Magha-Puja, Momentum Evaluasi Diri

advertisement
Magha-Puja, Momentum Evaluasi Diri
( Oleh P.My. Ketut Supardi, S.Ag.M.Si )
Magha-Puja merupakan peristiwa istimewa yang terjadi pada masa Sang Buddha, dimana telah
berkumpulnya 1.250 orang bhikkhu Arahat dan pada saat itu Sang Buddha mengajarkan Ovadha
Patimokha, inti ajaran Sang Buddha dan Sabda tersebut terekam dalam kitab suci Tipitaka bagian
Dhammapada ayat 183 berbunyi Sabbapapassa akaranam, kusalassa upasampada,
sacittapariyodapanam, etam buddhana sasanam, artinya“jangan berbuat kejahatan, mengembangkan
kebajikan, dan membersihkan batin,inilah Ajaran para Buddha”.,peringatanperistiwa ini yang
biasanya jatuh pada purnama sidhi bulan Februari / Maret. Pertanyaanya apakah setiap perayaan
Magha yang kita rayakan ada hikmahnya dan bermanfaat ? Apakah kualitas spiritual kita masih
begitu saja tidak ada peningkatan atau malah meredup ? Apakah kita sebagai siswa atau
umatnyasudah mengurangi prilaku buruk yang merugikan diri sendiri, orang lain, dan masyarakat
?Berapa banyakkah kebajikan yang sudah kita lakukan dengan ikhlas untuk keluarga, masyarakat,
bangsa, dan Negara ?.
Setiap moment Magha-Puja kiranya sangat tepat untuk kita refleksi, introspeksi dan
mengevaluasikan sikap prilaku kita guna mengikis dan melenyapkan 4 (empat) racun, kekotoran
batin, yaitu : keserakahan, kebencian, irihati dan kebodohan sebagai akar/sebab dari kesengsaraan/
penderitaan dan berupaya meningkatkan kebajikan.
Sang Buddha seringkali memberikan perhatian terutama ditujukan untuk mengobati
kesusahan, penderitaan umat manusia, mengajarkan kepada siswa atau umatnya untuk
mengembangkan kasih sayang, kemurahan hati, keadilan, kelembutan, kesetiaan, keseimbangan dan
belas kasihan di antara sesama manusia dan sesama makhluk hidup.
Di saat bulan Magha, seyogyanya kita merenungkan kembali makna hidup dan tujuan hidup
manusia yang singkat di muka bumi ini, apa yang kita cari ? dan apa yang sudah kita lakukan untuk
kesejahteraan, kebahagiaan, dan keselamatan diri kita serta bagaimana pula kebajikan untuk
membantu/menolong makhluk lain ? bila kita masih belum lakukan, sadarilah dan bertindaklah
segera. Bila sudah dilakukan, tingkatkan terus kesadaran dan tekad luhur tersebut. Ingat !
pengembangan cinta kasih, kasih sayang, budaya malu berbuat jahat/salah dan kualitas kebajikan
jangan sampai redup lagi, berjuanglah terus dengan penuh semangat dalam kegembiraan untuk
mencapai kesejahteraan dan pencerahan yang sempurna, akhir kata, semoga kebajikan yang telah kita
lakukan memperoleh berkah terluhur dari Tuhan Yang Maha Esa, para Buddha dan Bodhisatva,
semoga semua makhluk berbahagia, Sadhu.
Download