identitas nasional - Universitas Mercu Buana

advertisement
MODUL PERKULIAHAN
IDENTITAS NASIONAL
POKOK BAHASAN:
Pengertian Identitas Nasional, Parameter Identitas Nasional, Hakikat Identitas Nasional,
Unsur-unsur Pembentukan Identitas Nasional, Unsur-unsur Pembentukan Identitas
Nasional, Penyimpangan Identitas Nasional, Keterkaitan Globalisasi terhadap Identitas
Nasional, Keterkaitan Integrasi Nasional Indonesia dan Identitas Nasional, Pancasila
Sebagai Pemberdayaan Identitas Nasional
Fakultas
Program Studi
FEB
Manajemen
Tatap Muka
03
Kode MK
Disusun Oleh
33012
Syamsunasir, S.Sos, MM
Abstract
Kompetensi
Materi ini membahas tentang
Mahasiswa mampu, mengetahui,
Identitas Nasional
Menjelaskan tentang Pengertian Identitas Nasional,
memahami dan
Parameter Identitas Nasional, Hakikat Identitas Nasional,
Unsur-unsur Pembentukan Identitas Nasional, Unsurunsur Pembentukan Identitas Nasional, Penyimpangan
Identitas Nasional, Keterkaitan Globalisasi terhadap
Identitas
Nasional,
Keterkaitan
Integrasi
Nasional
Indonesia dan Identitas Nasional, Pancasila Sebagai
Pemberdayaan Identitas Nasional.
2015
1
Kewarganegaraan
Pusat Bahan Ajar dan eLearning
Syamsunasir, S.Sos, MM.
http://www.mercubuana.ac.id
IDENTITAS NASIONAL
A.
Pengertian Identitas Nasional
Identity:ciri-ciri, tanda atau jati diri.
Term antropologi: identitas adalah sifat khas yang menerangkan dan sesuai dengan kesadaran
diri pribadi, golongan sendiri, kelompok sendiri, atau negara sendiri.
Nasional merupakan identitas yang melekat pada kelompok-kelompok yang lebih besar yang
diikat oleh kesamaan-kesamaan, baik fisik seperti budaya, agama dan bahasa maupun non fisik,
seperti keinginan, cita-cita dan tujuan. Jadi adapaun pengertian identitas sendiri adalah ciri-ciri,
tanda-tanda, jati diri yang melekat pada seseorang atau sesuatu yang bisa membedakannya.
Identitas nasional pada hakikatnya merupakan manifestasi nilai-nilai budaya yang tumbuh dan
berkembang dalam berbagai aspek kehidupan suatu bangsa dengan ciri-ciri khas. Dengan ciri-ciri
khas tersebut, suatu bangsa berbeda dengan bangsa lain dalam hidup dan kehidupannya.
Indonesia adalah suatu bangsa dan suatu negara di antara negara-negara lain di dunia.
Sebagai suatu negara dan bangsa, Indonesia memiliki ciri, identitas, dan karakter yang berbeda
dengan negara lain. Secara sosiologis, Indonesia sebagai bangsa yang plural dan multikultural dari
sabang sampai merauke dengan beragam keunikannya.
Nilai-nilai budaya yang berada dalam sebagian msyarakat dalam suatu negara dan tercemin di
dalam identitas nasional bukanlah barang jadi yang sudah selesai dalam kebekuan normatif dan
dogmatis, melainkan sesuatu yang terbuka yang cenderung terus-menerus berkembang karena
hasrat menuju kemajuan yang dimiliki oleh masyarakat pendukungnya.
Bila dilihat dari proses, menurut Juliardi (2014:35), lahirnya identitas nasional, maka identitas
nasional itu sendiri dapat dibagi ke dalam dua bagian, yaitu:
1. Identitas cultural unity atau identitas kesukubangsaan
Istilah “cultural unity” menunjuk pada bangsa dalam pengertian kebudayaan atau bangsa
dalam konteks sosiologis-antropologis. Cultural unity disatukan oleh adanya kesamaan ras,
suku, agama, adat dan budaya, keturunan dan daerah asal. Unsur-unsur ini menjadi
identitas kelompok bangsa yang bersangkutan sehingga bisa dibedakan dengan bangsa
lain.
2. Identitas political unity atau identitas kebangsaan
Political unity merujuk pada bangsa dalam arti politik yaitu bangsa-negara. Kesamaan
primordial dapat saja menciptakan bangsa tersebut untuk bernegara, namun saat ini negara
yang relative homogeny yang hanya terdiri dari satu bangsa tidak banyak terjadi. Negara
2015
2
Kewarganegaraan
Pusat Bahan Ajar dan eLearning
Syamsunasir, S.Sos, MM.
http://www.mercubuana.ac.id
baru perlu menciptakan identitas yang baru pula untuk bangsanya yang disebut dengan
identitas nasional.
B.
Parameter Identitas Nasional
Parameter identitas nasional adlaah suatu ukuran atau patokan yang dapat digunakan untuk
menyatakan sesuatu adalah menjadi ciri khas suatu bangsa. Sesuatu yang diukur adalah unsur
suatu identitas seperti kebudayaan yang menyangkut norma, bahasa, adat istiadat dan teknologi,
sesuatu yang alami atau ciri yang sudah terbentuk seperti geografis.
Sesuatu yang terjadi dalam suatu masyarakat dan mencari ciri atau identitas nasional biasanya
mempunyai normatif sebagai berikut:
1. Identitas nasional menggambarkan pola perilaku yang terwujud melalui aktivitas
masyarakat sehari-harinya. Identitas ini menyangkut adat istiadat, tata kelakuan, dan
kebiasaan. Ramah tamah, hormat kepada orang tua, dan gotong royong merupakan salah
satu identitas nasional yang bersumber dari adat-istiadat dan atat kelakuan.
2. Lambang-lambang yang merupakan ciri dari bangsa dan secara simbolis menggambarkan
tujuan dan fungsi bangsa. Lambang-lambang nmegara biasanya dinyatakan dalam undangundang seperti Garuda Pancasila, bendera, bahasa, dan lagu kebangsaan.
3. Alat-alat perlengkapan yang diergunakan untuk mencapai tujuan seperti bangunan,
teknologi dan peralatan manusia. Identitas yang berasal dari alat perlengkapan ini seperti
bangunan yang merupakan tempat ibadah (borobudur, prambanan, masjid dan gereja),
peralatan manusia (pakaian adat, teknologi bercocok tanam) dan teknologi (pesawat
terbang, kapal laut dan lain-lain)
4. Tujuan yang ingin dicapai suatu bangsa. Identitas yang bersumber dari tujuan ini bersifat
dinamis dan tidak tetap seperti budaya unggul, prestasi dalam bidang tertentu.
C.
Hakikat Identitas Nasional
Dengan perkataan lain, dapat dikatakan bahwa hakikat identitas nasional kita sebagai bangsa
di dalam hidup dan kehidupan berbangsa dan bernegara adalah pancasila yang aktualisasinya
tercemin dalam berbagai penataan kehidupan kita dalam arti luas, misalnya dalam pembukaan
beserta UUD kita, sistem pemerintahan yang diterapkan, nilai-nilai etik, moral, tradisi, bahasa,
mitos, ideologi dan lain sebagainya yang secara normatif diterapkan di dalam pergaulan, baik dalam
tataran nasional maupun internasional.
Hakikat identitas nasional Indonesia adalah Pancasila yang diaktualisasikan dalam berbagai
kehidupan budaya sebagai upaya untuk mengembangkan Identitas Nasional kita telah diotegaskan
2015
3
Kewarganegaraan
Pusat Bahan Ajar dan eLearning
Syamsunasir, S.Sos, MM.
http://www.mercubuana.ac.id
sebagai komitmen konstitusional sebagaimana dirumuskan oleh para pendiri negara kita dalam
pembukaan khususnya dalam pasalnya 32 UUD 1945.
Kemudian dalam UUD 1945 yang diamandemen dalam satu naskah disebutkan dalam pasal
32.
1. Negara memajukan kebudayaan Nasional Indonesia di tengah peradaban dunia dengan
menjamin kebebasan masyarakat dalam memelihara dan mengembangkan nilai-nilai
budaya.
2. Negara menghormati dan memelihara bahasa daerah sebagai kekayaan budaya nasional.
Dengan demikian secara konstitusional, pengembangan kebudayaan
untuk membina dan
mengembangkan identitas nasional kita telah diberi dasar dan arahnya, terdepas dari apa dan
bagiamana kebudayaan itu dipahami yang dalam khasanah ilmiah terdapat tidak kurangnya dari
166 definisi sebagaimana dinyatakan oleh Kroeber dan klukhom di tahun 1952.
D.
Unsur-unsur Pembentukan Identitas Nasional
Pada hakikatnya, identitas Nasional memiliki empat unsur.
1. Suku bangsa: Golongan sosial yang khusus yang bersifat askritif (ada sejak lahir), yang
sama coraknya dengan golongan umur dan jenis kelamin. Di Indonesia terdapat banyak sekali
suku bangsa, kurang lebih 360 suku.
2. Agama: bangsa Indonesia dikenal sebagai bangsa yang agamis. Agama –agama yang
berkembang di Indonesia antara lain agama Islam, Kristen, Katholik, Hindu, Budha dan Kong
Hu Cu. Agama kong Hu cu pada masa orde baru tidak diakui sebagai agama resmi Negara
Indonesia namun sejak pemerintahan Presiden Abdurahman Wahid, istilah agama resmi telah
dihapuskan.
3. Kebudayaan:Merupakan pengetahuan manusia sebagai mahluk sosial yang berisikan
perangkat-perangkat atau model-model pengetahuan yang secara kolektif digunakan oleh
pendukung-pendukungnya untuk menafsirkan dan memahami lingkungan yang dihadapi dan
digunakan sebagai pedoman untuk bertindak dalam bentuk kelakuan dan benda-benda
kebudayaan.
2015
4
Kewarganegaraan
Pusat Bahan Ajar dan eLearning
Syamsunasir, S.Sos, MM.
http://www.mercubuana.ac.id
4. Bahasa: merupakan unsur komunikasi yang dibentuk atas unsur-unsur bunyi ucapan
manusia dan digunakan sebagai sarana berinteraksi antar manusia.
Menurut Syarbani dan Wahid dalam bukunya yang berjudul membangun karakter dan
kepribadian melalui pendidikan kewarganegaraan, keempat unsur Identitas nasional tersebut di
atas dapat dirumuskan kembali menjadi 3 bagian:
1. Identitas Fundamental: berupa pancasila yang merupakan falsafah bangsa, dasar Negara
dan Ideologi Negara.
2. Identitas Instrumental: berupa UUD 1945 dan tata Perundangannya, Bahasa Indonesia,
Lambang Negara, Bendera Negara dan Lagu Kebangsaan.
3. Identitas Alamiah: meliputi Kepulauan (Archipelago) dan Pluralisme dalam suku, bahasa,
budaya dan kepercayaan (agama).
E.
Unsur-unsur Pembentukan Identitas Nasional
1.
Masa Kejayaan Nusantara (sebelum masa pergerakan nasional).
a)
b)
Sriwijaya
1)
Berhasil menguasai wilayah Indonesia.
2)
Masa dimulainya peletakan dasar-dasar kebudayaan dan peradaban manusia.
Majapahit, Patih Gajah Mada
“Tan Mukti palapa lamung durung Puma Hmusthi Nuswantara” Tidak akan makan buah
palapa sebelum dapat mempersatukan Nusantara Tidak akan menikah sebelum berhasil “
Indonesia Merdeka”.
2.
Perlawanan Patiunus dalam perjuangan menentang pejajahan 1512-1513.
3.
Perang Aceh dalam perjuangan menentang perjuangan 1873-1907.
4.
Budi oetomo berbasis Sub Kultur Jawa 1908, pergerakan dan kebangkitan Nasional yang
menumbuhkan jiwa kebangsaan ( Nasional dan Patriotisme).
5.
6.
Sumpah Pemuda 1928, yang isinya
a)
Bertanah air satu, Tanah Air Indonesia
b)
Berbangsa satu, Bangsa Indonesia
c)
Berbahasa satu, bahasa Indonesia
Pada masa Proklamasi 17-8-1945, yang merupakan:
a)
TIM kulminasi perjuangan diri dari cengkraman penjajah.
b)
Untuk membebaskan diri dari cengkraman penajajah.
2015
5
Kewarganegaraan
Pusat Bahan Ajar dan eLearning
Syamsunasir, S.Sos, MM.
http://www.mercubuana.ac.id
7.
c)
Menjadi momen kemerdekaan.
d)
The Declaration od Indonesia.
e)
Independence ke seluruh dunia.
Manusia Indonesia yang dipengaruhi lingkungan fisik dan demografis, serta sistem nilai yang
diwarisi dari zaman ke zaman.
8.
Pengaruh kebudayaan Hindu dan Budha, dilanjutkan dengan kebudayaan Islam dan Barat,
saling berinteraksi dengan nilai-nilai lokal pergulatan nilai itu membentuk karakter manusia
Indonesia yang bergerak dinamik.
F.
Penyimpangan Identitas Nasional
1.
Geografis
a.
Kurangnya kekuatan maritime yang memadai.
b.
Pertahanan laut dan udara masih belum di kembangkan dengan optimal. Akibatnya
wilayah yang jauh di pinggir perbatasan merasa di perhatikan dan dijaga dari kemungkinan
datangnya ancaman luar..
c.
Kebanyakan daerah perbatasan mengalami kelambanan dalam pembangunan
insfrakstrutuktural transpotasi dan komunikasi sehingga mereka kurang berinteraksi
dengan wilayah di tanah air, bahkan mereka lebih dekat dengan negara tetangga.
d.
Kondisi geografis yang senjang juga terlihat mencolok antara wilayah pedesaan
dengan wilayah perkotaan. Warga pedesaan merasa tertinggal dan tidak diperhatikan
dibandingkan dengan warga di perkotaan.
2.
Demografis
Terjadinya kesenjangan antara generasi tua dengan generasi muda dalam memandang
persoalan bangsa dan menghadapi tantangan hidup.
3.
Sosial dan Budaya
a.
Perasaan senasib dan sepenanggungan semakin mencair..
b.
Kristalisasi nilai kebangsaan mengalami keretakan di sana sini.
Banyaknya pejabat yang menuntut hak-hak istimewa bagi kepentingan pribadinya,
meskipun hak-hak dasar rakyat pada umumnya belum terpenuhi..
2015
6
Kewarganegaraan
Pusat Bahan Ajar dan eLearning
Syamsunasir, S.Sos, MM.
http://www.mercubuana.ac.id
c.
Lemahnya kemampuan bangsa dalam mengelola keragaman gejala tersebut dapat
dilihat dari menguatnya orientasi dalam kelompok, etnik dan agama yang berpotensi
menimbulkan konflik sosial dan bahkan disintegrasi bangsa.
d.
Kurangnya kemampuan bangsa dalam mengelola kekayaan budaya yang kasat mata
(tangible) dan yang tidak kasat mata (intangible).
e.
Terjadinya krisis jati diri (identitas) nasional. Nilai-nilai solidaritas sosial, kekeluargaan
dan keramahtamahan sosial yangg pernah dianggap sebagai kekuatan pemersatu dan ciri
khas
bangsa indonesia, makin pudar bersamaan dengan menguatnya nilai-nilai
materialisme.
G. Keterkaitan Globalisasi terhadap Identitas Nasional
Era Globalisasi merupakan era yang penuh dengan kemajuan dan persaingan, sedangkan
Identitas Nasional sebuah bangsa merupakan hal yang sangat diperlukan untuk memperkenalkan
sebuah bangsa atau Negara di mata dunia.
Letak Negara Indonesia yang sangat strategis, merupakan hal yang ssngat mempengaruhi
terjaga atau tidak kelangsungan Identitas bangsa Indonesia. Globalisasi yang terus berkembang
pesat membuat nilai-nilai budaya bangsa Indonesia mulai terkikis oleh budaya-budaya barat yang
kurang sesuai dengan budaya asli bangsa Indonesia seperti halnya budaya berpakaian.
H. Keterkaitan Integrasi Nasional Indonesia dan Identitas Nasional
Masalah intgegrasi nasional di Indonesia sangat komplrk dan multidimensional. Untuk
mewujudnya, diperlukan keadilan dalam kebijakan yang diterapkan oleh pemerintah dengan tidak
membedakan ras, suku, agama, bahasa dan sebagainya.
Upaya pembangunan dan pembinaan integrasi nasional ini perlu karena pada hakikatnya
integrasi nasional menunjukakan kekuatan persatuan dan kesatuan bangsa yang diinginkan.
Adapun keterkaitan integrasi nasional dengan Identitas Nasional adalah bahwa adanya integrasi
nasional dapat menguatkan akar dari Identitas Nasional yang sedang dibangun.
I.
Pancasila Sebagai Pemberdayaan Identitas Nasional
Suatu bangsa harus memiliki Identitas Nasional dalam pergaulan Internasional. Tanya National
Identity, membuat bangsa tersebut akan terombang-ambing mengikuti ke mana angin membawa.
Identitas nasional kita terdiri dari empat elemen yang biasa disebut sebagai konsesus nasional.
Konsesus dimaksud adalah Pancasila, Undang-undang dasar 1945, Negara Kesatuan Republik
Indonesia (NKRI) dan Bhineka Tunggal Ika.
2015
7
Kewarganegaraan
Pusat Bahan Ajar dan eLearning
Syamsunasir, S.Sos, MM.
http://www.mercubuana.ac.id
Revatilasasi Pancasila harus dikembalikan pada eksistensi Pancasila sebagai ideologi bangsa
dan negara. Karena ideologi adalah belief sistem, pedoman hidup dan rumusan cita-cita atau nilainilai (Serpent, 1981), pancasila tidak perlu direduksi menjadi slogan sehingga seolah tampat nyata
dan personalitik. Slogan seperti “Membela pancasila Sampai mati” atau “Dengan pancasila Kita
Tegakkan Keadilan” menjadikan Pancasila seolah dikepung ancaman dramatis atau lebih buruk
lagi, hanya dianggap sebatas instrument tujuan.
2015
8
Kewarganegaraan
Pusat Bahan Ajar dan eLearning
Syamsunasir, S.Sos, MM.
http://www.mercubuana.ac.id
Download