analisa sistem perdagangan berjangka komoditi pengertian

advertisement
18/10/2016
MANFAAT DIUNDANGKAN UU NO 10/2011
TENTANG PERDAGANGAN BERJANGKA
KOMODITI
ANALISA SISTEM PERDAGANGAN
BERJANGKA KOMODITI
• Meningkatkan kegiatan usaha komoditi agar dapat
terselenggara secara teratur, wajar, efisien, dan
efektif.
• Terlindunginya masyarakat dari tindakan atau
praktik perdagangan yang merugikan
• Memberikan kepastian hukum kepada semua pihak
yang melakukan perdagangan berjangka komoditi.
NAMA
: Dony Putra Setiawan
NIM
: 156010100111003
NO.ABSEN : 2
Nama
: Zuhro Puspitasari
NIM
: 156010100111025
NO.ABSEN : 3
1
2
PENGERTIAN PERDAGANGAN BERJANGKA
KOMODOTI
PARA PIHAK DALAM PERDAGANGAN
BERJANGKA KOMODITI
• Menurut ketentuan dalam Pasal 1 Angka 1 UU No 10/ 2011 Tentang
Perdagangan Berjangka Komoditi, Perdagangan Berjangka Komoditi
(Perdagangan Berjangka) adalah segala sesuatu yg berkaitan dengan
jual beli komoditi dengan penarikan margin dan dengan
penyelesaiannya kemudian berdasarkan Kontrak Berjangka, Kontrak
Derivatif Syariah, dan/atau Kontrak Derivatif lain-lainnya.
• Kontrak berjangka adalah suatu bentuk kontrak standar untuk
membeli atau menjual komoditi dengan penyelesaian kemudian
sebagaimana yg ditetapkan dalam kontrak yg diperdagangkan (Pasal 1
Angka 5).
• Kontrak derivatif adalah kontrak yg nilai dan harganya bergangtung
pada subjek komoditi. (Pasal 1 Angka 6).
• Kontrak Derivatif Syariah adalah kontrak derivatif yang sesuai dengan
prinsip-prinsip syariah. (Pasal 1 Angka 7)
3
• Badan Pengawas Perdagangan Berjangka Komoditi
(Bappebti) adalah lembaga pemerintah yg tugas
pokoknya
melakukan
pembinaan,
pengaturan,
pengembangan, dan pengawasan perdagangan
berjangka (Pasal 1 Angka 3)
• Bursa
berjangka
adalah
badan
usaha
yg
menyelenggarakan dan menyediakan sistem dan/atau
sarana untuk kegiatan jual beli komoditi. (Pasal 1 Angka
4)
• Lembaga kliring berjangka adalah badan usaha yg
menyelenggarakan dan menyediakan sistem dan/atau
sarana untuk pelaksanaan kliring dan penjaminan
penyelesaian transaksi perdagangan berjangka. (Pasal 1
Angka 9)
4
18/10/2016
• Pialang berjangka adalah badan usaha yg melakukan
kegiatan jual beli komoditi atas amanat nasabah
dengan menarik sejumlah uang dan/ atau surat
berharga tertentu sebagai margin untuk menjamin
traksi tersebut. (Pasal 1 Angka 17)
• Pedagang berjangka adalah anggota bursa berjangka yg
hanya berhak melakukan transaksi di bursa berjangka
untuk diri sendiri atau kelompok usahanya (Pasal 1
Angka 21)
• Penasehat berjangka adalah pihak yg memberikan
nasihat kepada pihak lain (kliennya) mengenai jual beli
komoditi dengan menerima imbalan (Pasal 1 Angka 18)
5
PERDAGANGAN BERJANGKA
KOMODITI SYARIAH
• Pengaturan tentang parameter perdagangan berjangka
komoditi syariah mengacu pada Fatwa Dewan Syariah
Nasional
No:
82/DSN-MUI/VIII/2011
Tentang
Perdagangan Komoditi Berdasarkan Prinsip Syariah Di
Bursa Komoditi , yang memuat, (1) ketentuan umum,
(2) ketentuan hukum, (3) ketentuan mengenai
perdagangan, (4) ketentuan mengenai bursa, (5)
ketentuan mengenai mekanisme perdagangan serah
terima fisik, (6) ketentuan mengenai mekanisme
perdagangan dengan penjualan lanjutan, (7) ketentuan
mengenai agen dan mekanisme perdagangannya, dan
(9) ketentuan penutup
7
• Pengelola sentra dana berjangka adalah pihak yg
melakukan
usaha
yg
berkaitan
dengan
penghimpunan dan pengelolaan dana dari peserta
sentra dana berjangka untuk diinvestasikan dalam
kontrak berjangka (Pasal 1 Angka 20)
• Nasabah adalah pihak yg melakukan transaksi
melalui rekening yg dikelola oleh pialang berjangka.
(Pasal 1 Angka 22)
6
MANFAAT PERDAGANGAN BERJANGKA
KOMODITI BAGI PARA PIHAK
• Sebagai sarana pengelolaan resiko melalui
kegiatan lindung nilai (hedging)
• Sarana pembentukan harga (price discovery)
• Sebagai alternatif investasi
• Sebagai harga rujukan yang transparan yang
menjadi acuan harga dunia.
8
18/10/2016
MEKANISME PERDAGANGAN BERJANGKA KOMODITI
Menteri Perindustrian dan
Perdagangan
BI, OJK, Kejaksaan,
Pengadilan, Kepolisian
Badan Pengawas
Perdagangan Berjangka
Komoditi
Kliring Berjangka
Indonesia
KOMODITI YANG DAPAT DIJADIKAN
SUBJEK KONTRAK BERJANGKA
Peraturan Kepala Badan Pengawas Perdagangan Berjangka Komoditi
Nomor 123/BAPPEBTI/PER/08/2015
Badan Pengawasan Luar
Negeri
Bursa Berjangaka
Pialang
a. Di bidang pertanian dan perkebunan : kopi;kelapa sawit dan
turunannya; karet; kakao; lada; mete; cengkeh; kacang tanah;
kedelai; jagung; kopra; dan teh.
b. Di bidang pertambangan dan energi : emas; timah;
aluminium;bahan bakar minyak; gas alam; tenaga listrik; dan
batu bara.
c. Di bidang industri : gula pasir; plywood; pulp dan kertas; benang;
semen; dan pupuk.
d. Di bidang perikanan dan kelautan :udang; ikan; dan rumput laut
e. Di bidang keuangan : mata uang asing dan Surat Utang Negara RI
Nasabah
9
10
Badan Pengawas Perdagangan
Berjangka Komoditi
HAMBATAN-HAMBATAN PELAKSANAAN
PERDAGANGAN BERJANGKA KOMODITI
• Bappebti dapat melakukan pembinaan,
pengaturan, dan pengawasan sehari-hari
kegiatan Perdagangan Berjangka Komoditi
(Pasal 4 dan 5 Undang-Undang Nomor 10
Tahun 2011 Tentang Perubahan Atas UndangUndang Nomor 32 Tahun 1997 Tentang
Perdagangan Berjangka Komoditi)
• Minimnya pengetahuan masyarakat tentang
perdagangan berjangka komoditi, sehingga
bursa berjangka peminatnya tidak sebanyak
bursa efek.
• Terbatasnya jenis komoditi yang menjadi
subjek kontrak berjangka
11
12
18/10/2016
SARAN-SARAN
DAFTAR PUSTAKA
• Perlunya sosialisasi kepada masyarakat terkait
instrumen perdagangan berjangka komoditi
• Perlunya penambahan jenis komoditi yang
menjadi subjek kontrak berjangka dalam
perdagangan berjangka komoditi
• Undang-Undang Nomor 32 Tahun 1997 Tentang
Perdagangan Berjangka Komoditi
• Undang-Undang Nomor 10 Tahun 2011 Tentang
Perubahan Atas Undang-Undang Nomor 32 Tahun 1997
Tentang Perdagangan Berjangka Komoditi
• Peraturan Kepala Badan Pengawas Perdagangan
Berjangka Komoditi Nomor 123/BAPPEBTI/PER/08/2015
Tentang Komoditi Yang Dapat Dijadikan Subjek Kontrak
Berjangka, Kontrak Derivatif Syariah, Dan/Atau Kontrak
Derivatif Lainnya Yang Diperdagangkan Di Bursa
Berjangka
• https://www.bappebti.go.id/id/edu/brochures/detail/12
2.html (diakses 8 Oktober 2016)
13
TERIMA KASIH
15
14
Download