Contoh Laporan Keuangan Perusahaan

advertisement
MODUL PERKULIAHAN
Kewirausahaan II
LAPORAN KEUANGAN
Fakultas
Program Studi
Ekonomi Bisnis
Manajemen
Abstract
Tatap Muka
10
Kode MK
Disusun Oleh
Kode MK
Saepudin
Kompetensi
Laporan bisnis adalah suatu laporan Mahasiswa dapat membuat laporan
yang memiliki sifat netral, tidak perkembangan bisnis sesuai dengan
memihak, memiliki tujuan yang jelas kaidah akademik dan bisnis
dan berisi rencana penyajian fakta
kepada seseorang atau lebih untuk
tujuan bisnis tertentu
Pembahasan
LAPORAN KEUANGAN
A. Pendahuluan
Laporan keuangan merupakan kegiatan yang penting dalam pengelolaan perusahaan,
karena dengan penyusunan laporan keuangan perusahaan dapat mengetahui pemasukan
dan pengeluaran perusahaan dapat mengetahui rugi atau laba dari kegiatan usaha. Oleh
karena itu para pengelola keuangan dituntut untuk mampu membuat laporan keuangan baik
laporan harian, mingguan, bulanan dan tahunan dalam bentuk neraca dan aktiva,
Laporan keuangan pada hakikatnya selain dapat mengetahui pemasukan dan
pengeluaran keuangan, perusahaan juga dapat menyusun strtegi bagaimana meningkatkan
keuntutngan perusahaan melalui berbagai cara dan stretegi yang dapat menjadikan
perusahaan maju secara dinamis.
Berdasarkan persoalan tersebut, masalahnyua adalah bagaimana menyusun laporan
keuangan perusahaan dalam berbagai bentuk dan jenisnya?
B. Pembahasan
1.
Pengertian Laporan Keuangan
Pengertian Laporan keuangan adalah laporan yang menunjukkan kondisi perusahaan,
Kondisi perusahaan yang dimaksud adalah keadaan keuangan perusahaan pada tanggal
tertentu (untuk neraca) dan periode tertentu (untuk laporan laba rugi).
2. Neraca
Neraca merupakan salah satu laporan 3 perusahaan diharuskan untuk menyajikan
laporan keuangan dalam bentuk neraca. Neraca biasanya disusun pada periode tertentu,
misalnya satu tahun. Namun, neraca juga dapat dibuat pada saat tertentu untuk mengetahui
kondisi perusahaan saat ini bila diperlukan. Biasanya hal ini sering dilakukan pihak
manajemen .
Laporan Posisi Keuangan (balance sheet atau statement of financial position) atau
yang biasa dikenal sebagai NERACA adalah suatu bagian dari laporan keuangan suatu
perusahaan atau entitas bisnis yang dihasilkan dalam suatu periode akuntansi dimana
menunjukkan posisi atas keuangan perusahaan atau entitas bisnis tersebut pada akhir
periode akuntansi tersebut yang bisa menjadi dasar dalam menghasilkan keputusan bisnis.
3. Struktur Neraca
Posisi Neraca Keuangan terdiri atas Dua (2) pos yaitu Aktiva (Aset) dan Pasiva. Dua
pos tersebut terdiri atas 3 unsur yang terdiri atas aset (aktiva), dan pada pos Pasiva terdiri
atas kewajiban atau hutang (liabilitas), dan ekuitas atau modal (equity). ketiganya
2015
2
Kewirausahaan II
Saepudin
Pusat Bahan Ajar dan eLearning
http://www.mercubuana.ac.id
dihubungan dengan prinsip persamaan dasar akuntansi yaitu :Aktiva = Kewajiban (Utang) +
Modal.
Informasi yang bisa disajikan di dalam neraca diantaranya posisi atas sumber
kekayaan
perusahaan
atau
entitas
dan
sumber
dari
pembiayaan
untuk
mendapatkan/memperoleh kekayaan perusahaan tersebut didalam suatu periode akuntansi.
baik itu 3 bulan, 4 bulan atau tahunan.
Pernyataan Standar Akutansi Keuangan Ikatan Akuntan Indonesia (IAI) menyatakan
bahwa dalam neraca harus disebutkan. Entitas bisnis menyajikan aktiva lancar terpisah dari
aktiva tidak lancar dan hutang (kewajiban) jangka pendek terpisah dari hutang (kewajiban)
jangka panjang terkecuali pada indistri atau jenis usaha tertentu yang diatur dalam
Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan khusus. Aktiva lancar disajikan dengan menurut
pada urutan likuiditas (kelancaran) dan sedangkan utang atau kewajiban disajikan
berdasarkan urutan jatuh tempo.
Entitas binsis wajib mengungkapkan informasi nominal jumlah tiap aktiva yang akan
diterima serta utang (kewajiban) yang dibayar sebelum dan sesudah 1 tahun (12 bulan) dari
tanggal neraca.n. Jika perusahaan (entitas bisnis) meyediakan barang dan jasa didalam
siklus operasional perusahaan yang bisa diidentifikasikan dengan jelas, maka klasifikasi
aktiva lancar dan tidak lancar serta utang jangka pendek dan utang jangka panjang dalam
sebuah neraca memberi informasi yang bermanfaat dgn membedakan aktiva bersih sebagai
modal kerja dengan aktiva yang digunakan untuk operasi perusahaan jangka panjang.
4. Bentuk Neraca
Bentuk Neraca dalam laporan keuangan perusahaan umumnya lebih sering
menggunakan bentuk yang memanjang ke bawah, walau tak jarang pula yang
menggunakan bentuk neraca keuangan kesamping, kesemuanya boleh boleh saja
diterapkan dalam neraca. Dalam penerapan bentuk suatu neraca keuangan hendaknya
disesuaikan bentuknya dengan jumlah pos akun yang digunakan oleh prusahaan. bentuk
neraca yang memancang ke bawah lebih efektif untuk digunakan apabila akun dalam
perusahaan tersebut banyak.
Bentuk Neraca keuangan yang memanjang ke bawah ini biasa disebut dengan istilah
bentuk Stafel. Perusahaan besar yang memiliki pos atau akun yang banyak seringkali
menggunakan bentuk ini. dan bentuk neraca yang menyamping disebut juga dengan Bentuk
Skontro. bentuk neraca model ini akan dengan mudah untuk diterapkan apabila akun dan
juga nilai yang ada pada perusahaan jumlahnya sedikit.
5. Jenis Laporan Keuangan
Laporan keuangan yang dibuat oleh perusahaan terdiri dari beberapa jenis, tergantung
dari maksud dan tujuan pembuatan laporan keuangan tersebut. Masing- masing laporan
keuangan memiliki arti sendiri dalam melihat kondisi keuangan perusahaan, baik secara
2015
3
Kewirausahaan II
Saepudin
Pusat Bahan Ajar dan eLearning
http://www.mercubuana.ac.id
bagian, maupun secara keseluruhan. Namun, dalam praktiknya perusahaan dituntut untuk
menyusun beberapa jenis laporan keuangan yang sesuai dengan standar yang telah
ditentukan .
6. Tujuan Pembuatan Laporan Keuangan
Tujuan Pembuatan Laporan Keuangan untuk memberikan informasi sebagaimana
berikut : Memberikan informasi tentang jenis dan jumlah aktiva (harta) yang dimiliki oleh
perusahaan pada suatu periode; Memberikan informasi tentang jenis dan jumlah kewajiban
dan modal yang dimiliki oleh perusahaan pada suatu periode; Memberikan informasi tentang
jenis dan jumlah pendapatan yang diperoleh perusahaan pada suatu periode; Memberikan
informasi tentang jumlah biaya dan jenis biaya yang dikeluarkan oleh perusahaan.
7. Bentuk Neraca Keuangan
Dalam menyusun neraca, perusahaan dapat menggunakan beberapa bentuk sesuai
dengan tujuan dan kebutuhannya. Disamping itu, bentuk neraca yang dipilih sesuai dengan
aturan dan kelaziman yang berlaku. Artinya penyusunan neraca didasarkan kepada bentuk
yang telah distandarisasi, terutama untuk tujuan pihak luar perusahaan. Dalam praktiknya
terdapat beberapa bentuk neraca.
8. Pengertian Bank
Bank adalah tempat perusahaan menyimpan uang atau menitipkan uangnya dalam
bentuk simpanan. Contoh jenis simpanan yang ada di bank rekening giro dan rekening
tabungan. Menyimpan uang di bank lebih menguntungkan jika dibandingkan dengan
memegang uang tunai. Pertama, dengan menyimpan uang di bank perusahaan, akan
diperoleh penghasilan dari bunga atau jasa simpanan yang diberikan oleh bank.
9. Pengertian Utang Jangka Panjang
Utang Jangka Panjang adalah kewajiban perusahaan kepada pihak lain yang
memiliki jangka waktu lebih dari satu tahun. Artinya jatuh tempo utang tersebut relatif lebih
panjang dari utang lancar. Penggunaan utang jangka panjang biasanya digunakan untuk
investasi yang juga lebih dari satu tahun. Komponen yang ada dalam utang jangka panjang
adalah seperti obligasi, hipotek, utang bank .
10 Pengertian Utang Lancar
Utang lancar adalah kewajiban atau utang perusahaan kepada pihak lain yang harus
segera dibayar. Jangka waktu utang lancar adalah maksimal dari satu tahun. Oleh karen itu,
utang lancar juga disebut juga utang jangka pendek. Komponen utang lancar antara lain
terdiri dari utang dagang, utang bank, maksimal satu tahun, utan wesel, utang gaji, dan
utang jangka pendek .
11. Aktiva
2015
4
Kewirausahaan II
Saepudin
Pusat Bahan Ajar dan eLearning
http://www.mercubuana.ac.id
Aktiva merupakan harta atau kekayaan yang dimiliki oleh perusahaan, baik pada saat
tertentu maupun periode tertentu. Klasifikasi aktiva terdiri dari aktiva lancar, aktiva tetap, dan
aktiva lainnya. Kemudian aktiva juga ada yang berwujud dan ada yang tidak berwujud.
1)
Aktiva
Aktiva adalah sumber daya dalam bentuk harta benda atau hak yang dikuasai oleh
perusahaan.
Aktiva Lancar
Aktiva lancar merupakan harta atau kekayaan yang segera diuangkan (ditunaikan) pada
saat dibutuhkan dan paling lama satu tahun. Aktiva lancar merupakan aktiva yang paling
likuid dibandingkan dengan aktiva lainya. Jika perusahaan membutuhkan uang membayar
sesuatu yang segera harus dibayar misalnya utang yang sudah jatuh tempo, atau pembelian
suatu barang atau jasa, uang tersebut dapat diperoleh .
Aktiva Lancar(current assets) adalah aktiva yang mempunyai masa manfaat kurang dari
1tahun. Yang termasuk aktiva lancar adalah sebagai berikut:
(1) Kas (cash)
(2) Surat-Surat Berharga (marketable securities)
(3) Deposito jangka pendek
(4) Piutang Usaha (account receivable)
(5) Sediaan (inventory)
(6) Pendapatan yang masih harus diterima (accruals receivable)
(b) Aktiva Tidak Lancar
Aktiva tidak lancar adalah aktiva yang mempunyai masa manfaat lebih dari 1 tahun.
12. Aktiva Lainnya
Merupakan harta atau kekayaan yang tidak dapat digolongkan ke dalam aktiva lancar
maupun aktiva tetap. Komponen yang ada dalam aktiva lainnya adalah seperti bangunan
dalam proses, piutang jangka panjang, tanah dalam penyelesaian dan lainnya.
13. Aktiva Tetap
Merupakan harta atau kekayaan perusahaan yang digunakan dalam jangka panjang
lebih dari satu tahun. Secara garis besar, aktiva tetap dibagi dua macam, yaitu : aktiva tetap
yang berwujud (tampak fisik) seperti : tanah, bangunan, mesin, kendaraan, dan lainnya.
aktiva tetap yang tidak berwujud (tidak tampak fisik) merupakan hak yang dimiliki
perusahaan, contoh hak paten, merek .
Aktiva tetap adalah aktiva berwujud yang diperoleh dalam bentuk siap pakai atau dibangun
lebih dahulu dan digunakan dalam kegiatan operasi perusahaan, yaitu Tanah, mesin-mesin,
kendaraan, gedung, peralatan.
(2) Investasi Jangka Panjang (Invesment)
2015
5
Kewirausahaan II
Saepudin
Pusat Bahan Ajar dan eLearning
http://www.mercubuana.ac.id
Investasi jangka panjang adalah bentuk penyertaan jangka panjang di luar kegiatan pokok
perusahaan.
(3) Aktiva Tidak Berwujud (intangible assets)
Aktiva tidak berwujud adalah hak istimewa yang dimiliki dan memberikan masa manfaat
ekonomi kepada perusahaan, yaitu hak paten, hak cipta, merek dagang, goodwill dan
franchise.
2) Kewajiban
Kewajiban adalah hutang perusahaan masa kini yang timbul dari peristiwa masa lalu dan
harus diselesaikan di masa datang.
(a) Kewajiban Jangka Pendek
Kewajiban Jangka Pendek meliputi hutang-hutang yang harus segera dilunasi dalam jangka
waktu kurang dari 1tahun. Yang termasuk Kewajiban Jangka Pendek adalah sebagai berikut
(1) Hutang Usaha
(2) Hutang Wesel
(3) Hutang Bunga
(4) Hutang Pajak
(5) Uang Muka Penjualan
(b) Kewajiban Jangka Panjang
Kewajiban Jangka Panjang meliputi hutang-hutang yang dapat dilunasi dalam jangka waktu
lebih dari 1tahun. Yang termasuk Hutang Jangka Panjang adalah sebagai berikut :
(1) Hutang Obligasi
(2) Hutang Hipotik
3) Ekuitas
Ekuitas didefinisikan sebagai hak residu (nilai sisa) aktiva perusahaan dikurangi kewajiban.
4) Pendapatan
Pendapatan adalah jumlah harta kekayaan awal periode ditambah keseluruhan hasil yang
diperoleh selama satu periode, yaitu pendapatan dari penjulan barang dan jasa.
5) Beban
Beban adalah berkurangnya nilai aktiva atau bertambahnya kewajiban yang mengakibatkan
penurunan ekuitas yang tidak berhubungan dengan penarikan modal dan pembagian laba
kepada penanam modal.
(a) Beban Usaha
Beban usaha adalah beban-beban yang secara langsung atau tidak langsung berhubungan
dengan aktivitas usaha pokok perusahaan. Yang termasuk Beban Usaha :
(1) Harga Pokok Penjualan
2015
6
Kewirausahaan II
Saepudin
Pusat Bahan Ajar dan eLearning
http://www.mercubuana.ac.id
(2) Beban Penjualan = gaji pegawai, beban iklan,
(3) Beban Administrasi = beban perlengkapan kantor, beban penyusutan gedung, beban
peralatan kantor.
(b) Beban di Luar Usaha
Beban di luar usaha adalah beban yang timbul dari aktivitas di luar usaha pokok
perusahaan, misalnya rugi penjualan aktiva tetap dan beban bunga.
Contoh Laporan Keuangan Perusahaan
Setelah kertas kerja atau neraca lajur disusun, maka langkah berikutnya dalam siklus
akuntansi perusahaan dagang adalah penyusunan laporan keuangan. Laporan keuangan
(financial statement) adalah hasil akhir dari akuntansi yang merupakan suatu ringkasan
transaksi keuangan. Laporan keuangan disajikan dengan maksud memberikan informasi
mengenai posisi harta, utang, dan modal serta perolehan laba atau rugi yang menunjukkan
hasil aktivitas yang terjadi dalam rumah tangga perusahaan dan membantu pimpinan dalam
pengambilan keputusan.
Seperti dalam perusahaan jasa, pada umumnya laporan keuangan yang disusun
dalam perusahaan dagang meliputi:
1. laporan laba/rugi,
2. laporan perubahan modal,
3. neraca,
4. laporan arus kas.
Sekarang, simaklah pembahasannya masing-masing.
Laporan Laba/Rugi (Income Statement)
Laporan laba/rugi menggambarkan sumber-sumber penghasilan yang diperoleh perusahaan
dalam menjalankan usahanya, dan jenis-jenis beban yang harus ditanggung perusahaan.
Jadi, laporan laba/rugi adalah laporan yang menunjukkan pendapatan dan beban pada akhir
periode akuntansi.
Laporan laba rugi atau perhitungan laba rugi dapat disajikan dalam dua bentuk, yaitu
sebagai berikut.
a. Bentuk Langsung (Single Step)
Penyajian laporan laba/rugi dengan bentuk single step dilakukan dengan menjumlahkan
semua pendapatan menjadi satu, demikian pula bebannya. Setelah itu dicari selisihnya
untuk mengetahui laba dan rugi.
Contoh:
Berdasarkan kertas kerja PD Asih Jaya, Semarang per 31 Desember 2005 (Tabel 2.4) dapat
dibuat laporan laba/rugi sebagai berikut.
2015
7
Kewirausahaan II
Saepudin
Pusat Bahan Ajar dan eLearning
http://www.mercubuana.ac.id
b. Bentuk Bertahap (Multiple Step)
Penyajian laporan laba/rugi dengan bentuk multiple step dilakukan dengan
memisahkan antara pendapatan usaha dan pendapatan di luar usaha, serta memisahkan
pula antara beban usaha dan beban di luar usaha. Setelah itu mencari selisihnya sehingga
akan
diperoleh
laba
atau
rugi
bersih
usaha.
Contoh:
Berdasarkan kertas kerja PD Asih Jaya, Semarang per 31 Desember 2005 (Tabel
2.4), dapat dibuat laporan laba/rugi sebagai berikut.
2015
8
Kewirausahaan II
Saepudin
Pusat Bahan Ajar dan eLearning
http://www.mercubuana.ac.id
Laporan Perubahan Modal (Capital Statement)
Laporan perubahan modal merupakan laporan yang menunjukkan adanya
perubahan modal yaitu dari modal awal menjadi modal akhir. Hal-hal yang perlu
diperhitungkan atau yang memengaruhi dalam penyusunan laporan perubahan modal
antara lain:
a. besarnya modal awal periode,
b. adanya laba atau rugi usaha,
c. adanya pengambilan pribadi pemilik atau prive,
d. adanya investasi tambahan dari pemilik,
e. besarnya modal akhir periode.
Laporan perubahan modal hanya lazim berlaku dibuat pada perusahaan
perseorangan, persekutuan atau firma, dan CV. Sementara itu, untuk perusahaan berbentuk
perseroan terbatas (PT) istilah untuk laporan perubahan modal adalah laporan laba ditahan
(returned earning statement).
Contoh:
Berdasarkan kertas kerja PD Asih Jaya, Semarang per 31 Desember 2005 (Tabel
2.4), dapat dibuat laporan perubahan modal sebagai berikut.
2015
9
Kewirausahaan II
Saepudin
Pusat Bahan Ajar dan eLearning
http://www.mercubuana.ac.id
Neraca (Balance Sheet)
Neraca adalah laporan yang menunjukkan posisi keuangan perusahaan pada akhir periode,
mengenai besarnya harta, utang, dan modal perusahaan. Data-data dalam menyusun
laporan necara pada perusahaan dagang bersumber dari kolom neraca pada kertas kerja
dan modal akhir dalam laporan perubahan modal.
C. Kesimpulan
Berdasarkan kajian di atas dapat disimpulkan sebagai berikut:
1. Laporan keuangan adalah laporan yang menunjukkan kondisi perusahaan, Kondisi
perusahaan yang dimaksud adalah keadaan keuangan perusahaan pada tanggal
tertentu (untuk neraca) dan periode tertentu (untuk laporan laba rugi).
2. Laporan Posisi Keuangan (balance sheet atau statement of financial position) atau
yang biasa dikenal sebagai NERACA adalah suatu bagian dari laporan keuangan
suatu perusahaan atau entitas bisnis yang dihasilkan dalam suatu periode akuntansi
dimana menunjukkan posisi atas keuangan perusahaan atau entitas bisnis tersebut
pada akhir periode akuntansi tersebut yang bisa menjadi dasar dalam menghasilkan
keputusan bisnis.
3. Posisi Neraca Keuangan terdiri atas Dua (2) pos yaitu Aktiva (Aset) dan Pasiva. Dua
pos tersebut terdiri atas 3 unsur yang terdiri atas aset (aktiva), dan pada pos Pasiva
terdiri atas kewajiban atau hutang (liabilitas), dan ekuitas atau modal (equity).
ketiganya dihubungan dengan prinsip persamaan dasar akuntansi yaitu :Aktiva =
Kewajiban (Utang) + Modal.
4. Informasi yang bisa disajikan di dalam neraca diantaranya posisi atas sumber
kekayaan
perusahaan
atau
entitas
dan
sumber
dari
pembiayaan
untuk
mendapatkan/memperoleh kekayaan perusahaan tersebut didalam suatu periode
akuntansi. baik itu 3 bulan, 4 bulan atau tahunan.
5. Laporan keuangan yang dibuat oleh perusahaan terdiri dari beberapa jenis,
tergantung dari maksud dan tujuan pembuatan laporan keuangan tersebut. Masingmasing laporan keuangan memiliki arti sendiri dalam melihat kondisi keuangan
2015
10
Kewirausahaan II
Saepudin
Pusat Bahan Ajar dan eLearning
http://www.mercubuana.ac.id
perusahaan, baik secara bagian, maupun secara keseluruhan. Namun, dalam
praktiknya perusahaan dituntut untuk menyusun beberapa jenis laporan keuangan
yang sesuai dengan standar yang telah ditentukan,
6. Tujuan Pembuatan Laporan Keuangan untuk memberikan informasi sebagaimana
berikut : Memberikan informasi tentang jenis dan jumlah aktiva (harta) yang dimiliki
oleh perusahaan pada suatu periode; Memberikan informasi tentang jenis dan
jumlah kewajiban dan modal yang dimiliki oleh perusahaan pada suatu periode.
Daftar Pustaka
Anwar,Muhamad, Pengatantar Kewirausahaan , Teori Dan Aplikasi, Prenanda Media Group,
2014, Jakarta
Allen, NJ., Meyer PJ. And Smith CA, 1993, Commitment to Organizations and Occupations:
Extension and Test of a Three-Component Conceptualization, Journal of
Applied Psychology, Vol. 78, No. 4.
Cascio, Wayne F, 1995, Managing Human Resources: Productivity, Quality of Work-life,
Profits. Fourth Edition. Singapore: McGraw Hill Inc.
Pairce & Robinson, Manajemen Strategis, Salemba, 2013, Jakarta
O’hair , Dan, Friedrich , Dee Dixon, Strategic Comunication In Bussinnes” :, Salemba
Humanika, 2010, Jakarta
Yayasan Dharma Bumiputera, Kepemimpinan Melalui Pengaruh; Disusun berdasarkan
Modul: ‘Leadership Through Influence’, terbitan LOMA, Supervisory
Development Program. Khusus untuk kalangan AJB.Bumiputera 1912
Media On line
http://rafkirasyid.wordpress.com/2008/03/21/tantangan-kewirausahaan/
http://adesyams.blogspot.com/2009/09/keuntungan-dan-tantangan-berwirausaha.html
http://kornelisbenu.blogspot.com/2012/01/masalah-dan-tantangan-dalam_09.html
2015
11
Kewirausahaan II
Saepudin
Pusat Bahan Ajar dan eLearning
http://www.mercubuana.ac.id
Download