Uploaded by User87421

database penyediaan air minum

advertisement
PENGEMBANGAN
SISTEM INFORMASI TEKNOLOGI
PENGOLAHAN AIR
Oleh
Heru Dwi Wahjono, B.Eng.
Kelompok Teknologi Pengelolaan Air Bersih dan Limbah Cair
Direktorat Teknologi Lingkungan, Deputi Bidang Teknologi
Informasi, Energi, Material dan Lingkungan
Badan Pengkajian Dan Penerapan Teknologi
Jakarta, 1999
Pengembangan Sistem Informasi Teknologi Pengolahan Air
I. PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang
Kebutuhan akan informasi teknologi khususnya paket teknologi yang siap pakai untuk
menunjang berbagai sektor pembangunan dewasa ini sangatlah dibutuhkan oleh berbagai
lapisan masyarkat khususnya masyarakat usaha kecil dan menengah (UKM). Menghadapi era
globalisasi, teknologi informasi sangat dibutuhkan dalam rangka menyebarkan paket-paket
informasi teknologi tersebut ke seluruh pelosok daerah di tanah air atau bahkan sampai ke
seluruh dunia. Dengan memanfaatkan teknologi sistem informasi dan infrastruktur jaringan
yang sudah ada di tanah air, informasi paket-paket teknologi ini akan disebarkan secara
elektronik khususnya mengarah kepada kelompok industri atau usaha kecil dan menengah.
Dengan adanya penyebaran informasi teknologi ini diharapankan dapat membantu mengatasi
permasalahan kebutuhan teknologi yang sedang dialami oleh UKM, sehingga dapat
meningkatkan kualitas dan kuantitas produksinya.
1.2. Masalah Air Bersih
Pengadaan air bersih di Indonesia khususnya untuk skala yang besar masih terpusat di
daerah perkotaan, dan dikelola oleh Perusahan Air Minum (PAM) kota yang bersangkutan.
Namun demikian secara nasional jumlahnya masih belum mencukupi dan dapat dikatakan relatif
kecil yakni 16,08 % ( Supas 1995). Untuk daerah yang belum mendapatkan pelayanan air bersih
dari PAM umumnya mereka menggunakan air tanah (sumur), air sungai, air hujan, air sumber
(mata air) dan lainnya. Dari hasil survey penduduk antar sensus (SUPAS) 1995, prosentasi
banyaknya rumah tangga dan sumber air minum yang digunakan di berbagai daerah di Indonesia
sangat bervariasi tergantung dari kondisi geografisnya. Secara nasional yakni sebagai berikut :
Air Leding 16,08%
0,8
Air tanah dengan
pompa 11,61%
2,62
4,91
16,08
13,92
11,61
Air sumur perigi
49,92%
Air sumber (mata air)
13,92%
Air sungai 4,91%
49,92
Air hujan 2,62%
Lain-lain 0,8%
Permasalahan yang timbul yakni sering dijumpai bahwa kulaitas air tanah maupun air
sungai yang digunakan masyarakat kurang memenuhi syarat sebagai air minum yang sehat
bahkan di beberapa tempat bahkan tidak layak untuk diminum. Air yang layak diminum,
mempunyai standar persyaratan tertentu yakni persyaratan fisis, kimiawi dan bakteriologis,
dan syarat tersebut merupakan satu kesatuan. Jadi jika ada satu saja parameter yang tidak
memenuhi syarat maka air tesebut tidak layak untuk diminum. Pemakaian air minum yang tidak
memenuhi standar kualitas tersebut dapat menimbulkan gangguan kesehatan, baik secara
langsung dan cepat maupun tidak langsung dan secara perlahan.
2
Heru Dwi Wahjono, B.Eng.
Pengembangan Sistem Informasi Teknologi Pengolahan Air
Masalah air bersih yang memenuhi syarat kesehatan tidak hanya dialami oleh
masyarakat umum, tetapai juga sering dialami oleh masyarakat industri khususnya industri
kecil dan menengah yang bergerak di dalam industri proses khususnya proses pengolahan
makanan dan minuman serta proses yang berhubungan dengan senyawa kimia. Masalah air
bersih yang kurang memenuhi syarat tersebut sangat berpengarauh terhadap kualitas produk.
Sebagai contoh di dalam industri makanan dan minuman jika air yang digunakan kurang baik
maka produk yang dihasilkan juga kurang baik, apalagi jika air yang digunakan tidak steril maka
produk yang dihasilkan dapat terkontaminasi oleh mikroorganisme patogen yang mana dapat
membayakan konsumen.
1.3. Masalah Air Limbah
Masalah pencemaran lingkungan di kota besar, khususnya DKI Jakarta telah
menunjukkan gejala yang cukup serius, khususnya masalah pencemaran air. Penyebab dari
pencemaran tadi tidak hanya berasal dari buangan industri dari pabrik-pabrik yang membuang
begitu saja air limbahnya tanpa pengolahan lebih dahulu ke sungai atau ke laut, tetapi juga
yang tidak kalah memegang andil baik secara sengaja atau tidak adalah masyarakat Jakarta itu
sendiri. Yakni akibat air buangan rumah tangga yang jumlahnya makin hari makin besar sesuai
dengan perkembangan penduduk maupun perkembangan kota Jakarta. Ditambah lagi rendahnya
kesadaran sebagian masyarakat yang langsung membuang kotoran/tinja maupun sampah ke
dalam sungai, menyebabkan proses pencemaran sungai-sungai yang ada di Jakarta bertambah
cepat.
Air limbah kota-kota besar di Indonesia khususnya Jakarta secara garis besar dapat
dibagi menjadi tiga yaitu air limbah industri dan air limbah domestik yakni yang berasal dari
buangan rumah tangga dan yang ke tiga yakni air limbah dari perkantoran dan pertokoan
(daerah kemersial). Saat ini pencemaran akibat limbah domistik telah menunjukkan tingkat
yang cukup serius. Selain itu sumber pencemaran yang potensial adalah air limbah yang berasal
dari kegiatan industri kecil menengah.
Untuk industri besar, masalah air limbah mungkin dapat diatasi oleh pihak industri
sendiri karena mempunyai modal yang cukup, tetapi untuk masalah limbah dari industri kecil
dan menengah yang jumlahnya sangat banyak sekali tersebut belum tersentuh sama sekali.
Sebagai contoh misalnya industri kecil tahu-tempe. Limbah industri tahu/tempe ini dapat
menimbulkan pencemaran yang cukup berat karena mengandung polutan organik yang cukup
tinggi. Dari beberapa hasil penelitian, konsentrasi COD (Chemical Oxygen Demand) di dalam
air limbah industri tahu-tempe cukup tinggi yakni berkisar antara 7.000 - 10.000 ppm, serta
mempunyai keasaman yang rendah yakni pH 4-5. Dengan kondisi seperti tersebut di atas, air
limbah industri tahu-tempe merupakan salah satu sumber pencemaran lingkungan yang sangat
potersial.
Saat ini pengelolaan air limbah industri tahu-tempe umumnya dilakukan dengan cara
membuat bak penampung air limbah sehingga terjadi proses anaerob. Dengan adanya proses
biologis anaerob tersebut maka kandungan polutan organik yang ada di dalam air limbah dapat
diturunkan. Tetapi dengan proses tersebut efisiesi pengolahan hanya berkisar antara 50 % 70 % saja. Dengan demikian jika konsertarsi COD dalam air limbah 7000 ppm, maka kadar COD
yang keluar masih cukup tinggi yakni sekitar 2100 ppm, sehinga hal ini masih menjadi sumber
pencemaran lingkungan.
Heru Dwi Wahjono, B.Eng.
3
Pengembangan Sistem Informasi Teknologi Pengolahan Air
1.4. Informasi Teknologi Pengolahan Air
Pada dasarnya masalah yang sering dihadapi oleh usaha kecil dan menengah adalah
masalah penyediaan air bersih dari sumber air baku yang tidak bersih dan masalah pengolahan
air limbah agar tidak mencemari lingkungan. Oleh karena itu untuk menanggulangi masalahmasalah ini mereka membutuhkan informasi bagaimana menyediakan air bersih untuk keperluan
hidup dan usaha mereka, atau bagaimana mengolah air limbah yang dihasilkan dari kegiatan
industri mereka.
Beberapa teknologi pengolahan air bersih dan pengolahan air limbah yang dapat
diterapkan untuk membantu usaha kecil dan menengah antara lain adalah :
a. Teknologi Pengolahan Air Bersih :
1. Alat pengolahan air bersih dengan saringan pasir lambat - upflow.
2. Alat pengolahan air sumur siap minum.
3. Filter untuk menghilangkan zat besi dan mangan dalam air.
4. Filter untuk menghilangkan kesadahan.
5. Teknologi pembuatan air mineral.
6. Alat pengolahan air asin menjadi air minum dengan sistem osmosis balik.
7. Teknologi pengolahan air gambut.
b. Teknologi Pengolahan Air Limbah :
8. Pengolahan air limbah rumah tangga dengan sistem biofilter anaerob-aerob.
9. Pengolahan air limbah rumah sakit.
10. Pengolahan air limbah industri tahu tempe.
11. Pengolahan air limbah elektroplating.
12. Pengolahan air limbah penyamakan kulit.
13. Pengolahan air limbah industri pabrik kecap.
14. Dsb.
Gambar 1. Teknologi Pengolahan Air Bersih
Gambar 2. Teknologi Pengolahan Air Limbah
Untuk mempermudah para usaha kecil dan menengah dalam memperoleh informasi
paket teknologi pengolahan air, maka penyajian dan penyebaran informasi paket teknologi ini
dapat dilakukan dengan memanfaatkan teknologi sistem informasi hypertext dalam jaringan
global internet. Dengan memanfaatkan teknologi ini, maka para usaha kecil/menengah, para
penyedia teknologi, yayasan pemberi modal, dan lain-lain akan terjaring sehingga
mempermudah mereka dalam melakukan aktifitas industri dan bisnis mereka.
4
Heru Dwi Wahjono, B.Eng.
Pengembangan Sistem Informasi Teknologi Pengolahan Air
Gambar 3. Penyebaran Paket Informasi Teknologi Secara Elektronis
dari Unit Kerja Teknis BPPT ke Usaha Kecil dan Menengah
Agar selalu dapat memberikan informasi teknologi yang terkini, proses editing dan
penyajian informasi akan dilakukan oleh kelompok kerja atau unit teknis di lingkungan Badan
Pengkajian dan Penerapan Teknologi yang bergerak pada bidang keairan, yaitu kolompok
Teknologi Pengololaan Air Bersih dan Limbah Cair, Direktorat Teknologi Lingkungan, Deputi
Bidang Teknologi Informasi, Energi, Material dan Lingkungan. Kelompok ini bertanggung jawab
atas informasi paket teknologi yang diberikan. Sehingga jika muncul permintaan untuk
bimbingan pelatihan, pelayanan konsultasi teknologi dan sebagainya, kelompok ini bertanggung
jawab juga untuk memberikannya.
Paket-paket teknologi yang telah ditulis dalam format hypertext disajikan melalui
komputer Web server yang akan dikelola oleh kelompok ini, sehingga pos informasi dan
pelayanan teknologi yang ada di sentra industri dapat mengakses langsung informasi tersebut,
atau melalui Iptek Net sebagai pusat penelusuran informasi teknologi setelah data yang berisi
informasi paket teknologi pengolahan air dibuat mirror (salinan) nya di salah satu komputer
Web server di Iptek Net.
Gambar 4. Mirroring Data Informasi Paket Teknologi Pengolahan Air
Heru Dwi Wahjono, B.Eng.
5
Pengembangan Sistem Informasi Teknologi Pengolahan Air
II. TUJUAN DAN SASARAN
2.1. Tujuan
Seiring dengan kemajuan teknologi informasi multimedia berbasis jaringan komputer
global internet, maka kegiatan ini bertujuan memberikan dan menyebarkan paket informasi
teknologi pengolahan air secara elektronik untuk membantu usaha kecil dan menengah dalam
mengatasi masalah pengolalaan air bersih dan masalah pengolahan limbah cair. Selain informasi
teknologi pengolahan air dalam bentuk elektronik, kegiatan ini bertujuan memberikan pelatihan
dalam pengolahan air bersih atau limbah apabila terdapat permintaan dari para usaha kecil dan
menengah.
2.2. Sasaran
Adapun sasaran kegiatan ini adalah menyediakan beberapa paket teknologi pengolahan
air bersih dan air limbah dengan memberikan paket percontohan untuk industri tahu dan
tempe di daerah Semanan, Jakarta Barat.
6
Heru Dwi Wahjono, B.Eng.
Pengembangan Sistem Informasi Teknologi Pengolahan Air
III. METHODOLOGI DAN RUANG LINGKUP KEGIATAN
3.1. Methodologi Studi
Kegiatan penyediaan layanan informasi elektronik untuk paket teknologi pengolahan air
ini terdiri dari dua jenis kegiatan, yaitu :
1. Kegiatan pembuatan informasi elektronik untuk teknologi pengolahan air yang dilakukan
dengan membuat sebuah jaringan penyaji informasi elektronik, yaitu dengan
memanfaatkan jaringan yang sudah ada di lingkungan kerja di BPPT.
2. Kegiatan pelayanan konsultasi dan memberikan pelatihan kepada usaha kecil dan
menengah dengan membuat paket percontohan pengolahan air, yang akan dipasang di
usaha kecil tahu/tempe di daerah Semanan, Jakarta Barat. Selain itu pelatihan
penelusuran informasi elektronik untuk paket teknologi pengolahan air juga diberikan
kepada beberapa orang dari pengusaha tahu/tempe tersebut.
Methodologi pelaksanaan terhadap kedua kegiatan tersebut di atas adalah sebagai berikut :
1. Identifikasi Kebutuhan Teknologi di Sentra Industri.
Untuk mendapatkan masukan tentang teknologi pengolahan air yang dibutuhkan oleh
sentra industri, maka perlu dilakukan survei ke beberapa sentra industri tersebut. Untuk
kegiatan ini akan dipilih sentra industri tahu/tempe di daerah Semanan, Jakarta Barat.
Dengan melakukan survai ini diharapkan mendapatkan masukan tentang masalah-masalah
apa yang sering dihadapi oleh sentra industri tersebut dalam hal pengolahan air bersih
atau limbahnya.
2. Pendefinisian dan Pemilahan Paket Teknologi Pengolahan Air.
Berdasarkan hasil survai yang telah dilakukan, maka perlu mendefinisikan dan memilih
paket-paket teknologi pengolahan air yang memang sangat diperlukan oleh sentra industri
tersebut. Di samping itu juga perlu didefinisikan paket teknologi pengolahan air yang
sangat umum dibutuhkan baik untuk industri kecil maupun besar.
3. Pengumpulan Buku Referensi Teknologi Pengolahan Air.
Untuk mendapatkan informasi teknologi yang dibutuhkan selengkap-lengkapnya, maka
perlu dilakukan pengumpulan bahan artikel atau buku referensi yang menerangkan atau
berisi tentang teknologi pengolahan air.
4. Penyusunan Informasi Elektronik Teknologi Pengolahan Air.
Penyusunan informasi elektronik dilakukan dengan membuat dokumentasi dari paket
teknologi pengolahan air yang dibutuhkan dalam format Microsoft Word dan HTML.
5. Pembuatan Database Server.
Agar informasi elektronik yang telah disusun dapat diakses oleh semua sentra industri
melalui jaringan komputer internet, maka perlu membuat sebuah program Database
Server yang diinstalasikan pada komputer Web Server. Adapun pengelolaannya akan
dilakukan oleh Unit Kerja Teknis Kelompok Teknologi Pengelolaan Air Bersih dan Limbah
Cair, dengan tidak menutup kemungkinan untuk membuat mirror (salinan) nya di IPTEKNet.
6. Pelatihan dan Pelayanan Konsultasi.
Agar kegiatan pelayanan informasi elektronik untuk paket teknologi pengolahan air ini
dapat mencapai sasarannya, maka perlu diadakan pelatihan bagaimana cara menggunakan
layanan informasi ini melalui jaringan komputer internet. Sebagai bentuk nyata layanan
informasi elektronik tersebut dapat ditunjang dengan memberikan pelatihan pembuatan
sebuah unit pengolahan air. Selain itu kelompok ini akan memberikan juga jasa layanan
konsultasi mengenai masalah teknologi pengolahan air.
3.2. Ruang Lingkup Kegiatan
Heru Dwi Wahjono, B.Eng.
7
Pengembangan Sistem Informasi Teknologi Pengolahan Air
Berdasarkan metodologi di atas, maka ruang lingkup kegiatan pelayanan informasi
elektronik teknologi pengolahan air ini dapat dirangkum sebagai berikut :
a. Kegiatan Penyedian Paket Informasi dan Sistem :
1. Identifikasi kebutuhan informasi teknologi pengolahan air pada sentra industri.
2. Pendefinisian paket-paket teknologi pengolahan air yang bersifat tepat guna.
3. Pemilahan paket-paket teknologi pengolahan air berdasarkan kegiatan industri.
4. Pengumpulan dokumen dan referensi penunjang.
5. Penulisan dan editing naskah paket teknologi pengolahan air secara elektronik.
6. Pengadaan dan instalasi hardware dan software untuk komputer yang dijadikan
sebagai server penyaji informasi paket teknologi.
7. Pembuatan RDBMS dan database search engine.
8. Instalasi data paket teknologi pengolahan air ke dalam komputer server dan uji coba.
9. Instalasi komputer pada pos informasi pelayanan teknologi di sentra industri.
b. Kegiatan Pelayanan Konsultasi dan Diklat Teknologi Pengolahan Air :
1. Pelayanan konsultasi teknologi pengolahan air.
2. Pelatihan dalam teknologi pengolahan air (jika terdapat permintaan dari usaha kecil
dan menengah).
3. Pembuatan modul-modul pelatihan.
Tabel Jadwal Kegiatan Agustus 1998 ~ Januari 1999
Uraian Kegiatan
1.
Ags
Sep
Okt
Nop
Des
Jan
Identifikasi kebutuhan informasi teknologi
keairan di sentra industri
2. Pendefinisian dan pemilahan paket-paket
teknologi pengolahan air
3. Pengumpulan dokumen, artikel dan referensi
penunjang
4. Penulisan dan editing naskah paket teknologi
pengolahan air
5. Pengadaan dan instalasi software pada
komputer server
6. Pembuatan RDBMS & database search engine
untuk pencarian data
7. Instalasi data-data paket teknologi
pengolahan air ke komputer server
8. Identifikasi dan instalasi komputer pada pos
PPIT di sentra industri
9. Penulisan laporan kemajuan kegiatan proyek
8
Heru Dwi Wahjono, B.Eng.
Pengembangan Sistem Informasi Teknologi Pengolahan Air
IV. PELAKSANAAN KEGIATAN
4.1. Identifikasi Kebutuhan Informasi Teknologi Pengolahan Air
Identifikasi kebutuhan teknologi dilakukan dengan mengadakan survai ke pusat
pengerajin tahu dan tempe di daerah Semanan, Jakarta Barat dan pusat industri kecil LIK di
Semarang, Jawa Tengah. Pusat pengerajin tahu/tempe Semanan ini merupakan komplek yang
terdiri dari perumahan dan dapur pemrosesan yang didirikan oleh KOPTI untuk para
pengerajinnya. Dapur pemrosesan hanya dapat digunakan sebagai tempat pencucian dan
pengolahan kedelai sebagai bahan pembuatan tahu dan tempe. Proses selanjutnya dilakukan di
dalam rumah masing-masing pengerajin.
Gambar 5. Dapur Pemrosesan
Untuk
pusat
industri
LIK
di
Semarang, Jawa Tengah murapakan pusat
lokasi industri kecil yang umumnya bergerak
di bidang industri perkayuan, dan hanya
terdapat
sedikit
industri
tahu/tempe.
Masalah yang dihadapi para pengerajin pada
umumnya adalah masalah pengolahan limbah
padat kayu dsb. Sedangkan masalah yang
dihadapi oleh para pengerajin tahu dan tempe
khususnya adalah masalah kebutuhan air
tawar, karena air tanah yang dapat diambil
oleh
mereka
untuk
proses
produksi
tahu/tempe masih berasa payau. Hal ini
dikarenakan terdapatnya intrusi air laut di
Kotamadya Semarang ini.
Selain itu dapur pemrosesan hanya
dapat digunakan oleh empat keluarga saja
secara bergantian, sehingga bagi keluarga
yang bukan gilirannya akan melakukan proses
pencucian di dalam rumah. Dengan kondisi
yang seperti ini, maka air bersih yang
dibutuhkan untuk melakukan proses pencucian
bahan baku kedelai akan diperlukan baik di
rumah maupun di dapur pemrosesan. Air
kotor/limbah yang dihasilkannya pun dibuang
begitu saja di selokan-selokan, atau di
tampung ke dalam bak yang cukup besar di
dekat dapur pemrosesan tanpa dilakukan
pemrosesan air limbahnya. Sehingga bagi
penduduk setempat bau yang ditimbulkan oleh
air limbah tersebut dirasakan sebagai
masalah yang cukup serius.
Gambar 6. Pusat Industri LIK, Semarang
Kegiatan identifikasi kebutuhan teknologi di Semanan dan Semarang dilakukan
terhadap beberapa pengerajin (penduduk setempat) dan para pengelola KOPTI (Koperasi
Primer Tahu/Tempe Indonesia). Berikut ini adalah kesimpulan-kesimpulan yang dapat ditarik
dari hasil survai tersebut.
Heru Dwi Wahjono, B.Eng.
9
Pengembangan Sistem Informasi Teknologi Pengolahan Air
Identifikasi hasil produksi :
Menurut keterangan Bapak Handoko sebagai salah seorang pengurus/penyuluh KOPTI,
produksi tahu/tempe dilakukan oleh hampir setiap kepala keluarga di daerah ini, dengan
data-data sebagai berikut :
Jumlah pengerajin
: 679
Kebutuhan bahan baku kedelai : 1.480 ton / bulan atau 73 kg / hari / pengerajin
Bahan baku kedelai seluruhnya diperoleh dari BULOG
(kedelai import)
Rata-rata produksi
: 60~100 kg / hari
Identifikasi kebutuhan air bersih :
Di sentra industri tahu/tempe Semanan, Jakarta Barat kebutuhan air bersih bagi para
penduduk setempat sangat diperlukan. Untuk memenuhi kebutuhan air bersih untuk
makan dan minum, sampai saat ini mereka masih harus membeli dari pedagang air yang
berkeliling di sekitar kawasan pengerajin seharga Rp. 250 / kaleng (20liter). Adapun
kebutuhan air bersih untuk melakukan proses pencucian bahan baku kedelai di dapur
pemrosesan diambil dari dalam tanah yang menurut para pengerajin kualitas air tersebut
dirasakan sudah cukup memadai, karena air yang akan dipakai sudah melalui proses
pengolahan dengan alat pengolahan air bersih yang telah dipasang oleh Departemen
Pekerjaan Umum.
Kebutuhan akan air tawar di sentra industri LIK Semarang, Jawa Tengah umumnya dapat
mereka penuhi dengan cara membuat sumur bor dengan kedalaman tertentu. Sedangkan
untuk mengambil air tanah dengan menggali sumur sampai kedalaman tertentu dimana air
tawar dapat diambil akan dibutuhkan biaya pengeboran yang sangat mahal.
Identifikasi masalah air limbah :
Di sentra industri Semanan, Jakarta Barat yang memiliki jumlah pengerajin cukup
banyak air limbah proses produksi menjadi masalah yang sangat serius. Air limbah yang
dihasilkan di dapur pemrosesan hanya ditampung ke dalam bak penampung tanpa melalui
proses pengolahan lebih lanjut, sehingga bau yang ditimbulkan olehnya menjadi masalah
yang sangat serius. Sedangkan air limbah yang dihasilkan di rumah-rumah hanya
disalurkan ke dalam saluran-saluran air yang hampir tidak mengalir lagi. Para pengerajin
maupun pengurus KOPTI tidak dapat melakukan proses pengolahan air limbah karena
tidak memiliki dana yang cukup besar untuk membuat sebuah alat pengolahan air limbah.
Gambar 7. Bak Penampung Air Limbah dan Kondisi Air Limbah
10
Heru Dwi Wahjono, B.Eng.
Pengembangan Sistem Informasi Teknologi Pengolahan Air
Identifikasi kebutuhan bahan baku, peralatan dan mesin :
Kebutuhan bahan baku kedelai bagi para pengerajin tidak begitu menjadi masalah,
karena para pengerajin yang secara otomatis menjadi anggota KOPTI dapat membelinya
melalui koperasi ini. Sedangkan KOPTI memperolehnya dari BULOG. Begitu juga dengan
peralatan-peralatan yang dibutuhkan pengerajin dapat diperloleh melalui KOPTI. Dari
hasil survai ke lapangan untuk proses pencucian hanya diperlukan alat pemecah kedelai
secara mekanik, tanpa memerlukan bahan bakar atau listrik.
Gambar 8. Alat Pemecah Kedelai
Identifikasi kebutuhan informasi teknologi :
Dari hasil survai para pengerajin hanya melakukan proses produksi dengan menggunakan
teknologi yang sederhana sekali yang sudah sejak lama mereka gunakan. Mereka tidak
memerlukan teknologi canggih untuk membantu pekerjaan mereka karena alasan dana
dan SDM yang sangat kurang. Kalaupun mereka membutuhkan informasi tersebut,
mereka akan bertanya kepada penyuluh di KOPTI. Sedangkan bagi para penyuluh di
KOPTI, informasi teknologi tersebut akan dicari melalui lembaga-lembaga pemerintah,
Universitas atau lembaga-lembaga penelitian lainnya.
Indentifikasi kebutuhan modal :
KOPTI sebagai koperasi yang menangani usaha kecil tahu dan tempe akan memberikan
pinjaman modal kepada para pengerajin yang berpotensi dengan bantuan sebesar kirakira Rp. 250.000,- untuk setiap pengerajin. Modal kerja bagi para pengerajin tidak
begitu menjadi masalah yang serius karena sampai saat ini KOPTI masih dapat
memberikan pinjaman-pinjaman tersebut.
Identifikasi pemasaran/distribusi :
Pemasaran hasil-hasil produksi tahu/tempe mereka, sebagian dijual kepada koperasi dan
sebagaian lagi dapat dijual langsung oleh para pengerajin kepada pembeli di luar
lingkungan mereka sehingga mereka dapat menentukan sendiri harga jualnya.
Identifikasi kebutuhan tenaga kerja dan SDM :
Tenaga kerja yang dapat bekerja di dapur pemrosesan antara 8~10 orang. Kebutuhan
akan tenaga kerja tidak menjadi masalah bagi para pengerajin, karena sebagian besar
tenaga kerja diperoleh dari lingkungan keluarga mereka sendiri. Sedangkan SDM yang
memiliki tingkat kepandaian tertentu dapat mereka peroleh dari KOPTI sebagai
penyuluh lapangan.
Heru Dwi Wahjono, B.Eng.
11
Pengembangan Sistem Informasi Teknologi Pengolahan Air
4.2. Pendefinisian dan Pemilihan Paket Teknologi Pengolahan Air
Dari hasil kesimpulan yang didapat dari kegiatan survai ke pusat pengerajin
tahu/tempe di Semanan, Jakarta Barat dan LIK Semarang, Jawa Tengah, maka teknologi yang
sangat diperlukan dan dapat diterapkan untuk memenuhi kebutuhan hidup dan membantu
miningkatkan kualitas dan kuantitas proses produksi mereka adalah :
Pengelolaan Air Bersih :

Teknologi Pengolahan Air Sumur Untuk Kebutuhan Air Minum.
Teknologi pengolahan air ini diperlukan untuk membantu mereka dalam
memenuhi kebutuhan air bersih untuk makan dan minum yang selama
ini harus mereka beli sendiri melalui penjual air.

Teknologi Pembuatan Filter Untuk Menghilangkan Zat Besi Dan Mangan Dalam Air.
Teknologi pengolahan air ini diperlukan untuk meningkatkan kualitas
air bersih yang digunakan untuk proses pencucian dan pemasakan
bahan baku kedelai, sehingga kualitas tahu/tempe yang dihasilkan pun
dapat ditingkatkan.

Teknologi Pengolahan Air Asin Atau Payau Dengan Sistem Osmosis Balik.
Teknologi pengolahan air ini diperlukan mengolah air payau menjadi air
tawar sehingga dapat digunakan untuk keperluan sehari-hari dan
proses pencucian bahan baku kedelai untuk membuat tahu/tempe
Pengolahan Air Limbah :

Teknologi Pengolahan Limbah Tahu-Tempe Dengan Proses Biofilter Anaerob Dan Aerob.
Teknologi pengolahan air limbah ini diperlukan untuk memproses air
limbah yang dihasilkan di dapur pemrosesan. Sehingga bau yang muncul
akibat banyaknya air limbah ini dapat dihilangkan dan air limbah yang
ditampung ke dalam bak penampung selanjutnya dapat diolah menjadi
air bersih yang dapat digunakan untuk keperluan lain.

Teknologi pengolahan limbah padat.
Teknologi pengolahan limbah padat ini diperlukan untuk memproses
limbah-limbah seperti kayu, plastik, dan lain-lain yang digunakan
selama proses pemasakan dan peragian. Sehingga limbah-limbah
seperti ini tidak menumpuk di sekitar tempat tinggal mereka.
12
Heru Dwi Wahjono, B.Eng.
Pengembangan Sistem Informasi Teknologi Pengolahan Air
4.3. Pengumpulan Dokumen Referensi Penunjang
Bahan dan dokumen referensi penunjang terdiri dari artikel-artikel yang ditulis staf
kelompok air, laporan-laporan teknis pekerjaan yang menyangkut teknologi pengolahan air dan
buku-buku teknologi pengolahan air. Selain itu dokumen referensi penunjang didapat secara
elektronik melalui jaringan Internet. Foto-foto yang digunakan sebagai referensi penunjang
diambil langsung dari lokasi tempat paket percontohan unit pengolahan air tersebut dipasang.
Sedangkan gambar-gambar disain alat, sebagian dibuat oleh beberapa staf kelompok air dan
sebagian lagi sebagai hasil modifikasi dari disain yang sudah ada yang disesuaikan dengan
kondisi lokasi tempat pemasangan unit pengolahan airnya.
4.4. Penyusunan Dokumentasi Paket Teknologi Pengolahan Air
4.4.1. Dokumentasi Untuk Pelaporan
Sesuai dengan petunjuk penulisan paket teknologi yang telah diberikan, maka
penyusunan dokumentasi paket teknologi pengolahan air dilakukan dengan menggunakan
perangkat lunak pengolah kata Microsoft Word 97. Penulisannya menggunakan ukuran-ukuran
layout sebagai berikut :
A
C
D
B
Ukuran Kertas
Tampilan Kertas
A. Margin Atas
B. Margin Bawah
C. Margin Kiri
D. Margin Kanan
Nama Font
Ukuran Font
: A4 (21 cm x 29,7 cm)
: Portrait
: 2,5 cm
: 2,5 cm
: 3,0 cm
: 2,5 cm
: Comic Sans MS
: 10
Untuk memperjelas maksud dalam isi dokumentasi, setiap artikel paket teknologi
pengolahan air dilengkapi dengan beberapa tabel, disain gambar, foto fisik keadaan sebenarnya
dan hasil-hasil percobaan. Setiap artikel paket teknologi pengolahan air ditulis dalam sebuah
file yang diberi nama sesuai dengan judul artikelnya, misalnya :



Pembuatan Filter Untuk Menghilangkan Zat Besi Dan Mangan Di Dalam Air : Filter.doc
Teknologi Pengolahan Air Bersih Dengan Proses Saringan Pasir Lambat “Up Flow” :
Pasir.doc
Pengolahan Air Sungai/Gambut Sederhana : Gambut.doc
4.4.2. Dokumentasi Untuk Database Jaringan
Untuk keperluan dokumentasi paket teknologi pengolahan air secara elektronik yang
akan diletakkan pada database teknologi pengolahan air dalam jaringan Internet, format
penulisan dokumentasinya dilakukan dalam format Hypertext dengan menggunakan teknik
penulisan HTML (HyperText Markup Language). Nama font dan ukurannya adalah Comic Sans
MS - 10. Setiap artikel paket teknologi pengolahan air dituliskan dalam file hypertext yang
disimpan ke dalam sebuah direktori sesuai dengan judul artikelnya. Gambar-gambar diagram
dan foto-foto penunjang disimpan dalam format GIF. Misalnya :
Heru Dwi Wahjono, B.Eng.
13
Pengembangan Sistem Informasi Teknologi Pengolahan Air

Pembuatan Filter Untuk Menghilangkan Zat Besi Dan Mangan Di Dalam Air :
Filter/filter.html
Filter/filler01.gif
Filter/filter02.gif
Filter/…

Teknologi Pengolahan Air Bersih Dengan Proses Saringan Pasir Lambat “Up Flow” :
Pasir/pasir.html
Pasir/pasir01.gif
Pasir/pasir02.gif
Pasir/…

Pengolahan Air Sungai/Gambut Sederhana : Gambut.doc
Gambut/gambut.html
Gambut/gambut01.gif
Gambut/gambut02.gif
Gambut/…
4.5. Pembuatan Database Server dan Aplikasi Penelusuran Informasi
4.5.1. Pemanfaatan Infrastruktur Jaringan
Informasi elektronik paket teknologi pengolahan air akan diletakkan pada komputer
server yang dikelola oleh kolompok air - BPPT, yaitu dengan memanfaatkan infrastruktur
jaringan internet yang sudah ada. Komputer server ini selain digunakan untuk menyajikan
informasi teknologi pengolahan air, juga digunakan untuk menyajikan informasi lain tentang
keairan, diantaranya : Informasi Database Sumber Daya Air, Informasi jasa pelayanan
konsultasi melalui surat elektronik, diskusi online, dan lain-lain.
Gambar 9. Komputer Server Penyaji Informasi Elektronik Pada Jaringan Lokal Kelompok PSPA
14
Heru Dwi Wahjono, B.Eng.
Pengembangan Sistem Informasi Teknologi Pengolahan Air
Agar proses penelusuran informasi dapat dilakukan dengan cepat, maka diperlukan
infrastruktur jaringan yang baik di dalam jaringan lokal BPPT sendiri. Pemanfaatan jaringan
lokal ini dimaksudkan untuk mengoptimalkan fungsi jaringan elektronik BPPT dengan menambah
sumber informasi baru, yaitu informasi teknologi pengolahan air. Selain itu juga agar proses
pembaharuan (updating) data teknologi tersebut dapat dilakukan dengan cepat karena
pengelolaan sumber informasi tersebut langsung ditangani oleh kelompok kerja ini di
lingkungan Direktorat Teknologi lingkungan, Deputi Bidang Teknologi Informasi, Energi,
Material dan Lingkungan BPPT.
4.5.2. Disain Sistem Database
Database Server dan Program Aplikasi Penelusuran Data dibuat dengan menggunakan
bahasa pemrograman HTML, dan shell script. Penyajian informasi elektroniknya dilakukan
dengan menggunakan sistem operasi Unix yang diinstalasikan pada komputer server dan
dibantu dengan program web server yang juga sudah diinstalasikan pada komputer server.
Secara keseluruhan disain database untuk sistem informasi elektronik teknologi
pengolahan air ini dapat dilihat seperti pada gambar berikut ini, dimana unsur-unsur yang
membentuk sistem tersebut, yaitu program edit database, file database, database engine,
CGI program,
dan hypertext interface diletakkan pada komputer server. Hypertext
interface yang terdapat dalam server ini akan dapat diakses oleh komputer client (remote
komputer) melalui program web server.
Gambar 10. Desain Sistem Database Informasi Elektronik Teknologi Pengolahan Air
Data-data yang terdapat dalam file database di atas dapat diupdate dengan
menggunakan program edit database yang dapat dijalankan melalui komputer server atau
komputer lain yang berada pada jaringan lokal yang sama (workgroup) dengan komputer server.
Dalam hal ini adalah jaringan komputer lokal kelompok air. Hypertext interface dapat di-load
atau diakses dengan menggunakan perangkat lunak internet web browser seperti Netscape
atau Microsoft Internet Explorer. User pada remote komputer dapat menuliskan query untuk
melakukan penelusuran informasi data.
Database teknologi yang digunakan selain digunakan untuk mendata informasi teknologi
pengolahan air, dapat juga digunakan untuk mendata informasi teknologi yang lain, atau
mendata artikel-artikel teknologi. Informasi-informasi yang perlu didata dalam database
tersebut dibagi ke dalam dua tabel, yaitu :
1. Tabel Kategori
Heru Dwi Wahjono, B.Eng.
15
Pengembangan Sistem Informasi Teknologi Pengolahan Air
Tabel ini berisi informasi kategori/jenis teknologi, yaitu : Teknologi Lingkungan, Teknologi
Pengelolaan Air Bersih, Teknologi Pengolahan Air Limbah, Teknologi Informasi dan
Komputer, dan kategori lain-lain untuk paket teknologi selain ini.
2. Tabel Teknologi
Tabel ini berisi informasi tentang artikel/paket teknologi yang mencatat judul teknologi,
penulis, abstrak, dan lain-lain. Tabel di bawah ini menunjukkan nama dan jenis field yang
dicatat dalam file database.
Daftar field dalam tabel kategori
NO
NAMA FIELD
1.
NOMOR
2.
KATEGORI
JENIS FIELD
Number
Text
KETERANGAN
Nomor Urut Pendataan
Kategori Teknologi
Daftar field dalam tabel teknologi
NO
NAMA FIELD
JENIS FIELD
KETERANGAN
1.
NOMOR
Number
Nomor Urut Pendataan
2.
JUDUL
Text
Judul Artikel/Teknologi
3.
ABSTRAK
Memo
Abstrak Artikel/Teknologi
4.
KATAKUNCI
Text
Kata Kunci dari Artikel
5.
KATEGORI
Text
Kategori Teknologi
6.
MEDIAMASA
Text
Media Masa Penerbit
7.
ALAMATLINK
Text
Alamat Link Direktori/File
8.
PENULIS
Text
Nama Penulis
9.
EMAIL
Text
Alamat Email Penulis
Gambar 11. Relasi Tabel Kategori dan Tabel Teknologi
16
Heru Dwi Wahjono, B.Eng.
Pengembangan Sistem Informasi Teknologi Pengolahan Air
Proses penelusuran data dalam program aplikasi penelusuran data dapat dilakukan
dengan dua cara, yaitu :
1.
Penelusuran secara cepat (Quick Search), penelusuran informasi ini dilakukan terhadap
seluruh field yang ada di dalam tabel Teknologi.
2. Penelusuran biasa dengan memilih bagian field yang akan dicari, misalnya penelusuran
terhadap field ABSTRAK, maka program akan mencari informasi dari bagian field ini saja.
4.5.3. Sistem Operasi
Sistem operasi yang akan digunakan untuk mengoperasikan pelayanan sistem informasi
elektronik ini adalah sistem operasi Unix. Jenis sistem operasi yang digunakan ini akan
berpengaruh pada proses penyajian informasi melalui jaringan Internet. Pada jaringan ini,
komputer server akan diakses oleh banyak terminal atau komputer lain dari luar. Oleh karena
itu penyajian informasi oleh komputer server ini kepada terminal lain yang jumlahnya banyak di
seluruh dunia akan dapat dilakukan dengan cepat oleh sistem operasi jaringan (Networking
Operating System) seperti Unix atau Microsoft Window NT Server 4.
Alasan mengapa memilih Unix sebagai sistem operasinya adalah dikarenakan bahwa
Unix merupakan sistem operasi yang khusus diciptakan untuk mengoperasikan jaringan global
internet. Alasan lain, yaitu jika sebuah komputer tersambung dalam jaringan global internet
yang terkenal bebas ini, maka masalah keamanan sistem dan data merupakan masalah yang
sangat penting. Sistem operasi Unix mampu memberikan sistem keamanan yang ketat sampai
pada level yang terendah sekali pun, jika dibandingkan dengan sistem operasi MS Window NT
Server 4. Selain itu sistem operasi Unix memberikan kebebasan kepada pemakainya untuk
mengembangkan sistem informasinya tanpa memerlukan biaya yang besar.
Di sinilah letak keunggulan sistem operasi Unix, walaupun pengoperasiannya sehari-hari
tidak semudah produk microsoft tersebut yang terkenal sangat user friendly itu. Walaupun
begitu sudah sejak lama pula, Unix menyediakan GUI (Graphical User Internface) yang
terkenal, yaitu X Windows System yang memudahkan user untuk menggunakan sistem operasi
Unix ini. Selain itu, X Windows System ini juga merupakan freeware yang dapat diperoleh
secara cuma-cuma dan legal untuk digunakan dalam pengembanghan sebuah system.
4.5.4. Program Web Server
Perangkat lunak Web server yang digunakan sebagai penyaji layanan informasi
hypertext dan diinstalasikan pada komputer server yang sudah terinstalasi sistem operasi
Unix. Program Web server biasanya sudah dilengkapi dengan bermacam-macam utilitas antara
lain :




Utilitas untuk memproteksi dokumen-dokumen hypertext agar tidak dapat dibaca oleh
remote komputer.
Utilitas untuk membuat user account untuk menentukan siapa-siapa yang dapat mengakses
sebuah informasi hypertext.
Utilitas untuk membuat informasi hypertext dengan menggunakan clickable map.
Utilitas untuk mencatat semua remote komputer yang telah mengakses informasi yang ada
dalam komputer server, dll.
Struktur direktori program web server yang telah diinstalasikan ke dalam komputer server
dalam menyajikan sistem informasi hypertext adalah sebagai berikut :
Heru Dwi Wahjono, B.Eng.
17
Pengembangan Sistem Informasi Teknologi Pengolahan Air
httpd/
httpd/bin/
httpd/cgi-bin/
httpd/conf/
httpd/counter/
httpd/docs/
httpd/htdocs/
httpd/icons/
httpd/logs/
: root directory untuk program ini
: binary directory untuk meletakkan program web server
: cgi binary directory untuk meletakkan program database engine & program cgi
: konfigurasi directory untuk meletakkan file-file konfigurasi
: counter directory untuk meletakkan file access counter
: dokumen directory untuk meletakkan file-file dokumen web server
: hypertext dokumen directory untuk meletakkan dokumen elektronik
: icon directory untuk meletakkan file-file icon
: logging directory untuk meletakkan file-file logging account
4.5.5. Hypertext Interface, Database Engine, dan CGI Programming
Agar data-data yang telah diolah dapat disajikan sebagai informasi yang menarik, maka
perlu dibuatkan format penyajian dalam bentuk HTML (Hyper Text Markup Language) yang
merupakan format standar yang digunakan dalam sistem informasi dalam jaringan internet.
Dengan menggunakan teknik penulisan HTML ini, semua data dapat dijadikan informasi
multimedia yang menarik dan lebih informatif karena dengan bantuan visual lainnya user dapat
lebih memahami arti dan maksud informasi yang sedang dibacanya.
Selain teknik penyajian informasi dengan teknik penulisan HTML, diperlukan juga
teknik pemrograman interface CGI (Common Gateway Interface) yang merupakan interface
standar dalam sistem informasi jaringan internet yang dapat membuat sebuah layanan
informasi dapat lebih bersifat interaktif. Programming CGI ini digunakan untuk mengolah
query-query (data isian) yang diisi oleh user yang mengakses informasi melalui informasi Web
tersebut, sehingga komputer server dapat memenuhi permintaan penelusuran informasi dari
user secara lebih spesifik.
Saat ini telah banyak dijual perangkat lunak yang merupakan tools untuk membuat
teknik penulisan dengan format HTML dan teknik pemrograman CGI ini seperti Microsoft
Fronpage, Netscape Composer dan lain-lain. Selain itu banyak juga pilihan software tools
tersebut yang secara legal dapat di-copy dan digunakan, walaupun tidak banyak keunggulannya
jika dibandingkan dengan shareware lainnya.
Frame Utama
Frame Isi
Gambar 12. Hypertext Interface Untuk Penelusuran Informasi Elektronik
Teknologi Pengolahan Air
18
Heru Dwi Wahjono, B.Eng.
Pengembangan Sistem Informasi Teknologi Pengolahan Air
Hypertext interface yang dibuat untuk menjembatani antara user dengan komputer
server dalam sistem informasi ini, dibuat dengan menggunakan bahasa HTML yang ditulis
langsung dengan teknik pemrograman HTML. Database engine yang dikembangkan untuk sistem
ini dibuat dengan menggunakan bahasa pemrograman awk (AWK Programming) dan CGI
programmingnya dibuat dengan menggunakan teknik pemrograman shell script dengan bahasa
bourne shell (Shell Script Programming) yang merupakan command intepreter standar yang
ada dalam sistem operasi Unix. Baik pemrograman HTML, pemrograman AWK, maupun
pemrograman SHELL ini merupakan perangkat lunak standar yang ada dalam setiap sistem
Unix, yang kesemuanya ini merupakan freeware, sehingga dalam penggunaannya tidak
memerlukan lisensi khusus dari vendornya.
Gambar 12 di atas menunjukkan tampilan hypertext interface untuk homepage
penelusuran paket teknologi ini yang dibagi ke dalam dua frame, yaitu frame utama yang berisi
banner dan ikon-ikonnya, serta frame isi yang digunakan untuk menampilkan hasil penelusuran
informasi paket teknologi. Sedangkan gambar-gambar di bawah ini adalah halaman web yang
akan muncul jika user menekan tombol mouse pada ikon 'search' untuk melakukan penelusuran
informasi teknologi secara spesifik.
Gambar 13. Penelusuran Informasi Teknologi
Gambar 14. Hasil Penelusuran Informasi
Untuk membuat hypertext interface yang akan ditampilkan sebagai halaman web
seperti pada gambar di atas, maka perlu dibuatkan pemrograman dengan menggunakan bahasa
HTML. Berikut ini adalah beberapa source code untuk tampilan halaman web seperti pada
gambar di atas :
Source Code HTML (index.html) untuk mendefinisikan kedua frame.
<html>
<head><title>Layanan Informasi Elektronik Teknologi Pengolahan Air</title></head>
<frameset framespacing="0" frameborder=0 border=0 rows="180,*">
<frame src="banner.html" name="banner"
scrolling="no"
marginwidth="0"
<frame src="main.html"
name="main"
scrolling="auto" marginwidth="0"
</frameset>
</html>
Heru Dwi Wahjono, B.Eng.
marginheight="0">
marginheight="0">
19
Pengembangan Sistem Informasi Teknologi Pengolahan Air
Source Code HTML (banner.html) untuk halaman web frame utama.
<html>
<head><title>Sistem Informasi Teknologi Pengolahan Air</title></head>
<body background="Images/bgcolor.gif">
<form target="main" action="http://pentium.as.bppt.go.id/cgi-jsitpa/tpaout" method="post">
<br><center>
<a target="main" href="main.html">
<img border=0 src="Images/banner.gif"></a><br>
<table border=0 width="100%">
<td align=center>
<a target="main" href="input.html">
<img border=0 src="Images/append.gif" align="top" alt="Append"><br></a></td>
<td align=center>
Quick Search :
<input type="text" size="15" name="katakunci">
<input type="hidden" size="10" name="basisfield" value="semua basis">
<input type="hidden" size="10" name="kategori" value="quicksearch">
<input type="submit" name="topik" value=" ok ">
<input type="reset" name="cancel" value="reset"></td>
<td align=center>
<a target="main" href="output.html"><img border=0 src="Images/search.gif" align="top" alt="Search"><br></a></td>
<tr>
<td align=center><IMG BORDER=0 ALT="Counter" ALIGN=ABSMIDDLE SRC="/cgi-bin/counter?df=jsitpa.dat"></td>
<td align=center>
<a target="main" href="diagram.html">
<img src="Images/diagtpa.gif" alt="Diagram TPA" border=0></a>  
<a target="main" href="diskusi.html">
<img src="http://pentium.as.bppt.go.id/chat/Images/pintu.gif" width=50 height=30 alt="Diskusi Online" border=0>
</a>  
<img src="Images/ppitair.gif" alt="Tentang PPIT-Air" border=0></a></td>
<td align=center></td>
</table></center>
</body></form>
</html>
Source Code HTML (main.html) untuk halaman web frame isi.
<html>
<head><title>Teknologi Pengolahan Air</title></head>
<body background="Images/bgcolor.gif">
<p align="center"> </p>
<p align="center">
<font color="#800000" size="6" face="Brush Script MT">Selamat Datang di <br>Home Page Informasi
Teknologi</font></p>
<center><font color="#000080" size="5" face="Brush Script MT">
Home page ini menyajikan informasi teknologi seputar<br>Teknologi Pengelolaan Air Bersih dan Limbah Cair
</font></center>
<p align="center"><font color="#000080" size="5" face="Brush Script MT">disajikan oleh</font></p><center>
Kelompok Teknologi Pengelolaan Air Bersih dan Limbah Cair<br>
<em>Direktorat Teknologi Lingkungan</em><br>
<em>Kedeputian Bidang Teknologi Informasi, Energi dan Material</em>
<br><em>Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi</em>
</font></center>
<p align="center">
<img src="Images/batu.gif" width="528" height="22"><br><font face="Arial" size=2>
<A HREF="mailto:[email protected]"><i>[email protected]</i>
</font></p>
</body>
</html >
20
Heru Dwi Wahjono, B.Eng.
Pengembangan Sistem Informasi Teknologi Pengolahan Air
Source Code HTML (input.html) untuk hamalan web pengisian data teknologi
<html>
<head><title>Sistem Informasi Teknologi Pengolahan Air</title></head>
<body background="Images/bgcolor.gif">
<form target="main" action="http://pentium.as.bppt.go.id/cgi-jsitpa/tpaout" method="post">
<br><center>
<a target="main" href="main.html"><img border=0 src="Images/banner.gif"></a><br>
<table border=0 width="100%">
<td align=center>
<a target="main" href="input.html">
<img border=0 src="Images/append.gif" align="top" alt="Append"><br></a></td>
<td align=center>
Quick Search :
<input type="text" size="15" name="katakunci">
<input type="hidden" size="10" name="basisfield" value="semua basis">
<input type="hidden" size="10" name="kategori" value="quicksearch">
<input type="submit" name="topik" value=" ok ">
<input type="reset" name="cancel" value="reset"></td>
<td align=center><a target="main" href="output.html"><img border=0 src="Images/search.gif" align="top"
alt="Search"><br>
</a></td>
<tr>
<td align=center><IMG BORDER=0 ALT="Counter" ALIGN=ABSMIDDLE SRC="/cgi-bin/counter?df=jsitpa.dat"></td>
<td align=center>
<a target="main" href="diagram.html">
<img src="Images/diagtpa.gif" alt="Diagram TPA" border=0></a>  
<a target="main" href="diskusi.html">
<img src="http://pentium.as.bppt.go.id/chat/Images/pintu.gif" width=50 height=30 alt="Diskusi Online" border=0>
</a>  
<a target="main" href="Laporan/index.html">
<img src="Images/ppitair.gif" alt="Tentang PPIT-Air" border=0></a></td>
<td align=center></td>
</table>
</center></body></form>
</html>
Gambar 15. Pengisian Data Teknologi
Heru Dwi Wahjono, B.Eng.
21
Pengembangan Sistem Informasi Teknologi Pengolahan Air
Source Code HTML (diagram.html) untuk hamalan web penelusuran dengan diagram
<html>
<head><title>Diagram Teknologi Pengolahan Air</title></head>
<body background="Images/bgcolor.gif">
<form action="http://pentium.as.bppt.go.id/cgi-jsitpa/mapsrc" method="get">
<p align=center><br>
<font color="#800000" size="6" face="Brush Script MT">
Diagram Teknologi Pengolahan Air</font>
<p><br><p>
<center>
<a href="http://pentium.as.bppt.go.id/cgi-bin/imagemap.exe/diagram">
<img border=0 src="Images/diagram.gif" ISMAP></a>
</center>
</form>
</body>
</html>
Gambar 16. Penelusuran Inforamsi Teknologi dengan Diagram
22
Heru Dwi Wahjono, B.Eng.
Pengembangan Sistem Informasi Teknologi Pengolahan Air
Source Code HTML (output.html) untuk halaman web penelusuran informasi teknologi
<html>
<head>
<title>Homepage Penelusuran Artikel</title></head>
<body background="Images/bgcolor.gif">
<form action="http://pentium.as.bppt.go.id/cgi-jsitpa/tpaout" method="post">
<font size=-1 face="Arial">
<h2>Form Isian Penelusuran Artikel</h2>
<p><br><p><hr>
Penelusuran Artikel dapat dilakukan berdasarkan judul, media masa penerbit, kategori artikel, kata kuncinya, atau
keseluruhannya (default). Pilihlah basis pencarian artikelnya.
<br><br>
<img alt="-" src="Images/redarrw.gif">
<b>Pencarian Berdasarkan :</b>
<select name="basisfield">
<option value="semua basis">Semua Basis Pencarian
<option value="penerbit">Media Masa Penerbit
<option value="katakunci">Kata Kunci Artikel
<option value="abstrak">Abstrak Artikel
<option value="judul">Judul Artikel
</select>
<br><br>
Isilah kolom berikut ini dengan menuliskan beberapa kata untuk menelusuri artikel berdasarkan basis penelusuran di
atas. Kolom di sini dapat diisi nama penulis, alamat email, nama media masa penerbit, beberapa kata teknis, atau
alamat link artikelnya
<br><br>
<img alt="-" src="Images/redarrw.gif">
<b> Query :</b>
<input type="text" size="70" name="katakunci">
<br><br>
Pilihlah kategori artikel yang akan dicari. Jika tidak dipilih, secara default akan ditampilkan informasi untuk semua
kategori teknologi.
<br><br>
<img alt="-" src="Images/redarrw.gif">
<b>Kategori Artikel :</b>
<select name="kategori">
<option value="">Semua Kategori
<option value="Teknologi Lingkungan">Teknologi Lingkungan
<option value="Teknologi Pengolahan Air Bersih">Teknologi Pengolahan Air Bersih
<option value="Teknologi Pengolahan Air Limbah">Teknologi Pengolahan Air Limbah
<option value="Teknologi Informasi dan Komputer">Teknologi Informasi dan Komputer
<option value="Lain-lain">Lain-lain
</select>
<input type="hidden" size="10" name="null">
<br><br><hr>
<input type="submit" value="Cari Dari Database">
<input type="reset" value="Bersihkan Form Isian">
</font>
</form>
</body>
</html>
Heru Dwi Wahjono, B.Eng.
23
Pengembangan Sistem Informasi Teknologi Pengolahan Air
Source Code HTML (nolink.html) ditampilkan jika informasi yang dicari tidak ada
<HTML>
<HEAD>
<TITLE>Tidak Ada Informasi Lengkap</TITLE>
</HEAD>
<BODY BGCOLOR=#EEEEEE BACKGROUND="Images/bgcolor.gif">
<SCRIPT LANGUAGE=LiveScript>function kembali(){history.back()}</SCRIPT>
<P><BR><P>
<CENTER><FONT FACE=Arial SIZE=+1 COLOR=GREEN>
Informasi detail tentang artikel ini tidak ada.<BR> Silahkan hubungi penulis artikel ini dengan mengirimkan email.
</FONT></CENTER>
<P><BR><P>
<CENTER>
<FORM><INPUT TYPE=button VALUE='KLIK DI SINI UNTUK KEMBALI' ONCLICK=kembali()></FORM>
</CENTER>
</BODY></HTML>
Source Code HTML (dikusi.html) untuk halaman web diskusi online
<HTML>
<HEAD>
<TITLE>Ruang Diskusi Online</TITLE>
</HEAD>
<BODY BGCOLOR="#FFFFFF" BACKGROUND="Images/bgcolor.gif">
<FORM ACTION="http://pentium.as.bppt.go.id/cgi-bin/chattopik" NAME="daftartopik" METHOD="post">
<P><BR><P>
<FONT SIZE=4> Ruang Diskusi Online </FONT>
<FONT SIZE=2>
<A HREF="http://pentium.as.bppt.go.id/chat/help.html">
<i>(Cara Penggunaan)</i></A></FONT>
<P><BR>
<SELECT NAME="topik" onChange='document.daftartopik.submit()';>
<OPTION VALUE="">Pilihlah Topik Diskusi di Bawah :
<OPTION VALUE="Komputer">Komputer
<OPTION VALUE="Internet">Internet
<OPTION VALUE="Tekinfo">Teknologi Informasi
<OPTION VALUE="Citn">Jaringan Teknologi Canada-Indonesia
<OPTION VALUE="Air">Pengelolaan Air
<OPTION VALUE="Umum">Lain-lain
</SELECT>
<INPUT TYPE="hidden" NAME="dummy" VALUE="Temporary Variabel.">
</FORM>
</HTML>
Beberapa halaman web yang bersifat interaktif akan mereferensikan data yang
diinputkan oleh user kepada program CGI yang bertugas untuk memproses data masukan
tersebut. Sebagai contoh pada hypertext interface untuk penelusuran informasi paket
teknologi, yaitu file output.html terdapat alamat program CGI yang direferensikan dengan
format sebagai : <form action="http://pentium.as.bppt.go.id/cgi-jsitpa/tpaout"
method="post">. Program CGI "tpaout" ini dibuat dengan pemrograman bahasa shell script.
Berikut ini adalah source code untuk program CGI tersebut.
24
Heru Dwi Wahjono, B.Eng.
Pengembangan Sistem Informasi Teknologi Pengolahan Air
Source Code CGI (tpaout.cgi) untuk penelusuran data
#!/bin/sh
# ------------------------------------------------------------------------# PROGRAM : Bourne Shell Script untuk penelusuran data
# AUTHOR : Heru Dwi Wahjono (Jan '99)
# ------------------------------------------------------------------------read x
IFS='&'
set - $x
DATAFILE=/home/jsitpa/www/Cgi-bin/tpa.dat
AWKFILE=/home/jsitpa/www/Cgi-bin/tpa.awk
CATPROG=/bin/cat
GREPPROG=/usr/bin/grep
SORTPROG=/usr/bin/sort
QUERY_STRING="Searchbase=$basisfield&Category=$kategori&Keyword=$katakunci"
Export QUERY_STRING
eval `/usr/local/bin/cgiparse -form`
echo "Content-Type: text/html"
echo
echo "<HTML><HEAD><TITLE>Hasil Penelusuran</TITLE></HEAD><BODY BGCOLOR=#EEEEEE BACKGROUND=\"http://pen
tium.as.bppt.go.id/~jsitpa/Images/bgcolor.gif\">"
echo "<SCRIPT LANGUAGE=LiveScript>"
echo "function kembali(){history.back()}"
echo "</SCRIPT>"
echo "<CENTER><FONT FACE=Arial SIZE=+2><B>Hasil Penelusuran Artikel</B></FONT></CENTER>"
echo "<PRE>"
#
# Jika Searchbase='semua basis', Keyword = 0, Category ='quicksearch', maka pencarian melalui semua field
#
if [ "$FORM_Searchbase" = "semua basis" ] && [ "$FORM_Keyword" = "" ] && [ "$FORM_Category" = "quicksearch" ]; then
echo "<CENTER><FONT SIZE=+1 FACE=ARIAL COLOR=RED>"
echo "Anda tidak menuliskan kata yang akan dicari, sehingga pencarian tidak bisa dilakukan."
echo "</FONT></CENTER>"
fi
#
# Jika Searchbase='semua basis', Keyword = 1, Category ='quicksearch, maka pencarian melalui semua field
#
if [ "$FORM_Searchbase" = "semua basis" ] && [ "$FORM_Keyword" != "" ] && [ "$FORM_Category" = "quicksearch" ]; then
$CATPROG $DATAFILE | $SORTPROG | $GREPPROG -i "$FORM_Keyword" | $AWKFILE -v OPTION="$FORM_Searchbase"
fi
#
# Jika Searchbase='semua basis' Keyword = 0, Category = 0, maka pencarian melalui semua field
#
if [ "$FORM_Searchbase" = "semua basis" ] && [ "$FORM_Keyword" = "" ] && [ "$FORM_Category" = "" ]; then
$CATPROG $DATAFILE | $SORTPROG | $AWKFILE -v OPTION=$FORM_Searchbase
fi
#
# Jika Searchbase!='semua basis', Keyword = 0, Category = 0, maka pencarian ditolak
#
if [ "$FORM_Searchbase" != "semua basis" ] && [ "$FORM_Keyword" = "" ] && [ "$FORM_Category" = "" ]; then
echo "<CENTER>"
echo "Anda tidak menuliskan kata yang akan dicari pada kolom <B>Query</B>."
Heru Dwi Wahjono, B.Eng.
25
Pengembangan Sistem Informasi Teknologi Pengolahan Air
echo "Sehingga pencarian berdasarkan <B>[$FORM_Searchbase]</B> tidak bisa dilakukan."
echo "</CENTER>"
fi
#
# Jika Searchbase!='semua basis', Keyword = 1, Category = 0, maka pencarian melalui field xxxx
#
if [ "$FORM_Searchbase" != "semua basis" ] && [ "$FORM_Keyword" != "" ] && [ "$FORM_Category" = "" ]; then
$CATPROG $DATAFILE | $SORTPROG | $GREPPROG -i "$FORM_Keyword" | $AWKFILE -v OPTION="$FORM_Searchbase" v "$FORM_Searchbase"="$FORM_Keyword"
fi
#
# Jika Searchbase='semua basis', Keyword = 1, Category = 0, maka pencarian melalui field xxxx
#
if [ "$FORM_Searchbase" = "semua basis" ] && [ "$FORM_Keyword" != "" ] && [ "$FORM_Category" = "" ]; then
$CATPROG $DATAFILE | $SORTPROG | $GREPPROG -i "$FORM_Keyword" | $AWKFILE -v OPTION="$FORM_Searchbase"
fi
#
# Jika Searchbase='semua basis', Keyword = 1, Category = 1, maka pencarian melalui field kategori
#
if [ "$FORM_Searchbase" = "semua basis" ] && [ "$FORM_Keyword" != "" ] && [ "$FORM_Category" != "" ] && [ "$FORM_Category"
!= "quicksearch" ]; then
$CATPROG $DATAFILE | $SORTPROG | $GREPPROG -i "$FORM_Keyword" | $AWKFILE -v OPTION="kategori" -v
kategori="$FORM_Category"
fi
#
# Jika Searchbase!='semua basis', Keyword = 1, Category = 1, maka pencarian melalui field xxxx dan field kategori
#
if [ "$FORM_Searchbase" != "semua basis" ] && [ "$FORM_Keyword" != "" ] && [ "$FORM_Category" != "" ]; then
$CATPROG $DATAFILE | $SORTPROG | $GREPPROG -i "$FORM_Category" | $GREPPROG -i "$FORM_Keyword" |
$AWKFILE -v OPTION="$FORM_Searchbase" -v "$FORM_Searchbase"="$FORM_Keyword"
fi
#
# Jika Searchbase='semua basis', Keyword = 0, Category = 1, maka pencarian melalui field kategori
#
if [ "$FORM_Searchbase" = "semua basis" ] && [ "$FORM_Keyword" = "" ] && [ "$FORM_Category" != "" ] && [ "$FORM_Category"
!= "quicksearch" ]; then
$CATPROG $DATAFILE | $SORTPROG | $AWKFILE -v OPTION="kategori" -v kategori="$FORM_Category"
fi
echo "</PRE>"
echo "<CENTER>"
echo "<FORM><INPUT TYPE=button VALUE='KLIK DI SINI UNTUK KEMBALI' ONCLICK=kembali()></FORM>"
echo "</CENTER>"
echo "</BODY></HTML>"
exit 0
Pada baris ke 12 dan 13 source program di atas, program CGI akan menelusuri
informasi yang dicari melalui file database yang telah didefinisikan dalam variabel DATAFILE
dan proses penampilannya ke layar monitor kembali akan dilakukan dengan program script
AWK yang telah didefinisikan dalam variabel AWKFILE.
26
Heru Dwi Wahjono, B.Eng.
Pengembangan Sistem Informasi Teknologi Pengolahan Air
Source Code CGI (output.awk) untuk penampilan kembali hasil penelusuran data
#!/usr/bin/awk -f
# ------------------------------------------------------------------------# PROGRAM : AWK Script untuk penampilan data
# AUTHOR : Heru Dwi Wahjono (Jan'99)
# -------------------------------------------------------------------------
BEGIN{ FS = "|" ; IGNORECASE = 1 ; i=0}
/^#/ { next }
/#/ {gsub(/#.*$/, "")}
# Kriteria pencarian berdasarkan pada semua field
"semua basis" == OPTION { longlist() }
# Kriteria pencarian berdasarkan pada field judul ($1)
"judul" == OPTION && $1 ~ judul { shortlist() }
# Kriteria pencarian berdasarkan pada field kategori ($3)
"kategori" == OPTION && $3 ~ kategori { shortlist() }
# Kriteria pencarian berdasarkan pada field penerbit ($4)
"penerbit" == OPTION && $4 ~ penerbit { shortlist() }
# Kriteria pencarian berdasarkan pada field kata kunci ($2)
"katakunci" == OPTION && $2 ~ katakunci { shortlist() }
# Kriteria pencarian berdasarkan pada field abstrak ($8)
"abstrak" == OPTION && $8 ~ abstrak { shortlist() }
END {
printf("\n Jumlah Penemuan = %d artikel.\n",i);
}
func longlist()
{
printf("Judul Artikel\t: %s\n",$1);
printf("Kata kunci\t: %s\n",$2);
printf("Kategory\t: %s\n",$3);
printf("Penerbitan\t: %s\n",$4);
printf("Alamat Link\t: <A HREF=\"%s\">%s</A>\n",$5,$5);
printf("Penulis\t\t: %s\n",$6);
printf("Email address \t: <A HREF=\"mailto:%s\">%s</A>\n",$7,$7);
printf("Abstrak\t\t:\n<CENTER><TABLE BORDER=0 WIDTH=100%><TD><P ALIGN=JUSTIFY><I>%s</I></TD>
</TABLE></CENTER>\n\n",$8);
i++;
}
func onelinelist()
{
printf("%d). <a href=http://pentium.as.bppt.go.id/~jsitpa/%s>%s</a>, %s, <a href=mailto:%s>%s</a>\n",i+1,$5,$1,$3,$7,$6);
i++;
}
func shortlist()
{
printf("%4d). <a href=%s>%s</a>\n",i+1,$5,$1);
printf("
Oleh : <a href=mailto:%s>%s</a>\n",$7,$6);
printf("
Kategori %s",$3);
printf("
<CENTER><TABLE BORDER=0 WIDTH=80%><TD><CENTER>Abstrak :</CENTER><P
ALIGN=JUSTIFY> <I>%s</I></TD></TABLE></CENTER>\n\n",$8);
i++;
}
Format penulisan informasi data teknologi dalam file database ASCII dibuat dengan
urutan penulisan field data sebagai berikut :
JUDUL | KATAKUNCI | KATEGORI | PENERBITAN | LINK | PENULIS | EMAIL | ABSTRAK
Heru Dwi Wahjono, B.Eng.
27
Pengembangan Sistem Informasi Teknologi Pengolahan Air
Antara field yang satu dengan field yang lain dipisahkan dengan tanda pipa '|' yang akan
digunakan oleh program script AWK untuk membedakan masing-masing field data. Sehingga
dalam pemrograman script AWK variabel-variabel yang diperlukan untuk mengidentifikasikan
masing-masing field dapat dibuat seperti berikut ini :
FIELD
JUDUL
KATAKUNCI
KATEGORI
PENERBITAN
LINK
PENULIS
EMAIL
ABSTRAK
VARIABEL
$1
$2
$3
$4
$5
$6
$7
$8
Berikut ini adalah contoh isi file database teknologi :
# Data File : Daftar informasi data dan link artikel teknologi air
# Copyright : Heru Dwi Wahjono
# Format : JUDUL,KATAKUNCI,KATEGORI,PENERBITAN,LINK,PENULIS,EMAIL,ABSTRAK
:
:
Cara Pengolahan Air Sumur Untuk Kebutuhan Air Minum|Mangan, Zat Besi, Filter, Karbon Aktif, Mangan Zeolit,
Pengolahan
Air
Sumur|Teknologi
Pengolahan
Air
Bersih|Pos
Pelayanan
Informasi
Teknologi|http://pentium.as.bppt.go.id/~jsitpa/Artikel/ Akua/index.html|Kelompok Pengkajian Sistem Pengolahan
Air|[email protected]|Air sumur merupakan sumber utama air minum bagi masyarakat yang tinggal di daerah
perkotaan. Untuk mendapatkan sumber air tersebut umumnya manusia membuat sumur gali atau sumur pantek. Air
tanah sering mengandung zat besi (Fe) dan Mangan (Mn) cukup besar. Adanya kandungan Fe dan Mn dalam air
menyebabkan warna air tersebut berubah menjadi kuning-coklat setelah beberapa saat kontak dengan udara. Disamping
dapat mengganggu kesehatan juga menimbulkan bau yang kurang enak serta menyebabkan warna kuning pada diding
bak serta bercak-bercak kuning pada pakaian. Oleh karena itu menurut PP No.20 Tahun 1990 tersebut, kadar (Fe)
dalam air minum maksimum yang dibolehkan adalah 0,3 mg/lt, dan kadar Mangan (Mn) dalam air minum yang
dibolehkan adalah 0,1 mg/lt. Untuk mengatasi masalah tersebut, maka Kelompok Pengkajian Sistem Pengelolaan Air,
Kedeputian Bidang Analisis Sistem, BPP Teknologi telah dirancang suatu unit pengolahan air sumur yang dapat
langsung diminum tanpa dimasak terlebih dahulu. Unit pengolahan tersebut terdiri dari antara lain : pompa air baku, filter
bertekanan, filter mangan zeolit, filter karbon aktif, cartridge filter dan sterilisator ultra violet. Unit alat tersebut dapat
dirancang sesuai dengan kapasitas yang diinginkan.
Pengolahan Air Sungai / Gambut Sederhana|Gambut, Netralisasi, Aerasi, Koagulasi|Teknologi Pengolahan Air
Bersih|Pos Pelayanan Informasi Teknologi|http://pentium.as.bppt.go.id/~jsitpa/Artikel/Gambut/index.html|Kelompok
Pengkajian Sistem Pengolahan Air|[email protected]|Dalam rangka penyediaan air bersih pedesaan, sering
terdapat kendala misalnya, lokasi pemukiman yang berjauhan, sehingga jika dibangun sistem pengolahan yang terpadu
dengan sistem perpipaan membutuhkan biaya yang sangat besar. Untuk mengatasai hal tersebut, dapat dilakukan
dengan cara pengolahan sederhana untuk skala rumah tangga. Tulisan ini membahas tentang cara pengolahan air
sederhana, khususnya untuk mengolah air gambut. Cara ini merupakan salah satu alternatif untuk memenuhi kebutuhan
air bersih di pedesaan dengan cara yang murah dan sederhana.
:
Untuk mengatasi masalah besarnya ukuran file database yang akan terbentuk dapat digunakan
utilitas kompresi seperti perintah 'gzip', atau perintah 'compress' yang sudah tersedia dalam
sistem operasi Unix, sehingga ukuran file database ini dapat diperkecil sampai dengan 50%.
28
Heru Dwi Wahjono, B.Eng.
Pengembangan Sistem Informasi Teknologi Pengolahan Air
Proses penambahan informasi (input) data teknologi selain dapat dilakukan melalui
remote komputer dengan interface hypertext seperti yang terlihat pada gambar 15 di atas,
telah dibuat juga program aplikasi penginput data dengan menggunakan Microsoft Access 97
yang tampilannya seperti pada gambar di bawah ini. Program aplikasi ini hanya dapat digunakan
pada lokal komputer.
Gambar 17. Program aplikasi penginput data Microsoft Access 97
Gambar 18.
List Artikel Teknologi
Gambar 19.
Informasi Detail Artikel Teknologi
Untuk menjaga kemanan data program penginput data yang dibuat dengan menggunakan
interface hypertext dilengkapi dengan proteksi password. Sehingga hanya user tertentu saya
yang dapat menginput data melalui remote komputer.
Heru Dwi Wahjono, B.Eng.
29
Pengembangan Sistem Informasi Teknologi Pengolahan Air
4.5.6. Layanan Informasi Lain dan Metode Akses
Selain layanan informasi elektronik tentang teknologi pengolahan air, jaringan ini juga
memberikan layanan informasi database sumber daya air yang juga dikelola oleh kelompok Air
- BPPT. Tabel berikut ini adalah layanan informasi yang dikembangkan oleh kelompok Air BPPT.
Tabel Layanan Informasi Elektronik Kelompok Air BPPT
NO.
JENIS LAYANAN
KETERANGAN
1.
WWW Service
Layanan informasi multimedia dengan hypertext yang
menggunakan format HTML. Informasi yang dapat
diakses berupa text, grafik, gambar, suara, dan film.
2.
Mail Service
Layanan tukar menukar informasi dengan mengirim
surat elektronik. Informasinya disajikan dalam text.
3.
Mailing Listserv
Layanan informasi diskusi secara elektronik dengan
menggunakan email. Surat akan terkirim secara
otomatis oleh program server kepada para anggotanya.
Layanan ini juga disajikan dengan text.
4.
FTP Service
Layanan informasi bank data / file yang dapat diakses
oleh umum. Informasinya disajikan dalam text.
(File Transfer Protocol)
5.
BBS Service
(Bulletin Board
System)
6.
IRC (Internet Relay Chat)
Multi user talk service
Layanan informasi email, diskusi, konferensi multi user,
akses database, bank file, dll, yang diintegerasikan
dalam sebuah menu program berbasis sajian informasi
text.
Layanan konferensi multi user secara real time yang
berbasis text.
Layanan informasi elektronik untuk teknologi pengolahan air ini hanya dapat diakses
oleh jaringan yang mempunyai basis protocol TCP/IP, yaitu melalui jaringan internet online
dan metode dialup. Dengan jaringan internet online berarti user dapat mengakses dari mana
saja dan kapan saja melalui komputer yang secara langsung tersambung dalam jaringan global
internet. Sedangkan dengan metode dialup berarti user dapat mengakses langsung dengan
mendial nomor pesawat telepon yang dihubungkan dengan modem sebagai perantaran untuk
mengakses jaringan sisda. Adapun alamat jaringan sisda ini dalam internet adalah :
http://pentium.as.bppt.go.id/~jsitpa/
30
Heru Dwi Wahjono, B.Eng.
Pengembangan Sistem Informasi Teknologi Pengolahan Air
V. HASIL YANG DICAPAI
5.1. Pengidentifikasian Kebutuhan Informasi Teknologi Pengolahan Air
Dari survai yang telah dilakukan ke sentra industri (pusat pengerajin) tahu/tempe di
Semanan, Jakarta Barat, dapat diketahui bahwa sentra industri ini sangat membutuhkan
informasi teknologi pengolahan air, baik teknologi pengolahan air bersih untuk keperluan hidup,
yaitu makan dan minum, maupun untuk keperluan proses industri agar dapat dihasilkan kualitas
tahu/tempe yang lebih baik. Selain itu juga diperlukan teknologi pengolahan limbah, baik
limbah cair maupun limbah padat. Karena limbah yang dihasilkan di sentra industri ini
menghasilkan bau yang sangat mengganggu kehidupan mereka.
5.2. Pemilihan Teknologi Tepat Guna
Sebagai hasil survai kebutuhan teknologi, maka beberapa teknologi pengolahan air
tepat guna yang dapat digunakan untuk membantu memecahkan masalah kebutuhan air bersih
dan pengolahan air limbah di sentra industri tahu/tempe di Semanan dan LIK Semarang
adalah:
1.
2.
3.
4.
5.
Teknologi Pengolahan Air Sumur Untuk Kebutuhan Air Minum.
Teknologi Pembuatan Filter Untuk Menghilangkan Zat Besi Dan Mangan Dalam Air.
Teknologi Pengolahan Air Asin Atau Payau Dengan Sistem Osmosis Balik.
Teknologi Pengolahan Limbah Tahu-Tempe Dengan Proses Biofilter Anaerob Dan Aerob.
Teknologi Pengolahan Limbah Padat.
5.3. Pengumpulan Dokumen Referensi dan Penyusunan Paket Teknologi
Beberapa bahan dokumen referensi dan buku penunjang untuk membuat paket
teknologi pengolahan air telah berhasil dikumpulkan. Selanjutnya penyusunan dokumentasi
elektronik paket teknologi pengolahan air yang telah siap adalah sebagai berikut :
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
9.
10.
Cara Pengolahan Air Sumur Untuk Kebutuhan Air Minum.
Pembuatan Filter Untuk Menghilangkan Zat Besi dan Mangan di Dalam Air.
Teknologi Pengolahan Air Bersih Dengan Proses Saringan Pasir Lambat Up Flow.
Pengolahan Air Asin Atau Air Payau Menjadi Air Minum Dengan Sistem Osmosis Balik.
Pengolahan Air Sungai / Gambut Sederhana.
Alat Pengolah Air Limbah Rumah Tangga Semi Komunal "Kombinasi Biofilter Anaerob
DanAerob".
Teknologi Pengolahan Air Limbah Rumah Sakit Dengan Sistem Biofilter Anaerob-Aerob.
Teknologi Pengolahan Limbah Tekstil Dengan Sistem Lumpur Aktif.
Teknologi Konservasi Air Tanah Dengan Sumur Resapan.
Teknologi pengolahan air limbah tahu-tempe dengan proses biofilter anaerob dan aerob.
5.4. Pengadaan Perangkat Pendukung
Untuk mendukung kegiatan pelayanan informasi elektronik paket teknologi pengolahan
air, beberapa perangkat pendukung yang sudah disiapkan adalah :
1.
Perangkat komputer yang digunakan untuk menyajikan informasi elektronik teknologi
pengolahan air. Saat ini sudah dilakukan instalasi sistem operasi Unix dan program web
server pada komputer server.
Heru Dwi Wahjono, B.Eng.
31
Pengembangan Sistem Informasi Teknologi Pengolahan Air
2. Perangkat database server dan aplikasi penelusuran data yang sudah terintalasikan pada
komputer server.
3. Paket percontohan pengolahan air yang telah dibuat dan dipasang di sentra industri
tahu/tempe Semanan, Jakarta Barat adalah untuk memenuhi kebutuhan air bersih yang
dapat digunakan untuk makan dan minum. Perakitan alat ini telah dilakukan secara
bersama-sama dengan para pengerajin di sentra industri, para penyuluh dari KOPTI dan
penduduk setempat. Adapun gambar disain alat tersebut adalah seperti gambar di bawah
ini.
Gambar 20. Disain Alat Pengolahan Air Sumur Siap Minum
32
Heru Dwi Wahjono, B.Eng.
Pengembangan Sistem Informasi Teknologi Pengolahan Air
VI. KONTRIBUSI HASIL
6.1. Kemajuan Iptek
Sistem informasi elektronik teknologi pengolahan air dengan pemanfaatan jaringan
komputer global internet dan teknologi sistem informasi hypertext dapat meningkatkan
proses penelusuran informasi dan data dengan cepat dan dapat mempersempit ruang
perolehannya, sehingga dapat menghemat waktu dan biaya untuk memperoleh informasi
tersebut. Teknik pemrograman yang digunakan untuk menyajikan informasi elektronik ini
adalah dalam format hypertext yang dapat digunakan sebagai prototipe untuk kemajuan ilmu
pengetahuan dan teknologi dalam bidang pengolahan data mentah dan proses pencarian data
yang menjadi lebih baik. Sehingga diharapkan dengan adanya kegiatan pelayanan informasi
elektronik untuk paket teknologi pengolahan air ini, diharapkan akan muncul kegiatan serupa
untuk sektor-sektor lainnya.
6.2. Peningkatan Sosek & Kesejahteraan Masyarakat
Dengan adanya jaringan sistem informasi elektronik yang menyajikan informasi
teknologi tepat guna untuk mendukung kegiatan industri kecil dan menengah, diharapkan
masyarakat dari berbagai golongan atau pelaku usaha kecil/menengah tersebut dapat
memperoleh informasi mengenai teknologi yang diinginkan dengan cepat tanpa melalui prosedur
dan birokrasi yang berbelit seperti yang selama ini dilakukan, sehingga dana yang dibutuhkan
untuk memperoleh informasi tersebut dalam sebuah kegiatan proyek dapat diperkecil.
Khusus untuk informasi teknologi pengolahan air ini, diharapkan agar masyarakat,
pengusaha kecil/menengah dan besar dapat menerapkan beberapa teknologi pengolahan air
tepat guna ini agar turut serta dalam memelihara lingkungan, sehingga secara tidak langsung
dapat meningkatkan kondisi sosial, ekonomi dan kesejahteraan masyarakat Indonesia.
6.3. Perkembangan Industri Nasional
Instansi pemerintah atau swasta yang bergerak dalam penyajian informasi di bidang
selain keairan dapat melakukan hal sama dengan mencontoh penerapan teknologi yang telah
dilakukan dalam kegiatan pelayanan informasi elektronik ini sehingga dapat turut memajukan
industri nasional. Misalnya jika bidang-bidang seperti kehutanan, pertambangan, pertanian,
transportasi, ekonomi, teknologi dan lain-lain mempunyai basis pertukaran dan penyajian
sistem informasi yang sama, maka penyebaran dan distribusi informasi ini dapat terjangkau
sampai ke seluruh pelosok daerah di tanah air, sehingga dapat memacu industri nasional untuk
turut bersaing dalam pasar global mendatang.
Heru Dwi Wahjono, B.Eng.
33
Pengembangan Sistem Informasi Teknologi Pengolahan Air
VII. HAMBATAN
Yang menjadi hambatan dalam melaksanakan kegiatan pengembangan pelayanan
informasi elektronik untuk paket teknologi pengolahan air ini adalah :
1.
Sulitnya mendisain sebuah teknologi pengolahan air bersih atau limbah yang berkapasitas
besar dan dapat dibangun atau dikembangkan dengan biaya yang sangat murah.
2. Infrastruktur jaringan lokal BPPT yang sudah padat dan sering tidak aktif, mengakibatkan
sulitnya mengakses layanan informasi elektronik yang disajikan oleh kelompok-kelompok
kerja di BPPT, sehingga proses penelusuran informasi yang dilakukan oleh user dari luar
jaringan lokal BPPT banyak mengalami gangguan.
34
Heru Dwi Wahjono, B.Eng.
Pengembangan Sistem Informasi Teknologi Pengolahan Air
VIII. PENUTUP
8.1. Kesimpulan
Dengan melihat hasil-hasil yang telah disajikan di atas tentang penyelesaian
pelaksanaan pekerjaan pengembangan sistem layanan informasi elektronik untuk paket
teknologi pengolahan air, maka dapat dikatakan bahwa secara umum pelaksanaan kegiatan ini
telah behasil menghasilkan suatu bentuk jaringan yang dapat menyajikan informasi elektronik
paket teknologi pengolahan air melalui jaringan global internet.
8.2. Saran
Kegiatan pelayanan informasi elektronik untuk paket teknologi pengolahan air (Sistem
Informasi Teknologi Pengolahan Air) merupakan kegiatan yang bertujuan untuk meningkatkan
pelayanan informasi kepada usaha kecil dan menengah pada khususnya dan masyarakat serta
dunia pada umumnya mengenai teknologi pengolahan air bersih dan limbah. Agar informasi yang
diberikan oleh layanan ini selalu dapat diperbaharui dan langsung dapat diterapkan untuk
membantu para usaha kecil/menengah dan masyarakat dalam mengatasi masalah pengolahan
air, maka diharapkan agar pemerintah dapat terus memberikan bantuan dananya untuk
langsung digunakan dalam membangun alat pengolahan air bersih dan limbah untuk sentrasentra industri.
Heru Dwi Wahjono, B.Eng.
35
Pengembangan Sistem Informasi Teknologi Pengolahan Air
IX. DAFTAR PUSTAKA
1.
Analisis dan Disain Sistem Informasi : Pendekatan Terstruktur, Jogiyanto HM, Andi
Offset Yogyakarta, 1989
2. The HTML Source Book, Ian S. Graham, 1995
3. The Visual Guide To Microsoft Access, Walter R. Bruce, Dan Madoni, Rich Wolf, Ventana
Press, 1996
4. Belajar Sendiri Membuat Home Page Dengan HTML, Sampurna, PT. Elex Media
Komputindo, 1996
5. Laporan Akhir Pengembangan Sistem Informasi Sumber Daya Air, Heru Dwi Wahjono,
BPPT, 1997
36
Heru Dwi Wahjono, B.Eng.
Pengembangan Sistem Informasi Teknologi Pengolahan Air
LAMPIRAN
PAKET TEKNOLOGI PENGOLAHAN AIR
Heru Dwi Wahjono, B.Eng.
37
Download