Uploaded by User110504

kwasiorkor (1)

advertisement
LAPORAN PENDAHULUAN DAN ASUHAN KEPERAWATAN
PADA DIAGNOSA MARASMUS KWASHIORKOR
Dibuat Untuk Memenuhi Tugas Kelompok Keperawatan Anak
Dosen Pembimbing: Poppy Farasari S.Tr, M.Kes
Disusun Oleh:
1. Mei Lia Itanti
(A1R19019)
10. Rika Tri Handayani
(A1R19028)
2. Moch. Risky Agung
(A1R19020)
11. Robitah Darajatun
(A1R19029)
3. Nadila Cantika Wati
(A1R19021)
12. Roi Sholihudin Kudori
(A1R19030)
4. Naning Fajaria Safitri
(A1R19022)
13. Sindi Dwi Ambar Wati
(A1R19031)
5. Niatasya Septa Ericha P.
(A1R19023)
14. Titin Kurnia Damayanti
(A1R19033)
6. Nopianti
(A1R19024)
15. Wahyu Kurnia Damayanti
(A1R19034)
7. Novita Dwi Aprilia
(A1R19025)
16. Yosi Wasito Putri
(A1R19035)
8. Nuraini Fitri Rahayu
(A1R19026)
17. Zainur Rohmatus Syifa’
(A1R19036)
9. Retno Yuliastutik
(A1R19027)
18. Riski Amalis Dwi P.
(A1R19037)
PROGRAM STUDI DIII KEPERAWATAN
SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN
HUTAMA ABDI HUSADA TULUNGAGUNG
TAHUN AJARAN 2020/2021
SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN
“HUTAMA ABDI HUSADA”
Ijin Pendirian Mendiknas RI Nomor : 113/D/O/2009
Jl. Dr. Wahidin Sudiro Husodo Telp./Fax: 0355-322738
Tulungagung 66224
Alamat E-mail : [email protected]
ASUHAN KEPERAWATAN ANAK
DENGAN MARASMUS KWASHIORKOR
Ruangan
: Flamboyan
No. Reg
: 4322109
Pengkajian diambil tanggal : 19 Maret 2021 jam 08.00
I.Identitas Klien
Nama / Jenis kelamin
: An. A
Alamat
: Lk 9, Ngunut, Tulungagung
Umur anak
: 1,5 tahun
Nama ayah
: Tn. I
Pendidikan ayah
: SMA
Pekerjaan ayah
: Wiraswasta
Pekerjaan ibu
: IRT
Agama
: Islam
Suku bangsa
: Indonesia
Diagnosa medis
: marasmus kwashiorkor
Tanggal masuk RS
: 18 Maret 2021
II. Riwayat Keperawatan
1. Riwayat penyakit
1.1. Keluhan utama
: An. M diantar ke RSUD Dr. ISKAK
Tulungagung pada tanggal 18 Maret 2021 Orangtua pasienmengatakan
berat badan pasien turun secara drastis dan pasien tidak menghabiskan
makanan yang diberikan oleh rumah sakit, hanya menghabiskan makanan
tidak sampai separuh makanan pasien dan tubuh pasien merasa lemas.
1.2. Lama keluhan
: 6 bulan belakangan terakhir ini.
1.3. Akibat timbulnya keluhan
: An.M terlihat sangat lemas
1.4. Faktor yang memperberat
:-
Riwayat penyakit sekarang :An. A mulai dirawat mulai tanggal 18 Maret
2021 . Saat dilakukan pengkajian pada hari Jumat tanggal 19 Maret 2021
pukul 08.00 WIB Orangtua pasien mengatakan berat badan pasien turun
secara drastis dan pasien tidak menghabiskan makanan yang diberikan oleh
rumah sakit, hanya menghabiskan makanan tidak sampai separuh makanan
pasien dan tubuh pasien terasa lemas.
Riwayat keperawatan dahulu :
3.1. Pre natal
:

Kesehatan ibu waktu hamil : Normal, tidak ada gangguan.

Pemeriksaan kehamilan : Ada, sekitar 5 kali ke bidan setempat dan
mendapatkan imunisasi TT

Riwayat pengobatan selama kehamilan : Tidak ada mengkonsumsi obatobatan
3.2. Natal
:

Usia kehamilan saat lahir : 9 bulan .

Cara persalinan : Normal .

Ditolong oleh : Bidan puskesmas .

BB/ TB saat lahir : 3000 gram/ 49 cm .

Pengobatan yang didapatkan : Obat tetes mata dan vitamin K
3.3. Post natal
: An. A pernah dirawat saat usia 6 buan
3.4. Luka / operasi : tidak ada
3.5. Allergi
: tidak ada
3.6. Pola kebiasaan :
–
Sebelum Sakit : An. A lebih sering bermain sama orang tua.
Terkadang
–
An. A di bawa oleh tetangga bermain keluar rumah.
–
Saat Sakit : An. A hanya terbaring di tempat tidur
3.6. Tumbuh kembang :
- Tengkurap usia
: 4 bulan
- Duduk usia : 7 bulan
- Berdiri usia
: 12 bulan
- Mengoceh usia
: 12 bulan
- Bicara usia
: 13 bulan
3.7. Riwayat Imunisasi :
BCG
: 1 bulan
HB
: belum
DPT
: 2,3,4 bulan
Meningitis
: belum
Polio
:belum
Campak
: 9 bulan
Lain – lalin
: hepatitis B saat baru lahir
4. Riwayat kesehatan keluarga :Keluarga mengatakan tidak ada keluarga yang lain
yang mengalami hal yang serupa dengan pasien.
5. Riwayat Psikososial
: Ny.D mengatakan dalam kesehariannya, An. A
termasuk anak yang ceria dan senang bermain di luar rumah bersama Ny. D.
An. A yang sedang aktif – aktif nya bermain – main dengan orang tua.
6. Riwayat seksual
: Ny.D mengatakan bahwa anaknya tidak
mempunyai keluhan dan kelainan seksual
7. Riwayat keluarga
:
7.1. Komposisi keluarga terhadap :
Keluarga Inti : keluarga terdiri dari Ny. D sebagai ibu, Tn. I Sebagai ayah
dan An. A adalah sebagai anak dan keluarga tidak pernah ada keturunan
yang menderita marasmus kwashiorkor
7.2. Lingkungan rumah dan Komunitas :An. A tinggal di lingkungan rumah yang
cukup ramai asri dan jauh dari kebisingan dimana disekitar rumah masih
banyak pohon – pohonan dan jauh dari sumber polusi.
8. Kultur dan kepercayaan
: klien beragama islam dan percaya dengan
agamanya
9. Fungsi dan hubungan keluarga
: hubungan keluarga berjalan baik
10. Pola perilaku yang mempengaruhi kesehatan:
a. Mandi Sebelum sakit : An. A mandi 2 x sehari memakai air dan sabun, dibantu
oleh keluarga. Saat Sakit : An. A tidak mandi menggunakan sabun saat di
rumah sakit, hanya dilap dengan handuk lembab dan pakaian selalu diganti
jika sudah tampak kotor, dibantu oleh keluarga.
b. Oral Hygiene Sebelum Sakit : An. A menggosok gigi 2x sehari Saat Sakit :
An.A tidak ada menggosok gigi
c. Cuci rambut Sebelum Sakit : An. A biasanya keramas 1 x sehari yaitu pada
sore hari menggunakan sampo. Saat Sakit : An. A belum ada keramas sejak
masuk rumah sakit.
11. Persepsi keluarga terhadap anak :keluarga pasien menganggap anak merupakan
anugrah yang harus dijaga oleh karena itu keluarga pasien sangat khawatir
dengan penyakit yang dialami pasien
III. Pemeriksaan fisik
Anak dan neonatus
1. Keadaan umum
:Baik
Kesadaran
: Composmentis
BB
:5 kg
TB
:45 cm
LL
:15 cm
2. Tanda – tanda vital :
–
Tensi
:80/60 mmhg
- Nadi
: 72x/i
–
Suhu
: 37,5°C
- Pernafasan
:27x/i
3. Kepala dan wajah
- Rambut kepala
: keadaan rambut anak terdapat kemerahan dan
berminyak karena sejak masuk rumah sakit anak belum ada keramas, tidak
ada ketombe
- Bentuk kepala
: Simetris
- Ukuran – ukuran kepala
: 44,7 cm
- UUB
: Bersih
- UUK
: Bersih
4. Integumen :
- Kebersihan
:baik
- Kehangatan
:tidak normal
- Warna
:sawo matang
- Turgor
:menurun
- Kelembaban
: kurang baik
- Kelainan pada kulit: tidak ada
5. Mata :
– Sklera
: tidak ikterik
– Konjungtiva
: anemis,
6. Telinga
: Telinga simetris kiri dan kanan, tidak terjadi penurunan
pendengan, tidak ada serumen.
7. Hidung
: Hidung simetris kiri dan kanan , tidak ada kelainan pada
hidung , penciuman normal, tidak ada peradangan / sinusitis
pada An. A
8. Mulut
: An. A belum menggosok gigi , mukosa mulut pucat, bibir
kering ,lidah bersih , tidak ada cyanosis pada bibir, bibir
simetris kiri dan kanan, keadaan rahang normal, tidak ada
kelainan
9. Tenggorokan
: Tenggorokan normal tidak ada pembesaran tonsildan ovula
berada di tengah
10. Leher
:Tidak ada pembesaran kelenjar thyroid,tidak kelainan pada
leher
11. Dada
: Dada simetris antara kanan dan kiri
12. Paru – paru
–
I
: simetris kiri dan kanan , tidak ada menggunakan otot bantu
pernafasan, tidak menggunakan cuping hidung.
–
P
: Pergerakan dinding dada teratur, trakttil fremitus sama,
tidak ada
oedem
–
Pk
: Sonor
–
Aus
: Irama pernafasan klien vesikuler , ronchi (-) , wheezing (-)
–
I
: Tidak ada palpitasi
–
P
: Ictus cordis teraba di ICS ke V
–
Pk
: Gallop
–
Aus
: S1 S2 lup dup
13. Jantung
14. Abdoment
:
–
I : Tidak ada lesi, ositaktrik tidak ada
–
P : Tidak ada oedem, atau masa, nyeri tekan tidak ada, nyeri lepas
tidak ada, pembesaran hepar tidak ada
15. Ginjal
–
Aus : Bising usus hiperaktif
–
Pk : Tympani
: tidak ada nyeri ataupun kelainan pada ginjal
16. Genetalia
: kelaian pada genetalia eksterna dan daerah inguinal tidak
ditemukan
17. Axstremits
: otot simetris namun kekuatan otot lemah
18. Rektum
: normal
19. Neurologi
: ada masalah dikarenakan peningkatan TIK
20. Endokrin
: tidak ada kelainan
IV. Pola Kesehatan Fungsional
1. Nutrisi / Makan / Minum :
A. Pola makan dan minum
- Frekuensi makan/hari
- Nafsu/selera makan
- Nyeri ulu hati
- Alergi
: 2-3 kali/hari
: menurun
::-
Mual dan muntah
- Waktu pemberian makan
- Jumlah dan jenis makan
- Waktu pemberian cairan/minum
- Masalah makan dan minum
: Muntah ketika makan
: Pagi,siang dan sore
: Porsi sedikit
: Pagi, siang dan sore
: Tidak nafsu makan
2 Eliminasi
BAB
- Pola BAB
- Karakter feses
- Riwayat pendarahan
- BAB terakhir
- Diare
- Penggunaan laksatif
:
: 2-4 kali
: Keras dan kadang-kadang berair
:: Kamis, 26 Mei 2016
:: Tidak ditemukan
BAK
- Pola BAK
- Karakter urine
- Nyeri/rasa terbakar/kesulitan BAK
- Riwayat penyakit ginjal/kandung kemih
- Penggunaan diuretik
- Upaya mengatasi masalah
: Sering
: Kuning bersih
::::-
2.
Aktivitas dan latihan
:
a. Sebelum Sakit : An. A lebih sering bermain sama orang tua. Terkadang An. A di bawa
oleh tetangga bermain keluar rumah.
b. Saat Sakit : An. A hanya terbaring di tempat tidur
V. Pemeriksaan Penunjang :
( Hasil Laboratorium dan Hasil Pemeriksaan Lain )

Pemeriksaan darah perifer lengkap disertai apusan darah tepi: penting untuk melihat jenis anemia
yang terjadi, mengetahui bila terjadi defisiensi zat besi (ditemukan sel target) atau defisiensi
vitamin B12 dan asam folat

Pengukuran status protein darah melalui pemeriksaan kadar albumin serum, retinol-binding
protein, transferrin, kreatinin, dan blood urea nitrogen (BUN). Kadar albumin serum dapat
dimanfaatkan sebagai salah satu indikator gizi buruk, baik pada saat awal kejadian malnutrisi
maupun saat perbaikan mulai terjadi. Meskipun demikian, faktor-faktor bukan gizi yang dapat
mempengaruhi kadar albumin seperti peningkatan cairan ekstra sel, trauma, sepsis, pembedahan,
penyakit hati dan ginjal tetap harus dieksklusi. Pemeriksaan kreatinin dan ureum darah dapat
membantu menilai fungsi ginjal pasien malnutrisi.

Pemeriksaan laju endap darah (LED), elektrolit, urine lengkap maupun feses lengkap dapat
dilakukan bila dalam anamnesis dan pemeriksaan fisik didapatkan indikasi, misalnya pada pasien
dengan riwayat diare akut[2]
VI. Persepsi Keluarga Terhadap Penyakit Anaknya :
Keluarga mengatakan masih belum begitu paham dengan penyakit tersebut, dan didalam
keluarganya tidak pernah ada keturunan penyakit marasmus kwashiorkor
VII. Pengkajian Tumbuh Kembang :
* Sebelum sakit :
a.
Motorik Kasar
Pemeriksaan motorik kasar bisa dilakukan oleh pasien.
b.
Motorik Halus
Perkembangan motorik halus bisa dilakuakan
Askep Anak
c.
Kognitif dan Bahasa
Perkembangan kognitif bahasa bisa dilakukan dengan mengocehkan beberapa kata
* Selama sakit :
a.
Motorik Kasar
Pemeriksaan motorik kasar tidak bisa dilakukan karena kondisi pasien rewel dan gelisah.
b. Motorik Halus
Perkembangan motorik halus tidak bisa dilakukan karena pasien rewel dan gelisah.
c.
Kognitif dan Bahasa
Perkembangan kognitif bahasa tidak bisa dilakukan kerana pasien rewel dan gelisah
Mahasiswa
(
_____________)
Askep Anak
ANALISA DATA
Nama pasien : An. A
Umur
: 1,5 Tahun
No. Register : 4322109
No.
1.
Data
Penyebab
DS:
-
Orangtua
Penurunan nafsu
pasien
Masalah Keperawatan
Defisit nutrisi.
makan menurun
mengatakan tidak
nafsu makan.
-
Berat badan turun
secara drastis.
-
Tubuh
Gangguan pada
saluran pencernaan
terasa
lemas.
Kurangnya enzim
DO:
-
Pasien
yang diperlukan
tampak
kurang makan.
-
Membran mukosa
kering.
-
Ketidakseimbangan
Nutrisi: kurang dari
Ketidakmampuan
kebutuhan
memakan
makanan.
-
Nyeri abdomen.
-
Bising
usus
hiperaktif.
Askep Anak
2.
DS:
-
Kurangnya
Oragtua
pasien
mengatakanpasie
n
tidak
hipovolemi.
kemampuan
absorsi
nafsu
makan.
-
Orangtua
pasien
mengatakan
Kurangnya
pasien
kemampuan
sering
memakan makanan
muntah.
-
Orangtua
pasien
mengatakan tidak
selera pada saat
Adanya rasa nyeri
pada bagian
makan.
abdomen
DO:
-
Pasien
tampak
penurunan turgor
kulit
-
Membran mukosa
Kekurangan
Volume Cairan
kering
-
Peningkatan suhu
tubuh
-
Kelemahan pada
tubuh
-
Penurunan
berat
badan secara tibatiba
Askep Anak
DAFTAR DIAGNOSA KEPERAWATAN
Nama pasien : An. A
Umur
: 1,5 Tahun
No. Register : 4322109
NO
TANGGAL
MUNCUL
15 Maret 2021
DIAGNOSA KEPERAWATAN
Defisit nutrisi b.d ketidakmampuan mengarbsorbsi nutrien d.d berat
badan menurun
15 Maret 2021
2
Hipovolemi b.d kehilangan cairan aktif d.d membran mukosa kering
dan turgor kulit menurun.
Askep Anak
RENCANA ASUHAN KEPERAWATAN
Nama pasien : An. A
Umur
: 1,5 Tahun ……………………………….
No. Register : 4322109……………………………….
NO
1
DIAGNOSA
LUARAN (SLKI)
KEPERAWATAN
Defisit
nutrisi
b.d Setelah dilakukan tindakan
ketidakmampuan
keperawatan selama 1 x24
mengarbsorbsi nutrien d.d jam. Harapkan status nutrisi
berat badan menurun
membaik
Dengan kriteria hasil :
1. Berat badan
membaik
2. Nafsu makan
membaik
3. Membrane mukosa
membaik
INTERVENSI (SIKI)
Manajemen nutrisi
Observasi



Identifikasi status nutrisi
Monitor berat badan
Monitor hasil pemeriksaan
laboratorium
Terapeutik




Lakukan oral hygiene sebelum
makan, jika perlu
Berikan makan tinggi serat
untuk mencegah konstipasi
Berikan makanan tinggi kalori
dan tinggi protein
Berikan suplemen makanan,
jika perlu
Edukasi


Anjurkan posisi duduk, jika
mampu
Ajarkan diet yang
diprogramkan
Kolaborasi


2
Hipovolemi b.d kehilangan
cairan aktif d.d membran
mukosa kering dan turgor kulit
menurun.
Kolaborasi pemberian
medikasi sebelum makan
(mis. Pereda nyeri,
antiemetik), jika perlu
Kolaborasi dengan ahli gizi
untuk menentukan jumlah
kalori dan jenis nutrient yang
dibutuhkan, jika perlu
Manajemen Hipovolemia
Dengan dilakukan
tindakan keperawatan
selama 1 x 24 jam Observasi
diharapkan status cairan
 Periksa tanda dan gejala
meningkat dengan kriteria
hipovolemia (misal turgor
hasil:
kulit menurun, membrane
1. turgor kulit menigkat
mukosa kering)
2. intake cairan
 Monitor intake dan output
membaik
cairan
Askep Anak
Terapeutik



Hitung kebutuhan cairan
Berikan posisi modified
trendelenburg
Berikan asupan cairan oral
Edukasi


Anjurkan memperbanyak
asupan cairan oral
Anjurkan menghindari
perubahan posisi mendadak
Kolaborasi



Kolaborasi pemberian cairan
IV issotonis (mis. cairan
NaCl, RL)
Kolaborasi pemberian cairan
IV hipotonis (mis. glukosa
2,5%, NaCl 0,4%)
Kolaborasi pemberian cairan
koloid (mis. albumin,
plasmanate)
Askep Anak
TINDAKANKEPERAWATAN
Nama Pasien :An. A
NO
NO. DX
1
1
CATATAN PERKEMBANGAN
Umur :1,5
TANGGAL/
JAM
IMPLEMENTASI
19 Maret
2021,
No.Register :4322109
TANDA
TANGAN
TANGGAL/
JAM
08.20
08.22
08.25
08.40
09.00
09.15
09.30
EVALUASI
TANDA
TANGAN
19 Maret 2021 S:
15.00
08.00
08.05
08.07
08.10
Kasus : Marasmus Kwashiorkor
1. Mengidentifikasi status nutrisi
2. Memoonitor berat badan
3. Memonitor hasil pemeriksaan
laboratorium
4. Melakukan oral hygiene sebelum
makan, jika perlu
5. Memberikan makan tinggi serat untuk
mencegah konstipasi
6. Memberikan makanan tinggi kalori dan
tinggi protein
7. Memberikan suplemen makanan, jika
perlu
8. Menganjurkan posisi duduk, jika
mampu
9. Menganjurkan diet yang diprogramkan
10. Mengolaborasi pemberian medikasi
sebelum makan (mis. Pereda nyeri,
antiemetik), jika perlu
11. Mengolaborasi dengan ahli gizi untuk
menentukan jumlah kalori dan jenis
nutrient yang dibutuhkan, jika perlu
- Pasien mengatakan adanya nyeri
pada bagianabdomen
- adanya demam yang dirasakan
- tubuh pasienterasa lemas
O:
- Pasien tampak kurangmakan
- membran mukosa kering
- ketidakmampuan memakan
makanan, nyeri abdomen
- bisingn usus hiperaktif
A:
Masalah belum teratasi.
P:
Intervensi 1,2,4,5,6,7,9,10,dan
11dilanjutkan
Askep Anak
2
2
19 Maret 2021,
08.00
08.15
08.20
08.30
08.35
09.00
09.20
09.25
09.30
10.35
19 Maret 2021 S:
1. Memeriksa tanda dan gejala
hipovolemia (misal turgor kulit
menurun, membrane mukosa kering)
2. Memonitor intake dan output cairan
3. Menghitung kebutuhan cairan
4. Memberikan posisi modified
trendelenburg
5. Memberikan asupan cairan oral
6. Menganjurkan memperbanyak asupan
cairan oral
7. Menganjurkan menghindari perubahan
posisi mendadak
8. Mengolaborasi pemberian cairan IV
issotonis (mis. cairan NaCl, RL)
9. Mengolaborasi pemberian cairan IV
hipotonis (mis. glukosa 2,5%, NaCl
0,4%)
10. Mengolaborasi pemberian cairan koloid
(mis. albumin, plasmanate)
15.00
- Pasien mengatakan adanya
rasahangat padatubuh
- Sering buangair kecil
- Tidak selera pada saat makan
O:
- Pasien tampak penurunan turgor
kulit
- Membranmukosa kering
- Peningkatansuhu tubuh
- Kelemahanpada tubuh
- Penurunan berat
badansecara
tiba-tiba
A:
Masalah belum teratasi
P:
Intervensi 1, 2,3,5,6,7,8,9,dan 10
dilanjutkan
Askep Anak
FORMAT
PENYULUHANKESEHATAN
Topik
Sasaran
Ruang
: Penyuluhan tentang marasmus kwashiorkor
:Keluarga An. A
: Flamboyan
TUJUAN UMUM
Setelah dilakukan
penyuluhan tentang
marasmus
kwashiorkor keluarga
An. A mampu
memahami diit
kwashiorkor
TUJUAN KHUSUS POKOK BAHASAN
Setelah dilakukan
Pencegahan dan
penyuluhan tentang
penanganan penyakit
diit DM keluarga Ny. marasmus
J diharapkan mampu : kwashiorkor pada
a) Menjelaskan
bayi dan anak
pengertian
marasmus
kwashiorkor
b) Menjelaskan
etiologi
marasmus
kwashiorkor
c) Menjelaskan
tanda dan gejala
marasmus
kwashiorkor.
d) Menjelaskan
patofisiologi dari
marasmus
kwashiorkor
e) Menjelaskan
pemeriksaan
diagnostik yang
dapatdilakukan
untuk marasmus
a)
b)
c)
d)
e)
f)
MATERI
METODE
Ceramah, diskusi, tanya
pengertian .
jawab,
marasmus
kwashiorkor
etiologi marasmus
kwashiorkor
tanda dan gejala
dari marasmus
kwashiorkor
patofisiologi dari
marasmus
kwashiorkor
pemeriksaan
diagnostik yang
dapat dilakukan
untuk marasmus
kwashiorkor
Menjelaskan
penatalaksanaan
medis dari
marasmus
kwashiorkor
MEDIA
Leaflet
EVALUASI
Keluarga mampu
mengulang informasi
atau pendidikan
kesehatan yang
diberikan terkait
dengan marasmus
kwashiorkor
Askep Anak
kwashiorkor
f) Menjelaskan
penatalaksanaan
medis dari
marasmus
kwashiorkor
Askep Anak
Askep Anak
Download