Tenaga Geologi : tenaga yang dapat mengubah

advertisement
Standar Kompetensi :
Menganalisis unsur-unsur geosfer
Kompetensi Dasar :
Menganalisis dinamika dan kecenderungan perubahan litosfer dan
pedosfer serta dampaknya terhadap kehidupan di muka bumi
Indikator
:
1.1. Menggambarkan bentuk lipatan dan patahan
1.2. Menggambarkan proses terjadinya gunung api
1.3. Menerangkan letusan gunung api
1.4. Menjelaskan proses gempa bumi
Tujuan :
1. Mengidentifikasi bentuk-bentuk muka bumi sebagai akibat gejala
tektonisme
2. Mengetahui, mengidentifikasi proses erupsi gunung api, bentukbentuk gunung api dan pola mitigasi gunung api
3. Menganalisis pola seismik (gempa bumi)
Bentuk muka bumi
Mengalami perubahan akibat proses
Endogen
Eksogen
Berupa
Diastropisme
Berupa
Gempa
Vulkansme
Degradasi
Melalui
Menimbulkan
terjadinmya
Orogenesis
Antropegenik /
aktivitas
organisme
Agradasi
Dibedakan menjadi
Epirogenesis
Topografi (relief)
Melalui
Pelapukan
Sedimentasi
Contohnya
Meteroit /
meteor jatuh
Dapat berupa
Bentuk struktural
Gunung api
Berupa
Lipatan
Patahan
Rekahan
Pelapukan
Gerakan masa
Erosi dan transporatasi
Bentuknya
Berupa
Fisik / Mekanik
Kimiawi
Sedimentasi
Organik
Edimentasi eolis
Dibedakan menjadi
Runtuhan
Longsoran
Aliran
Kombinasi
Disebabkan oleh
Air
Air laut
Angin
Glasial
Edimentasi
fluvial
Sedimentasi
pantai
→ Tenaga yang dapat mengubah relief bumi
Bentuk Muka Bumi Akibat Tenaga Endogen (tenaga dari dalam bumi)
Tenaga endogen yang mempengaruhi bentuk muka bumi antara lain:
• Proses tektonisme
• Proses vulkanisme
• Proses seisme
Bentuk Muka Bumi akibat Proses Tektonisme
Berdasarkan kecepatan gerak dan ukuran muka bumi yang terkena
efeknya, proses tektonisme/diatropisme dibedakan menjadi:
a.Orogenesis, yaitu proses pembentukan pegunungan
b. Epirogenesis, yaitu proses penurunan atau penaikan benua yang
memakan waktu relatif lebih lama dibandingkan proses orogenesis
Epirogenesa Positif
Epirogenesa Negatif
Berdasarkan bentuk hasilnya, tektonisme dibedakan menjadi :
a. Sesar / patahan (faults)
Sesar yaitu rekahan pada batuan yang telah mengalami pergeseran
Pada daerah dengan batuan yang
keras akan membentuk patahan
atau tebing terjal…
HORST
SLENK
Jenis-jenis sesar:
• sesar normal (normal fault)
• sesar naik (reverse fault), jika kemiringan bidang sesar < 45° atau < 30°
(sesar naik yang kemiringannya < 30° disebut thrust fault)
• sesar mendatar (strike slip fault)
Sesar normal
Sesar naik
Sesar mendatar
b. Lipatan dan gejala perlipatan (fold and folding)
Gejala perlipatan terjadi karena adanya gaya tektonik yang menekan secara
horizontal pada suatu lapisan batuan.
Bagian-bagian yang membentuk struktur
lipatan:
a. sinklin, yaitu yang berbentuk cekung ke
atas
b. Antiklin, yaitu yang berbentuk
cembung ke atas
c. Sayap (limb), yaitu bagian yang miring,
dimulai dari antiklin sampai sinklin
Bentuk-bentuk lipatan antara lain lipatan tegak, condong, rebah
Lipatan tegak
Lipatan condong
Lipatan rebah
Dua lempeng yang saling menjauh membentuk cekungan,
contoh pembentukan Samudera Atlantik…
Benturan dua lempeng menghasilkan
pegunungan, trog, dan gempa tektonik…
Dua Lempeng Tektonik Berpapasan:
Sesar San Andreas
Vulkanisme adalah segala kegiatan magma dari lapisan
dalam litosfer yang menyusup ke lapisan yang lebih atas
sampai keluar ke permukaan bumi. Aktivitas vulkanisme
menghasilkan sejumlah material yang turut berperan
dalam membentuk badan gunung atau menimbun
lapisan sekitar gunung.
Bentuk-bentuk material vulkanik:
• Bentuk cair yaitu lava dan lahar
• Bentuk padat (disebut eflata atau piroklastik)
antara lain: bom, lapili, pasir, dan abu vulkanik
• Bentuk gas berupa uap air (fumarol), belerang
(solfatar), asam arang (mofet)
1.1 Intrusi magma
Intrusi magma adalah peristiwa menyusupnya magma di
antara lapisan batu-batuan, tetapi tidak mencapai
permukaan bumi. Intrusi magma dapat dibedakan menjadi
empat, yaitu:
a) Intrusi datar (sill atau lempeng intrusi), yaitu magma
menyusup diantara dua lapisan batuan, mendatar
dan paralel dengan lapisan batuan tersebut
b) Lakolit, yaitu magma yang menerobos di antara
lapisan bumi paling atas. Bentuknya seperti lensa
cembung atau kue serabi.
c) Gang (korok), yaitu batuan hasil intrusi magma yang
menyusup dan membeku di sela-sela lipatan (korok).
d) Diatrema adalah lubang (pipa) diantara dapur magma
dan kepundan gunung berapi bentuknya seperti silinder
memanjang .
Kawah Utama
Kawah
Parasit
Sill
BATOLIT
LAKOLIT
1.1 Ekstrusi magma
Ekstrusi magma adalah peristiwa penyusupan magma
hingga keluar Permukaan bumi dan membentuk gunung
api. Hal ini terjadi bila tekanan Gas cukup kuat dan ada
retakan pada kulit bumi .
Ekstrusi magma dapat di bedakan menjadi:
a) Erupsi linier, yaitu magma keluar melalui retakan
pada kulit bumi, berbentuk kerucut gunung api.
b) Erupsi sentral, yaitu magma yang keluar melalui
sebuah lubang permukaan bumi dan membentuk
gunung yang letaknya tersendiri.
c) Erupsi areal, yaitu magma yang meleleh pada permukaan
bumi karena letak magma yang sangat dekat dengan
permukaan bumi, sehingga terbentuk kawah gunung berapi
yang sangat luas.
Tipe Kerucut (Strato)
Tipe Kawah (Dome)
Tipe Hawai (Tameng)
Ciri-ciri gunung api yang akan meletus, antara lain:
1) Suhu di sekitar gunung naik.
2) Mata air menjadi kering
3) Sering mengeluarkan suara gemuruh, kadang
kadang disertai getaran (gempa)
4) Tumbuhan di sekitar gunung layu, dan
5) Binatang di sekitar gunung bermigrasi.
Material vulkanik yang terdapat pada gunung berapi
setelah meletus (post vulkanik), antara lain:
1) Terdapatnya sumber gas H2S, H2O,dan CO2.
2) Sumber air panas makdani (mineral), geiser (mata
air panas yang keluar memancar secara periodik)
Gempa bumi adalah getaran atau guncangan yang
terjadi di permukaan bumi. Gempa bumi biasa
disebabkan oleh pergerakan kerak bumi (lempeng
bumi). Kata gempa bumi juga digunakan untuk
menunjukkan daerah asal terjadinya kejadian
gempa bumi tersebut. Bumi kita walaupun padat,
selalu bergerak, dan gempa bumi terjadi apabila
tekanan yang terjadi karena pergerakan itu sudah
terlalu besar untuk dapat ditahan.
Berdasarkan penyebabnya, gempa
dibedakan menjadi:
• Gempa tektonik, yaitu gempa yang
mengiringi gerakan tektonik berupa patahan
atau pergeseran lapisan batuan (dislokasi)
• Gempa vulkanik, yaitu gempa yang
terjadi sebelum, pada saat, maupun sesudah
letusan gunung api.
• Gempa runtuhan (terban), yaitu gempa
yang terjadi akibat runtuhnya bagian atas
rongga di dalam litosfer
Penentuan Jarak Episentrum Gempa
UNTUK
MENENTUKAN
JARAK
EPISENTRUM,
DIPERLUKAN
CATATAN GEMPA BUMI DARI MINIMAL TIGA PENCATAT GEMPA
BUMI. JARAK STASIUN KE EPISENTRUM DAPAT DIHITUNG
DENGAN MENGGUNAKAN HUKUM LASKA BERIKUT :
Δ = {(S - P) - 1̕} x 1000 km
Δ = menunjukkan jarak ke episentrum
S = saat tibanya gelombang Sekunder pada seismograf
P = saat tibanya gelombang Primer pada seismograf
Contoh :
Dari stasiun pencatat gempa tercatat gelombang primer
diterima pada pukul 7.17’.10’’ dan gelombang sekunder
diterima pada pukul 7.19’.40’’. Hitunglah jarak episentrum
pada kejadian gempa tersebut !
Δ = {(S - P) - 1̕} x 1000 km
Δ = {(7.19̕.40̕̕ - 7.17̕.10̕̕) - 1̕} x 1000 km
Δ = (2̕30̕̕ -1̕) x 1000 km
Δ = 1̕30̕̕ x 1000 km
Δ = 1,5 x 1000 km
Δ = 1.500 km
Download