Seri Khotbah yang Hebat: Cinta Segitiga

advertisement
Seri Khotbah yang Hebat: Cinta Segitiga
Written by Daniel Ronda
Tuesday, 04 November 2014 02:29 - Last Updated Tuesday, 11 November 2014 01:20
Catatan Pendek DR: “Khotbah yang Hebat: Cinta Segitiga (14)” –
Mencintai apa yang dikerjakan adalah kunci sukses dalam melakukan sesuatu begitu kata
orang bijak. Saya rasa ini juga berlaku dalam khotbah. Alangkah sedih saya mendengar ketika
seseorang berkata bahwa berkhotbah itu membuat dia menjadi stres. Berkhotbah dianggap
sesuatu beban yang begitu berat. Memang tidak ada tugas yang ringan, namun sayang jika
khotbah menjadi suatu yang memberatkan. Tidak sedikit khotbah akhirnya jatuh kepada bentuk
curhat dan cerita-cerita aktivitas keseharian sang pengkhotbah, khotbah menjadi tidak fokus
kepada teks Firman Tuhan tapi kepada cerita-cerita keseharian yang tidak ada hubungan
dengan teks. Khotbah menjadi ajang cerita hobi dan peristiwa-peristiwa yang muncul dalam
kancah perpolitikan di Indonesia atau hobi main sepakbola dan seterusnya. Frustasi muncul di
dalam jemaat yang merasa bahwa gembalanya tidak memberikan makanan rohani yang terbaik
bagi mereka, sedangkan gembala frustasi karena tidak menyukai berdiri di mimbar
menyampaikan firman Tuhan. Bagaimana membuat khotbah itu menjadi sesuatu yang
membuat kita bersemanagat dalam menyiapkan dan menyampaikannya?
Ada tiga cinta segitiga yang harus dimiliki oleh seorang pengkhotbah. Saya harap ini tidak
dianggap negatif istilah cinta segitiga ini sebagaimana pengertian umumnya cinta segitiga ini.
Istilah ini saya pinjam dari dosen khotbah saya Dr Elssworth Kallas tentang tiga cinta yang
seharusnya dimiliki pengkhotbah:
1) Cinta kepada khotbahnya: Seorang yang hendak menyiapkan khotbah sudah
mengantisipasinya dengan semangat bahwa dia akan bekhotbah. Semangat itu lalu muncul
dalam kegairahan dalam menyiapkan khotbah dengan gembira dan sungguh-sungguh. Lalu
studi teks menjadi suatu yang menyenangkan dan kagum melihat teks yang dibaca. Poin-poin
amanat khotbah yang didapat terasa seperti sebuah cahaya kebenaran yang membuat kita
bersukacita menemukannya. Lalu kita merasakan gairah untuk menyusun argumen
1/2
Seri Khotbah yang Hebat: Cinta Segitiga
Written by Daniel Ronda
Tuesday, 04 November 2014 02:29 - Last Updated Tuesday, 11 November 2014 01:20
penjelasan-memberikan ilustrasi-dan akhirnya membuat aplikasinya. Setelah itu waktu kita
menyampaikannya di mimbar kita bawa dengan sukacita dan penuh semangat, serasa tidak
sabar untuk membukakan kebenaran-kebenaran yang ditemukan. Ini yang saya maksud
dengan cinta kepada khotbah yang disampaikan;
2) Cinta kepada jemaat yang dilayani. Panggilan kita buat hanya cinta dalam menyusun dan
menyampaikan khotbah. Kita juga patut cinta jemaat yang kita layani. Karena kepada
merekalah firman Tuhan itu diperuntukkan. Yesus memberi teladan bagaimana Dia merindukan
umat Tuhan kembali kepada jalan Tuhan. Itu seharusnya juga menjadi cinta sang pengkhotbah.
Sekalipun dia harus menegur dosa umat Allah, namun motivasi dari teguran itu adalah cintanya
kepada jemaat. Khotbah bukan pelampiasan sakit hati dan kemarahan sang pengkhotbah atas
jemaatnya. Tidak layak seorang naik mimbar membawa kepedihan, kemarahan bahkan
sindiran kepada jemaatnya. Jemaat bukan untuk disakiti tapi dicintai oleh sang pengkhotbah;
3) Cinta kepada Kristus. Ini cinta utama sang pengkhotbah yaitu dia mencintai Kristus yang
adalah Tuhan dan pusat pemberitaannya. Kecintaan kepada Kristus ditunjukkan dalam relasi
yang dalam dengan Dia dalam doa dan meditasi yang dalam denganNya. Cinta kepada Kristus
dengan menyukai Firman Tuhan bahkan mendiskusikan atau membagikan firman Tuhan yang
membuatnya mendapat lawatan Tuhan. Cinta kepada Tuhan juga dinyatakan dengan ketaatan
dalam kehidupan. Tidak ada hal yang menyenangkan bahwa segala kebenaran yang akan
dikhotbahkan lebih dahulu ditaati dan dihidupi oleh sang pengkhotbah.
Inilah yang dimaksud dengan cinta segitiga di mana kita mencintai khotbah-orang yang
dilayani-dan terutama cinta kita kepada Kristus. Ketiga cinta inilah yang akan melahirkan
khotbah-khotbah hebat dan yang diurapi. Selamat mencinta! (*DR*)
2/2
Download