soal kedaulatan bangsa

advertisement
SOAL KEDAULATAN BANGSA
Isu terorisme yang mekar di Indonesia memunculkan kesan negatif dan
kritik kepada pemerintah. Pemerintah Indonesia menurut sejumlah pengeritik
terkesan telah terbawa oleh skenario negara asing khususnya Amerika Serikat
tentang adanya terorisme di Indonesia. Jaringan Alqaidah dan Jama’ah Islamiyah
disebut-sebut sebagai biang kelompok terorisme yang memiliki kaitan dengan
sejumlah pengeboman di negeri ini.
Indikasi adanya skenario asing membuat Indonesia terjebak di dalamnya
ditunjukkan antara lain. Pertama, penangkapan pemimpin Majelis Mujahidin K.H.
Abubakar Ba’asyir secara sangat terburu-buru dan paksa, yang menimbulkan
kontroversi. Kedua, dukungan resmi pemerintah Indonesia kepada internasional
untuk dimasukkannya Jama’ah Islamiyah sebagai kelompok teroris internasional.
Kedua sikap tersebut seakan menunjukkan kepada pihak asing bahwa pemerintah
Indonesia sangat serius untuk memerangi terorisme
Maka kini muncul perasaan dan kritik publik, bahwa pemerintah Indonesia
telah terdikte oleh asing. Bahwa bangsa Indonesia mulai terkoyak kedaulatannya
oleh campur tangan asing dalam urusan-urusan dalam negeri Indonesia. Kesan
tersebut kemudian makin diperkuat dengan pertemuan Presiden Megawati
Soekarnoputri dengan sejumlah Kepala Negara asing khususnya Presiden AS
George W Bush yang demikian akrab, yang memunculkan simbolisme
“kesusksesan Indonesia” dalam memerangi terorisme dan diikuti akan adanya
bantuan Amerika Serikan kepada Indonesia.
Kita ingin tragedi Bali dan sejumlah pengeboman di negeri ini dapat
diusut dan dituntaskan melalui proses hukum yang objektif. Kita juga ingin
Indonesia bebas dari kekerasan apapun, termasuk apa yang disebut terorisme.
Tetapi kita sangat ingin bahwa tragedi-tragedi tersebut diselesaikan oleh sistem
hukum dan kedaulatan bangsa sendiri tanpa intervensi dan sponsor negara asing
mana pun. Kedaulatan bangsa dan negara Indonesia jangan tergadai apapun
alasannya.
Bangsa Indonesia memang tidak bisa tegak karena utang luar negari yang
membengkak dan membuat negeri ini sangat tergantung pada negara-negara
donor. Tetapi mestinya pemerintah Indonesia juga dapat bersikap tegas untuk
mengangkat kedaulatan negara di atas apapun yang menjadi beban negeri ini.
Potensi bangsa ini masih cukup besar untuk menyelesaikan utang dan kritis jika
saja pemerintah saat ini cukup kuat, efektif, dan memiliki kinerja yang kokoh.
Pemerintah itu simbol salah satu negara di hadapan negara-negara lain
yang sederajat dan semartabat. Jika pemerintah Indonesia lembek, tidak berani
bersikap, selalu diam, dan mudah mengikuti sikap politik negara asing hanya
karena merasa tak berdaya maka pertaruhannya ialah martabat dan kedaulatan
bangsa secara keseluruhan. Kita memerlukan pemerintahan yang berani bersikap
tegas atas intervensi asing atasnama apapun dan melalui jalur apapun. Bukankah
sikap seperti itu merupakan semangat dari kemerdekaan Indonesia tahun 1945?
Jangan jadikan kedaulatan dan martabat Indoensia tergadai di pangkuan negara
asing! (HNs)
Sumber: SM-23-2002
Download