Integritas : Fondasi Utama Komunikasi EfektiF

advertisement
MODUL PERKULIAHAN
ETIKA UMB
Komunikasi Efektif
Fakultas
Program Studi
Teknik
Teknik Industri
Online
05
Kode MK
Disusun Oleh
D31163EL
Defi Norita ST., MT.
Abstract
Kompetensi
Komunikasi efektif adalah komunikasi
yang terjadi apabila sesuatu (pesan)
yang diberitahukan komunikator dapat
diterima dengan baik atau sama oleh
komunikan, sehingga tidak terjadi salah
persepsi
Mahasiswa diharapkan mampu memahami komunikasi yang efektif dan
menyampaikan pesan dengan baik sehingga dimengerti oleh komunikan
Komunikasi Efektif
Komunikasi merupakan terjemahan kata communication yang berarti perhubungan
atau perkabaran. Communicate berarti memberitahukan atau berhubungan. Secara etimologis, komunikasi berasal dari bahasa latin communicatio dengan kata dasar communis yang
berarti sama. Secara terminologis, komunikasi diartikan sebagai pemberitahuan sesuatu
(pesan) dari satu pihak ke pihak lain dengan menggunakan suatu media. Sebagai makhluk
sosial, manusia sering berkomunikasi satu sama lain. Namun, komunikasi bukan hanya dilakukan oleh manusia saja, tetapi juga dilakukan oleh makhluk-makhluk yang lainnya. Semut
dan lebah dikenal mampu berkomunikasi dengan baik. Bahkan tumbuh-tumbuhanpun sepertinya mampu berkomunikasi.
Komunikasi dilakukan oleh pihak yang memberitahukan (komunikator) kepada pihak
penerima (komunikan). Komunikasi efektif adalah komunikasi yang terjadi apabila
sesuatu (pesan) yang diberitahukan komunikator dapat diterima dengan baik atau
sama oleh komunikan, sehingga tidak terjadi salah persepsi.
Unsur-unsur komunikasi
Untuk dapat berkomunikasi secara efektif kita perlu memahami unsur-unsur komunikasi, antara lain:
1. Komunikator.
Pengirim (sender) yang mengirim pesan kepada komunikan dengan menggunakan
media tertentu. Unsur yang sangat berpengaruh dalam komunikasi, karena merupakan awal
(sumber) terjadinya suatu komunikasi
2. Komunikan.
Penerima (receiver) yang menerima pesan dari komunikator, kemudian memahami,
menerjemahkan dan akhirnya memberi respon.
3. Media.
Saluran (channel) yang digunakan untuk menyampaikan pesan sebagai sarana berkomunikasi. Berupa bahasa verbal maupun non verbal, wujudnya berupa ucapan, tulisan,
gambar, bahasa tubuh, bahasa mesin, sandi dan lain sebagainya.
4. Pesan.
Isi komunikasi berupa pesan (message) yang disampaikan oleh Komunikator kepada
Komunikan. Kejelasan pengiriman dan penerimaan pesan sangat berpengaruh terhadap
kesinambungan komunikasi.
2014
2
Etik UMB
Defi Norita ST., MT
Pusat Bahan Ajar dan eLearning
http://www.mercubuana.ac.id
5. Tanggapan.
Merupakan dampak (effect) komunikasi sebagai respon atas penerimaan pesan.
Diimplentasikan dalam bentuk umpan balik (feed back) atau tindakan sesuai dengan pesan
yang diterima.
Fungsi dan manfaat Komunikasi
Dengan berkomunikasi, insya Allah, kita dapat menjalin saling pengertian dengan
orang lain karena komunikasi memiliki beberapa fungsi yang sangat penting, di antaranya
adalah:
1. Fungsi informasi. Untuk memberitahukan sesuau (pesan) kepada pihak tertentu,
dengan maksud agar komunikan dapat memahaminya.
2. Fungsi ekspresi. Sebagai wujud ungkapan perasaan / pikiran komunikator atas apa
yang dia pahami terhadap sesuatu hal atau permasalahan.
3. Fungsi kontrol. Menghindari terjadinya sesuatu yang tidak diinginkan, dengan memberi
pesan berupa perintah, peringatan, penilaian dan lain sebagainya.
4. Fungsi sosial. Untuk keperluan rekreatif dan keakraban hubungan di antara komunikator dan komunikan.
5. Fungsi ekonomi. Untuk keperluan transaksi usaha (bisnis) yang berkaitan dengan finansial, barang dan jasa.
Banyak manfaat yang dapat peroleh dengan berkomunikasi secara baik dan efektif, di antaranya adalah:
1. Tersampaikannya gagasan atau pemikiran kepada orang lain dengan jelas sesuai
dengan yang dimaksudkan.
2. Adanya saling kesefamanan antara komunikator dan komunikan dalam suatu permasalahan, sehingga terhindar dari salah persepsi.
3. Menjaga hubungan baik dan silaturrahmi dalam suatu persahabatan, komunitas atau
perkumpulan
Pentingnya Komunikasi Dua Arah
Tidak jarang antara pesan yang disampaikan oleh pengirim pesan kepada penerima
pesan mengalami distorsi. Penyebabnya antara lain karena interaksi yang terganggu oleh
adanya kekurangpahaman penerima pesan, kebisingan, dan media yang buruk. Bias
muncul karena komunikasi yang terjadi hanyalah bersifat searah. Komunikasi di dalam suatu
kelembagaan (instansi atau departemen pemerintah), organisasi atau perusahaan
seharusnya dua arah yakni terdiri dari komunikasi ke atas dan komunikasi ke bawah. Dua
2014
3
Etik UMB
Defi Norita ST., MT
Pusat Bahan Ajar dan eLearning
http://www.mercubuana.ac.id
arah komunikasi atas-bawah dan bawah-atas sangat penting untuk mencapai keberhasilan
tujuan mensolusi persoalan yang menjadi perhatian organisasi.
Komunikasi ke bawah terjadi jika pimpinan melakukan kegiatan alih pesan kepada
bawahan secara terstruktur dan tidak insidental. Tujuannya adalah membantu mengurangi
terjadinya komunikasi desas-desus (rumor) agar dapat menumbuhkan suasana kerja yang
menyenangkan, dan secara tidak langsung meningkatkan produktivitas dan keuntungan
perusahaan. Jika komunikasi ke bawah berjalan lancar, biasanya motivasi bawahan untuk
bekerja menjadi lebih baik dan efisien. Disinilah peran komunikasi dari atasan ke bawahan
sangat penting tidak hanya dalam kegiatan menyampaikan penyoalan bisnis yang dihadapi
oleh perusahaan tetapi juga tentang keberhasilan usaha yang terkait dengan prestasi dan
kontribusi bawahan dalam perusahaan.
Sementara itu komunikasi ke atas adalah komunikasi dari bawahan ke atasan.
Komunikasi tipe ini umumnya bertujuan untuk melakukan kegiatan prosedural yang sudah
merupakan bagian dari struktur organisasi atau perusahaan. Selain itu bertujuan untuk
mengembangkan umpan balik. Atasan menerima langsung informasi yang terjadi dalam
tataran operasional. Kalau ini tidak dilakukan biasanya akan menimbulkan kemampetan
komunikasi dan ketidakpuasan kedua pihak.
Keberhasilan komunikasi dua arah di dalam suatu organisasi akan ditentukan oleh
kesamaan pemahaman antara-orang yang terlibat dalam kegiatan komunikasi. Kesamaan
pemahaman ini dipengaruhi oleh kejelasan pesan, cara penyampaian pesan, perilaku
komunikasi, dan situasi (tempat dan waktu) komunikasi. Komunikasi organisasi biasanya
menggunakan kombinasi cara berkomunikasi (lisan, tertulis dan tayangan) yang
memungkinkan terjadinya peyerapan informasi dengan lebih mudah dan jelas. Secara
empiris, pemahaman orang perihal sesuatu hal akan lebih mudah diserap dan dipahami jika
sesuatu tersebut diperlihatkan dibanding hanya diperdengarkan atau dibacakan. Dan akan
lebih baik lagi hasilnya jika sesuatu yang dikomunikasikan tersebut, selain diperlihatkan juga
sekaligus dipraktikkan.
Komunikasi berasal dari perkataan “Communicare” yaitu yang di dalam bahasa latin
mempunyai arti “berpartisipasi atau memberitahukan”, sedangkan perkataan “Comunis” berarti milik bersama ataupun “berlaku dimana-mana” atau juga berarti sama, sama di sini
maksudnya sama makna. Jadi jika dua orang melakukan komunikasi misalnya dalam bentuk
percakapan maka komunikasi akan berjalan atau berlangsung dengan baik selama ada
kesamaan makna mengenai apa yang dipercakapkan. Collen McKenna mendifinisikan
komunikasi sebagai proses pengiriman pesan kepada penerima dengan saling pengertian.
Proses ini melibatkan beberapa komponen, yaitu pengirim pesan (sender), pesan yang
dikirimkan (message), bagaimana pesan tersebut dikirimkan (delivery channel atau media),
2014
4
Etik UMB
Defi Norita ST., MT
Pusat Bahan Ajar dan eLearning
http://www.mercubuana.ac.id
penerima pesan (receiver), dan unpan balik (feedback) yang diharapkan. WHO say WHAT
to WHOM in what CHANNEL, yang dapat diilistrasikan pada bagan berikut.
Keterampilan Terpenting dalam Kepemimpinan
Kemampuan mengembangkan komunikasi yang efektif merupakan salah satu keterampilan yang amat diperlukan untuk pengembangan diri kita baik sebagai pemimpin maupun sebagai anggota sebuah tim. Paling tidak kita harus menguasai empat jenis keterampilan dasar dalam komunikasi, yaitu menulis, membaca (bahasa tulisan), mendengar, dan
berbicara (bahasa lisan). Perhatikan, hampir setiap saat kita menghabiskan waktu untuk
mengerjakan setidaknya salah satu dari keempat hal itu. Oleh karena itu, kemampuan untuk
menguasai keterampilan dasar komunikasi dengan baik mutlak kita perlukan demi efektifitas
dan keberhasilan kita.
Menurut Covey, komunikasi merupakan keterampilan terpenting dalam hidup kita.
Kita menghabiskan sebagian besar waktu kita untuk berkomunikasi. Namun, sama seperti
kita tidak pernah memperhatikan cara kita bernafas, komunikasi kita anggap sebagai hal
yang otomatis terjadi begitu saja. Kita tidak memiliki kesadaran untuk melakukan komunikasi
dengan efektif. Sebagai contoh, kita tidak pernah mempelajari bagaimana menulis efektif,
bagaimana membaca cepat dan efektif, bagaiamana berbicara secara efektif, dan bagaimana menjadi pendengar yang baik.
Integritas : Fondasi Utama Komunikasi EfektiF
Covey menekankan konsep kesalingtergantungan untuk menjelaskan hubungan
antarmanusia. Menurut Covey, unsur terpenting pada komunikasi bukan sekedar pada apa
yang kita tulis atau kita katakan, tetapi lebih pada karakter kita dan bagaimana kita
menyampaikan pesan itu. Jika pesan yang kita sampaikan di bangun dari hubungan manusia yang dangkal, bukan dari diri kita yang paling dalam, orang lain akan melihat dan mem-
2014
5
Etik UMB
Defi Norita ST., MT
Pusat Bahan Ajar dan eLearning
http://www.mercubuana.ac.id
baca sikap kita. Jadi syarat utama dalam komunikasi efektif adalah karakter yang kokoh
yang dibangun dari fondasi integritas pribadi yang kuat.
Untuk memperjelas konsep ini, kita bisa menggunakan analogi sistem bekerjanya
sebuah bank. Jika kita memdepositokan integritas kita di dalam rekening bank emosi orang
lain melalui sopan santun, kebaikan hati, kejujuran, dan memenuhi setiap komitmen kita,
berarti kita menambah cadangan kepercayaan orang itu terhadap kita. Kepercayaan orang
itu menjadi lebih tinggi. Ketika kepercayaan semakin tinggi, komunikasi pun mudah, cepat,
dan efektif.
Dalam hubungan komunikasi yang efektif, kepercayaan merupakan dasar terciptanya teamwork. Kepercayaan ini hanya bisa muncul kalau kita mempunyai integritas, yang
mencakup hal hal yang lebih dari sekedar kejujuran. Kalau kejujuran mengatakan kebenaran
atau menyesuaikan kata kata kita dengan realitas, integritas menyesuaikan realitas dengan
kata kata kita. Integritas bersifat aktif, sedangkan kejujuran bersifat pasif.
Komunikasi yang Baik Kunci Sukses dalam Hidup dan Bisnis (Oleh: Betti Alisjahbana)
Komunikasi adalah pusat nadi manajemen di setiap tingkat. Tanpa ketrampilan berkomunikasi, kita sulit mengemukakan pemikiran, meyakinkan pihak lain atau bernegosiasi
dengan baik. Ketrampilan komunikasi memungkinkan kita memenangkan argumentasi,
sukses dalam penjualan, melakukan mediasi, memberikan informasi bahkan membangkitkan inspirasi. Kebanyakan problem dalam bisnis bersumber pada kegagalan komunikasi
yang berakibat pada salah paham dan timbulnya kecurigaan.
Komunikasi Dimulai dengan Menjadi Pendengar yang Baik
Kegagalan komunikasi umumnya bersumber pada elemen terpenting dalam komunikasi – mendengarkan. Apabila Anda ingin mempengaruhi pihak lain, yang perlu dilakukan
pertama kali adalah mengerti bagaimana jalan pikiran pihak lain tersebut. Mendengarkan
dengan baik adalah elemen dasar untuk mengerti jalan pikiran orang lain. Berikut ini adalah
cara-cara yang bisa digunakan agar anda bisa menjadi pendengar yang baik dalam waktu
singkat:

Fokus secara total pada orang yang sedang bicara pada Anda.
Jagalah kontak mata selama berkomunikasi. Jangan hentikan kontak mata ketika giliran Anda yang berbicara. Buat lawan bicara Anda merasakan bahwa anda telah memblok seluruh
waktu anda untuk kepentingannya. Apabila ada kemungkinan Anda akan dipanggil selama
pembicaraan, atau waktu Anda akan habis, sampaikanlah sebelum hal tersebut terjadi.

Gunakan bahasa tubuh untuk mempertegas bahwa Anda mendengarkan dengan aktif.
2014
6
Etik UMB
Defi Norita ST., MT
Pusat Bahan Ajar dan eLearning
http://www.mercubuana.ac.id
Simpulkan pokok-pokok pikiran yang disampaikan, minta konfirmasi bahwa Anda menangkapnya dengan benar.

Perhatikan agenda tersembunyi atau emosi yang tidak terucapkan.
 Gunakan berbagai cara bertanya untuk mendapatkan jawaban yang sebenarnya :
* Pertanyaan tertutup untuk mendapat jawaban ya atau tidak.
* Pertanyaan terbuka untuk mendapatkan lebih banyak informasi
* Menggali lebih dalam, sebagai pertanyaan lanjutan.
* Pertanyaan “bagaimana bila” untuk mengajak berspekulasi.
* Pertanyaan mengarahkan, untuk mendapat jawaban tertentu.

Siaplah untuk mengulangi apa yang disampaikan lawan bicara Anda.
Biasanya jawaban lebih baik akan diperoleh bila pertanyaan dijelaskan dulu dan Anda
memberi waktu berpikir.
Bukan Hanya Apa yang Diucapkan yang Mempengaruhi Komunikasi
Cara Anda berbicara membawa pengaruh besar pada kualitas interaksi dengan
pihak lain. Intonasi suara, ekpresi ketika bicara serta bahasa tubuh bisa jadi bicara lebih
banyak dibanding dengan apa yang anda ucapkan. Karenanya pelajari cara menggunakan
bahasa tubuh dengan baik.
Posisi duduk yang condong ke depan mendekati lawan bicara memberikan
penekanan yang lebih baik. Apabila berdiri, berdirilah dengan tegak. Mata yang terbuka
lebar serta gerakan tangan akan menambah kesan yang baik.
Kekuatan Kata-kata
Ada beberapa hal yang bisa dilakukan untuk menambah kekuatan kata-kata yang anda
sampaikan.
* Berpikir lah sebelum bicara
* Pilih kata-kata dengan baik, hindari penggunaan jargon.
* Gunakan bahasa yang paling sederhana untuk menghindari salah pengertian.
* Ekspresikan perasaan anda untuk memperkuat apa yang anda ucapkan.
Bernegosiasi
Banyak negosiasi bisnis terjadi diluar meja negosiasi. Masalah menjaga reputasi dan menyelamatkan muka seringkali jadi batu sandungan jalannya negosiasi formal. Untuk mengatasi ini usahakan untuk mengadakan pertemuan informal sebelum negosiasi. Pertemuan ini
adalah saat yang baik untuk membangun hubungan baik, memperkirakan hal-hal yang
mungkin muncul dalam negosiasi dan mendapat gambaran hal-hal yang bisa diperjuangkan
2014
7
Etik UMB
Defi Norita ST., MT
Pusat Bahan Ajar dan eLearning
http://www.mercubuana.ac.id
dalam meja negosiasi. Pada saat formal negosiasi berlangsung, sering kali waktu istirahat
yang lebih santai dapat di manfaatkan untuk mencairkan ketegangan.
Berikut ini adalah beberapa teknik dasar dalam negosiasi :
* Pisahkan masalah dari pelaku. Yakinkan semua pihak bahwa negosiasi ini adalah usaha
dari semua pelaku untuk memecahkan masalah, bukan pertentangan antar pelaku.
* Pentingkan keadilan. Jangan berusaha untuk menang sendiri.
* Pisahkan mana yang penting untuk di perjuangkan dan mana yang bisa dikompromikan.
* Sediakan sarana untuk menyelamatkan muka. Adanya pihak yang merasa kalah dalam
negosiasi sering kali mengancam bertahannya hasil negosiasi.
Berargumentasi
Anda tidak bisa memenangkan semua argumentasi. Mulailah dengan menentukan
apakah anda perlu berargumentasi, atau sebenarnya ada cara lain untuk meyampaikan pesan Anda. Apabila Anda perlu beradu argumen, pilihllah waktu dan tempat yang tepat.
Usahakan argumentasi dilakukan di tempat Anda atau di tempat yang netral.
Untuk membangun argumentasi yang logis sehingga mendukung pesan yang ingin
Anda sampaikan, sebaiknya tuangkan dulu pemikiran Anda di atas kertas. Tuliskan setiap
pokok pikiran dan fakta dalam sebuah kotak, lalu gambarkan hubungan antar masingmasing kotak tersebut. Yakinkan semua pokok pikiran dan fakta-fakta ini mendukung kesimpulan yang anda perjuangkan. Ingatlah “peta pikir” ini pada saat and melakukan argumentasi. Peta pikir ini akan membantu anda menyampaikan pokok-pokok pikiran anda dengan
logis dan meyakinkan.
Berikut ini adalah beberapa hal yang perlu diterapkan dalam adu argumen:
* Gunakan bahasa yang jelas.
* Pusatkan perhatian pada masalah yang dibicarakan, bukan pada individu-individu.
* Pahami pandangan pihak lain.
* Sampaikan dengan jelas bahwa Anda memikirkan dan berbicara untuk pihak lain juga.
Penggunaan kata “kita” lebih efektif dibanding kata “saya”.
2014
8
Etik UMB
Defi Norita ST., MT
Pusat Bahan Ajar dan eLearning
http://www.mercubuana.ac.id
Daftar Pustaka
1. Atriningrum Primi, Kurniasih Agustina, Nugroho Arissetyanto, (2013) . Etika dan
Perilaku Professional Sarjana, Graha Ilmu
2. Fledderman Charles B (2006) . Etika Enjiniring, Erlangga
3. Sofian, Dwiaty Noer (2010). The Miracle of Berfikir Positif: Terapai Kesuksesan
Dengan Berfikir Positif. Laskar Aksara. Bekasi Jawa Barat
2014
9
Etik UMB
Defi Norita ST., MT
Pusat Bahan Ajar dan eLearning
http://www.mercubuana.ac.id
Download