BAB VII KEBIJAKAN UMUM DAN PROGRAM PEMBANGUNAN

advertisement
BAB VII
KEBIJAKAN UMUM DAN PROGRAM PEMBANGUNAN DAERAH
Kebijakan umum merupakan sarana untuk mencapai tujuan
disertai dengan target yang hendak dicapai. Kebijakan umum yang
dirumuskan Pemerintah Kabupaten Malang guna mempertajam Visi dan
Misi Pembangunan Jangka Menengah Daerah Tahun 2016-2021 ke dalam
pilihan program unggulan serta program prioritas di masing-masing misi
yang disinergikan dengan strategi agar lebih tepat/terstruktur, maka
diperlukan kebijakan yang memenuhi minimal empat perspektif sebagai
berikut:
1. Kebijakan pada perspektif masyarakat/layanan adalah kebijakan yang
dapat mengarahkan kejelasan segmentasi masyarakat yang akan
dilayani, kebutuhan dan aspirasi mereka dan layanan apa yang harus
diberikan;
2. Kebijakan pada perspektif proses internal adalah kebijakan bagi
operasionalisasi birokrat dan lembaga pemerintahan yang mendorong
proses
penciptaan
barang/jasa
publik,
nilai
dan
dari
proses
penyerahan
inovasi,
layanan
pengembangan
pada
segmentasi
masyarakat yang sesuai;
3. Kebijakan
pada
perspektif
kelembagaan
yaitu
kebijakan
yang
mendorong upaya-upaya yang mengungkit kinerja masa depan berupa
investasi pada perbaikan SDM, sistem, dan pemanfaatan teknologi
informasi bagi peningkatan kinerja operasional pemerintahan daerah;
4. Kebijakan pada perspektif keuangan yaitu kebijakan yang memberi
jalan bagi upaya untuk mengefektifkan alokasi anggaran, efisiensi
belanja, dan upaya-upaya untuk meningkatkan kapasitas keuangan
daerah demi mendukung strategi pembangunan daerah.
Kebijakan Umum Pembangunan Kabupaten
Malang 2016-2021
disusun sebagai tahap operasional dari upaya untuk mencapai Visi dan
Misi
Kabupaten
Malang
selama
lima
tahun
ke
depan
yang
menggambarkan keterkaitan antara bidang urusan pemerintahan daerah
dengan
rumusan
penyusunan
indikator
program
kinerja
sasaran
pembangunan
jangka
yang
menjadi
menengah
acuan
daerah
VII-1
berdasarkan strategi dan arah kebijakan yang ditetapkan. Berikut ini
akan dijabarkan kebijakan umum dari tiap-tiap Misi pembangunan
Kabupaten Malang Tahun 2016-2021.
Pada Bab VI, Strategi dan Arah Kebijakan, telah dijabarkan bahwa
Pemerintah Kabupaten Malang menetapkan tiga strategi umum sebagai
prioritas dalam kegiatan pembangunan pada periode tahun 2016-2021.
Ketiga strategi tersebut ialah: Kemiskinan, lingkungan hidup, dan
wisata. Oleh sebab itu, untuk menjadikan ketiga strategi tersebut dapat
kongkrit diaktualisasikan, maka ketiganya akan dirujuk sebagai landasan
dari prioritas kebijakan umum dan program pembangunan daerah.
Berikut merupakan contoh poin-poin kebijakan umum dalam kaitannya
dengan pengentasan kemiskinan:
1. Pengentasan kemiskinan melalui pembukaan lapangan pekerjaan
berbasis industri masyarakat (UMKM);
2. Pengentasan kemiskinan melalui koperasi;
3. Peningkatan
perekonomian
guna
mengentaskan
kemiskinan
pembukaan sentra industri kreatif;
4. Pengentasan kemiskinan melalui fasilitasi kegiatan kerja padat karya;
5. Pengentasan
kemiskinan
melalui
kegiatan
pengembangan
keterampilan kepada penduduk miskin.
Berikut merupakan contoh poin-poin kebijakan umum dalam kaitannya
dengan meningkatkan kualitas lingkungan hidup:
1. Pemanfaatan lingkungan hidup guna kesejahteraan masyarakat;
2. Pengawasan kualitas lingkungan hidup;
3. Perbaikan kualitas lingkungan hidup;
4. Pembangunan berkelanjutan yang berorientasi pada lingkungan
hidup;
Berikut merupakan contoh poin-poin kebijakan umum dalam kaitannya
dengan pengembangan industri wisata:
1. Pengembangan branding destinasi wisata Kabupaten Malang;
2. Memaksimalkan
potensi
wisata
berbasis
lingkungan
hidup
(Ekowisata);
3. Pengembangan wisata berbasis budaya dan kearifan lokal;
VII-2
4. Meningkatkan sarana edukasi dalam industri wisata (Agropolitan,
Minapolitan);
5. Pengembangan wisata Agroindustri.
Ilustrasi Keterhubungan Tiga Prioritas Kebijakan Umum
Kemiskinan
Lingkungan
Pariwisata
Hidup
Sebagai
prioritas
dalam
kebijakan
umum
dan
program
pembangunan, ketiganya tidak akan berdiri terpisah, melainkan dapat
bersinergis
atau
saling
memiliki
keterhubungan.
Hal
inilah
yang
menjadikan Pemerintah Kabupaten Malang merasa bahwa tiga hal ini
merupakan potensi yang harus dimunculkan dalam priortias. Selain itu,
sebagaimana telah dipaparkan pada Bab VI terlihat jelas bahwa
Kabupaten Malang memiliki potensi dan masalah dalam bidang wisata,
lingkungan
hidup,
dan
kemiskinan
yang
perlu
untuk
ditangani.
Keterhubungan ketiganya akan saling menyelesaikan masalah dan
bahkan akan mengembangkan potensi yang berdampak positif bagi
pemerintah daerah.
Kebijakan umum kemiskinan. Sebagaimana telah diketahui
kemiskinan menjadi masalah serius yang harus ditanggulangi oleh
pemerintah. Posisi Pemerintah Kabupaten Malang dalam menanggulangi
kemiskinan salah satunya akan menjadi fasilitator yang melayani
masyarakat dalam mengakses ekonomi. Fasilitasi ini menjadi penting
untuk dilakukan lantaran selama ini kebanyakan masyarakat miskin
jarang diperhatikan sehingga posisi mereka tetap terpinggirkan. Adanya
potensi wisata dan lingkungan hidup menjadikan agenda prioritas
pengentasan
kemiskinan
menjadi
mungkin
untuk
dimaksimalkan.
Sebabnya destinasi wisata di Kabupaten Malang yang potensial dapat
meningkatkan perekonomian daerah, khususnya di lingkungan wisata.
VII-3
Argumentasinya,
masyarakat
miskin
dapat
memanfaatkan
pengembangan wisata menjadi sarana pemasukan ekonomi bagi mereka,
misalnya dengan mendirikan gerai-gerai hasil kreativitas di lokasi wisata.
Hal ini dapat dibuktikan bahwa telah ada perubahan sosial bagi beberapa
warga miskin di daerah sekitar wisata yang dikembangkan. Meskipun
akibat di tahun sebelumnya wisata belum menjadi prioritas yang
ditonjolkan dampak perubahan belum banyak atau merata dirasakan.
Salah satu hal lainnya yang harus diperhatikan jika memperhatikan
keterhubungan antara kemiskinan dan pariwisata adalah lingkungan
hidup. Industri wisata membutuhkan lingkungan hidup yang baik,
karena itu lingkungan hidup harus benar-benar diperhatikan di tengah
proses pemanfaatannya.
Kebijakan
berpotensi
umum
untuk
lingkungan
dimanfaatkan
hidup.
sebagai
Lingkungan
sumber
hidup
kesejahteraan
masyarakat. Di sisi lain, lingkungan hidup juga memberikan efek berupa
bencana yang dapat menimbulkan kerugian. Efek ini akan terjadi
bilamana kualitas lingkungan hidup tidak dijaga dengan baik. Pemerintah
Kabupaten
Malang
memiliki
komitmen
untuk
melaksanakan
pembangunan berkelanjutan yang memperhatikan lingkungan hidup. Hal
ini mengingat potensi lingkungan hidup dan sumber daya alam di
Kabupaten Malang cukup potensial. Ketika lingkungan hidup dapat
dimanfaatkan
dengan
baik,
maka
hal
ini
juga
berdampak
pada
pengentasan kemiskinan. Kondisi miskin salah satu penyebabnya adalah
sulitnya akses masyarakat miskin dalam memanfaatkan sumber daya
alam. Dengan dibukanya industri pariwisata, misalnya industri wisata
berbasis lingkungan (ekowisata) memungkinkan perekonomian penduduk
meningkat, khususnya warga miskin. Alhasil, kondisi lingkungan hidup
dan pemanfaatannya memiliki relasi terhadap kesejahteraan masyarakat
dan pengembangan industri pemanfaatan lingkungan, seperti pariwisata.
Kebijakan umum pariwisata. Perkembangan industri pariwisata
akan diarahkan untuk pertumbuhan ekonomi daerah yang menyasar
pengentasan kemiskinan, dan pengembangan sarana edukasi akan
pentingnya
menjaga
kualitas
lingkungan
hidup.
Misalnya,
pada
pengembangan industri ekowisata, kondisi alam yang bagus akan
menarik perhatian wisatawan untuk datang berwisata. Tidak sampai
VII-4
disitu saja, ekowisata juga mengharuskan para pengunjung belajar untuk
memahami kondisi lingkungan yang sebenarnya. Bahwa alam merupakan
satu
hal
penting
yang
harus
diperhatikan
dalam
kehidupan.
Pengembangan industri ekowisata akan berdampak pada ekonomi
masyarakat sekitar. Hal ini disebabkan kedatangan pengunjung yang
diharuskan
membayar
kendaraan)
akan
karcis
masuk
menyumbang
dan
pemasukan
parkir
(jika
daerah.
membawa
Selain
itu,
masyarakat juga dapat mengembangkan usahanya di sentra usaha di
dekat area wisata. Potensi ini ditangkap oleh Pemerintah Kabupaten
Malang sebagai kebijakan yang dapat meningkatkan kesejahteraan
masyarakat dan mendorong kehidupan masyarakat Kabupaten Malang
yang lebih baik.
Secara umum, sinergi antara tiga strategi umum pembangunan
Kabupaten Malang lima tahun kedepan dapat digambarkan sebagai
berikut:
Dari gambaran tersebut di atas terlihat jelas bahwa kondisi
eksisting dari tiga sektor yang ada saat ini masih sangat memerlukan
sentuhan program pembangunan untuk dioptimalkan. Kebijakan dan
program yang mungkin dilakukan dapat dibagi ke dalam tiga level. Level
yang pertama adalah program dan kebijakan yang langsung mengarah
VII-5
pada setiap program prioritas dan strategi umum, sebagaimana telah
dijabarkan sebelumnya. Misalnya untuk kemiskinan maka program
pembangunan yang dibutuhkan dapat mencakup penguatan komunitas
masyarakat untuk penanggulangan kemiskinan; untuk pariwisata maka
dibutuhkan diversifikasi destinasi wisata; dan untuk lingkungan adalah
peningkatan
kesadaran
masyarakat
terkait
dengan
pentingnya
lingkungan hidup yang berkelanjutan. Pada level yang kedua adalah
kebijakan yang merupakan pencapaian dari dua isu prioritas sekaligus,
misalnya program desa wisata, yang sekaligus bisa menjawab strategi
umum tentang pariwisata dan masalah kemiskinan; kebijakan dan
program tentang ekowisata sekaligus menjawab tentang isu pariwisata
dan lingkugnan hidup. Dan pada level yang ketiga adalah penguatan
kebijakan dan program yang secara komprehensif menjawab tiga isu
strategi
umum
sekaligus,
seperti
programpeningkatan
kualitas
ekonwisata yang berdamapk pada peningkatan ekonomi masyarakat
miskin. Kesemuanya ini diharapkan dapat didukung oleh seluruh SKPD
yang ada di lingkup Kabupaten Malang yang dapat merumuskan progam
sesuai dengan tupoksinya masing-masing.
Ketiga
prioritas
kebijakan
umum
ini
bukan
kemudian
menyingkirkan kebijakan lainnya dalam kaitannya dengan kebijakan
umum dan prioritas pembangunan daerah Kabupaten Malang. Akan
tetapi posisinya hanya sebatas sebagai prioritas yang merupakan hasil
dari pengembangan dengan merujuk kondisi potensi dan masalah di
Kabupaten Malang.
Misi 1 : Memantapkan kesadaran dan partisipasi masyarakat dalam
pembangunan
guna menunjang percepatan revolusi mental yang
berbasis nilai keagamaan yang toleran, budaya lokal, dan supremasi
hukum.
Untuk memperjelas pelaksanaan misi ini, dirumuskan 4 tujuan
pokok yang ingin dicapai, yakni:
1. Meningkatkan kesadaran masyarakat atas pentingnya revolusi mental,
khususnya dalam menunjang percepatan pembangunan daerah;
2. Mewujudkan
dan
menumbuhkan
kehidupan
beragama
yang
berkualitas dan toleran;
VII-6
3. Mewujudkan kehidupan sosial masyarakat yang tertib, sensitif gender
dan berkesadaran hukum;
4. Meningkatkan kualitas internalisasi budaya lokal dalam menunjang
keharmonisan kehidupan sosial dan pembangunan.
Guna mewujudkan tujuan misi ini, ditentukan Arah Kebijakan
berupa:
1. Peningkatan dukungan dan introduksi budaya disiplin, taat hukum,
inovatif, jujur, dan sederhana di kalangan masyarakat melalui
lembaga-lembaga publik dan kemasyarakatan yang sudah ada;
2. Peningkatan kuantitas dan kualitas dialog kerukunan umat beragama;
3. Peningkatan
sistem
pengamanan
swakarsa
dan
kerjasama
pengamanan dengan aparat keamanan;
4. Peningkatan kajian tentang budaya lokal Malang;
5. Peningkatan kegiatan budaya dan seni tradisional serta penggalian
nilai-nilai filosofi dari kegiatan tersebut.
Misi 2 : Memperluas inovasi dan reformasi birokrasi demi tata kelola
pemerintahan yang bersih, efektif, akuntabel dan demokratis berbasis
teknologi informasi.
Untuk memperjelas pelaksanaan misi ini, dirumuskan 3 tujuan
pokok yang ingin dicapai, yakni:
1. Meningkatkan pelayanan publik dan bidang pemerintahan kepada
masyarakat;
2. Menciptakan sistem organisasi pemerintahan yang efektif dan efisien
dengan sasaran yang terukur;
3. Meningkatkan kualitas proses demokrasi di dalam pelaksanaan
pembangunan dan pelayanan publik di daerah.
Guna mewujudkan tujuan misi ini, ditentukan Arah Kebijakan
berupa:
1. Penerapan SPM, IKM dan pengaduan dalam memberikan layanan
kepada publik;
2. Penataan dan optimalisasi kelembagaan instansi pemerintah daerah;
3. Peningkatan akuntabilitas kinerja instansi pemerintah;
4. Mengembangkan struktur birokrasi yang miskin struktur namun kaya
fungsi dan meningkatkan kinerja aparatur;
VII-7
5. Mengembangkan etos kerja aparatur untuk peningkatan pelayanan
kepada seluruh masyarakat Kabupaten Malang;
6. Meningkatkan jumlah dan kualitas partisipasi politik masyarakat;
7. Meningkatkan partisipasi dan keterbukaan informasi publik dalam
penyelenggaraan pemerintahan daerah;
Misi 3 : Melakukan percepatan pembangunan di bidang pendidikan,
kesehatan, dan ekonomi guna meningkatkan Indeks Pembangunan
Manusia.
Untuk memperjelas pelaksanaan misi ini, dirumuskan 12 tujuan
pokok yang ingin dicapai, yakni:
1. Meningkatkan taraf/derajat Pendidikan masyarakat;
2. Meningkatkan kualitas dan relevansi pendidikan;
3. Meningkatkan
kualifikasi
dan
kompetensi
guru
dan
tenaga
kependidikan;
4. Meningkatkan budaya dan prestasi dan pendidikan olah raga pada
masyarakat;
5. Meningkatkan derajat kesehatan dan gizi masyarakat;
6. Meningkatkan kualitas layanan kesehatan masyarakat;
7. Meningkatkan kualitas kesehatan berbasis keluarga;
8. Meningkatkan derajat kesehatan dan gizi masyarakat;
9. Meningkatkan daya beli masyarakat;
10. Meningkatkan produktivitas masyarakat khususnya di pedesaan;
11. Meningkatkan peran Pemda dalam peningkatan Indeks Daya Beli;
12. Meningkatkan daya beli masyarakat.
Guna mewujudkan tujuan misi ini, ditentukan Kebijakan Umum
berupa:
1. Pemerataan penyelenggaraan pendidikan di setiap jenjang/tingkatan;
2. Meningkatkan
kualitas
proses
pendidikan
dan
produk
lulusan
pendidikan;
3. Meningkatkan partisipasi masyarakat dalam bidang pendidikan;
4. Meningkatkan upaya pelayanan kesehatan secara profesional dan
berkualitas;
VII-8
5. Meningkatkan kualitas dan kuantitas tenaga kesehatan baik tenaga
medis maupun paramedis;
6. Meningkatkan capaian-capaian standar pelayanan minimal dan SOP
di setiap layanan masyarakat;
7. Meningkatkan daya beli dan produktivitas masyarakat;
8. Meningkatkan
kualitas
dan
kuantitas
kelembagaan
ekonomi
masyarakat, khususnya di wilayah perdesaan;
9. Meningkatkan
peran
dan
program
pemerintah
daerah
dalam
peningkatan daya beli masyarakat.
Misi 4 : Mengembangkan ekonomi masyarakat berbasis pertanian,
pariwisata, dan industri kreatif.
Untuk memperjelas pelaksanaan misi ini, dirumuskan 3 tujuan
pokok yang ingin dicapai, yakni:
1. Meningkatkan hasil produksi pertanian;
2. Meningkatkan upaya pemberdayaan penyuluh pertanian;
3. Meningkatkan penguasaan ketrampilan dan pembinaan para pelaku
usaha industri, pergadangan dan pariwisata.
Guna mewujudkan tujuan misi ini, ditentukan Arah Kebijakan
berupa:
1. Peningkatan produktivitas dan pemasaran produk unggulan;
2. Peningkatan
kemampuan
pengelolaan
bahan,
teknik
budidaya,
pengolahan pasca panen dan pemasaran serta kemitraan;
3. Revitalisasi fungsi dan peran penyuluh pertanian dan ketahanan
pangan;
4. Peningkatan penyediaan pupuk dan sarana produksi pertanian;
5. Peningkatan pengawasan peredaran dan kelancaran distribusi pupuk
dan pestisida;
6. Penguatan kelembagaan organisasi masyarakat yang berbasis pada
pengembangan ekonomi pertanian;
7. Penguatan kelembagaan kelompok-kelompok tani di masing-masing
desa;
8. Peningkatan sarana dan prasarana pariwisata sebagai sektor yang
menunjang ekonomi masyarakat perdesaan.
VII-9
Misi
5
:
Melakukan
penguatan
percepatan
kelembagaan,
pembangunan
peningkatan
desa
kualitas
melalui
SDM,
dan
pengembangan produk unggulan desa.
Untuk memperjelas pelaksanaan misi ini, dirumuskan 4 tujuan
pokok yang ingin dicapai, yakni:
1. Meningkatkan
penyelenggaraan
pemerintahan
desa
yang
responsive, transparan dan akuntabel melalui pengembangan
kapasitas pemerintahan desa;
2. Meningkatkan peran kelembagaan masyarakat dan manajemen
pembangunan partisipatif dalam pembangunan di setiap tingkatan
secara berjenjang dari bawah ke atas;
3. Meningkatkan kualitas sistem pendataan profil desa, sebagai basis
data dalam penyusunan rencana pembangunan desa;
4. Meningkatkan
pengembangan
agropolitan,
agroindustri,
agrowisata, minapolitan dan pengembangan produk unggulan
desa.
Guna mewujudkan tujuan misi ini, ditentukan Arah Kebijakan
berupa:
1. Peningkatan kualitas dukungan manajemen dan pelayanan teknis
dalam pengembangan kapasitas pemerintahan desa, pengelolaan
keuangan desa, sistem administrasi dan kelembagaan desa;
2. Peningkatan
pengambilan
peran
aktif
kebijakan
kelembagaan
pembangunan
masyarakat
di
setiap
dalam
tingkatan
pemerintah daerah;
3. Penyempurnaan data profil desa dalam bidang data potensi desa,
tingkat perkembangan desa dan data dasar keluarga sebagai dasar
pembuatan perencanaan pembangunan desa;
4. Pengembangan sentra-sentra produksi pertanian unggulan sebagai
penunjang agribisnis dan agroindustri.
Misi
6
:
Meningkatkan
ketersediaan
infrastruktur
jalan,
transportasi, telematika, sumber daya air, permukiman dan
prasarana lingkungan yang menunjang aktivitas sosial ekonomi
kemasyarakatan.
Untuk memperjelas pelaksanaan misi ini, dirumuskan 3 tujuan
pokok yang ingin dicapai, yakni:
VII-10
1. Meningkatkan sarana dan prasarana ekonomi;
2. Meningkatkan
pembangunan
dan
pemeliharaan
sarana
dan
sarana
dan
prasarana fasilitas pelayanan kesehatan masyarakat;
3. Meningkatkan
pembangunan
dan
pemeliharaan
prasarana bidang pemerintahan.
Guna mewujudkan tujuan misi ini, ditentukan Arah Kebijakan
berupa:
1. Meningkatkan kuantitas dan kualitas infrastruktur penunjang
aktivitas ekonomi dan kemasyarakatan;
2. Peningkatan
sarana
dan
prasarana
pusat-pusat
pembinaan
kesehatan;
3. Peningkatan sarana dan prasarana perkantoran dan peralatannya
untuk menunjang penyelenggaraan pemerintah;
4. Peningkatan
sarana
dan
prasarana
penunjang
kegiatan
pemerintahan;
5. Peningkatan pemeliharaan sarana dan prasarana penunjang
kegiatan bidang pemerintahan;
6. Peningkatan sarana dan prasarana kantor perijinan satu atap.
Misi 7 : Memperkokoh kesadaran dan perilaku masyarakat dalam
menjaga kelestarian lingkungan hidup.
Untuk memperjelas pelaksanaan misi ini, dirumuskan 3 tujuan
pokok yang ingin dicapai, yakni:
1. Meningkatkan Pengendalian Pencemaran & Perusakan Lingkungan
Hidup;
2. Meningkatkan
Upaya
perlindungan
sumber-sumber
air
dan
konservasi Sumber Daya Alam;
3. Mewujudkan
keseimbangan
lingkungan
dan
pembangunan
berkeberkelanjutan.
Guna mewujudkan tujuan misi ini, ditentukan Arah Kebijakan
berupa:
1. Peningkatan
kelestarian
lingkungan
hidup
dan
konservasi
sumberdaya alam;
VII-11
2. Pengembangan sistem pengendalian pencemaran dan kerusakan
lingkungan melalui peningkatan kesadaran masyarakat terhadap
lingkungan dan penegakan hukum lingkungan;
3. Peningkatan kesadaran serta partisipasi aktif masyarakat lokal
dalam perlindungan dan pengelolaan lingkungan hidup;
4. Penguatan kelembagaan dan peningkatan kualitas pengelolaan
prasarana dan sarana sumberdaya air dan irigasi yang handal;
5. Pelestarian potensi sumber daya alam dan konservasi lingkungan
hidup berbasis masyarakat;
6. Peningkatan sumber daya manusia di bidang lingkungan hidup
baik kualitas maupun kuantitas.
Dalam bab ini arah kebijakan akan menggambarkan adanya
keterkaitan antara bidang urusan pemerintahan daerah dengan rumusan
indikator kinerja sasaran yang menjadi acuan.
Melalui arah kebijakan diperoleh cerita strategi melalui programprogram yang saling terkait dan rasional dalam mendukung pencapaian
indikator dan target sasaran yang ditetapkan. Keberhasilan capaian satu
program mendukung atau memicu keberhasilan.
VII-12
Download