Uploaded by User122402

bangkitlah menjadi teranglah

advertisement
Yesaya 60: 1-7 (1) Bangkitlah, menjadi teranglah, sebab terangmu datang, dan
kemuliaan TUHAN terbit atasmu.
Salah satu tujuan kepulangan bangsa Israel dari pembuangan adalah kembali ke
tanah kelahiran mereka dan membangun kembali apa yang telah rusak dan
terbengkalai. Namun misi ini tidaklah berjalan semulus yang mereka kira. Para
mantan orang-orang buangan ini menghadapi berbagai persoalan. Bukan saja
tantangan akan kondisi fisik kota yang hancur, namun juga kondisi mental yang
rapuh dan mulai disusupi oleh dosa dan akhirnya membuat sebagian bangsa Israel
kehilangan semangat dan tujuan utamanya.
Melihat kondisi bangsa itu, Tuhan menyatakan kerinduan-Nya untuk memperbaharui
kembali janji-Nya dengan bangsa Israel dan kota Yerusalem,
melalui nabi Yesaya, TUHAN Berfirman
bahwa Tuhan tidak pernah melupakan mereka, dan misi untuk menjadikan mereka
sebagai terang bagi dunia tetap tidak berubah.
Seruan untuk bangkit dan menjadi terang ini sebenarnya adalah perkataan yang
disampaikan nabi Yesaya khusus kepada kota Yerusalem, yang bermakna bahwa
apabila kota Yerusalem dibangun kembali, maka:
1. kemuliaan Tuhan akan turun menaungi kota tersebut. Dan apabila kemuliaan
Tuhan terbit atas Yerusalem,
mengalir ke dalamnya,
maka akan banyak hal luar biasa yang
2. bangsa-bangsa akan berduyun-duyun datang kepada terang Tuhan tersebut.
Dan bukan hanya bangsa-bangsa saja yang datang,
3. tetapi juga raja-raja, anak-anak laki-laki dan perempuan, bahkan kekayaan
bangsa-bangsa serta kelimpahan dari seberang laut mengalir ke sana dan
masih ditambah lagi dengan perkara-perkara luar biasa lainnya
.
Hal seperti inilah yang sebetulnya Tuhan mau lakukan kepada kita sebagai gerejaNya. Banyak perkara-perkara luar biasa yang ingin Ia alirkan ke dalam kehidupan
kita
. Ingatkah kita bahwa Tuhan punya rencana besar dalam hidup kita? Ketika pesan
ini Ia sampaikan, tujuannya bukan saja Tuhan ingin kita bergairah dan bernyalanyala di dalam Dia, namun Ia juga rindu menyalurkan banyak perkara dahsyat
kepada kita. Hal yang diperlukan adalah apakah kita mau terus bangkit dan
bernyala-nyala di dalam Dia.
Seperti apakah yang disebut dengan bangkit dan menjadi terang?
(1). Kesadaran untuk bangun dari ketiduran rohani
Ef. 5: 14 Itulah sebabnya dikatakan: “Bangunlah, hai kamu yang tidur dan
bangkitlah dari antara orang mati dan Kristus akan bercahaya atas kamu.”
Perkataan ini disampaikan rasul Paulus kepada jemaat di Efesus untuk
mengingatkan akan status mereka sebagai anak-anak terang yang seharusnya
sudah tidak “berkawan” lagi dengan kegelapan. Karena bagaimana mungkin terang
dapat berbuahkan kebaikan, keadilan, dan kebenaran apabila terang itu masih
berkompromi dengan kegelapan. Sebagai anak-anak terang, tugas orang percaya
bukanlah sekedar tidak berkompromi saja, melainkan berani “menelanjangi”
kegelapan itu sendiri. Dan untuk dapat menelanjangi kegelapan diperlukan kekuatan
ilahi untuk terus memancarkan terang kemuliaan Kristus. Dan kekuatan itu diperoleh
saat seseorang mau sadar dan “bangun” dari ketiduran rohaninya.
Tidurnya kerohanian seseorang membuat ia juga dapat terlena dengan mimpi-mimpi
kosongnya. Manusia pada dasarnya memiliki kemampuan untuk memiliki mimpimimpi besar dalam hidupnya. Namun sayangnya, mimpi-mimpi besar yang lahir dari
kedagingan hanya akan membuat manusia cenderung menghalalkan segala cara
untuk mencapainya dan seringkali berakhir dengan kehancuran. Sebaliknya, mimpi
yang lahir dari kesadaran diri sebagai anak terang akan melahirkan visi dari Tuhan
yang berujung kepada perkara-perkara yang luar biasa yang diraih dalam Tuhan,
misal, Yusuf.
(2). Kesadaran bahwa terang Tuhan telah terbit
Yes. 60: 1 Bangkitlah, menjadi teranglah, sebab terangmu datang, dan
kemuliaan TUHAN terbit atasmu.
Seruan nabi Yesaya kepada Yerusalem untuk bangkit dan menjadi terang, selain
merupakan sebuah pernyataan nabi atas kota, juga merupakan seruan untuk
mengingatkan Yerusalem agar sadar bahwa terang kemuliaan Tuhan sesungguhnya
telah terbit atas mereka. Mereka tidak menyadari bahwa sejak keluarnya mereka
dari pembuangan hingga tiba di Yerusalem adalah berkat penyertaan dan campur
tangan Tuhan semata atas kehidupan mereka, namun sayangnya mereka tidak
menyadari hal itu. Bahkan, ketika tiba saatnya untuk membangun kembali kota dan
Bait Suci di Yerusalem, mereka masih ragu dan berpikir mungkinkah apa yang telah
runtuh dapat kembali pulih seperti sedia kala. Itulah sebabnya, mereka terkesan
seperti maju-mundur atas tugas besar yang Tuhan telah percayakan. Saat itulah
Tuhan menyuruh Yesaya untuk mengingatkannya kembali bahwa terang Tuhan
telah terbit.
Seringkali orang percaya didapati ragu akan tugas dan rencana besar yang Tuhan
telah percayakan dalam hidupnya. Mereka acapkali tidak yakin bahwa mereka bisa
melakukannya, sehingga yang terjadi adalah mereka maju-mundur untuk
melaksanakan pekerjaan yang Tuhan telah percayakan.
Lewat pesan ini Tuhan sedang mengingatkan bahwa, tidak ada alasan untuk ragu,
karena sesungguhnya terang Tuhan telah terbit atas umat-Nya, yaitu kita. Yang
diperlukan adalah sadar dan bangkit lalu melakukan apa yang telah dipercayakan.
Ketika bangsa Israel menyadari hal itu, maka mereka mulai menyelesaikannya.
Alhasil, kemegahan bait yang mereka bangun melebihi kemegahannya yang
semula.
Marilah kita semua sebagai umat, perhatikanlah pesan demi pesan Tuhan. Ia mau
kita menjadi orang-orang yang terus bernyala-nyala di dalam Dia. Jangan padamkan
Roh, sadari bahwa kemuliaan Tuhan telah terbit atas kita, dan ada perkara-perkara
besar yang Tuhan mau “datangkan” ke dalam kehidupan kita. Inilah saatnya untuk
bangkit dan menjadi terang.
Tuhan Yesus memberkati!
Download