium (Sc) dan Ytrium (Y). Sementara itu lutetium (lu) dan
Lawrensium (Lr) ditempatkan sebagai anggota terakhir dalam deret
Lantanida'dan Aktinida.
Unsur-unsur dalam satu golongan pada SPU penempatannya
didasarkan atas persamaan jumlah elektron valensinya. Namun demikian
bila dicermati berdasarkan aturan pengisian elektron sesuai aturan aufbau, sebenaranya terdapat perbedaan yang sangat mendasar dalam hal
susunan elektronnya, antara La (dan Ac) jika dibandingkan dengan Sc
dan Y. Justru susunan elektron Lu (dan Lr) yang lebih mirip dengan Sc
dan Y.
140
Cakrawala Pendidikan Namar 2, Tahun XlV, luli 1995
Permasalahan
Konfigurasi elektron La (dan Ac) serta Lu (dan Lr) bila dibandingkan dengan konfigurasi elektron Sc dan Y ternyata memiliki kemiripan. Semua unsur tersebut elektron terakhirnya menempati (n-I)dl'
sehingga menjadikan suatu problema dalam hal penempatannya dalam
satu golongan pada SPU. Namun demikian penempatan unsur dalam satu
golongan tidak semata-mata berdasarkan susunan elektronnya, khususnya
elektron valensinya, tetapi juga memperhatikan kemiripan sifat-sifat lain
yang dimiliki oleh unsur-unsur tersebut.
Berdasarkan uraian di atas maka permasalahan yang akan di
bahas dalam penulisan ini dapat dirumuskan sebagai : dimanakah
seharusnya La (dan Ac) serta Lu (dan Lr) ditempatkan dalam
Sistem Periodik Unsur ?
KAJIAN PUSTAKA
Bagian-bagian Sistem Periodik Unsur
Sistem Periodik Unsur (SPU) bentuk panjang terbagi atas
golongan dan perioda. Ada dua golongan perting dalam Sistem Periodik
Unsur, yaitu golongan utama (A) dan golongan (B), yang masing-masing
terdiri dari IA samapi dengan VillA dan IB sampai dengan VIlB ditambah golongan VIIi (Brady, 1990). Golongan adalah lajur vertikal, sedangkan periode adalah lajur horizontal. Penempatan unsur dalam 'satu
golongan didasarkan atas kemiripan sifat, yang terutama disebabkan
karena persamaan jumlah elektron valensinya,. Unsur-unsur transisi
(unsur golongan B) semuanya mempimyai eleltron valensi 2, sehingga
penempatan unsur dalam satu golongan disamping memperhatikan elektron valensinya, juga harus memperhatikan elektron terakhir yang
mengisi snatu sub kulit (orbital), yaitu elektron yang menempati tingkat
energi tertinggi menurut aturan aufbau. Aturan aufbau mengatakan
bahwa elektron akan menempati orbital-orbital yang tingkat energinya
lebih rendah dahulu sebelum meempati orbital yang energinya lebih
tinggi. Secara diagramatis urutan seperti gambar 1.
Fenempa'an La (dan Ae) Serra La (dan Lr)
Dalam Sistem Periodik Unsllr
141
Gambar I. Urutan pengisian elektron dalam orbital
Periode adalah lajur horizontal dalam Sistem Periodik Unsur.
Sistem Periodik Unsur terdiri atas 1 perioda. Kedudukan suatu unsur
dalam periode ditentukan oleh bilangan kuantum utama (n) terbesar yang
dimiliki oleh elektron-elektron daripada unsur tersebut.
Selain daripada golongan dan periode, Sistem Periodik Unsur
juga terdiri dari beberapa golongan blok; yaitu blok s, blok, p, blok d,
dan blok f,. Pembagian suatu unsur ke dalam blok didasarkan atas elektron terakhir yang menempati tingkat tertinggi, yang seringkali dikatakan
sebagai elektron yang terakhir kali mengisi suatu orbital. Bila elektron
ter~khir suatu unsur X menempati orbital p, maka unsur X menempati
blok p dalam Sistem Periodik Unsur. Unsur blok pada blok s dan blok p
termasuk unsur golongan utama, sementara unsur yang menempati blok f
adalah unsur transisi dalam, Unsur transisi dalam terdiri dari dua deret,
yaitu deret Lantanida dan deret Aktanida.
Cakrawala Pendidikan Namar 2, Tahun XlV, iuli 1995
142
[rr
[JOI0~.=' . .
~ ;: ):~ ':~ :'4' fll::
s..1-:' .!<l
Gl
•• 0
•
"\Po:'' ::: -:¢
~6
fl
_- .'.1: ~~iok
.:11"
In.l-'
- blok d
I
-I'
I
-I
,.
"I
p
- J.
-I ,
--:1 -
I - l' .""I
•7
"'ml1T-\: I-I'
.......
11ff~nklfl+-J~1!-+-I-Hii
Gambar 2. Pembagian blok dalam SPU bentuk panjang.
Penempatan La (dan ...te) Serta Lu (dan Lr)
Dalam Sislem Periodik U1L5ur
143
Kedudukan Unsur dalarn SPU
Kedudukan suatu unsur dalam SPU, dinyatakan dengan menentukan perioda, golongan serta bloknya. Untuk dapat menentukan suatu
unsur dalam SPU harus ditentukan" dahulu konfigurasi eJektronnya.
Sebagai contoh :
I. '6S : IS2 2S2 2p6 3S2 3p4 atau [Ne] 3s2 3p4
"
Meiihat konfigurasi elektron tersebut, ternyata bahwa elektronterakhir menempati orbital p (3p), jumlah elektronvalensinya ada 6 (yaitu 2
pada 3,ditambah 4 pada 3p), dan elektron valensi tersebut berada pada
orbital yang bilangan kuantum utamanya n = 3 (3p). Jadi unsur S
dalam SPU terletak pada blok p, golongan VIA, dan perioda 3.
2. 37Rb : Is2 2s2 2p6 3s2 3p6 4s2 3d'~ 4p6 5s' atau,JKr] 5s'
Dengan melihat cara yang sajIla dapat ditentukan, unsur Rb dalam
.
SPU terletak pada blok s, golongan lA, periode 5.
3. 2'SC : Is 2 2s2 2p6 3s2 3p6 4s2 3d'o 4p6 5s2 4d'o 5p6 6s2 41" atau [Xe]
6s2 41". Dengan cara yang sama dapat ditentukan, unsur Nd dalam
SPU terletak pada blok f, golongan IIIB (transial dalam), periode 6.
4. 60Nd : Is2 2s2 2p6 3s2 3p6 4s2 3d lO 4p6 5s2 4d 1O 5p6 5s2 41" atau
[Xe] 6s2 4t4. Dengan cara yang sarna dapat ditentukan, unsur Nd
dalam SPU terletak pada blok f, golongan mB (transisi dalam),
periode 6.
Keempat contoh diatas sesuai penempatannya dalam SPU ya.'1g
selama ini banyak dikenal. Tetapi bagaimanakah dengan contoh berikut
ini, untuk <7La Menurut aturan aufbau, konfigurasi elektron S7La adalah
Is2 2s2 2po 3s2 3pS6 4s2 3d1o 4p6 5s2 5p6 6s2 4fl • Maka seniestinya
unsur 57La terletak pada golongan mE (transisi dalam), periode 6.dan
blok f. Dalam SPU yang saat ni banyak dikenal, La diletakkan di bawah
konfigurasi sesungguhnya yaitu [Xe] 6s2 5d '. Hal yang sama terjadi
"'
untuk 89Ac.
Selanjutnya untuk unsur ,Lu yang mempunyai konfigurasi Is2
2s2 2p6 3s2 3p6 4s2 3d1o 4p6
4d 105p 6 6s2 4fl4 5d 1 atau [Xe] 6s2
1
l4
4f 5d .
Maka ilnsur Lu dalam SPU mestinya terletak pada golongan
IIlB, periode 6 dan blok d.
5i·
Cakrawala Pendidikan Namar 2, Tahun XlV, II/Ii 1995
144
PEMBAHASAN
Nyata sekali bahwa penempatan mana di antara La (dan Ae)
ataukah Lu (dan Lr) yanglebih tepat diletakkan di bawah Sc dan Y
masih merupakan problema. Namun demikian berdasarkan uraian di atas
penempatan Lu (dan Lr) di bawah Sc dan Y kiranya lebih dapat diterirna, sehinngga kedudukan unsur-unsur dalam SPU menjadi seperti
gambar 3.
Melihat gambar 3, tampak bahwa unsur lantanum (La)merupakan unsur pertama dalam deret Lantanida dan unsur aktinium (Ae)
merupakan unsur pertama dalam deret Aetinida. Sementara itu Yb
(yterbium) merupakan anggota terakhir dari deret Lantanida dan unsur
nobelium (No) merupakan anggota terakhir dari deret.Aetinida. Selanjutnya unsur lutenium (Lu) dan J-.awrensium (Lr) berada di bawah unsur
Se dan Y, pada golongan yang sarna, sebagai unsur pertama pada blok d
masing-masing dalam perioda 6 dan perioda 7.
I
IA
W.
llA
1-~1XI34
r~~
~J
iliA. IVA VA VIA VIlA ..
~61&91O
II &.
c.n' ,eu
ol
IIPIQC
J
r;;;x
H
~
'UM
19
~
~~
IJV,t;OI 3f
~
n"
S
1r(,;,Q
~
•
u: tl
£1'0:
87
~
1
~o)
es
rr"
8
C
N
0
.•.•" 'l'" ,.", .$.911
,2
~
U.l.1 me
20
~
21
•
1V8 V8
\'Ie VlIB
2Z
TI
24
25
~
~
23
V
i3
m
26
27
~
18
Z9
26
N
39 40 41 "'2 43
~
Y
b
•
~
~.
t7.u "'" ".U 12.", 'II... :_
56 7'
7Z 73 74 7$
80 Lv HI' To W Re
'113. ". " .. ~
''''15 Inn .....If
&8 103 1M
~
RcJ"
lUll ~J1;.
44
45
~
~
1.,1
~
s
~
~
15
1$
H.
••• n ;'.11'
17
Ie.
SON
118 ft.... nUl "~U JZcu ".nlnfJI'
30 ~I 32 33 ~ 36 36
~
OO ... U"' .?MSIII. JI.'K""llI'U.1&7S11.nJ W.lf n .... n.n
3a
14
F
P
~
~
"': n " JotU
47
4&
49
50
51
~
46
N
~
~
~
~
~
"'.2
,,~."
,,,." _W *.JJ r.Il,I' _,M
~
nM,;~
152
~
....
504
~
53
I
'10
1="1
IV
k
.~,.., ,n.,. 'M.• ".'1'1 01:'." IUC. " •. n Oll.n tn." .n.'11 '" 10
76 77 7& 79 80 81 62 83 84 85 M
as Ir Pt JIu ~ TI Pb ei Po· At" Rn'
Lr- IC.·
ItYl fHal
~"I" ~:,I,60:.I~
deret Lantanid.a
Lo
\
Cor
.,.." '''.''
59 90
.1 h,"
1Th"
deret Akt1n1da -
In
lU,f.1
Pp
Hd Pm"
,~.~, .~.,.
·10411
62
Sm
1''''
Ev
"U,·'
••J. ,E·j EO
n...
Gel
,~.,1l '$'" .~•.
Tb 0,
7
Ho
:11 II'''' .4.....
"2:.1.1'£;>11."" \9>.! ""\'"
Er
Tm
7
,;,
'1b t
.~'-",Jn..,i
1'00
":'/, V' Np" Pv" ..c.mo.,cm. 81<"" Cf:.l~3·
98T69 Fm"IMd·"iu4"
1,"1"02'
Pa"
1"11
*
'1
I twl
'Ml
-
!W: :zst;
I~ I :#111 ;~ I ~i
Gambar 3. Kedudukan unsur-unsur dalam SPU bimtuk panjang
Penempatan La (dan Ac) Serra Lu (dan.Lr)
Dalam Sis/em Periodik Unsur
14S
Alasan penempatan tersebut didukung oleh beberapa bukti
yang diuraikan di bawah ini. Pengamatan secara spektroskopi terhadap
unsur-unsur tanah jarang, menunjukkan bahwa atom-atomnya dalam
keadaan groun state mempunyai konfigurasi elektron sebagai : [Gas
mulia] (n-2)f"-! (n-l)d l ns2_ Hal itu tentu saja diasumsikan sebagai
konfigurasi elektron yang ideal untuk unsur-unsur blok f secara umum
(Moeller, 1961).
Demikian halnya untuk Yb, konfigurasi elektronnya adalah :
13
[Xe] 4f Sd l 6s2 dan Lu adalah [e] 4f14 Sdl 6s2 pada keadaan ground
state, menghasilkan suatu perbedaan konfigurasi elektron pada 4f, sehingga Lu diletakkan sebagai anggota terakhir dari blok f periode 6.
Dilain pihak, 56Ba mempunyai konfigurasi elektron [Xe] 6s2 dan 57La
mempunyai konfigurasi elektron [Xe] Sd l 6s2 yang berbeda pada elektron Sd sehingga La ditempatkan"di'bawah Sc dan Y, golongan IIIB
sehingga unsur pertama pada blok d perioda 6. Kenyataann ini dapat
dimaklumi sebagai analog daripada anggota golongan IIIB pada perioda
sebelumnya, yaitu, Sc : [Ar] 3d! 4s2 dan Y : [Ar] 3d! 4s2 dan Y : [Kr]
4d! SS2.
Penyelidikan secara spektroskopik selanjutnya, berhasil menentukan konfigurasi elektron yang berbeda dengan yang telah diusulkan
semula (Jensen, 1982). Hanya tiga diantara unsur-unsur tanah jarang pada perioda 6 (yaitu : La, Gd, dan Lu_ yang memilki konfigurasi elektron
dalam keadaan groun state sebagai [Xe] 4F-! Sd! 6sZ, sedangkan yang
lainnya memiliki konfigurasi elktron dalan keadaan groun state sebagi
[XE] 4f" 6s2. Dan pada perioda 7 hanya ada 6 unsur (yaitu : Ac, Pa, U,
Np, em, dan Lr), yang mempunyai konfigurasi elektron sebagai [Rn]
SF,I 6d 1 7s2. Thorium mempunyai konfigurasi elektron sebagai [Rn] 6d2
7S2, sedangkan unsur lainnya mempunyai konfigurasi elektron sebagai
[Rn] Sf" 7s2. Kenyataan tersebut menunjukkan bahwa konfigurasi elektron unsur-unsur blok f dalam keadaan groun state lebih sesuai dengan
[Gas mulia] (n-2)' ns2, dari pada [Gas mulia] (n-2)f"'! (n-1W ns2. Jadi
konfigurasi elektron [Gas mulia] (n-2)f" ns2 adalah konfigurasi elektron
untuk mempunyai konfigurasi elektron [Gas mulia] (n-2)f14 , sedangkan
Lu dan Lr konfigurasi elektronnya [Gas mulia (n_2)fI4 (n-1W nsPT2PT.
Jadi perbedaan konfigurasi elektronnya terletak pada sub kulit d, bukan
pada sub kulit f, akibatnya Lu dan Lr lebih sesuai untuk ditempatkan
sebagai anggota pertama dari unsur-unsur blok d pada perioda 6 dan
perioda 7.
146
Cakrawala Pendidikan Namar 2, Tahun XlV, luli 1995
Di lain pihak, konfigurasi elektron unsur Th adalah [Rn] 6d2
7s , merupakan suatu perkecualian dari pada aturan autbau karena ternyata tak ada yang menyangsikan bahwa Th (thorium) adalah anggota
blok f dari deret Actinida. Hal ini sangat mendukung bahwa La dan Ac
merupakan anggota blok f dengan' konfigurasi elektron yang tidak
umum, menyimpang dari pada bentuk baku sebagai [Gas mulia] (n2)fns2 . Dengan kata lain, La dan Ac harnslah mernpakan anggota pertama dari blok f, pada perioda 6 dan perioda 7 dan bukan Ce dan Th.
Selanjunya Yb dan No harns menjadi anggota terakhir dari blok f, dan
bukan Lu dan Lr. Dan akhirnya Lu dan Lr harus rnerupakan unsur
pertama dari blok d pada perioda 6 dan perioda 7, menmpati golongan
IIIB dibawah Sc dan Y.
Alasab bahwa konfigurasi e\e!):tron La dan Ac lebih sesuai
dengan Sc dan Y daripada konfigurasi eleketron Lu dan Lr sangat
menyesatkan. konfigurasi elektrdn harns memiliki kesesuaian yang sarna,
baik dalam satu perioda maupim memiliki kesesuaian yang sarna, baik
dalam elektron harns memiliki kesesuaian yang sarna, baik dalam perioda maupun golongan . Itulah maka konfigurasi elektron kesembilan
unsur anggota blok d yang lain· pada perioda 6 (Hf-Hg) semuanya memilki sub kulit f yang penuh berisikan elktron, sebagai [Xe] 4f14 seperti
Lu dan tidak seperti La.
Lebih jelas lagi pada penempatan unsur-unsur blok d di baw;U1
unsur-unsur Ti sampai Zn, semuanya mempunyai subkulit f yang berisi
elektron penuh (fI4). Dengan kata lain jika dianalogkan berdasarkan.
kecendernngan konfigurasi elektronnya, delapan belas unsur dari Ti-Zn
dan Zr-Cd mendukung penempatan Lu dan Lr pada golongan lIIB di
bawah Sc dan Y, Sifat-sifat lain seperti jari-jari atom, potensial ionisasi,
titik leleh, dan keelektronegatifan sangat mendukung penempatan Lu dan
Lr di bawah Sc dan Y selaras dengan unsur-UllSur lain dalan satu golong"
an pada blok d.
Luder (1970) telah mengusulkan penempatan Lu dan Lr pada
golongan lIIB di bawah Sc dan Y, tetapi belum, banyak mendapatkan
perhatian. Pengtisulan itu didasari oleh kesimpulan yang dikemukakan
oleh Chrystyakov (1968) terhadap kecendernngan sifat-sifat periodik,
yang meliputi potensial ionisasi dan jari-jari atom. Juga dapat ditambahkan keelektronegativan,. struktur kristal oksidanya, sifat super kondukti2
Penempatan La (dan.lic) Serta Lu (dan Lr)
Dalam Sistem Periodik Unsur
147
vitasnya, serta kristal oksidanya, sifat konduktivitasnya, serta strukturpota konduktivitasnya sebagaimana telab diselidiki dengan sinar X Gensen,
1982).
jari-jar1 atom
poteneial. ion1saa1
(eV)' . --- ,.-
(AO )
y .--:--- ~1!!>
So-.....:..-..
19.4~
~.693
1 570
~.~
S<
~i,~
I
..
Hf
l.HG
..
1.413
1.-101
C,
Jl1.t4
/1~2G""""""". . . W
y,~
~.391
I
:\In
1.218
y,
-
..... "..
v
No
.
1.310
~.~~o~ Co
I.''''
-
l.~ _ _ _ y
1.11_ _ _ ....
I
'"
....
------"'
..
..........-~;53
~2741
.
1.2:0~ Y
So
"'.------ ....
.." ... ......
.
/ ....
..
/.".
/
..
y,
,______ 1m
1511
r•.
.
------ ....
'''i''
.
....
...
V
I."
..
W
~."G
.....0
..
/"i...
,...
I.,,~
To
F~
~o.
1.""-.....
••
1.42
Co
1.10"-.......
.
N'
"
l.,;~~""
,.3$
~
I
'"
"
...•
I.U
IT..
.
1.52:
~
Co
,
....
,...~ ,..-/i...
N
I,
______ 2'"
.
~1.14
...
,,~~"r
1.U
I.U-
'"
1.56~
... ~~S3
.-
1.11
2173
,
-
1103
~~I:JQ
To
/21tO
Z3.O'i........ ~/ 2U?
Itt
1::227
'11
.....
...
...,.
r.
.....~......./
1.360
1.~53
"'-y
f.
'",,"-....... /
.."
keelektroneaat1~
... I
/1~2&
..... ,_
.....,.
v~
/UI~y.
JUt
I:--U
(K)
1M
1M
,...." "---.. /
'~r.~
v
So
-
J,.45"-... /"'_3:1
L~53
1.5.0
TI
1.-171
.
17.04
Y
IUil
1M
leleh
So _ _ y ""'lau
11103
Y
I"'S~---'La
S<
ekala
tit~k
/'."
~18Ui
l':!lI
Tabel I. Kecenderungan sifat unsur blok d (Jensen, 1982,636)
Semua sifat-sifat tadi semakin mendukung penempatan Lu dan
Lr pada golongan IIIB di bawab Sc dan Y daripada La dan Ac.
Cakrawala Pendidikan Nomor, 2, Tahun XlV. lull 1995
148
Tabel 2. Beberapa sifat Sc dan Y dibandingkan dengan La dan
Lu (Jensen, 1982 : 637)
'-.
Sitat
.
1. Bilangan okf5idasi
tert1nggi
SC
Y
Lu
La
I,
+3
+3
+3
+3
!
I
1 hcp
hcp
logem (suhu kamar)
3. Struktur okalda
"';(A'B:v4]C :,tABs.--... )c·
(11.0. )
2. Struktur kristal
4. Struktur klox>lda
z,LA&'2)m
·1
5. Keberadaan "tow-lyinlf nonh:ydrotr~n.ic··
I
orbital f.
tiada
\6. SifatsuperkonduktivitaB.
tidak
';(~/2)m
hcp
~[~.]c
I
doubl-e hcp
heksagonal
eN-? A-MoO.
~{~Jm 1~{~~Jh
tlada
tiada
tidak
tidak
i
.
IiI
ada
¥a
(pad" 4,9K;
KESIMPULAN
Di dalam mempelajari kimia, Sistim Periodik Unsur merupa'
kan sesuatu yang perlu mendapatkan perhatian serius. Berdasarkar
uraian yang telah dikemukakan dengan didukung data-data yang jug~
telah dikemukakan, maka sudah selayaknya bila Sistem Periodik UnsUi
bentuk panjang seperti pada gambar 3 mulai dikenalkan. SPU tersebu
menempatkan unsur La (dan Ac) sebagai unsur poertama dalam dere
Lantanida (dan Aktinida), serta menrnpatkan Lu (dan Lr) pada golongal
IIlB di bawah unsur Sc dan Y. Bila Sistem Periodik Unsur tadi digam
barkan secara terpisah (deret Lantanida dan Aktinida), 'akan diperolel
bentuk Sistem Periodik Unsur sepoerti pada gambar 4, di bawah ini.
Penempalan La (dan Ac) Serla Lu (dan Lr)
Dalam Sistem Periodik Unsur
.', ~
.~
,
,
-* I-f.-
'.-12,:.,0011
}~ ~ . _
:i.•
• C.
I "
"
~
~
~
149
.
I
k'
~ ~'I~i~ h~I:'I~I~ I~Htl~I~IFrh':,l;;
::a '.:!l~ Ih! Ul':I~I~IC:I:;lci 1£:1i:1':INo
.,
lilA IVA VA 'IIA VIlA
l:.
...
.f}~ rM-f .Hi"- ~..
&
·
I '"•
& ~I:O ~ ~ ~ ~ ~ ~I:
_.
~
o
r,-
IYS'"
,.tIl
~."""
~ ~1C; ~ f.:~ ~
n
"
HlT.!W
~
..
..
" o.• •"
~ ,.
-
i .....
" .-:
Il~
st: ,.
o ,
f-~'
5
JY
0
:l~ C:l~ :s.lar
:.!~ ~ ~J
~I ~ fl.1: ~I:
Gambar 4. SPU dengan dua deret unsur transisi dalam
pada perioda yang berkelanjutan .
DAFfAR PUSTAKA
Brandy, Je. (1990). general Chemistry. New York: John Willey &Sons.
Chrystyakov, VM.(1968). Engl. Ed., 38 (2). 213.
Jensen, Wb. (1982). Journal oj Chern. Ed., 59 (8), 634.
Luder, WE (1970). Can. Chern. Ed, 5(3), 13.
Moeller,T. (1961) the Rare Eanh. New York: John Willey & Sons.
"•••
Download