1.Disiplin, jujur, tanggung jawab

advertisement
MODUL PERKULIAHAN
Etik UMB
ETIKA DAN SIKAP
PROFESIONAL SARJANA
Fakultas
Program Studi
Ekonomi Bisnis
Manajemen
Tatap Muka
01
Kode MK
Disusun Oleh
Kode MK
Dr. Saepudin S.Ag. M.Si.
Abstract
Kompetensi
Profesional, passion sarjana
Mampu mengidentifikdiri dan
memahami tugas-tugas sebagai
seorang profesional
Pembahasan
A. Sarjana
Sarjana adalah gelar akademik yang diberikan kepada lulusan program pendidikan
sarjana(S-1) Untuk mendapatkan gelar sarjana, secara normative dibutuhkan waktu
selama 4 (empat) sampai 6 (enam) tahun, tapi ada juga yang menyelesaikannya dalam 3,5
tahun ataupun lebih dari enam tahun.
Lulusan Perguruan Tinggi harus benar benar disiapkan oleh Universitas, agar
mereka siap pakai dalam arti siap membhaktikan dirinya kepada nusa dan bangsa. Seperti
kita ketahui, posisi sentral mahasiswa dalam membangun bangsa terletak dari intelektual
yang mereka miliki yang didapat selama kuliah di Perguruan Tinggi
Ke- 3 kemampuan itu harus terintegrasi dalam tubuh dan jiwa seorang
sarjana. Mereka wajib memiliki Ilmu Penegetahuan (Science) yang pari purna. Mereka
harus menguasai Ilmu Pengetahuan sesuai dengan bidangnya secara komprehensif
layaknya seperti mengeja abjad dari A sampai Z. Di era globalisasi seoseorang itu akan
lebih unggul apabila dia memiliki spesialisasi dalam penguasaan suatu bidang
pekerjaan. Persaingan pangsa kerja yang begitu ketat dan keras harus menjadikan
mereka mampu mengatasinya dengan memiliki Science yang bisa mengangkat derajat
sebagai seorang ilmuwan sejati.
B.
Sikap Profesional
Dalam dunia kerja, kita dituntut untuk menjadi professional yang kompeten.
Artinya, kita tidak hanya dituntut untuk memiliki kecerdasan dan kemampuan untuk
menyelesaikan tugas dan pekerjaan, tetapi juga dituntut untuk memiliki sikap, perilaku,
dan pembawaan diri yang baik, sehingga semua hal ini menjadi “nilai tambah” bagi kita.
Selain itu, good attitude yang disertai dengan ketulusan juga akan meningkatkan
kredibilitas diri kita. Jelaslah bahwa sikap yang senantiasa positif sudah menjadi tuntutan
dalam dunia kerja.
Karakter yang dapat dipercaya akan meningkatkan citra, kredibilitas, dan reputasi
kita. Sekaligus perusahaan tempat kita bekerja. Dengan memahami etika diharapkan kita
dapat mengembangkan karakter diri, sehingga kita mampu menampilkan kepribadian diri
kita dengan baik, lahir dan batin, sesuai dengan kemampuan professional kita.
C. Visi dan Misi
Visi menggambarkan tujuan atau kondisi dimasa depan yang ingin dicapai. Visi
bisa dikatakan sebagai impian atau cita-cita, Visi memberikan gambaran yang jelas
2012
2
Etik UMB
Dr. Saepudin S.Ag. M.Si. M.Pd.
Pusat Bahan Ajar dan eLearning
http://www.mercubuana.ac.id
dimasa mendatang. Pernyataan visi yang bagus tidak hanya menginspirasikan dan
menantang, namun juga sangat berarti.Pernyataan visi harus mampu menjadi inspirasi
dalam setiap tindakan yang dilakukan. Yang paling penting pernyataan visi harus terukur
sehingga kita bisa mengetahui apakah tindakan yang dilakukannya dalam rangka
mencapai visi atau Misitersebut.
Sikap Profesionalisme Sarjana dapat dibangun memalui Visi dan Misi yang
dimiliki dan menjadi tujuan yang ingin dicapai dalam hidupnya.Seseorang mencapai
gelar sarjana perlu terlebih dahulu menjalani pendidikan formal di suatu lembaga
pendidikan formal yaitu perguruan tinggi. Perguruan Tinggi dimana mahasiswa
menjalani pendidikan kesarjanaannya tentunya juga memiliki visi dan misi.
D. Pengertian Etika Profesi
Etika profesi adalah etika yang berkaitan dengan profesi manusia atau etika yang
diterapkan dalam dunia kerja manusia. Di dalam dunia kerjanya, manusia membutuhkan
pegangan, berbagai pertimbangan moral dan sikap yang bijak. Secara khusus, etika
profesi membahas masalah etis yang berkaitan dengan profesi tertentu. Misalnya, etika
dokter (kedokteran), etika pustakawan (perpustakaan), etika humas (kehumasan), dll.
Etika profesi (dalam jurnal Qohar, 2012) adalah kesanggupan untuk secara
seksama berupaya memenuhi kebutuhan pelayanan professional dengan kesungguhan,
kecermatan dan keseksamaan mengupayakan pengerahan keahlian dan kemahiran
berkeilmuan dalam rangka pelaksanaan kewajiban masyarakat sebagai keseluruhan
terhadap para warga masyarakat yang membutuhkannya, yang bermuatan empat kaidah
pokok.
Profesi berasal dari bahasa Latin: professues yang berarti suatu kegiatan manusia
atau pekerjaan manusia yang dikaitkan dengan sumpah suci. Pengertian lain mengartikan
sebagai perbuatan seseorang yang dilakukan untuk memperoleh nilai komersial. Ada pula
yang mengartikan etika profesi sebagai komunitas moral yaitu adanya cita-cita dan nilai
bersama yang dimiliki seseorang ketika ia berada dan bersama-sama dengan teman
sejawat dalam dunia kerjanya.
Secara leksikal, perkataan profesi itu ternyata mengandung berbagai makna dan
pengertian. Pertama, profesi itu menunjukkan dan mengungkapkan suatu kepercayaan (to
profess means to trust), bahkan suatu keyakinan (to belief in) atas sesuatu kebenaran
(ajaran agama) atau kredibilitas seseorang (Hornby, 1962). Kedua, profesi itu dapat pula
menunjukkan
dan
mengungkapkan
suatu
pekerjaan
atau
urusan
tertentu
(a
particular business).
Seorang profesional dituntut memiliki keahlian yang diperolehnya secara formal
melalui pendidikan tinggi. Perolehan keahlian secara formal sangat penting ketika
2012
3
Etik UMB
Dr. Saepudin S.Ag. M.Si. M.Pd.
Pusat Bahan Ajar dan eLearning
http://www.mercubuana.ac.id
seorang profesional bersumpah atas dasar profesi tertentu, seperti dokter, pengacara, dll.
Dengan profesinya tersebut, seorang profesional berhadapan dengan pemakai jasanya.
Sehingga ia mendapatkan kompensasi atau pembayaran atas jasa yang diberikannya.
Hubungan antara pemberi jasa (profesional) dan penerima jasa terkait dengan kontrak
atau perjanjian yang disepakati bersama. Dalam hubungan ini terdapat beberapa aspek
moral dan pertimbangan-pertimbangan etis yang menjadi dasar menjaga kepercayaan
diantara keduanya.
Segala bentuk pelayanan harus mempunyai aspek pro bono publico (segala bentuk
pelayanan untuk kebaikan umum). Untuk kebaikan umum mempunyai aspek ganda,
yakni:
• Aspek pro lucro, yaitu demi keuntungan maka pelayanan itu diberikan kepada klien
(komersial).
• Aspek pro bono, yaitu demi kebaikan si klien maka pelayanan diberikan si profesional
tidak semata-mata karena pembayaran. Aspek ini memunculkan profesi luhur seperti
tenaga medis, tenaga pengajar, rohaniwan, dll.
Etika profesi berhubungan erat dengan kode etik profesi. Kode etik profesi
merupakan akibat hadirnya etika profesi. Kode etik profesi merupakan aturan atau norma
yang diberlakukan pada profesi tertentu. Didalam norma tersebut terdapat beberapa
persyaratan yang bersifat etis dan harus ditaati oleh pemilik profesi.
Misalnya kode etik dokter, kode etik pustakawan, dll. Kode etik tertua
dimunculkan oleh Hippocrates, bapak Ilmu Kedokteran di abad ke-5 SM yang terkenal
dengan “Sumpah Hippocrates”. Refleksi muncul pada kode etik profesi, dan itu berarti
kode etik profesi dapat diubah atau diperbaharui sesuai dengan perkembangan yang ada.
Perubahan kode etik tidak mengurangi nilai etis atau nilai moral yang telah ada, tetapi
justru memberi nilai tambah bagi kode etik profesi itu sendiri. Pelanggaran terhadap kode
etik akan mendapat sanksi dari kelompoknya. Tujuan sanksi adalah untuk menyadarkan
betapa pentingnya tanggung jawab moral ditegakkan di dalam dunia kerjanya.
E.
PENTINGNYA ETIKA DALAM KEHIDUPAN
Beberapa alasan mengapa perlunya etika saat ini:
1. Pandangan moral yang beraneka ragam yang berasal dari berbagai suku, kelompok,
daerah dan agama yang berbeda dan yang hidup berdampingan dalam suatu
masyarakat dan negara.
2.
Modernisasi dan kemajuan teknologi membawa perubahan besar dalam struktur
masyarakat yang akibatnya dapat bertentangan dengan pandangan-pandangan moral
tradisional.
2012
4
Etik UMB
Dr. Saepudin S.Ag. M.Si. M.Pd.
Pusat Bahan Ajar dan eLearning
http://www.mercubuana.ac.id
3. Munculnya berbagai ideologi yang menawarkan diri sebagai penuntun kehidupan
manusia dengan masing-masing ajarannya tentang kehidupan manusia.Etika dapat
membangkitkan kembali semangat hidup agar manusia dapat menjadi manusia yang
baik dan bijaksana melalui eksistensi dan profesinya.
Dalam bidang keilmuan, etika sangat penting karena pokok perhatiannya pada
problem dan proses kerja keilmuan, sehingga memunculkan studi etika keilmuan. Etika
keilmuan menyoroti aspek bagaimana peran seorang mahasiswa, ilmuwan dalam
kegiatannya. Tanggung jawab mereka dipertaruhkan dalam proses kegiatan ilmiahnya.
Pokok perhatian lain dalam etika keilmuan adalah masalah bebas nilai. Bebas nilai adalah
suatu posisi atau keadaan dimana seseorang ilmuwan memiliki hak berupa kebebasannya
untuk melakukan penelitian ilmiahnya. Mereka bebas meneliti apa saja sesuai dengan
keinginan atau tujuan penelitiannya. Kebalikan bebas nilai adalah tidak bebas nilai, yakni
adanya hambatan dari luar seperti norma agama, norma hukum, norma budaya yang
muncul dalam proses penelitiannya. Norma-norma tersebut semacam “pagar” yang
merintangi kebebasan seorang peneliti atas dasar tujuan dan kepentingan norma tersebut.
Misalnya, pada kasus penelitian kloning untuk manusia.
F.
Budaya Kerja
Budaya Kerja adalah suatu falsafah dengan didasari pandangan hidup sebagai
nilai-nilai yang menjadi sifat, kebiasaan dan juga pendorong yang dibudayakan dalam
suatu kelompok dan tercermin dalam sikap menjadi perilaku, cita-cita, pendapat,
pandangan serta tindakan yang terwujud sebagai kerja.
1. Tujuan Atau Manfaat Budaya Kerja
Budaya kerja memiliki tujuan untuk mengubah sikap dan juga perilaku SDM yang ada
agar dapat meningkatkan produktivitas kerja untuk menghadapi berbagai tantangan di
masa yang akan datang.
Manfaat dari penerapan Budaya Kerja yang baik :
1. meningkatkan jiwa gotong royong
2. meningkatkan kebersamaan
3. saling terbuka satu sama lain
4. meningkatkan jiwa kekeluargaan
5. meningkatkan rasa kekeluargaan
6. membangun komunikasi yang lebih baik
7. meningkatkan produktivitas kerja
8. tanggap dengan perkembangan dunia luar, dll.
2012
5
Etik UMB
Dr. Saepudin S.Ag. M.Si. M.Pd.
Pusat Bahan Ajar dan eLearning
http://www.mercubuana.ac.id
Budaya kerja Universitas Mercu Buana adalah
1.Disiplin, jujur, tanggung jawab
2.Kreatif
3.Ramah lingkungan
4.Sadar nilai lokal
Disiplin
Disiplin merupakan perasaan taat dan patuh terhadap nilai-nilai yang dipercaya termasuk
melakukan pekerjaan tertentu yang menjadi tanggung jawab kita.
Pendisiplinan
adalah
usaha-usaha
pemaksaan agar subjek memiliki
untuk
kemampuan
menanamkan
untuk
menaati
nilai
ataupun
sebuah
peraturan.
Pendisiplinan bisa jadi menjadi istilah pengganti untuk hukuman ataupun instrument
hukuman dimana hal ini bisa dilakukan pada diri sendiri ataupun pada orang lain.
Jujur
Jujur jika diartikan secara baku adalah mengakui, berkata atau memberikan suatu
informasi yang sesuai kenyataan dan kebenaran. Dalam praktek dan penerapannya,
secara hukum tingkat kejujuran seseorang biasanya dinilai dari ketepatan pengakuan atau
apa yang dibicarakan seseorang dengan kebenaran dan kenyataan yang terjadi. Bila
berpatokan pada arti kata yang baku dan harafiah maka jika seseorang berkata tidak
sesuai dengan kebenarandan kenyataan atau tidak mengakui suatu hal sesuai yang
sebenarnya, orang tersebut sudahdapat dianggap atau dinilai tidak jujur, menipu,
mungkir, berbohong, munafik atau lainnya.
Kenapa harus jujur?
Saya sering mendengar orang tua menasehati anak supaya harus menjadi orang
yang jujur. Dalam mendidik dan memotivasi supaya seorang anak menjadi orang yang
jujur, kerap kali dikemukakan bahwa menjadi orang jujur itu sangat baik, akan dipercaya
orang, akandisayang orang tua, dan bahkan mungkin sering dikatakan bahwa kalau jujur
akandisayang/dikasihi oleh Tuhan.
Tanggung Jawab
Bersumber atau lahir atas penggunaan fasilitas dalam penerapan kemampuan tiap orang
untuk menggunakan hak dalam melaksanakan kewajibannya.Lebih lanjut ditegaskan,
setiap pelaksanaan kewajiban dan setiap penggunaan hak, baik yang dilakukan secara
tidak memadai maupun yang dilakukan secara memadai pada dasarnya tetap harus
disertai pertanggung jawab, demikian pula denga pelaksanaan kekuasaan.
2012
6
Etik UMB
Dr. Saepudin S.Ag. M.Si. M.Pd.
Pusat Bahan Ajar dan eLearning
http://www.mercubuana.ac.id
Kreatif
Kata “Kreatif” merupakan kata yang berasal dari bahasa Inggris To Create, yang
merupakan singkatan dari :
1.Combine (menggabungkan) – penggabungan suatu hal dengan hal lain
2.Reverse (membalik) – Membalikan beberapa bagian atau proses
3.Eliminate (menghilangkan) – menghilangkan beberapa bagian
4.Alternatif (kemungkinan) – Menggunakan cara, bahan dll dengan yang lain.
5.Twist (memutar) – memutarkan sesuatu dengan ikatan
6.Elaborate (memerinci) – memerinci atau menambah sesuatu
Berpikir kreatif berarti :
1.Melepaskan diri dari pola umum yang sudah tertanam dalam ingatan.
2.Mampu mencermati sesuatu yang luput dari pengamatan orang lain.
Ramah Lingkungan
Di masa sekarang kondisi lingkungan semakin tidak mendukung kehidupan yang
nayaman. Pemanasan global menjadi masalah dunia, yang dampaknya dirasakan oleh
seluruh manusia di dunia> Indonesia yang terkenal sebagai paru-paru dunia karena
kekayaan hutan tropisnya, kini semakin minim kekayaan hutan tersebut.Oleh karena itu
budaya ramah lingkungan perlu ditanamkan, paling tidak untuk menahan agar kerusakan
lingkungan tidak bertambah bahkan jika mungkin para sarjana dapat berkontribusi untuk
perbaikan lingkungan di masa yang akan dating.
Kearifan Lokal
Tuhan menciptakan segalan sesuatu beraneka ragam. Manusia saja tidak semua pria,
tidak semua wanita. Pria atau wanita itu ada yang berkulit putih, coklat, ataupun hitam.
Rambutnya pun ada yang lurus, bergelombang, atau keriting. Muncullah keunikan dari
semua ciptaan-Nya.
Demikian pula suatu bangsa atau Negara, memiliki keunikan yang merupakan kearifan
local mereka. Sebagai bangsa yang besar, Indonesia memiliki keanekaragaman di
berbagai hal. Berbagai keunikan yang kita miliki perlu kita pelihara dan jadikan kekayaan
bangsa. Dalam kearifan local, terkandung pula kearifan budaya local. Budaya ini yang
perlu kita junjung untuk menunjukkan jati diri bangsa.
2012
7
Etik UMB
Dr. Saepudin S.Ag. M.Si. M.Pd.
Pusat Bahan Ajar dan eLearning
http://www.mercubuana.ac.id
Daftar Pustaka
Artiningrum, Primi, Kurniasih, Augustina, Nurgroho, Arissetyanto, 2013, Etika dan Perilaku
Profesional Sarjana, Graha Ilmu, Yogyakarta
Febe Victoria Chen, 2012, Soft Skill for success, Sikap Tepat Karier Hebat,BIP Gramedia,
Jakarta
Sumber Internet :
http://www.geschool.net/ditaputriliana/blog/post/pengertian-iq-eq-dan-sq
2012
8
Etik UMB
Dr. Saepudin S.Ag. M.Si. M.Pd.
Pusat Bahan Ajar dan eLearning
http://www.mercubuana.ac.id
Download