HUKUM WARIS PERDATA BARAT

advertisement
HUKUM WARIS
PERDATA BARAT
PENGERTIAN HUKUM WARIS
I.

Hukum waris adalah hukum yang mengatur mengenai apa
yang harus terjadi dengan harta kekayaan seseorang yang
meninggal dunia, dengan lain perkataan mengatur peralihan
harta kekayaan yang ditinggalkan seseorang yang meninggal
serta akibat-akibatnya bagi ahli waris.

PADA ASASNYA, yang dapat diwariskan “hanya hak-hak dan
kewajiban dibidang hukum kekayaan saja”

KECUALI (hak dan kewajiban dibidang hukum kekayaan yang
tidak dapat diwariskan);
Perjanjian kerja, hubungan kerja, keanggotaan perseroan,
pemberian kuasa.

Hak-hak dan kewajiban dibidang hukum yang dapat
diwariskan;
Hak suami, menyangkal keabsahan seorang anak
2
II. PENEMPATAN HUKUM WARIS DAN PENGATURAN ALASAN PEMBENTUK
UNDANG-UNDANG
 Pasal 528 dan 584 KUHPerdata Bab XII s.d XVIII KUHPerdata
III.
SUBJEK HUKUM WARIS
 Pewaris
 Meninggalkan harta
 Diduga meninggal dengan meninggalkan harta
 Ahli waris
 Sudah lahir pada saat warisan terbuka (pasal 836 KUHPerdata)
IV. SYARAT PEWARISAN
 Pewaris meninggal meninggalkan harta
 Antara pewaris dan ahli waris harus ada hubungan darah (untuk mewaris
berdasarkan UU)
 Ahli waris harus patut mewaris →onwaardig (pasal 838 KUHPerdata)
V. MENINGGAL BERSAMA-SAMA ANTARA PEWARIS DAN AHLI WARIS
 Pasal 831 KUHPerdata: malapetaka yang sama;
 Jika tidak diketahui siapa yang meninggal terlebih dahulu → tidak saling mewaris
 Harus dibuktikan: selisih 1 detik dianggap tidak meninggal bersama-sama.
3
VI. PRINSIP UMUM DALAM KEWARISAN
a. Pewarisan terjadi karena meninggalnya pewaris dengan
sejumlah harta
b. Hak-hak dan kewajiban dibidang harta kekayaan “beralih”
demi hukum. Pasal 833 KUHPerdata (Saisine) → menimbulkan
hak menuntut → Heriditatis Petitio
c. Yang berhak mewaris menurut UU mereka yang mempunyai
hubungan darah → pasal 832 KUHPerdata
d. Harta tidak boleh dibiarkan tidak terbagi
e. Setiap orang cakap mewaris kecuali pasal 838 KUHPerdata
(onwaardig)
VII. CARA MEWARIS
1. Mewaris berdasarkan UU (ab intestato)
a) Atas dasar kedudukan sendiri
b) Atas dasar penggantian
2. Mewaris berdasarkan testament
4
VIII. MEWARIS BERDASARKAN UU
a) Atas dasar kedudukan sendiri
Penggolongan ahli waria berdasarkan garis keutamaan
– Golongan I Ps. 852-852a KUHPerdata
– Golongan II Ps. 855 KUHPerdata
– Golongan III Ps. 850 yo 858 KUHPerdata
kloving
– Golongan IV Ps. 858 s.d 861 KUHPerdata
b) Berdasarkan penggantian
Syarat penggantian → orang yang digantikan telah meninggal
terlebih dahulu dari pewaris
Macam penggantian:
– Dalam garis lencang kebawah tanpa batas → pasal 842
KUHPdt
– Dalam garis menyamping; saudara digantikan anak-anaknya
→ pasal 844 KUHPerdata
– Penggantian dalam garis samping dalam hal ini yang tampil
adalah anggota keluarga yang lebih jauh tingkat hubungannya
daripada saudara, misalnya paman, bibi, atau keponakan
5
MEWARIS BERDASARKAN UU (AB INTESTATO)
Gol. I

Pasal 852 BW
Suami/istri beserta keturunannya
Gol. II
Orang tua dan saudara kandung

Pasal 854 s.d 857 BW
6
Gol. III

Pasal 850 s.d 853 BW
Kakek+nenek (ke atas)
kloving
Pada gol.III terjadi kloving → ½ harta untuk keluarga ibu dan ½ untuk
keluarga ayah, keluarga sedarah dalam garis lurus ke atas → pasal
850 dan 853 KUHPerdata
Gol. IV
Keluarga sedarah lainnya dalam garis menyamping
sampai derajat ke-6 (pasal 858) → paman+bibi
7
BAGIAN ANAK LUAR KAWIN (ALK)
 Diakui → pasal 862-863 KUHPerdata
Bagian ALK diakui:
Bersama Gol. I → 1/3 dari bagian anak sah
Bersama Gol. II → ½ dari harta peninggalan
Bersama Gol. III → ¾ dari harta peninggalan
8
IX. MEWARIS BERDASARKAN TESTAMENT
1. Arti Testament → pasal 875 KUHPerdata → suatu akta yang
memuat tentang apa yang dikehendaki terhadap harta setelah
ia meninggal dunia dan dapat dicabut kembali
→ Pernyataan sepihak
2. Unsur-unsur testament
a. Akta
b. Pernyataan kehendak
c. Apa yang akan terjadi setelah ia meninggal terhadap harta
d. Dapat dicabut kembali
3. Syarat membuat testament
a. Dewasa → 18 tahun (cakap bertindak)
b. Akal sehat
c. Tidak dapat pengampuan
d. Tidak ada unsur paksaan, kekhilafan, kekeliruan
e. Isi harus jelas
9
4.
Isi testament
a.
b.
c.
5.
Erfstelling → pasal 954 KUHPerdata
└ Testamentair erfgenaam
Legaat (berhubungan dengan harta) → pasal 957 KUHPerdata
└ Legetaris
Codicil (tidak berhubungan dengan harta)
Pencabutan testament
a.
b.
Secara tegas, jika dibuat surat wasiat baru yang isinya mengenai
pencabutan surat wasiat
Secara diam-diam, dibuat testament baru yang memuat pesanpesan yang bertentangan dengan testament lama
10
X. HAK DAN KEWAJIBAN PEWARIS DAN AHLI WARIS
1. Pewaris

Hak → berkaitan dengan testament

Kewajiban → memperhatikan pembatasan bagian mutlak (legitieme portie)

L.P. → bagian tertentu dari ahli waris tertentu yang tidak dapat disingkirkan

Pasal 914 KUHPerdata → ahli waris yang mempunyai hak L.P anak sah

Pasal 915 KUHPerdata → L.P. orang tua

Pasal 916 KUHPerdata → L.P. anak luar kawin
2.
Ahli waris

Hak
1. Menentukan sikap terhadap harta peninggalan
2. Menerima → diam-diam
→ tegas
3. Menerima dengan catatan (beneficiare)
4. Menolak warisan

Kewajiban
1. Memelihara H.P.
2. Cara pembagian warisan
3. Melunasi hutang
4. Melaksanakan wasiat
11
XI. PERIHAL PEMBAGIAN WARISAN
1. Prinsip pembagian warisan (pasal 1066 KUHPerdata)



2.
Tidak seorang ahli warispun dapat dipaksa untuk membiarkan harta
waris tidak terbagi
Pembagian H.P. dapat dituntut setiap saat (walaupun ada testament yang
melarang)
Pembagian dapat ditangguhkan jangka waktu 15 tahun dengan
persetujuan semua ahli waris
Cara pembagian warisan



Pasal 1069 KUHPerdata
Jika semua ahli waris hadir maka pembagian dapat dilakukan menurut
cara yang mereka kehendaki bersama, dengan akta pilihan mereka
Pasal 1071 & 1072 KUHPerdata:
 Salah satu ahli waris tidak mau membantu
 Salah satu ahli waris lalai
 Salah satu ahli waris belum dewasa/di bawah pengampuan → dengan
keputusan hakim, Balai Harta Peninggalan (BHP) mewakili mereka
Pasal 1074 KUHPerdata
 Pembagian harus dengan akta otentik (Notaris)
 Soal yang berhubungan erat dengan pembagian warisan → INBRENG;
pengembalian benda pada boedel warisan
12
XII. HARTA PENINGGALAN TAK TERURUS
 Pasal 1126 KUHPerdata
•
•
•
Harta peninggalan tak terurus jika;
Tidak ada yang tampil sebagai ahli waris
Semua ahli waris menolak
 Pasal 1127 KUHPerdata
•
Demi hukum BHP wajib mengurus harta tersebut pada saat awal
pengurusannya harus memberitahu kejaksaan
 Pasal 1128 KUHPerdata
Kewajiban BHP:
• Dalam hal dianggap perlu, menyegel HP
• Membuat daftar tentang HP
• Membayar hutang pewaris
• Menyelesaikan Legaat
• Membuat pertanggungjawaban
 Pasal 1129 KUHPerdata

Lewat jangka waktu 3 tahun terhitung mulai terbukanya warisan, tidak ada
ahli waris yang tampil, BHP harus membuat perhitungan penutup pada
negara “Negara berhak menguasai harta peninggalan”
13
Download