Perspektif - Universitas Dian Nuswantoro

advertisement
Pengantar Sosiologi
Pertemuan 1
Sejarah dan Pengertian
Sosiologi
Amida Yusriana
Jurusan Ilmu Komunikasi
UDINUS Semarang
Kenapa “harus” belajar
sosiologi?
Apa manfaatnya untuk
kita??
Inilah manfaat mempelajari sosiologi..
• Mempelajari, menjelaskan, menganalisis, dan meneliti fenomena sosial, gejala
sosial dan masalah-masalah sosial yang terjadi di masyarakat.
• Hasil-hasil penelitan sosiologi dapat digunakan sebagai acuan dalam
perencanaan pembangunan atau sebagai acuan untuk pengambilan untuk
pengambilan kebijakan pemerintah dalam pembangunan.
• Hasil-hasil penelitan sosiologi dapat digunakan untuk menyelesaikan masalahmasalah sosial yang terjadi di masyarakat.
• Metode-metode penelitan sosiologi mempunyai kemampuan
yang baik dalam memprediksi dan menginterpretasikan data
yang menyangkut hubungan sebab akibat dalam aspek-aspek
kehidupan manusia
Apa itu
sosiologi???
Diskusi..
Sering membaca koran atau
Melihat TV? Apa yang kalian lihat?
“dan” – “atau”
Kejahatan? Penggunaan narkoba? SEKS
bebas?
Runtuhnya moralitas, penurunan agama,
runtuhnya hukum dan ketertiban?
“APAKAH MASYARAKAT KITA LEBIH
BAIK? ATAU LEBIH BURUK?”
Kecelakaan??
VS
APA PENDAPAT KALIAN TENTANG
INI?
• Mereka yang tidak mengetahui tentang sosiologi
seringkali menganggapnya sebagai ilmu yang
tidak layak untuk diketahui. “Sociology only
makes a science out of common sense”
• Sosiologi membantu kita menjawab pertanyaan
dasar tertentu tentang hidup kita: dasar identitas
kita, hubungan individu dengan masyarakat,
hubungan kita dengan orang lain.
• Sosiologi mencoba untuk menjelaskan paradoks yang
sehari-hari kita amati di dunia sekitar kita, contohnya:
bagaimana globalisasi membuat kita yang dekat
semakin dekat dan pada saat yang sama mendorong
kita untuk semakin jauh terpisah menjadi bagian agama,
suku, atau etnis yang lebih kecil.
• Kita akan mengamati bahwa masyarakat dibagi menjadi
kelompok yang berbeda berdasarkan kelas, ras, etnis,
jenis kelamin, namun pada saat yang sama nilai yang
diyakini semua orang sangat mirip.
Lahirnya sosiologi..
Lahirnya sosiologi ke dalam ilmu pengetahuan,
tercatat pada saat Auguste Comte (ahli teori
dari Prancis) menerbitkan bukunya yang
berjudul Positive-Philosophy tahun 1842.
“sosiologi : ilmu yang muncul dari
berbagai spekulasi tentang
masyarakat, individu, interaksi
sosial, struktur sosial - “STUDI
ILMIAH TENTANG MASYARAKAT”
(termasuk perubahannya)
Sosiologi
• Sosiologi berasal dari kata: socius
(kawan atau teman) dan logos yang
berarti berbicara (ilmu).
• Jadi, sosiologi adalah ilmu yang
membahas pergaulan atau perilaku
manusia di masyarakat.
• Setiap masyarakat melewati 3 tahap
pembangunan berdasarkan bentuk pengetahuan
sebagai pondasi: agama, metafisika, dan
ilmu pengetahuan.
sosiolog memahami bahwa hal-hal
yang kompleks dan pandangan
individu tidak lengkap, sehingga
mereka selalu mencoba untuk melihat
gambar yang lebih besar dan melihat
masalah dari berbagai sudut.
Alexis de Tocqueville: bagaimana demokrasi mengikis
kebebasan individu (Syarat utama kesetaraan kondisi)
Karl Marx: Kelas sebagai prinsip yang mengatur kehidupan
sosial (manusia adalah mahluk pekerja)
Emile Durkheim: ikatan antara individu dan masyarakat
mempengaruhi perilaku manusia, dan pemikiran lainnya
Sosiologi
sebagai “Cara
untuk Melihat”
Sosiologi membantu kita menjawab pertanyaan
tentang hidup:
- dasar identitas kita
- hubungan individu dengan masyarakat dan
orang lain.
• Perspektif sosiologi merupakan perspektif
untuk melihat berbagai koneksi dan konteks
CARA MELIHAT..??
Lanjutan...
• Menurut Mills, imajinasi sosiologi melihat kehidupan kita
sebagai bagian dalam konteks sosial, seperti keluarga,
pekerjaan kita atau perkumpulan dengan teman-teman
kita dan disinilah kita akan menemukan diri kita.
• Perspektif sosiologi merupakan perspektif untuk melihat
berbagai
koneksi
dan
konteks.
Sosiologi
menghubungkan individu dengan dunia dimana kita
hidup. Dan secara sederhananya, sosiologi adalah ilmu
yang mempelajari perilaku manusia di masyarakat
(Michael Kimmel and Amy Aronson, 2009: 4-5).
Sosiologi sebagai ilmu pengetahuan memiliki
empat unsur
1. Bersifat empiris.
Sosiologi itu didasarkan pada pengamatan dan penalaran terhadap
kenyataan dan hasilnya tidak bersifat spekulatif.
2. Bersifat teoritis.
Sosiologi selalu berusaha untuk menyusun abstraksi dari hasil-hasil
pengamatan. Abstraksi tersebut merupakan kerangka dari unsur-unsur
yang tersusun secara logis serta bertujuan untuk menjelaskan
hubungan-hubungan sebab akibat sehingga menjadi teori.
3. Bersifat kumulatif.
Teori-teori sosiologi memperbaiki, memperluas, serta
memperhalus teori-teori yang lama.
4. Bersifat non etis.
Yang dipersoalkan sosiologi bukanlah baik buruknya
fakta tertentu, akan tetapi tujuannya adalah untuk
menjelaskan fakta tersebut secara analistis
OBJEK
SOSIOLOGI
• Menurut Soerjono Soekanto (1982:23) terdapat beberapa
unsur Masyarakat sebagai objek sosiologi, yaitu :
1. Adanya manusia yang hidup bersama. Tidak ada angka yang mutlak
untuk menentukan berapa jumlah manusia yang harus ada, namun
secara teoritis angka nominalnya adalah dua orang yang hidup
bersama.
2. Bercampur dalam waktu yang lama. Sebagai akibat hidup bersama itu
timbullah sistem komunikasi peraturan-peraturan yang mengatur
hubungan antar manusia dalam kelompok tersebut.
3. Mereka sadar bahwa mereka merupakan suatu kesatuan.
4. Mereka merupakan suatu sistem hidup bersama.
Sistem kehidupan bersama menimbulkan kebudayaan,
oleh karena setiap anggota kelompok merasa terikat satu sama lain
DISKUSIKAN
• Buatlah kelompok 5 orang, diskusikan tentang
persoalan dalam masyarakat yang menurut
anda menarik dikaji (30 menit)
• Bagaimana pendapat anda tentang fenomena
tersebut? Setujukah anda?
• Bagaimana tanggapan anda tentang reaksi
masyarakat thdp fenomena tersebut?
• Solusi terbaik yang anda tawarkan!
HASIL DISKUSI
• Tulislah
hasil
diskusi
anda
presentasikan ke depan kelas
• Tulis nama dan NIM kelompok
dan
>>Perspektif Sosiologi
Amida Yusriana
Program Studi Ilmu Komunikasi
Universitas Dian Nuswantoro
Definisi teori..
• Teori adalah analisis dan pernyataan mengenai bagaimana
dan kenapa serangkaian fakta berhubungan dengan sesuatu
yang lain.
• Berbagai teori membantu sosiolog menjelaskan mengapa
dan bagaimana masyarakat bekerja.
• Dengan kita menggunakan teori yang ada maka kita akan
bisa menjawab berbagai pertanyaan, seperti: mengapa suatu
hal bisa terjadi, kondisi apa yang mempengaruhi dan
merubah.
• Dan pada akhirnya, kita akan berada dalam posisi untuk
mengetahui “apa yang benar-benar kita bisa lakukan
tentang bentuk masyarakat kita”
Contoh…
“Perspektif..”
• Apa yang akan kalian lihat dalam sosiologi?
• Sebesar apa kalian melihat masyarakat?
Perspektif
kerangka kerja konseptual (asumsi, nilai, gagasan)
mempengaruhi cara memandang manusia
menghasilkan tindakan dalam situasi tertentu
2 perspektif utama (berdasar pada
level analisis): MAKRO DAN MIKRO
Perspektif makro:
perspektif "besar" yang melihat pada proses-proses sosial di
seluruh masyarakat (memeriksa keterkaitan struktur sosial
berskala besar dan keterkaitan dengan yang lain) sehingga
akan terlihat setiap masalah yang saling berkaitan, hubungan
timbal baliknya, dan bagaimana terjadinya perubahan
masyarakat.
• Perspektif mikro fokus pada pola interaksi individu,
mengapa dan bagaimana individu berhubungan satu
sama lain, bagaimana interaksi yang kita dapatkan
akan membentuk masyarakat yang lebih besar.
Apartemen mewah
Pemukiman kumuh
Makro atau Mikro??
Perspektif
Level
Asumsi
Pertanyaan
Bagaimana Perubahan
analisis
Struktural
Makro
Fungsionalis
Konflik-Sosial
Makro
Terjadi
Fungsi Masyarakat sebagai sistem
Bagaimana masyarakat
Evolusioner, kembali
dari bagian yang saling terkait dan
beroperasi?
menyeimbangkan sistem
berkerja secara bersamaan untuk
Apa fungsi melayani
menjaga stabilitas
bagian yang berbeda?
Masyarakat adalah tekanan dari relasi Siapa yang diuntungkan?
Revolusioner, konflik diantara
sosial yang digambarkan oleh
Apa yang menjadi
grup yang bersaing untuk
ketidaksetaraan dan perjuangan
sumber konflik diantara
sumber
diantara grup
grup?
Bagaimana bisa
diselesaikan?
Interaksionisme
Simbolik
Mikro
Masyarakat diciptakan dari interaksi
Bagaimana Individu
sehari-hari
berinteraksi?
Mendefinisikan ulang situasi
Perspektif Interaksionisme simbolik
• ”...Interaksionisme simbolik sebagian
didasarkan pada tulisan-tulisan Weber...”
• Perspektif tingkat mikro
• Interaksionisme simbolik berfokus pada pola
interaksi individu.
• Manusia saling menerjemahkan dan
mendefinisikan tindakannya berdasarkan
“MAKNA”
• Masyarakat terbentuk oleh orang-orang
berinteraksi bersama-sama setiap hari.
Sosiolog Jerman
Max Weber
(1864-1920).
“Realitas sebagai proses
bukan merupakan suatu yang statis”
• Setiap manusia bukan “barang jadi” tetapi barang yang
“akan jadi”; konsep diri
(berdasarkan pada
“negosiasi” makna dengan orang lain)
• Masyarakat dan struktur sosial dipahami melalui interaksi
sosial yang didasarkan pada berbagi pemahaman,
bahasa, dan simbol.
• Simbol adalah sesuatu yang berdiri untuk mewakili, atau
menandakan sesuatu yang lain dalam suatu budaya
tertentu.
Apakah ini termasuk
contoh simbol?
“Simbol dapat berupa gerakan, kata-kata,
benda, atau peristiwa-dan mereka dapat
mewakili sejumlah orang lain hal, ide-ide,
peristiwa, atau emosi”
Pandangan weber..
“..Kita harus dapat mengambil
posisi orang lain secara mental,
untuk berada di posisi mereka,
sehingga untuk berbicara untuk
memahami tindakan mereka..”
• Dari perspektif kita sendiri, kita mungkin tidak
mengerti mengapa orang bertindak dengan cara
tertentu, apa artinya perilaku yang kepada mereka, atau
tujuannya.
• Perspektif ini dikembangkan pada tahun 1920 oleh
George Herbert Mead (1863-1931), seorang filsuf
dan psikolog sosial yang tertarik pada bagaimana
kepribadian kita terbentuk melalui interaksi sosial.
• Kita dapat berinteraksi dengan orang lain karena kita
menciptakan simbol dan belajar untuk menafsirkan apa
arti simbol-simbol dalam interaksi yang terjadi
Filsuf dan Psikolog
sehingga muncul makna subjektif.
Sosial,
• Interaksionisme simbolik kadang-kadang disebut
George Herbert
sebagai “teori penafsiran”
Mead (1863-1931)
INTERAKSIONISME SIMBOLIK..
• Struktur sosial dilihat sebagai produk interaksi bersama para anggota
masyarakat.
• Manusia tidak beraksi secara pasif dan mekanis terhadap faktor-faktor sosial
(seperti struktur sosial, sistem, peranan di masyarakat) dan secara psikologis
(keinginan, sikap, motivasi) namun merancang perilakunya secara aktif , yaitu :
1. Mengarahkan atau menghadirkan diri pada hal-hal yang didengar, dilihat atau
diperintahkan
2. Menafsirkan berbagai hal
3. Memperhitungkan situasi konkret dan spesifik dimana kondisi sebelumnya terjadi
• Mind (pikiran) manusia merupakan salah satu cara bertindak imanusia yang
berlangsung di dalam diri individu. Percakapan dalam batin adalah
percakapan antara “aku” dengan yang “lain” di dalam aku.
I dan Me
• Identitas diri merupakan hasil dari proses-proses interaksional
yang bertahap.
• Menurut Mead, diri terbentuk dari dua unsur yaitu I dan Me.
• Me merupakan unsur sosial dalam diri seseorang dan terdiri dari
generalized other dan semua sikap, makna dan simbol yang telah
dibatinkan dan dikerahkan oleh individu pada saat dan situasi
tertentu.
• Me adalah pemantulan orang lain atau lingkungan sosial
• I merupakan unsur individual yang bagian diri yang kreatif, merasa
bebas dan mampu mengungkapkan diri.
• I dan Me bersama-sama saling menentukan dan melahirkan perilaku
manusia
Perspektif
Struktural Fungsional
Mengeksplorasi apa yang disebut dengan struktural
fungsional.
Gagasan tentang Kebutuhan Masyarakat
• Perspektif ini menyatakan bahwa kehidupan sosial terdiri
dari beberapa tingkatan yang berbeda dan terintegrasi;
memungkinkan dunia dan individu yang di dalamnya
untuk menemukan stabilitas, ketertiban, dan makna.
• Parsons percaya bahwa masyarakat cenderung ke arah
KESEIMBANGAN dalam semua komponen bagian di
Sosiolog Talcott
masyarakat.
Parsons (1902-1979)
Hal yang paling
penting adalah
“KESEIMBANGAN”
untuk mencapai
STABILITAS.
“…Memahami masyarakat seperti mempelajari tubuh manusia…”
Masyarakat memiliki kelembagaan yang saling terkait dan bergantung satu sama lain.
“Setiap bagian tubuh manusia memiliki fungsi yang khas dan jelas, demikian pula
setiap bentuk kelembagaan di masyarakat yang melaksanakan tugas tertentu
untuk stabilitas dan pertumbuhan masyarakat tersebut.”
Perubahan sosial merupakan kejadian yang tidak biasa dalam masyarakat, tetapi hal ini
terjadi.
• Proses-proses, kejadian, dan lembaga yang memfasilitasi
keseimbangan disebut "fungsional" dan orang-orang yang
merusak itu ia disebut "disfungsional"
• Menurut perspektif ini, setiap institusi, setiap interaksi
memiliki "fungsi" reproduksi kehidupan sosial.
• Fungsi lembaga dan interaksi adalah:
1. Nyata (manifes) : dimaksudkan terbuka dan jelas
2. Laten : fungsi yang tersembunyi, yang tidak diinginkan, tapi
tetap penting.
Robert
K.Merton
Rekan dan mahasiswa
Parsons
yang memperjelas
fungsionalisme dan
juga memperluas
analisisnya
• Contohnya :
Lembaga pendidikan – menjamin nilai dan mempersiapkan anak menjadi tenaga
kerja berkualitas, menjadi seseorang yang berpendidikan, warga negara yang lebih
produktif, untuk mendapatkan pekerjaan yg baik, untuk mendapatkan pasangan
hidup
Keluarga- mengatur hubungan seksual sehingga legal dan memiliki keturunan
Perspektif Konflik
Perspektif ini dibangun dalam rangka untuk menentang perspektif struktural
fungsionalis
• Perspektif konflik melihat adanya dinamika masyarakat dimana ketertiban dan ketahanan
sosial adalah hasil dari konflik antara kelompok-kelompok yang berbeda.
• Teori konflik percaya bahwa mereka yang memiliki “daya” berusaha mempertahankannya;
mereka yang tidak memiliki kekuatan berusaha untuk mengubah sistem untuk
mendapatkan kekuatan.
• Perjuangan antara si kaya dan si miskin secara terus menerus merupakan
pengorganisasian prinsip masyarakat, dan ketegangan dinamis antara kelompokkelompok ini memberikan gerak dan koherensi masyarakat.
• Perspektif ini termasuk orang-orang yang menekankan ketidaksetaraan gender (teori
feminis), ketidaksetaraan rasial (teori ras kritis), atau berbasis kelas ketidaksetaraan
(teori Marxis atau teori sosialis)
Contoh..
Gay
di Kuba
“Kesetaraan Ras atau Etnis”
“Pernikahan Transgender”
WARIA
di
Indonesia
“Kepemilikan Kekuasaan”
Karl Marx berpendapat “bentuk-bentuk konflik
yang terstruktur antara berbagai individu dan
kelompok muncul melalui terbentuknya hubunganhubungan pribadi dalam produksi”
• Sampai pada titik tertentu kehidupa sosial manusia, hubungan pribadi dalam produksi mulai
menggantikan pemilihan komunal atas kekuatan-kekuatan produksi. Sehingga masyarakat terpecah
menjadi kelompok-kelompok yang memiliki dan mereka yang tidak memiliki kekuatan-kekuatan
produksi menjadi kelas sosial.
Menurut Dahrendorf “konflik sosial
mempunyai sumber struktural, yaitu hubungan
kekuasaan yang berlaku dalam struktur
organisasi sosial”
Download