Abstrak - Universitas Kanjuruhan Malang

advertisement
ABSTRAK
Destiana, Rea. 2016. Pengaruh persepsi siswa tentang brand image SMK, kondisi sosial
ekonomi orang tua dan motivasi belajar terhadap minat melanjutkan studi ke SMK(
Studi pada Siswa Kelas IX SMPN 4 Singosari). Skripsi, Program Studi Pendidikan
Ekonomi Fakultas Ekonomika dan Bisnis Universitas Kanjuruhan Malang.
Pembimbing I : Drs. Agus Priyono, MM
Pembimbing II: Dra. Andriani Rosita, M.Pd
Kata Kunci: Brand image SMK, kondisi sosial ekonomi orang tua dan motivasi belajar.
Persepsi siswa tentang brand image SMK aka nmembuat siswa lebih mengerti mengenai
SMK. Kondisi sosial ekonomi orang tua dan minat belajar juga mempengaruhi minat siswa
untuk melanjutkan studi ke SMK. Jika kondisi sosial ekonomi orang tuanya baik dan motivasi
belajar siswa tinggi akan mempengaruhi minat belajar dan melanjutkan sekolah.
Jenis penelitian menggunakan penelitian ex-post-facto dengan menggunakan regresi
linier berganda. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswa kelas IX SMPN 4 Singosari,
yaitu sebanyak 103 siswa dengan sampel penelitian sebanyak 50 siswa. Data yang diperoleh
dianalisis dengan bantuan software SPSS versi 22.00 for windows.
Berdasarkan hasil perhitungan, diketahui bahwa: (1) Ada pengaruh yang signifikan secara parsial
antara persepsi siswa tentang brand image SMK terhadap minat melanjutkan studi ke SMK pada
siswa kelas IX SMPN 4 Singosari (2) Ada pengaruh yang signifikan secara parsial antara kondisi
sosial ekonomi orang tua terhadap minat melanjutkan studi ke SMK pada siswa kelas IX SMPN
4 Singosari. (3) Ada pengaruh yang signifikan secara parsial antara motivasi belajar terhadap
minat melanjutkan studi ke SMK pada siswa kelas IX SMPN 4 Singosari. (4) Ada pengaruh yang
signifikan secara simultan antara persepsi siswa tentang brand image SMK, kondisi sosial
ekonomi orang tua dan motivasi belajar terhadap minat melanjutkan studi ke SMK pada siswa
kelas IX SMPN 4 Singosari
PENDAHULUAN
Tujuan dari pendidikan Nasional
Indonesia sebagaimana tercantum dalam
Undang-Undang Sistem Pendidikan
Nasional Nomor 20 Tahun 2003 Bab
II Pasal 3 adalah mengembangkan potensi
peserta didik agar menjadi manusia yang
beriman dan bertaqwa kepada Tuhan Yang
Maha Esa, berakhal mulia, sehat, berilmu,
cakap, kreatif, mandiri dan menjadi warga
negara yang demokratis serta bertanggung
jawab.
Tinggi
rendahnya
kualitas
pendidikan dapat dilihat dari prestasi belajar
yang dicapai siswa.Oleh karena itu, tujuan
pendidikan akan tercapai jika banyak siswa
berminat untuk melanjutkan Studi ke
Sekolah menengah kejuruan.
Citra merek sekolah menengah
kejuruanakan
turut
dipertimbangkan.
Pemilihan pada sekolah menengah kejuruan
dengan citra merek (brand image) yang baik
akan lebih dipriorotaskan guna memenuhi
kebutuhannya, karena pencitraan yang baik
suatu Sekolah menengah kejuruan akan
mendapatkan nilai yang positif di mata
konsumen dan juga dapat memberikan
gambaran mengenai kualitas sekolah
menengah kejuruan tersebut.
Selain persepsi siswa tentang brand
imageSMK di atas, minat melanjutkan studi
ke sekolah menengah kejuruan juga
dipengaruhi oleh kondisi sosial ekonomi
orang tua. Keluarga dari kalangan menengah
kebawah biasanya lebih mengarahkan
anaknya untuk melanjutkan ke SMK, karena
orang tua beranggapan setelah lulus SMK
bisa langsung bekerja tanpa melanjutkan ke
Perguruan Tinggi.Keluarga adalah lembaga
pendidikan yang pertama dan utama.
Sardirman (2006:73) Motivasi dapat
dikatakan sebagai daya penggerak dari
dalam dan di dalam subyek untuk
melakukan aktivitas–aktivitas tertentu demi
mencapai suatu tujuan. . Jadi motivasi itu
adalah tumbuh di dalam diri seseorang,
namun adanya motivasi dapat dirangsang
oleh faktor dari luar. Melalui brand image
akan SMK serta kondisi sosial ekonomi
yang baik akan menciptakan motivasi
belajar siswa yang nantinya akan
menumbuhkan
minat
siswa
dalam
melanjutkan
ke
jenjang
berikutnya
khususnya SMK.
Menurut Chamiddan Rochmanudin
(2011:8) minat adalah suatu keadaan dimana
seseorang menaruh perhatian pada sesuatu
dan disertai keinginan untuk mengetahui,
memiliki, mempelajari dan membuktikan.
Minat merupakan suatu perhatian khusus
terhadap suatu hal tertentu yang tercipta
dengan penuh kemauan dan tergantung dari
bakat dan lingkungannya.
LANDASAN TEORI
Persepsi Siswa Tentang Brand image
SMK
Persepsi pada hakikatnya adalah
proses kognitif yang dialami oleh setiap
orang di dalam memahami informasi tentang
lingkungannya, baik lewat penglihatan,
pendengaran, penghayatan, perasaan dan
penciuman Thoha (2005:123). Persepsi
meliputi semua proses yang dilakukan
seseorang dalam memahami informasi
mengenai
lingkungannya.
Proses
pemahaman ini melalui penglihatan,
pendengaran, perasaan, dan penciuman.
Brand image atau citra merek
dalam hal ini adalah citra dari suatu
institusi pendidikan atau SMK. Pencitraan
yang baik maka suatu sekolah menengah
kejuruan akan mendapatkan nilai positif
di mata konsumen. Selanjutnya, dari
pandangan yang positif tersebut konsumen
secara otomatis akan timbul pemikiran di
benak konsumen bahwa SMK tersebut
memiliki kualitas yang baik.
Berdasarkan uarian tersebut dapat
dilihat adanya hubungan timbal balik antara
potensi individu dengan persepsi. Oleh
karena itu, harus diciptakan upaya-upaya
yang baik dalam diri siswa SMP mengenai
SMK, harus dilakukan oleh pihak SMK
yang selalu menunjukkan kualitasnya
sehingga akan meningkatkan minat siswa
SMP untuk melanjutkan ke SMK.
Kondisi sosial ekonomi orang tua
Keadaan sosial ekonomi setiap orang
itu berbeda-beda dan bertingkat, ada yang
keadaan sosial ekonominya tinggi, sedang,
dan rendah. Ada beberapa faktor yang dapat
menentukan tinggi rendahnya keadaan sosial
ekonomi orang tua di masyarakat,
diantaranya tingkat pendidikan, jenis
pekerjaan, tingkat pendapatan, kondisi
lingkungan tempat tingal, pemilikan
kekayaan, dan partisipasi dalam aktivitas
kelompok dari komunitasnya.
Dalam penelitian ini yang dimaksud
dengan pendapatan orang tua adalah
penghasilan berupa uang yang diterima
sebagai balas jasa dari kegiatan baik dari
sektor formal dan informal selama satu
bulan dalam satuan rupiah. Besar kecilnya
pendapatan yang diterima oleh setiap
penduduk akan berbeda antara yang satu
dengan yang lain, hal ini karena dipengaruhi
oleh keadaan penduduk sendiri dalam
melakukan berbagai macam kegiatan seharihari.
Motivasi Belajar
Pada dasarnya pendidikan adalah
suatu proses untuk merubah tingkah laku
kearah yang dinginkan, dengan pendidikan
manusia mampu menyikapi tabir yang ada di
dalam sekitarnya, dengan harapan dapat
menjangkau kehidupan yang lebih baik di
masa yang akan datang dengan pola pikir
yang kritis dan sistematis pendidikan
merupakan suatu proses atau system yang
terdiri dari beberapa komponen.
Motivasi belajar dapat dibedakan
menjadi empat macam, antara lain: (1)
Motivasi instrumental: (2) Motivasi sosial,
peserta
didik
belajar
untuk
penyelenggarakan tugas: (3) Motivasi
berprestasi: (4) Motivasi instrinsik. motivasi
belajar memiliki beberapa jenis dan juga
mengangandung komponen, antara lain
menggerakkan,
mengarahkan,
dan
menopang atau menjaga tingkah laku. Pada
dasarnya motivasi itu dapat muncul dari diri
sendiri maupun dari orang lain, sehingga
para siswa mampu meningkatkan motivasi
belajarnya bisa karena dirinya sendiri
maupun dari orang lain
Minat Melanjutkan Studi ke Sekolah
Menengah Kejuruan
Minat adalah sikap yang membuat
orang senang terhadap obyek, situasi atau
ide-ide tertentu. SMK merupakan sebuah
sekolah lanjutan yang didalamnya terdapat
berbagai macam program keahlian yang
dapat dipilih salah satu dan ditekuninya.
sekolah menengah
kejuruan (SMK)
merupakan jenis pendidikan menengah yang
secara khusus mempersiapkan lulusannya
untuk menjadi tenaga kerja terampil tingkat
menengah, atau membuka lapangan
pekerjaan sendiri secara mandiri. Selain itu
juga dapat melanjutkan studi ke Perguruan
Tinggi sesuai keinginannya dan sesuai
program keahliannya.
fungsi sekolah menengah kejuruan
(SMK) yang dimaksud dalam penelitian ini
yaitu
berfungsi
untuk
membantu
perkembangan peserta didik diberbagai
bidang sesuai dengan kebutuhan dan
permasalahannya serta sesuai dengan bakat,
minat dan kemampuannya.
Faktor
yang
mempengaruhi
timbulnya minat dapat dikelompokan
menjadi dua, yaitu yang bersumber dari
dalam diri individu yang bersangkutan
(missal: bobot, umur, jenis kelamin,
pengalaman, perasaan mampu, kepribadian)
dan yang berasal dari luar mencakup
lingkungan keluarga, lingkungan sekolah
dan lingkungan masyarakat Slameto
(2010:263).
METODE PENELITIAN
Jenis penelitian ini juga termasuk
dalam penelitian ex-post-facto, karena
peneliti berhubungan dengan variabel yang
telah terjadi dan mereka tidak perlu
memberikan perlakuan terhadap variabel
yang diteleti Sukardi (2005:15). Penelitian
ex post facto secara metodis merupakan
penelitian eksperimen yang juga menguji
hipotesis
tetapi
tidak
memberikan
perlakuan-perlakuan tertentu karena sesuatu
sebab kurang etis untuk memberikan
perlakuan atau memberikan manipulasi.
Biasanya karena alasan etika manusiawi
atau gejala/peristiwa tersebut sudah terjadi
dan
ingin
menelusuri
faktor-faktor
penyebabnya
atau
hal-hal
yang
mempengaruhinya. Analisis statistik yang
digunakan dalam penelitian ini adalah
analisis statistik korelasional dan analisis
statistik multiple regression.
HASIL PENELITIAN
Gambaran Umum Variabel Penelitian
Hasil rata-rata untuk setiap variabel
dari persepsi siswa tentang brand image
SMK, kondisi sosial ekonomi orang tua,
motivasi belajar terhadap minat melanjutkan
studi ke SMK akan di jabarkan pada tabel
berikut:
Tabel 4.2 Distribusi Jawaban Rata-rata
Responden
Keterang
an
Persepsi
siswa
tentang
brand
image
SMK
(X1)
Kondisi
sosial
ekonomi
orang tua
(X2)
Motivasi
belajar
(X3)
Minat
melanjutk
an studi
ke SMK
(Y)
Rata-Rata
SSS
(5)
SS
(4)
S(3)
TS(2)
STS
(1)
11.00
%
16.00
%
0.40
%
50.60
%
22.00
%
52.40
%
22.40
%
19.00
%
66.40
%
13.60
%
13.60
%
5.80
%
0.60
%
29.00
%
9.80
%
19.40
%
8.00
%
33.80
%
5.00
%
1.20
%
1.Gambaran Umum Variabel Persepsi
siswa tentang brand image SMK(X1)
Variabel persepsi siswa tentang
brand image SMK terdiri dari indikator
sebagai berikut: perasaan, kebutuhan, latar
belakang siswa, informasi lingkungan
sekitar, kualitas yang baik, biaya/harga,
popularitas tinggi.
Berdasarkan Tabel 4.2 di atas
diperoleh perhitungan rata-rata frekuensi
skor dari setiap alternatife jawaban
responden atau kuesioner persepsi siswa
tentang brand image SMK dengan jumlah
10 pernyataan sebanyak 11,00% menjawab
sangat setuju sekali, 16,00% menjawab
sangat setuju, 0,40% siswa menjawab setuju,
50,60% menjawab tidak setuju dan 22,00%
menjawab sangat tidak setuju. Indikator
persepsi siswa tentang brand image SMK
yaitu latar belakang siswa dan informasi
lingkungan sekitar lebih dominan dibanding
indikator persepsi siswa tentang brand
image SMK yang lain karena sebanyak
52,00% siswa memilih pernyataan nomer 3
dan 4 dengan indikator latar belakang siswa
dan informasi lingkungan sekitar (lihat
lampiran rata-rata angket), maka diperoleh
kesimpulan bahwa 13,5% persepsi siswa
tentang brand image SMK tergolong baik
karena dari 10 pernyataan yang diberikan
kepada responden
rata-rata menjawab
sangat setuju sekali dan sangat setuju
sehingga dapat meningkatkan minat siswa
untuk melanjutkan studi ke SMK.
2. Gambaran Umum Kondisi Sosial
Ekonomi Orang Tua(X2)
Variabel kondisi sosial ekonomi
orang tuaterdiri dari indikator sebagai
berikut: pendidikan, pendapatan, pemilikan
kekayaan, jenis tempat tinggal.Berdasarkan
data di Table 4.2 diperoleh perhitungan ratarata frekuensi skor dari setiap alternatife
jawaban responden atau kuesioner kondisi
sosial ekonomi orang tua dengan jumlah 10
pernyataan sebanyak 52,40% menjawab
sangat setuju sekali, 22,40% menjawab
sangat setuju, 19,00% siswa menjawab
setuju, 5,00% menjawab tidak setuju dan
1,20% menjawab sangat tidak setuju.
Indikator kondisi sosial ekonomi orang tua
yaitu pemilikan kekayaan lebih dominan
dibanding indikator kondisi sosial ekonomi
orang tua yang lain karena sebanyak 72,00%
siswa memilih pernyataan nomer 8 dengan
indikator pemilikan kekayaan (lihat
lampiran rata-rata angket), maka diperoleh
kesimpulan bahwa 37,4% kondisi sosial
ekonomi orang tua tergolong sangat baik
karena dari 10 pernyataan yang diberikan
kepada responden
rata-rata menjawab
sangat setuju sekali dan sangat setuju
sehingga dapat meningkatkan minat siswa
untuk melanjutkan studi ke SMK.
3. Gambaran Umum Variabel Motivasi
Belajar (X3)
Variabel motivasi belajar siswa
terdiri dari indikator sebagai berikut:
instrumental,
sosial,
berprestasi,
intrinsik.Berdasarkan
data
di
tabel
4.2diperoleh perhitungan rata-rata frekuensi
skor dari setiap alternatife jawaban
responden atau kuesioner motivasi belajar
siswa
dengan jumlah 10 pernyataan
sebanyak 66,40% menjawab sangat setuju
sekali, 13,60% menjawab sangat setuju,
13,60% siswa menjawab setuju, 5,80%
menjawab tidak setuju dan 0,60% menjawab
sangat tidak setuju. Indikator motivasi
belajar siswa yaitu berprestasi lebih
dominan dibanding indikator motivasi
belajar siswa yang lain karena sebanyak
96,00% siswa memilih pernyataan nomer 7
dengan indikator berprestasi (lihat lampiran
rata-rata angket),
maka diperoleh
kesimpulan bahwa 40,00% motivasi belajar
siswa tergolong sangat baik karena dari 10
pernyataan
yang
diberikan
kepada
responden rata-rata menjawab sangat setuju
sekali dan sangat setuju sehingga dapat
meningkatkan
minat
siswa
untuk
melanjutkan studi ke SMK.
4. Gambaran Umum Variabel Minat
Melanjutkan Studi Ke SMK
Minat
melanjutkan
studi
ke
SMKterdiri dari indikator sebagai berikut :
pembawaan, cita-cita, harapan, rasa ingin
tahu, pengaruh orang tua, pengaruh
lingkungan
dan
saran
prasarana.
Berdasarkan data di tabel 4.2diperoleh
perhitungan rata-rata frekuensi skor dari
setiap alternatife jawaban responden atau
kuesioner minat melanjutkan studi ke SMK
dengan jumlah 10 pernyataan sebanyak
33,80% menjawab sangat setuju sekali,
29,00% menjawab sangat setuju, 9,80%
siswa menjawab setuju, 19,40% menjawab
tidak setuju dan 8,00% menjawab sangat
tidak setuju, maka diperoleh kesimpulan
bahwa 31,40% minat melanjutkan studi ke
SMK tergolong sangat baik karena dari 10
pernyataan
yang
diberikan
kepada
responden rata-rata menjawab sangat setuju
sekali dan sangat setuju sehingga dapat
dikatakan bahwa minat melanjutkan ke
SMK di SMPN 4 Singosari sangat tinggi.
ANALISIS
Hasil penelitian yang dilakukan pada kelas
X SMPN 4 Singosari diperoleh hasil sebagai
berikut :
1. Uji Asumsi Klasik
a. Uji Normalitas
Gambar 4.2 Uji Normalitas
Berdasarkan gambar di atas dapat
disimpulkan bahwa sebaran titik-titik
residual berada di sekitar garis normal. Hal
tersebut terjadi karena titik-titik residual
tersebut berasal dari data dengan distribusi
normal. Dengan demikian, disimpulkan
bahwa regresi telah memenuhi persyaratan
normalitas.
b. Uji Multikolinearitas
Salah satu cara yang umum
digunakan untuk mendeteksi adanya
multikolinieritas dengan cara melihat nilai
Variance Inflation Factor (VIF) masingmasing variabel bebas, dimana jika nilai
terdapat VIF>5 maka terdapat gejala
multikolinieritas dalam model regresi.
Tabel 4.3Interprestasi Uji Multikolonieritas
No.
Variabel
1
Persepsi
siswa tentang
brand image
SMK (X1)
Kondisi sosial
ekonomi
orang tua (X2)
2
3
motivasi
belajar Siswa
(X3)
Collinearity Statistics
Tolerance
VIF
.970
1.031
.954
1.048
.972
1.028
Sumber data : diolah 2015
Keputusan
Tidak
terjadi
multikolini
eritas
Tidak
terjadi
multikolini
eritas
Tidak
terjadi
multikolini
eritas
Berdasarkan tabel 4.3diatas, hasil uji
multikolinieritas menunjukkan tiga variabel
bebas tidak terjadi multikolinieritas yang
ditunjukkan dengan nilai VIF pada kolom
collinearity statistic, untuk variabel persepsi
siswa tentang brand image SMKnilai VIF
sebesar 1,031,kondisi sosial ekonomi orang
tuanilai VIF sebesar 1,048 dan motivasi
belajar siswa nilai VIF sebesar 1,028,
dikarenakan lebih kecil dari 5, maka ketiga
variabel tersebut dinyatakan tidak adanya
gejala multikolinieritas dalam model regresi.
c. Uji Heteroskedastisitas
Pengujian gejala heteroskedastisitas
dapat dilakakukan dengan menggunakan
grafik
scatterplot.Kriteria
pengujian
hekteroskedastisitas dengan model grafik,
apabila penyebaran data tidak membentuk
pola
tertentu
(acak)
berarti
data
homoskedastis
atau
tidak
terdapat
hekteroskedastisitas.
Gambar 4.3 Uji Heteroskedastisitas
Berdasarkan grafik scatterplot di atas
dapat dilihat diagram pencar residual tidak
membentuk pola tertentu. Sedangkan suatu
regresi
dikatakan
terdeteksi
heteroskedastisitas-nya apabila diagram
pencar residual membentuk pola tertentu.
Kesimpulannya, regresi terbebas dari kasus
heteroskedastisitas
dan
memenuhi
persyaratan
asumsi
klasik
tentang
heteroskedastisitas.
Uji Autokorelasi
Regresi yang terdeteksi otokorelasi
dapat berakibat pada biasnya interval
kepercayaan dan ketidaktepatan penerapan
uji F dan uji t. Pendektesian ada tidaknya
otokorelasi pada penelitianini adalah dengan
menggunakan nilai Durbin-Watson. Hasil
Uji autokorelasi adalah sebagai berikut:
Tabel 4.4 (Autokorelasi)
Model Summaryb
Change Statistics
Std.
R
Error Squa
F
Sig.
of the
re
Ch d d
F
Estima Chan ang f f Cha
te
ge
e
1 2 nge
11.379 .288 6.2 3 4 .001
66
15
6
Adju
sted
Dur
R
R
binMo
Squ Squa
Wat
del R are
re
son
1
.5 .28 .242
1.99
37
8
7
a
a. Predictors: (Constant), MOTIVASI BELAJAR, PERSEPSI
SISWA TENTANG BRAND IMAGE SMK, KONDISI SOSIAL
EKONOMI ORANG TUA
b. Dependent Variable: MINAT MELANJUTKAN STUDI KE SMK
Berdasarkan data di atas, terlihat
bahwa nilai Durbin-Watson adalah 1,997.
Sedangkan nilai signifikan 0,001 yang
berarti <0,05. Dengan demikian dapat
disimpulkan tidak terjadi autokorelasi, atau
model regresi memenuhi persyaratan asumsi
klasik tentang autokorelasi.
2. Analisis Regresi Linear Berganda
Analisis regresi linear berganda
menggunakan program SPSS versi 22.00 for
windows yang dilakukan melalui beberapa
tahapan untuk mengetahui besarnya
pengaruh
antar
variabel-variabel
indenpenden yang terdiri dari:persepsi siswa
tentang brand image SMK, kondisi sosial
ekonomi orang tua dan motivasi belajar
siswa terhadap variabel dependen yaitu
minat melanjutkan studi ke SMK, maka
hasil regresi linear berganda dapat dilihat
pada tabel berikut ini.
Tabel 4.6Hasil Analisis Regresi
Unstandardized
Coefficients
Model
B
Std. Error
1 (Constant)
74.847
14.799
PERSEPSI SISWA
.387
.133
TENTANG BRAND IMAGE
SMK
KONDISI SOSIAL
-.540
.244
EKONOMI ORANG TUA
MOTIVASI BELAJAR
-.587
.272
Berdasarkan hasil perhitungan dapat
diketahui nilai: a =74,847, b1 =0.387, b2 = 0,540,b3 = -0,587maka dapat disusun
persamaan regresi linear berganda sebagai
berikut:
Y=a+b1X1+b2X2+ b3X3+e
Y = 99+0,387(X1)-0,540(X2)-0,587(X3)
Minat
melanjutkan
studi
ke
SMK=99+0,387(persepsi siswa tentang
brand image SMK) – 0,540 (kondisi sosial
ekonomi orang tua) -0,587(motivasi belajar
siswa)
Persamaan tersebut dapat diartikan:
Konstanta sebesar 99memiliki arti jika
variabel X1, X2 dan X3 atau jika variabel X1,
X2 dan X3 bernilai nol, maka nilai variabel
dependen (Y) akan sebesar99.
Nilai koefisien regresi variabel X1 (persepsi
siswa tentang brand image SMK) sebesar
0,387, artinya jika variabel X1ditingkatkan 1
akan
menyebabkan
peningkatanminat
melanjutkan studi ke SMKsebesar 0,387.
Nilai koefisien regresi variabel X2 (kondisi
sosial ekonomi orang tua)sebesar -0,540,
artinya jika variabel X2ditingkatkan 1 akan
menyebabkan penurunanminat melanjutkan
studi ke SMKsebesar -0,540.
Nilai koefisien regresi variabel X3 (motivasi
belajar) sebesar -0,587, artinya jika variabel
X3ditingkatkan 1 akan menyebabkan
penurunan minat melanjutkan studi ke
SMKsebesar -0,587.
Setelah melihat hasil analisis tersebut
maka dapat diketahui variabel bebas
(independen) berpengaruh dengan variabel
terikat (dependen). Pengaruh variabel bebas
dapat dilihat berdasarkan ketepatannya (nilai
yang paling signifikan) dari masing-masing
variabel bebas, jadi variabel kondisi sosial
ekonomi orang tua(X2) memiliki pengaruh
yang besar dengan minat melanjutkan studi
ke SMK (Y), karena nilai X2 koefisien
determinasinya lebih besar daripada
X1(persepsi siswa tentang brand image
SMK) dan X3 (motivasi belajar siswa) yaitu
(0,387>-0,540) dan (0,387>-0,587).
Pengujian Hipotesis
a. Uji t
Uji t digunakan untuk menguji
signifikan pengaruh masing-masing variabel
independen yang terdiri dari persepsi siswa
tentang brand image SMK, kondisi sosial
ekonomi
orang
tuadan
motivasi
belajarsiswadengan variabel dependen yaitu
minat melanjutkan studi ke SMK. Hasil uji t
pada penelitian ini dapat dilihat pada tabel
berikut:
Tabel 4.7Hasil uji t (uji signifikan parsial)
Variabel
tSig
Keterangan
hitung
Constant
5.057 .000
Persepsi
siswa
Signifikan
tentang
brand
.006
2.897
image SMK(X1)
Kondisi
sosial
Signifikan
ekonomi
orang
-2.210 .032
tua(X2)
Motivasi
belajar
Signifikan
-2.134 .038
siswa (X3)
Hipotesis penelitian untuk menguji
hipotesis kesatu (H1) adalah sebagai
berikut:Pengambilan
keputusan
untuk
pengujian hipotesis yang diajukan adalah:
berdasarkan tabel 4.9 di atas nilai thitung
untuk variabel X1 (persepsi siswa tentang
brand image SMK) sebesar 2,897dengan
tingkat signifikan sebesar0,006. Karena
tingkat signifikannya lebih kecildari 0,05,
maka variabel X1 (persepsi siswa tentang
brand image SMK)berpengaruh terhadap
variabel Y (minat melanjutkan studi ke
SMK). Sehingga H1 diterima dan Ho1
ditolak.
Hipotesis penelitian untuk menguji
hipotesis kedua (H2) adalah sebagai
berikut:Pengambilan
keputusan
untuk
pengujian hipotesis yang diajukan adalah:
berdasarkan tabel 4.9 di atas nilai thitung
untuk variabel X2 (kondisi sosial ekonomi
orang tua) sebesar -2,210dengan tingkat
signifikan sebesar0,032. Karena tingkat
signifikannya lebih dari 0,05, maka variabel
X2 (kondisi sosial ekonomi orang tua) tidak
berpengaruh terhadap variabel Y (minat
melanjutkan studi ke SMK). Sehingga H2
ditolak dan Ho2 diterima.
Hipotesis penelitian untuk menguji
hipotesis ketiga (H3) adalah sebagai
berikut:Pengambilan
keputusan
untuk
pengujian hipotesis yang diajukan adalah:
berdasarkan tabel 4.9 di atas nilai thitung
untuk variabel X3 (motivasi belajar siswa)
sebesar -2,134dengan tingkat signifikan
sebesar 0,038. Karena tingkat signifikannya
kurang dari 0,05, maka variabel X3(motivasi
belajar siswa)berpengaruh dengan variabel
Y (minat melanjutkan studi ke SMK).
Sehingga H3diterima dan Ho3ditolak.
b. F
Hipotesis penelitian untuk menguji
hipotesis keempat(H4) adalah sebagai
berikut:Dasar pengambilan keputusan untuk
pengujian hipotesis yang diajukan adalah
sebagai berikut:Hasil tes Anova diperoleh
nilai F-hitung sebesar 6,215 dengan tingkat
signifikan 0,001karena tingkat signifikan
lebih kecil dari 0,05, maka hasil penelitian
ini menolak hipotesis penelitian Ho4 dan
menerima hipotesis penelitian H4 yaitu:ada
pengaruh yang signifikan secara simultan
antara persepsi siswa tentang brand image
SMK, kondisi sosial ekonomi orang tua, dan
motivasi belajarterhadap minat melanjutkan
studi ke SMK siswa kelas IX SMPN 4
Singosari.
Interpretasi Hasil Penelitian
Pengaruh Persepsi siswa tentang brand
image SMKTerhadap Minat melanjutkan
studi ke SMK
Hasil analisis statistik menunjukkan
bahwa ada pengaruhpersepsi siswa tentang
brand
image
SMKterhadapminat
melanjutkan studi ke SMKdengan indikator
yang terdiri dariperasaan, kebutuhan, latar
belakang siswa, informasi lingkungan
sekitar, kualitas yang baik, biaya/harga,
popularitas tinggi.
Adanya hubungan timbal balik
antara potensi individu dengan persepsi.
Oleh karena itu, harus diciptakan upayaupaya yang baik dalam diri siswa SMP
mengenai SMK, harus dilakukan oleh pihak
SMK yang selalu menunjukkan kualitasnya
sehingga akan meningkatkan minat siswa
SMP
untuk
melanjutkan
ke
SMK.Berdasarkan penjelasan di atas dapat
disimpulkan bahwa persepsi siswa mengenai
brand image SMK itu berbeda-beda
Pengaruh Kondisi sosial ekonomi orang
tua Siswa Terhadap Minat melanjutkan
studi ke SMK
Hasil analisis statistik menunjukkan
bahwa terdapat pengaruh kondisi sosial
ekonomi
orang
tuaterhadapminat
melanjutkan studi ke SMKdengan indikator
motivasi meliputi:pendidikan, pendapatan,
pemilikan
kekayaan,
jenis
tempat
tinggal.Hasil penelitian ini sejalan dengan
penelitian
yang
dilakukan
oleh
Windarto(2012) dalam penelitian yang
berjudul “Minat Siswa SMP Negeri
Melanjutkan Ke SMK Ditinjau Dari Sosial
Ekonomi
Keluarga
Di
Kabupaten
Bantul”menyimpulkan bahwa terdapat
Minat Siswa SMP Negeri Melanjutkan Ke
SMK Ditinjau Dari Sosial Ekonomi
Keluarga Di Kabupaten Bantul.
Minat merupakan suatu perhatian
khusus terhadap suatu hal tertentu yang
tercipta dengan penuh kemauan dan
tergantung dari bakat dan lingkungannya.
Dalam hal ini kondisi sosial ekonomi orang
tua merupakan variable bebas yang memiliki
pengaruh yang memiliki pengaruh secara
simultan terhadap variable terikat yaitu
minat melanjutkan studi ke sekolah
menengah kejuruan .Pengaruh yang
dimaksud bahwa tinggi rendahnya keadaan
sosial ekonomi orang tua berpengaruh
terhadap
minat
siswa
melanjutkan
pendidikan
ke
sekolah
menengah
kejuruan.Berdasarkan penelitian diatas
kondisi sosial ekonomi orang tua
berpengaruh pada minat melanjutkan studi
ke SMK.
Pengaruh Motivasi belajarTerhadap
Minat melanjutkan studi ke SMK
Hasil penelitian menunjukkan bahwa
secara statistik terdapat pengaruh motivasi
belajarterhadapminat melanjutkan studi ke
SMKdengan indikator yang terdiri dari
instrumental, sosial, berprestasi dan
intrinsik.
Motivasi belajar sangat berpengaruh
pada minat siswa untuk melanjutkan
sekolah.Tanpa mempunyai motivasi dalam
belajar siswa cenderung malas untuk
sekolah.Berdasarkan
penelitian
diatas
motivasi belajar berpengaruh pada minat
melanjutkan studi ke SMK.
Pengaruh Persepsi siswa tentang brand
image SMK, Kondisi sosial ekonomi
orang tuadan Motivasi belajarTerhadap
Minat melanjutkan studi ke SMK
Minat melanjutkan studi ke SMK
dengan indikator yang terdiri dari
pembawaan, cita-cita, harapan, rasa ingin
tahu, pengaruh orang tua, pengaruh
lingkungan dan saran prasarana. Faktor yang
mempengaruhi minat melanjutkan studi ke
sekolah menengah kejuruan adalah pengaruh
persepsi siswa. Yang mempengaruhi minat
melanjutkan studi ke sekolah menengah
kejuruan adalah salah satunya persepsi.
Persepsi seseorang adalah informasi.
Saat kondisi sosial ekonomi orang
tuatinggi makaminat melanjutkan studi ke
SMK akan meningkat. Juga, bila
gayamotivasi
belajarbaik
makaminat
melanjutkan studi ke SMK juga akan baik.
Untuk mengetahui secara bersama-sama
pengaruhpersepsi siswa tentang brand image
SMK, kondisi sosial ekonomi orang
tuadanmotivasi
belajarterhadapminat
melanjutkan studi ke SMKdigunakan uji F.
Uji F digunakan untuk mengetahui tingkat
pengaruh variabel bebas yaitupersepsi siswa
tentang brand image SMK (X1), kondisi
sosial ekonomi orang tua (X2), danmotivasi
belajar (X3) terhadapminat melanjutkan
studi
ke
SMK(Y).Hasil
statistik
menunjukkan bahwa terdapat pengaruh
antarapersepsi siswa tentang brand image
SMK, kondisi sosial ekonomi orang tua
danmotivasi
belajarterhadapminat
melanjutkan studi ke SMK, dan dipengaruhi
oleh faktor lain diluar 3 variabel dalam
penelitian ini.
DAFTAR PUSTAKA
Al-Mighwar. 2011. Psikologi Remaja.
Bandung: Cv. Putaka Setia.
Arifin,
Zainal.
2011.
Evaluasi
Pembelajaran:
Prinsip-TeknikProsedur Cetakan Ke-3. Bandung :
Pt. Remaja Rosda karya.
Abdulsyani, 2012. Sosiologi Skematika,
Teori Dan Terapan. Jakarta. Bumi
Aksara
As’ad. M. 2012. Psikologi Industri.
Yogyakarta: Liberti.
Arikunto, Suharsimi. 2010. Prosedur
Penelitian
Suatu
Pendekatan
Praktik. Jakarta: Rineka Cipta
Ngalim Purwanto. 2006. Ilmu Pendidikan
Teoritisn Dan Praktis. Bandung:
Remaja Rosida Karya.
Oemar, Hamalik. 2005. Metode Belajar &
Kesulitan-Kesulitan
Belajar.
Bandung: Tarsito.
Qym.2009.PengertianMinat.(Online).Tersed
ia:Http//Luwzee.Blog.Friends.Com/2
008/12/Tinjauan-Tentang-MinatBelajar Anak.
Karina Pradityas. 2011. Analisis Pengaruh
Brand Image, Biaya Pendidikan, dan
Fasilitas
Pendidikan
Terhadap
Keputusan Mahasiswa Melanjutkan
Studi
Pada
Program
Diploma
III
Fakultas
Ekonomi
Universitas
Diponegoro
Semarang. Semarang: Universitas
Diponegoro Semarang.
Kotler, Philip, dan Gary Amstrong. 2011.
Dasar-dasar
Pemasaran,
Edisi
Bahasa
Indonesia. Bandung: Prehalindo
Sardiman A.M. 2011. Interaksi dan motivasi
belajar mengajar. Jakarta. PT Raja
Gravindo Persada.
Sarwoko, Endi. 2008. Modul praktikum
statistik.
Malang
:Universitas
Kanjuruhan Malang.
Septiaji, Tri Hendrik. 2014. Pengaruh
Persepsi Siswa Terhadap Minat
Untuk Melanjutkan Ke Smk Program
Keahlian Teknik Bangunan Di Kota
Blitar. Malang: Program Studi
Pendidikan Teknologi
Slameto. 2010. Belajar Dan Factor-Faktor
Yang Mempengaruhinya. Jakarta.
RinekeCipta
Soerjono Soekanto, 2007. Sosiologi Suatu
Pengantar. Jakarta. Rajawali Press
Sugiyono.
2011.
Metode
Penelitian
Kombinasi
(Mixed
Metodhs).
Alfabeta: Bandung.
Sumadi Suryabrata, 2014. Psikologi
Pendidikan. Jakarta: PT Raja
Grafindo
Persada.
Sulaiman, Wahid. 2008. Analisis Regresi
Menggunakan Spss Contoh Kasus
Dan Pemecahannya. Yogyakarta :
Penerbit Andi.
Sunaryo.
2006.
Psikologi
Untuk
Keperawatan, Egc. Jakarta: 93-98.
Tri Anni, atharina. 2006. Psikologi Belajar.
Semarang: IKIP Semarang PRESS
Tirtahardja, Umar dan S.L La Sulo. 2005.
Pengantar Pendidikan. Jakarta.
RinekeCipta
Thoha, Miftah. 2005. Perilaku Organisasi
:Konsep Dasar Dan Aplikasinya
Manajemen. Jakarta. Pt Raja
Grafindo Persada
Walgito, Bimo. 2005. Pengantar Psikologi
Umum. Yogyakarta: Penerbit Andi.
Wahab, Solichin Abdul.2008. Analisis
Kebijakan Dari Formulasi Ke
Implementasi Kebijkan Negara.
Jakarta: Pt. Bumi Aksara.
Warsita, Bambang. 2008. Teknologi
pembelajaran
landasan
dan
aplikasinya. Jakarta. Rineke Cipta
Download