Uploaded by hisyam.fayrus

fdokumen.com pengambilan-keputusan-etis-5686a8e926310

advertisement
Pendekatan dalam
Pengambilan Keputusan Etis
Pendekatan Analisis etis untuk pemecahan
masalah:
Analisis Filosofis
Analisis Dampak Pemangku Kepentingan /

Stakeholders
 Analisis Gabungan
Etika Bisnis & Profesi
“Pengambilan Keputusan Etis Praktis”
Brooks & Dunn (2004 : Chapter 4)
Sebuah keputusan atau tindakan dianggap
"etis" atau "benar" jika sesuai dengan standar
tertentu.
Untuk itu :
1. Kelompok 1===>Para filsuf/Pemikir===> telah
mempelajari standar mana yang penting selama
ber-abad-abad (melalui teori Etika)
2. Kel.2===>Para ahli etika bisnis==>Praktisi==>
baru saja membangun hal ini dalam
pekerjaannya.
Ke 2 Kelompok===> mengungkapkan
bahwa tidak cukup hanya 1 standar saja
untuk memastikan keputusan etis.
Pengambilan Keputusan Etis
======> dibutuhkan Kerangka Kerja
Pengambilan Keputusan Etis ===>
disebut Ethical Decisission
Making===>EDM
Kerangka Kerja Pengambilan Keputusan
Etis (EDM)==>Brooks (2004)
yaitu menilai etikalitas keputusan atau tindakan
yang dibuat dengan melihat/
mempertimbangkan 4 pertimbangan :
1. Konsekuensi atau kekayaan yang dibuat dalam
hal keuntungan bersih atau biaya(=teori
utilitarianisme)
2. Hak dan kewajiban yang terkena dampak (teori
Deontologi/teori hak dan kewajiban)
3. Kesetaraan yang dilibatkan (teori keadilan)
4. Motivasi atau kebijakan yang diharapkan (teori
kebajikan)
Pengusaha/akuntan
profesional menghadapi
masalah etika, mengacu :
Kode etik perusahaan
Kode etik profesional

If not………….?
Berdasarkan padaKerangka kerja
pengambilan Keputusan Etis
(= Ethical Decission Making/EDM) :



prinsip etika umum (teori2 etika dari para
filsuf)===>Pendekatan Filosofis
EDM praktis===> Pendekatan
Tradisional, Analisis Dampak Pemangku
Kepentingan
Pendekatan EDM Komprehensif (Analisis
Gabungan)
Pembuatan Keputusan Etis (EDM)


Pendekatan Filosofis ==> Teori2 Etika
dasar===(Konsekuensialisme/utilitarianis
me/teologi); Deontologi (hak dan
kewajiban); Etika Kebajikan
Pendekatan Praktis==> EDM PRAKTIS
Kerangka Kerja Pengambilan keputusan
Etis (= Ethical Decission Making/EDM)
Menggunakan kerangka kerja yang menilai
etikalitas keputusan atau tindakan yang
dibuat dengan melihat :
1. Konsekuensi atau kekayaan yang dibuat
dalam hal keuntungan bersih atau biaya
2. Hak dan kewajiban yang terkena dampak
3. Kesetaraan yang dilibatkan
4. Motivasi atau kebijakan yang diharapkan
Perbandingan Pertimbangan dalam Pembuatan
Keputusan Etis (EDM) dan
Landasan Filosofis (teori Etika)
Pertimbangan EDM
Pertimbangan Teori Filosofis
(1) Kekayaan atau kesejahteraan
= konsekuensialisme, utilitarianisme,
teologi
(2) Menghormati hak para pemangku
kepentingan
= Deontologi (hak dan kewajiban)
(3) Kesetaraan diantara para pemangku
kepentingan
= Imperatif kategoris Kant, keadilan yang
tidak memihak
(4) harapan untuk sifat karakter, kebajikan
= Kebajikan
Isu Tertentu Terkait dengan EDM
Perilaku yang berbeda dalam budaya yang = Relativisme, subjektivisme
berbeda (suap)
Konflik Kepentingan, dan batas batas
untuk perilaku mementingkan diri sendiri
= Deontologi, Subjektivisme, egoisme
Konsep EDM Praktis = menggunakan
pertimbangan 4 standar penilaian
3 Pertimbangan Utama (dari teori filosofis/teori
etika)===> konsekuensi, deontologi dan
keadilan =========> ditelaah dengan
memfokuskan pada dampak dari keputusan
terhadap pemegang saham dan pemangku
kepentingan lain===> pendekatannya dikenal
sebagai ANALISIS DAMPAK PEMANGKU
KEPENTINGAN
Pertimbangan ke 4: Motivasi pembuat
keputusan===>merupakan suatu pendekatan
yang dikenal dengan ETIKA KEBAJIKAN.
Konsep EDM Praktis
Ke - 4 pertimbangan
(1) kekayaan atau kesejahteraan,
(2) Menghormati hak para pemangku kepentingan
(3) Kesetaraan diantara para pemangku kepentingan
(4) harapan untuk sifat karakter, kebajikan) ======>
harus diperiksa secara menyeluruh dan nilai nilai etika
yang tepat harus diterapkan dalam keputusan dan
pelaksanaannya===> sehingga keputusan atau
tindakan dapat dipertahankan secara etis
Kerangka kerja pengambilan Keputusan
Etis (= Ethical Decission Making/EDM) :
(1) Pendekatan Filosofis===> berdasarkan
prinsip etika umum (teori2 etika dari para
filsuf)===> Sudah dibahas pada bab
terdahulu
(2) Pendekatan praktis===>
 Pendekatan Tradisional,
 Analisis Dampak Pemangku Kepentingan
(3) Pendekatan EDM Komprehensif (Analisis
Gabungan)
Pendekatan / Aturan Praktis
Untuk memutuskan apakah suatu tindakan
etis atau tidak (dibuat aturan praktis yang
didasarkan pada prinsip prinsip etis)
 Sniff test dan Aturan Praktis Umum (dari
Carrol)==> tes yang dipakai untuk menilai
etikalitas keputusan dalam tahapan awal
oleh Direktur, Eksekutif dan akuntan
profesional, dilanjutkan dengan
 Teknik Analisis Dampak Pemangku
Kepentingan
Sniff Tes dan
Aturan Praktis Umum
TES AWAL ETIKALITAS
SEBUAH KEPUTUSAN
Tes Awal : (pakai Sniff Tests)


Tes dan aturan praktis yang dapat
digunakan untuk menilai etikalitas
keputusan dalam tahapan awal.
Jika menimbulkan kekhawatiran
dilakukan analisis lebih menyeluruh=
teknik analisis dampak pemangku
kepentingan (Stakeholders Analisis).
Sniff Tests (test cepat):



untuk melihat apakah perlu dilakukan
analisis etika tambahan yang menyeluruh.
Jika hasilnya negatif (salah satunya)
konsultasikan dengan pengawas Etika atau
Analisis penuh terhadap tindakan yang
diusulkan=Analisis Dampak Pemangku
Kepentingan
Sniff Test untuk Pengambilan
Keputusan Etis (Brooks, 2004)





Akankah saya merasa nyaman jika tindakan atau
keputusan ini muncul di halaman depan surat
kabar nasional besok pagi??
Akankah saya bangga dengan keputusan ini?
Akankah Ibu saya bangga dengan keputusan ini?
Akankah tindakan atau keputusan ini sesuai
dengan misi dan kode etik perusahaan ?
Apakah hal ini terasa benar bagi saya??
Aturan Praktis untuk Pengambilan
Keputusan Etis (Carroll, 1990)
Golden Rule
Perlakukan orang lain seperti Anda ingin
diperlakukan
Peraturan
Jika anda merasa nyaman dengan
Pengungkapan tindakan atau keputusan setelah anda
bertanya pada diri anda sendiri apakah
Anda akan keberatan jika semua
rekan,teman dan keluarga Anda menyadari
hal itu, maka Anda harus bertindak atau
memutuskan
Etika Intuisi
Lakukan apa yang ”firasat anda” katakan
untuk Anda lakukan
Aturan Praktis untuk Pengambilan
Keputusan Etis (Carroll, 1990)
Imperatif
Kategoris
Jangan mengadopsi prinsip-prinsip
tindakan, kecuali prinsip-prinsip tsb, tanpa
adanya inkonsistensi, diadopsi oleh orang
lain.
Etika Profesi
Lakukan hanya apa yang bisa Anda
jelaskan di depan komite dari rekan-rekan
profesional Anda
Prinsip
Utilitarian
Lakukan “yang terbaik untuk jumlah
terbesar”
Prinsip
Kebajikan
Lakukan apa yang menunjukkan kebajikan
yang diharapkan.
Pendekatan Filosofis Vs
Pendekatan EDM Praktis :
(Sumber: Brooks,2011)
Prinsip-Prinsip Filsuf Dalam
Pengambilan Keputusan Etis
Kriteria yang dinilai oleh
Pendekatan Praktis
Konsekuensi, Utilitas
Menguntungkan ?
Manfaat > Biaya
Risiko disesuaikan
Tugas, Hak, Keadilan
Tugas fiducia
Hak-hak individu
Keadilan legalitas
Harapan Kebajikan
Karakter
Integritas,
Keberanian Proses
Aturan Praktis :



belum mencerminkan pemeriksaan etis
yang komprehensif dari keputusan etis
tersebut
Membuat individu dan perusahaan yang
terlibat rentan utk membuat keputusan
yang tidak etis
======> dimunculkan Teknik Analisis
Dampak Pemangku kepentingan====>
yang lebih KOMPREHENSIF
Analisis Dampak Pemangku
Kepentingan (Stakeholders)


Cara mengamati dan menjelaskan secara
analitis komprehensif - bagaimana berbagai
unsur dipengaruhi dan mempengaruhi
keputusan dan tindakan bisnis.
Memetakan hubungan-hubungan yang
terjalin dalam kegiatan bisnis pada umumnya
untuk memperlihatkan siapa saja yang
punya kepentingan, terkait dan terlibat
dalam kegiatan bisnis.
Peta Akuntabilitas Pemangku
Kepentingan Perusahaan
K
Pemerintah
Masyarakat
Pemodal
Pemasok
Perusahaan
Pelanggan
Karyawan
Aktivis Lingk.
Media masa
Bab 4 Hakikat Ekonomi & Bisnis_.
Sukrisno Agoes & I Cenik Ardana
24
Pendekatan Stakeholder:
Tujuan imperatif :
“bisnis harus dijalankan sedemikian rupa
agar hak dan kepentingan semua pihak
terkait yang berkepentingan
(stakeholders) dengan suatu kegiatan
bisnis dijamin, diperhatikan dan dihargai.”
 Prinsip minimal :
“tidak merugikan hak dan kepentingan
stakeholders dalam suatu kegiatan bisnis.

Dasar pemikiran :

Bahwa “semua pihak yang mempunyai
kepentingan (=stakeholders) dalam suatu
kegiatan bisnis terlibat didalamnya karena
ingin memperoleh keuntungan, maka
hak dan kepentingan mereka harus
diperhatikan dan dijamin.”
Pendekatan=keuntungan bisnis

Supaya bisnis dari perusahaan itu
dapat berhasil dan bertahan lama,
perusahaan manapun dalam kegiatan
bisnisnya dituntut atau menuntut
dirinya untuk menjamin dan
menghargai hak dan kepentingan
semua pihak yang terkait dengan
bisnisnya.
Proses pengambilan keputusan
berdasarkan pendekatan stakeholders:
a.
b.
c.
Lakukan identifikasi semua pemangku
kepentingan, baik yang nyata maupun yg
bersifat potensial
Cari tahu kepentingan (interest) dan
kekuasaan (power) setiap golongan
stakeholder
Cari tahu apakah ada koalisi kepentingan
dan kekuasaan antar golongan
stakeholder tsb
Keputusan diambil berdasarkan :



Stakeholders : adalah pihak yang
menerima manfaat paling besar dari
keputusan itu; atau
Kalaupun ada pihak yang dirugikan,
dampak kerugiannya hanya menimpa
sesedikit mungkin kepada stakeholders;
atau
Keputusan yang diambil tidak membentur
kepentingan dan kekuasaan stakeholders
yang dominan
Kepentingan :

Adalah “sesuatu” yang menyebabkan
kelompok stakeholder ini tertarik atau
peduli pada perusahaan
Kekuasaan

Seberapa kuat pengaruh/kekuatan
kelompok ini dalam menentukan arah dan
keberadaan perusahaa
2 Kelompok Stakeholders :

Kelompok Primer : yang mengadakan
transaksi atau berinteraksi langsung
dengan perusahaan= Pelanggan,
pemasok, pemodal, pemberi pinjaman,
karyawan.
2 Kelompok Stakeholders

Kelompok Sekunder : tidak secara
langsung berinteraksi atau bertransaksi
dengan perusahaan, tetapi kepentingan
(interest) dan kekuatan (power) kelompok
ini dapat saja mempengaruhi keberadaan
perusahaan Pemerintah, kelompok
sosial/LSM, media masa, para aktivis
lingkungan hidup, masyarakat sekitar
perusahaan, masyarakat pada umumnya.
Identifikasi Pemangku Kepentingan
Perusahaan
Kelompok Sekunder
Kelompok Primer
Pemerintah
Masyarakat
Pemodal
Pemasok
Perusahaan
Pelanggan
Karyawan
Aktivis Lingk.
Media masa
Bab 4 Hakikat Ekonomi & Bisnis_.
Sukrisno Agoes & I Cenik Ardana
33
Kepentingan dan kekuasaan Stakeholders Utama
(Primer) :
Pemangku Kepentingan
Kepentingan (Interest)
Kekuasaan (Power)
1. Pelanggan
Produk yg aman &
berkualitas, pelayanan
yang memuaskan
Membatalkan pesanan dan
membeli dari pesaing
Melakukan kampanye
negatif tentang perush
2. Pemasok
Pembayaran yg tepat
waktu; pesanan yg teratur
Membatalkan/boikot
orderjual ke pesaing
-Deviden
dan capital gain
- Bunga + angsuran tepat
waktu
-Tidak membeli saham;
memberhentikan Pengelola
-Menarik kredit ,dll
Gaji.Upah yg wajar,
kelangsungan kerja
Mogok kerja, memaksa
kehendak melalui serikat
pekerja
3. Pemodal
-Pemegang saham
-Kreditur
4. Karyawan
Kepentingan dan kekuasaan kelompok
Stakeholders Sekunder:
Pemangku Kepentingan
Kepentingan (Interest)
Kekuasaan (Power)
1. Pemerintah
Pertumbuhan
ekonomi&lapangan kerja;
penerimaan pajak
Menutup/menyegel perush
Mengeluarkan berbagai
peraturan
2. Masyarakat
Program kesejahteraan
masyarakat, kesehatan
lingkungan
Menekan pemerintah
melalui unjuk rasa massal;
melakukan aksi kekerasan
3.Media massa
Informasi kegiatan yg
Memp[ublikasikan berita
berkaitan dengan
negatif yg merusak citra
etika,nilaiperusahaan
nilai,kesehatan,keamanan,k
esejahteraan
4. Aktivis Lingkungan
Kepedulian thd pengaruh
positif dan negatif dari
tindakan perush thd
lingkungan hidup, HAM,dsb
Mengkampanyekan aksi
Mogok kerja,
mempengaruhi
pemerintah,media
masaa,masy,
Kepentingan dasar para
pemangku kepentingan
Kesejahteraan
Keputusan yang diusulkan akan
menghasilkan lebih banyak keuntungan
daripada biaya
Keadilan
Distribusi manfaat dan beban harus
berimbang
Hak
Keputusan yang diusulkan tidak boleh
melanggar hak pemangku kepentingan
dan pembuat keputusan
Sifat kebajikan
Keputusan yang diusulkan harus
menunjukkan kebajikan seperti yang
diharapkan
Ke 4 kepentingan harus dipenuhi oleh sebuah keputusan untuk
dipertimbangkan Etis
Bagaimana Cara Pengukuran
Dampak Dari Keputusan yang
diusulkan==> Para pemangku
Kepentingan ?
1. Dampak yang Dapat Diukur===> Pengukuran
Dampak Yang Dapat Diukur===> Laba, Produk
2. Dampak yang Tidak Dapat Diukur===> Penilaian
Dampak Yang Tidak Dapat Dikuantifikasi
(1) Pendekatan untuk mengukur Dampak yg
dapat dihitung dari keputusan yang diajukan
A.
Hanya laba atau rugi
B.
A ditambah eksternalitas (Analisis Biaya-Manfaat/ABM)
C.
B ditambah probabilitas hasil (Analisis RisikoManfaat/RBA
D.
ABM atau RBA ditambah peringkat pemangku
kepentingan
Ke 4 kepentingan harus dipenuhi oleh sebuah keputusan untuk
dipertimbangkan Etis
(2) Penilaian Dampak yg tidak
dapat dikuantifikasikan
A.
Keadilan diantara para pemangku kepentingan
B.
Hak Pemangku Kepentingan
- Kehidupan
- Kesehatan dan Keselamatan
- Perlakuan Adil
- Penggunaan Hati nurani
-Harga diri dan privasi
- kebebasan berbicara
ANALISIS DAMPAK
PEMANGKU KEPENTINGAN
- PENDEKATAN TRADISIONAL
- PENDEKATAN FILOSOFIS (konsekuensialis,
deontologi, etika kebajikan)
- MODIFIKASI PENDEKATAN TRADISIONAL : Menilai
Motivasi, Kebajikan yang diharapkan, dan sifat karakter
KERANGKA KERJA
KOMPREHENSIF PENGAMBILAN
KEPUTUSAN ETIS ANALISIS
DAMPAK PEMANGKU
KEPENTINGAN
- PENDEKATAN TRADISIONAL
- PENDEKATAN FILOSOFIS (konsekuensialis,
deontologi, etika kebajikan)
- MODIFIKASI PENDEKATAN TRADISIONAL : Menilai
Motivasi, Kebajikan yang diharapkan, dan sifat karakter
Pendekatan Tradisional
1.
2.
3.
Pendekatan 5 Pertanyaan Tradisional
Pendekatan Standar Moral Tradisional
Pendekatan Pastin - Tradisional
(1) Pendekatan 5-Pertanyaan Tradisional untuk
pengambilan keputusan etis :
APAKAH KEPUTUSAN ITU INTEREST PEMANGKU
KEPENTINGAN YG DIPERIKSA :
1. Menguntungkan ?
Pemegang saham-biasanya jangka
pendek
2. Sah dimata hukum ?
Masyarakat luas – hak yg dapat
ditegakkan oleh hukum
3. Adil ?
Keadilan bagi semua
4. Benar ?
Hak-hak lain bagi semua
5. Mendukung
pembangunan
berkelanjutan lebih
lanjut ?
Hak khusus
Penting diingat : bahwa pendekatan 5-pertanyaan tradisional tdk secara khusus
memasukkan kajian mendalam tentang motivasi untuyk keputusan2 yg terlibat
atau kebijakan atau karakter yg diharapkan.
(2) Pendekatan Standar Moral Tradisional
dalam pengambilan keputusan etis :
STANDAR MORAL
PERTANYAAN DARI KEPUTUSAN
YANG DIUSULKAN
Utilitarian :
Memaksimalkan
keuntungan bersih bagi
seluruh masyarakat
Apakah tindakan tsb
memaksimalkan manfaat sosial dan
meminimalkan luka sosial?
hak-Hak Individu :
Dihormati dan dilindungi
Apakah tindakan tsb konsisten
dengan hak setiap orang
Keadilan :
Distribusi Manfaat dan
Beban yang adil
Apakah tindakan tsb membawa
(kita) pada sebuah distribusi yang
adil dari manfaat dan beban ?
Penting diingat : bahwa pendekatan Standar Moral tradisional tdk secara
khusus memberikan kajian yg mendalam tentang motivasibagik keputusan2
yg terlibat atau kebijakan atau karakter yg diharapkan.
(3) Pendekatan "Pastin" Tradisional
dalam pengambilan keputusan etis :
ASPEK KUNCI
TUJUAN PEMERIKSAAN
Etika aturan
dasar
Utk menjelaskan sebuah organisasi
dan/atau aturan dan nilai-nilai individu
Etika titik akhir
Untuk menentukan manfaat bersih yg paling baik
utk semua pihak
Etika Peraturan
Utk menentukan batasan2 yg harus
dipertimbangkan seseorang atau organisasi sesuai
dengan prinsip2 etis
Etika Kontrak
Sosial
Utk menentukan cara bagaimana
memindahkan batasan2 demi menghapus
kekhawatiran atau konflik
Penting diingat : bahwa pendekatan Standar Moral tradisional tdk secara
khusus memberikan kajian yg mendalam tentang motivasibagik keputusan2
yg terlibat atau kebijakan atau karakter yg diharapkan.
Modifikasi Pendekatan Tradisional- Analisis
Dampak Pemangku Kepentingan-->
memasukkan / menilai 1 pertimbangan :
ETIKA KEBAJIKAN, yaitu
Motivasi
Kebajikan
Sifat karakter
yang diharapkan
Dengan Menggabungkan penilaian tentang Motivasi,
kebajikan dan karakter yang terlibat dalam
perbandingan dengan apa yang diharapkan oleh para
pemangku kepentingan.

Harapan-harapan Motivasi,
Kebajikan,Sifat karakter dan Proses
Motivasi Yang
Diharapkan
-Pengendalian diri atas keserakahan
- Pertimbangan kesetaraan atau keadilan
- Kebaikan, kepedulian, kasih sayang dan
kebajikan
Kebajikan yang
diharapkan
- loyalitas penuh
-Integritas dan transparansi
-Ketulusan bukan bermuka dua
Sifat Karakter Yang - keberanian untuk melakukan hal yg benar
Diharapkan
setiap individu, dan/atau standar profesional
-keandalan
-objektivitas, ketidakberpihakan
-kejujuran, kebenaran
-mementingkan diri sendiri bukan egoisme
-Menyeimbangkan pilihan diantara perbedaan
besar
Proses yang mencerminkan motivasi, kebajikan, dan karakter yang
Sebuah Pendekatan Komprehensif
untuk EDM :
PERTIMBANGAN
URAIAN
Kekayaan atau
konsekuensialisme
Keputusan yang diusulkan akan
menghasilkan keuntungan lebih
besar dari biaya
Hak-hak, tugas, atau
Deontologi
Keputusan yang diusulkan tidak
boleh menyinggung hak para
stakeholders, termasuk pengambil
keputusan
Kejujuran/kesetaraan atau
Keadilan
Distribusi manfaat atau beban harus
adil
Harapan kebajikan atau Etika
Kebaikan
Motivasi untuk keputusan harus
mencerminkan ekspektasi kebajikan
Ke 4 kepentingan harus dipenuhi oleh sebuah keputusan untuk
dipertimbangkan Etis
KERANGKA KERJA
KOMPREHENSIF PENGAMBILAN
KEPUTUSAN ETIS
MODIFIKASI / GABUNGAN PENDEKATAN ANALISIS
DAMPAK PEMANGKU KEPENTINGAN :
- PENDEKATAN TRADISIONAL
- PENDEKATAN FILOSOFIS (konsekuensialis,
deontologi, etika kebajikan) dan menambahkan
- Pendekatan Penilaian Motivasi, Kebajikan yang
diharapkan, dan sifat karakter
Kesimpulan : Analisis Komprehensif
untuk EDM


dirancang untuk menghasilkan keputusan
dan tindakan etis yang dapat
dipertahankan, dan memperbaiki proses
tata kelola.
Harus mencakup 4 pertimbangan
Kerangka kerja pengambilan keputusan
Etis (= Ethical Decission Making/EDM)

1.
2.
3.
4.
Keputusan atau tindakan etis akan
dibandingkan dengan 4 standar penilaian
yang komprehensif dari perilaku etis :
Konsekuensi atau kekayaan yang dibuat
dalam hal keuntungan bersih atau biaya
Hak dan kewajiban yang terkena dampak
Kesetaraan yang dilibatkan
Motivasi atau kebijakan yang diharapkan
Langkah-langkah pengambilan
keputusan etis :
1)
2)
Identifikasi fakta dari semua stakeholders
serta kepentingan yang mungkin akan
terpengaruh
Membuat peringkat para pemangku
kepentingan serta kepentingan mereka,
identifikasi yang paling penting dan lebih
mempertimbangkan mereka dalam
analisis
Langkah-langkah pengambilan
keputusan etis :
3) Menilai dampak dari tindakan yg
diusulkan pada setiap kepentingan
kelompok stakeholders berkenaan
dengan kekayaan mereka, keadilan
perlakuan, hak-hak lainnya, termasuk
harapan kebajikan menggunakan
pertanyaan kerangka kerja komprehensif,
dan memastikan bahwa perangkap umum
yg dibahas nanti tidak masuk dalam
analisis.
7 langkah Analisis Keputusan Etis dari
American Accounting Association (1993)
1.
2.
3.
4.
5.
Tentukan fakta –apa, siapa, dimana, kapan dan
bagaimana
Menetapkan isu etis
Mengidentifikasi prinsip-prinsip utama, aturan
dan nilai-nilai
6.
Tentukan alternatif
Bandingkan nilai-nilai dan alternatif, serta
melihat apakah muncul keputusan yang jelas
Menilai konsekuensi
7
Membuat keputusan anda
Download