pemutusan hubungan kerja (phk)

advertisement
66
PEMBERHENTIAN
MATERI 13
Pemberhentian merupakan fungsi operatif terakhir manajemen SDM.
Fungsi pemberhentian harus mendapat perhatian yang serius dari manajer
perusahaan karena telah diatur oleh undang-undang dan memberikan resiko
bagi perusahaan maupun karyawan bersangkutan.
Pemberhentian adalah pemutusan hubungan kerja seseorang karyawan
dengan suatu organisasi perusahaan.
Alasan-Alasan Pemberhentian
Pemberhentian karyawan oleh perusahaan berdasarkan alasan-alasan
berikut :
1. Undang-Undang (Misalnya : karyawan anak-anak, atau karyawan yang
terlibat organisasi terlarang)
2. Keinginan karyawan
(Misalnya : karyawan pindah ke tempat lain, kesehatan yang kurang baik,
karyawan melanjutkan pendidikan, karyawan berwiraswata)
3. Keinginan perusahaan
Perusahaan memberhentikan karyawan disebabkan hal-hal berikut :
a. Karyawan tidak mampu menyelesaikan pekerjaannya.
b. Prilaku dan disiplinnya kurang baik
c. Melanggar peraturan dan tata tertib perusahaan
d. Tidak dapat bekerja sama dan terjadi konflik dengan karyawan lain
e. Melakukan tindakan amoral dalam perusahaan
Konsekuensi pemberhentian atas keinginan perusahaan :
a. Karyawan dgn status percobaan diberhenti-kan tanpa pesangon.
b. Karyawan dgn status kontrak diberhentikan tanpa pesangon.
c. Karyawan dgn status tetap diberhentikan dgn pesangon:
- Masa kerja 1 thn = 1 bln upah bruto
- Masa kerja 1-2 thn = 2 bln upah bruto
- Masa kerja 2-3 thn = 3 bln upah bruto
- Masa kerja >3 thn = 4 bln upah bruto
4. Pensiun
5. Kontrak kerja berakhir
67
6. Kesehatan karyawan (Pemberhentian kerja bisa berdasarkan keinginan
perusahaan atau keinginan karyawan)
7. Meninggal dunia
8. Perusahaan dilikuidasi
Proses Pemberhentian
Proses pemecatan karyawan harus menurut prosedur sbb:
1. Musyawarah karyawan dengan pimpinan perusahaan
2. Musyawarah pimpinan serikat buruh dengan pimpinan perusahaan
3. Musyawarah pimpinan serikat buruh, pimpinan perusahaan dan P4D
4. Musyawarah pimpinan serikat buruh, pimpinan perusahaan dan P4P
5. Pemutusan berdasarkan keputusan pengadilan negeri.
Pemberhentian Sementara
Kesejahteraan ekonomi banyak perusahaan berfluktuasi menurut
siklus usahanya. Pada suatu waktu permintaan terhadap produk dan jasa
perusahaan sangat berlimpah namun di lain kesempatan permintaan anjlok.
Ketika permintaan akan produk rendah, perusahaan kerapkali tidak
mempunyai pilihan lain kecuali memberhentikan sementara /merumahkan
karyawan.
Pemberhentian Sementara (layoff) karyawan bermakna bahwa manajemen
menyingkirkan para karyawan dari posisi–posisi mereka, tetapi akan
mengangkat mereka kembali manakala kondisi organisasi membaik/pulih.
Langkah layoff diambil karena tiga kondisi :
1. Tidak tersedianya lapangan kerja bagi karyawan-karyawan yang sedang
dirumahkan.
2. Manajemen berharap bahwa situasi tanpa adanya pekerjaan hanya
bersifat sementara dan kemungkinan dalam jangka waktu singkat.
3. Manajemen berkeinginan untuk menarik kembali karyawan-karyawan
yang dirumahkan begitu pekerjaan tersedia kembali.
Dirumahkan dapat menjadi lebih buruk secara psikologis daripada dipecat.
Dengan dipecat, hubungan kerja dengan perusahaan terputus sudah dan
mantan karyawan tidak mempunyai pilihan kecuali mencari pekerjaan lain.
Hal ini berbeda dengan dirumahkan karena karyawan masih mempunyai
hubungan kerja dengan perusahaan. Pada umumnya, karyawan yang
68
dirumahkan
bahkan
tidak
mengetahui
pasti
kapan
karyawan
akan
ditarik/dipanggil kembali. Semakin lama layoff berlangsung, semakin frustasi
karyawan yang bersangkutan.
Prosedur Pemberhentian Sementara (layoff)
Sebagian besar prosedur layoff mamiliki karakteristik berikut :
1. Senioritas biasanya parameter utama yang akan menentukan siapa yang
tetap bekerja.
2. Senioritas dapat melapangkan cara untuk kemampuan tetapi umumnya
hanya pada saat tidak ada karyawan senior yang memenuhi syarat untuk
pekerjaan itu.
3. Senioritas biasanya berdasarkan pada tanggal karyawan bergabung
dengan organisasi, bukan pada tanggal karyawan menduduki pekerjaan
tertentu.
4. Karena senioritas biasanya berlaku diseluruh organisasi, karyawan di
sebuah pekerjaan normalnya dibolehkan untuk menggantikan karyawan di
pekerjaan lainnya yang disediakan bagi karyawan senior yang mampu
melakukan pekerjaan itu tanpa membutuhkan pelatihan lebih lanjut.
Download