Uploaded by User98749

3. Translasi dan PCR

advertisement
TRANSLASI
Sintesis Protein
Pretest
• Apa itu teknik PCR ?
• Jelaskan tahapan yang terjadi dalam teknik
PCR ?
TRANSLASI
• TRANSLASI : adalah proses penterjemahan
informasi genetik yang ada pada mRNA
kedalam rantai polipeptida/protein
• Informasi genetik pada mRNA berupa
rangkaian basa atau kodon, akan
diterjemahkan menjadi rangkaian asam amino
pada rantai polipeptida
• ---- AGU UCG CAC GAC UUC UCU GAG ---• ---- Ser - Thr - His - Asp - Phe - Ser - Glu -----
Hubungan Gen dengan Protein
• Pada penderita penyakit yang bersifat
genetis terdapat kelainan enzim
• Percobaan mutasi menunjukan bahwa pada
mutan terjadi perubahan enzim
• Pada hemoglobin penderita anemia terlihat
perubahan asam amino dari rantai
hemoglobin b
Asam amino, Polipeptida, Protein
R1
I
HN -C -C
H
R2
I
HN -C -C
H
R1
R2
I
I
HN -C -C - N -C -C
H
H
Asam amino : molekul
dasar penyusun protein
Polipeptida: rangkaian
asam amino
Protein: molekul yang telah
berfungsi tersusun dari satu
atau lebih polipeptida
Perangkat Translasi :
mRNA sebagai model Protein
• Polipeptida dibentuk dengan menggunakan
rangkaian basa mRNA sebagai modelnya
• Rangkaian basa mRNA mengandung informasi
yang akan diterjemahkan menjadi rangkaian
asam amino pada rantai polipeptida
• ---- AGU UCG CAC GAC UUC UCU GAG ---• ---- Ser - Thr - His - Asp - Phe - Ser - Glu ----• Setiap satu asam amino disandikan oleh satu
kombinasi tiga basa yang disebut kodon
Ruas Penyandi Translasi :
diapit kodon awal dan kodon akhir
5’
mRNA Prokariot (poligen)
AUG
UAA
Shine-Dalgarno
Kodon awal
AUG
UAG
3’
Kodon akhir
5’
3’
AUG
UGA
mRNA Eukariot (monogen)
AAAAAAAA
tRNA : penterjemah kodon dan
pengangkut asam amino
Ujung 3’ACC
penerima
asam amino
Simpul
antikodon
Ribosom : tempat penterjemahan
kodon menjadi asam amino
tRNA
mRNA
Komponen
Ribosom
Prokariot
Subunit kecil Subunit
besar
Eukariot
rRNA
5S
23S
30-38 protein
16S
rRNA
18S
5S
5.8S
45-50 protein
28S
Struktur dan
Fungsi Ribosom
Situs mRNA :
mRNA dikenali
oleh rRNA16S
yang terdapat
pada subunit
kecil
Situs P: tempat
peptidil-tRNA
Situs enzim
peptidiltransferase
Situs A:
tempat
aminoasiltRNA.
Proses Translasi
1
Inisiasi
translasi
pada
kodon
awal
Pertumbuhan
polipeptida
Sintesis
2 perpanjangan
polipeptida
Akhir translasi pada
3 kodon akhir
Insiasi Translasi
Dimulai dengan penempelan subunit kecil ribosom kecil pada
situs Shine Dalgarno, penempelan tRNA-met inisiator pada
kodon awal (situs P), dan pempelan subunit besar ribosom
SD
30S
Kodon
awal
Kompleks
translasi
AminoasiltRNA
Situs A
Sintesis
Perpanjangan
Polipeptida
Amino asil-tRNA
masuk ke situs A,
Perangkaian asamamino dari situs P
ke situs A,
Pergeseran ribosom
membaca kodon
berikutnya
Proses Akhir Translasi
Asam
amino
Polipeptida
A
Kodon akhir
Bila ribosom mencapai kodon akhir tidak ada tRNA
yang cocok. Akan masuk RF di situs A, reaksi
dengan H2O, dan pembebasan polipeptida, mRNA,
tRNA dan ribosom
Sifat Sandi Genetik
• Kodon disusun oleh tiga
basa yang berdampingan
• Antara dua kodon tidak ada
penyelang
• Terdapat 61 kodon
• penyandi 20 asam amino;
dan tiga kodon stop
• Satu kodon menyandi satu
asam amino, satu asam
amino dapat disandi oleh
lebih dari satu kodon
• Kodon-kodon yang
menyandi satu asam amino
yang sama disebut kodon
sinonim
Sandi Genetik Hampir Universal
• Keuniversalan sandi genetik terlihat dari
kesamaan sandi antara berbagai spesies,
misal antara bakteri dan tumbuhan
• Ketidak universalan terlihat bahwa antara
gen mitokondria dengan gen inti terdapat
perbedaan sandi genetik
Hierarkhi Struktur Protein
• Struktur primer : berbentuk rantai asama amino
linear sebagaimana polipeptida yang dihasilkan
oleh suatu translasi
• Struktur sekunder : perkembangan berupa
pelipatan dari struktur primer akibat adanya
ikatan hidrogen antar asam amino (tiap 5 aa)
• Struktur tersier: bentuk tiga dimensi hasil
pelipatan struktur sekindar berkat ikatan ion,
ikatan disulfida antar gugus R asam-amino
• Struktur kuartener: Gabungan beberapa
poliprptida berstruktur tersier
Struktur
Sekunder
Heliks-a terbentuk akibat
munculnya ikatan
hidrogen antara gugus
NH dengan CO antara 2
asam amino (tiap 5 aa)
Heliks a
Lembaran b
Lembaran b terbentuk
ikatan hidrogen antara
dua utas peptida yang
berdampingan
Struktur Tersier
Protein
Bentuk 3 dimensi yang
dihasilkan berkat
terbentuknya ikatan
antar gugus R berbagai
asam amino
Ikatan hidrogen, ikatan ion, atau
ikatan disulfida antar dua sistein
Struktur ini juga dibentuk oleh
orientasi gugus R, internal atau
eksternal
Struktur Kuartener Protein,
merupakan gabungan dari beberapa
polipeptida berstruktur tersier
Hemoglobin
TMV
PCR (Polymerase Chain Reaction) merupakan metode molekuler untuk penggandaan
DNA secara in vitro menggunakan enzim dan sepasang primer yang bersifat spesifik
terhadap DNA target.
Pertama kali dirumuskan oleh Kary Mullis pada tahun 1983, dan berkat jasa
temuannya ini ia memperoleh hadiah Nobel bidang kimia pada tahun 1993.
Perkembangan dan aplikasi PCR sangat ditunjang oleh penemuan enzim DNA
polimerase yang bersifat tahan panas. Enzim DNA polimerase yang umum digunakan
adalah Taq polimerase yang diisolasi dari bakteri Thermus aquaticus.
PCR digunakan secara rutin pada berbagai laboratorium seperti di perguruan tinggi,
lembaga riset, industri farmasi, maupun laboratorium klinik.
Denaturasi dan Renaturasi
Reversible Strand Separation
One of the most useful properties for the experimental analysis of DNA is its
ability to undergo denaturation by heat and alkali conditions into singlestranded molecules and then to renature into a complementary basedpaired double helix (nucleic acid hybridization). These processes occur
naturally and transiently during DNA replication and can be produced
experimentally in the lab.
Denaturation and Renaturation
Conditions that favor denaturation destabilize the DNA double helix:
a. Increased temperature.
b. Decreased ionic concentration of solution.
c. Addition of formamide or urea, both of which destabilize hydrogen
bonding in the helix.
d. Alkaline or basic pH, which also destabilizes hydrogen bonding in the
helix.
Conditions that favor renaturation stabilize the DNA double helix:
a. Decreased temperature.
b. Increased ionic concentration of solution
PCR REACTION SETUP
PCR menggunakan PCR Master Mix KAPA 2G Fast
Component
Volume in a 25 µL rxn
PCR-Grade water
16.4µL
5X KAPA 2GBuffer A
5.0 µL
dNTP Mix (10 mM each dNTP)
0.50 µL
Forward Primer (10 µM)
1.0 µL
Reverse Primer (10 µM)
1.0 µL
KAPA 2GFast DNA Polymerase (5
U/µL)
Template DNA
0.10 µL
1.0 µL
PCR Cycling Parameters
Step
Temperature
Duration
Cycles
95 ˚C
5 min
1
94 ˚C
15 sec
Annealing
50 ˚C
15 sec
Extension
72 ˚C
15 sec
Final extension
72 ˚C
3 min
Initial
denaturation
Denaturation
35
1
Advantages of PCR
Quick
Reliable
Sensitive
Relatively easy
Specific
Disadvantage of PCR
Need for equipment
Taq polymerase is expensive
Contamination
False reactions
Internal control
Cross-reaction
Enrichment steps in (contaminated) samples
Capacity building needed
Unspecific amplification
Applications of PCR
Detection of specific genome
– Classical with a primer pair
– Nested – amplification of larger area then specific
detection in multiplied genome part (more sensitive)
– Real time PCR to quantify the amount of genome in
sample
– Detection of RNA with reverse transcriptase
Screening specific genes for unknown mutations
Genotyping using short primers or primer pairs that
are
often repeated in the genome
ELEKTROFORESIS GEL
AGAROSA
to estimate the size of DNA fragments, after digesting with restriction
enzymes
Hasil PCR dianalisis menggunakan elektroforesis gel agarosa
1% (b/v) yang ditambahkan larutan etidium bromida (EtBr).
Manfaat
1. Membandingkan gen homolog dari spesies
yang berbeda, mengetahui susunan
sekuens berbagai genom;
2. DNA finger printing;
3. Mendeteksi kelainan genetik;
4. Mendeteksi lokasi dan jumlah mRNA dalam
sel atau jaringan tertentu;
5. Mengetahui aktivitas gen selama
perkembangan berbagai tipe sel organisme
atau percobaan perlakuan gen;
Manfaat Elektroforesis
(lanjutan…)
6. Mempelajari evolusi tingkat molekular;
7. Mengetahui variasi genetik yang ada di alam;
8. Menentukan atau mengidentifikasi berat
molekul DNA, RNA, dan protein tertentu;
9. Mengidentifikasi persamaan dan perbedaan
genetik antar individu;
10.Mengetahui jumlah fragmen DNA yang diklon
dalam rekombinan DNA plasmid
Pembuatan gel
agarosa
Loading dan Running
Preparasi sampel
Pewarnaan gel
(staining gel)
Visualisasi UV
How Gel Electrophoresis of DNA Works
HASIL yang Baik
Gel electrophoresis based image analysis. Agarose gels,
stained by Ethidium bromide (A) and UV light (B).
Contoh
pemunculan
pita
fragmen ~1
kb
Standar dalam penentuan ukuran fragmen hasil penggandaan
digunakan pUC19/HinfI (lajur 1). Kontrol positif (lajur 2) dan kontrol
negatif (lajur 3). Lajur 4, 5, 6, 7 menunjukkan fragmen 1 kb hasil
penggandaan DNA dengan teknik PCR.
Elektroforegram hasil PCR
1
2
3
23.1 kb
9.4 kb
6.5 kb
2,6 kb
4.3 kb
2.3 kb
1
2
32.0 kb
0,2 kb
Download