1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Tanaman obat telah

advertisement
BAB I
PENDAHULUAN
1.1
Latar Belakang
Tanaman obat telah lama digunakan oleh masyarakat Indonesia sebagai
salah satu alternatif pengobatan, baik untuk pencegahan penyakit, penyembuhan,
serta pemulihan kesehatan. Hal ini disebabkan karena tanaman banyak
mengandung senyawa yang mempunyai khasiat, terutama untuk meningkatkan
kesehatan. Suatu tanaman dapat digunakan sebagai sumber obat baru karena
memiliki kandungan senyawa metabolit sekunder (Pramono dan Katno, 2001).
Salah satu tanaman yang memiliki khasiat sebagai obat tradisional adalah famili
Poaceae. Sereh wangi (Cymbopogon winterianus Jowitt) merupakan salah satu
spesies dari famili Poaceae dengan kandungan minyak atsirinya yang sering
digunakan untuk mengobati radang tenggorokan, radang usus, radang lambung,
diare, obat kumur, sakit perut, batuk, pilek dan sakit kepala. Minyak sereh wangi
juga dapat digunakan sebagai obat gosok, serta untuk mengobati eksema dan
rematik (Leung and Foster, 1996).
Sereh wangi berkhasiat sebagai obat tradisional karena mengandung
senyawa aktif seperti saponin, flavonoid, polifenol, alkaloid, dan minyak atsiri
(Syamsuhidayat dan Hutapea, 1991). Minyak atsiri adalah salah satu senyawa
aktif yang dapat digunakan sebagai senyawa antibakteri. Menurut penelitian
Malele et al., (2006), sereh wangi memiliki kadar minyak atsiri sebesar 1,6%.
Selain itu menurut penelitian Wany et al., (2013) sereh wangi memiliki kadar
minyak atsiri sebesar 1,3%.
1
2
Menurut penelitian Malele et al., 2006, kandungan kimia minyak atsiri sereh
wangi adalah linalool, sitronellol, geraniol, α-kalakoren, cis-kalamenen, β-elemen
dan longifolen. Kemudian menurut penelitian Ganjewala (2009), komponen
utama yang terkandung pada minyak atsiri sereh wangi adalah sitronellal, geraniol
dan sitronellol. Selain itu menurut Wijayakusumah (2001), minyak atsiri sereh
wangi mengandung sitral, sitronellal, geraniol, mirsena, nerol, farnesol,
metilheptenon, dipentena, eugenol, metil ester, kadinen, kadinol dan limonen.
Senyawa antibakteri adalah senyawa yang dapat menghambat pertumbuhan
bakteri atau membunuh bakteri. Persenyawaan terpen bersifat sebagai antibakteri
terbaik karena bersifat bakteriostatik atau bersifat membunuh bakteri. Menurut
penelitian Gonçalves et al., (2010), kandungan kimia dari minyak atsiri sereh
wangi adalah sitronellal, geraniol dan sitronellol. Analisis aktivitas antibakteri
pada minyak atsiri Cymbopogon winterianus dilakukan dengan metode
mikrodilusi. Aktivitas penghambatan yang sama didapatkan pada bakteri
Staphylococcus aureus dan Pseudomonas aeruginosa dengan nilai konsentrasi
hambat minimum (KHM) sebesar 256 ppm. Eschericia coli dan Shigella flexineri
dengan KHM sebesar 512 ppm. Minyak atsiri dari Cymbopogon winterianus
menunjukkan adanya aktivitas antibakteri terhadap semua bakteri uji yaitu
Escherichia coli, Staphylococcus aureus, Pseudomonas aeruginosa, Proteus
vulgaris, Shigella flexneri, dan Bacillus cereus. Minyak atsiri Cymbopogon
winterianus paling efektif menghambat pertumbuhan bakteri gram negatif Proteus
vulgaris dengan KHM sebesar 128 ppm.
Menurut penelitian Regalado (2011), komponen utama dari minyak atsiri
Cymbopogon nardus L adalah sitronellal, geraniol dan sitronellol, sedangkan
3
komponen utama pada Cymbopogon citarus adalah geranial, neral, dan mirsen.
Minyak atsiri dari kedua spesies ini bersifat aktif sebagai larvasida dan
insektisida, hal ini diketahui dengan nilai LC50 yang didapatkan rendah
(LC50<500) dalam uji larvasida dengan metode Brine Shrimp Lethality Test
(BSLT) hanya berbeda keaktifannya. Minyak atsiri dari Cymbopogon citarus
lebih aktif sebagai larvasida dan insektisida dibandingkan dengan minyak atsiri
Cymbopogon nardus L. Nilai LC50 dari minyak atsiri Cymbopogon citarus lebih
kecil dari Cymbopogon nardus, yaitu sebesar 270,93 ppm dan 315,24 ppm. Pada
uji insektisida nilai LC50 dari Cymbopogon nardus adalah 442,30 ppm dan 321,92
ppm pada Cymbopogon citarus.
Menurut penelitian Maria dkk (2013), minyak atsiri sereh dapur
(Cymbopogon citarus) mengandung senyawa geraniol (α-citral) dan neral (βcitral) yang diduga mampu menghambat pertumbuhan jamur Aspergillus sp.
secara in vitro pada konsentrasi dibawah 1 %. Konsentrasi yang diperoleh adalah
0,6%, 0,8% dan 1% yang masing-masing memiliki daya hambat sebesar 100%.
Konsentrasi minimum minyak atsiri sereh dapur (Cymbopogon citarus) yang
mampu menghambat pembentukan spora dan pertumbuhan koloni jamur
Aspergillus sp. diperoleh pada konsentrasi 0,2% dan 0,3%.
Komponen kimia dalam minyak sereh wangi cukup kompleks, namun
komponen yang terkandung paling banyak adalah sitronellal dan geraniol. Kadar
komponen kimia penyusun utama minyak sereh wangi tidak tetap, dan tergantung
pada beberapa faktor, antara lain adalah iklim, ketinggian tempat tumbuhnya, usia
tanaman, dan kondisi tanaman segar, layu dan kering. Biasanya jika kadar
geraniol tinggi maka kadar sitronellal juga tinggi (Harris, 1987).
4
Minyak atsiri adalah minyak yang bersifat mudah menguap (volatil), karena
memiliki titik didih yang rendah, serta merupakan suatu substansi alami yang
diketahui memiliki aktivitas sebagai antibakteri. Minyak atsiri pada umumnya
berwujud cairan, yang diperoleh dari bagian tanaman, akar, kulit, batang, daun,
buah, biji maupun dari bunga dengan cara penyulingan. Minyak atsiri terbagi
menjadi dua golongan yaitu golongan hidrokarbon dan golongan hidrokarbon
teroksigenasi (Agusta, 2000). Minyak atsiri dapat menghambat beberapa jenis
bakteri merugikan seperti Eschericia coli, Salmonella, Staphylococcus aureus,
Klebsiella dan Pasturella (Karsinah dkk, 1994).
Bakteri dibagi dalam 2 kelompok berdasarkan komposisi dan struktur
dinding selnya, yaitu bakteri gram positif dan bakteri gram negatif.
Staphylococcus aureus merupakan bakteri gram positif yang hidup sebagai
saprofit di dalam saluran membran tubuh manusia, permukaan kulit, kelenjar
keringat, dan saluran usus dan dapat menyebabkan berbagai infeksi seperti
jerawat, bisul, meningitis, osteomielitis, pneumonia dan mastitis pada manusia.
Escherichia coli merupakan bakteri gram negatif yang banyak ditemukan dalam
usus besar manusia sebagai flora normal dan dapat menyebabkan penyakit seperti
diare, infeksi saluran kemih, pneumonia, meningitis pada bayi yang baru lahir dan
infeksi luka. Staphylococcus aureus dan Escherichia coli merupakan bakteri
patogen yang paling banyak menyerang manusia (Karsinah dkk, 1994).
Penelitian fitokimia saat ini tidak hanya tentang isolasi dan identifikasi
tetapi juga lebih ke arah uji bioaktivitasnya. Uji hayati yang digunakan sebaiknya
sederhana, cepat dan memiliki korelasi statistik yang valid dengan bioaktivitas
yang diinginkan. Uji antibakteri merupakan salah satu uji bioaktivitas yang
5
sederhana. Pada pengujian antibakteri ini digunakan bakteri gram positif
Staphylococcus aureus dan bakteri gram negatif Eschericia coli. Aktivitas
biologis yang sudah diteliti pada famili Poaceae antara lain adalah sebagai
larvasida, antijamur dan insektisida (Ghalem and Mohamed, 2012).
Berdasarkan hal tersebut perlu dilakukan penelitian tentang aktivitas
antibakteri dari minyak atsiri sereh wangi (Cymbopogon winterianus Jowitt) dan
mengetahui konsentrasi hambat minimum (KHM) terhadap Staphylococcus
aureus dan Eschericia coli serta mengidentifikasi komponen penyusunnya dengan
Kromatografi gas - Spektrofotometer massa (GC-MS).
1.1
Rumusan Masalah
1. Apakah minyak atsiri sereh wangi (Cymbopogon winterianus Jowitt)
mempunyai aktivitas antibakteri terhadap Staphylococcus aureus dan
Eschericia coli ?
2. Senyawa apa yang terkandung dalam minyak atsiri sereh wangi
(Cymbopogon winterianus Jowitt) ?
1.2
Tujuan Penelitian
1. Untuk mengetahui aktivitas antibakteri minyak atsiri sereh wangi (Cymbopogon
winterianus Jowitt) terhadap Staphylococcus aureus dan Eschericia coli
2. Untuk mengetahui komponen senyawa yang terkandung dalam minyak
atsiri sereh wangi (Cymbopogon winterianus Jowitt)
1.3
Manfaat Penelitian
Penelitian ini diharapkan dapat memberikan informasi tentang khasiat
minyak atsiri sereh wangi sebagai antibakteri dan komponen senyawa yang
terdapat pada minyak atsiri sereh wangi (Cymbopogon winterianus Jowitt) dan
6
memberikan informasi tentang minyak atsiri sereh wangi yang memiliki aktivitas
antibakteri berpotensi sebagai sumber obat baru.
Download