ADSORBENTS dan Lexative

advertisement
ADSORBENTS & LAXATIVE
By
Dr. Wiwik Kusumawati, M.Kes
10 Desember 2010
TUJUAN INSTRUKSIONAL
Pada akhir topik ini siswa akan dapat:





Menjelaskan mekanisme kerja dari kedua adsorben dan Laxative agents
Menlaskan efek samping dari kedua adsorben dan laxative agents
Menjelaskan indikasi kedua adsorben dan agen Lexative
Menjelaskan interaksi antara adsorben dan obat lainnya
Menyebutkan klasifikasi agen Lexative
Obat-obat Antidiarrhea
 Adsorben
 Mechanism of action
1. Melapisi permukaan mukosa dinding-dinding saluran pencernaan sehingga
toxine dan microorganism tak bisa masuk menembus dan merusak mukosa
2. Mengikat bakteri penyebab atau racun, yang kemudian dieliminasimelalui tinja
Contoh: bismuth subsalicylate (Pepto-Bismol), kaolin-pectin, activated charcoal,
attapulgite (Kaopectate)

1.
2.
3.
4.
5.
6.
Efek Samping
Peningkatan waktu pendarahan
Konstipasi
Warna feses gelap (dark stools)
Kebingungan (Confusion)
Berkedut (twitching)
Gangguan pendengaran, tinnitus, metallic taste, gusi biru
 Interaction Obat Adsorben
1. Adsorben menurunkan penyerapan banyak
agen, termasuk,
klindamisin, kinidina, dan agen hipoglikemik
2. Adsorben menyebabkan peningkatan pendarahan saat diberikan
antikoagulan
digoksin,
dengan
KONSTIPATION ( Sembelit)
1. Keadaan yang Abnormal pada perjalanan feses saat melalui Lower GI tract
2. Merupakan sebuah Symptom(gejala) bukan penyakit
3. Gangguan pergerakan melalui Kolon dan / atau Rectum
Dapat disebabkan oleh berbagai penyakit atau obat-obatan
Obat Konstipasi
Lexative AGEN
 Obat yang digunakan untuk pengobatan Konstipasi Akut (Obat mempercepat
perjalanan melalui intestine
 Sebuah terapi Symtomatic yang tidak boleh digunakan pada keadaan kronis
Lexative AGEN
1. Bulk forming
 Serat tinggi (High Fiber)
 Menyerap air untuk meningkatkan curah (Increase Bulk)
 Usus Distends untuk Menginisiasi aktivitas reflaks usus
Contoh:
1. psyllium (Metamucil)
2. methylcellulosa (Citrucel)
3. polycarbophil
2. Emollient (Obat Pelunak)
 Sebagai Pelunak Feses dan Pelumas
 Promotor Air dan lemak di Feses
 Melumasi Feses dan Dinding Usus
Contoh:
1. Pelunak feses: garam docusate (Colace, Surfak)
2. Pelumas: minyak mineral
3. Hyperosmotic
 Meningkatkan kadar air dalam tinja
 Hasil : distensi Usus, Peristaltik meningkat, evakuasi (evacuation)
Contoh:
1. polyethylene glycol (GoLYTELY)
2. sorbitol
3. glycerin
4. laktulosa (Chronulac)
4. Saline
Meningkatkan
tekanan osmotik di
dalam saluran usus,menyebabkan lebih
banyak air yang masuk ke intestine
Hasil: distensi usus, peristaltik meningkat, dan evakuasi (evacuation)
5. Stimulant
Meningkatkan gerak peristaltik usus melalui stimulasi saraf
Contoh:
1. minyak jarak ( castor Oil)
2. Senna
3. Cascara
4. Bisacodyl
INDIKASI
Lexative Group
penggunaannya pada
 Bulk Forming
1. Akut dan kronik pada Konstipasi
2. Irritable bowel syndrome
3. Diverticulosis
 Emollient
1. Acute and chronic constipation
2. Pelunakan impaksi tinja; facilitation of BMs in anorectal conditions
 Hyperosmotic
1. Kronik konstipasi
2. Diagnosis dan surgical preps
 Saline
1. Konstipasi
2. Diagniosis dan bedah Preps
3. Pembersihan parasite dan cacing (helmintes)
 Stimulant
1. Konstipasi akut
2. Diagnose dan bedah usus (Surgical Bowel preps)
 EFEK SAMPING Lexative Agen
 Bulk forming
o Penumpukan (Impaction)
o Kelebihan Cairan (Fluid overload)
 Emollient
o Ruam Kulit (Skin rashes)
o Penurunan penyerapan Vitamin (Decreased absorption of vitamins)
 Hyperosmotic
o Perut Kembung (Abdominal bloating)
o Iritasi Rectum (Rectal irritation)

Saline
o toksisitas Magnesium (dengan insufisiensi ginjal)
o Kram (Cramping)
o Diarrhea
o Peningkatan sensasi Haus (Increased thirst)

Stimulant
o Nutrient malabsorption
o Ruam Kulit (Skin rashes)
o Iritasi Lambung (Gastric irritation)
o Iritasi ARectum (Rectal irritation)
Download