PENGGUNAAN MEDIA LAGU UNTUK

advertisement
PENGGUNAAN MEDIA LAGU UNTUK MENINGKATKAN PARTISIPASI SISWA
DALAM PEMBELAJARAN STRUKTUR BAHASA INGGRIS
Suwartono
Universitas Muhammadiyah Purwokerto, Jawa Tengah, Indonesia
Pos-el: [email protected]
Dewi Puji Rahadiyanti
SMK Bina Teknologi Purwokerto, Jawa Tengah, Indonesia
Abstrak: Partisipasi siswa merupakan aspek penting dalam pembelajaran, tidak terkecuali
pembelajaran struktur kalimat bahasa Inggris. Penelitian ini dimaksudkan untuk mengatasi
masalah partisipasi siswa dalam pembelajaran struktur kalimat bahasa Inggris dengan
menggunakan media lagu. Dengan nada, otentisitas dan lirik, lagu memberikan efek rasa
senang, motivasi, sekaligus contoh struktur bahasa dalam pemakaian (language in use).
Penelitian dilakukan pada kelas X Teknik Jaringan Komputer (TJK) 2, SMK Bina Teknologi
Purwokerto. Data dikumpulkan melalui pengamatan, angket, dan tes/uji. Berdasarkan
pengamatan awal sejumlah masalah teridentifikasi, di antaranya siswa terlihat pasif dan
kurang memperhatikan pembelajaran struktur bahasa Inggris. Tim peneliti sepakat bahwa
akar permasalahan adalah pembelajaran yang cenderung bersifat deduktif, yaitu siswa tidak
diberikan contoh nyata yang cukup. Sebaliknya, guru lebih banyak menyuapi siswa dengan
rumus-rumus. Tim peneliti mencapai kata sepakat dalam cara mengatasi persoalan, yaitu
mengimplementasikan pembelajaran struktur bahasa Inggris dengan menggunakan media
lagu. Pada pertemuan pertama telah ada kemajuan atas apa yang menjadi keprihatinan
bersama tim PTK ini. Meskipun masih terdapat kekurangan, kinerja guru meningkat.
Partisipasi siswa secara umum juga meningkat, kecuali sebagian kecil aspek seperti belum
adanya pertanyaan yang diajukan siswa. Kemajuan yang telah diraih pada pertemuan pertama
dapat dipertahankan pada pertemuan kedua. Sejumlah kemajuan cenderung meningkat
intensitasnya. Hasil pra-pascauji pertemuan kedua ini bahkan meningkatan cukup tajam.
Evaluasi keseluruhan akhir siklus termasuk memperhitungkan respon siswa melalui angket
menunjukkan keberhasilan PTK ini secara umum. Dengan mempertimbangkan waktu yang
tersisa, diputuskan PTK ini diakhiri.
Kata kunci: partisipasi, struktur bahasa Inggris, lagu
THE USE OF SONGS FOR PROMOTING STUDENT PARTICIPATION IN THE
TEACHING OF ENGLISH STRUCTURE
Abstract: Student participation is an important aspect in learning, including the learning of
the grammar of English. This is a paper that presents the result of a study aimed at solving
students’ participation problem in learning the structure of English by using songs as media.
With rythm, authenticity, and lyric, songs give joy, motivation, as well as sample of language
structure in use. The study was conducted in a tenth-grade class, at Bina Teknologi
Vocational School, in the town of Purwokerto, Central Java, Indonesia. Data were collected
through observation, questionnaires, and tests. Based on pre-observation, students looked
passive and less attentive when they were taught the structure of English. The research team
agreed that the problem was rooted in deductive teaching, i.e. the students were not given
enough sample of real use. On the other hand, the teacher spoonfed the students with
structural formulae. The team agreed upon the way to handle the problem – the learning of
the structure of English by using songs as media. Session one seemed to indicate a good
progress in the concern of the team. In spite of a few weaknesses, there was a noticeable
improvement in teaching performance. The students’ participation seemed to improve as
well, except for no questions raised. The progress achieved in the session one remained in the
session two. Several progress even tended to increase in intensity. Result of the tests
adminstered right before and after the sessions showed a sharp rise. Overall final evaluation
which took questionnaire responses into account revealed that this classroom action research
was successful enough. However, in regard with time problem, the team decided not to
proceed to another cycle.
Key words: participation, the structure of English, songs
kita biasa mengatakan rambut panjang,
PEDAHULUAN
Dalam
bahasa
rumah mahal, mobil mewah, dan lain
istilah
sebagainya. Dalam bahasa Inggris kata-
‘struktur’ (structure) yang mengacu pada
kata tadi harus dibalik dengan mengatakan
susunan atau pola kalimat. Istilah lain yang
long hair, expensive house, luxurious car,
lebih dikenal adalah gramatika (grammar)
dan lain-lain.
Inggris
pembelajaran
kerap
yang
disebut-sebut
cakupannya
dibandingkan
jauh
struktur,
lebih
luas
Dalam
pembelajaran
bahasa
umpamanya
Inggris di Sekolah Menengah Kejuruan
berkenaan dengan aturan kala waktu dan
(SMK) struktur atau pola kalimat cukup
penambahan akhiran pada kata kerja (-s, -
mendapatkan tempat. Hal ini dimaksudkan
es, -ed) dan kata benda jamak (-s dan -es).
guna membantu peserta didik menguasai
Namun demikian, kedua istilah ini kerap
kecakapan berkomunikasi. Dalam Test of
digunakan saling menggantikan.
English for International Communication
Mempelajari
Bahasa
(TOEIC), misalnya, penguasaan struktur
Inggris bukanlah hal yang mudah bagi
cukup berperan dalam meraih sukses
sebagian
menyelesaikan uji bahasa Inggris. Dalam
Banyaknya
besar
struktur
pelajar
perbedaan
di Indonesia.
antara
struktur
ujian jenis ini penguasaan struktur bahasa
bahasa Inggris dengan Bahasa Indonesai
Inggris
menjadi salah satu penyebabnya. Misalnya
mengenali kesalahan (Error Identification)
saja banyaknya jenis tenses dalam Bahasa
dan kepekaan mengenali pola-pola yang
Inggris,
sesuai untuk mengisi bagian rumpang
sedangkan
dalam
bahasa
Indonesia kita tidak mengenal hal itu.
diujikan
dalam
kecermatan
dalam kalimat (Incomplete Sentences).
Contoh lain adalah pembalikan yang
Berdasarkan gambaran kondisi di
sering harus dilakukan dalam bahasa
atas tentunya pembelajaran struktur di
Inggris. Misalnya, dalam bahasa Indonesia
SMK harus mendapatkan porsi yang
dengan
terlebih dulu. Sementara itu, sebagaian
sebagaimana mestinya. Namun, realitanya
pakar menyebutkan bahwa pendekatan
tidak demikian. Dari pengamatan kelas X
induktif jauh lebih baik untuk digunakan
Teknik
dalam pengajaran gramatika. Sahib (2007:
memadai
dan
Jaringan
berlangsung
Komputer
(TJK)
2
diketahui bahwa pembelajaran struktur
231-233)
yang berlangsung di kelas tersebut masih
pembelajaran gramatika melalui strategi-
menghadapi sejumlah kendala.
strategi
Setelah diadakan diskusi berkaitan
dengan
hasil
kesepahaman
pengamatan,
antara
guru
dicapai
dan
para
menyebutkan
yang
induktif
bahwa
mengantarkan
kepada proses dan hasil belajar gramatika
yang lebih baik. Dengan pendekatan
induktif
siswa
dibimbing
untuk
kolaborator yang mengadakan pengamatan
menyimpulkan sendiri aturan atau pola
tentang kendala-kendala yang dominan.
kalimat. Dengan demikian, pendekatan
Pertama,
induktif membuat siswa berperan aktif
pengajaran
menggunakan
pendekatan deduktif, yaitu guru masih
dalam pembelajaran.
menyuapi siswa dengan rumus-rumus
Pembelajaran Konvensional
Kesepahaman lain adalah tidak
teman sebangku atau teman yang berada di
adanya kegiatan konfirmasi dari guru.
depan atau di belakangnya.
Guru hanya menyampaikan poin ke poin
Selanjutnya,
tanpa menanyakan apakah para siswa
pemanfaatan
sudah paham atau belum. Sejumlah siswa
Pemanfaatan
terlihat mulai berbicara sendiri dengan
belajar.
kurangnya
media
media
pembelajaran.
membantu
Pemanfaatan
media
siswa
juga
menunjukkan kesiapan dan komitmen guru
dan interaksi kelas
dalam melaksanakan pembelajaran.
kelompok sosial belum terlihat.
Keringnya
pembelajaran
sebagai
miniatur
yang
Sementara itu, salah satu indikator
kontekstual merupakan masalah yang lain
keberhasilan dalam sebuah pembelajaran
lagi.
adalah aspek partisipasi siswa dalam
Pembelajaran
yang
kontekstual
bertujuan untuk membuat para siswa
proses
benar-benar
merasakan
menyangkut banyak hal, tidak cukup
pengalaman
belajarnya.
manfaat
dari
Pembelajaran
lebih bermakna karena siswa lebih banyak
belajar
dengan
mengajar.
hadir
di
Partisipasi
kelas.
Di
dalam
pembelajaran pola kalimat The Simple
Present Tense tersebut siswa sebatas
belajar dari pengalaman.
menerima materi melalui mendengarkan
Masalah
efektifnya
lain
format
adalah
kurang
penugasan.
Dalam
menyelesaikan tugas atau kegiatan, siswa
guru,
mencatatnya,
dan
mengerjakan
latihan-latihan yang disajikan oleh guru.
Semangat atau gairah belajar tidak terlihat.
diarahkan untuk mengerjakan tugas-tugas
Dengan kata lain, partisipasi siswa dalam
secara individu, tanpa melihat hakikat
proses
tugas
kurang.
belajar
(learning
task)
yang
diberikan kepada mereka. Ada kalanya
tugas
tertentu
diselesaikan
lebih
bersama
sesuai
kelompok
pembelajaran
sebagai
atau
guna memperoleh keuntungan optimal
(Dusseldorf sebagaimana dikutip oleh
atas, guru dan para kolaborator menyoroti
pembelajaran
diartikan
masih
aktivitas atau situasi untuk berperan serta
Di antara sejumlah persoalan di
umum
Partisipasi
tersebut
untuk
berpasangan.
kesan
pembelajaran
yang
ada
berlangsung.
yang
telah
selama
Proses
berlangsung
meliputi guru memberikan penjelasan,
siswa duduk diam mendengarkan, menulis
atau berbicara sendiri, serta mengerjakan
Sukidin,
2002).
Berkaitan
dengan
pembelajaran, lebih lanjut, disebutkan
bahwa ada 2 jenis partisipasi, yaitu
kontributif
dan
kontributif
meliputi
partisipasi
mendorong
individu
untuk
pelajaran
inisiatif.
dengan
baik,
Partisipasi
yang
mengikuti
baik
turut
mengerjakan tugas terstruktur di kelas
maupun
di
luar
kelas.
Sedangkan
latihan-latihan tertulis yang umumnya
partisipasi
dikerjakan secara individual. Dinamika
dimaksudkan ke arah aktivitas mandiri,
inisiatif
bukan tugas terstruktur.
cenderung
Jenis-jenis Partisipasi
Kontributif
Melakukan refleksi
Memberikan opini
Memberikan saran
Mengikuti pelajaran dengan
perhatian
Mengerjakan tugas terstruktur
Inisiatif
Mengerjakan tugas bukan terstruktur
atau secara spontan
Meminta tes formatif dan sumatif secara
lisan
Memperlajari materi pelajaran sebelum
diberikan di kelas
penuh Membuat ringkasan
Pada dasarnya terdapat dua macam
siswa. Bentuk partisipasi kontributif dan
partisipasi siswa dalam pembelajaran yaitu
inisiatif ini akan mampu membentuk siswa
partisipasi
partispasi
menjadi siswa yang aktif dan kreatif dalam
inisiatif. Bentuk partisipasi kontributif
mengikuti pembelajaran di kelas sehingga
tercermin dari beberapa aktivitas yang
mereka sadar bahwa ilmu pengetahuan dan
dilakukan siswa di kelas seperti fokus
teknologi dapat mereka dapatkan melalui
dalam
usaha dan kerja keras. Mereka juga akan
kontributif
mengikuti
dan
pelajaran
dan
memperhatikan materi yang diajarkan oleh
menyadari makna dan arti penting belajar.
Kendala-kendala
guru. Memberikan pertanyaan, pendapat,
yang
muncul
sanggahan, atau usul atas apa yang
dalam sebuah pembelajaran sebagian atau
disampaikan oleh teman maupun guru
seluruhnya saling berpengaruh. Rendahnya
termasuk menyampaikan refleksi kepada
partisipasi
guru
dimungkinkan oleh pendekatan deduktif
juga
merupakan
bentuk
dari
dalam
partisipasi kontributif.
pembelajaran
pembelajaran
di
struktur
atas
bahasa
Sedangkan partispasi inisiatif lebih
Inggris. Sebenarnya, ada banyak cara yang
mengarah pada aktivitas mandiri, seperti
dapat ditempuh guru untuk meningkatkan
mengerjakan
terstruktur,
partisipasi siswa dalam pembelajaran.
meminta ulangan harian kepada guru, dan
Salah satunya melalui pemanfaatan media
membuat catatan pribadi yang memuat
pembelajaran. Pemanfaatan media dapat
ringkasan atau kesimpulan dari pelajaran
meningkatkan minat, gairah, dan motivasi
yang telah disampaikan di kelas. Selain itu
siswa untuk belajar. Dengan minat belajar
mempelajari materi pelajaran dari berbagai
yang meningkat diharapkan partisipasi
sumber sebelum guru menjelaskannya di
siswa tidak hanya sebatas hadir di kelas;
kelas juga merupakan bentuk partisipasi
mereka memiliki energi yang cukup untuk
inisiatif yang
menghindarkan diri dari respon dan ulah
tugas
bukan
perlu dikembangkan oleh
negatif. Sebaliknya, mereka akan proaktif
Pendapat senada dilontarkan oleh
dalam pembelajaran. Dalam pembelajaran
Nurhayati (2009: 278). Ia sangat meyakini
struktur bahasa Inggris sikap proaktif
bahwa lagu merupakan media serba guna
sangatlah penting, sebab struktur bahasa
untuk pembelajaran bahasa. Seluruh fitur
Inggris terbilang rumit bagi pembelajar
yang
Indonesia pada umumnya.
berlangsungnya pembelajaran. Semua skill
Lagu merupakan media alternatif
ada
pada
lagu
mendukung
berbahasa (listening, reading, writing, dan
untuk memfasilitasi pembelajaran bahasa,
speaking)
khususnya
struktur
kalimatnya.
Lagu
menggunakan lagu.
memiliki
sejumlah
kelebihan.
Pakar
Berdasarkan penjelasan tersebut di
sekaligus
praktisi
bahasa,
atas, dapat dikatakan bahwa lagu dapat
Suwartono (2012: 149-151) berpendapat
membuat siswa menjadi lebih menikmati
bahwa ritme dan otentisitas lagu dapat
jalannya pembelajaran sehingga mereka
dimanfaatkan untuk pembelajaran bahasa.
terdorong untuk berpartisipasi aktif. Selain
Ritme
rasa
itu, lagu juga sangat memungkinkan untuk
lagu
digunakan dalam pembelajaran gramatika.
memotivasi bagi yang mendengarkannya
Dalam presentasi makalahnya, Sari (2009:
untuk menirukan teks liriknya baik secara
180) menulis “Having entertainment in
lengkap atau sebagian. Teks lagu berisikan
class ...for a grammar class”. Pemanfaatan
contoh nyata pemakaian bahasa (language
lagu merupakan hiburan di kelas yang
in use), tidak terkecuali pola-pola kalimat.
menciptakan suasana belajar mengajar
Ambil saja ungkapan “I don’t wanna see
yang menyenangkan. Kelebihan-kelebihan
you crying”, atau “I’ll never let you go”
lagu sebagaimana disebutkan diharapkan
sebagai
bisa meningkatkan partisipasi siswa dalam
senang.
dan
di
nada
Sebagai
contoh.
bidang
menghadirkan
bahan
otentik
Dalam
konteksnya
ungkapan-ungkapan tersebut bisa dibawa
dapat
Dapat disimpulkan bahwa struktur
memperkenalkan pola-pola kalimat yang
bahasa
menggunakan
pembelajar
indra
(verbs
of
dengan
proses pembelajaran.
ke ruang kelas ketika guru bermaksud
verba
diajarkan
Inggris
cukup
rumit
Indonesia.
bagi
Dalam
senses) dan verba khusus seperti kata let,
pembelajaran bahasa Inggris, masalah
make dan seterusnya. Dengan demikian,
partisipasi yang rendah sebagai akibat
kelebihan ini bisa dimanfaatkan oleh guru
kesulitan
dalam memfasilitasi pembelajaran. Di
mempelajarinya/menguasainya
dalam lagu terkandung sebagian besar
sistem gramatika dan pelafalan) dirasakan
aspek yang ada pada bahasa lisan.
oleh
banyak
dalam
guru
bahasa
(terutama
Inggris.
memiliki
Para kolaborator dilengkapi dengan
kelebihan-kelebihan seperti ritme yang
daftar cocok (checklist) selama kegiatan
memberikan efek rasa senang dan rileks,
pengamatan berlangsung. Daftar cocok
otentisitas teks yang bisa membangkitkan
yang digunakan terdiri atas 2 jenis: daftar
minat belajar, dan kandungan teksnya
cocok untuk pengamatan guru dan satunya
yang bisa dijadikan sebagai sumber belajar
lagi daftar cocok untuk pengamatan siswa.
sangat sesuai untuk diberdayakan dalam
Daftar cocok untuk pengamatan guru
memfasilitasi
dimaksudkan untuk merekam pelaksanaan
Sementara
itu,
lagu,
yang
pembelajaran
bahasa
tindakan oleh guru. Sedangkan daftar
Inggris.
cocok
untuk
dimaksudkan
METODE PENELITIAN
Penelitian ini adalah Penelitian
Tindakan Kelas (PTK). Secara garis besar
pengamatan
untuk
siswa
merekam
data
partisipasi siswa selama implementasi
tindakan oleh guru.
atas
Data hasil pengamatan dicacah
perencanaan, pelaksanaan, pengamatan,
(tally) dan dipersentase. Proses yang sama
dan refleksi (Arikunto, dkk., 2008: 16).
dilakukan terhadap data yang terhimpun
Langkah-langkah
melalui
tahapan
yang
dilalui
terdiri
pada
tahapan
angket. Hasil tes berupa nilai
perencanaan ditempuh melalui:
dianalisis
menggunakan
1. Identifikasi masalah
deskriptif.
2. Identifikasi penyebab masalah
bersama-sama
3. Sejumlah permasalahan teridentifikasi
penelitian ini.
Analisis
dengan
data
statistik
dilakukan
seluruh
tim
Validasi data ditempuh melalui
4. Menimbang-nimbang masalah
5. Pemilihan masalah
triangulasi, yaitu triangulasi metode dan
6. Menentukan tindakan untuk mengatasi
triangulasi peneliti. Triangulasi metode
masalah
7. Tindakan terpilih: menggunakan lagu
sebagai media pembelajaran
Penelitian ini berlangsung selama
ditempuh dengan mengumpulkan data dari
sumber
beragam.
Triangulasi
peneliti
maksudnya dalam penelitian ini masingmasing
anggota tim
menyumbangkan
kurang lebih 2 bulan, berakhir dalam 1
pandangan (perspektif) dan pertimbangan-
siklus dengan 2 kali pertemuan atau
pertimbangan
pelajaran. Data penelitian dikumpulkan
penelitian.
melalui
menekan subjektivitas dan menjauhkan
tes.
pengamatan kelas, angket, dan
unsur bias.
dalam
Ini
setiap
langkah
diharapkan
mampu
Kriteria
keberhasilan
penelitian
tindakan ini telah disepakati sebagai
berikut:
1.
2.
3.
Ilmu
Pendidikan
Muhammadiyah Purwokerto).
Kegiatan
Terdapat
peningkatan
partisipasi
Universitas
pembelajaran
dimulai
dengan memberikan soal prauji tentang
siswa.
materi yang akan diberikan yaitu The
Hasil belajar meningkat dan tidak
Present Continuous Tense. Waktu yang
kurang dari 60.
diberikan sekitar 10 menit. Setelah siswa
Lebih banyak siswa yang merespon
selesai mengerjakan soal prauji, guru
positif
memulai penyampaian
pembelajaran
yang
dilaksanakan.
materi dengan
memberikan apersepsi melalui gambar.
Peningkatan partisipasi dilihat dari hasil
Misalnya gambar orang yang sedang
pengamatan. Peningkatan hasil belajar
bernyanyi dan berenang. Guru bertanya
dilihat dari hasil uji. Sedangkan respon
“What is he doing?”. Kebanyakan siswa
siswa didasarkan pada isian angket yang
hanya menjawab dengan kata singing,
dikembalikan siswa.
swimming, bahkan ada yang menjawab
singer. Guru pun meluruskan dengan
HASIL DAN PEMBAHASAN
berkata “He is singing” dan “He is
Pertemuan 1
swimming”.
Pertemuan
pertama
Tahap
Kegiatan
selanjutnya
adalah
Pelaksanaan Tindakan dalam studi ini
memutar lagu “Sailing” yang dinyanyikan
dilaksanakan pada hari Selasa, 7 Agustus
Rod Stewart sebanyak dua kali. Siswa
2012. Kegiatan belajar mengajar dimulai
diminta
pukul
08.35. Siswa yang mengikuti
melengkapi lirik lagu yang rumpang.
pelajaran berjumlah36orang atau 100%.
Selesai kegiatan melengkapi teks lagu,
Guru yang mengajar adalah Ibu Dewi Puji
guru membahas jawaban bersama siswa.
Rahadiyanti, S. Pd. Kegiatan pembelajaran
Kemudian, guru memberi latihan yang
diamati oleh Dr. Suwartono, M. Hum.
ditulis pada papantulis. Siswa diminta
(dosen
Muhammadiyah
menjawab dengan maju satu per satu.
Purwokerto), Imam Taofik, S. Pd. (guru
Selanjutnya adalah pemberian permainan
sejawat dari sekolah setempat), Kuat
melalui lagu berjudul London Bridge
Priyadi, dan Asfi Aniuranti (masing-
sampai pelajaran selesai.
masing terdaftar sebagai mahasiswa tahap
Refleksi
Universitas
mendengarkan
lagu
dilaksanakan
sambil
langsung
akhir pada Program Studi Pendidikan
setelah proses belajar mengajar selesai.
Bahasa Inggris, Fakultas Keguruan dan
Kegiatan
refleksi
dibuka
dengan
memberikan kesempatan kepada guru
memahami materi ajar.Penggunaan
untuk
kalimat-kalimat
menyampaikan
pengalamannya.
lepas
tanpa
ada
Terungkap melalui kesempatan tersebut
keterangan waktu kurang tepat. Bisa
bahwa guru, yaitu Ibu Dewi merasa lebih
jadi
nyaman dan sangat terbantu
dengan
pertanyaan dengan benar karena pada
Power Point sebagai alat
saat itu materinya memang “The
penggunaan
Sementara dari kolaborator yang
masukan berikut:
pendidikan jenjang sebelumnya.
4.
Latihan yang diberikan tidak/belum
Seharusnya siswa diberikan instruksi
konstekstual. Penggunaan ungkapan
yang jelas terkait berapa kali lagu
“The baby is crying” misalnya, tidak
akan diputar ketika tugas melengkapi
kontekstual.
lirik lagu akan berlangsung. Hal ini
bijaksana bila digunakan ungkapan-
penting, agar siswa lebih serius dalam
ungkapan yang berkaitan langsung
mengerjakan
misalnya
saat itu, misalnya “I am laughing”
berupaya sekecil mungkin informasi
(kebetulan saat itu banyak siswa yang
terlepas dari perhatian saat menyimak.
tertawa) atau contoh riil, sehingga
Cara
internalisasi
guru
tugas,
untuk
memberikan
konfirmasi kurang mengena. Guru
3.
menjawab
materi serupa telah diberikan pada
melakukan pengamatan terlontar sejumlah
2.
mampu
Present Continuous Tense”. Terlebih
bantu mengajar.
1.
siswa
Barangkali
materi
lebih
berlangsung
dengan lebih baik.
hanya sekali menanyakan tentang
Adapun kemajuan yang dicapai
pemahaman siswa dengan bertanya
dalam pertemuan ini meliputi hal-hal
“Is it clear for you?” Pertanyaan
sebagai
semacam ini kemungkinan cenderung
terlihat begitu antusias ketika lagu
diiyakan oleh siswa. Barangkali akan
diputar di kelas. Mereka terlihat lebih
lebih bijak bila ditanyakan “Which
menikmati. Beberapa siswa bahkan
part of my explanation is not clear?
sampai menggerakan kepala dan kaki
atau yang sejenisnya.
mengikuti irama lagu. Kesan umum
Latihan yang diberikan masih kurang
yang teramati adalah pembelajaran
kuat
menjadi lebih menyenangkan.
untuk
membantu
siswa
berikut.
Pertama,
siswa
Keceriaan Tergambar dari Wajah Partisipan Kelas
Seluruh
siswa
penuh
dan
memberikan
perhatian
depan kelas, melainkan juga kepada teman
mengerjakan
yang tengah mengerjakan tugas di depan
tugas/latihan ketika diminta oleh guru.
kelas atau di tempat duduk masing-
Perhatian
masing.
bergegas
penuh
ini
bukan
saja
dialamatkan kepada guru ketika berdiri di
Perhatian Penuh Siswa
Siswa menoleh ke arah belakang bukan
mengajar
untuk berbicara sendiri dengan teman,
Rahadiyanti, S. Pd. Seluruh kolaborator
melainkan
hadir mengamati jalanya proses belajar-
tetap
mengikuti
jalannya
pembahasan kelas.
adalah
Ibu
Dewi
Puji
mengajar yang tengah berlangsung.
Proses belajar mengajar dimulai
dengan memberikan tes. Pasca uji tentang
Pertemuan 2
dilaksanakan
materi The Present Continuous Tense dan
pada hari Selasa, 4 September 2012.
prauji tentang materi yang akan diberikan.
Kegiatan belajar mengajar dimulai pukul
Waktu yang disediakan selama 20 menit.
08.56.
Usai pasca uji dan prauji dilaksanakan,
Pertemuan
Siswa
kedua
yang
mengikuti
pelajaranberjumlah 36 orang. Guru yang
guru
memberikan
apersepsi
melalui
beberapa gambar yang ditampilkan lewat
kontekstual.
power point. Dilanjutkan dengan memutar
memanfaatkan hal-hal yang ada di
lagu “Nothing to Loose”. Siswa diminta
kelas
melengkapi lirik lagu/teks rumpang. Guru
Misalnya, there are two pictures on
memutar lagu sebanyak dua kali. Selesai
the wall, there is no fan in the
kegiatan melengkapi lirik lagu, guru
classroom,
membahasnya bersama siswa.
contoh-contoh yang tidak kontekstual
Kegiatan
selanjutnya
Guru
untuk
memberikan
dan
sangat
adalah
mestinya
lain-lain.
dimungkinkan
bisa
contoh.
Dengan
siswa
penyampaian materi “There is/There are”.
tidak/kurang memahami penggunaan
Materi disampaikan melalui Power Point.
materi dengan baik.
Selanjutnya adalah pemberian latihan-
3.
Ketika sedang membahas soal guru
latihan dan membahasnya secara lisan
selalu menunjuk siswa secara urut.
sampai kegiatan belajar mengajar berakhir
Dengan cara ini sangat dimungkinkan
pada hari itu.
siswa menyelesaikan latihan yang
Diskusi hasil pengamatan (refleksi)
gilirannya jatuh pada dirinya saja.
yang dilakukan kali ini sekaligus evaluasi
Kemajuan yang dicapai dalam
keseluruhan (overal evaluation). Dalam
pertemuan pertama masih dipertahankan
evaluasi
beberapa
dalam pertemuan ini. Intensitasnya saja
masukan dari para kolaborator sebagai
yang pada beberapa saat sedikit menurun.
berikut.
Diperkirakan
1.
Pengajaran yang dilakukan masih
pertemuan sebelumnya guru berinisiatif
terlalu
mencobakan
tersebut
banyak
terlontar
memakai
bahasa
disebabkan
semacam
tengah pelajaran.
Indonesia.
2.
ini
Contoh-contoh soal yang berkaitan
dengan
materi
kurang/tidak
Aktivitas Menyimak-Melengkapi Lirik Rumpang
permainan
pada
di
Hingga menjelang akhir pertemuan
kedua pembelajaran
tetap berlangsung
terkendali. Secara umum siswa terlihat
aktif mengerjakan tugas dan latihan serta
melewati dengan sungguh-sungguh setiap
kegiatan yang dirancang oleh guru.
Perhatian Kelas tetap Terpusat
Secara umum kinerja guru sudah
baik
pada
pertemuan
kedua.
Tim
penelitian tindakan ini telah sepakat bahwa
Hasil
pelajaran
prauji-pascauji
menunjukkan
hasil
2
kali
sebagai
berikut.
dari 13 indikator hanya satu indikator yaitu
Pertama, hasil prauji dan pascauji
“menjawab pertanyaan siswa” yang belum
materi pelajaran “The Present Continuous
bisa dipenuhi karena memang belum ada
Tense” mencapai nilai rata-rata 41,67 dan
siswa
48,89.
yang
bertanya
selama
proses
pembelajaran. Sedangkan indikator yang
Artinya, kemampuan siswa terkait
lain umumnya sudah berhasil terpenuhi
dengan
dengan baik. Hampir seluruh indikator
sebelum dan sesudah meningkat sebesar
dinilai baik karena diberi penilaian 4 dan 5
17,3%. Lebih jauh, dalam prauji hanya ada
Checklist.
3 orang siswa yang mendapatkan nilai di
Berdasarkan hasil perhitungan, guru sudah
atas 60 (batas terendah yang ditetapkan).
mendapat nilai 50 di mana nilai tertinggi
Dalam pascauji siswa yang melampaui
untuk diberikan predikat ‘Sangat Baik’
nilai tersebut berjumlah 2 kali lipat.
adalah
hasil
Sebaran nilai hasil pra-pascauji pertemuan
pengamatan telah menunjukkan perbaikan
pertama dapat dilihat pada bagan di bawah
kinerja guru dan peningkatan kinerja
ini.
pada
siswa.
Lembar
65.
Pengamatan
Dengan
demikian,
materi
yang
diujikan
antara
Sebaran Nilai Pra- dan Pascauji Pertemuan Pertama
Sementara itu, hasil pra-pascauji
Kemajuan yang cukup besar bukan saja
pertemuan kedua adalah sebagai berikut.
dalam capaian rerata. Terlepas dari jenis
Pertama, hasil prauji dan pascauji materi
materi yang diajar- dan ujikan, dilihat dari
pelajaran “There is/ There are” mencapai
sebaran nilai hasil pembelajaran pada
nilai rata-rata 42,47 dan 67,75. Artinya,
pertemuan kedua juga jauh lebih baik.
terdapat
peningkatan
hingga
59,5%.
Sebaran Nilai Pra-dan Pascauji Pertemuan Kedua
Terjadi pergeseran dalam pemusatan nilai-nilai atas antara sebelum dan setelah pelaksanaan
pembelajaran. Dalam prauji, 8 siswa mendapatkan di atas nilai 60. Dalam pascauji, 28 siswa
(77,7% dari keseluruhan) melampaui nilai 60. Ini berarti pelaksanaan tindakan, yaitu
penggunaan lagu dalam pembelajaran struktur kalimat bahasa Inggris, telah membawa
kepada peningkatan besar dalam hasil belajar.
Berdasarkan data yang terhimpun lewat angket, ditemukan beberapa hal yang cukup
menarik. Pengertian menarik di sini dimaksudkan butir angket telah mendapatkan respon
cukup menonjol, yaitu lebih dari separuh jumlah siswa. Respon positif angket yang
menggunakan skala nilai (rating scale) 1 sampai 5 tersebut diperhitungkan hanya pada nilai
positif (favorable) 4 dan 5.
Pertama, 52% lebih siswa menilai bahwa pelajaran struktur bahasa Inggris dengan
menggunakan lagu telah memberikan wawasan/pengalaman baru. Selain itu, di atas 55%
siswa menyatakan suka atau bahkan sangat suka terhadap materi pelajaran yang diajarkan.
Berikutnya, hampir 75% siswa menyatakan mereka suka dengan media pendukung audiovisual (LCD dan speaker). Temuan yang paling menggembirakan adalah 86% dari jumlah
siswa yang ada menyatakan suka terhadap penggunaan lagu sebagai media pembelajaran.
Temuan yang terungkap dari angket ini cenderung konsisten atau menguatkan hasil
pengamatan, yang menunjukkan siswa terlihat ceria, sedikit lebih aktif, serius, dan atentif
selama pelajaran berlangsung. Respon positif diberikan kepada butir angket yang berkaitan
langsung dengan media pembelajaran. Demikian pula sebagaimanatersurat dalam beberapa
kali ucapan guru kepada para kolaborator baik sesaat setelah meninggalkan ruangan kelas
ataupun sebelum mengawali kegiatan refleksi, yang intinya setelah mengimplementasikan
tindakan yang dipilih, yaitu mengadakan pembelajaran materi struktur menggunakan lagu,
mengajar menjadi terasa lebih nyaman.
Dilihat dari segi partisipasi siswa yang membaik, hasil belajar dalam 2 kali pertemuan
yang meningkat cukup tajam, serta respon positif peserta terhadap pembelajaran struktur
menggunakan media lagu, maka dapat dikatakan bahwa kriteria keberhasilan penelitian telah
terlampaui. Oleh sebab itu, tim telah menyepakati bahwa penyelidikan bisa diakhiri.
SIMPULAN DAN SARAN
Berdasarkan analisis data yang menunjukkan kecederungan meningkatnya sikap dan
perilaku serta hasil belajar siswa, maka dapat disimpulkan bahwa penggunaan lagu sebagai
media untuk pembelajaran struktur bahasa Inggris telah tepat. Dengan demikian, penelitian
tindakan kelas ini dapat dikatakan berhasil, dan tindakan yang dipilih sangat
direkomendasikan untuk dijadikan alternatif penyelesaian bila masalah serupa, yaitu masalah
partisipasi siswa dalam pembelajaran struktur kalimat bahasa Inggris, terjadi di dalam
konteks yang (hampir) sama.
Kekurangan studi tindakan kelas ini adalah masih kurangnya peran aktif guru dalam
rangkaian kegiatan penelitian. Meskipun prakarsa penelitian tindakan ini berasal dari pihak
guru sendiri, namun kurangnya rasa percaya diri guru menjadi kendala untuk lebih
berinisiatif. Sarannya adalah guru mutlak melengkapi diri dengan cara banyak membaca
literatur sebelum memprakarsai dilakukannya sebuah penyelidikan. Hal lain yang masih perlu
diperbaiki ke depan adalah langkah perencanaan waktu yang sangat matang, guna
mengantisipasi masalah keterbatasan waktu. Dengan hanya 1 siklus, PTK ini masih
menyimpan peluang terjadinya kebetulan dalam pencapaian proses dan hasilnya. Struktur
bahasa Inggris mencakup materi yang cukup luas sehingga PTK ini mestinya dapat
dilaksanakan dalam beberapa siklus.
DAFTAR PUSTAKA
Arikunto, S., dkk. 2008. Penelitian Tindakan Kelas. Jakarta: Penerbit Bumi Aksara.
Nurhayati. 2009. “Developing English Skills through Songs and Music”, The 2009 UAD
TEFL National Conference (Proceeding).
Sahib, H. 2007. “The Effective Strategies in Teaching Grammatical Structures of English”,
The 55th TEFLIN International Conference (Program Book).
Sari, R. 2009. “Teaching Grammar: Does It Need Extraordinary Teaching?”, The 56th
TEFLIN International Conference (Program Book).
Sukidin. 2002. Penelitian Tindakan Kelas. Yogyakarta: Lusan Cendikia.
Suwartono. 2012. “Songs Helped Them Learn the English Connected Speech”, International
Academic and Industrial Research Solution (Proceedings of InternationalConference
on English Language and Literature).
Download